SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 31
Baixar para ler offline
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
PENGEMBANGAN GKJW SEBAGAI GEREJA RAMAH ANAK DALAM
UPAYA PEMENUHAN HAK DAN PERLINDUNGAN ANAK
Oleh :
ARTIANTYO W UTOMO
Koordinator Tim Perumus dan Sosialisasi Gereja Ramah Anak GKJW
A. KEBJAKAN DASAR PROGRAM PEMBANGUNAN GKJW
Saat ini kita berada dalam PPJM GKJW tahap ke 1 (tahun 2017-2022)
dimana terdapat beberapa aspek yang menjadi perhatian penting dan linier
dengan pengembangan konsep pengembangan Gereja Ramah Anak di GKJW,
diantaranya adalah target PPJM:
1. Peningkatan kualitas pembinaan anak dan remaja (Buku PPJP GKJW
2017-2034, Hal 40 Renstra PPJM angka 4.1.3);
2. Pengembangan pembinaan warga basis keluarga (Buku PPJP GKJW
2017-2034, Hal 41 Renstra PPJM 4.1.5);
Dalam Matriks Rencana Strategis PPJM I GKJW tahun 2017-2022 melalui
Program Utama Peningkatan kualitas pembinaan anak dan remaja dilakukan
dalam bentuk program, di antaranya :
1. Pengembangan Model Pembinaan Anak dan Remaja, melalui
Peningkatan kualitas dan kemandirian anak dan remaja GKJW melalui
elemen program Peningkatan pemahaman orang tua terhadap Undang-
Undang Perlindungan Anak (buku PPJM I 2017-2022 Hal 19);
2. Pengembangan sistem dan program pendampingan dan perlindungan
anak GKJW (buku PPJM I 2017-2022 Hal 20), melalui elemen program:
a. Pengembangan Crisis Center sebagai sebuah permodelan
pendampingan dan perlindungan anak GKJW, dan;
b. Pembinaan dan pelatihan tenaga khusus untuk pendampingan
dan perlindungan anak
Merujuk dan berpedoman pada PPJP GKJW 2017-2034 dan PPJM 2017-2022
tampak bahwa GKJW telah memiliki komitmen dalam rangka membangun
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
sistem Perlindungan Anak bagi Jemaat dengan terbentuknya Pokja
Pendampingan dan Perlindungan Anak (P2A) GKJW
B. POKJA PENDAMPINGAN DAN PERLINDUNGAN ANAK GKJW
Sejak ditetapkannya kebijakan oleh Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan
(GKJW) pada Sidang ke 113/2016 Pokja Pendampingan dan Perlindungan
Anak (P2A) GKJW, dan sebagaimana tercantum pada Buku Panduan P2A
Greja Kristen Jawi Wetan yang diterbitkan pada Bulan Agustus 2017, pada
Halaman 2 baris ke 18 telah menyebutkan bahwa, Tujuan Kegiatan Pokja
P2A adalah menjamin terpenuhinya Hak - Hak Anak serta bertugas untuk
merumuskan program kegiatan yang berkenaan dengan pendampingan dan
perlindungan anak, agar anak-anak mendapatkan haknya dan orang dewasa
melakukan apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak.
Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak yang dimaksud adalah
sebagaimana telah diatur dalam Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang. Dan Undang-Undang
Nomor Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Dalam Buku Panduan P2A Greja Kristen Jawi Wetan yang diterbitkan pada
Bulan Agustus 2017 oleh Pokja P2A MA, pada Halaman 12 huruf B bahwa
tahapan program P2A pertahun difokuskan pada :
1. Tahap I (tahun 2016), Sosialisasi PHD/PHMJ/KPARD/KPARJ dan
stakeholder lainnya melalu pendataan dan diskusi;
2. Tahap II (tahun 2017), melaksanakan pembinaan dan pelatihan;
3. Tahap III (tahun 2018), pelaksanaan dan Evaluasi;
4. Tahap IV (tahun 2019), semua jemaat memiliki Crisis Center;
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
C. PERKEMBANGAN POKJA P2A
Sesuai Pesan Badan Pembantu Majelis Agung yang disampaikan pada masa
Sidang Ke II di Majelis Daerah tahun 2019, bahwa Pokja Pendampingan dan
Perlindungan Anak harus terus dikembangkan karena kebutuhan keadaan
perkembangan zaman. Pokja P2A GKJW telah mampu menunjukkan
kemajuan dalam upaya pengembangan Pendampingan dan Perlindungan
anak dengan indikator :
1. Sejak tahun 2016 sampai dengan tahun ke empat, bulan Februari
2020, telah terbentuk 141 Pokja P2A Majelis Jemaat dari 172 Jemaat
GKJW;
2. Dalam pembahasan saat pertemuan Pokja P2A Jemaat banyak muncul
ide dan gagasan kreatif tentang kegiatan Pokja P2A di tingkat Majelis
Agung, Majelis Daerah dan Majelis Jemaat;
3. Pada beberapa jemaat di lingkungan perkotaan menunjukkan kegiatan
Pokja P2A cukup dinamis dan memberikan warna baru bagi aktifitas
berjemaat.
Namun demikian dalam beberapa momen dan suasana persidangan Majelis
Jemaat, Majelis Daerah dan Majelis Agung, Rapat Kerja, Rapat Koordinasi
yang berdiskusi dan membahas tentang Pokja P2A, didapatkan informasi
yaitu;
1. Perangkat gereja belum seutuhnya mendapatkan informasi dan
memiliki pemahaman dan pengertian yang sama tentang
Pendampingan dan Perlindungan Anak.
2. Dalam beberapa diskusi dan pertemuan di berbagai tingkatan, masih
ditemukan dan dilaporkan oleh pokja P2A Jemaat dan Majelis Daerah,
suasana hati dan konsep berpikir jemaat yang menganggap bahwa
kegiatan Pendampingan dan Perlindungan Anak di Jemaat adalah
hanya menjadi bagian tugas dari Pokja P2A saja.
3. Kegiatan Pendampingan dan Perlindungan anak di Jemaat masih
didefinisikan dan diasosiasikan dengan Pokja P2A jemaat,
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
4. bahkan didapatkan juga pertanyaan dari beberapa jemaat mengenai
apakah tugas dan bagaimana fungsi pokja P2A di jemaat, sehingga
sampai dengan saat ini ada jemaat yang belum menginisisasi
pembentukan Pokja P2A di Jemaat.
Pokja P2A GKJW yang telah terbentuk di Majelis Jemaat, Majelis Daerah dan
Majelis Agung merupakan modal yang besar bagi pengembangan Gereja
Ramah Anak di GKJW, dalam pengembangannya ke depan Pokja P2A tidak
lagi berperan sendirian dalam Sistem Perlindungan Anak di Gereja.
Jika selama ini Pokja P2A diarahkan untuk membentuk Crisis Center, dalam
pengembangannya ke depan Pokja P2A tidak hanya menyiapkan Crisis
Center saja, namun juga berupaya mengembangkan program pemenuhan
hak anak melalui Gereja Ramah Anak di Majelis Jemaat, Majelis Daerah dan
Majelis Agung.
Perlu juga untuk disadari bahwa membangun dan mengembangkan Crisis
Center diperlukan sumber daya yang tidak sedikit dan tentunya
membutuhkan waktu yang cukup bagi jemaat untuk merealisasikan
terbentuknya Krisis Center. Khususnya di jemaat dengan karakteristik
tertentu di mana akses terhadap sumber daya untuk mengembangkan Crisis
center cukup terbatas.
Berdasarkan hal tersebut Pokja P2A tidak lagi hanya fokus dengan dengan
Crisis Center untuk penanganan kasus-kasus yang muncul di jemaat namun
juga diarahkan menjadi agen yang memastikan bahwa jemaat melalui Majelis
jemaat memiliki kepedulian terhadap program-program jemaat yang
responsif terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
Program yang responsif terhadap anak tidak hanya berbicara penanganan
kasus pada korban saja, namun juga berbicara tentang bagaimana upaya
agar tidak terjadi kasus kekerasan pada anak dan membahas tentang
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
bagaimana hak anak dapat dipenuhi, tidak hanya oleh Pokja P2A saja namun
juga melibatkan program dan kegiatan di jemaat yang responsif terhadap hak
anak
D. KEBIJAKAN NEGARA DALAM PERLINDUNGAN ANAK
Sistem perlindungan anak yang diatur dalam Undang - Undang Perlindungan
Anak tidak hanya semata diarahkan pada perlindungan anak yang
mengalami kekerasan saja namun juga diarahkan bagaimana negara dan
masyarakat dapat memenuhi hak-hak anak, sehingga harus diarahkan pada
penggerakan dan pengerahan semua unsur dan potensi yang ada di dalam
pemerintahan, lembaga masyarakat, dunia usaha dan individu. upaya
Promotif dan pencegahan, pengurangan risiko dan perlindungan khusus
sebagaimana diilustasikan pada Gambar. 1 Continum of Care.
Gambar 1.
Continum Care Pemenuhan hak anak dan Perlindungan Anak
Program Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada tahun 2030 dicanangkan
Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (kemenPPPA) sebagai target bagi semua tingkatan untuk
bekerja bersama mencapai Negara yang Layak anak, yang dapat memenuhi
Hak-Hak Anak dan memberikan Perlindungan kepada anak.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Pada gambar 2. Skema Indonesia Layak Anak (IDOLA) Program Indonesia
Layak Anak (IDOLA) akan dapat tercapai jika semua propinsi di Indonesia
telah menjadi Provinsi Layak Anak (PROVILA), Propinsi Layak Anak akan
dapat terbentuk jika semua Kabupaten / Kota telah menjadi Kabupaten/Kota
Layak Anak (KLA), dan Kabupaten/Kota tidak akan dapat terbentuk jika
unsur pemerintah (Kecamatan, Kelurahan, Desa) tidak menjadi Kecamatan
Layak Anak (Kelana) dan Desa Layak Anak (Delana).
Gambar 2.
Skema Indonesia Layak Anak (IDOLA)
Pemerintah terus mendorong peran serta lembaga masyarakat untuk turut
serta dalam sistem Perlindungan Anak, seperti misalnya melalui program
Sekolah Ramah Anak di bidang Pendidikan, Pelayanan Puskesmas Ramah
Anak di bidang Kesehatan, Pondok Pesantren Ramah Anak dan Masjid
Ramah Anak dan Gereja Ramah Anak di lembaga keagamaan.
Pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di Indonesia disusun untuk
memenuhi Hak dasar anak yaitu, Hak Hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Perlindungan, dan Hak Partisipasi. Yang dalam pemenuhannya dilakukan
melalui Kelembagaan dan 5 Kluster, terdiri dari :
1. Kluster Kelembagaan dan Hak Sipil dan kebebasan;
2. Kluster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif;
3. Kluster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan;
4. Kluster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya;
5. Kluster Perlindungan Khusus
Sebagaimana diilustrasikan pada gambar 3. Skema sistem pemenuhan
hak anak dan perlindungan anak dibawah ini.
Gambar 3.
Pola Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak Negara
E. GEREJA RAMAH ANAK
Gereja Ramah Anak adalah sistem perlindungan anak berbasis gereja yang
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup,
bertumbuh kembang, berpartisipasi dalam iman Kristiani dan mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Gerakkan Gereja Ramah Anak (GRA) adalah sebuah gerakkan partisipasi
umat Kristiani untuk pemenuhan hak-hak anak melalui gereja, sekolah dan
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Selain itu, untuk mewujudkan
lingkungan yang ramah anak sehingga responsif terhadap kondisi anak,
khususnya soal kekerasan anak di Indonesia. Sebab itu, gerakkan ini harus
menjadi panggilan Gereja-Gereja di Indonesia. https://pgi.or.id/gereja-ramah-anak-
harus-menjadi-panggilan-gereja/
Yang perlu mendapatkan perhatian di sini adalah dasar kenapa perlu
mendorong GKJW menginisiasi konsep dan sistem Gereja Ramah Anak, ada
beberapa alasan dan pertimbangan yang menjadi fokus yaitu :
1. Sejalan dengan Program Pemerintah tentang Perlindungan Anak.
Sistem Gereja Ramah Anak identik dengan sistem Pemenuhan Hak
Anak dan pengembangan Perlindungan Anak di tingkat nasional, hal
ini dilakukan agar dapat dilakukan jejaring dan kerjasama. Gereja
dalam hal ini Greja Kristen Jawi Wetan sebagai Lembaga
Kemasyarakatan dalam bidang Agama perlu turut dalam upaya
Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan anak, tentu dengan
membawa misi dan karakteristik Gereja sebagai Gereja Ramah Anak.
2. Sesuai dengan PPJP GKJW Tahun 2017-2034.
Pengembangan Gereja Ramah Anak sejalan dengan Tema Program
Pembangunan Jangka Panjang GKJW Tahun 2017-2034 yaitu Mandiri
dan Menjadi Berkat melalui langkah untuk mendampingi warga secara
kategorial dalam hal spiritualitas, etika dan intelektualitas untuk
memasuki era global.
3. Menjadi Gereja yang Inklusif (PPJP GKJW 2017-2034)
Langkah ini dilakukan untuk menyiapkan warga khususnya generasi
muda agar siap memasuki era globalisasi dengan cara memperkuat jati
diri dan karakter warganya melalui pendampingan yang utuh dan
terpadu dengan tujuan membentuk warga yang setia kepada Tuhan,
berkualitas dan berdaya saing serta memiliki kebanggaan tersendiri,
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
tetapi tidak bersifat maupun bersikap eksklusif, sebagai warga GKJW
(Buku PPJP GKJW 2017-2034, Hal 36 angka 3.1.2).
4. Melaksanakan PPJM I GKJW 2017-2022,
Menguatkan Rencana Strategis Program Pembangunan Jangka
Menengah I Tahun 2017-2022 di bidang Peningkatan Kualitas
pembinaan anak dan remaja, melalui pengembangan sistem dan
program pendampingan dan perlindungan anak GKJW (buku PPJM I
GKJW 2017-2022 Hal 20).
5. Keberadaan Pokja P2A di Jemaat sebagai Organisasi bukan Organisme,
Dari 175 Jemaat GKJW telah terbentuk 141 Pokja P2A yang tersebar
di 14 wilayah Majelis Daerah, hal ini menjadi kekuatan besar bagi
upaya pemenuhan hak dan perlindugan anak di jemaat, sehingga perlu
diberikan dukungan dan difasilitasi dengan baik dalam program dan
kegiatan direncanakan.
6. Kegiatan lintas Bidang.
Program Pemenuhan hak Anak dan perlindungan anak di gereja tidak
dapat hanya dilaksanakan oleh 1 komponen saja, namun perlu
melibatkan seluruh komponen dari hulu sampai ke hilir, baik secara
struktural maupun fungsional organisasi Gereja.
7. Penambahan Peran Pokja P2A
Sesuai Pesan Badan Pembantu Majelis Agung yang disampaikan pada
Masa Sidang Ke II di Majelis Daerah tahun 2020, bahwa Pokja
Pendampingan dan Perlindungan Anak harus terus dikembangkan
karena kebutuhan keadaan perkembangan zaman, sehingga Pokja P2A
tidak hanya sebagai pelaksana kegiatan saja namun juga berfungsi
sebagai pihak yang memastikan dan mengawasi bahwa semua
komponen gereja dan sumber daya gereja memiliki respon yang baik
terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan anak;
8. Ladang Kesaksian dan membangun Jejaring
Upaya Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak perlu
disosialisasikan dan diinformasikan keluar GKJW, sehingga mampu
bersinergi dengan institusi di luar geraja baik pemerintah, lembaga
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
kemasyarakatan, dan pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap
pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
F. AREA PEMENUHAN HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK DI
GKJW SEBAGAI GEREJA RAMAH ANAK
Gambar.4
Continum of Care Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak di
Gereja Ramah Anak
Gambar. 4 Continum of Care berupaya menggambarkan bagaimana Gereja
Ramah Anak bergerak di tingkat jemaat, program dan kegiatan yang disusun
tidak hanya menjadi wilayah Pokja P2A jemaat saja, namun juga menjadi
wilayah unsur lainnya di jemaat. Pekerjaan melindungi anak bukan hanya
dilakukan saat terjadi kasus saja atau saat ada korban anak, namun akan
lebih baik jika dimulai melalui upaya Promotif dan pencegahan.
Dalam pengertian Continum of Care diatas menunjukkan bahwa upaya
Promotif dan Pencegahan merupakan tahapan awal yang perlu
dikembangkan, diperluas dan diperkuat secara sistem oleh Gereja disamping
secara simultan juga memperhatikan Tahapan Continum Pengurangan Risiko
atau bahkan Pelayanan Pendampingan Pada anak korban kasus kekerasan.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Sehingga dalam hal ini GKJW melalui para Pimpinan Gereja untuk
menyepakati perlu menyusun sistem Pemenuhan Hak Anak dan
Perlindungan Anak di dalam Gereja untuk yang mampu menggerakkan
semua aspek dan unsur Gereja, sehingga alih-alih menjadi tanggung jawab
langsung pokja P2A, namun harus menjadi target dan tanggung jawab
seluruh perangkat Gereja dan bersama jemaat.
G. KONSEP SISTEM PEMENUHAN HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN
ANAK GEREJA RAMAH ANAK
Dipedomani oleh Pola Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan anak dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KEMENPPPA) tentang pembagian Kluster Hak anak, sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 3 hal 7, Sistem Perlindungan Anak melalui Gereja
