SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
Baixar para ler offline
TUGAS MATA KULIAH 
PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN 
”AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN” 
TUGAS KELOMPOK : 
ABDUL MALIK NIM. 09110020 
DATUL KHOSIIN NIM. 09110029 
WAHYUNINGSIH NIM. 09110003 
RAMITA NIM. 09110026 
HENNI HARIYANTO NIM. 09110040 
PROPANINGTYAS F W NIM. 10115002 
PROGRAM STUDY AKUNTANSI 
FAKULTAS EKONOMI 
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN 
PERSEDIAAN FIKTIF 
Phar-Mor.Inc adalah perusahaan didirikan oleh Mickey Monus di Youngstown, Ohio 10 tahun yang lalu. Perusahaan ini memiliki 299 toko yang menjual berbagai jenis produk rumahan dan obat resep dengan harga sangat murah. Sebenarnya harga produk Phar-Mor sangat rendah, sehingga perusahaan tersebut menjual barang dengan harga kurang dari harga pokoknya dan menyebabkan perusahaan menderita kerugian. Agar perusahaan tidak semakin merugi, monus dan timnya melakukan praktik akuntansi kreatif sehingga Phar-Mor tidak pernah melaporkan kerugian di laporan keuangannya. 
Manajemen menyingkirkan kerugiannya ke “akun pembuangan”, untuk mengalokasikan jumlah kerugian tersebut ke ratusan toko ritelnya dalam bentuk kenaikan biaya persediaan. Mereka menerbitkan faktur fiktif ata pembelian barang dagangan, membuat jurnal yang menyesatkan untuk meningkatkan jumlah persediaan dan menurunkan harga pokok penjualan, dan melebihisajikan serta menggandakan jumlah persediaannya. Auditor tidak pernah menemukan pelanggaran tersebut karena auditor hanya mengamati persediaan pada empat dari 300 toko dan menginformasikan terlebih dahulu kepada manajemen Phar- Mor tentang took mana saja yang akan auditor kunjungi. Phar-Mor memenuhi persediaan ke empat toko yang akan dikunjungi dan menghabiskan peningkatan persediaan ke 296 toko lainnya. 
Kejahatan Phar-Mor terbongkar setelah seorang agen perjalan menerima cek yang ditandatangai Monus untuk membayar biaya yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan Phar-Mor. Agen tersebut menunjukan cek kepada atasannya yaitu investor Phar-Mor, selanjutnya atasannya menghubungi direktur Phar-Mor dan melakukan investigasi lebih lanjut, yang kemudian menyebabkan kejahatan atas persediaan itu terungkap. 
Siklus Persediaan dan Pergudangan merupakan siklus yang unik karena berhubungan dengan siklus transaksi lainnya. Untuk perusahaan manufaktur, bahan baku masuk ke siklus persediaan dan pergudangan melalui siklus akuisisi dan pembayaran, sedangkan tenaga kerja langsung masuk melalui siklus pengajian dan personalia, dan siklus berakhir saat barang dijual pada siklus penjualan dan penagihan. 
Audit persediaan terutama pengujian atas saldo persediaan akhir tahun, biasanya lebih kompleks dan memakan waktu yang lama. Seperti ditunjukan oleh audit Phar-Mor yang menemukan dalam salah saji dalam akun persediaan cukup sulit dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan antara lain : 
• Persediaan biasanya merupakan akun terbesar dalam neraca 
• Persediaan biasanya ada dilokasi yang berbeda, sehingga pengendalian fisik dan perhitungan cukup sulit dilaksanakan, 
• Berbagai jenis persediaan seperti permata, bahan kimia, dan elektronik biasanya sulit diamati oleh auditor
• Penilaian persediaan juga sulit dilakukan ketika keuangan persediaan perlu diestimasi dan biaya manufaktur harus dialokasikan dalam persediaan. 
• terdapat beberapa metode penilaian persediaan dan beberapa organisasi menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai bagian persediaan, hal ini diperbolehkan oleh GAAP. 
FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN DAN PENCATATAN TERKAIT 
Persediaan dapat bervariasi bentuknya tergantung pada sifat bisnis perusahaan. Untuk bisnis ritel atau penjualan dalam partai besar akun terbesar dalam laporan keuangannya adalah persediaan barang dagangan yang tersedia dijual . 
FIGUR 19-1 
Bahan baku 
Persediaan awal 
Bahan baku yang di gunakan 
Pembelian 
Persediaan akhir 
Biaya tenaga 
kerja langsung 
Barang setengah jadi 
Barang jadi 
Harga pokok penjualan 
Biaya tenaga kerja langsung aktual 
Biaya tenaga kerja langsung diaplikasikan 
Saldo awal 
Harga pokok produksi 
Saldo awal 
Harga pokok penjualan 
Overhead manufaktur 
Overhead aktual 
Overhead yang diterapkan 
Saldo akhir 
Saldo akhir 
Figur 19-1 menunjukan aliran fisik atas barang dan aliran biaya dalam siklus persediaan dan pergudangan untuk perusahana manufaktur. Pemeriksaan dilakukan atas akun T dari perdebatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur untuk melihat hubungan antar siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus pengajian dan personalia, serta keterikatan langsung siklus penjualan dan penagihan yang terjadi pada titik dimana barang jadi dikreditkan dan dibebankan dalam harga pokok penjualan. 
1. Pemprosesan Pesanan Pembelian 
Diawali dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang memadai atas akuisisi harus digunakan untuk persediaan bahan baku (bagi perusahaan manufaktur) dan barang jadi (bagi pedagang). Permintaan pembelian merupakan formulir yang digunakan sebagai permintaan kepada departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan ini biasanya diawali oleh personil dibagian persediaan ketika bahan baku diperlukan, secara otomatis bisa juga dui awali dengan program computer saat bahan baku mencapai tahap ditentukan, oleh pesanan atas bahan baku yang diperlukan karenaa pesanan konsumen atau pun oleh pesanan berdasarkan pada perhitungan bahan baku secara periodic.
2. Penerimaan Bahan Baku 
Penerimaan atas bahan baku yang dipesan, merupakan bagian siklus akuisisi dan pembayaran, mencakup pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku yang diterima. Departemen penerimaan akan menyiapkan laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah diperiksa bahan baku dikirim ke bagian penyimpanan, sedangkan salinan atas dokumen penerimaan barang atau notifikasi elektronik atas peneriamaan barang dikirim ke bagian pembelian , bagian penyimpanan dan bagian utang dagang. pengendalian dan pertanggungjawaban sangat diperlukan untuk seluruh pengiriman. 
