SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Nama : Utari Gita Mutiara 13 April 2018
NPM : 1720011021
“Ujian 1 Metodologi Penelitian”
1. Prosedur berfikir ilmiah penalaran rasional dan empiris yang merupakan dua model yang
selalu menjadi sumber sekaligus metodologis dalam menghasilkan ilmu pengetahuan, ilmu
yang dihasilkan dari sumber yang ada, selalu menuntut untuk melakukan observasi dan
penjelajahan baru terhadap masalah yang dihadapi dari para anggapan atau biasa dikenal
dengan hipotesis/deduksi, dimana pengujian dilakukan melalui studi lapangan
(empiris/induksi) dalam membangun pengetahuan yang ada. adi logikanya gabungan antara
deduktifdaninduktifdimanarasionalismedanempirismesalingberdampinganuntukdapatmenghasilkanhasil
ilmiah yang baik. Oleh karena itu, sebuah penelitian apabila belumteruji kebenarannya secara empiris dan
rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara yang biasa disebut hipotesi.Hipotesis adalah
dugaan atau jawaban sementara, berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita memperoleh
jawaban.Apabilapenelitianataupermasalahansudahterujikebenarannyasecaraempiris danrasionaldisebut
dengantesis.Jadi,hubunganantarahipotesis–tesisdenganempirismedanrasionalismeadalahuntukmenilai
ataumembuktikanpermasalahanataupenelitianitubersifatsementaraatausudahpastiteruji.
2. Pentingnya adanya pelaporan tesis adalah untuk menciptakan teori baru dan
mengembangkan teori yang sudah ada serta membuktikan bahwa penelitian atau
permasalahan yang kita buat itu telah teruji secara empiris dan rasional. Selain itu, dengan
adanya pelaporan akan menciptakan suasana diskusi yang baik, serta saran dan kritik terkait
tesis. Masyarakat atau orang sekitar pun dengan adanya pelaporan tesis dapat melihat
dengan jelas dan ada buktinya telah melakukan penelitian, tidak hanya omongan saja.
Dimana tesis itu adalah penelitian yang sudah terlewati masa uji secara empiris dan rasional.
3. Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki pribadi masing-masing anggota sivitas
akademika yaitu mahasiswa dan dosen. Gunanya kebebasan akademik untuk dapat
bertanggungjawab dan mandiri berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan
IPTEK dan seni yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan akademik contohnya
adalah kebebasan menulis, meneliti, mengabdi, menghasilkan karya keilmuan,
menyampaikan pendapat, pikiran, gagasan yang sesuai dengan bidang ilmu masing-masing
yang diminati tapi masih di dalam lingkup akademik. Makin berkembangnya zaman makin
meluas pula arti kebebasan akademik, selain yang disebutkan di atas kebebasan akademik
yang paling penting saat ini adalah memiliki kebebasan berpendapat. Kebebasan
berpendapat disini dalamhal yang logis dan sesuai dengan akal pikiran serta kenyataan yang
ada, tidak hanya omong kosong atau “tong kosong nyaring bunyi nya”.
4. Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang
yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya akademik bukan
perkara yang mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga
terjadi kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma kegiatan akademik
tersebut.
Pemilikan budaya akademik ini seharusnya menjadi idola semua insan akademisi perguruan
tinggi, yakni dosen dan mahasiswa. Ada beberapa contoh, misalnya:
 Derajat akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah dicapainya kemampuan
akademik pada tingkat guru besar (profesor).
Sedangkan bagi mahasiswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik
yang setinggi-tingginya. Khusus bagi mahasiswa, faktor-faktor yang dapat
menghasilkan prestasi akademik tersebut ialah terprogramnya kegiatan belajar, kiat
untuk berburu referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik, dsb.
Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat dikembangkan budaya
mutu (quality culture) yang secara bertahap dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku
tenaga akademik dan mahasiswa dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi.
Oleh karena itu, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan akademik, mustahil seorang
akademisi akan memperoleh nilai-nilai normative akademik. Bisa saja ia mampu
berbicara tentang norma dan nilai-nilai akademik tersebut didepan forum namun
tanpa proses belajar dan latihan, norma-norma tersebut tidak akan pernah terwujud
dalam praktik kehidupan sehari-hari. Bahkan sebaliknya, ia tidak segan-segan
melakukan pelanggaran dalam wilayah tertentu, baik disadari ataupun tidak.
Perguruan tinggi merupakan wadah pembinaan intelektualitas dan moralitas yang
mendasari kemampuan penguasaan IPTEK dan budaya dalam pengertian luas
