SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
PERIZINAN PENGUSAHAAN DAN PENGGUNAAN
SUMBER DAYA AIR
Serang, 26 Juli 2018
Penguasaan oleh Negara atas Air Dilakukan dengan melakukan: Pengaturan,
Pengurusan Perizinan dan Alokasi Air untuk Menjamin Hak Setiap Orang
untuk Mendapatkan Air Bagi Pemenuhan Kebutuhan Pokok Sehari-hari.
Bumi, air, dan kekayaaan alam yg
terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
(UUD 1945 Ps 33 ayat 3)
tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat
atas Air;
perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air;
kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi
manusia;
pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air bersifat
mutlak;
prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan
usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan
pemberian Izin Pengusahaan SDA kepada usaha swasta dapat dilakukan
dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip sebagaimana dimaksud pada
huruf a sampai dengan huruf e dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air.
Prinsip
PSDA
UUNo.11/1974tentangPengairan
PP No. 22/1982 tentang Tata
Pengaturan Air
PP No. 6/1981 tentang Iuran
Pembiayaan Eksploitasi dan
Pemeliharaan Prasarana Pengairan
PP No. 23/1982 tentang Irigasi
21 Permen PUPR, untuk
mengakomodir kondisi kekinian
PP No. 27/1991 tentang Rawa
PP No. 35/1991 tentang Sungai
PP No. 121/2015 tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air
Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016
tentang Tata Cara Perizinan
Pengusahaan Sumber Daya Air dan
Penggunaan Sumber Daya Air
PP No. 122/2015 tentang Sistem
Penyediaan Air Minum
DASAR HUKUM DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
PENGERTIAN 1)
Pasal 1 PP No. 121/2015
PENGENDALIAN PENGGUNAAN >> PERIZINAN
TUJUAN :
 menjaga kondisi alami sumber daya air,
penggunaan secara hemat dan bijak,
mencegah/mengendalikan dampak negatif
kegiatan terhadap sumber daya air (kerusakan
sumber air/sarana prasarana, pencemaran, dll)
 terjaminnya hak atas air bagi kebutuhan sehari-
hari dan pertanian rakyat (prioritas) dan kebutuhan
lainnya sesuai alokasi air secara tertib, adil,
akuntabel, serta mencegah konflik antar pengguna
 mencegah bencana daya rusak air yang timbul
akibat penggunaan sumber daya air (banjir, tanah
longsor, dll)
 meningkatkan peran masyarakat dan swasta
khususnya dalam hal pembiayaan sumber daya air
 tersedianya informasi tentang kondisi sumber
Perizinan merupakan instrumen pengendali untuk mewujudkan ketertiban dalam
Pengelolaan Sumber Daya Air, melindungi hak masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
pokok sehari-hari dan pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang telah ada serta menjamin hak
ulayat masyarakat hukum adat setempat atas Air dan hak yang serupa dengan itu.
Kewenangan Pemberian Izin
• Menteri PUPR, untuk kegiatan Pengusahaan/Penggunaan
Sumber Daya Air yang menggunakan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai lintas provinsi, Wilayah Sungai lintas
negara, dan Wilayah Sungai strategis nasional;
• Gubernur, untuk kegiatan Pengusahaan/Penggunaan
Sumber Daya Air yang menggunakan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai lintas kabupaten/kota; atau
• Bupati/Walikota, untuk kegiatan Pengusahaan/Penggunaan
Sumber Daya Air yang menggunakan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
WILAYAH SUNGAI DI INDONESIA
Pengelolaan air
permukaan didasarkan
pada wilayah sungai,
terdiri atas:
wilayah sungai dalam satu
kabupaten/kota
wilayah sungai lintas
kabupaten/kota
wilayah sungai lintas
provinsi
wilayah sungai lintas
negara
wilayah sungai strategis
nasional
Kewenangan
Pemerintah
Kabupaten/Kota
Kewenagan