3. Penyimpanan Bahan Baku 
Saat diterima bahan baku disimpan di bagian penyimpanan. Ketika departemen lain membutuhkan bahan baku untuk diproduksi, maka personil yang bertanggungjawab menyerahkan surat permintaan atas pengadaan bahan baku, pesanan pekerjaan, atau dokumen dan notifikasi elektronik terkait yang mengidikasikan jenis dan jumlah bahan baku yang diperlukan. Dokumen permintaan tersebut digunakan untuk memperbaruhi berkas utama persediaan perpetual dan mencatat perpindahan dari bahan baku kea kun barang dalam proses. Pembaruan ini terjadi secara otomatis bersamaan dengan manajemen persediaan yang terintegrasi dan system peranti lunak akuntansi yang diterapkan. 
4. Pemprosesan Produk 
Departemen pengendalian produksi secara terpisah bertanggungjawab atas penentuan jenis dan jumlah produksi, perngendalian bahan sisa, pengendalian kualitas, dan perlindungan fisik terhadap barang dalam proses serta bertanggungjawab menelaah proses produksi yang berkomputerisasi dan laporan atas bahan sisa, sehingga akan memberikan informasi bagi akuntansi untuk pencatatan pengiriman bahan baku dan penentuan biaya produksi. 
Sistem akuntansi biaya sangat penting bagi perusahaan karena system ini menunjukkan profitabilitas produk untuk perencanaan dan pengendalian produk dan penilaian persediaan dalam menyiapkan laporan keuangan. Ada dua jenis sistem biaya yaitu : sistem biaya pesanan (biaya diakumulasikan atas biaya setiap pekerjaan saat bahan baku dipakai dan biaya tenaga kerja muncul) dan sistem biaya proses (biaya diakumulasikan berdasarkan proses sehingga biaya unit per proses dibebankan pada produk melalui proses tersebut). 
Pencatatan akuntasi biaya terdiri atas berkas utama, lembar kerja dan pelaporan yang mengakumulasikan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead menggunakan system pesanan atau proses, dimana biaya tersebut muncul. Saat produk selesai, biaya terkait dipindahkan dari barang setengah jadi ke barang jadi berdasarkan laporan departemen produksi.
5. Penyimpanan Barang Jadi 
Saat barang jadi selesai, barang disimpan untuk menunggu pengiriman. perusahaan dengan pengendalian yang baik akan menyimpan barang jadi dengan pengendalian fisik yang terpisah dan diwilayah yang terbatas. Pengendalian atas barang jdai biasanya merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. 
6. Pengiriman Barang Jadi 
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.Pengiriman actual atas barang ke konsumen untuk dibayarkan dengan kas atau asset lainnya seperti piutang dagang akan menciptakan petukaran asset-asset yang diperlukan dalam memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Dalam transaksi penjualan, pengiriman barang jadi menjadi pemicu dalam pengakuan piutang dagang dan penjualan dakam system akuntansi. Pengiriman barang jadi harus diotorisasi mengunakan dokumen pengiriman yang disetujui. 
7. Berkas Utama Persediaan Perpetual 
Pencatatan perpetual yang terpisah biasanya dilakukan untuk bahan-bahan baku dan barang jadi, sedangkan untuk barang setengah jadi tidak digunakan pencatatan perpetual. Berkas utama persediaan perpetual biasanya mencakup informasi mengenai unit persediaan yang dibeli, dijual dan disimpan. 
Untuk pembelian bahan baku, berkas utama persediaan diperbaharui secara otomatis saat pembelian persediaan diproses sebagai bagian dari catatan pembelian. Biaya barang jadi mencakup bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead manufaktur, yang terkadang memerlukan alokasi san pencatatan terperinci. Saat perpetual barang jadi memasukan biaya unit, pencatatan akuntansi biaya harus diintegrasikan ke dalam system computer. 
PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP MANAJEMEN PERSEDIAAN 
Internet dan aplikasi e-commerce berpengaruh dalam pembelian bahan baku persediaan serta dalam mengelola persediaan. Manfaat utama internet untuk mengelola persediaan adalah untuk menyediakan informasi lengkap mengenai persediaan perusahaan yang berbasis real-time kepada rekan bisnis, diantaranya pemasok dan pelangan. Internet, seperti halnya local area network (LAN) internal lainya, juga membantu manajemen memantau laporan status persediaan dan dapat menelusuri pergerakan barang didalam organisasi dengan mengakses informasi langsung tetang lokasi jenis persediaan yang dicari. 
Sejalan dengan kenyamanan yang ditawarkan, akses ke informasi tersebut dapat meningkatkan resiko bisnis jika akses basis data dan system tidak memadai untuk dikendalikan. 
BAGIAN DARI AUDIT PERSEDIAAN 
Dalam audit siklus persediaan dan pergudangan menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah jadim, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar. Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat di bagi menjadi 5 aktivitas yang berbeda, yaitu :
FIGUR 19-2 
FUNGSI 
Pemprosesan pesanan pembelian 
Penerimaan bahan baku 
Penyimpanan bahan baku 
Pemprosesan barang 
Penyimpanan barang jadi 
Pengiriman barang jadi 
ALIRAN PERSEDIAAN 
DOKUMEN TERKAIT 
Permintaan pembelian 
Laporan pengiriman 
Berkas utama persediaan perpetual bahan baku 
Pembelian bahan baku 
Berkas utama persediaan perpetual barang jadi 
Dokumen pengiriman 
Pesanan pembelian 
Faktur vendor 
Pencatatan akuntansi biaya* 
Berkas utama persediaan perpetual barang jadi 
Pencatatan akuntansi biaya* 
Pencatatan akuntansi biaya* 
*Perhitungan persediaan diambil dan dibandingkan dengan jumlah perpetual dan buku pada tiap tahap siklus. Auditor harus menentukan bahwa pisah batas pencatatan sudah sesuai dengan persediaan fisik dilokasi. Perhitungan harus dilakukan sekali setahun. Jika system persediaan perpetual dioperasikan dengan benar, maka hal ini dilakukan berbasis siklus sepanjang tahun. 
1. Akuisisi dan Pencatatan Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Overhead 