disamping dirinya sendirilah yang berperan untuk perubahan tersebut.
5. Pengetahuan yang ada pada kita diperoleh dengan menggunakan berbagai alat yang
merupakan sumber pengetahuan tersebut. Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang
sumber pengetahuan, antara lain:
 Empirisme
Menurut aliran ini, manusia meperoleh pengetahuan melalui pengalamannya,
kebenaran pengetahuan hanya didasarkan pada fakta-fakta yang ada dilapangan.
Pengetahuan manusia itu dapat diperoleh melalui pengalaman yang konkret karena
gejala-gejala alamiah yang terjadi dimuka bumi ini adalah bersifat konkret dan dapat
dinyatakan melalui pancaindra manusia.
Sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan memberikan dua hal, yakni
kesan-kesan (impressions) dan pengertian-pengertian atau ide-ide (ideas). Yang
dimaksud kesan-kesan adalah pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman,
seperti merasakan tangan terbakar. Yang dimaksud dengan ide adalah gambaran
tentang pengamatan yang samar-samar yang dihasilkan dengan merenungkan
kembali atau terefleksikan dalam kesan-kesan yang diterima dari pengalaman.
Berdasarkan teori ini, akal hanya megelola konsep gagasan inderawi. Sumber utama
untuk memperoleh pengetahuan adalah data empiris yang diperoleh dari panca
indera. Akal tidak berfungsi banyak, kalaupun ada, itu pun sebatas ide yang kabur.
 Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan
yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan
melalui kegiatan menangkap objek. Fungsi pancaindera hanya untuk memperoleh
data-data dari alam nyata dan akalnya menghubungkan data-data itu satu dengan
yang lain. Dalam penyusunan ini akal menggunakan konsep-konsep rasional atau ide-
ide universal.
Spinoza memberikan penjelasan yang lebih mudah dengan menyusunn sistem
rasionalisme atas dasar ilmu ukur. Dalil ilmu ukur merupakan dalil kebenaran yang
tidak perlu dibuktikan lagi. Contohnya “sebuah garis lurus merupakan jarak terdekat
diantara dua titik”.
Kant menekankan pentingnya meneliti lebih lanjut terhadap apa yang telah dihasilkan
oleh indera dengan datanya dan dilanjutkan oleh akal dengan melakukan penelitian
yang lebih mendalam. Ia mencontohkan bagaimana kita dapat menyimpulkan kalau
kuman tipus menyebabkan demam tipus tanpa penelitian yang mendalam dan
eksperimen.
 Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi.
Intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan
pengetahuan yang nisbi. Intuisi mengatasi sifat lahiriyah pengetahuan simbolis, yang
pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh
penggambaran secara simbolis. Karena itu, intuisi adalah sarana untuk mengetahui
secara langsung dan seketika.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun
pengetahuan secara teratur, intuisi tidak dapat diandalkan. Pengetahuan intuisi
dapat dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam menentukan
benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa
bekerja saling membantu dalam menemukan kebenaran.
Bagi Nietzchen intuisi merupakan “intelegensi yang paling tinggi” dan bagi Maslow
intuisi merupakan “pengalaman puncak” (peak experience). Adapun perbedaan
antara intuisi dalam filsafat barat dengan makrifat dalam islam adalah kalau intuisi
dalam filsafat barat diperoleh lewat perenungan dan pemikiran yang konsisten,
sedangkan dalam islam makifat diperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari
Tuhan .
 Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat
perantara para Nabi. Para Nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya,
tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya.
Pengetahuan, mereka terjadi atas kehendak Tuhan semesta.
Pengetahuan dengan jalan ini merupkan kekhususan para Nabi. Hal inilah yang
membedakan mereka dengan manusia-manusia lainnya. Akal meyakinkan bahwa
kebenaran pengetahuan mereka berasal dari Tuhan, karena memang pengetahuan
itu ada pada saat manusia biasa tidak mampu mengusahakannya. Bagi manusia tidak
ada jalan lain kecuali menerima dan membenarkan semua yang berasal dari Nabi.
Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang
yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah transendental.
Kepercayaan ini yang merupakan titik tolak dalam agama lewat pengkajian
selanjutnya dapat menigkatkan atau menurunkan kepercayaan itu
6. Periode authority and tradition adalah dimana pendapat-pendapat dari “pemimpin-
pemimpin” di masa lampau selalu dikutip kembali. Pendapat para pemimpin dijadikan
doktrin yang harus diikuti tanpa sesuatu kritik, the master always says the truth, meskipun
