SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
I KETUT GORDE YASE MAS
LABORATORIUM BIOMETRIKA
FAKULTAS PETERNAKAN UNDIP
RINGKASAN
Penggunaan peubah pengiring (X) dalam analisis ragam bantu
bertujuan untuk mengendalikan galat percobaan yang didasari
atas pertimbangan bahwa ada korelasi antara peubah (X) dan
peubah respons (Y), sehingga perlu dikoreksi.
Model linier aditif-nya disusun dengan menambahkan peubah
pengiring kedalam model rancangan yang digunakan.
Asumsi yang perlu ditegakkan untuk analisis ragam bantu
merupakan kombinasi antara asumsi untuk analisis ragam dan
asumsi untuk analisis regresi linier.
Ada beberapa fakta statistik yang perlu diperhatikan dalam
membuat kesimpulan analisis ragamnya, yi : nilai CV(%), R², F-
test untuk menguji ketepatan penggunaan variabel (X) dan ada
tidaknya pengaruh perlakuan yg dicobakan dengan variabel (X).
Pendahuluan
 Selama ini jika homogenitas materi percobaan sulit dida-
patkan, maka tindakan yang dilakukan peneliti adalah de-
ngan melakukan pengelompokkan terhadap materi perco-
baan, baik dalam baris, kolom, bahkan dengan greek da-
lam pengelompokkan tiga arah.
 Fakta empiris menunjukkan bahwa tindakan pengelompok
kan tidak selamanya dapat mengendalikan galat percoba-
an atau meminimumkan perbedaan dalam kelompok.
 Pada umumnya hal ini terjadi karena jumlah ulangan terba
tas (db.galatnya < 15), juga disebabkan karena respon per-
lakuan (Yij) tidak berlaku bebas tetapi memiliki hubungan
fungsional dengan variabel2 lain yang disebut sebagai vari-
abel (peubah) pengiring (concomitant variable). Untuk itu
maka analisis yang digunakan adalah analisis ragam bantu.
Lanjutan
 Dalam analisis ragam bantu, peneliti mengukur satu atau
lebih peubah pengiring yang akan digunakan sebagai fak-
tor korekasi terhadap peubah respons yang diamati.
 Ada dua manfaat terpenting dari penggunaan analisis ra-
gam bantu, yakni :
(1). Mengendalikan galat dan meningkatkan ketepatan ha-
sil percobaan.
(2). Untuk menyesuaikan atau mengoreksi nilai tengah res-
pons perlakuan dari peubah tak bebas (Y).
Sifat-sifat Penting pada Ternak sebagai Peubah Pengiring
 Prinsip dasar penggunaan anacova adl. adanya suatu sifat
tertentu pada ternak yang mempengaruhi atau berkorelasi
terhadap sifat2 yang diamati (Y)
 Peubah pengiring (concomitant variable) tidak boleh berin
teraksi terhadap perlakuan yang dicobakan dan harus da-
pat diukur sebelum percobaan dimulai.
 Beberapa sifat kuantitatif yg memiliki karakteristik yg unik
dari materi percobaan yg dapat diukur sebelum percobaan
dimulai, adl. : bobot badan awal, produksi susu awal,
produksi telur awal, jumlah anak sepelahiran, ukuran2
tubuh, laju pertumbuhan dan sifat2 lain.
 Penelusuran dan pengkajian atas sifat kuantitatif tsb. disa-
rankan dilakukan secara seksama untuk menetapkan ada
tidaknya pola hubungan fungsional tertentu yg nantinya di
gunakan sebagai dasar teoritis untuk menetapkan apakah -
Lanjutan...
sifat-sifat tersebut cukup dikontrol dalam kelompok atau
digunakan sebagai peubah pengiring dalam analisis pera-
gam.
 Pada dasarnya teknik pengelompokkan dan teknik pera-
gam dalam analisis statistika memiliki fungsi yang sama yi :
mengendalikan galat percobaan, tetapi ada perbedaan yang
substansial yi pada teknik pengelompokkan sifat2 yang di-
kendalikan dapat terukur secara kualitatif dan kuantitatif,
tetapi pada teknik peragam sifat2 tersebut harus terukur ha
nya secara kuantitatif saja.
Asumsi dalam Analisis Peragam
Ada tiga asumsi dasar yang perlu dipenuhi analisis peragam:
Peubah pengiring (concomitant variable) yang dilambang-
kan sebagai (X) harus bersifat tetap, diukur tanpa kesalah-
an dan bebas (tidak berkorelasi) terhadap perlakuan yang
dicobakan.
Regresi (Y) terhadap (X) setelah pengaruh perlakuan dan/
atau kelompok dikeluarkan bersifat linier dan bebas dari
perlakuan dan/atau kelompok.
Galat percobaan menyebar normal dan bebas sekitar μ=0
dan ragam σ². Asumsi ini merupakan persyaratan agar uji-t
atau uji-F yang digunakan sah dan dianggap sudah terpe-
nuhi jika penempatan perlakuan dilakukan secara acak.
Model Linier Aditif dari Anacova
 Dalam percobaan satu faktor ada 3 rancangan dasar yang
akan digunakan utk menentukan analisis statistiknya, yi :
RAL, RAK dan RBSL, sehingga model linier aditif utk anali
sis peragamnya adalah gabungan antara model rancangan
yg digunakan dengan tambahan suku untuk peubah pengi-
ring atau konkomitannya.
 Untuk percobaan yg dirancang dengan RAL, modelnya :
 Untuk percobaan yg dirancang dengan RAK, modelnya :
 Untuk percobaan yg dirancang dengan RBSL, modelnya :
ijijiij XXY   ..)(
ijijjiij XXY   ..)(
ijkijkkjiijk XXY   ...)(
Lanjutan
dimana :
β = koefisien regresi dari fungsi hubungan (Y) terhadap (X)
X = nilai dari peubah pengiring akibat perlakuan atau/dan
pengelompokkan baik satu arah ataupun dua arah.
X(x bar) = rataan umum.
Catatan : untuk notasi lainnya dibaca sama seperti pada ran
cangan dasar-nya.
Prosedur Analisis Ragam Bantu untuk RAL
Langkah-langkah perhitungan :
 Langkah 1. Hitung berbagai JK dari peubah (X) dan (Y)
JKT(XX) = ∑X²ij – (X²..)/(r)(t)
JKT(YY) = ∑Y²ij – (Y²..)/(r)(t)
JKP(XX) = (∑X²i.)/(r) - (X²..)/(r)(t)
JKP(YY) = (∑Y²i.)/(r) - (Y²..)/(r)(t)
JKG(XX) = JKT(XX) – JKP(XX)
JKG (YY) = JKT(YY) – JKP(YY)
 Langkah 2. Hitung berbagai JHK dari peubah (X) dan (Y)
JHKT(XY) = ∑XijYij – (X..)(Y..)/(r)(t)
JHKP(XY) = ∑Xi.Yi./(r) – (X..)(Y..)/(r)(t)
JHKG(XY) = JHKT(XY) – JHKP(XY)
Lanjutan...
 Langkah 3. Untuk setiap SK hitung JK terkoreksi dari (Y)
JKT(YY) terkoreksi = JKT(YY) – [{JHKT(XY)}²/{JKT(XX)}]
JKG(YY) terkoreksi = JKG(YY) – [{JHKG(XY)}²/{JKG(XX)}]
JKP(YY) terkoreksi = JKT(YY)terkoreksi-JKG(YY)terkoreksi
 Langkah 4. Hitung derajat bebas (db) setiap JKterkoreksi
db.galat terkoreksi = db.galat – 1
db.total terkoreksi = db.total – 1
db.perlakuan terkoreksi = db.perlakuan
 Langkah 5. Hitung KT terkoreksi dari perlakuan dan galat
KTP(YY)terkoreksi = JKP(YY)korek/db.perlakuan korek
KTG(YY)terkoreksi = JKG(YY)korek/db.galat korek
 Langkah 6. Cari nilai F-hitung nya
F-hitung = KTP(YY)terkoreksi/KTG(YY)terkoreksi
Lanjutan...
 Langkah 7. Bandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel di
mana f1 = db.perlakuan terkoreksi dan f2 = db.galat terko-
reksi
 Langkah 8. Hitung efisiensi relatif (ER) analisis peragam
terhadap analisis ragamnya
 Langkah 9. Hitung koefisien keragaman (CV%)
 Langkah 10. Sajikan hasil perhitungan kedalam daftar ana
lisis peragam. (lihat lanjutan ... )
%100
}
)(
)(
1{)(
)(
x
XXJKG
XXKTP
korekYYKTG
YYKTG
ER