Pemerintah Propinsi
Kewenangan
Pemerintah Pusat
POLA
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
AIR WILAYAH
SUNGAI
DASAR
Penentuan garis sempadan sungai yg
terpengaruh pasang air laut dilakukan
dng cara yg sama dng penentuan
garis sempadan sungai, diukur dari
tepi muka air pasang rata-rata.
Sungai adalah alur atau wadah air alami
dan/atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya,
mulai dari hulu sampai muara, dengan
dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan
Garis sempadan mata air
ditentukan mengelilingi mata air
paling sedikit berjarak 200 m
dari pusat mata air.
Garis sempadan danau paparan
banjir ditentukan mengelilingi
danau paparan banjir paling sedikit
berjarak 50 m dari tepi muka air
tertinggi yg pernah terjadi.
Di Dalam Kawasan Perkotaan:
 H < 3 M, L > 10 M
 3 M < H < 20 M, L > 15 M
 H > 20 M, L > 30 M
Di Luar Kawasan Perkotaan:
 DPS > 500 Km2, L > 100 M
 DPS < 500 Km2, L > 50 M
Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M
Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M
L L
L L
H
Permen PU PR No. 28/PRT/M/2015 ttg
PENETAPAN GARIS SEMPADAN SUNGAI
DAN GARIS SEMPADAN DANAU
Jenis kegiatan pengusahaan SDA
Jenis kegiatan pengusahaan sumber
daya air sebagai media
• pembangkit tenaga listrik;
• transportasi pada infrastruktur
sumber daya air berupa kanal
banjir dan saluran irigasi rawa;
• arung jeram;
• pariwisata; atau
• perikanan budi daya pada
waduk dan saluran irigasi, dsb
Jenis kegiatan pengusahaan air dan
daya air sebagai materi
• usaha industri;
• usaha makanan dan minuman;
• usaha perhotelan;
• usaha perkebunan;
• usaha air minum oleh Badan
Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah;
• usaha air minum dalam
kemasan; atau
• kegiatan usaha lain.
• pemanfaatan ruang pada sumber air berupa konstruksi jembatan, tanggul,
dermaga, jaringan perpipaan, jaringan kabel listrik/telepon, dan prasarana
sumber daya air untuk kegiatan usaha;
• tempat budi daya pertanian semusim atau budi daya ikan pada bantaran sungai
untuk kegiatan usaha;
• tempat budi daya tanaman tahunan pada sabuk hijau danau, embung, dan
waduk untuk kegiatan usaha;
• pemanfaatan bantaran dan/atau sempadan sungai untuk kegiatan konstruksi
antara lain jembatan, dermaga, jaringan atau rentangan pipa air minum,
rentangan kabel listrik dan telekomunikasi, bangunan ketenagalistrikan, dan
prasarana sumber daya air untuk kegiatan usaha; atau
• pemanfaatan sempadan danau dan badan danau untuk kegiatan konstruksi
antara lain dermaga, jaringan atau rentangan pipa air minum, rentangan kabel
listrik dan telekomunikasi, prasarana dan sarana sanitasi, bangunan
ketenagalistrikan, dan prasarana sumber daya air untuk kegiatan usaha.
Jenis kegiatan pengusahaan Sumber Air sebagai media
Jenis kegiatan Penggunaan SDA
• pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari
bagi kelompok yang memerlukan air dalam jumlah
besar;
• pemenuhan air irigasi untuk petani atau kelompok
petani bagi pertanian rakyat di dalam sistem irigasi
yang sudah ada yang dilakukan dengan cara
mengubah kondisi alami sumber air;
• pemenuhan air irigasi untuk petani atau perkumpulan
petani pemakai air bagi pertanian rakyat di luar sistem
irigasi yang sudah ada; dan
• kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik.
IZINPRIORITAS PEMBERIAN
1. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-
hari bagi kelompok yang memerlukan
air dalam jumlah besar;
2. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-
hari yang mengubah kondisi alami
Sumber Air;
3. pertanian rakyat di luar sistem irigasi
yang sudah ada;
4. pengusahaan Sumber Daya Air untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-
hari melalui sistem penyediaan Air
minum;