belum tentu pendapat itu benar. Dan dijadikan tradisi kedepannya serta membuat mindset
masyarakat bahwa setiap pendapat dan ucapan Pemimpin selalu selalu benar. Contohnya
adalah lahirnya dunia coprnicus karena dikemukakan oleh pemimpin dan diucapkan dengan
penuh keyakinan dan semangat. Untuk saat ini terkadang masih diberlakukan periode
authority and tradition walaupun sering disalahgunakan.
7. Jenis- jenis pengetahuan di dunia akademik adalah
 Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan
dengan common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang
memiliki sesuatu dimana orang itu menerima secara baik. Semua orang menyebutnya
sesuatu itu biru karena memang itu biru, dan juga benda itu dingin karena memang
dirasakan dingin, dan sebagainya.
 Pengetahuan ilmiah, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian
yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam. Ilmu
dapat merupakan suatu metode berpikir secar objektif, tujuannya untuk
menggambarkan dan memberi makana terhadap dunia factual.
 Pengetahuan Filsafat,yaitu pengetahuan yang diperoleh dari suatu pemikiran.
Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian
tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit dan
rigid, filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya
memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis.
 Pengetahuan Agama, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat Rasul-Nya.
Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
Pengetahuan ini mengandung hal-hal yang pokok yaitu ajaran tentang cara
berhubungan dengan Tuhan dan cara berhubungan dengan sesama manusia. Dan
yang lebih penting dari pengetahuan ini disamping informasi tentang Tuhan, juga
informasi tentang hari Akhir.
8. Tahapan-tahapan Metode Ilmiah adalah
 Memilih dan mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan
atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan,
masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : “Bagaimana pengaruh
mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?” Berikan definisi tentang usaha
tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.
 Survei data yang tersedia
Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada
hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. (Langkah pertama dan kedua
dapat dikerjakan secara bersamaan).
 Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)
Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau
fenomena-fenomena dalam penelitian.
 Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis
Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian.
 Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.
 Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data
dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer.
Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.
 Generalisasi dan membuat kesimpulan
Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar
untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh
atau tidak.
 Membuat laporan penelitian
 Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-
hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.
Unsur Pemikiran Ilmiah
 Observasi dengan tujuan tertentu
 Analisa sintesa
 Mengingat dan memunculkan kembali secara selektif
 Hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)
 Verifikasi terhadap inferensi
 Pemberian alasan
 Keputusan
9. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh
antara variable dengan variable lainnya.
Contohnya : Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SMP.
Untuk hipotesis alternative ada 2 macam, yaitu:
 Directional hipotesis (hipotesis terarah) yaitu hipotesis yang diajukan peneliti dimana
peneliti sudah merumuskan dengan tegas bahwa variable independen member
pengaruh besar pada variable dependen.
Contohnya: Seseorang yang melakukan aktivitas fisik berat lebih rendah beresiko
terkena obesitas dibandingkan dengan seseorang yang tidak melakukan aktivitas fisik
berat.
 Non directional hipotesis (hipotesis tidak terarah) yaitu hipotesis yang diajukan dan
dirumuskan oleh peneliti tetapi belum tegas bahwa variable independen berpengaruh
terhadap variable dependen, lalu peneliti pun tidak menyusun prediksi hasil yang akan
didapat seperti apa.
Contohnya: Ada perbedaan antara seseorang yang melakukan aktivitas fisik berat
dibanding dengan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat.
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh
antara variable dengan variable lainnya.
Contohnya:
 Tidak ada hubungan warna pakaian mahasiswa dengan prestasi belajarnya
 Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan kecerdasan anak