Ada tiga fungsi pertama dalam figure 19-2, yaitu proses atas pembelian pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi tersebut dan kemudian melakukan pengujian siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus pengajian dan personalia. Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tersebut berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur, maka auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya ini dalam siklus penggajian dan personalia. 
2. Pemindahan Aset dan Biaya 
Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima dalam figure 19-2; pemprosesan barang dan penyimpanan barang jadi. klien membukukan aktivitas tersebut dalam pencatatan akuntansi biaya, yang indenpenden dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan pergudangan. 
3. Pengiriman Barang dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya 
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir dalam figure 19-2. Proses ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat dalam berkas utama persediaan perpetual.
4. Pengamatan Persediaan Secara Fisik 
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan persediaan. 
5. Harga dan Kompilasi Persediaan 
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentukan apakah klien mengikuti metode persediaan sesuai dengan SAK dan konsisten dengan tahun- tahun sebelumnya. Prosedur yang di gunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut pengujian harga. Auditor juga harus melakuan pengujian kompilasi persediaan yaitu pengujian untuk melakukan verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar, dan persediaan tersebut dijumlah dengan benar untung menghitung saldo buku besar. 
FIGUR 19-3 
Bagian audit 
Siklus yang diuji 
Akuisisi dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja dan overhead 
Akuisisi dan pembayaran dan penggajian dan personalia 
Pemindahan asset dan biaya secara internal 
Persediaan dan pergudangan 
Pengiriman barang jadi dan pencatatan pendapatan dan biaya 
Penjualan dan penagihan 
Pengamatan fisik atas persediaan 
Persediaan dan pergudangan 
Penerapan harga dan kompilasi persediaan 
Persediaan dan pergudangan 
Figur 19-3 menunjukan kelima bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan yang saling terkait satu sama lainnya, beberapa bagian dari audit ini sangat efektif apabila diuji secara bersamaan. Seperti : auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead sebagai bagian dari audit siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus penggajian dan personalia, serta menguji pengiriman barang dan mencatat pendapatan dan biaya terkait dengan audit siklus penjualan dan penagihan. Auditor perlu mempertimbangkan hasil pengujian tersebut dalam siklus lainnya untuk menentukan sifat dan lingkuo pengujian subtantif yang diperlukan dalam audit persediaan.
AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA 
Audit atas akuntansi biaya dimulai dengan adanya pemindahan internal asset dari bahan baku ke barang setengah jadi ke persediaan barang jadi. Pada system dan pengendalian yang terkait dengan pemindahan biaya persediaan, yang diperhitungkan dalam pencatatan akuntansi biaya. Sistem dan pengendalian atas akuntansi biaya bervariasi di tiap perusahaan, lebih bervariasi dibandingkan wilayah audit lainnya karena jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang di inginkan manajemen sangat bervariasi. 
1. Pengendalian Akuntansi Biaya 
Adalah suatu proses yang memperngaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan baku dipesan sampai bahan baku selesai diproduksi dan dipindahkan ke penyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi dua kategori yaitu : 
1. Pengendalian fisik atau bahan baku, barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. 
2. Pengendalian atas biaya terkait 
Pengendalian fisik atas asset perusahaan memiliki fungsi yaitu : Untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian, perusahaan dapat memisahkan dan membatasi akses ke tempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. 
Akuisisi dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja dan overhead 
Pemindahan asset dan biaya secara internal 
Pengamanan barang dan pencatatan pendapatan dan biaya 
Pengamatan fisik atas persediaan 
Penetapan harga dan kompilasi persediaan 
Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan penyusunan berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang memiliki wewenang atau akses atas asset, dengan alasan sebagai berikut : 
• Melakukan pencatatan atas persediaan yang ada, yang digunakan untuk memulai produksi atau pembelian tambahan bahan baku atau barang. 
• Mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi yang dapat di telaah untuk mengetahui tingkat keuangan barang yang pergerakannya lambat. 
• Mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap perbedaan antara perhitungan fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual. 
Pengendalian internal yang memadai juga dapat mengintergrasikan pencatatan produksi dan pencatatan akuntansi guna memperoleh biaya yang akurat untuk seluruh produk untuk membantu manajemen dalam menentukan harga barang jadi, pengendalian biaya, dan perhitungan biaya persediaan.
2. Pengujian Akutansi Biaya 
Auditor harus memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya yaitu: 
• Pengendalian fisik atas persediaan 
Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab melainkan dengan memeriksa wilayah penyimpanan, menerapkan pengawasan persediaan, dan menghitung secara akurat. 
• Dokumentasi dan pencatatan dalam pemindahan persediaan 
Fokus utama auditor dalam melakukan verifikasi pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya adalah memastikan bahwa pemindahan memang terjadi, seluruh pemindahan dicatat, dan jumlah, deskripsi, serta tanggal pemindahan sudah dicatat dengan akurat. 
FIGUR 19-4 
Memahami pengendalian internal system akuntansi biaya 
