3. BAHASA MELAYU
Bahasa Melayu dikenal dalam sejarah sebagai Lingua Franca.
Bahasa melayu digunakan di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-
7.
Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya Bahasa Melayu sebagai Bahasa
Kebudayaan.
Ditemukannya bukti-bukti Prasasti pengunaan Bahasa Melayu
Kuno (Huruf Pranagari):
Prasasti di Kedukan Bukit Tahun 683 M (Palembang);
Prasasti Talang Tuwo Tahun 684 M (Palembang);
Prasasti Kota Kapur Tahun 686 M (Bukit Barat);
Prasasti Karang Birahi Tahun 688 M (Jambi).
4. BAHASA MELAYU MENJADI BAHASA INDONESIA
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Bahasa Melayu
diangkat menjadi Bahasa Indonesia, yaitu:
• Bahasa Melayu , Lingua Franca di Indonesia. Bahasa
kebudayaan dan bahasa perhubungan
• Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari dan
tidak ada tingkatan bahasa
• Suku-suku di Nusantara mau menerima bahasa Melayu
menjadi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
• Bahasa Melayu dapat dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas
• Bahasa perdagangan
• Bahasa resmi kerajaan.
5. SEBELUM KEMERDEKAAN
Penggunaan Bahasa Melayu
1. Penyebaran Agama Islam ke Kepulauan Nusantara memanfaatkan
bahasa Melayu sebagai sarana komunikasi;
Dan ikut memperkaya khasanah kosa kata dalam bahasa Melayu
2. Berdirinya Boedi Oetomo (1908)
Sebagai alat bertukar informasi dan komunikasi antara penggerak.
Pemerintah Belanda (1908)
Mendirikan badan Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan
Rakyat). Diubah Balai Pustaka (1917).
3. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Kongres Pemuda di Jakarta (1928)
Isi Sumpah Pemuda:
1. Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu
bangsa Indonesia;
2. Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku bertanah air yang satu
tanah air Indonesia;
3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia
6. PASCA-1928
1. Berdirinya Angkatan Pujangga Baru (1933)
“Pembinaan Bahasa dan Kesusastraan Indonesia”
Pelopor Angkatan Pujangga Baru:
Sultan Takdir Alisjahbana
Armijn Pane
Amir Hamzah
2. Diadakan Kongres I Bahasa Indonesia, Surakarta (Solo),
25-28 Juni 1983.
3. Jepang berkuasa di Indonesia, 1 Mei 1942.
Pemakaian Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi antar
Penduduk. Pemakaian bahasa Jepang dan Pelarangan Tegas
penggunaan Bahasa Belanda.
Angkatan Kesusastraan yang dipelopori Chairul Anwar, Idris, Asrul
Sani,.Angkatan Kesusastraan dikenal sebagai Angkatan 45
7. SETELAH KEMERDEKAAN
1) 18 Agustus 1945 penandatanganan UUD 1945, pasal 36:
Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
2) 19 Maret 1947 peresmian Penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) penganti
ejaan van Ophuysen yang berlaku sebelumnya.
2.1 Ejaan van Ophuysen
Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya harus
disuarakan tersendiri dengan dipotong seperti mulaï dengan ramai.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-kata
ma’moer, ’akal.
2.2 Ejaan Soewandi
Huruf oe diganti dengan u.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata tak
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti anak2.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan
imbuhan di- pada ditulis, dikarang.
8. Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan
dj djalan, djauh J jalan, jauh
j pajung, laju Y payung, layu
nj njonja, bunji Ny nyonya, bunyi
sj isjarat, masjarakat Sy isyarat, masyarakat
tj tjukup, tjutji C cukup, cuci
ch tarich, achir Kh tarik, akhir
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
MASA KEMERDEKAAN
3) 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian Ejaan
Bahasa Indonesia dan pembentukan Istilah. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan
Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
Perubahan Huruf
9. • Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat
dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing,
diresmikan pemakaiannya.§ v valuta, universitas
• Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu
eksakta tetap dipakai. Contohya: Sinar-X
• Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai
kata depan dibedakan, yaitu di- atau ke- sebagai awalan
ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan
di atau ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata
yang mengikutinya.
• Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh
digunakan angka 2. Misalnya: anak-anak
10. PERISTIWA PENTING MASA KEMERDEKAAN
SAMPAI SEBELUM REFORMASI
• 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia H.M. Soeharto,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(EYD melalui Pidato Kenegaraan.
• 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku diseluruh
wilayah Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta, 28 Oktober– 3 November1988.
• Hasil Kongres dipersembahkan Karya Besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia
dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
• Kongres bahasa Indonesia VI di Jakarta, 28 Oktober–2 November1993
Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia,
serta mengusulkan disusunnya Undang-undang Bahasa Indonesia.
11. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
MASA REFORMASI
D i s e l e n g g a r a k a n K o n g r e s B a h a s a
I n d o n e s i a V I I me n g u s u l k a n
d i b e n t u k n y a B a d a n P e r t i mb a n g a n
B a h a s a d i H o t e l
I n d o n e s i a , J a k a r t a 26-30 O k t o b e r
1998.
M u n c u l n y a B a h a s a M e d i a M a s s a
(b a h a s a P e r s ):
1. B e r t a mb a h n y a j u ml a h k a t a -k a t a
s i n g k a t a n (a k r o n i m);
2. Banyak p e n g g u n a a n i s t i l a h -i s t i l a h
a s i n g a t a u b a h a s a a s i n g a d a l a m
s u r a t k a b a r .
P e r s t e l a h b e r j a s a d a l a m
me mp e r k e n a l k a n i s t i l a h b a r u , k a t a -
k a t a d a n u n g k a p a n b a r u , s e p e r t i K K N
(K o r u p s i , K o l u s i , N e p o t i s me ), k r o n i ,
k o n s p i r a s i , p r o a k t i f , r e k o n s i l i a s i ,
p r o v o k a t o r , a r o g a n , h u j a t , ma k a r , d a n
s e b a g a i n y a .
B a h a s a I n d o n e s i a s u d a h mu l a i
b e r g e s e r me n j a d i b a h a s a k e d u a
s e t e l a h B a h a s a I n g g r i s a t a u p u n
b a h a s a g a u l . S e l a i n i t u ,
d i p e n g a r u h i p u l a o l e h me d i a i k l a n
ma u p u n a r t i s y a n g me n g g u n a k a n
12. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Kedudukan dan fungsi Bahasa
Indonesia, yaitu:
sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan antardaerah
dan antarbudaya;
bahasa nasional;
dan bahasa resmi
sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu;
Dan sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan.
13. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia#Peristiwa-
peristiwa_penting_yang_berkaitan_dengan_perkembangan_bahasa_Indonesia, diakses
pada 23/2/2013 pukul 19 : 15
Abdillah, Handika. 2012. http://handikaabdillah20021992.blogspot.com/2012/10/, , diakses
pada 23/2/2013 pukul 19 : 24
Aulia, MA. 2012. http://muhamadauliaakbar.blogspot.com/2012/10/essay-perkembangan-
bahasa-indonesia.html , diakses pada 23/2/2013 pukul 20 : 06
Faisol, Muhammad. http://ishals.student.umm.ac.id/2012/02/03/sejarah-perkembangan-
bahasa-indonesia-dan-ejaan-yang-disempunakan/, diakses pada 23/2/2013 pukul 19 : 49
Tarigan. 1984. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung : Angkasa.
Reswari. 2012 http://reswari.wordpress.com/2012/11/19/perkembangan-bahasa-indonesia/ ,
diakses pada 23/2/2013 pukul 20 : 49
Utami, FP. 2012. http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/03/farida-putri-
utami.html, diakses 23/2/2013 pukul 20 : 05.