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafatPengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
ghilmannafadza
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
yudiyunika
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
noviyanty
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Sigit Kindarto
 

Mais procurados (20)

Resume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmuResume filsafat ilmu
Resume filsafat ilmu
 
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas sRangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
Rangkuman seluruh ppt_kelompok 1_pengantar filsafat ilmu_kelas s
 
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafatPengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
Pengertian ilmu,pengetahuan dan filsafat
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
 
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas sRangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
Rangkuman seluruh ppt kelompok 10 pengantar filsafat ilmu kelas s
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Makalah Filsafat
Makalah FilsafatMakalah Filsafat
Makalah Filsafat
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
ABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSIABDUKSI & DEDUKSI
ABDUKSI & DEDUKSI
 
Kelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_sKelompok 6 slide share pfi_s
Kelompok 6 slide share pfi_s
 
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_SKelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
Kelompok 12 Rangkuman Seluruh PPT Pengantar Filsafat Ilmu_S
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Aksiologi pengetahuan
Aksiologi pengetahuanAksiologi pengetahuan
Aksiologi pengetahuan
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
Kelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9 Pengantar Filsafat IlmuKelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
Kelompok 9 Pengantar Filsafat Ilmu
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Tugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafatTugas review materi filsafat
Tugas review materi filsafat
 

Semelhante a Ujian 1 met lit

Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinan
Aze Aze
 
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
AhmadTirtayasa3
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
JAmal ZLluztia
 

Semelhante a Ujian 1 met lit (20)

Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmuPpt kelompok 8 all filsafat ilmu
Ppt kelompok 8 all filsafat ilmu
 
Tugas Filsafat.pdf
Tugas Filsafat.pdfTugas Filsafat.pdf
Tugas Filsafat.pdf
 
Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinan
 
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
 
Buku kualitatif
Buku kualitatifBuku kualitatif
Buku kualitatif
 
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuan
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 

Último (6)

PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 
JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisis
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
 
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratoriumpenjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
 