Menilai resiko pengendalian terencana system akutansi biaya 
Menentukan lingkup pengujian pengendalian 
Mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk system akuntansi biaya guna memenuhi tujuan audit terkait transaksi 
Prosedur audit 
Jumlah sampel 
Sampel yang dipilih 
Penetapan waktu 
*Lingkup pengujian pengendalian ditentukan dari tingkat kepercayaan atas pengendalian. Bagi perusahaan public, pengujian harus memadai untuk menerbitkan opini pengendalian internal atas laporan keuangan 
• Berkas utama persediaan perpetual 
Keandalan berkas utama persediaan perpetual, yaitu : 
• Mempengaruhi penetapan waktu dan lingkup pemeriksaan fisik auditor atas persediaan. 
• Bila akurat maka uditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca. 
• Persediaan fisik interim dapat menghemat biaya cukup besar, baik bagi klien maupun editor dan memudahkan penyelesaian audit. 
• Dapat mengurangi pengujian perhitungan fisik persediaan bila klien memiliki pencatatan persediaan perpetual yang andal dan hasil penilaian resiko rendah untuk pengendalian atas pengamatan fisik persediaan. 
Auditor menguji berkas utama persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam berkas utama. Perusahaan menerapkan dokumen tradisional hanya dalam bentuk elektronik dan system persediaan perpetual diintergrasikan dengan siklus akuntansi lainnya, hasilnya dapat mengurangi resiko pengendalian, yang kemudian akan mengurangi pengujian substantive dan meningkatan efisien audit.
• Pencatatan biaya unit 
Data biaya yang akurat untuk bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead manufaktur sangat penting agar bahan baku, barang setengah jadi dan persediaan barang jadi dapat disajikan secara akurat, untuk mendapatkan data biaya yang akurat, klien harus mengintergrasikan pencatatan akuntansi biaya dengan pencatatan produksi dan catatan lainnya. 
Auditor perlu memahami pengendalian internal yang memakan waktu cukup lama karena aliran biaya tersebut terintegrasi dengan pencatatan akutansi ketiga lainnya : akuisisi dan pembayaran, penggajian dan personalia, dan penjualan dan penagihan. Auditor menguji pencatatan akuntansi biaya sebagai bagian dari pengujian akuisisi, penggajian, dan penjualan untuk menghindari pencatatan lebih dari satu kali dan meningkatkan efisiensi audit. 
Menentukan kewajaran dari biaya overhead manufaktur yang dibebankan ke barang setengah jadi cukup sulit bagi auditor karena manajemen harus membuat asimsi yang mempengaruhi alokasi overhead yang akan mempengaruhi biaya unit persediaan dan kewajaran penilaian persediaan keseluruhan secara signifikan. 
Manajemen mengalokasikan overhead menggunakan total rupiah biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar alokasi. Pengendalian internal untuk akuntansi biaya sangat bervariasi maka auditor harus mendesain pengujian yang tepat berdasarkan pemahaman atas pencatatan akuntansi biaya dan tingkat kepercayaan mereka agar pengujian subtantif bisa dikurangi. 
PROSEDUR ANALITIS 
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, seperti halnya dalam siklus lain. Tabel 19-1 menunjukkan beberapa prosedur analitis yang biasa dilakukan dan aslah saji yang mungkin ditemukan saat terjadi flukruasi. ada beberapa jenis prosedur analitis, seperti persentasi laba kotor yang berkaitan dengan siklus lainnya. 
Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo-terkait persediaan. Misalnya auditor membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk persediaan, mnetode penyimpanannya (rak, tangki, dll), dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian princian saldo persediaan.
TABEL 19-1 
Prosedur analitis untuk siklus persediaan dan pergudangan 
Prosedur Analitas 
Salah Saji yang mungkin terjadi 
Membandingkan persentasi laba kotor tahun-tahun sebelumnya 
Lebih saji atau kurang atas persediaan dan harga pokok penjualan 
Membandingkan perputaran persediaan (harga pokok perjualan dibagi dengan rata-rata persediaan) dengan perputaran tahun-tahun sebelumnya 
Persediaan utang yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan 
Lebih saji atau kurang saji atas persediaan 
Membandingkan biaya per unit persediaan dengan tahun- tahun sebelumnya 
Lebih saji atau kurang saji atas biaya per unit yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan 
Membandingkan perluasan nilai persediaan dengan tahun- tahun sebelumnya 
Salah saji dalam kompitasi, biaya per unit, atau peluasannya yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan 
Membandingkan biaya manufaktur tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya (biaya variable harus disesuaikan bila ada perubahan volume) 
Salah saji atas biaya per unit persediaan, terutama biaya tenaga kerja langsung dan overhead manufaktur yang mempengaruhi persediaan dan harga pokokpenjualan 
MATODOLOGI DESAIN PENGUJIAN PERINCIAN SALDO 
FIGUR 19-5 
Metodologi desain pengujian perincian saldo persediaan 
Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi persediaan 
Tahap I 
Menentukan salah saji yang dapat diterima dan menilai resiko bawaan atas persediaan 
Tahap I 
Menilai resiko pengendalian untuk beberapa siklus* 
Tahap I 
Mendesain dan melakukan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi beberapa siklus 
Tahap II 
Mendesain dan melakukan prosedur analitis untuk persediaan 
Tahap III 
Mendesain pengujian atas perincian persediaan untuk memenuhi tujuan audit terkait saldo 
Prosedur audit 
Tahap III 
Jumlah sampel 
Sampel yang dipilih 
Penetapan waktu 
*Siklus yang mempengaruhi pengujian saldo persediaan antara lain adalah siklus persediaan dan pergudangan (system akuntansi biaya), siklus penjualan dan penagihan (penjualan saja), siklus akuisisi dan pembayaran (akuisisi saja) dan siklus penggajian dan persediaan. 