dapat diilustrasikan pada Gambar. 5 Pola Perlindungan Anak Berbasis
Gereja Ramah Anak.
Gambar. 5
Pola Perlindungan Anak Berbasis Gereja Ramah Anak
Didalam ilustrasi tersebut tampak bahwa GKJW sebagai Gereja Ramah Anak
akan mendorong segenap unsur dalam Gereja memiliki peran yang penting
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Gereja yang ramah
terhadap anak harus berupaya memperhatikan Wilayah/Kluster yang terkait
dengan Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak sebagaimana
ditunjukkan dalam Tabel .1 yaitu :
Tabel. 1
Contoh Peran Unsur Gereja yang terkait dalam Kegiatan/Program
Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak di Gereja
No. Kluster Kegiatan Unsur
1 Kelembagaan 1. Gereja menyusun
Kebijakan ttg GRA
2. Gereja menyusun
kebijakan tentang
Tim GT GRA
3. Gereja
membentuk
Forum Anak
Gereja sebagai
wadah partisipasi
anak dalam
penyusunan
program Gereja
4. Pelatihan
Konvensi Hak
Anak bagi Unsur
Pimpinan Gereja
Majelis Jemaat,
Badan Pembantu
dan unsur gereja
yang menangani
anak (Pamong).
5. Gereja menjalin
kerjasama dan
jejaring dengan
pihak lain dalam
rangka
Perlindungan
Anak;
6. Tersedianya data
terpilah anak
Gereja sesuai
dengan
karateristik
jemaat;
1. PHMA/MD/MJ &
DPAR/KPARD/KPARJ+P2A
2. PHMA/MD/MJ &
DPAR/KPARD/KPARJ+P2A
3. PHMA/MD/MJ &
DPAR/KPARD/KPARJ+P2A
4. PHMA/MD/MJ &
DPAR/KPARD/KPARJ+P2A –
Badan Pembantu + Warga
Jemaat
5. PHMA/MD/MJ &
DPAR/KPARD/KPARJ+P2A +
KHAUM
6. Komperlitbang MA/MD/MJ
2 Pemenuhan
Hak Sipil
1. Gereja
memfasilitasi agar
anak
mendapatkan
Akta/KK/KIA;
1. PHMJ/KPAR
2. PHMA/MDMJ/Komperlitbang
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
2. Setiap Anak
tercatat dalam
kewargaan gereja
3. Anak diberikan
kesempatan
menyampaikan
aspirasi untuk
penyusunan
program gereja
melalui Forum
Anak Gereja
3. PHMA/MDMJ/Komperlitbang
3 Lingkungan
Keluarga &
Pengasuhan
Alternatif
1. Kegiatan
sosialisasi kepada
orang tua/wanita
Pengetahuan ttg
KHA dan
Parenting
2. Gereja
mengembangkan
fasilitas /Area
Ramah Anak
3. Sosialisasi
Pencegahan
Perkawinan Usia
Dini;
4. Gereja
menyediakan
program
pembekalan
kepada
Jemaat/orang tua
tentang PHA dan
PA;
1. Bidang Persekutuan di
MA/MD/MJ
2. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan (KPPL)
3. Bidang Persekutuan di
MA/MD/MJ
4. Bidang Persekutuan di
MA/MD/MJ
4 Kesehatan
Dasar dan
Kesejahteraan
1. Gereja berperan
dalam upaya
penurunan
Stunting pada
anak jemaat/
warga;
2. Gereja turut
berpartisipasi
dalam penurunan
Tingkat Kematian
Bayi dan Ibu di
Jemaat;
3. Tersedianya
pelayanan
kesehatan
promotif dan
preventif bagi
anak di jemaat
4. Gereja
menyediakan
1. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + KPP + Yakes
GKJW
2. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + KPP + Yakes
GKJW
3. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + KPP + Yakes
GKJW
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
sarana
pengasuhan
alternatif bagi
anak jemaat;
5. Gereja mendorong
pengembangan
Kawasan bebas
Asap Rokok di
Gereja;
4. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + KPP + Yakes
GKJW + KPPL
5. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + KPP + Yakes
GKJW + KPPL
5 Pendidikan,
Pemanfaaatan
Waktu Luang
dan kegiatan
budaya
1. Gereja
memfasilitasi
penyelenggaraan
pendidikan anak
sesuai dengan
konsep iman
kristen, misal
sekolah minggu,
katekisasi, dll;
2. Gereja turut serta
dalam
pemberantasan
buta aksara dan
Anak jemaat
mendapatkan
akses wajar 12
tahun;
3. Gereja
memfasilitasi
anak yang
memiliki
keterbatasan
untuk mengakses
pendidikan sesuai
tingkat usianya
dan kebutuhan
khusus;
4. Gereja
menyediakan
sarana dan wadah
kreatif untuk
anak jemaat;
5. Gereja
memfasilitasi
kegiatan
pelestarian
budaya dan seni
anak gereja;
1. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + Komisi
Persekutuan + YBPK GKJW +
KPPL
2. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + Komisi
Persekutuan + YBPK GKJW +
KPP
3. PHMA/MD/MJ + Komisi
Penatalayanan + Komisi
Persekutuan + YBPK GKJW +
KPP
4. PHMA/MD/MJ + Komisi
Persekutuan + KPAR
5. PHMA/MD/MJ + Komisi
Persekutuan + KPAR
6 Perlindungan
Khusus
1. Gereja
membentuk
Crisis Center dan
atau tim Crisis
Center untuk
Pendampingan
1. PHMA/MD/MJ/ +
DPAR/KPARMD/MJ + Pokja P2A
----- Rujukan
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
kasus yang
terjadi pada anak
sebagai korban,
saksi dan atau
pelaku;
2. Gereja memiliki
jejaring dengan
institusi untuk
kebutuhan
rujukan kasus
jika terjadi kasus
yang dialami oleh
anak jemaat
2. PHMA/MD/MJ/ +
DPAR/KPARMD/MJ + Pokja P2A
----- Rujukan
Dalam tabel di atas berupaya untuk menunjukkan contoh model keterlibatan
semua unsur didalam Gereja terlibat dalam upaya Pemenuhan Hak dan
Perlindungan Anak di Gereja Ramah Anak. Tentunya tetap harus
memperhatikan karakteristik jemaat dimana Gereja berada, karakteristik
kebutuhan wilayah di setiap jemaat, namun tidak terlepas dari konsep
struktur dan organisasi gereja di GKJW.
H. TAHAPAN PENGEMBANGAN GEREJA RAMAH ANAK
Pengembangan GKJW Sebagai Gereja Ramah Anak, dapat
dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi unsur-unsur gereja yang
ada di Majelis Jemaat, Majelis Daerah, dan Majelis Agung. Kegiatan
pengembangan Gereja Ramah Anak tidak akan mempengaruhi
program dan kegiatan yang telah disusun oleh Majelis Agung, Majelis
Daerah atau Majelis Jemaat.
Dengan adanya Gerakan GKJW sebagai Gereja Ramah Anak, perlu
dipertimbangkan perlunya perluasan tugas dan Fungsi yang selama ini
menjadi area Pokja P2A di Majelis Agung, Majelis Daerah dan Majelis
Jemaat, setelah ditetapkannya kebijakan oleh Majelis Agung Greja
Kristen Jawi Wetan (GKJW) pada Sidang ke 113/2016 Pokja
Pendampingan dan Perlindungan Anak (P2A) GKJW yang sebelumnya
bertujuan untuk :
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
1. Menjamin terpenuhinya Hak - Hak Anak serta;
2. Bertugas untuk merumuskan program kegiatan yang berkenaan
dengan pendampingan dan perlindungan anak, agar anak-anak
mendapatkan haknya dan orang dewasa melakukan apa yang
menjadi kewajibannya kepada anak-anak.
Untuk mengembangkan GKJW sebagai Gereja Ramah Anak, unsur
pimpinan gereja/jemaat perlu mendorong semua pihak yang ada di
Gereja untuk melaksanakan upaya sebagai berikut:
1. Memastikan Penyusunan Program Kegiatan yang disusun oleh
PHMA/PHMD/PHMJ, Badan Pembantu PHMA/MD/MJ, Lembaga
Lainnya di GKJW memiliki Prespektif dan responsif terhadap PUHA
dan PA sesuai wilayah kerjanya masing-masing.
2. Melakukan evaluasi Implementasi PUHA dan PA di MA, MD atau MJ
untuk dilaporkan kepada PHMA/MD/MJ melalui Komperlitbang
sebagai bahan laporan persidangan di Majelis Agung/Majelis
Daerah/Majelis Jemaat.
3. Memastikan implementasi Gereja Ramah Anak melibatkan anak
dan orang dewasa bekerja sama dengan semangat dan nilai yang
dilandasi adanya Pengakuan, Partisipatif dan Perlindungan (3P).
Nilai Pengakuan Partisipatif dan Perlindungan tersebut merupakan
penerjemahan dari prinsip dasar hak anak yang disesuaikan dengan
karakteristik Greja Kristen Jawi Wetan. Sehingga Gerakan Gereja
Ramah Anak di GKJW ini tidak akan lepas dari ciri khas jemaat dan
menjadi pembeda dari Gerakan ramah anak di Gereja.
Untuk mengembangkan Gereja Ramah Anak, Unsur pimpinan gereja
perlu memiliki pedoman yang ditetapkan untuk dapat
diimplementasikan oleh unsur gereja lainnya baik unsur majelis,
badan pembantu bahkan oleh jemaat dan anak sebagai bentuk
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
pengakuan terhadap hak-haknya untuk berpartisipasi didalam
pengembangan Gereja Ramah Anak.
Peran Forum anak Gereja menjadi sangat penting dalam proses
perumusan program pembangunan gereja baik di tingkat Majelis
Jemaat, Majelis Daerah bahkan Majelis Agung. Pembentukan Forum
Anak Gereja menjadi salah satu indikator Gereja Ramah Anak.
Tahapan pengembangan Gereja Ramah Anak di GKJW dapat dilakukan
dengan beberapa Tahapan dengan rincian sebagai berikut :
1. Ditingkat Majelis Agung
TAHAP PROGRAM KEGIATAN PIC
1 Penyusunan
Gugus
Tugas Gereja
Ramah Anak
FGD membahas usulan
calon Kebijakan Gugus
Tugas Gereja Ramah
Anak
Tim
DPAR/P2AMA
dan Narasumber
SK Majelis Agung tentang
GT-GRA
PHMA
2 Penyusunan
Pedoman
GRA
1. FGD pedoman GRA
GKJW
2. FGD komponen dan
indikator GRA GKJW
3. FGD penyusunan
evaluasi dan
pelaporan GRA GKJW
1. Unsur PHMA
2. Tim
DPAR/P2AMA
3. Narasumber
dan Unsur
lainnya
Raker P2AMA dan
P2AMD tentang Pedoman
GRA GKJW
1. P2A MA
2. P2AMD
3. Narasumber
Penetapan Keputusan
Pedoman GRA GKJW
1. PHMA-
2. KPAR/P2A
3 Sosialisasi
Pedoman
GRA
Sosialisasi Pedoman GRA
GKJW kepada Majelis
Daerah/KPARD/P2AMD
1. DPAR
2. P2AMA
3. Narasumber
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Sosialisasi Pedoman GRA
GKJW kepada Majelis
Jemaat/KPARJ/P2AMJ
1. KPARD
2. P2AMD
3. Narasumber
4 Penyusunan
Program
GRA
Rapat kerja penyusunan
Program GRA dalam
Raker BPMA
1. PHMA
2. BPMA
3. P2A
5 Dimilikinya
SDM yang
terlatih
Konvensi
Hak Anak
(KHA)
Pelatihan KHA untuk
unsur Pimpinan Gereja
1. PHMA
2. DPAR/P2AMA
3. Narasumber
6 Deklarasi
GKJW
sebagai GRA
Melakasanakan audiensi
dan Deklarasi bersama
institusi yang berwenang
tentang Perlindungan
Anak ditingkat propinsi
1. PHMA
2. DPAR/P2AMA
3. KemenPPPA
4. Dinas PPPA
Propinsi
3. Ditingkat Majelis Daerah dan Majelis Jemaat
TAHAP PROGRAM KEGIATAN PIC
1 Penyusunan
Gugus Tugas
Gereja Ramah
Anak di Majelis
Daerah/Jemaat
FGD membahas usulan
calon Kebijakan Gugus
Tugas Gereja Ramah
Anak
1. PHMD/PHMJ
2. KPARD/KPARJ
3. P2AMD/P2AMJ
SK MD/MJ tentang GT-
GRA MD/MJ
PHMD/PHMJ
Raker P2AMD dan
P2AMJ tentang
Pedoman GRA GKJW
1. P2A MA
2. P2AMD
3. Narasumber
2 Sosialisasi
Pedoman GRA
Sosialisasi Pedoman
GRA GKJW kepada MD
MJ/KPARD/P2AMD
1. DPAR
2. P2AMA
3. Narasumber
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Sosialisasi Pedoman
GRA GKJW kepada
Majelis
Jemaat/KPARJ/P2AMJ
1. KPARD
2. P2AMD
3. Narasumber
3 Program GRA
GKJW MD/MJ
Rapat kerja
penyusunan Program
GRA dalam Raker
BPMD/BPMJ
1. PHMD/PHMJ
2. BPMD/BPMJ
4 Dimilikinya SDM
yang terlatih
Konvensi Hak
Anak (KHA)
Pelatihan KHA bagi
unsur BPMD/MJ dan
anggota MD dan
anggota MJ
1. PHMD/PHMJ
2. BPMD/BPMJ
3. Narasumber
5 Deklarasi GRA MD
dan MJ
Melakasanakan
audiensi dan Deklarasi
bersama institusi yang
berwenang tentang
Perlindungan Anak
ditingkat propinsi
1. PHMA
2. DPAR/P2AMA
3. KemenPPA
4. Dinas PPPA
Propinsi
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
PERAN PAMONG ANAK UNTUK GKJW MENUJU
GEREJA RAMAH ANAK
I. GKJW dan Gereja Ramah Anak
Sidang Majelis Agung Ke 117 Tahun 2020 yang dilaksanakan dalam masa
Pandemi COVID-19 telah tuntas beberapa waktu yang lalu dan telah
menghasilkan keputusan-keputusan penting hasil persidangan yang akan
sangat penting untuk memastikan pelayanan di GKJW terus berlangsung
dan bertumbuh menjadi semakin baik, bagi jemaat, bagi Gereja, bagi
masyarakat dan tentunya untuk pelayanan kepada Tuhan ditengah-tengah
masyarakat sesuai dengan tema GKJW untuk Mandiri dan Menjadi Berkat,
Bila kita memperhatikan keputusan-keputusan yang telah disahkan menjadi
program kerja di tahun 2020 oleh persidangan Majelis Agung tersebut, salah
satu keputusan yang sangat menarik perhatian adalah adanya keputusan
Sidang Majelis Agung tentang Gereja Ramah Anak.
Keputusan sidang tentang Gerakan Gereja Ramah Anak di GKJW ini dapat
dikatakan menjadi salah satu keputusan yang penting ditengah-tengah
kehidupan berjemaat di GKJW karena bukan hanya karena mengangkat isu
dan topik tentang anak, namun karena isu Gereja Ramah Anak secara
faktual baru muncul sebagai wacana dan topik diskusi sejak bulan Februari
2020 dalam Raker DPAR-P2AMA bersama KPARD-P2AMD.
Yang menjadi pertanyaan apakah selama ini Greja Kristen Jawi Wetan baik
di tingkat Majelis Agung, Majelis Daerah dan Majelis Jemaat tidak ramah
kepada anak-anak, atau mungkin belum ramah pada anak-anak? Tentu hal
ini akan mengundang pertanyaan dari banyak pihak, baik dari unsur
pimpinan gereja maupun jemaat.
Apakah itu Gereja Ramah Anak?, secara definisi dapat dikatakan bahwa
Gereja Ramah Anak adalah Gereja yang memiliki sistem perlindungan anak
dan memastikan gereja menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
dapat hidup, bertumbuh kembang, berpartisipasi dalam kerangka iman
Kristiani dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
GKJW sejatinya telah memberikan perhatian kepada anak dan remaja secara
khusus melalui bidang persekutuan yaitu oleh Dewan Pembinaan Anak dan
Remaja di tingkat Majelis Agung dan di Majelis Daerah serta Majelis Jemaat,
yang sampai saat ini terus bertumbuh dan menunjukkan perkembangan
yang sangat luar biasa melalui program-program yang disusun dan
dijalankan khususnya untuk memberikan perhatian kepada pelayanan anak
dan remaja.
Di dalam perjalanan pelayanan bidang persekutuan dengan sasaran anak
dan remaja di lingkup GKJW, telah dibentuk Pokja Pendampingan dan
Perlindungan Anak (Pokja P2A) yang berada di bawah koordinasi Bidang
Pembinaan Anak dan Remaja baik ditingkat Majelis Agung (DPAR) maupun
Majelis Daerah (KPARD) dan Majelis Jemaat (KPARJ).
Sejak ditetapkannya kebijakan oleh Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan
(GKJW) pada Sidang ke 113/2016 tentang Pokja Pendampingan dan
Perlindungan Anak (P2A) GKJW, dan sebagaimana tercantum pada Buku
Panduan P2A Greja Kristen Jawi Wetan yang diterbitkan oleh Pokja P2A
Majelis Agung pada Bulan Agustus 2017, pada Halaman 2 baris ke 18
menyebutkan tujuan Kegiatan Pokja P2A adalah pertama, menjamin
terpenuhinya Hak - Hak Anak, dan yang kedua bertugas untuk merumuskan
program kegiatan yang berkenaan dengan pendampingan dan perlindungan
anak, agar anak-anak mendapatkan haknya dan orang dewasa melakukan
apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sasaran pembentukan Pokja P2A
di lingkup GKJW bukan hanya menjadikan anak sebagai sasaran kegiatan
namun juga bagaimana melibatkan orang dewasa yang mampu melakukan
apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Siapakah orang dewasa yang dimaksud dalam tujuan kegiatan Pokja P2A
tersebut?
Para Pamong yang ada di GKJW dan Jemaat dewasa serta para orang tua di
GKJW memiliki peran yang sangat penting di dalam upaya pemenuhan hak
anak dan perlindungan anak.
Bagaimanakah para pamong di KPAR GKJW dapat berperan dalam upaya
pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di Gereja yang ramah anak?
Sangat disadari dan diketahui bahwa para pamong di KPAR khususnya di
tingkat jemaat yang secara rutin bertemu dengan anak-anak di dalam
pelayanan, baik di tingkat balita, pratama, madya, dan remaja sudah sangat
diakui militansi dan semangat pelayanannya. Setiap Dauran atau setiap
Tahun muncul pamong-pamong KPAR baru yang terpanggil untuk
melakukan pelayanan kepada anak. Banyak juga ditemui di jemaat, pamong
yang benar-benar sangat mendedikasikan dirinya di dalam pelayanan kepada
anak di GKJW, bahkan pelayanannya sudah mulai sejak usia muda hingga
sampai dengan usia lanjut.
Kegiatan-kegiatan yang disusun di dalam PKT untuk pelayanan persekutuan
di komisi anak dan remaja sangat “gembel” dan penuh dengan warna,
menunjukkan dinamika pelayanan yang penuh dengan sukacita dan sangat
ditunggu-tunggu untuk dilaksanakan.
II. Pamong dan Pemenuhan hak Dasar Anak
Menyamakan siapa anak itu menjadi penting bagi untuk melayani anak.
Alkitab banyak menyebut “anak” namun tidak ada definisi usia tentang anak.
Mempertimbangkan beragamnya pembagian kelompok anak dalam Gereja
atau pelayanan anak, perlu untuk menyamakan pandangan kita tentang usia
anak mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) no