Ujian 1 met lit

  • 1. Nama : Utari Gita Mutiara 13 April 2018 NPM : 1720011021 “Ujian 1 Metodologi Penelitian” 1. Prosedur berfikir ilmiah penalaran rasional dan empiris yang merupakan dua model yang selalu menjadi sumber sekaligus metodologis dalam menghasilkan ilmu pengetahuan, ilmu yang dihasilkan dari sumber yang ada, selalu menuntut untuk melakukan observasi dan penjelajahan baru terhadap masalah yang dihadapi dari para anggapan atau biasa dikenal dengan hipotesis/deduksi, dimana pengujian dilakukan melalui studi lapangan (empiris/induksi) dalam membangun pengetahuan yang ada. adi logikanya gabungan antara deduktifdaninduktifdimanarasionalismedanempirismesalingberdampinganuntukdapatmenghasilkanhasil ilmiah yang baik. Oleh karena itu, sebuah penelitian apabila belumteruji kebenarannya secara empiris dan rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara yang biasa disebut hipotesi.Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara, berfungsi sebagai penunjuk jalan yang memungkinkan kita memperoleh jawaban.Apabilapenelitianataupermasalahansudahterujikebenarannyasecaraempiris danrasionaldisebut dengantesis.Jadi,hubunganantarahipotesis–tesisdenganempirismedanrasionalismeadalahuntukmenilai ataumembuktikanpermasalahanataupenelitianitubersifatsementaraatausudahpastiteruji. 2. Pentingnya adanya pelaporan tesis adalah untuk menciptakan teori baru dan mengembangkan teori yang sudah ada serta membuktikan bahwa penelitian atau permasalahan yang kita buat itu telah teruji secara empiris dan rasional. Selain itu, dengan adanya pelaporan akan menciptakan suasana diskusi yang baik, serta saran dan kritik terkait tesis. Masyarakat atau orang sekitar pun dengan adanya pelaporan tesis dapat melihat dengan jelas dan ada buktinya telah melakukan penelitian, tidak hanya omongan saja. Dimana tesis itu adalah penelitian yang sudah terlewati masa uji secara empiris dan rasional. 3. Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki pribadi masing-masing anggota sivitas akademika yaitu mahasiswa dan dosen. Gunanya kebebasan akademik untuk dapat bertanggungjawab dan mandiri berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan IPTEK dan seni yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan akademik contohnya adalah kebebasan menulis, meneliti, mengabdi, menghasilkan karya keilmuan, menyampaikan pendapat, pikiran, gagasan yang sesuai dengan bidang ilmu masing-masing yang diminati tapi masih di dalam lingkup akademik. Makin berkembangnya zaman makin meluas pula arti kebebasan akademik, selain yang disebutkan di atas kebebasan akademik yang paling penting saat ini adalah memiliki kebebasan berpendapat. Kebebasan berpendapat disini dalamhal yang logis dan sesuai dengan akal pikiran serta kenyataan yang ada, tidak hanya omong kosong atau “tong kosong nyaring bunyi nya”.
  • 2. 4. Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya akademik bukan perkara yang mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma kegiatan akademik tersebut. Pemilikan budaya akademik ini seharusnya menjadi idola semua insan akademisi perguruan tinggi, yakni dosen dan mahasiswa. Ada beberapa contoh, misalnya:  Derajat akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah dicapainya kemampuan akademik pada tingkat guru besar (profesor). Sedangkan bagi mahasiswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang setinggi-tingginya. Khusus bagi mahasiswa, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik tersebut ialah terprogramnya kegiatan belajar, kiat untuk berburu referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik, dsb. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku tenaga akademik dan mahasiswa dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi. Oleh karena itu, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan akademik, mustahil seorang akademisi akan memperoleh nilai-nilai normative akademik. Bisa saja ia mampu berbicara tentang norma dan nilai-nilai akademik tersebut didepan forum namun tanpa proses belajar dan latihan, norma-norma tersebut tidak akan pernah terwujud dalam praktik kehidupan sehari-hari. Bahkan sebaliknya, ia tidak segan-segan melakukan pelanggaran dalam wilayah tertentu, baik disadari ataupun tidak. Perguruan tinggi merupakan wadah pembinaan intelektualitas dan moralitas yang mendasari kemampuan penguasaan IPTEK dan budaya dalam pengertian luas disamping dirinya sendirilah yang berperan untuk perubahan tersebut. 5. Pengetahuan yang ada pada kita diperoleh dengan menggunakan berbagai alat yang merupakan sumber pengetahuan tersebut. Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan, antara lain:  Empirisme Menurut aliran ini, manusia meperoleh pengetahuan melalui pengalamannya, kebenaran pengetahuan hanya didasarkan pada fakta-fakta yang ada dilapangan. Pengetahuan manusia itu dapat diperoleh melalui pengalaman yang konkret karena gejala-gejala alamiah yang terjadi dimuka bumi ini adalah bersifat konkret dan dapat dinyatakan melalui pancaindra manusia. Sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan memberikan dua hal, yakni kesan-kesan (impressions) dan pengertian-pengertian atau ide-ide (ideas). Yang
  • 3. dimaksud kesan-kesan adalah pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman, seperti merasakan tangan terbakar. Yang dimaksud dengan ide adalah gambaran tentang pengamatan yang samar-samar yang dihasilkan dengan merenungkan kembali atau terefleksikan dalam kesan-kesan yang diterima dari pengalaman. Berdasarkan teori ini, akal hanya megelola konsep gagasan inderawi. Sumber utama untuk memperoleh pengetahuan adalah data empiris yang diperoleh dari panca indera. Akal tidak berfungsi banyak, kalaupun ada, itu pun sebatas ide yang kabur.  Rasionalisme Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek. Fungsi pancaindera hanya untuk memperoleh data-data dari alam nyata dan akalnya menghubungkan data-data itu satu dengan yang lain. Dalam penyusunan ini akal menggunakan konsep-konsep rasional atau ide- ide universal. Spinoza memberikan penjelasan yang lebih mudah dengan menyusunn sistem rasionalisme atas dasar ilmu ukur. Dalil ilmu ukur merupakan dalil kebenaran yang tidak perlu dibuktikan lagi. Contohnya “sebuah garis lurus merupakan jarak terdekat diantara dua titik”. Kant menekankan pentingnya meneliti lebih lanjut terhadap apa yang telah dihasilkan oleh indera dengan datanya dan dilanjutkan oleh akal dengan melakukan penelitian yang lebih mendalam. Ia mencontohkan bagaimana kita dapat menyimpulkan kalau kuman tipus menyebabkan demam tipus tanpa penelitian yang mendalam dan eksperimen.  