Figur 19-5 menunjukkan metodologi dalam mendesain pengujian perincian saldo untuk persediaan dan pergudangan. Metodologi ini sama dengan yang dibahas dalam piutang daganga, utang dagang, dan seluruh akun neraca lainnya. Beberapa hal pokok yang harus menjadi pertimbangan auditor antara lain adalah metode penilaian persediaan yang dipilih manajemen, potensi keusangann persediaan dan risiko tertukarnya barang konsinyasi dengan persediaan milik sendiri.
Auditor pertama kali mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan. Risiko bisnis dalam persediaan biasanya bersumber dari siklus produk yang pendek, potensi keusangann, penggunaan persediaan just-in-time, keberuntungan klien pada beberapa pemasok utama dan penggunan teknologi cangih dalam mengelola persediaan. Auditor biasanya menilai risiko bawaan cukup tinggi pada perusahaan dengan jumlah persediaan yang besar, bergantung pada kondisi. Dan perlu memperhatikan salah saji pada saat persediaan disimpan di banyak tempat, metode pencatatan biaya yang kompleks, dan potensi keusangan persediaan yang cukup tinggi. Auditor berfokus pada pengendalian internal atas pencatatan perpetual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan dan penetapan harga atas persediaan. 
PENGAMATAN FISIK ATAS PERSEDIAAN 
Auditor harus melakukan pengujian pengamatan fidik atas persediaan sejak terjadinya pelanggaran besar yang melibatkan adanya pencatatan persediaan fiktif. Kejahatan ini tidak ditemukan karena auditor tidak melakukan pengamatan fisik atas persediaan, dab pada saat itu memang tidak diisyaratkan. 
PSA 07 (SA 331) mengiyaratkan auditor untuk memeriksa efetivitas metode klien dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut , auditor harus : 
• Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun 
• Mengamati prosedur penghitungan klien 
• Melakukan tanya jawab kepada klien tetang prosedur perhitungan mereka 
• Melakukan pengujian terpisah atas perhitungan fisik. 
Poin penting dalam persyaratan PSA 07 adalah adanya perbedaan antara orang yang melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggungjawab atas perhitungannya. Pemeriksaan fisik auditor atas persediaan tidak diperlukan jika persediaan disimpan di dalam gudang umum atau diawasi oleh pihak luar. Auditor melakukan verifikasi dengan mengonfirmasi pihak luar tersebut. 
1. Pengendalian atas perhitungan fisik 
Dalam metode pencatatan persediaan, klien harus melakukan perhitungan fisik secara periodic atas persediaan, tetapi perlu setiap tahun, perhitungan dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus sepanajang tahun. 
Pengendalian memadai atas perhitungan fisik persediaan klien mencakup instruksi klien atas perhitungan fisi, supervise dari personel yang berwenang, verifikasi internal yang independen terhadap perhitungan, rekonsiliasi independen yang dilakukan atas perhitungan fisik dengan berkas utama persediaan, dan pengendalian memadai atas lembar perhitungan atau label yang digunakan untuk mencatat perhitungan persediaan.
2. Keputusan Audit 
Keputusan audit atas pengamatan fisik persedian sama dengan yang dilakukan pada area audit lainnya. Keputusan ini mencakup penentuan prosedur audit, penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel dan pemilihan sampel untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan mambahas prosedur audit yang memadai untuk itu. 
• Penetapan waktu : Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun (periode akuntansi), terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan dan menguji taransaksi yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun, jika pengendalian efektif maka klien tidak perlu menghitung seluruh persediaan pada akhir tahun. Membandingkan catatan dengan persediaan actual berdasarkan sampel pada waktu yang diinginkan sepanjang tahun, selama pengendalian atas penambahan dan pengurangan pada pencatatan perpetual sudah diuji dan hasilnya efektif. 
• Jumlah sampel : Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien. Jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah persediaan yang dihitung. Faktor penentu dari jumlah waktu yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah memadai atau tidaknya pengendalian internal atas perhitungan fisik, jumlah lokasi penyimpanan, sifat dan lingkup salah saji yang ditemukan tahun-tahun sebelumnya dan risiko bawaan. 
Pemilihan sampel : Auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, harus berhati-hati dalam : 
a. Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis persediaan tertentu. 
b. Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin using atau rusak 
c. Mendiskusikan dengan manajemen alasa tidak dimasukkannya persediaan tertentu. 
3. Pengujian atas Pengamatan Fisik 
Pada tabel 19-2, menuliskan daftar pengujian biasa atas perincian saldo prosedur audit dalam pengamatan persediaan secara fisik. Kita asumsikan bahwa klien menghitung persediaan pada tanggal neraca dan mencatat perhitungan persediaan menggunakan label bernomor urut maka auditor juga harus memeriksa seluru area fisik dimana persediaan disimpan untuk memastikan bahwa seluruh persediaan disimpan untuk memastikan bahwa seluruh persediaan dihitung dan diberi label dengan benar. Sebagai bagian dari prosedur analitis yang dilakukan setelah klien menyelesaikan perhitungan persediaan, auditor dapat membandingkan persediaan yang bernilai tinggi dan berkas utama persediaan sebagai pengujian kewajaran.
AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI 
Pengujian harga persediaan meliputi seluruh pengujian atas harga barang klien per unit untuk menentukan apakah harga tersebut benar. Dan pengujian kompilasi persediaan meliputi pengujian atas ringkasan perhitungan persediaan klien, perhitungan kembali harga dikalikan jumlah, penjumlahan ringkasan persediaan dan penelusuran total ke buku besar. 
1. Pengendalian Harga dan Kompilasi 
Pencatatan biaya standar mengindikasikan selisih dalam bahan baku, tenaga kerja dan overhead. Catatan ini berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam proses produksi dan biaya. 