%100
)(..
)(
(%) x
YYumumtengahNilai
terkoreksiYYKTG
CV 
Lanjutan ...
Daftar Analisis Ragam Bantu Data Hasil Percobaan
Catatan : **taraf signifikansi ; CV(%) dan ER(%)
 Langkah 11. Hitung koefisien regresi galat
Lanjutan ...
Sumber
Keragaman
(SK)
Sebelum dikoreksi Setelah dikoreksi terha
dap pengaruh (X)
db. (XX) (XY) (YY) db. JK KT F-hit
Perlakuan
Galat
Total
(t-1)
t(r-1)
(tr-1)
t(r-1)-1
(tr-1)-1
Perlakuan
terkoreksi
(t-1)
)(
)(
.
XXJKG
XYJHKG
b XY 
Lanjutan ...
 Langkah 12. Hitung nilai tengah perlakuan terkoreksi
 Langkah 13. Hitung kesalahan baku (Se) perbedaan antar
nilai tengah respons perlakuan untuk uji beda-nya
 Langkah 14. Lakukan pengujian ketepatan model atas asu
msi bahwa pelibatan peubah pengiring (X) adalah tepat
Jika H0 diterima, ini berarti bahwa penggunaan peubah
pengiring dalam model tidak tepat dan sebaliknya jika H1
diterima maka peubah pengiring dalam model tepat
)(.
'
XXbYY iXYii 
)}(){1(
)(
1[
)(2
XXJKGt
XXJKP
r
terkoreksiYYKTG
Se


