SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 50
Prodi Keperawatan

Konsep Dasar Keperawatan
Kegiatan Belajar 3

Berfikir Kritis

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Berfikir Kritis
Merupakan konsep dasar yang terdiri
dari konsep berfikir yang berhubungan
dengan proses belajar dan kritis itu
sendiri berbagai sudut pandang .
Berfikir Kritis
Suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk
mengintervensikan atau mengevaluasi informasi untuk membuat
sebuah penilain atau keputusan berdasarkan kemampuan,
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
(Pery dan Potter,2005)
Berfikir Kritis
Pengujian secara rasional terhadap
ideide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pe
mikiran,masalah, kepercayaan, dan
Menuruttindakan. (1988)
Bandman
Berfikir Kritis
Suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat atau
fakta yang mutahir dan menginterfensikan serta mengevaluasikan
pendapat-pendapat tersebut untuk mendapatkan suatu
kesimpulan tentang adanya perspektif pandangan baru.
Strader (1992)
Manfaat Berfikir Kritis

1

Penerapan Profesionalisme
Perawat menggunakan keterampilan berfikir menggunakan
pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungannya dan
menangani perubahan yang berasal dari stressor lingkungan
Manfaat Berfikir Kritis

2

Penting Dalam Membuat Keputusan
Menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil
yang diharapkan keterampilan guna mensintesa ilmu yang
dimiliki untuk memilih tindakan.
Manfaat Berfikir Kritis

3

Argumentasi Dalam Keperawatan
Menurut Badman and Badman (1988) terkait dengan konsep
berfikir dalam keperawatan :
a) Berhubungan dengan situasi perdebatan.
b) Debat tentang suatu isu
c) Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
d) Penjelasan yang rasional
Manfaat Berfikir Kritis

4

Penerapan Proses Keperawatan
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses
keperawatan, mengumpulkan data dan validasi, perawat
melakukan observasi berfikir kritis dalam pengumpulan data,
Mengelola dan menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.
Metoda Berfikir Kritis
lndividual decision Group, Persuasi, Propaganda, Coercion
-Freely Debate
Elemen Berpikir Kritis

4 Menentukan
2
35
Tujuan
Elemen Berpikir Kritis

1 4 Kerangka
35
Masalah
Elemen Berpikir Kritis

12 4 Menujukan
5
Bukti
Elemen Berpikir Kritis

12 Menganalisis
35
Konsep
Elemen Berpikir Kritis

12 4
3

Asumsi
Feling Model
Model ini menerapkan pada rasa, kesan, dan data

1

atau fakta yang ditemukan. Pemikir kritis mencoba
mengedepankan perasaan dalam melakukan
pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas
keperawatan dan perhatian.

Model Berpikir
Kritis Dalam
Keperawatan
Vision model
Model ini dingunakan untuk membangkitkan pola pikir,

2

mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk
merumuskan hipotesis, analisis, dugaan dan ide
tentang permasalahan perawatan kesehatan klien.

Model Berpikir
Kritis Dalam
Keperawatan
Examineketerampilan
model
Berfikir logis adalah penalaran atau

3

berfikir dengan tepat, ketepatan berfikir sangat
tergantung pada jalan pikiran yang logis dalam berfikir
secara logis.

Model Berpikir
Kritis Dalam
Keperawatan
a) Remembering ( mengingat)
Menurut costa and colleagues

Klasifikasi Berpikir
dikenal sebagai „the six Rs”

yaitu:

b) Repeating (mengulang)
c) Reasoning (memberi alasan)

d) Reorganizing (reorganisasi)
e) Relating (berhubungan)
f) Reflecting (merenungkan)
1. Total recall
2. Habits ( kebiasaan)

5
Model Berpikir Kritis

3. Inquiry ( penyelidikan /

menanyakan keterangan )
4. New ideas and creativity
5. Knowing how you think
(mengetahui apa yang kamu
pikirkan)
Berfikir Logis
Penalaran atau keterampilan
berfikir dengan tepat, ketepatan
berfikir sangat tergantung pada
jalan pikiran yang logis dalam
berfikir secara logis.
Karakteristik
Berpikir Kritis

1

Konseptualisasi artinya : proses intelektual

membentuk suatu konsep. Sedangkan konsep adalah fenomena
atau pandangan mental tentang realitas, pikiran-pikiran tentang
kejadian, objek atribut, dan sejenisnya.
Karakteristik
Berpikir Kritis