Klien perlu melakukan pengendaklian atas kompilasi persediaan untuk memastikan perhitungan fisik diringkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan pperpetual dan akun buku besar terkait dalam jumlah yang benar. Verifikasi internal oleh pihak yang kompeten dan independen merupakan pengendalian yang paling penting dilakukan atas akurasi biaya per unit, perluasan dan penjumlahan didukung oleh dokumen yang memadai dan hasil pencatatan saat perhitungan fisik. 
2. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi 
Pada tabel 19-3 menuliskan tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi, kecuali untuk tujuan pisah batas. Pengujian pencatatan akuntansi untuk pisah batas dilakukan sebagai bagian dari penjualan (siklus penjualan dan penagihan) dan akuisisi (siklus akuisisi dan pembayaran). 
Auditor dapat menerapkan tujuan tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Kita asumsikan bahwa informasi yang tercermin dalam daftar persediaan perpetual dicatat dalam pesanan persediaan dengan pencatatan terpisah antara bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Dan total dari daftar ini harus sama dengan saldo buku besar. 
Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja dan 
Pemindahan aset dan biaya secara internal 
Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya 
Pengamatan fisik atas persediaan 
Penetapan harga dan kompilasi persediaan
Tabel 19-2. Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Perincian Saldo Atas Pengamatan Fisik Persediaan 
Tujuan Audit Terkait Saldo 
Prosedur Umum Pengamatan Persediaan 
Komentar 
Persediaan seperti yang dicatat dalam label memang ada (keberadaan) 
Memilih sampel acak dengan nomor label dan identifikasi label dengan nomor ditempelkan pada persediaan yang sebenarnya. 
Mengamati pergerakan persediaan selama perhitungan. 
Tujuannya adalah untuk menentukan barang liktif dalam persediaan. 
Persediaan yang dihitung dan diberi label dihitung untuk memastikan tidak ada yang hilang (kelengkapan). 
Memeriksa persediaan untuk memastikan sudah diberi label. 
Mengikuti pergerakan persediaan selama perhitungan. 
Melakukan tanya jawab jika ada persediaan di lokasi lain. 
Menghitung seluruh label yang dipakai maupun tidak dipakai untuk memastikan tidak ada yang hilang atau dengan sengaja tidak dimasukkan. 
Mencatat nomor label yang dipakai maupun tidak dipakai untuk tindak lanjut berikutnya. 
Perlu memperhatikan jika ada bagian persediaan yang tidak dimasukkan. 
Pengujian ini harus diselesaikan saat perhitungan fisik. 
Pengujian ini harus selesai saat perhitungan fisik. 
Persediaan dihitung secara akurat (akurasi). 
Menghitung ulang perhitungan klien untuk memastikan akurasi pencatatan pada label ( memeriksa deskripsi dan unit perhitungan, seperti lusin dan hitungan kotor). 
Membandingkan perhitungan fisik dengan berkas utama persediaan perpetual. 
Mencatat perhitungan klien untuk pengujian akhir periode. 
Pencatatan perhitungan klien dalam berkas audit lembaran persediaan dilakukan atas alasan: mendapatkan dokumentasi bahwa pemeriksaan fisik dilakukan dengan memadai dan menguji kemungkinan bahwa klien mungkin mengubah catatan setelah auditor meninggalkan proses perhitungan.
Persediaan diklasifikasikan dengan benar pada label (klasifikasi). 
Memeriksa deskripsi persediaan pada label dan membandingkannya dengan persediaan aktual bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. 
Mengevaluasi apakah presentase penyelesaian yang tercatat pada label barang setengah jadi sudah wajar. 
Pengujian ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur awal atas tujuan akurasi. 
Informasi diperoleh untuk memastikan penjualan dan persediaan dibeli dan dicatat pada periode yang benar (pisah batas). 
Mencatat dalam berkas audit untuk menindaklanjuti nomor dokumen pengiriman terakhir pada akhir tahun. 
Memastikan persediaan diatas tidak dimasukkan dalam perhitungan fisik. 
Menelaah pengiriman persediaan bersamaan dengan pengiriman yang belum diperhitungkan. 
Mencatat dalam berkas audit nomor laporan penerimaan pada akhir tahun untuk tindak lanjut. 
Memastikan bahwa persediaandiatas dimasukkan dalam perhitungan fisik. 
Menelaah area penerimaan persediaan yang seharusnya dimasukkan dalam perhitungan fisik. 
Mencari informasi pisah batas yang benar atas penjualan dan pembelian sebagai bagian penting dalam pengamatan persediaan. 
Persediaan yang usang dan tidak digunakan lagi tidak dimasukkan atau ditandai (nilai realisasi). 
Menguji keusangan persediaan dengan melakukan tanya jawab dengan karyawan pabrik dan manajemendan berhati-hati dengan barang yang rusak, berkarat, tertutup debu, atau diletakkan di tempat yang tidak semestinya. 
Klien mempunyai hak atas persediaan yang tercatat dan diberi label (hak). 
Melakukan tanya jawab mengenai barang konsinyasi atau persediaan milik pelanggan yang dimasukkan dalam perhitungan klien. 
Mewaspadai adanya persediaan yang dipinggirkan atau ditandai karena diindikasikan tidak jelas pemilikannya.
Tabel 19-2. Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Perincian Saldo Atas Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan 
Tujuan Audit Terkait Saldo 
Prosedur Umum Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan 
Komentar 
Persediaan dalam skedul persediaan sesuai dengan hasil perhitungan persediaan, perluasannya benar, dan totalnya sudah dijumlahkan dengan benar dan sesuai dengan buku besar (kecocokan perincian). 
Melakukan pengujian kompilasi (tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi). 
Melakukan penjumlahan skedul untuk persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. 
Menelusuri totalnya ke buku besar. 
Melakukan perhitungan jumlah dikalikan harga untuk jenis persediaan tertentu. 
Jika pengendalian efektif, maka pengujian perluasan dan penjumlahan perlu dibatasi. 
Persediaan dalam daftar persediaan memang ada (keberadaan). 
Menelusuri daftar persediaan dalam skedul ke label persediaan dan catatan perhitungan auditor untuk memastikan keberadaan dan deskripsinya. 