terkoreksiYYKTG
XXJKGXYJHKG
hitungF
)(
)](/[)}([{ 2

Lanjutan ...
 Langkah 15. Lakukan pengujian ketepatan model atas a-
sumsi bahwa peubah pengiring (X) tak berkorelasi dgn per
lakuan yg dicobakan.
Jika H0 diterima, ini berarti bahwa perlakuan yang dicoba-
kan tidak mempengaruhi/berkorelasi dengan peubah pe-
ngiring (X) dan sebaliknya jika H1 diterima, ini berarti bah
wa perlakuan yang dicobakan mempengaruhi/berkorelasi
dengan peubah pengiring (X).
)1(/)(
)1/()(



rtXXJKG
tXXJKP
hitungF
Contoh
 Suatu percobaan yg menggunakan domba lokal jantan dila
kukan dengan memberikan perlakuan ransum berupa hija-
uan dan konsentrat, dimana hijauan berupa rumput gajah
yg diberikan secara ad libitum, sedangkan konsentratnya di
bedakan atas berbagai taraf pemberian dedak padi sbb. :
T1 = rumput gajah + pemberian 100gr dedak padi
T2 = rumput gajah + pemberian 200gr dedak padi
T3 = rumput gajah + pemberian 300gr dedak padi
T4 = rumput gajah + pemberian 400gr dedak padi
Untuk mengendalikan galat, materi percobaan berupa 20
ekor domba lokal jantan yg keragaman bobot badan awal
bervariasi antara 18,43 s/d 23,95 (CV=8,94%) digunakan un
tuk mengoreksi BB awal-nya. Data hasil percob. beserta da-
ta BB awal yang diukur sebelum percobaan dimulai, sbb. :
Data hasil percobaan BB(Y) pada minggu ke-6 dan BBA(X)
∑X=416,15 ; ∑Y=438,69 ; rerata X = 20,81 dan rerata Y = 21,93
Pertanyaan :
Ujilah hasil percob. tsb. dengan anacova, apakah antar perla
kuan memberikan hasil yg sama atau tidak.
T1 T2 T3 T4
(X) (Y) (X) (Y) (X) (Y) (X) (Y)
18,43
19,15
22,65
21,80
18,74
22,70
21,62
22,95
19,04
23,47
23,95
18,92
20,48
19,78
22,43
21,71
23,69
20,46
21,09
24,18
22,67
19,99
23,10
18,95
20,44
22,53
20,98
24,60
23,75
20,82
18,65
22,47
23,80
20,34
19,41
21,87
19,54
20,24
20,85
22,60
100,77 109,78 105,56 111,13 105,15 112,68 104,67 105,10
20,15 21,96 21,11 22,23 21,03 22,54 20,93 21,02
Jawab :
 Model Linier Aditif :
 Asumsi :
1. Peubah pengiring BBA (X) bersifat tetap, diukur tanpa ke
salahan dan bebas (tidak berkorelasi) dgn perlakuan yg di-
cobakan.
2. Regresi peubah bobot badan pada minggu ke-6 (Y) terha-
dap BBA (X) setelah pengaruh perlakuan dikeluarkan bersi
fat linier dan bebas dari perlakuan
3. Galat percobaan menyebar normal dan bebas disekitar ni-
lai tengah (μ) = 0 dan ragam = σ²
ijijiij XXY   ..)(
Lanjutan ...
 Hipotesis :
Ho : μ1 = μ2 = μ3 = μ4
H1 : minimal ada satu perlakuan yg memberikan respons
yg berbeda terhadap rata2 BB pada minggu ke-6
 Langkah-langkah pengujian :
o Langkah 1. Hitung berbagai JK untuk setiap peubah dari
peubah BBA (X) dan peubah BB 6 minggu (Y)
JKT(XX) = (18,43)²+(19,15)²+ ... +(19,41)²-(416,15)²/(5)(4)
= 65,80
JKT(YY) = (22,70)²+(21,62)²+...+(22,60)²-(438,69)²/(5)(4)
= 30,95
JKP(XX) = [(100,77)²+...+(104,67)²]/(5)-(416,15)²/(5)(4)
= 2,92
Lanjutan ...
JKP(YY) =[(109,78)²+...+(105,10)²]/(5)-(438,69)²/(5)(4)=6,43
JKG(XX) = 65,80 – 2,92 = 62,88
JKG(YY) = 30,96 – 6,43 = 24,53
o Langkah 2. Hitung JHK untuk setiap sumber keragaman
JKHT(XY) = [(18,43)(22,70) + ... + (19,41)(22,60)]-
[(416,15)(438,69)]/(5)(4) = - 8,80
JKHP(XY) = [(100,77)(109,78) + ... + (104,67)(105,10)] –
[(416,15)(438,69)]/(5)(4) = 0,47
JHKG(XY) = - 8,80 – 0,47 = - 9,27
o Langkah 3. Untuk setiap SK, hitung JKterkoreksi (Y)
JKT(YY)terkoreksi = 30,96 – (-8,80)²/(65,80) = 29,78
JKG(YY)terkoreksi = 24,53 – (-9,27)/(62,88) = 23,16
JKP(YY)terkoreksi = 29,78 – 23,16 = 6,62
Lanjutan
o Langkah 4. Hitung db. untuk setiap JK terkoreksi
db.galat terkoreksi = [4(5-1) – 1] = 15
db.total terkoreksi = [(4)(5)-1] – 1 = 18
db.perlakuan terkoreksi = (4 – 1) = 3
o Langkah 5. Hitung KT terkoreksi utk perlakuan dan galat
KTP(YY)terkoreksi = (6,62)/(3) = 2,21
KTG(YY)terkoreksi = (23,16)/(15) = 1,54
o Langkah 6. Cari nilai F-hitung
F-hitung = (2,21)/(1,54) = 1,44
o Langkah 7. Bandingkan F-hit dengan F-tab dimana f1=db.
perlakuan terkoreksi (=3) dan f2=db.galat terkoreksi (=15),
maka nilai F-tab (5% dan 1%) masing2 3,29 dan 5,42. Kare-
na F-hit<F-tab maka terima Ho dan tolak H1
Lanjutan ...
o Langkah 8. Hitung ER dari analisis peragam terhadap ana-
lisis ragamnya.
ER = {[(24,530)/(6)]/(1,54)[(2,92/3)/(62,88)]}x100%
= 98,08%. Nilai ini menunjukkan bahwa analisis pera-
gam yg digunakan belum mampu meningkatkan ketepatan
atau efisiensi percobaan dibandingkan analisis ragam. Teta
pi nilai ER tsb sudah mendekati 100% (-1,92%), ini berarti
analisis peragam sebenarnya masih layak digunakan.
o Langkah 9. Hitung CV(%)
CV(%) = (√1,54)/(21,93) x 100% = 5,66%
ini menunjukkan anacova mampu mengendalikan galat
percobaan, walaupun belum mampu meningkatkan ketepa
tan pendugaan hasil percobaan.
Lanjutan ...
o Langkah 10. Sajikan hasil perhitungan kedalam daftar ana
lisis peragam berikut.
Catatan : ns=tidak berbeda ; CV=5,66% dan ER=98,08%
o Langkah 11. Hitung koefisien regresi galat-nya
bY.X = (-9,27)/(62,88) = - 0,15
SK
Sebelum dikoreksi
( JK dan JHK )
Setelah dikoreksi terhadap
pengaruh (X)
db. (XX) (XY) (YY) db. JK KT F-hit
Perlak.
Galat
Total
3
16
19
2,92
62,88
65,80
0,47
-9,27
-8,80
6,43
24,53
30,96
15
18
23,16
29,78
1,54
Perlak.
terkoreks
3 6,62 2,21 1,44ns
Lanjutan (Uji Ketepatan Model)
 Langkah 12. Lakukan pengujian terhadap ketepatan
penggunaan Bobot Badan Awal sebagai peubah pengi ring
= [(-9,27)²/(62,88)]/(1,54) = 0,89ns dimana F-tab (2;18) =
8,29(1%) dan kesimpulannya penggunaan BBA sebagai
peubah pengiring sudah tepat
 Langkah 13. Lakukan pengujian ada tidaknya korelasi
antara perlakuan yang dicobakan dengan peubah pe-
ngiring (X)
= [(2,92)/3]/[(62,88)/16]
=0,25 --Ftab(3;16)=5,29(1%)----
ns artinya antara perlakuan dgn (X) tak berkorelasi
terkoreksiYYKTG
XXJKGXYJHKG
testF
)(
)](/{)}([{ 2
1 
)1(/)(
1/)(
2