5. kegiatan bukan usaha;
6. pengusahaan sumber daya air oleh
BUMN/BUMD;
7. pengusahaan sumber daya air oleh
badan usaha swasta atau
perorangan;
PRIORITAS ALOKASI AIR
1. Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok
minimal sehari-hari;
2. Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok
sehari-hari yang diperoleh tanpa memerlukan
izin;
3. Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok
sehari-hari yang telah ditetapkan izinnya;
4. Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat dalam
sistem irigasi yang sudah ada;
5. Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat yang
telah ditetapkan izinnya.
6. Air bagi pengusahaan air baku untuk SPAM
yang telah ditetapkan izinnya;
7. Air untuk kegiatan bukan usaha yang telah
ditetapkan izinnya;
8. Air bagi pemenuhan kebutuhan usaha oleh
BUMN/BUMD yang telah ditetapkan izinnya;
9. Air bagi pemenuhan kebutuhan usaha oleh
badan usaha swasta yang telah ditetapkan
izinnya;
Permohonan izin dan rekomendasi teknis (Izin
Pengusahaan SDA) diajukan oleh :
orang perseorangan yang memiliki identitas hukum;
direktur utama atau pimpinan badan usaha;
penerima kuasa dari direktur utama atau pimpinan
badan usaha yang nama penerima kuasanya tercantum
dalam akte pendirian atau perubahannya yang
dibuktikan dengan surat kuasa;
kepala cabang badan usaha yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen autentik;
pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak
mewakili badan usaha yang bekerja sama; atau
pejabat yang ditugaskan oleh instansi pemerintah.
KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMTEK
20
Pengusahaan Sumber Daya Air
• nama, pekerjaan, dan alamat;
• maksud dan tujuan;
• rencana lokasi penggunaan/pengambilan air;
• jumlah air yang diperlukan;
• jangka waktu yang diperlukan;
• jenis prasarana dan teknologi yang akan
digunakan;
• gambar detail desain jenis atau tipe
prasarana yang akan dibangun, spesifikasi
teknis, serta jadwal dan metode pelaksanaan;
• rencana pelaksanaan pembangunan;
• hasil konsultasi publik;
• rencana operasi dan pemeliharaan;
• bukti kepemilikan atau penguasaan lahan;
• izin lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) atau SPPL;
• foto copy akta perusahaan.
Penggunaan Sumber Daya Air
• nama, pekerjaan, dan alamat;
• maksud dan tujuan;
• rencana tempat atau lokasi penggunaan;
• cara pengambilan;
• gambar detail desain jenis atau tipe
prasarana yang akan dibangun, spesifikasi
teknis, serta jadwal dan metode pelaksanaan;
• kuota air dan/atau dimensi ruang pada
sumber air;
• gambar lokasi atau peta situasi disertai
dengan titik koordinat;
• fotokopi kartu tanda penduduk, kepala
keluarga atau ketua kelompok;
• ; dan
• izin lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) atau SPPL;
• fotokopi kartu keluarga atau akta/bukti
pendirian kelompok atau surat keterangan
keberadaan kelompok dari kepala desa atau
lurah
Kelengkapan Data Permohonan Izin
• nama, pekerjaan, dan alamat pemohon;
• maksud dan tujuan pengusahaan/penggunaan
sumber daya air;
• rencana lokasi penggunaan/pengambilan air;
• jumlah air dan/atau dimensi ruang pada sumber air
yang diperlukan untuk diusahakan;
• jangka waktu yang diperlukan untuk
pengusahaan/penggunaan sumber daya air;
• jenis prasarana dan teknologi yang akan
digunakan;
• gambar tipe prasarana yang telah disetujui
oleh BBWS/BWS; dan
• rekomendasi teknis dari Kepala BBWS/BWS.
REKOMENDASI TEKNIS
memuat pertimbangan teknis dan saran
disampaikan oleh pengelola sumber daya air (BBWS/BWS) pada
wilayah sungai lintas negara, wilayah sungai lintas provinsi, dan
wilayah sungai strategis nasional kepada Pemohon
memuat antara lain :
• jenis pengusahaan atau penggunaan yang diperbolehkan;