2

Rasional dan Beralasan artinya : argumen

yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan mempunyai dasar
kuat dari fakta fenomena nyata.
Karakteristik
Berpikir Kritis

3

Reflektif artinya : bahwa seseorang pemikir kritis tidak
menggunakan asumsi atau presepsi dalam berpikir atau
mengambil keputusan
Karakteristik
Berpikir Kritis

4

Bagian Dari Suatu Sikap artinya : pemahaman
dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu
menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih
buruk dibanding yang lain.
Karakteristik
Berpikir Kritis

5

Kemandirian Berpikir artinya : pemahaman dari
suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu menguji
apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk
dibanding yang lain.
Karakteristik
Berpikir Kritis

6

Berpikir Adil dan Terbuka artinya : Yaitu

mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.
Karakteristik
Berpikir Kritis

7

Pengambilan Keputusan artinya : Berpikir kritis
digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan
kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi
tindakan yang akan diambil.
Karakteristik
Berpikir Kritis

8

Watak artinya :

Seseorang yang mempunyai keterampilan
berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka,
menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data
Karakteristik
Berpikir Kritis

9

Kriteria (criteria) artinya : Berpikir kritis digunakan
untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan kesimpulan,
mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan
yang akan diambil.
Karakteristik
Berpikir Kritis

10

Sudut pandang artinya : cara memandang atau

menafkirkan dunia ini, yang akan menentukan kontruksi makna.
Masalah
Kesenjangan diantara “apa yang ada
dan apa yang seharusnya ada”.
LangkahLangkah
Pemecahan
Masalah

• Mengetahui hakekat dari masalah dengan
mendefinisikan masalah yang dihadapi.
• Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
• Mengolah fakta dan data.
• Menentukan beberapa alternatif pemecahan
masalah.
• Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
• Memutuskan tindakan yang akan diambil.
• Evaluasi.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam
pengambilan
keputusan
1

Dalam proses
pengambilan
keputusan tidak
terjadi secara
kebetulan.
2

Pengambilan
keputusan tidak
dilakukan secara
sembrono tapi
harus berdasarkan
pada sistematika
tertentu :
•
•
•
•

Tersedianya sumber-sumber untuk
melaksanakan keputusan yang
akan diambil.
Kualifikasi tenaga kerja yang
tersedia
Falsafah yang dianut organisasi.
Situasi lingkungan internal dan
eksternal yang akan
mempengaruhi administrasi dan
manajemen di dalam organisasi.
3

Pemecahan
masalah harus
didasarkan pada
fakta-fakta yang
terkumpul dengan
sistematis.
4

Keputusan yang
baik adalah
keputusan yang
telah dipilih dari
berbagai alternatif
yang telah
dianalisa secara
matang.
5

Keputusan yang
baik adalah
keputusan yang
telah dipilih dari
berbagai alternatif
yang telah
dianalisa secara
matang.
Aspek-Aspek
Perilaku
Berfikir Kritis
Relevance
Yaitu keterkaitan dari
pernyataan yang dikemukan.
Importance
Yaitu Penting tidaknya isu atau
pokok-pokok pikiran yang
dikemukaan.
Novelty
Yaitu Kebaruan dari isi pikiran,
baik dalam membawa ide-ide
atau informasi baru maupun
dalam sikap menerima adanya
ide-ide orang lain.
Outside
Material
Yaitu menggunakan
pengalamanya sendiri atau
bahan-bahan yang
diterimanya dari perkuliahan
Ambiguity
Clarified
Yaitu mencari penjelasan atau
informasi lebih lanjut jika
dirasakan ada ketidak jelasan
Linking Ideas
Yaitu senantiasa menghubungkan
fakta, ide atau pandangan serta
mencari data baru dari informasi
yang berhasil dikumpulkan.
Justification
Memberi bukti-bukti, contoh, atau
justifikasi terhadap suatu solusi atau
kesimpulan yang diambilnya.
Termasuk didalamnya senantiasa
memberikan penjelasan mengenai
keuntungan dan kerungian dari
suatu situasi atau solusi.
Karakteristik berpikir
kritis (Wade 1995)
• Kegiatan merumuskan pertanyaan