rtXXJKG
tXXJKP
testF

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Muhammad Eko
 
Rancangan acak kelompok (rak)
Rancangan acak kelompok (rak)Rancangan acak kelompok (rak)
Rancangan acak kelompok (rak)Muhammad Luthfan
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Rancangan percobaan
Rancangan percobaanRancangan percobaan
Rancangan percobaanaril anwar
 
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)blueray11
 
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerikAnalisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerikI Gede Purnawinadi
 
Analisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerik
Analisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerikAnalisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerik
Analisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerikI Gede Purnawinadi
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Muhammad Luthfan
 
Analisis Statistika
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis StatistikaDian Arisona
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesNajMah Usman
 
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak LengkapModul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkapnur cendana sari
 
Modul praktikum rancob
Modul praktikum rancobModul praktikum rancob
Modul praktikum rancobtisazha
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiFeri Chandra
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiYusuf Ahmad
 

Mais procurados (20)

Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)Rancangan acak kelompok (RAK)
Rancangan acak kelompok (RAK)
 
Rancangan acak kelompok (rak)
Rancangan acak kelompok (rak)Rancangan acak kelompok (rak)
Rancangan acak kelompok (rak)
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Rancangan percobaan
Rancangan percobaanRancangan percobaan
Rancangan percobaan
 
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)RAL (Rancangan Acak Lengkap)
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
 
RANCOB RAK
RANCOB RAKRANCOB RAK
RANCOB RAK
 
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerikAnalisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
Analisis bivariat uji_t_dan_anova_data_kategorik_dan_numerik
 
Analisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerik
Analisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerikAnalisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerik
Analisis bivariat korelasi_dan_regresi_data_numerik_dan_numerik
 
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
Analisis Statistika
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis Statistika
 
RANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAPRANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAP
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak LengkapModul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
Modul 1 Metode Rancangan Acak Lengkap
 