• lokasi pengusahaan atau pengambilan air;
• jumlah pengusahaan atau pengambilan air;
• cara pengusahaan atau pengambilan air;
• rencana desain bangunan dan/atau prasarana;
• neraca air pada wilayah sungai dan/atau pemanfaatan air;
• dampak pemanfaatan air terhadap sumber air dan
lingkungan sekitar;
• pertimbangan potensi konflik sosial masyarakat sekitar
lokasi;
• kelayakan kondisi sumber air; dan
• pernyataan bahwa pemohon rekomendasi teknis
memenuhi persyaratan teknis atau tidak memenuhi
persyaratan teknis.
dalam hal memerlukan konstruksi pada sumber air, juga
memuat :
• kelayakan kondisi geologis sumber air;
• kelayakan material dan peralatan konstruksi;
• dampak konstruksi terhadap sumber air dan pemanfaatan
air;
• layak atau tidaknya konstruksi berada pada sumber air; dan
VERIFIKASI
Dalam hal data permohonan izin yang diajukan oleh pemohon telah dinyatakan
lengkap oleh UPP, proses permohonan izin dilanjutkan ke proses verifikasi.
Verifikasi dilakukan untuk memeriksa :
•rekomendasi teknis;
•kesesuaian antara permohonan izin dengan rekomendasi
teknis; dan
•kelayakan teknis pemberian izin.
Verifikasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Perizinan yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Sumber Daya Air.
Dalam hal diperlukan, Tim Verifikasi Perizinan dapat melakukan peninjauan
lapangan bersama dengan BBWS/BWS pada wilayah sungai lintas negara, wilayah
sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai strategis nasional.
Hasil peninjauan lapangan, dituangkan kedalam berita acara peninjauan lapangan
sebagai bahan untuk pertimbangan dan saran dalam pemberian izin.
PENETAPAN PEMBERIAN IZIN
Izin Pengusahaan dan Penggunaan SDA paling
sedikit memuat
• nama, pekerjaan, dan alamat pemegang izin;
• tempat atau lokasi penggunaan;
• maksud dan tujuan;
• cara pengambilan;
• spesifikasi teknis bangunan atau sarana yang digunakan;
• kuota Air dan/atau dimensi ruang pada Sumber Air;
• jadwal pengambilan Air dan kewajiban untuk melapor;
• jangka waktu berlakunya izin;
• persyaratan pengubahan izin dan perpanjangan izin;
• ketentuan hak dan kewajiban; dan
• sanksi administratif.
pengawasan atas pelaksanaan izin pengusahaan SDA dan izin
penggunaan SDA bertujuan untuk menjamin ditaatinya ketentuan yang
tercantum dalam izin.
pengawasan antara lain terhadap :
• kesesuaian identitas  pemegang izin dengan
pengguna/pengusaha SDA;
• Kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan dalam izin beserta
ketentuan peraturan (standar, prosedur, dan kriteria yang
terkait);
• kesesuaian prasarana dan sarana yang tercantum dalam izin
dengan prasarana dan sarana yang dibangun;
• dampak negatif yang ditimbulkan; atau
• pengusahaan sumber daya air atau penggunaan sumber daya air
yang belum memperoleh izin.pengawasan dilakukan oleh BBWS/BWS dan dapat melibatkan peran
masyarakat.
peran masyarakat dalam pengawasan dapat diwujudkan dalam bentuk
laporan atau pengaduan kepada menteri c.q direktur jenderal sumber
daya air.
hasil pengawasan merupakan bahan atau masukan bagi perbaikan,
penertiban, dan/atau peningkatan penyelenggaraan pengusahaan
sumber daya air atau penggunaan sumber daya air.
menteri c.q direktur jenderal sumber daya air wajib menindaklanjuti
laporan hasil pengawasan, dalam bentuk peringatan, pemberian
sanksi, dan bentuk tindakan lain
PENGAWASAN
terima kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...infosanitasi
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatinfosanitasi
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaiPedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaisidaltaru
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaJoy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3infosanitasi
 
DELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptx
DELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptxDELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptx
DELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptxChorinaGinting
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan SanitasiPermasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan SanitasiJoy Irman
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungPenataan Ruang
 
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi MansurTata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi MansurH2O Management
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...Anjas Asmara, S.Si
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 

Mais procurados (20)

Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Ma...
 
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusatPerencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
Perencanaan pengelolaan air limbah dengan sistem terpusat
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
KLHS
KLHSKLHS
KLHS
 
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungaiPedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
Pedoman kajian-penetapan-sempadan-sungai-dan-perijinan-pemanfaatan-sungai
 
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta KaryaPedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
Pedoman Penyusunan Memorandum Program Bidang Air Minum, Cipta Karya
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lampiran 3
 
DELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptx
DELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptxDELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptx
DELH/DPLH Pasca PP 22/2021.pptx
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan SanitasiPermasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi MansurTata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur
Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur
 
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
P.102 pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi usaha danatau kegiatan...
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 

Semelhante a Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air

c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfc2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfRITAMULYANDARI1
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirPenataan Ruang
 
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptxHappy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptxwahyudamang100
 
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016SDADPUTANGSEL
 
Kualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanianKualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtaniandian haryanto
 
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxPROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxAnggaHidayat11
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Penataan Ruang
 
Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018Fikri Azwari Hyt
 
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxf175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxShaudaE
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Rony Saputra
 
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014BungJon
 
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirKuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirWidiana Safaat
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Penataan Ruang
 
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna airPp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna airWinarto Winartoap
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPenataan Ruang
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Tri Hidayat
 
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya AirPermen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya AirPenataan Ruang
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014wahyu kurniawan
 

Semelhante a Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air (20)

c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfc2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
 
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya AirUndang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptxHappy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
 
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
 
Kualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanianKualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanian
 
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptxPROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
PROSES PERIZINAN PEMANFAATAN TANAH NEGARA.pptx
 
Teknis irigasi
Teknis irigasiTeknis irigasi
Teknis irigasi
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 
Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018
 
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptxf175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
f175d_Bahan_Tayang_Modul_5_Pendayagunaan_Sumber_Daya_Air.pptx
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946
 
Uu 07 2004
Uu 07 2004Uu 07 2004
Uu 07 2004
 
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
Pedoman teknis-pengembangan-jaringan-irigasi-2014
 
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirKuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya Air
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna airPp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
 
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya AirPermen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
 
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
Pedoman teknis pengembangan jaringan irigasi 2014
 

Mais de ushfia

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaanushfia
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Bantenushfia
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADushfia
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasiushfia
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanahushfia
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Bantenushfia
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Baliushfia
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitasushfia
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Programushfia
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutanushfia
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruangushfia
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutanushfia
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 

Mais de ushfia (20)