35/2014, ini revisi dari UU Perlindungan Anak Nomor 23/2002. Yang disebut
anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
termasuk anak yang masih dalam kandungan termasuk di dalamnya Anak
berkebutuhan khusus juga mengacu kepada Undang-Undang Perlindungan
Anak ini.
Hak anak di Indonesia tidak berbeda dengan hak anak di tingkat
internasional. Kesemuanya berdasar pada Konvensi Hak Anak. Konvensi ini
telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun1990. Waktu itu,
Pemerintah Indonesia, melalui Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1990,
secara resmi menjadikan Konvensi Hak Anak ke dalam instrument hukum di
Indonesia.
Mengembangkan Gereja yang Ramah pada anak merupakan upaya yang
harus dilakukan secara bersama-sama dan Tujuan utama Gereja ramah
Anak adalah terpenuhinya hak anak dan terlindunginya anak dari kekerasan
dan perampasan hak-haknya, baik di rumah, disekolah, dimanapun mereka
berada termasuk di gereja, baik saat beribadah bersama di sekolah minggu
atau ketika bermain saat menunggu orang tua dan saudaranya yang dewasa
selesai melalukan ibadah.
Pamong memiliki peran yang sentral dan besar untuk mendorong dan
memastikan upaya pemenuhan hak anak yang dibinanya saat bertemu di
kegiatan disekolah minggu maupun saat kegiatan gereja yang melibatkan
anak-anak.
Salah satu indikator dari Gereja Ramah Anak adalah para Pamong KPAR
perlu mendapatkan kompetensi atau pembekalan tentang Teologi Anak dan
Konvensi Hak Anak (KHA). Sehingga Pamong sebagai orang dewasa yang
terlibat dengan anak di Gereja memiliki pandangan atau perspektif yang
tepat tentang anak, anak bukan lagi dipandang sebagai obyek, namun lebih
dari itu kedudukan anak sebagai manusia yang utuh di dalam gereja yang
memiliki hak serta mendapatkan hak-haknya.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Berdasarkan Matius 19:3-14 “lalu orang membawa anak-anak kecil kepada
yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan
mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus
berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka
datang kepada Ku: sebab orang-orang seprti itulah yang empunya Kerajaan
Sorga”. Ayat tersebut dapat menjadi salah satu contoh Hak anak yang
dijamin oleh Tuhan agar anak dapat berjumpa dan mendapatkan berkat dari
Tuhan.
Apabila boleh kita renungkan apakah yang dimaksud dengan berkat dari
Tuhan yang melekat dan menjadi hak anak dapat dijelaskan melalui sudut
pandang Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Pemerintah
Indonesia.
III. Hak Dasar Anak
Terdapat 4 hak dasar anak yang perlu diketahui dan dipahami ketika para
pamong melakukan pelayanan kepada anak-anak, 4 hak dasar tersebut
adalah Hak Hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak Partisipasi dan Hak
Perlindungan. Masing-masing hak dasar ini memiliki konsekuensi untuk
diimpelementasikan didalam cara pandang (perpektif) pamong saat
bertindak, berpikir dan berinteraksi dengan anak, baik sebagai dirinya
sendiri maupun sebagai organisasi jemaat.
1. Pamong dan Hak Hidup
Hak hidup adalah salah satu hak dasar anak yang penting untuk
mendapatkan perhatian, karena hak inilah yang pertama kali diperoleh oleh
seorang anak, bahkan ketika masih didalam kandungan dan saat ketika
pertama kali lahir ke dunia. Hak Hidup adalah hak yang melekat pada setiap
anak dan tidak boleh ada langkah-langkah yang bisa merenggut hak hidup
seorang anak.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Hak memperoleh Air Susu Ibu (ASI) merupakan contoh Hak Hidup anak yang
perlu diperhatikan oleh para Pamong. Memberikan pemahaman dan
pengetahuan kepada para calon ibu yang sedang ada di dalam masa
kehamilan juga perlu menjadi perhatian para pamong, Upaya ini diarahkan
juga pada peningkatan harapan hidup, mengurangi angka kematian bayi dan
anak, menghapus serangan penyakit menular dan pemulihan-perawatan
kesehatan, penyediaan nutrisi makanan dan air bersih.
Termasuk didalamnya dipastikannya anak-anak di jemaat telah
mendapatkan Akte Kelahiran dan telah tercatat dalam dokumen
kependudukan atau didalam dokumen kewargaan, bahkan termasuk
mengetahui identitas anak warga tamu yang kebetulan mengikuti ibadah.
Disisi lain orang dewasa didalamnya juga pamong perlu memastikan turut
serta untuk menghindarkan anak-anak dari perkawinan dan perjodohan
anak usia dini, pelibatan anak dalam konflik orang dewasa, pembunuhan
demi kehormatan anak (keluarga), kecelakaan lalu lintas, bentuk-bentuk
kegiatan budaya yang membahayakan, bunuh diri dan lainya.
2. Pamong dan hak Tumbuh Kembang
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa dan jemaat, sehingga anak-anak
perlu dipersiapkan menjadi generasi penerus yang sehat dan tumbuh serta
berkembang dengan baik sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.
Orang tua dan pengasuh serta pamong sebagai orang dewasa bersama-sama
perlu memastikan bahwa anak-anak perlu mendapatkan kesempatan kepada
anak untuk dapat tumbuh secara fisik dan berkembang secara
mental/psikologis dengan baik sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Aspek pemenuhan standar kesehatan anak sesuai usia pertumbuhannya
menjadi sangat penting untuk didorong masuk sebagai salah satu program
kegiatan dan perhatian para pamong, dengan sasaran para orang tua dan
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
para orang dewasa agar mampu lebih memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pertumbuhan anak-anak jemaat.
Dalam aspek kesehatan perkembangan mental, dapat dilakukan dengan
tersedianya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di lingkungan gereja
yang dapat diakses oleh warga jemaat untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan terkait dengan perkembangan psikologis anak jemaat, agar
terhindar dari kondisi-kondisi yang beresiko buruk kepada anak.
Para pamong dapat terus dibekali dengan pengetahuan tentang psikologi
anak, kesehatan dasar anak dan kemampuan untuk melakukan parenting
yang tepat dengan mempraktekkan Disiplin Positif dalam interaksinya
dengan anak di jemaat.
Disiplin positif adalah salah satu metode pengasuhan yang sedang
berkembang dan menjadi salah satu komponen kompetensi yang menjadi
salah satu standar dalam upaya pengembangan gerakan ramah anak, baik
di Sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Disiplin positif adalah
upaya menumbuhkan disiplin yang didorong dalam diri anak tanpa
hukuman dan hadiah, sehingga anak-anak dapat terhindar dari kekerasan
dan terbiasa dengan dukungan.
Penerapan Disiplin Positif dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak,
mendukung kemandirian anak dan rasa bertanggung jawab atas dirinya,
serta dapat mendukung lingkungan yang lebih baik dalam keluarga
3. Pamong dan Hak Partisipasi
Partisipasi Anak adalah keterlibatan anak dalam proses pengambilan
keputusan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya dan
dilaksanakan atas kesadaran, pemahaman serta kemauan bersama sehingga
anak dapat menikmati hasil atau mendapatkan manfaat dari keputusan
tersebut.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Kita menyadari di tengah kultur serta budaya Gereja khususnya di GKJW,
diperlukan upaya yang cukup keras agar dapat diberikan ruang yang cukup
agar anak dapat menyuarakan aspirasinya dalam penyusunan program dan
keputusan yang terkait dengan Gereja maupun dengan kebutuhan-
kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh orang dewasa.
Penyusunan program-program komisi anak dan remaja serta kegiatan-
kegiatan apakah sudah mencerminkan aspirasi dan partisipasi anak dan
berasal dari anak?. Lebih jauh dari itu apakah anak-anak diberikan
kesempatan yang cukup untuk berperan menyampaikan aspirasi dan
berpartisipasi di tingkat jemaat untuk menyampaikan kebutuhannya tentang
Gerejanya yang tertuang didalam Rembug Warga.
Disinilah perlunya Forum Anak Gereja sebagai bagian perwakilan unsur
anak di Gereja yang dapat menjadi wadah penyampaian dan wadah
partisipasi anak didalam pengambilan keputusan di gereja, forum anak
Gereja adalah forum yang berasal dari anak, oleh anak dan untuk anak
jemaat sebagai bagian implementasi Gereja Ramah Anak. Para anggota
Forum Anak Gereja juga akan terlibat secara aktif dalam upaya pemenuhan
hak dan perlidungan anak di jemaat dalam perannya sebagai Pelopor dan
Pelapor.
4. Pamong dan Perlindungan Khusus Anak
Kasus kekerasan dan perampasan hak-hak anak dapat terjadi dimana saja
dan kapan saja bahkan ditempat yang seharusnya tidak mengajarkan,
bahkan melarang adanya kekerasan, misalnya di lingkungan sekolah dan
tempat ibadah, namun pada kenyataannya masih ditemui adanya kejadian
dan praktek yang dapat berpotensi untuk memunculkan kasus kekerasan
pada anak, baik yang dilakukan oleh anak (teman sebaya) atau bahkan
dilakukan oleh orang dewasa.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Jenis kasus kekerasan yang dapat berpotensi terjadi di lingkungan sekolah
maupun gereja adalah kekerasan fisik dan psikologis, baik yang dilakukan
melalui tindakan-tindakan fisik maupun verbal yang dilakukan secara
individual maupun bersama-sama. Anak berkebutuhan khusus yang ada di
jemaat juga perlu mendapatkan pelayana perlindungan didalam aktifitas
gereja dan sekolah minggu bersama dengan teman-temannya yang
lain,dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya.
Dengan demikian secara khusus Pamong memiliki peran yang besar dalam
upaya Perlindungan khusus Anak, melalui upaya untuk memastikan bahwa
anak memperoleh hak-haknya untuk mendapatkan perlindungan dan
terhidar dari kekerasan dalam bentuk penyalahgunaan, eksploitasi,
pengabaian, dan kekerasan.
Penyalahgunaan (abuse) adalah segala tindakan disengaja dilakukan untuk
membahayakan anak yang terkait dengan penyalahgunaan tanggungjawab,
kepercayaan atau wewenang yang berhubungan dengan anak.
Tindakan Eksploitasi anak adalah menggunakan seorang anak untuk
keuntungan orang lain. Hal ini termasuk, tapi tidak terbatas pada,
mempekerjakan anak dan ekploitasi seksual terhadap anak baik oleh orang
tua maupun orang dewasa atau pengasuh lainnya.
Penelantaran (neglect) adalah pengabaian hak-hak atas kebutuhan dasar
anak oleh orang dewasa atau pengasuh yang bertanggungjawab terhadap
anak. Kebutuhan dasar yang dimaksud adalah kesehatan, pendidikan,
pengembangan mental dan spiritual, gizi, sandang, perawatan kesehatan
tubuh dan gigi, pengawasan, papan dan kondisi kehidupan yang aman.
Kekerasan (violence) adalah penggunaan atau ancaman kekuatan fisik yang
membahayakan anak. Walaupun penyalahgunaan dan eksploitasi
merupakan bentuk kekerasan, namun kekerasan (violence) merupakan
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
kategori tersendiri yang dibuat untuk mengatasi ancaman bagi anak yang
membutuhkan perlindungan, dalam hal ini termasuk kekerasan kelompok
(gang violence), mengganggu atau mengejek (bullying) dan pelecehan.
Termasuk didalamnya, setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan
dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik, pelibatan dalam sengketa
bersenjata, pelibatan dalam kerusuhan sosial, pelibatan dalam peristiwa
yang mengandung unsur kekerasan dan Pelibatan dalam peperangan.
Termasuk didalamnya perlindungan anak di era digital ini, anak juga perlu
dilindungi dari kejahatan media dan teknologi.
Alkitab mengatakan bahwa Allah sangat melindungi anak dan memberikan
hukuman yang berat bagi yang tidak melindungi anak (Matius 18:6).
Perlindungan anak sebuah perjalanan panjang perlu perjuangan terus
menerus, perlu membangun kebijakan (termasuk pedoman perilaku), sistem
dan strateginya untuk melindungi anak dari kekerasan dan kekerasan
seksual, narkoba, pornografi, pedofil,dan trafficking.
Termasuk didalamya adalah hak untuk memilih pendidikan atau kesukaan
sesuai minat dan bakatnya dengan bimbingan yang sifatnya demokratis dan
memberikan ruang untuk diskusi, termasuk didalamnya memberikan
kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan di waktu
luang sesuai dengan minatnya, baik dalam hal seni, budaya ataupun hal
lainnya yang menjadi pilihan anak dengan bimbingan orang dewasa.
IV. Pamong sebagai Promotor Gereja Ramah Anak
Salah satu indikator Gereja Ramah Anak khususnya di dalam kluster 2
Lingkungan Keluarga & Pengasuhan Alternatif adalah adanya pengakuan
keberadaan Pamong sebagai salah satu aktor yang dapat menjadi promotor
Gereja Ramah Anak, kedekatan hubungan dan interaksinya yang intens
setelah orang tua, menempatkan pamong sebagai sosok yang bisa
memberikan pengasuhan dan pendampingan serta perlindungan kepada
anak.
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
Continum of Care Gereja Ramah Anak
Dalam pengertian Continum of Care diatas menunjukkan bahwa upaya
Promotif dan Pencegahan merupakan tahapan awal yang perlu terus
dikembangkan dan diperkuat secara sistem oleh Gereja disamping secara
simultan juga memperhatikan Tahapan Continum Pengurangan Risiko atau
bahkan Pelayanan Pendampingan Pada korban kasus kekerasan.
Pamong memilik peran yang sangat penting di tiga area tersebut baik di area
Promotif, Intervensi dini bahkan di area rehabilitatif baik yang dilakukan
secara klasikal saat kegiatan-kegiatan bersama anak-anak di setiap
tingkatan maupun secara individual saat berinteraksi saat kegiatan di gereja
Sehingga dalam hal ini perlu disepakati untuk menyusun sistem pemenuhan
Hak Anak dan Perlindungan Anak di dalam Gereja untuk yang mampu
menggerakkan semua aspek dan unsur Gereja, sehingga alih-alih menjadi
tanggung jawab langsung pokja P2A, namun menjadi target dan tanggung
jawab perangkat Gereja, termasuk didalamnya peran para Pamong di Komisi
Pembinaan Anak dan Remaja GKJW.
Oleh karena itu peran strategis Pamong sebagai tokoh yang memiliki
pengaruh dalam proses pendidikan dan pengembangan diri dan karakter
anak GKJW perlu mendapatkan perhatian secara lebih kuat khususnya
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26
NOVEMBER 2021
ARTIANTYO WIRJO
MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021
memberikan pembekalan, peningkatan kompetensi dan melakukan
pembinaan serta melakukan standarisasi dan sertifikasi kepada pamong
sebagai mitra pelayanan pendeta, guru injil, penatua dan diaken.
Posisi pamong perlu mendapatkan pengakuan secara kelembagaan dalam
organisasi gereja yang diperkuat dengan mencantumkan pamong sebagai
salah satu nomenklatur di dalam Tata Pranata GKJW dengan menentukan
kualifikasi dan persyaratan pokok yang dibutuhkan agar mampu menjadi
pamong yang sesuai dengan karakter dan harapan GKJW, disisi lain lembaga
akan memiliki dasar pijakan yang kuat untuk menata dan mengelola pamong
menjadi lebih militan dan profesional dalam rangka mencetak anak GKJW
menjadi anak yang mandiri dan menjadi berkat.
J. DAFTAR PUSTAKA /REFERENSI
1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak menjadi Undang-Undang.
2. PHMA, Mandiri dan Menjadi Berkat, Program Pembangunan Jangka
Menengah (PPJM) GKJW I 2017-2022, 2015
3. PHMA, Mandiri dan Menjadi Berkat, Program Pembangunan Jangka
Panjang (PPJP) GKJW 2017-2034, 2015.
4. Tim Pokja P2A GKJW, Buku Panduan P2A GKJW, 2017
5. Supartini, Tri, Sudah Ramah Anakkah Gereja? Implementasi Konvensi
Hak Anak Untuk Mewujudkan Gereja Ramah Anak, Jurnal Jaffray Vol 15,
No. 1, April 2017.
6. Tim GRA Jaringan Peduli Anak Bangsa, Modul Gerakan Ramah Anak,
Literatur Perkantas, 2019
7. Tim GRA Jaringan Peduli Anak Bangsa, Panduan Gerakan Ramah Anak,
Literatur Perkantas, 2019
------------------------------------------------------------------