Variabel Dummy
Variabel DummyVariabel Dummy
Variabel Dummy
 
Modul praktikum rancob
Modul praktikum rancobModul praktikum rancob
Modul praktikum rancob
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
 
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasiStatistika - Analisis regresi dan korelasi
Statistika - Analisis regresi dan korelasi
 

Semelhante a OPTIMASI BB

regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...Agus Melas Agues
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresRani Nooraeni
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxZudan2
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierArif Rahman
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifDeady Rizky Yunanto
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAFeri Chandra
 
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptxREGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptxpeni dewantara
 

Semelhante a OPTIMASI BB (20)

regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
Analisis varians
Analisis variansAnalisis varians
Analisis varians
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
pasca matrik-12 ANAVA.pdf
pasca matrik-12 ANAVA.pdfpasca matrik-12 ANAVA.pdf
pasca matrik-12 ANAVA.pdf
 
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
108967219 contoh-soal-penyelesaian-analisa-regresi-dan-korelasi-jurusan-tekni...
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Materi 8
Materi 8Materi 8
Materi 8
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Uji statisitk
Uji statisitk Uji statisitk
Uji statisitk
 
Rumus statistik
Rumus statistikRumus statistik
Rumus statistik
 
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated MeasuresAPG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
APG Pertemuan 7 : Manova and Repeated Measures
 
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptxMateri regresi berganda Statistika 2.pptx
Materi regresi berganda Statistika 2.pptx
 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
 
Chap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasiChap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasi
 
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi NonlinierModul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
Modul Ajar Statistika Inferensia ke-10: Analisis Regresi Nonlinier
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVAMAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
MAKALAH STATISTIKA ONE WAY ANAVA
 
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptxREGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
 

Mais de Muhammad Eko

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualMuhammad Eko
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMuhammad Eko
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guideMuhammad Eko
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanMuhammad Eko
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryMuhammad Eko
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Muhammad Eko
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Muhammad Eko
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentMuhammad Eko
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technologyMuhammad Eko
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicksMuhammad Eko
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMuhammad Eko
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASMuhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasMuhammad Eko
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 

Mais de Muhammad Eko (20)

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutrition
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guide
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feeding
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultry
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feeding
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition development
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicks
 
hatchery design
hatchery designhatchery design
hatchery design
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 

Último

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Último (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