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 

Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air

  • 1. 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR PERIZINAN PENGUSAHAAN DAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR Serang, 26 Juli 2018
  • 2. Penguasaan oleh Negara atas Air Dilakukan dengan melakukan: Pengaturan, Pengurusan Perizinan dan Alokasi Air untuk Menjamin Hak Setiap Orang untuk Mendapatkan Air Bagi Pemenuhan Kebutuhan Pokok Sehari-hari. Bumi, air, dan kekayaaan alam yg terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat. (UUD 1945 Ps 33 ayat 3)
  • 3. tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat atas Air; perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air; kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi manusia; pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air bersifat mutlak; prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan pemberian Izin Pengusahaan SDA kepada usaha swasta dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air. Prinsip PSDA
  • 4. UUNo.11/1974tentangPengairan PP No. 22/1982 tentang Tata Pengaturan Air PP No. 6/1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengairan PP No. 23/1982 tentang Irigasi 21 Permen PUPR, untuk mengakomodir kondisi kekinian PP No. 27/1991 tentang Rawa PP No. 35/1991 tentang Sungai PP No. 121/2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air Permen PUPR No. 01/PRT/M/2016 tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air dan Penggunaan Sumber Daya Air PP No. 122/2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum DASAR HUKUM DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
  • 5. PENGERTIAN 1) Pasal 1 PP No. 121/2015
  • 6. PENGENDALIAN PENGGUNAAN >> PERIZINAN TUJUAN :  menjaga kondisi alami sumber daya air, penggunaan secara hemat dan bijak, mencegah/mengendalikan dampak negatif kegiatan terhadap sumber daya air (kerusakan sumber air/sarana prasarana, pencemaran, dll)  terjaminnya hak atas air bagi kebutuhan sehari- hari dan pertanian rakyat (prioritas) dan kebutuhan lainnya sesuai alokasi air secara tertib, adil, akuntabel, serta mencegah konflik antar pengguna  mencegah bencana daya rusak air yang timbul akibat penggunaan sumber daya air (banjir, tanah longsor, dll)  meningkatkan peran masyarakat dan swasta khususnya dalam hal pembiayaan sumber daya air  tersedianya informasi tentang kondisi sumber Perizinan merupakan instrumen pengendali untuk mewujudkan ketertiban dalam Pengelolaan Sumber Daya Air, melindungi hak masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang telah ada serta menjamin hak ulayat masyarakat hukum adat setempat atas Air dan hak yang serupa dengan itu.
  • 7. Kewenangan Pemberian Izin • Menteri PUPR, untuk kegiatan Pengusahaan/Penggunaan Sumber Daya Air yang menggunakan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai lintas provinsi, Wilayah Sungai lintas negara, dan Wilayah Sungai strategis nasional; • Gubernur, untuk kegiatan Pengusahaan/Penggunaan Sumber Daya Air yang menggunakan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai lintas kabupaten/kota; atau • Bupati/Walikota, untuk kegiatan Pengusahaan/Penggunaan Sumber Daya Air yang menggunakan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
  • 8. WILAYAH SUNGAI DI INDONESIA Pengelolaan air permukaan didasarkan pada wilayah sungai, terdiri atas: wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota wilayah sungai lintas kabupaten/kota wilayah sungai lintas provinsi wilayah sungai lintas negara wilayah sungai strategis nasional Kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota Kewenagan Pemerintah Propinsi Kewenangan Pemerintah Pusat POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI DASAR
  • 9.
  • 10. Penentuan garis sempadan sungai yg terpengaruh pasang air laut dilakukan dng cara yg sama dng penentuan garis sempadan sungai, diukur dari tepi muka air pasang rata-rata. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan Garis sempadan mata air ditentukan mengelilingi mata air paling sedikit berjarak 200 m dari pusat mata air. Garis sempadan danau paparan banjir ditentukan mengelilingi danau paparan banjir paling sedikit berjarak 50 m dari tepi muka air tertinggi yg pernah terjadi.
  • 11. Di Dalam Kawasan Perkotaan:  H < 3 M, L > 10 M  3 M < H < 20 M, L > 15 M  H > 20 M, L > 30 M Di Luar Kawasan Perkotaan:  DPS > 500 Km2, L > 100 M  DPS < 500 Km2, L > 50 M Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M L L L L H Permen PU PR No. 28/PRT/M/2015 ttg PENETAPAN GARIS SEMPADAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN DANAU