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Presentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahanPresentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahanGema Bangsawan
 
Badan permusyawaratan desa fd
Badan permusyawaratan desa   fdBadan permusyawaratan desa   fd
Badan permusyawaratan desa fdFrans Dione
 
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturEtika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturTri Widodo W. UTOMO
 
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)khoiril anwar
 
E_Government dan Perencanaan Pembangunan Daerah
E_Government dan Perencanaan Pembangunan DaerahE_Government dan Perencanaan Pembangunan Daerah
E_Government dan Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan PublikModul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publikunitpublikasi
 
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPaparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPiandPriam1
 
MATERI RR BKR (3).ppt
MATERI RR BKR (3).pptMATERI RR BKR (3).ppt
MATERI RR BKR (3).pptUmiMasithoh2
 
INSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdf
INSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdfINSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdf
INSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdfpepensupendie1
 
MATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptx
MATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptxMATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptx
MATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptxWawanRahmawan7
 
PERBAN 12 RAN PASTI.pdf
PERBAN 12 RAN PASTI.pdfPERBAN 12 RAN PASTI.pdf
PERBAN 12 RAN PASTI.pdfsaifulibrahim5
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPusdiklatpemdaPemeri
 
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Dadang Solihin
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaRyadhi EthniCitizen
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptxALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptxerisugiartoeri
 

Mais procurados (20)

Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam PembangunanPengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
Pengarusutamaan Gender (PUG) Dalam Pembangunan
 
Presentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahanPresentasi asisten pemerintahan
Presentasi asisten pemerintahan
 
Badan permusyawaratan desa fd
Badan permusyawaratan desa   fdBadan permusyawaratan desa   fd
Badan permusyawaratan desa fd
 
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas AparaturEtika & Pembangunan Integritas Aparatur
Etika & Pembangunan Integritas Aparatur
 
Kerjasama dan kemitraan
Kerjasama dan kemitraanKerjasama dan kemitraan
Kerjasama dan kemitraan
 
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA (UPPKS)
 
E_Government dan Perencanaan Pembangunan Daerah
E_Government dan Perencanaan Pembangunan DaerahE_Government dan Perencanaan Pembangunan Daerah
E_Government dan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan PublikModul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Modul 1.1 Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptxPaparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
Paparan RAD Kalsel 2023 (1).pptx
 
MATERI RR BKR (3).ppt
MATERI RR BKR (3).pptMATERI RR BKR (3).ppt
MATERI RR BKR (3).ppt
 
INSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdf
INSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdfINSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdf
INSTRUMEN PENGAWASAN OLEH BPD 2020.pdf
 
MATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptx
MATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptxMATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptx
MATERI LOKMIN TPPS(10) 26 DES 2022_Rev.pptx
 
PERBAN 12 RAN PASTI.pdf
PERBAN 12 RAN PASTI.pdfPERBAN 12 RAN PASTI.pdf
PERBAN 12 RAN PASTI.pdf
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
 
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas DesaPermendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
Permendagri 45/2016 ttg Penetapan & Penegasan Batas Desa
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
 
Materi bkr
Materi bkrMateri bkr
Materi bkr
 
Peningkatan desa
Peningkatan desaPeningkatan desa
Peningkatan desa
 
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptxALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
ALUR PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesA1.pptx
 

Semelhante a Gereja ramah anak di gkjw

Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4
Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4
Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4PusdiklatKKB
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfWhanPasandre1
 
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docxBAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docxzuliasaputra2
 
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4PusdiklatKKB
 
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdaspembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdasthoufan pratama
 
Lap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagiLap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagiIda Koe
 
SOSIALISASI BKB HIU.pptx
SOSIALISASI BKB HIU.pptxSOSIALISASI BKB HIU.pptx
SOSIALISASI BKB HIU.pptxatikah sari
 
7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)Al fian
 

Semelhante a Gereja ramah anak di gkjw (20)

materi magang.pptx
materi magang.pptxmateri magang.pptx
materi magang.pptx
 
Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4
Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4
Modul bkb hi kebijakan dan strategi bkkbn_rev4
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
 
Buku bkr
Buku bkrBuku bkr
Buku bkr
 
Buku bkr
Buku bkrBuku bkr
Buku bkr
 
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
Modul perlindungan hak anak usia dini bkkbn rev4
 
PKK 2.ppt
PKK 2.pptPKK 2.ppt
PKK 2.ppt
 
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
Modul tumbuh kembang anak usia dini bkkbn rev4
 
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
Modul 8 fungsi keluarga bkkbn rev4
 
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak usia dini bkkbn rev4
 
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
Modul perencanaan kehidupan berkeluarga bkkbn rev4
 
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docxBAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
BAB 1 zulia binfes luar sekolah .docx
 
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
Modul pengasuhan anak era digital bkkbn rev4
 
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
Modul kesehatan gizi ibu hamil dan anak usia dini bkkbn rev4
 
371492154 profil-bkr
371492154 profil-bkr371492154 profil-bkr
371492154 profil-bkr
 
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdaspembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
 
Buku pegangan kader
Buku pegangan kaderBuku pegangan kader
Buku pegangan kader
 
Lap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagiLap hkg akhir baru lagi
Lap hkg akhir baru lagi
 
SOSIALISASI BKB HIU.pptx
SOSIALISASI BKB HIU.pptxSOSIALISASI BKB HIU.pptx
SOSIALISASI BKB HIU.pptx
 
7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)7597 14952-1-sm(1)
7597 14952-1-sm(1)
 

Último

KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 

Último (13)

KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 

Gereja ramah anak di gkjw

  • 1. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 PENGEMBANGAN GKJW SEBAGAI GEREJA RAMAH ANAK DALAM UPAYA PEMENUHAN HAK DAN PERLINDUNGAN ANAK Oleh : ARTIANTYO W UTOMO Koordinator Tim Perumus dan Sosialisasi Gereja Ramah Anak GKJW A. KEBJAKAN DASAR PROGRAM PEMBANGUNAN GKJW Saat ini kita berada dalam PPJM GKJW tahap ke 1 (tahun 2017-2022) dimana terdapat beberapa aspek yang menjadi perhatian penting dan linier dengan pengembangan konsep pengembangan Gereja Ramah Anak di GKJW, diantaranya adalah target PPJM: 1. Peningkatan kualitas pembinaan anak dan remaja (Buku PPJP GKJW 2017-2034, Hal 40 Renstra PPJM angka 4.1.3); 2. Pengembangan pembinaan warga basis keluarga (Buku PPJP GKJW 2017-2034, Hal 41 Renstra PPJM 4.1.5); Dalam Matriks Rencana Strategis PPJM I GKJW tahun 2017-2022 melalui Program Utama Peningkatan kualitas pembinaan anak dan remaja dilakukan dalam bentuk program, di antaranya : 1. Pengembangan Model Pembinaan Anak dan Remaja, melalui Peningkatan kualitas dan kemandirian anak dan remaja GKJW melalui elemen program Peningkatan pemahaman orang tua terhadap Undang- Undang Perlindungan Anak (buku PPJM I 2017-2022 Hal 19); 2. Pengembangan sistem dan program pendampingan dan perlindungan anak GKJW (buku PPJM I 2017-2022 Hal 20), melalui elemen program: a. Pengembangan Crisis Center sebagai sebuah permodelan pendampingan dan perlindungan anak GKJW, dan; b. Pembinaan dan pelatihan tenaga khusus untuk pendampingan dan perlindungan anak Merujuk dan berpedoman pada PPJP GKJW 2017-2034 dan PPJM 2017-2022 tampak bahwa GKJW telah memiliki komitmen dalam rangka membangun
  • 2. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 sistem Perlindungan Anak bagi Jemaat dengan terbentuknya Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak (P2A) GKJW B. POKJA PENDAMPINGAN DAN PERLINDUNGAN ANAK GKJW Sejak ditetapkannya kebijakan oleh Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) pada Sidang ke 113/2016 Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak (P2A) GKJW, dan sebagaimana tercantum pada Buku Panduan P2A Greja Kristen Jawi Wetan yang diterbitkan pada Bulan Agustus 2017, pada Halaman 2 baris ke 18 telah menyebutkan bahwa, Tujuan Kegiatan Pokja P2A adalah menjamin terpenuhinya Hak - Hak Anak serta bertugas untuk merumuskan program kegiatan yang berkenaan dengan pendampingan dan perlindungan anak, agar anak-anak mendapatkan haknya dan orang dewasa melakukan apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak. Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak yang dimaksud adalah sebagaimana telah diatur dalam Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang. Dan Undang-Undang Nomor Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Dalam Buku Panduan P2A Greja Kristen Jawi Wetan yang diterbitkan pada Bulan Agustus 2017 oleh Pokja P2A MA, pada Halaman 12 huruf B bahwa tahapan program P2A pertahun difokuskan pada : 1. Tahap I (tahun 2016), Sosialisasi PHD/PHMJ/KPARD/KPARJ dan stakeholder lainnya melalu pendataan dan diskusi; 2. Tahap II (tahun 2017), melaksanakan pembinaan dan pelatihan; 3. Tahap III (tahun 2018), pelaksanaan dan Evaluasi; 4. Tahap IV (tahun 2019), semua jemaat memiliki Crisis Center;
  • 3. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 C. PERKEMBANGAN POKJA P2A Sesuai Pesan Badan Pembantu Majelis Agung yang disampaikan pada masa Sidang Ke II di Majelis Daerah tahun 2019, bahwa Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak harus terus dikembangkan karena kebutuhan keadaan perkembangan zaman. Pokja P2A GKJW telah mampu menunjukkan kemajuan dalam upaya pengembangan Pendampingan dan Perlindungan anak dengan indikator : 1. Sejak tahun 2016 sampai dengan tahun ke empat, bulan Februari 2020, telah terbentuk 141 Pokja P2A Majelis Jemaat dari 172 Jemaat GKJW; 2. Dalam pembahasan saat pertemuan Pokja P2A Jemaat banyak muncul ide dan gagasan kreatif tentang kegiatan Pokja P2A di tingkat Majelis Agung, Majelis Daerah dan Majelis Jemaat; 3. Pada beberapa jemaat di lingkungan perkotaan menunjukkan kegiatan Pokja P2A cukup dinamis dan memberikan warna baru bagi aktifitas berjemaat. Namun demikian dalam beberapa momen dan suasana persidangan Majelis Jemaat, Majelis Daerah dan Majelis Agung, Rapat Kerja, Rapat Koordinasi yang berdiskusi dan membahas tentang Pokja P2A, didapatkan informasi yaitu; 1. Perangkat gereja belum seutuhnya mendapatkan informasi dan memiliki pemahaman dan pengertian yang sama tentang Pendampingan dan Perlindungan Anak. 2. Dalam beberapa diskusi dan pertemuan di berbagai tingkatan, masih ditemukan dan dilaporkan oleh pokja P2A Jemaat dan Majelis Daerah, suasana hati dan konsep berpikir jemaat yang menganggap bahwa kegiatan Pendampingan dan Perlindungan Anak di Jemaat adalah hanya menjadi bagian tugas dari Pokja P2A saja. 3. Kegiatan Pendampingan dan Perlindungan anak di Jemaat masih didefinisikan dan diasosiasikan dengan Pokja P2A jemaat,
  • 4. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 4. bahkan didapatkan juga pertanyaan dari beberapa jemaat mengenai apakah tugas dan bagaimana fungsi pokja P2A di jemaat, sehingga sampai dengan saat ini ada jemaat yang belum menginisisasi pembentukan Pokja P2A di Jemaat. Pokja P2A GKJW yang telah terbentuk di Majelis Jemaat, Majelis Daerah dan Majelis Agung merupakan modal yang besar bagi pengembangan Gereja Ramah Anak di GKJW, dalam pengembangannya ke depan Pokja P2A tidak lagi berperan sendirian dalam Sistem Perlindungan Anak di Gereja. Jika selama ini Pokja P2A diarahkan untuk membentuk Crisis Center, dalam pengembangannya ke depan Pokja P2A tidak hanya menyiapkan Crisis Center saja, namun juga berupaya mengembangkan program pemenuhan hak anak melalui Gereja Ramah Anak di Majelis Jemaat, Majelis Daerah dan Majelis Agung. Perlu juga untuk disadari bahwa membangun dan mengembangkan Crisis Center diperlukan sumber daya yang tidak sedikit dan tentunya membutuhkan waktu yang cukup bagi jemaat untuk merealisasikan terbentuknya Krisis Center. Khususnya di jemaat dengan karakteristik tertentu di mana akses terhadap sumber daya untuk mengembangkan Crisis center cukup terbatas. Berdasarkan hal tersebut Pokja P2A tidak lagi hanya fokus dengan dengan Crisis Center untuk penanganan kasus-kasus yang muncul di jemaat namun juga diarahkan menjadi agen yang memastikan bahwa jemaat melalui Majelis jemaat memiliki kepedulian terhadap program-program jemaat yang responsif terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Program yang responsif terhadap anak tidak hanya berbicara penanganan kasus pada korban saja, namun juga berbicara tentang bagaimana upaya agar tidak terjadi kasus kekerasan pada anak dan membahas tentang
  • 5. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 bagaimana hak anak dapat dipenuhi, tidak hanya oleh Pokja P2A saja namun juga melibatkan program dan kegiatan di jemaat yang responsif terhadap hak anak D. KEBIJAKAN NEGARA DALAM PERLINDUNGAN ANAK Sistem perlindungan anak yang diatur dalam Undang - Undang Perlindungan Anak tidak hanya semata diarahkan pada perlindungan anak yang mengalami kekerasan saja namun juga diarahkan bagaimana negara dan masyarakat dapat memenuhi hak-hak anak, sehingga harus diarahkan pada penggerakan dan pengerahan semua unsur dan potensi yang ada di dalam pemerintahan, lembaga masyarakat, dunia usaha dan individu. upaya Promotif dan pencegahan, pengurangan risiko dan perlindungan khusus sebagaimana diilustasikan pada Gambar. 1 Continum of Care. Gambar 1. Continum Care Pemenuhan hak anak dan Perlindungan Anak Program Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada tahun 2030 dicanangkan Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (kemenPPPA) sebagai target bagi semua tingkatan untuk bekerja bersama mencapai Negara yang Layak anak, yang dapat memenuhi Hak-Hak Anak dan memberikan Perlindungan kepada anak.
  • 6. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Pada gambar 2. Skema Indonesia Layak Anak (IDOLA) Program Indonesia Layak Anak (IDOLA) akan dapat tercapai jika semua propinsi di Indonesia telah menjadi Provinsi Layak Anak (PROVILA), Propinsi Layak Anak akan dapat terbentuk jika semua Kabupaten / Kota telah menjadi Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), dan Kabupaten/Kota tidak akan dapat terbentuk jika unsur pemerintah (Kecamatan, Kelurahan, Desa) tidak menjadi Kecamatan Layak Anak (Kelana) dan Desa Layak Anak (Delana). Gambar 2. Skema Indonesia Layak Anak (IDOLA) Pemerintah terus mendorong peran serta lembaga masyarakat untuk turut serta dalam sistem Perlindungan Anak, seperti misalnya melalui program Sekolah Ramah Anak di bidang Pendidikan, Pelayanan Puskesmas Ramah Anak di bidang Kesehatan, Pondok Pesantren Ramah Anak dan Masjid Ramah Anak dan Gereja Ramah Anak di lembaga keagamaan. Pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di Indonesia disusun untuk memenuhi Hak dasar anak yaitu, Hak Hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak
  • 7. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Perlindungan, dan Hak Partisipasi. Yang dalam pemenuhannya dilakukan melalui Kelembagaan dan 5 Kluster, terdiri dari : 1. Kluster Kelembagaan dan Hak Sipil dan kebebasan; 2. Kluster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif; 3. Kluster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan; 4. Kluster Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya; 5. Kluster Perlindungan Khusus Sebagaimana diilustrasikan pada gambar 3. Skema sistem pemenuhan hak anak dan perlindungan anak dibawah ini. Gambar 3. Pola Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak Negara E. GEREJA RAMAH ANAK Gereja Ramah Anak adalah sistem perlindungan anak berbasis gereja yang menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, bertumbuh kembang, berpartisipasi dalam iman Kristiani dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
  • 8. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Gerakkan Gereja Ramah Anak (GRA) adalah sebuah gerakkan partisipasi umat Kristiani untuk pemenuhan hak-hak anak melalui gereja, sekolah dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Selain itu, untuk mewujudkan lingkungan yang ramah anak sehingga responsif terhadap kondisi anak, khususnya soal kekerasan anak di Indonesia. Sebab itu, gerakkan ini harus menjadi panggilan Gereja-Gereja di Indonesia. https://pgi.or.id/gereja-ramah-anak- harus-menjadi-panggilan-gereja/ Yang perlu mendapatkan perhatian di sini adalah dasar kenapa perlu mendorong GKJW menginisiasi konsep dan sistem Gereja Ramah Anak, ada beberapa alasan dan pertimbangan yang menjadi fokus yaitu : 1. Sejalan dengan Program Pemerintah tentang Perlindungan Anak. Sistem Gereja Ramah Anak identik dengan sistem Pemenuhan Hak Anak dan pengembangan Perlindungan Anak di tingkat nasional, hal ini dilakukan agar dapat dilakukan jejaring dan kerjasama. Gereja dalam hal ini Greja Kristen Jawi Wetan sebagai Lembaga Kemasyarakatan dalam bidang Agama perlu turut dalam upaya Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan anak, tentu dengan membawa misi dan karakteristik Gereja sebagai Gereja Ramah Anak. 2. Sesuai dengan PPJP GKJW Tahun 2017-2034. Pengembangan Gereja Ramah Anak sejalan dengan Tema Program Pembangunan Jangka Panjang GKJW Tahun 2017-2034 yaitu Mandiri dan Menjadi Berkat melalui langkah untuk mendampingi warga secara kategorial dalam hal spiritualitas, etika dan intelektualitas untuk memasuki era global. 3. Menjadi Gereja yang Inklusif (PPJP GKJW 2017-2034) Langkah ini dilakukan untuk menyiapkan warga khususnya generasi muda agar siap memasuki era globalisasi dengan cara memperkuat jati diri dan karakter warganya melalui pendampingan yang utuh dan terpadu dengan tujuan membentuk warga yang setia kepada Tuhan, berkualitas dan berdaya saing serta memiliki kebanggaan tersendiri,
  • 9. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 tetapi tidak bersifat maupun bersikap eksklusif, sebagai warga GKJW (Buku PPJP GKJW 2017-2034, Hal 36 angka 3.1.2). 4. Melaksanakan PPJM I GKJW 2017-2022, Menguatkan Rencana Strategis Program Pembangunan Jangka Menengah I Tahun 2017-2022 di bidang Peningkatan Kualitas pembinaan anak dan remaja, melalui pengembangan sistem dan program pendampingan dan perlindungan anak GKJW (buku PPJM I GKJW 2017-2022 Hal 20). 5. Keberadaan Pokja P2A di Jemaat sebagai Organisasi bukan Organisme, Dari 175 Jemaat GKJW telah terbentuk 141 Pokja P2A yang tersebar di 14 wilayah Majelis Daerah, hal ini menjadi kekuatan besar bagi upaya pemenuhan hak dan perlindugan anak di jemaat, sehingga perlu diberikan dukungan dan difasilitasi dengan baik dalam program dan kegiatan direncanakan. 6. Kegiatan lintas Bidang. Program Pemenuhan hak Anak dan perlindungan anak di gereja tidak dapat hanya dilaksanakan oleh 1 komponen saja, namun perlu melibatkan seluruh komponen dari hulu sampai ke hilir, baik secara struktural maupun fungsional organisasi Gereja. 7. Penambahan Peran Pokja P2A Sesuai Pesan Badan Pembantu Majelis Agung yang disampaikan pada Masa Sidang Ke II di Majelis Daerah tahun 2020, bahwa Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak harus terus dikembangkan karena kebutuhan keadaan perkembangan zaman, sehingga Pokja P2A tidak hanya sebagai pelaksana kegiatan saja namun juga berfungsi sebagai pihak yang memastikan dan mengawasi bahwa semua komponen gereja dan sumber daya gereja memiliki respon yang baik terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan anak; 8. Ladang Kesaksian dan membangun Jejaring Upaya Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak perlu disosialisasikan dan diinformasikan keluar GKJW, sehingga mampu bersinergi dengan institusi di luar geraja baik pemerintah, lembaga
  • 10. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 kemasyarakatan, dan pihak lain yang memiliki kepedulian terhadap pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. F. AREA PEMENUHAN HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK DI GKJW SEBAGAI GEREJA RAMAH ANAK Gambar.4 Continum of Care Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak di Gereja Ramah Anak Gambar. 4 Continum of Care berupaya menggambarkan bagaimana Gereja Ramah Anak bergerak di tingkat jemaat, program dan kegiatan yang disusun tidak hanya menjadi wilayah Pokja P2A jemaat saja, namun juga menjadi wilayah unsur lainnya di jemaat. Pekerjaan melindungi anak bukan hanya dilakukan saat terjadi kasus saja atau saat ada korban anak, namun akan lebih baik jika dimulai melalui upaya Promotif dan pencegahan. Dalam pengertian Continum of Care diatas menunjukkan bahwa upaya Promotif dan Pencegahan merupakan tahapan awal yang perlu dikembangkan, diperluas dan diperkuat secara sistem oleh Gereja disamping secara simultan juga memperhatikan Tahapan Continum Pengurangan Risiko atau bahkan Pelayanan Pendampingan Pada anak korban kasus kekerasan.
  • 11. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Sehingga dalam hal ini GKJW melalui para Pimpinan Gereja untuk menyepakati perlu menyusun sistem Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak di dalam Gereja untuk yang mampu menggerakkan semua aspek dan unsur Gereja, sehingga alih-alih menjadi tanggung jawab langsung pokja P2A, namun harus menjadi target dan tanggung jawab seluruh perangkat Gereja dan bersama jemaat. G. KONSEP SISTEM PEMENUHAN HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK GEREJA RAMAH ANAK Dipedomani oleh Pola Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) tentang pembagian Kluster Hak anak, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3 hal 7, Sistem Perlindungan Anak melalui Gereja dapat diilustrasikan pada Gambar. 5 Pola Perlindungan Anak Berbasis Gereja Ramah Anak. Gambar. 5 Pola Perlindungan Anak Berbasis Gereja Ramah Anak Didalam ilustrasi tersebut tampak bahwa GKJW sebagai Gereja Ramah Anak akan mendorong segenap unsur dalam Gereja memiliki peran yang penting