OPTIMASI BB

  • 1. I KETUT GORDE YASE MAS LABORATORIUM BIOMETRIKA FAKULTAS PETERNAKAN UNDIP
  • 2. RINGKASAN Penggunaan peubah pengiring (X) dalam analisis ragam bantu bertujuan untuk mengendalikan galat percobaan yang didasari atas pertimbangan bahwa ada korelasi antara peubah (X) dan peubah respons (Y), sehingga perlu dikoreksi. Model linier aditif-nya disusun dengan menambahkan peubah pengiring kedalam model rancangan yang digunakan. Asumsi yang perlu ditegakkan untuk analisis ragam bantu merupakan kombinasi antara asumsi untuk analisis ragam dan asumsi untuk analisis regresi linier. Ada beberapa fakta statistik yang perlu diperhatikan dalam membuat kesimpulan analisis ragamnya, yi : nilai CV(%), R², F- test untuk menguji ketepatan penggunaan variabel (X) dan ada tidaknya pengaruh perlakuan yg dicobakan dengan variabel (X).
  • 3. Pendahuluan  Selama ini jika homogenitas materi percobaan sulit dida- patkan, maka tindakan yang dilakukan peneliti adalah de- ngan melakukan pengelompokkan terhadap materi perco- baan, baik dalam baris, kolom, bahkan dengan greek da- lam pengelompokkan tiga arah.  Fakta empiris menunjukkan bahwa tindakan pengelompok kan tidak selamanya dapat mengendalikan galat percoba- an atau meminimumkan perbedaan dalam kelompok.  Pada umumnya hal ini terjadi karena jumlah ulangan terba tas (db.galatnya < 15), juga disebabkan karena respon per- lakuan (Yij) tidak berlaku bebas tetapi memiliki hubungan fungsional dengan variabel2 lain yang disebut sebagai vari- abel (peubah) pengiring (concomitant variable). Untuk itu maka analisis yang digunakan adalah analisis ragam bantu.
  • 4. Lanjutan  Dalam analisis ragam bantu, peneliti mengukur satu atau lebih peubah pengiring yang akan digunakan sebagai fak- tor korekasi terhadap peubah respons yang diamati.  Ada dua manfaat terpenting dari penggunaan analisis ra- gam bantu, yakni : (1). Mengendalikan galat dan meningkatkan ketepatan ha- sil percobaan. (2). Untuk menyesuaikan atau mengoreksi nilai tengah res- pons perlakuan dari peubah tak bebas (Y).
  • 5. Sifat-sifat Penting pada Ternak sebagai Peubah Pengiring  Prinsip dasar penggunaan anacova adl. adanya suatu sifat tertentu pada ternak yang mempengaruhi atau berkorelasi terhadap sifat2 yang diamati (Y)  Peubah pengiring (concomitant variable) tidak boleh berin teraksi terhadap perlakuan yang dicobakan dan harus da- pat diukur sebelum percobaan dimulai.  Beberapa sifat kuantitatif yg memiliki karakteristik yg unik dari materi percobaan yg dapat diukur sebelum percobaan dimulai, adl. : bobot badan awal, produksi susu awal, produksi telur awal, jumlah anak sepelahiran, ukuran2 tubuh, laju pertumbuhan dan sifat2 lain.  Penelusuran dan pengkajian atas sifat kuantitatif tsb. disa- rankan dilakukan secara seksama untuk menetapkan ada tidaknya pola hubungan fungsional tertentu yg nantinya di gunakan sebagai dasar teoritis untuk menetapkan apakah -
  • 6. Lanjutan... sifat-sifat tersebut cukup dikontrol dalam kelompok atau digunakan sebagai peubah pengiring dalam analisis pera- gam.  Pada dasarnya teknik pengelompokkan dan teknik pera- gam dalam analisis statistika memiliki fungsi yang sama yi : mengendalikan galat percobaan, tetapi ada perbedaan yang substansial yi pada teknik pengelompokkan sifat2 yang di- kendalikan dapat terukur secara kualitatif dan kuantitatif, tetapi pada teknik peragam sifat2 tersebut harus terukur ha nya secara kuantitatif saja.
  • 7. Asumsi dalam Analisis Peragam Ada tiga asumsi dasar yang perlu dipenuhi analisis peragam: Peubah pengiring (concomitant variable) yang dilambang- kan sebagai (X) harus bersifat tetap, diukur tanpa kesalah- an dan bebas (tidak berkorelasi) terhadap perlakuan yang dicobakan. Regresi (Y) terhadap (X) setelah pengaruh perlakuan dan/ atau kelompok dikeluarkan bersifat linier dan bebas dari perlakuan dan/atau kelompok. Galat percobaan menyebar normal dan bebas sekitar μ=0 dan ragam σ². Asumsi ini merupakan persyaratan agar uji-t atau uji-F yang digunakan sah dan dianggap sudah terpe- nuhi jika penempatan perlakuan dilakukan secara acak.
  • 8. Model Linier Aditif dari Anacova  Dalam percobaan satu faktor ada 3 rancangan dasar yang akan digunakan utk menentukan analisis statistiknya, yi : RAL, RAK dan RBSL, sehingga model linier aditif utk anali sis peragamnya adalah gabungan antara model rancangan yg digunakan dengan tambahan suku untuk peubah pengi- ring atau konkomitannya.  Untuk percobaan yg dirancang dengan RAL, modelnya :  Untuk percobaan yg dirancang dengan RAK, modelnya :  Untuk percobaan yg dirancang dengan RBSL, modelnya : ijijiij XXY   ..)( ijijjiij XXY   ..)( ijkijkkjiijk XXY   ...)(