  • 12. Jenis kegiatan pengusahaan SDA Jenis kegiatan pengusahaan sumber daya air sebagai media • pembangkit tenaga listrik; • transportasi pada infrastruktur sumber daya air berupa kanal banjir dan saluran irigasi rawa; • arung jeram; • pariwisata; atau • perikanan budi daya pada waduk dan saluran irigasi, dsb Jenis kegiatan pengusahaan air dan daya air sebagai materi • usaha industri; • usaha makanan dan minuman; • usaha perhotelan; • usaha perkebunan; • usaha air minum oleh Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; • usaha air minum dalam kemasan; atau • kegiatan usaha lain.
  • 13. • pemanfaatan ruang pada sumber air berupa konstruksi jembatan, tanggul, dermaga, jaringan perpipaan, jaringan kabel listrik/telepon, dan prasarana sumber daya air untuk kegiatan usaha; • tempat budi daya pertanian semusim atau budi daya ikan pada bantaran sungai untuk kegiatan usaha; • tempat budi daya tanaman tahunan pada sabuk hijau danau, embung, dan waduk untuk kegiatan usaha; • pemanfaatan bantaran dan/atau sempadan sungai untuk kegiatan konstruksi antara lain jembatan, dermaga, jaringan atau rentangan pipa air minum, rentangan kabel listrik dan telekomunikasi, bangunan ketenagalistrikan, dan prasarana sumber daya air untuk kegiatan usaha; atau • pemanfaatan sempadan danau dan badan danau untuk kegiatan konstruksi antara lain dermaga, jaringan atau rentangan pipa air minum, rentangan kabel listrik dan telekomunikasi, prasarana dan sarana sanitasi, bangunan ketenagalistrikan, dan prasarana sumber daya air untuk kegiatan usaha. Jenis kegiatan pengusahaan Sumber Air sebagai media
  • 14. Jenis kegiatan Penggunaan SDA • pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan air dalam jumlah besar; • pemenuhan air irigasi untuk petani atau kelompok petani bagi pertanian rakyat di dalam sistem irigasi yang sudah ada yang dilakukan dengan cara mengubah kondisi alami sumber air; • pemenuhan air irigasi untuk petani atau perkumpulan petani pemakai air bagi pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada; dan • kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik.
  • 15. IZINPRIORITAS PEMBERIAN 1. pemenuhan kebutuhan pokok sehari- hari bagi kelompok yang memerlukan air dalam jumlah besar; 2. pemenuhan kebutuhan pokok sehari- hari yang mengubah kondisi alami Sumber Air; 3. pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada; 4. pengusahaan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari melalui sistem penyediaan Air minum; 5. kegiatan bukan usaha; 6. pengusahaan sumber daya air oleh BUMN/BUMD; 7. pengusahaan sumber daya air oleh badan usaha swasta atau perorangan; PRIORITAS ALOKASI AIR 1. Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari; 2. Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang diperoleh tanpa memerlukan izin; 3. Air baku untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang telah ditetapkan izinnya; 4. Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada; 5. Air untuk irigasi bagi pertanian rakyat yang telah ditetapkan izinnya. 6. Air bagi pengusahaan air baku untuk SPAM yang telah ditetapkan izinnya; 7. Air untuk kegiatan bukan usaha yang telah ditetapkan izinnya; 8. Air bagi pemenuhan kebutuhan usaha oleh BUMN/BUMD yang telah ditetapkan izinnya; 9. Air bagi pemenuhan kebutuhan usaha oleh badan usaha swasta yang telah ditetapkan izinnya;
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Permohonan izin dan rekomendasi teknis (Izin Pengusahaan SDA) diajukan oleh : orang perseorangan yang memiliki identitas hukum; direktur utama atau pimpinan badan usaha; penerima kuasa dari direktur utama atau pimpinan badan usaha yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya yang dibuktikan dengan surat kuasa; kepala cabang badan usaha yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen autentik; pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili badan usaha yang bekerja sama; atau pejabat yang ditugaskan oleh instansi pemerintah.
  • 20. KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN REKOMTEK 20 Pengusahaan Sumber Daya Air • nama, pekerjaan, dan alamat; • maksud dan tujuan; • rencana lokasi penggunaan/pengambilan air; • jumlah air yang diperlukan; • jangka waktu yang diperlukan; • jenis prasarana dan teknologi yang akan digunakan; • gambar detail desain jenis atau tipe prasarana yang akan dibangun, spesifikasi teknis, serta jadwal dan metode pelaksanaan; • rencana pelaksanaan pembangunan; • hasil konsultasi publik; • rencana operasi dan pemeliharaan; • bukti kepemilikan atau penguasaan lahan; • izin lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) atau SPPL; • foto copy akta perusahaan. Penggunaan Sumber Daya Air • nama, pekerjaan, dan alamat; • maksud dan tujuan; • rencana tempat atau lokasi penggunaan; • cara pengambilan; • gambar detail desain jenis atau tipe prasarana yang akan dibangun, spesifikasi teknis, serta jadwal dan metode pelaksanaan; • kuota air dan/atau dimensi ruang pada sumber air; • gambar lokasi atau peta situasi disertai dengan titik koordinat; • fotokopi kartu tanda penduduk, kepala keluarga atau ketua kelompok; • ; dan • izin lingkungan (AMDAL/UKL-UPL) atau SPPL; • fotokopi kartu keluarga atau akta/bukti pendirian kelompok atau surat keterangan keberadaan kelompok dari kepala desa atau lurah
