Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
1.
2. Tuhan menciptakan alam semesta dengan segala
keteraturan yang saling menunjang. Misalnya rantai
makanan, di mana matahari, udara, flora, fauna,
dan manusia terlibat.
matahari dan udara membantu flora sebagai
produsen menghasilkan energi. Flora selanjutnya
dikonsumsi oleh fauna. Di tahap selanjutnya,
manusia akan mengkonsumsi fauna dan
menghasilkan kotoran. Kotoran yang dihasilkan
manusia akan digunakan kembali sebagai humus.
Humus inilah yang akan mengulang rantai
makanan.
dari kutipan di atas, terlihat bahwa di antara unsur
alam terdapat harmoni yang saling menunjang dan
menghidupi serta bertimbal balik.
3. menanam
pohon
membuang
dan mengolah
sampah
dengan baik
melestarikan melindungi
flora dan
dan fauna
menjaganya berusaha
mengurangi
polusi
meminimalkan
pembangungan
di lahan hutan
4. tidak mengeksploitasi alam demi
kepentingan pribadi, karena merupakan
bentuk penodaan dan pengrusakan
terhadap karya Allah.
solidaritas dengan alam, karena harus
disadari lingkungan perlu dijaga dan
dipelihara.
berkerjasama dengan pecinta alam,
untuk memulihkan alam.
membina kesadaran ekologis sejak dini.
5. habitat hidup
landasan
tempat
tinggal
bahan
tambang
Manusia nilai ekonomis
aset jual beli
perabot
bahan baku
kerajinan
6. Flora
penyedia penyedia habitat
makanan makanan hidup
tempat
Fauna
tinggal sekunder primer
habitat
hidup hormon, air,
vitamin, udara,
enzim unsur
hara
7. penghasil oksigen bagi
bahan • sumber pangan
kelangsungan hidup baku manusia dan fauna
mengubah energi pangan • obat-obatan
surya menjadi energi
potensial bagi
bahan
konsumennya baku • seperti katun
mengurangi dampak sandang
efek rumah kaca,
polutan
bahan • untuk atap, dinding,
sebagai produsen baku dan fondasi rumah
bagi rantai makanan papan • perabot
8. sarana
transportasi
bekerja
bahan sama
Manusia pangan dan Fauna
sandang
bersosialisasi
pelindung
9. Tanah
membantu
perkembang
biakan
Flora
memberikan
nutrisi
menggemburkan
tanah
10. Kristen
Matius 15:13
Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku
yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya
Kejadian 1:29
Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-
pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Kejadian 1:11
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas
muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-
buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada
tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian
11. Islam
Sejak awal ciptaan manusia, Allah telah
memberikan amanah untuk kita menjadi
khalifah atau wakil pengurus alam ini. Dengan
sebab itulah Allah mengajar nabi Adam nama
setiap ciptaannya satu persatu supaya
dihargai dan dijaga semua itu. Firman Allah
dalam surat al-Baqarah ayat 30-31:
.
12. Khatolik
Kejadian 1: 6- 8
Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala
air untuk memisahkan air dari air.”Maka Allah menjadikan
cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah
cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah
demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit.
Jadilah petang dan jadilah pagi itulah hari kedua.
Kejadian 1: 9- 10
Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah
langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan
yang kering”. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai
yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya
laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
13. Terima kasih Bapa, terima kasih Tuhan pencipta alam
semesta untuk setiap berkat-Mu dan untuk setiap keindahan
alam yang Kau ciptakan.
Yesus yang penuh kasih tolong ajar setiap anak-Mu untuk
mengerti bahwa alam seperti saat Kau menciptakan alam ini
karena Kau mengasihi kami Tuhan, ajar kami untuk
mencintaiMu Tuhan melalui alam ini.
Bapa yang Maha Pemurah, kami mohon ampun untuk
setiap pribadi lepas pribadi yang telah merusak alam yang
telah Kau ciptakan, yang memanfaatkan yang Kau ciptakan
merupakan alam yang perlu kasih manusia, alam bukan
untuk kemuliaan namaMu, melainkan untuk kepentingan
pribadi.
Yesus, kami tahu Kau Maha Pendengar, ini doa kami
Tuhan, anak-anakMu yang selalu ingin Kau bentuk. Pakai
kami ya Tuhan untuk dapat menjadi contoh bagi yang lain.
Terima kasih Tuhan, biarlah namaMu agung kini dan
sepanjang masa, hanya dalam nama Tuhan Yesus Kristus,
Putra Tunggal Bapa kami telah berdoa. Amin.
14. HAMPIR di setiap wilayah desa adat, banjar serta
pekarangan rumah orang Bali pernah digelar upacara
pecaruan. Awam memahami upacara pecaruan
sebagai persembahan kepada bhuta kala sehingga tidak
mengganggu kehidupan umat manusia. Namun, secara
filosofis, caru sejatinya bermakna mengingatkan manusia
untuk tiada henti menjaga harmoni dengan alam.
Alam sudah memberikan begitu banyak kepada
manusia. Karenanya, manusia patut mengembalikan
pemberian alam itu yang disimbolkan melalui upacara
pecaruan. Karena itu, upacara caru dalam tingkatan
besar dinamakan tawur. Kata tawur dalam bahasa Bali
bermakna 'membayar' atau 'mengembalikan'. Seberapa
besar manusia mengambil dari alam, sebesar itu pula
seyogyanya manusia mengembalikan kepada alam.