  • 9. Lanjutan dimana : β = koefisien regresi dari fungsi hubungan (Y) terhadap (X) X = nilai dari peubah pengiring akibat perlakuan atau/dan pengelompokkan baik satu arah ataupun dua arah. X(x bar) = rataan umum. Catatan : untuk notasi lainnya dibaca sama seperti pada ran cangan dasar-nya.
  • 10. Prosedur Analisis Ragam Bantu untuk RAL Langkah-langkah perhitungan :  Langkah 1. Hitung berbagai JK dari peubah (X) dan (Y) JKT(XX) = ∑X²ij – (X²..)/(r)(t) JKT(YY) = ∑Y²ij – (Y²..)/(r)(t) JKP(XX) = (∑X²i.)/(r) - (X²..)/(r)(t) JKP(YY) = (∑Y²i.)/(r) - (Y²..)/(r)(t) JKG(XX) = JKT(XX) – JKP(XX) JKG (YY) = JKT(YY) – JKP(YY)  Langkah 2. Hitung berbagai JHK dari peubah (X) dan (Y) JHKT(XY) = ∑XijYij – (X..)(Y..)/(r)(t) JHKP(XY) = ∑Xi.Yi./(r) – (X..)(Y..)/(r)(t) JHKG(XY) = JHKT(XY) – JHKP(XY)
  • 11. Lanjutan...  Langkah 3. Untuk setiap SK hitung JK terkoreksi dari (Y) JKT(YY) terkoreksi = JKT(YY) – [{JHKT(XY)}²/{JKT(XX)}] JKG(YY) terkoreksi = JKG(YY) – [{JHKG(XY)}²/{JKG(XX)}] JKP(YY) terkoreksi = JKT(YY)terkoreksi-JKG(YY)terkoreksi  Langkah 4. Hitung derajat bebas (db) setiap JKterkoreksi db.galat terkoreksi = db.galat – 1 db.total terkoreksi = db.total – 1 db.perlakuan terkoreksi = db.perlakuan  Langkah 5. Hitung KT terkoreksi dari perlakuan dan galat KTP(YY)terkoreksi = JKP(YY)korek/db.perlakuan korek KTG(YY)terkoreksi = JKG(YY)korek/db.galat korek  Langkah 6. Cari nilai F-hitung nya F-hitung = KTP(YY)terkoreksi/KTG(YY)terkoreksi
  • 12. Lanjutan...  Langkah 7. Bandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel di mana f1 = db.perlakuan terkoreksi dan f2 = db.galat terko- reksi  Langkah 8. Hitung efisiensi relatif (ER) analisis peragam terhadap analisis ragamnya  Langkah 9. Hitung koefisien keragaman (CV%)  Langkah 10. Sajikan hasil perhitungan kedalam daftar ana lisis peragam. (lihat lanjutan ... ) %100 } )( )( 1{)( )( x XXJKG XXKTP korekYYKTG YYKTG ER   %100 )(.. )( (%) x YYumumtengahNilai terkoreksiYYKTG CV 
  • 13. Lanjutan ... Daftar Analisis Ragam Bantu Data Hasil Percobaan Catatan : **taraf signifikansi ; CV(%) dan ER(%)  Langkah 11. Hitung koefisien regresi galat Lanjutan ... Sumber Keragaman (SK) Sebelum dikoreksi Setelah dikoreksi terha dap pengaruh (X) db. (XX) (XY) (YY) db. JK KT F-hit Perlakuan Galat Total (t-1) t(r-1) (tr-1) t(r-1)-1 (tr-1)-1 Perlakuan terkoreksi (t-1) )( )( . XXJKG XYJHKG b XY 
  • 14. Lanjutan ...  Langkah 12. Hitung nilai tengah perlakuan terkoreksi  Langkah 13. Hitung kesalahan baku (Se) perbedaan antar nilai tengah respons perlakuan untuk uji beda-nya  Langkah 14. Lakukan pengujian ketepatan model atas asu msi bahwa pelibatan peubah pengiring (X) adalah tepat Jika H0 diterima, ini berarti bahwa penggunaan peubah pengiring dalam model tidak tepat dan sebaliknya jika H1 diterima maka peubah pengiring dalam model tepat )(. ' XXbYY iXYii  )}(){1( )( 1[ )(2 XXJKGt XXJKP r terkoreksiYYKTG Se   terkoreksiYYKTG XXJKGXYJHKG hitungF )( )](/[)}([{ 2 
  • 15. Lanjutan ...  Langkah 15. Lakukan pengujian ketepatan model atas a- sumsi bahwa peubah pengiring (X) tak berkorelasi dgn per lakuan yg dicobakan. Jika H0 diterima, ini berarti bahwa perlakuan yang dicoba- kan tidak mempengaruhi/berkorelasi dengan peubah pe- ngiring (X) dan sebaliknya jika H1 diterima, ini berarti bah wa perlakuan yang dicobakan mempengaruhi/berkorelasi dengan peubah pengiring (X). )1(/)( )1/()(    rtXXJKG tXXJKP hitungF
  • 16. Contoh  Suatu percobaan yg menggunakan domba lokal jantan dila kukan dengan memberikan perlakuan ransum berupa hija- uan dan konsentrat, dimana hijauan berupa rumput gajah yg diberikan secara ad libitum, sedangkan konsentratnya di bedakan atas berbagai taraf pemberian dedak padi sbb. : T1 = rumput gajah + pemberian 100gr dedak padi T2 = rumput gajah + pemberian 200gr dedak padi T3 = rumput gajah + pemberian 300gr dedak padi T4 = rumput gajah + pemberian 400gr dedak padi Untuk mengendalikan galat, materi percobaan berupa 20 ekor domba lokal jantan yg keragaman bobot badan awal bervariasi antara 18,43 s/d 23,95 (CV=8,94%) digunakan un tuk mengoreksi BB awal-nya. Data hasil percob. beserta da- ta BB awal yang diukur sebelum percobaan dimulai, sbb. :