  • 12. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Gereja yang ramah terhadap anak harus berupaya memperhatikan Wilayah/Kluster yang terkait dengan Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel .1 yaitu : Tabel. 1 Contoh Peran Unsur Gereja yang terkait dalam Kegiatan/Program Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak di Gereja No. Kluster Kegiatan Unsur 1 Kelembagaan 1. Gereja menyusun Kebijakan ttg GRA 2. Gereja menyusun kebijakan tentang Tim GT GRA 3. Gereja membentuk Forum Anak Gereja sebagai wadah partisipasi anak dalam penyusunan program Gereja 4. Pelatihan Konvensi Hak Anak bagi Unsur Pimpinan Gereja Majelis Jemaat, Badan Pembantu dan unsur gereja yang menangani anak (Pamong). 5. Gereja menjalin kerjasama dan jejaring dengan pihak lain dalam rangka Perlindungan Anak; 6. Tersedianya data terpilah anak Gereja sesuai dengan karateristik jemaat; 1. PHMA/MD/MJ & DPAR/KPARD/KPARJ+P2A 2. PHMA/MD/MJ & DPAR/KPARD/KPARJ+P2A 3. PHMA/MD/MJ & DPAR/KPARD/KPARJ+P2A 4. PHMA/MD/MJ & DPAR/KPARD/KPARJ+P2A – Badan Pembantu + Warga Jemaat 5. PHMA/MD/MJ & DPAR/KPARD/KPARJ+P2A + KHAUM 6. Komperlitbang MA/MD/MJ 2 Pemenuhan Hak Sipil 1. Gereja memfasilitasi agar anak mendapatkan Akta/KK/KIA; 1. PHMJ/KPAR 2. PHMA/MDMJ/Komperlitbang
  • 13. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 2. Setiap Anak tercatat dalam kewargaan gereja 3. Anak diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi untuk penyusunan program gereja melalui Forum Anak Gereja 3. PHMA/MDMJ/Komperlitbang 3 Lingkungan Keluarga & Pengasuhan Alternatif 1. Kegiatan sosialisasi kepada orang tua/wanita Pengetahuan ttg KHA dan Parenting 2. Gereja mengembangkan fasilitas /Area Ramah Anak 3. Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Dini; 4. Gereja menyediakan program pembekalan kepada Jemaat/orang tua tentang PHA dan PA; 1. Bidang Persekutuan di MA/MD/MJ 2. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan (KPPL) 3. Bidang Persekutuan di MA/MD/MJ 4. Bidang Persekutuan di MA/MD/MJ 4 Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan 1. Gereja berperan dalam upaya penurunan Stunting pada anak jemaat/ warga; 2. Gereja turut berpartisipasi dalam penurunan Tingkat Kematian Bayi dan Ibu di Jemaat; 3. Tersedianya pelayanan kesehatan promotif dan preventif bagi anak di jemaat 4. Gereja menyediakan 1. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + KPP + Yakes GKJW 2. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + KPP + Yakes GKJW 3. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + KPP + Yakes GKJW
  • 14. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 sarana pengasuhan alternatif bagi anak jemaat; 5. Gereja mendorong pengembangan Kawasan bebas Asap Rokok di Gereja; 4. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + KPP + Yakes GKJW + KPPL 5. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + KPP + Yakes GKJW + KPPL 5 Pendidikan, Pemanfaaatan Waktu Luang dan kegiatan budaya 1. Gereja memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak sesuai dengan konsep iman kristen, misal sekolah minggu, katekisasi, dll; 2. Gereja turut serta dalam pemberantasan buta aksara dan Anak jemaat mendapatkan akses wajar 12 tahun; 3. Gereja memfasilitasi anak yang memiliki keterbatasan untuk mengakses pendidikan sesuai tingkat usianya dan kebutuhan khusus; 4. Gereja menyediakan sarana dan wadah kreatif untuk anak jemaat; 5. Gereja memfasilitasi kegiatan pelestarian budaya dan seni anak gereja; 1. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + Komisi Persekutuan + YBPK GKJW + KPPL 2. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + Komisi Persekutuan + YBPK GKJW + KPP 3. PHMA/MD/MJ + Komisi Penatalayanan + Komisi Persekutuan + YBPK GKJW + KPP 4. PHMA/MD/MJ + Komisi Persekutuan + KPAR 5. PHMA/MD/MJ + Komisi Persekutuan + KPAR 6 Perlindungan Khusus 1. Gereja membentuk Crisis Center dan atau tim Crisis Center untuk Pendampingan 1. PHMA/MD/MJ/ + DPAR/KPARMD/MJ + Pokja P2A ----- Rujukan
  • 15. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 kasus yang terjadi pada anak sebagai korban, saksi dan atau pelaku; 2. Gereja memiliki jejaring dengan institusi untuk kebutuhan rujukan kasus jika terjadi kasus yang dialami oleh anak jemaat 2. PHMA/MD/MJ/ + DPAR/KPARMD/MJ + Pokja P2A ----- Rujukan Dalam tabel di atas berupaya untuk menunjukkan contoh model keterlibatan semua unsur didalam Gereja terlibat dalam upaya Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak di Gereja Ramah Anak. Tentunya tetap harus memperhatikan karakteristik jemaat dimana Gereja berada, karakteristik kebutuhan wilayah di setiap jemaat, namun tidak terlepas dari konsep struktur dan organisasi gereja di GKJW. H. TAHAPAN PENGEMBANGAN GEREJA RAMAH ANAK Pengembangan GKJW Sebagai Gereja Ramah Anak, dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi unsur-unsur gereja yang ada di Majelis Jemaat, Majelis Daerah, dan Majelis Agung. Kegiatan pengembangan Gereja Ramah Anak tidak akan mempengaruhi program dan kegiatan yang telah disusun oleh Majelis Agung, Majelis Daerah atau Majelis Jemaat. Dengan adanya Gerakan GKJW sebagai Gereja Ramah Anak, perlu dipertimbangkan perlunya perluasan tugas dan Fungsi yang selama ini menjadi area Pokja P2A di Majelis Agung, Majelis Daerah dan Majelis Jemaat, setelah ditetapkannya kebijakan oleh Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) pada Sidang ke 113/2016 Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak (P2A) GKJW yang sebelumnya bertujuan untuk :
  • 16. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 1. Menjamin terpenuhinya Hak - Hak Anak serta; 2. Bertugas untuk merumuskan program kegiatan yang berkenaan dengan pendampingan dan perlindungan anak, agar anak-anak mendapatkan haknya dan orang dewasa melakukan apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak. Untuk mengembangkan GKJW sebagai Gereja Ramah Anak, unsur pimpinan gereja/jemaat perlu mendorong semua pihak yang ada di Gereja untuk melaksanakan upaya sebagai berikut: 1. Memastikan Penyusunan Program Kegiatan yang disusun oleh PHMA/PHMD/PHMJ, Badan Pembantu PHMA/MD/MJ, Lembaga Lainnya di GKJW memiliki Prespektif dan responsif terhadap PUHA dan PA sesuai wilayah kerjanya masing-masing. 2. Melakukan evaluasi Implementasi PUHA dan PA di MA, MD atau MJ untuk dilaporkan kepada PHMA/MD/MJ melalui Komperlitbang sebagai bahan laporan persidangan di Majelis Agung/Majelis Daerah/Majelis Jemaat. 3. Memastikan implementasi Gereja Ramah Anak melibatkan anak dan orang dewasa bekerja sama dengan semangat dan nilai yang dilandasi adanya Pengakuan, Partisipatif dan Perlindungan (3P). Nilai Pengakuan Partisipatif dan Perlindungan tersebut merupakan penerjemahan dari prinsip dasar hak anak yang disesuaikan dengan karakteristik Greja Kristen Jawi Wetan. Sehingga Gerakan Gereja Ramah Anak di GKJW ini tidak akan lepas dari ciri khas jemaat dan menjadi pembeda dari Gerakan ramah anak di Gereja. Untuk mengembangkan Gereja Ramah Anak, Unsur pimpinan gereja perlu memiliki pedoman yang ditetapkan untuk dapat diimplementasikan oleh unsur gereja lainnya baik unsur majelis, badan pembantu bahkan oleh jemaat dan anak sebagai bentuk
  • 17. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 pengakuan terhadap hak-haknya untuk berpartisipasi didalam pengembangan Gereja Ramah Anak. Peran Forum anak Gereja menjadi sangat penting dalam proses perumusan program pembangunan gereja baik di tingkat Majelis Jemaat, Majelis Daerah bahkan Majelis Agung. Pembentukan Forum Anak Gereja menjadi salah satu indikator Gereja Ramah Anak. Tahapan pengembangan Gereja Ramah Anak di GKJW dapat dilakukan dengan beberapa Tahapan dengan rincian sebagai berikut : 1. Ditingkat Majelis Agung TAHAP PROGRAM KEGIATAN PIC 1 Penyusunan Gugus Tugas Gereja Ramah Anak FGD membahas usulan calon Kebijakan Gugus Tugas Gereja Ramah Anak Tim DPAR/P2AMA dan Narasumber SK Majelis Agung tentang GT-GRA PHMA 2 Penyusunan Pedoman GRA 1. FGD pedoman GRA GKJW 2. FGD komponen dan indikator GRA GKJW 3. FGD penyusunan evaluasi dan pelaporan GRA GKJW 1. Unsur PHMA 2. Tim DPAR/P2AMA 3. Narasumber dan Unsur lainnya Raker P2AMA dan P2AMD tentang Pedoman GRA GKJW 1. P2A MA 2. P2AMD 3. Narasumber Penetapan Keputusan Pedoman GRA GKJW 1. PHMA- 2. KPAR/P2A 3 Sosialisasi Pedoman GRA Sosialisasi Pedoman GRA GKJW kepada Majelis Daerah/KPARD/P2AMD 1. DPAR 2. P2AMA 3. Narasumber
  • 18. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Sosialisasi Pedoman GRA GKJW kepada Majelis Jemaat/KPARJ/P2AMJ 1. KPARD 2. P2AMD 3. Narasumber 4 Penyusunan Program GRA Rapat kerja penyusunan Program GRA dalam Raker BPMA 1. PHMA 2. BPMA 3. P2A 5 Dimilikinya SDM yang terlatih Konvensi Hak Anak (KHA) Pelatihan KHA untuk unsur Pimpinan Gereja 1. PHMA 2. DPAR/P2AMA 3. Narasumber 6 Deklarasi GKJW sebagai GRA Melakasanakan audiensi dan Deklarasi bersama institusi yang berwenang tentang Perlindungan Anak ditingkat propinsi 1. PHMA 2. DPAR/P2AMA 3. KemenPPPA 4. Dinas PPPA Propinsi 3. Ditingkat Majelis Daerah dan Majelis Jemaat TAHAP PROGRAM KEGIATAN PIC 1 Penyusunan Gugus Tugas Gereja Ramah Anak di Majelis Daerah/Jemaat FGD membahas usulan calon Kebijakan Gugus Tugas Gereja Ramah Anak 1. PHMD/PHMJ 2. KPARD/KPARJ 3. P2AMD/P2AMJ SK MD/MJ tentang GT- GRA MD/MJ PHMD/PHMJ Raker P2AMD dan P2AMJ tentang Pedoman GRA GKJW 1. P2A MA 2. P2AMD 3. Narasumber 2 Sosialisasi Pedoman GRA Sosialisasi Pedoman GRA GKJW kepada MD MJ/KPARD/P2AMD 1. DPAR 2. P2AMA 3. Narasumber
  • 19. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Sosialisasi Pedoman GRA GKJW kepada Majelis Jemaat/KPARJ/P2AMJ 1. KPARD 2. P2AMD 3. Narasumber 3 Program GRA GKJW MD/MJ Rapat kerja penyusunan Program GRA dalam Raker BPMD/BPMJ 1. PHMD/PHMJ 2. BPMD/BPMJ 4 Dimilikinya SDM yang terlatih Konvensi Hak Anak (KHA) Pelatihan KHA bagi unsur BPMD/MJ dan anggota MD dan anggota MJ 1. PHMD/PHMJ 2. BPMD/BPMJ 3. Narasumber 5 Deklarasi GRA MD dan MJ Melakasanakan audiensi dan Deklarasi bersama institusi yang berwenang tentang Perlindungan Anak ditingkat propinsi 1. PHMA 2. DPAR/P2AMA 3. KemenPPA 4. Dinas PPPA Propinsi
  • 20. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 PERAN PAMONG ANAK UNTUK GKJW MENUJU GEREJA RAMAH ANAK I. GKJW dan Gereja Ramah Anak Sidang Majelis Agung Ke 117 Tahun 2020 yang dilaksanakan dalam masa Pandemi COVID-19 telah tuntas beberapa waktu yang lalu dan telah menghasilkan keputusan-keputusan penting hasil persidangan yang akan sangat penting untuk memastikan pelayanan di GKJW terus berlangsung dan bertumbuh menjadi semakin baik, bagi jemaat, bagi Gereja, bagi masyarakat dan tentunya untuk pelayanan kepada Tuhan ditengah-tengah masyarakat sesuai dengan tema GKJW untuk Mandiri dan Menjadi Berkat, Bila kita memperhatikan keputusan-keputusan yang telah disahkan menjadi program kerja di tahun 2020 oleh persidangan Majelis Agung tersebut, salah satu keputusan yang sangat menarik perhatian adalah adanya keputusan Sidang Majelis Agung tentang Gereja Ramah Anak. Keputusan sidang tentang Gerakan Gereja Ramah Anak di GKJW ini dapat dikatakan menjadi salah satu keputusan yang penting ditengah-tengah kehidupan berjemaat di GKJW karena bukan hanya karena mengangkat isu dan topik tentang anak, namun karena isu Gereja Ramah Anak secara faktual baru muncul sebagai wacana dan topik diskusi sejak bulan Februari 2020 dalam Raker DPAR-P2AMA bersama KPARD-P2AMD. Yang menjadi pertanyaan apakah selama ini Greja Kristen Jawi Wetan baik di tingkat Majelis Agung, Majelis Daerah dan Majelis Jemaat tidak ramah kepada anak-anak, atau mungkin belum ramah pada anak-anak? Tentu hal ini akan mengundang pertanyaan dari banyak pihak, baik dari unsur pimpinan gereja maupun jemaat. Apakah itu Gereja Ramah Anak?, secara definisi dapat dikatakan bahwa Gereja Ramah Anak adalah Gereja yang memiliki sistem perlindungan anak dan memastikan gereja menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar
  • 21. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 dapat hidup, bertumbuh kembang, berpartisipasi dalam kerangka iman Kristiani dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. GKJW sejatinya telah memberikan perhatian kepada anak dan remaja secara khusus melalui bidang persekutuan yaitu oleh Dewan Pembinaan Anak dan Remaja di tingkat Majelis Agung dan di Majelis Daerah serta Majelis Jemaat, yang sampai saat ini terus bertumbuh dan menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa melalui program-program yang disusun dan dijalankan khususnya untuk memberikan perhatian kepada pelayanan anak dan remaja. Di dalam perjalanan pelayanan bidang persekutuan dengan sasaran anak dan remaja di lingkup GKJW, telah dibentuk Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak (Pokja P2A) yang berada di bawah koordinasi Bidang Pembinaan Anak dan Remaja baik ditingkat Majelis Agung (DPAR) maupun Majelis Daerah (KPARD) dan Majelis Jemaat (KPARJ). Sejak ditetapkannya kebijakan oleh Majelis Agung Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) pada Sidang ke 113/2016 tentang Pokja Pendampingan dan Perlindungan Anak (P2A) GKJW, dan sebagaimana tercantum pada Buku Panduan P2A Greja Kristen Jawi Wetan yang diterbitkan oleh Pokja P2A Majelis Agung pada Bulan Agustus 2017, pada Halaman 2 baris ke 18 menyebutkan tujuan Kegiatan Pokja P2A adalah pertama, menjamin terpenuhinya Hak - Hak Anak, dan yang kedua bertugas untuk merumuskan program kegiatan yang berkenaan dengan pendampingan dan perlindungan anak, agar anak-anak mendapatkan haknya dan orang dewasa melakukan apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sasaran pembentukan Pokja P2A di lingkup GKJW bukan hanya menjadikan anak sebagai sasaran kegiatan namun juga bagaimana melibatkan orang dewasa yang mampu melakukan apa yang menjadi kewajibannya kepada anak-anak.
  • 22. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Siapakah orang dewasa yang dimaksud dalam tujuan kegiatan Pokja P2A tersebut? Para Pamong yang ada di GKJW dan Jemaat dewasa serta para orang tua di GKJW memiliki peran yang sangat penting di dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Bagaimanakah para pamong di KPAR GKJW dapat berperan dalam upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak di Gereja yang ramah anak? Sangat disadari dan diketahui bahwa para pamong di KPAR khususnya di tingkat jemaat yang secara rutin bertemu dengan anak-anak di dalam pelayanan, baik di tingkat balita, pratama, madya, dan remaja sudah sangat diakui militansi dan semangat pelayanannya. Setiap Dauran atau setiap Tahun muncul pamong-pamong KPAR baru yang terpanggil untuk melakukan pelayanan kepada anak. Banyak juga ditemui di jemaat, pamong yang benar-benar sangat mendedikasikan dirinya di dalam pelayanan kepada anak di GKJW, bahkan pelayanannya sudah mulai sejak usia muda hingga sampai dengan usia lanjut. Kegiatan-kegiatan yang disusun di dalam PKT untuk pelayanan persekutuan di komisi anak dan remaja sangat “gembel” dan penuh dengan warna, menunjukkan dinamika pelayanan yang penuh dengan sukacita dan sangat ditunggu-tunggu untuk dilaksanakan. II. Pamong dan Pemenuhan hak Dasar Anak Menyamakan siapa anak itu menjadi penting bagi untuk melayani anak. Alkitab banyak menyebut “anak” namun tidak ada definisi usia tentang anak. Mempertimbangkan beragamnya pembagian kelompok anak dalam Gereja atau pelayanan anak, perlu untuk menyamakan pandangan kita tentang usia anak mengacu pada Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) no 35/2014, ini revisi dari UU Perlindungan Anak Nomor 23/2002. Yang disebut anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