Lima tujuan berikutnya dipengaruhi oleh hasil pengamatan persediaan. Nomor dan perhitungan label diverifikasi sebagai bagian dari pengamatan fisik persediaan dan ditelusuri ke skedul persediaan sebagai bagian dari pengujian ini. 
Hanya persediaan yang ada yang benar-benar dimasukkan dalam skedul persediaan (kelengkapan). 
Menghitung nomor label yang tidak digunakan dalam dokumentasi auditor untuk memastikan bahwa tidak ada label yang ditambahkan. Menelusuri dari label ke skedul persediaan dan pastikan bahwa persediaan yang diberi label sudah dimasukkan. 
Menghitung nomor label untuk memastikan tidak ada yang dibuang. 
Persediaan dalam skedul persediaan adalah akurat (akurasi). 
Menelusuri daftar persediaan pada skedul persediaan dan catatan perhitungan auditor untuk jumlah dan deskripsi. 
Melakukan pengujian harga persediaan. 
Persediaan dalam daftar persediaan dinyatakan dalam nilai realisasi bersih (nilai realisasi). 
Melakukan pengujian terhadap perbandingan biaya dan harga pasar, harga jual, dan keusangan. 
Klien mempunyai hak atas persediaan yang ada dalam skedul persediaan (hak). 
Menelusuri label persediaan yang diidentifikasi tidak dimiliki selama pengamatan fisik ke daftar persediaan untuk memastikan tidak dimasukkan. 
Menelaah kontrak dengan pemasok dan pelanggan dan melakukan tanya jawab dengan manajemen tentang adanya kemungkinan dimasukannya barang konsinyasi persediaan yang tidak dimiliki/tidak dimasukkannya barang yang dimiliki dalam persediaan.
3. Penilaian Persediaan 
Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (pengujian harga), auditor harus memperhatikan tiga hal. Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK (Standard Akuntansi Keuangan). Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar (biaya penggantian atau nilai realisasi bersih) harus dipertimbangkan. 
a. Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli 
Jenis utama persediaan dalam kategori ini adalah bahan baku, bagian dari produk yang dibeli, dan perlengkapan. Langkah pertama dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya- biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan. 
Dalam menentukan bagian persediaan untuk penetapan harga, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya berfluktuasi. Selain itu auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada klien. Dan auditor harus memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persediaan atas jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. 
b. Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi 
Dalam menetapkan barang setengah jadi dan barang jadi, auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Dalam penetapan harga untuk persediaan yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Biaya per unit dapat diverifikasi dengan cara yang sama dengan yang digunakan dalam persediaan yang dibeli yaitu dengan memeriksa faktur vendor (berkas utama persediaan perpetual). Selain itu auditor harus memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk. 
Seperti hal yang diatas terkait dengan tenaga kerja langsung, auditor harus melakukanverifikasi biaya per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit output. Biaya tenaga kerja per jam dapat diverifikasi dengan memeriksa penggajian atau kontrak buruh. Dan auditor dapat menentukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa. 
c. Biaya Perolehan atau Harga Pasar 
Dalam menentukan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau nilai realisasi bersih lebih rendah dibandingkan biaya historis.
INTEGRASI PENGUJIAN 
1. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran 
Auditor melakukan verifikasi pembelian persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, auditor juga mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur yang terjadi, kecuali biaya tenaga kerja. 
2. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia 
Auditor melakukan verifikasi biaya tenaga kerja langsung, kondisi yang sama diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan pencatatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia. 
3. Pengujian atas Siklus Penjualan dan Penagihan 
Siklus penjualan dan penagihan dengan siklus persediaan dan pergudangan tidak berkaitan dengan dua siklus diatas. Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi seperti halnya pengiriman dan pencatatan penjualan akan terjadi apabila siklus penjualan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat menguji biaya standar atas harga pokokpenjualan bersamaan dengan pengujian penjualan. 
4. Pengujian Akuntansi Biaya 
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dimaksudkan untuk melakukan verifikasi pengendalian yang memengaruhi persediaan. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama perpetual, dan pencatatan biaya per unit. 
5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi 
Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi merupakan salah satu aktivitas yang dapat menghasilkan salah saji pada persediaan dan harga pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok penjualan merupakan nilai sisa dari persediaan awal ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur dikurangi dengan persediaan akhir. Oleh karena harga pokok penjualan adalah nilai sisa dan merupakan salah satu akun terbesar dalam laporan laba/rugi maka audit atas saldo akhir persediaan sangat penting. Dalam pengujian persediaan fisik, auditor sangat bergantung pada berkas utama persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari suatu siklus yang telah dianggap andal.
Figur 19-6. Keterkaitan antara Berbagai Pengujian Auditor
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesSuryo Aji Saputro
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankHasunah
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdyna septiani
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 