  • 21. Kelengkapan Data Permohonan Izin • nama, pekerjaan, dan alamat pemohon; • maksud dan tujuan pengusahaan/penggunaan sumber daya air; • rencana lokasi penggunaan/pengambilan air; • jumlah air dan/atau dimensi ruang pada sumber air yang diperlukan untuk diusahakan; • jangka waktu yang diperlukan untuk pengusahaan/penggunaan sumber daya air; • jenis prasarana dan teknologi yang akan digunakan; • gambar tipe prasarana yang telah disetujui oleh BBWS/BWS; dan • rekomendasi teknis dari Kepala BBWS/BWS.
  • 22. REKOMENDASI TEKNIS memuat pertimbangan teknis dan saran disampaikan oleh pengelola sumber daya air (BBWS/BWS) pada wilayah sungai lintas negara, wilayah sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai strategis nasional kepada Pemohon memuat antara lain : • jenis pengusahaan atau penggunaan yang diperbolehkan; • lokasi pengusahaan atau pengambilan air; • jumlah pengusahaan atau pengambilan air; • cara pengusahaan atau pengambilan air; • rencana desain bangunan dan/atau prasarana; • neraca air pada wilayah sungai dan/atau pemanfaatan air; • dampak pemanfaatan air terhadap sumber air dan lingkungan sekitar; • pertimbangan potensi konflik sosial masyarakat sekitar lokasi; • kelayakan kondisi sumber air; dan • pernyataan bahwa pemohon rekomendasi teknis memenuhi persyaratan teknis atau tidak memenuhi persyaratan teknis. dalam hal memerlukan konstruksi pada sumber air, juga memuat : • kelayakan kondisi geologis sumber air; • kelayakan material dan peralatan konstruksi; • dampak konstruksi terhadap sumber air dan pemanfaatan air; • layak atau tidaknya konstruksi berada pada sumber air; dan
  • 23. VERIFIKASI Dalam hal data permohonan izin yang diajukan oleh pemohon telah dinyatakan lengkap oleh UPP, proses permohonan izin dilanjutkan ke proses verifikasi. Verifikasi dilakukan untuk memeriksa : •rekomendasi teknis; •kesesuaian antara permohonan izin dengan rekomendasi teknis; dan •kelayakan teknis pemberian izin. Verifikasi dilakukan oleh Tim Verifikasi Perizinan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air. Dalam hal diperlukan, Tim Verifikasi Perizinan dapat melakukan peninjauan lapangan bersama dengan BBWS/BWS pada wilayah sungai lintas negara, wilayah sungai lintas provinsi, dan wilayah sungai strategis nasional. Hasil peninjauan lapangan, dituangkan kedalam berita acara peninjauan lapangan sebagai bahan untuk pertimbangan dan saran dalam pemberian izin.
  • 25. Izin Pengusahaan dan Penggunaan SDA paling sedikit memuat • nama, pekerjaan, dan alamat pemegang izin; • tempat atau lokasi penggunaan; • maksud dan tujuan; • cara pengambilan; • spesifikasi teknis bangunan atau sarana yang digunakan; • kuota Air dan/atau dimensi ruang pada Sumber Air; • jadwal pengambilan Air dan kewajiban untuk melapor; • jangka waktu berlakunya izin; • persyaratan pengubahan izin dan perpanjangan izin; • ketentuan hak dan kewajiban; dan • sanksi administratif.
  • 26.
  • 27. pengawasan atas pelaksanaan izin pengusahaan SDA dan izin penggunaan SDA bertujuan untuk menjamin ditaatinya ketentuan yang tercantum dalam izin. pengawasan antara lain terhadap : • kesesuaian identitas  pemegang izin dengan pengguna/pengusaha SDA; • Kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan dalam izin beserta ketentuan peraturan (standar, prosedur, dan kriteria yang terkait); • kesesuaian prasarana dan sarana yang tercantum dalam izin dengan prasarana dan sarana yang dibangun; • dampak negatif yang ditimbulkan; atau • pengusahaan sumber daya air atau penggunaan sumber daya air yang belum memperoleh izin.pengawasan dilakukan oleh BBWS/BWS dan dapat melibatkan peran masyarakat. peran masyarakat dalam pengawasan dapat diwujudkan dalam bentuk laporan atau pengaduan kepada menteri c.q direktur jenderal sumber daya air. hasil pengawasan merupakan bahan atau masukan bagi perbaikan, penertiban, dan/atau peningkatan penyelenggaraan pengusahaan sumber daya air atau penggunaan sumber daya air. menteri c.q direktur jenderal sumber daya air wajib menindaklanjuti laporan hasil pengawasan, dalam bentuk peringatan, pemberian sanksi, dan bentuk tindakan lain PENGAWASAN