  • 23. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 termasuk anak yang masih dalam kandungan termasuk di dalamnya Anak berkebutuhan khusus juga mengacu kepada Undang-Undang Perlindungan Anak ini. Hak anak di Indonesia tidak berbeda dengan hak anak di tingkat internasional. Kesemuanya berdasar pada Konvensi Hak Anak. Konvensi ini telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun1990. Waktu itu, Pemerintah Indonesia, melalui Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1990, secara resmi menjadikan Konvensi Hak Anak ke dalam instrument hukum di Indonesia. Mengembangkan Gereja yang Ramah pada anak merupakan upaya yang harus dilakukan secara bersama-sama dan Tujuan utama Gereja ramah Anak adalah terpenuhinya hak anak dan terlindunginya anak dari kekerasan dan perampasan hak-haknya, baik di rumah, disekolah, dimanapun mereka berada termasuk di gereja, baik saat beribadah bersama di sekolah minggu atau ketika bermain saat menunggu orang tua dan saudaranya yang dewasa selesai melalukan ibadah. Pamong memiliki peran yang sentral dan besar untuk mendorong dan memastikan upaya pemenuhan hak anak yang dibinanya saat bertemu di kegiatan disekolah minggu maupun saat kegiatan gereja yang melibatkan anak-anak. Salah satu indikator dari Gereja Ramah Anak adalah para Pamong KPAR perlu mendapatkan kompetensi atau pembekalan tentang Teologi Anak dan Konvensi Hak Anak (KHA). Sehingga Pamong sebagai orang dewasa yang terlibat dengan anak di Gereja memiliki pandangan atau perspektif yang tepat tentang anak, anak bukan lagi dipandang sebagai obyek, namun lebih dari itu kedudukan anak sebagai manusia yang utuh di dalam gereja yang memiliki hak serta mendapatkan hak-haknya.
  • 24. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Berdasarkan Matius 19:3-14 “lalu orang membawa anak-anak kecil kepada yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada Ku: sebab orang-orang seprti itulah yang empunya Kerajaan Sorga”. Ayat tersebut dapat menjadi salah satu contoh Hak anak yang dijamin oleh Tuhan agar anak dapat berjumpa dan mendapatkan berkat dari Tuhan. Apabila boleh kita renungkan apakah yang dimaksud dengan berkat dari Tuhan yang melekat dan menjadi hak anak dapat dijelaskan melalui sudut pandang Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia. III. Hak Dasar Anak Terdapat 4 hak dasar anak yang perlu diketahui dan dipahami ketika para pamong melakukan pelayanan kepada anak-anak, 4 hak dasar tersebut adalah Hak Hidup, Hak Tumbuh Kembang, Hak Partisipasi dan Hak Perlindungan. Masing-masing hak dasar ini memiliki konsekuensi untuk diimpelementasikan didalam cara pandang (perpektif) pamong saat bertindak, berpikir dan berinteraksi dengan anak, baik sebagai dirinya sendiri maupun sebagai organisasi jemaat. 1. Pamong dan Hak Hidup Hak hidup adalah salah satu hak dasar anak yang penting untuk mendapatkan perhatian, karena hak inilah yang pertama kali diperoleh oleh seorang anak, bahkan ketika masih didalam kandungan dan saat ketika pertama kali lahir ke dunia. Hak Hidup adalah hak yang melekat pada setiap anak dan tidak boleh ada langkah-langkah yang bisa merenggut hak hidup seorang anak.
  • 25. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Hak memperoleh Air Susu Ibu (ASI) merupakan contoh Hak Hidup anak yang perlu diperhatikan oleh para Pamong. Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para calon ibu yang sedang ada di dalam masa kehamilan juga perlu menjadi perhatian para pamong, Upaya ini diarahkan juga pada peningkatan harapan hidup, mengurangi angka kematian bayi dan anak, menghapus serangan penyakit menular dan pemulihan-perawatan kesehatan, penyediaan nutrisi makanan dan air bersih. Termasuk didalamnya dipastikannya anak-anak di jemaat telah mendapatkan Akte Kelahiran dan telah tercatat dalam dokumen kependudukan atau didalam dokumen kewargaan, bahkan termasuk mengetahui identitas anak warga tamu yang kebetulan mengikuti ibadah. Disisi lain orang dewasa didalamnya juga pamong perlu memastikan turut serta untuk menghindarkan anak-anak dari perkawinan dan perjodohan anak usia dini, pelibatan anak dalam konflik orang dewasa, pembunuhan demi kehormatan anak (keluarga), kecelakaan lalu lintas, bentuk-bentuk kegiatan budaya yang membahayakan, bunuh diri dan lainya. 2. Pamong dan hak Tumbuh Kembang Anak-anak adalah generasi penerus bangsa dan jemaat, sehingga anak-anak perlu dipersiapkan menjadi generasi penerus yang sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Orang tua dan pengasuh serta pamong sebagai orang dewasa bersama-sama perlu memastikan bahwa anak-anak perlu mendapatkan kesempatan kepada anak untuk dapat tumbuh secara fisik dan berkembang secara mental/psikologis dengan baik sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Aspek pemenuhan standar kesehatan anak sesuai usia pertumbuhannya menjadi sangat penting untuk didorong masuk sebagai salah satu program kegiatan dan perhatian para pamong, dengan sasaran para orang tua dan
  • 26. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 para orang dewasa agar mampu lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan anak-anak jemaat. Dalam aspek kesehatan perkembangan mental, dapat dilakukan dengan tersedianya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di lingkungan gereja yang dapat diakses oleh warga jemaat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan terkait dengan perkembangan psikologis anak jemaat, agar terhindar dari kondisi-kondisi yang beresiko buruk kepada anak. Para pamong dapat terus dibekali dengan pengetahuan tentang psikologi anak, kesehatan dasar anak dan kemampuan untuk melakukan parenting yang tepat dengan mempraktekkan Disiplin Positif dalam interaksinya dengan anak di jemaat. Disiplin positif adalah salah satu metode pengasuhan yang sedang berkembang dan menjadi salah satu komponen kompetensi yang menjadi salah satu standar dalam upaya pengembangan gerakan ramah anak, baik di Sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Disiplin positif adalah upaya menumbuhkan disiplin yang didorong dalam diri anak tanpa hukuman dan hadiah, sehingga anak-anak dapat terhindar dari kekerasan dan terbiasa dengan dukungan. Penerapan Disiplin Positif dapat menumbuhkan kepercayaan diri anak, mendukung kemandirian anak dan rasa bertanggung jawab atas dirinya, serta dapat mendukung lingkungan yang lebih baik dalam keluarga 3. Pamong dan Hak Partisipasi Partisipasi Anak adalah keterlibatan anak dalam proses pengambilan keputusan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya dan dilaksanakan atas kesadaran, pemahaman serta kemauan bersama sehingga anak dapat menikmati hasil atau mendapatkan manfaat dari keputusan tersebut.
  • 27. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Kita menyadari di tengah kultur serta budaya Gereja khususnya di GKJW, diperlukan upaya yang cukup keras agar dapat diberikan ruang yang cukup agar anak dapat menyuarakan aspirasinya dalam penyusunan program dan keputusan yang terkait dengan Gereja maupun dengan kebutuhan- kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh orang dewasa. Penyusunan program-program komisi anak dan remaja serta kegiatan- kegiatan apakah sudah mencerminkan aspirasi dan partisipasi anak dan berasal dari anak?. Lebih jauh dari itu apakah anak-anak diberikan kesempatan yang cukup untuk berperan menyampaikan aspirasi dan berpartisipasi di tingkat jemaat untuk menyampaikan kebutuhannya tentang Gerejanya yang tertuang didalam Rembug Warga. Disinilah perlunya Forum Anak Gereja sebagai bagian perwakilan unsur anak di Gereja yang dapat menjadi wadah penyampaian dan wadah partisipasi anak didalam pengambilan keputusan di gereja, forum anak Gereja adalah forum yang berasal dari anak, oleh anak dan untuk anak jemaat sebagai bagian implementasi Gereja Ramah Anak. Para anggota Forum Anak Gereja juga akan terlibat secara aktif dalam upaya pemenuhan hak dan perlidungan anak di jemaat dalam perannya sebagai Pelopor dan Pelapor. 4. Pamong dan Perlindungan Khusus Anak Kasus kekerasan dan perampasan hak-hak anak dapat terjadi dimana saja dan kapan saja bahkan ditempat yang seharusnya tidak mengajarkan, bahkan melarang adanya kekerasan, misalnya di lingkungan sekolah dan tempat ibadah, namun pada kenyataannya masih ditemui adanya kejadian dan praktek yang dapat berpotensi untuk memunculkan kasus kekerasan pada anak, baik yang dilakukan oleh anak (teman sebaya) atau bahkan dilakukan oleh orang dewasa.
  • 28. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Jenis kasus kekerasan yang dapat berpotensi terjadi di lingkungan sekolah maupun gereja adalah kekerasan fisik dan psikologis, baik yang dilakukan melalui tindakan-tindakan fisik maupun verbal yang dilakukan secara individual maupun bersama-sama. Anak berkebutuhan khusus yang ada di jemaat juga perlu mendapatkan pelayana perlindungan didalam aktifitas gereja dan sekolah minggu bersama dengan teman-temannya yang lain,dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya. Dengan demikian secara khusus Pamong memiliki peran yang besar dalam upaya Perlindungan khusus Anak, melalui upaya untuk memastikan bahwa anak memperoleh hak-haknya untuk mendapatkan perlindungan dan terhidar dari kekerasan dalam bentuk penyalahgunaan, eksploitasi, pengabaian, dan kekerasan. Penyalahgunaan (abuse) adalah segala tindakan disengaja dilakukan untuk membahayakan anak yang terkait dengan penyalahgunaan tanggungjawab, kepercayaan atau wewenang yang berhubungan dengan anak. Tindakan Eksploitasi anak adalah menggunakan seorang anak untuk keuntungan orang lain. Hal ini termasuk, tapi tidak terbatas pada, mempekerjakan anak dan ekploitasi seksual terhadap anak baik oleh orang tua maupun orang dewasa atau pengasuh lainnya. Penelantaran (neglect) adalah pengabaian hak-hak atas kebutuhan dasar anak oleh orang dewasa atau pengasuh yang bertanggungjawab terhadap anak. Kebutuhan dasar yang dimaksud adalah kesehatan, pendidikan, pengembangan mental dan spiritual, gizi, sandang, perawatan kesehatan tubuh dan gigi, pengawasan, papan dan kondisi kehidupan yang aman. Kekerasan (violence) adalah penggunaan atau ancaman kekuatan fisik yang membahayakan anak. Walaupun penyalahgunaan dan eksploitasi merupakan bentuk kekerasan, namun kekerasan (violence) merupakan
  • 29. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 kategori tersendiri yang dibuat untuk mengatasi ancaman bagi anak yang membutuhkan perlindungan, dalam hal ini termasuk kekerasan kelompok (gang violence), mengganggu atau mengejek (bullying) dan pelecehan. Termasuk didalamnya, setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik, pelibatan dalam sengketa bersenjata, pelibatan dalam kerusuhan sosial, pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan dan Pelibatan dalam peperangan. Termasuk didalamnya perlindungan anak di era digital ini, anak juga perlu dilindungi dari kejahatan media dan teknologi. Alkitab mengatakan bahwa Allah sangat melindungi anak dan memberikan hukuman yang berat bagi yang tidak melindungi anak (Matius 18:6). Perlindungan anak sebuah perjalanan panjang perlu perjuangan terus menerus, perlu membangun kebijakan (termasuk pedoman perilaku), sistem dan strateginya untuk melindungi anak dari kekerasan dan kekerasan seksual, narkoba, pornografi, pedofil,dan trafficking. Termasuk didalamya adalah hak untuk memilih pendidikan atau kesukaan sesuai minat dan bakatnya dengan bimbingan yang sifatnya demokratis dan memberikan ruang untuk diskusi, termasuk didalamnya memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan di waktu luang sesuai dengan minatnya, baik dalam hal seni, budaya ataupun hal lainnya yang menjadi pilihan anak dengan bimbingan orang dewasa. IV. Pamong sebagai Promotor Gereja Ramah Anak Salah satu indikator Gereja Ramah Anak khususnya di dalam kluster 2 Lingkungan Keluarga & Pengasuhan Alternatif adalah adanya pengakuan keberadaan Pamong sebagai salah satu aktor yang dapat menjadi promotor Gereja Ramah Anak, kedekatan hubungan dan interaksinya yang intens setelah orang tua, menempatkan pamong sebagai sosok yang bisa memberikan pengasuhan dan pendampingan serta perlindungan kepada anak.
  • 30. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 Continum of Care Gereja Ramah Anak Dalam pengertian Continum of Care diatas menunjukkan bahwa upaya Promotif dan Pencegahan merupakan tahapan awal yang perlu terus dikembangkan dan diperkuat secara sistem oleh Gereja disamping secara simultan juga memperhatikan Tahapan Continum Pengurangan Risiko atau bahkan Pelayanan Pendampingan Pada korban kasus kekerasan. Pamong memilik peran yang sangat penting di tiga area tersebut baik di area Promotif, Intervensi dini bahkan di area rehabilitatif baik yang dilakukan secara klasikal saat kegiatan-kegiatan bersama anak-anak di setiap tingkatan maupun secara individual saat berinteraksi saat kegiatan di gereja Sehingga dalam hal ini perlu disepakati untuk menyusun sistem pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak di dalam Gereja untuk yang mampu menggerakkan semua aspek dan unsur Gereja, sehingga alih-alih menjadi tanggung jawab langsung pokja P2A, namun menjadi target dan tanggung jawab perangkat Gereja, termasuk didalamnya peran para Pamong di Komisi Pembinaan Anak dan Remaja GKJW. Oleh karena itu peran strategis Pamong sebagai tokoh yang memiliki pengaruh dalam proses pendidikan dan pengembangan diri dan karakter anak GKJW perlu mendapatkan perhatian secara lebih kuat khususnya
  • 31. MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 ARTIANTYO WIRJO MATERI SEKOLAH PAMONG GKJW TANGGAL 26 NOVEMBER 2021 memberikan pembekalan, peningkatan kompetensi dan melakukan pembinaan serta melakukan standarisasi dan sertifikasi kepada pamong sebagai mitra pelayanan pendeta, guru injil, penatua dan diaken. Posisi pamong perlu mendapatkan pengakuan secara kelembagaan dalam organisasi gereja yang diperkuat dengan mencantumkan pamong sebagai salah satu nomenklatur di dalam Tata Pranata GKJW dengan menentukan kualifikasi dan persyaratan pokok yang dibutuhkan agar mampu menjadi pamong yang sesuai dengan karakter dan harapan GKJW, disisi lain lembaga akan memiliki dasar pijakan yang kuat untuk menata dan mengelola pamong menjadi lebih militan dan profesional dalam rangka mencetak anak GKJW menjadi anak yang mandiri dan menjadi berkat. J. DAFTAR PUSTAKA /REFERENSI 1. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang. 2. PHMA, Mandiri dan Menjadi Berkat, Program Pembangunan Jangka Menengah (PPJM) GKJW I 2017-2022, 2015 3. PHMA, Mandiri dan Menjadi Berkat, Program Pembangunan Jangka Panjang (PPJP) GKJW 2017-2034, 2015. 4. Tim Pokja P2A GKJW, Buku Panduan P2A GKJW, 2017 5. Supartini, Tri, Sudah Ramah Anakkah Gereja? Implementasi Konvensi Hak Anak Untuk Mewujudkan Gereja Ramah Anak, Jurnal Jaffray Vol 15, No. 1, April 2017. 6. Tim GRA Jaringan Peduli Anak Bangsa, Modul Gerakan Ramah Anak, Literatur Perkantas, 2019 7. Tim GRA Jaringan Peduli Anak Bangsa, Panduan Gerakan Ramah Anak, Literatur Perkantas, 2019 ------------------------------------------------------------------