• Menghindari pertimbangan yang sangat emosional

• Membatasi permasalahan

• Menghindari penyederhanaan berlebihan

• Menguji data-data

• Mempertimbangkan berbagai interpretasi

• Menganalisis berbagai pendapat

• Mentolerasi ambiguitas
•

http://www.wallsave.com/wallpapers/2560x1600/alone-nature/1974834/alonenature-danboard-box-man-grass-1974834.jpg

•

http://danblackonleadership.info/wp-content/uploads/2013/02/Vision.jpg

•

http://vapresspass.com/wp-content/uploads/2013/07/Caring-for-Elderly.jpg

•

http://blog.entrepreneurthearts.com/etablog/wp-content/uploads/2012/04/thinkdifferent.jpg

•

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b2/Reading_glasses.jpg

•

http://barnabyisright.files.wordpress.com/2013/05/3d-wrong.png

•

http://www.staceyreid.com/news/wp-content/uploads/2012/03/andresr22195.jpg

•

http://www.pvzgears.com/wp-content/uploads/2013/03/gears2a.png

•

http://mechanicalpower.net/wpcontent/themes/mechanicalpower/images/large/DoublePitchRollerChain.jpg

•

http://www.chs.nl/images/uploads/Analyse.jpg

•

http://saasaddict.walkme.com/wp-content/uploads/2013/01/saas-softwaresolutions.jpg

•

http://www.saffiresolution.com/wp-content/uploads/2012/02/idea_sharing.jpg

Sumber
Gambar
•

http://www.expertprepper.com/wp-content/uploads/2012/04/water-bottle.jpg

•

http://blog.kampyle.com/wpcontent/uploads/2012/05/shutterstock_102224914.png

•

http://us.123rf.com/400wm/400/400/lightwise/lightwise1109/lightwise110900278/
10743649-focus-group-brainstorming-new-ideas-working-as-a-creative-team-to-findinnovative-concepts-and-inven.jpg

•

http://blogmedia.eventbrite.com/wp-content/uploads/connecting.jpeg

•

http://cobaltpm.com/wp-content/uploads/2011/07/issue-risk-management.jpg

Sumber
Gambar

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
Agus Prayogi
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
Irene Susilo
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
younkOyounk
 
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Hubungan filsafat dengan ilmu  lainHubungan filsafat dengan ilmu  lain
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Nick V
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
materi-x2
 

Mais procurados (20)

Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)Suffixes (Terminologi Medis I)
Suffixes (Terminologi Medis I)
 
Contoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rmContoh Format lembaran rm
Contoh Format lembaran rm
 
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatanberfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Konsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakitKonsep sehat –sakit
Konsep sehat –sakit
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Spm rs
Spm rsSpm rs
Spm rs
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
1. KONSEP DAN PERSPEKTIF KEP. MEDIKAL BEDAH.pptx
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Hubungan filsafat dengan ilmu  lainHubungan filsafat dengan ilmu  lain
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
 
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalahDilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
Dilema etik keperawatan & model pemecahan masalah
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Hukum kesehatan
Hukum kesehatanHukum kesehatan
Hukum kesehatan
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
 
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 

Semelhante a Berfikir Kritis

materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
januarashari
 
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasabepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
DidikSusetiyanto
 
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptxBERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
DidikSusetiyanto
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
Aliff Farid
 

Semelhante a Berfikir Kritis (20)

Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Berfikir kritis
 Berfikir kritis Berfikir kritis
Berfikir kritis
 
Berfikir kritis dalam_keperawatan_bab_i
Berfikir kritis dalam_keperawatan_bab_iBerfikir kritis dalam_keperawatan_bab_i
Berfikir kritis dalam_keperawatan_bab_i
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
 
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasabepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
 
Spe Bab7
Spe Bab7Spe Bab7
Spe Bab7
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
 
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
 
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Modul konsep dasar keperawatan 2 kb 3
Modul konsep dasar keperawatan 2 kb 3Modul konsep dasar keperawatan 2 kb 3
Modul konsep dasar keperawatan 2 kb 3
 
Berfikir kritis
 Berfikir kritis Berfikir kritis
Berfikir kritis
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfCARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdf
 
Berpikir tingkat tinggi
Berpikir tingkat tinggiBerpikir tingkat tinggi
Berpikir tingkat tinggi
 
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptxBERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
BERFIKIR_KRITIS_DAN_PENGAMBILAN_KEPUTUSA.pptx
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 

Mais de Uwes Chaeruman

Mais de Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Berfikir Kritis