  • 17. Data hasil percobaan BB(Y) pada minggu ke-6 dan BBA(X) ∑X=416,15 ; ∑Y=438,69 ; rerata X = 20,81 dan rerata Y = 21,93 Pertanyaan : Ujilah hasil percob. tsb. dengan anacova, apakah antar perla kuan memberikan hasil yg sama atau tidak. T1 T2 T3 T4 (X) (Y) (X) (Y) (X) (Y) (X) (Y) 18,43 19,15 22,65 21,80 18,74 22,70 21,62 22,95 19,04 23,47 23,95 18,92 20,48 19,78 22,43 21,71 23,69 20,46 21,09 24,18 22,67 19,99 23,10 18,95 20,44 22,53 20,98 24,60 23,75 20,82 18,65 22,47 23,80 20,34 19,41 21,87 19,54 20,24 20,85 22,60 100,77 109,78 105,56 111,13 105,15 112,68 104,67 105,10 20,15 21,96 21,11 22,23 21,03 22,54 20,93 21,02
  • 18. Jawab :  Model Linier Aditif :  Asumsi : 1. Peubah pengiring BBA (X) bersifat tetap, diukur tanpa ke salahan dan bebas (tidak berkorelasi) dgn perlakuan yg di- cobakan. 2. Regresi peubah bobot badan pada minggu ke-6 (Y) terha- dap BBA (X) setelah pengaruh perlakuan dikeluarkan bersi fat linier dan bebas dari perlakuan 3. Galat percobaan menyebar normal dan bebas disekitar ni- lai tengah (μ) = 0 dan ragam = σ² ijijiij XXY   ..)(
  • 19. Lanjutan ...  Hipotesis : Ho : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 H1 : minimal ada satu perlakuan yg memberikan respons yg berbeda terhadap rata2 BB pada minggu ke-6  Langkah-langkah pengujian : o Langkah 1. Hitung berbagai JK untuk setiap peubah dari peubah BBA (X) dan peubah BB 6 minggu (Y) JKT(XX) = (18,43)²+(19,15)²+ ... +(19,41)²-(416,15)²/(5)(4) = 65,80 JKT(YY) = (22,70)²+(21,62)²+...+(22,60)²-(438,69)²/(5)(4) = 30,95 JKP(XX) = [(100,77)²+...+(104,67)²]/(5)-(416,15)²/(5)(4) = 2,92
  • 20. Lanjutan ... JKP(YY) =[(109,78)²+...+(105,10)²]/(5)-(438,69)²/(5)(4)=6,43 JKG(XX) = 65,80 – 2,92 = 62,88 JKG(YY) = 30,96 – 6,43 = 24,53 o Langkah 2. Hitung JHK untuk setiap sumber keragaman JKHT(XY) = [(18,43)(22,70) + ... + (19,41)(22,60)]- [(416,15)(438,69)]/(5)(4) = - 8,80 JKHP(XY) = [(100,77)(109,78) + ... + (104,67)(105,10)] – [(416,15)(438,69)]/(5)(4) = 0,47 JHKG(XY) = - 8,80 – 0,47 = - 9,27 o Langkah 3. Untuk setiap SK, hitung JKterkoreksi (Y) JKT(YY)terkoreksi = 30,96 – (-8,80)²/(65,80) = 29,78 JKG(YY)terkoreksi = 24,53 – (-9,27)/(62,88) = 23,16 JKP(YY)terkoreksi = 29,78 – 23,16 = 6,62
  • 21. Lanjutan o Langkah 4. Hitung db. untuk setiap JK terkoreksi db.galat terkoreksi = [4(5-1) – 1] = 15 db.total terkoreksi = [(4)(5)-1] – 1 = 18 db.perlakuan terkoreksi = (4 – 1) = 3 o Langkah 5. Hitung KT terkoreksi utk perlakuan dan galat KTP(YY)terkoreksi = (6,62)/(3) = 2,21 KTG(YY)terkoreksi = (23,16)/(15) = 1,54 o Langkah 6. Cari nilai F-hitung F-hitung = (2,21)/(1,54) = 1,44 o Langkah 7. Bandingkan F-hit dengan F-tab dimana f1=db. perlakuan terkoreksi (=3) dan f2=db.galat terkoreksi (=15), maka nilai F-tab (5% dan 1%) masing2 3,29 dan 5,42. Kare- na F-hit<F-tab maka terima Ho dan tolak H1
  • 22. Lanjutan ... o Langkah 8. Hitung ER dari analisis peragam terhadap ana- lisis ragamnya. ER = {[(24,530)/(6)]/(1,54)[(2,92/3)/(62,88)]}x100% = 98,08%. Nilai ini menunjukkan bahwa analisis pera- gam yg digunakan belum mampu meningkatkan ketepatan atau efisiensi percobaan dibandingkan analisis ragam. Teta pi nilai ER tsb sudah mendekati 100% (-1,92%), ini berarti analisis peragam sebenarnya masih layak digunakan. o Langkah 9. Hitung CV(%) CV(%) = (√1,54)/(21,93) x 100% = 5,66% ini menunjukkan anacova mampu mengendalikan galat percobaan, walaupun belum mampu meningkatkan ketepa tan pendugaan hasil percobaan.
  • 23. Lanjutan ... o Langkah 10. Sajikan hasil perhitungan kedalam daftar ana lisis peragam berikut. Catatan : ns=tidak berbeda ; CV=5,66% dan ER=98,08% o Langkah 11. Hitung koefisien regresi galat-nya bY.X = (-9,27)/(62,88) = - 0,15 SK Sebelum dikoreksi ( JK dan JHK ) Setelah dikoreksi terhadap pengaruh (X) db. (XX) (XY) (YY) db. JK KT F-hit Perlak. Galat Total 3 16 19 2,92 62,88 65,80 0,47 -9,27 -8,80 6,43 24,53 30,96 15 18 23,16 29,78 1,54 Perlak. terkoreks 3 6,62 2,21 1,44ns
  • 24. Lanjutan (Uji Ketepatan Model)  Langkah 12. Lakukan pengujian terhadap ketepatan penggunaan Bobot Badan Awal sebagai peubah pengi ring = [(-9,27)²/(62,88)]/(1,54) = 0,89ns dimana F-tab (2;18) = 8,29(1%) dan kesimpulannya penggunaan BBA sebagai peubah pengiring sudah tepat  Langkah 13. Lakukan pengujian ada tidaknya korelasi antara perlakuan yang dicobakan dengan peubah pe- ngiring (X) = [(2,92)/3]/[(62,88)/16] =0,25 --Ftab(3;16)=5,29(1%)---- ns artinya antara perlakuan dgn (X) tak berkorelasi terkoreksiYYKTG XXJKGXYJHKG testF )( )](/{)}([{ 2 1  )1(/)( 1/)( 2    rtXXJKG tXXJKP testF