Intuisi Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi. Intuisi mengatasi sifat lahiriyah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat analisis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh penggambaran secara simbolis. Karena itu, intuisi adalah sarana untuk mengetahui secara langsung dan seketika. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, intuisi tidak dapat diandalkan. Pengetahuan intuisi dapat dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuisi dan analisis bisa bekerja saling membantu dalam menemukan kebenaran. Bagi Nietzchen intuisi merupakan “intelegensi yang paling tinggi” dan bagi Maslow intuisi merupakan “pengalaman puncak” (peak experience). Adapun perbedaan antara intuisi dalam filsafat barat dengan makrifat dalam islam adalah kalau intuisi
  • 4. dalam filsafat barat diperoleh lewat perenungan dan pemikiran yang konsisten, sedangkan dalam islam makifat diperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari Tuhan .  Wahyu Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantara para Nabi. Para Nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan, mereka terjadi atas kehendak Tuhan semesta. Pengetahuan dengan jalan ini merupkan kekhususan para Nabi. Hal inilah yang membedakan mereka dengan manusia-manusia lainnya. Akal meyakinkan bahwa kebenaran pengetahuan mereka berasal dari Tuhan, karena memang pengetahuan itu ada pada saat manusia biasa tidak mampu mengusahakannya. Bagi manusia tidak ada jalan lain kecuali menerima dan membenarkan semua yang berasal dari Nabi. Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah transendental. Kepercayaan ini yang merupakan titik tolak dalam agama lewat pengkajian selanjutnya dapat menigkatkan atau menurunkan kepercayaan itu 6. Periode authority and tradition adalah dimana pendapat-pendapat dari “pemimpin- pemimpin” di masa lampau selalu dikutip kembali. Pendapat para pemimpin dijadikan doktrin yang harus diikuti tanpa sesuatu kritik, the master always says the truth, meskipun belum tentu pendapat itu benar. Dan dijadikan tradisi kedepannya serta membuat mindset masyarakat bahwa setiap pendapat dan ucapan Pemimpin selalu selalu benar. Contohnya adalah lahirnya dunia coprnicus karena dikemukakan oleh pemimpin dan diucapkan dengan penuh keyakinan dan semangat. Untuk saat ini terkadang masih diberlakukan periode authority and tradition walaupun sering disalahgunakan. 7. Jenis- jenis pengetahuan di dunia akademik adalah  Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana orang itu menerima secara baik. Semua orang menyebutnya sesuatu itu biru karena memang itu biru, dan juga benda itu dingin karena memang dirasakan dingin, dan sebagainya.  Pengetahuan ilmiah, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam. Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secar objektif, tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makana terhadap dunia factual.
  • 5.  Pengetahuan Filsafat,yaitu pengetahuan yang diperoleh dari suatu pemikiran. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit dan rigid, filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis.  Pengetahuan Agama, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat Rasul-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Pengetahuan ini mengandung hal-hal yang pokok yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan dan cara berhubungan dengan sesama manusia. Dan yang lebih penting dari pengetahuan ini disamping informasi tentang Tuhan, juga informasi tentang hari Akhir. 8. Tahapan-tahapan Metode Ilmiah adalah  Memilih dan mendefinisikan masalah Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : “Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?” Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.  Survei data yang tersedia Mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. (Langkah pertama dan kedua dapat dikerjakan secara bersamaan).  Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis) Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian.  Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji hipotesis Pengujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian.  Mengumpulkan data Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.  Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.  Generalisasi dan membuat kesimpulan
  • 6. Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak.  Membuat laporan penelitian  Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil- hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Unsur Pemikiran Ilmiah  Observasi dengan tujuan tertentu  Analisa sintesa  Mengingat dan memunculkan kembali secara selektif  Hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji hipotesis)  Verifikasi terhadap inferensi  Pemberian alasan  Keputusan 9. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variable dengan variable lainnya. Contohnya : Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP. Untuk hipotesis alternative ada 2 macam, yaitu:  Directional hipotesis (hipotesis terarah) yaitu hipotesis yang diajukan peneliti dimana peneliti sudah merumuskan dengan tegas bahwa variable independen member pengaruh besar pada variable dependen. Contohnya: Seseorang yang melakukan aktivitas fisik berat lebih rendah beresiko terkena obesitas dibandingkan dengan seseorang yang tidak melakukan aktivitas fisik berat.  Non directional hipotesis (hipotesis tidak terarah) yaitu hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tetapi belum tegas bahwa variable independen berpengaruh terhadap variable dependen, lalu peneliti pun tidak menyusun prediksi hasil yang akan didapat seperti apa. Contohnya: Ada perbedaan antara seseorang yang melakukan aktivitas fisik berat dibanding dengan yang tidak melakukan aktivitas fisik berat. Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variable dengan variable lainnya. Contohnya:  Tidak ada hubungan warna pakaian mahasiswa dengan prestasi belajarnya
  • 7.  Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan kecerdasan anak