Mais procurados (20)

Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and Objectives
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Teori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: PendapatanTeori Akuntansi: Pendapatan
Teori Akuntansi: Pendapatan
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Pengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kasPengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kas
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 

Semelhante a AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxhengkinugraha
 
Siklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiami
Siklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiamiSiklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiami
Siklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiamideatianasiva
 
SIA,megawati fazma,suryani stiami
SIA,megawati fazma,suryani stiamiSIA,megawati fazma,suryani stiami
SIA,megawati fazma,suryani stiamimegawati fazma
 
Sia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaran
Sia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaranSia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaran
Sia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaranreyzel anwar
 
Sia,jamasari,suryani,stiami,4
Sia,jamasari,suryani,stiami,4Sia,jamasari,suryani,stiami,4
Sia,jamasari,suryani,stiami,4JamaSari2
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMIfitri yanti
 
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...delviavamela
 
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfJawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfADE NURZEN
 
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...Vhiie Audi
 
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Ririn Setianingsih
 
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMISia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMIfitri yanti
 
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...ASA LILA
 
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...ASA LILA
 
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...Mislia lia
 
10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...
10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali,  Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali,  Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...
10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...ShalsabillaDMutiara
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...
Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...Fazril Azi
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...Fazril Azi
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...wendi_bppk
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 

Semelhante a AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN (20)

Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Siklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiami
Siklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiamiSiklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiami
Siklus pengeluaran,sia,deatianasiva,suryanih,institut stiami
 
SIA,megawati fazma,suryani stiami
SIA,megawati fazma,suryani stiamiSIA,megawati fazma,suryani stiami
SIA,megawati fazma,suryani stiami
 
Sia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaran
Sia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaranSia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaran
Sia, reyzel anwar, suryanih, stiami, siklus pengeluaran
 
Sia,jamasari,suryani,stiami,4
Sia,jamasari,suryani,stiami,4Sia,jamasari,suryani,stiami,4
Sia,jamasari,suryani,stiami,4
 
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMISIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
SIA, FITRI YANTI, SURYANI, STIAMI
 
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...10, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pengeluaran, pembelian dan ...
10, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian dan ...
 
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdfJawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
Jawaban kuis audit ade nurzen.universitas mercubuana,2017pdf
 
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...
 
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
 
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMISia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
Sia, Fitri Yanti, Suryani, STIAMI
 
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
Si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis uta...
 
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
12, si pi, asalila, hapzi ali ,siklus proses bisnis review atas proses bisnis...
 
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...
10, si & pi,mislia, hapzi ali, si siklus pengeluaran, pembelian dan pemba...
 
10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...
10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali,  Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali,  Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...
10. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pe...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...
Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian inte...
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas proses...
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Pengeluaran, Pembelian da...
 

Mais de Propaningtyas Windardini (11)

SIA (Sistem Penggajian)
SIA (Sistem Penggajian)SIA (Sistem Penggajian)
SIA (Sistem Penggajian)
 
PASAR
PASARPASAR
PASAR
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan BisnisContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
 
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITANHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KEPAILITAN
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
 
TAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAKTAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAK
 
DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
 
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHAKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
AKAD KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 

Último

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 

Último (19)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

  • 1. TUGAS MATA KULIAH PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN ”AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN” TUGAS KELOMPOK : ABDUL MALIK NIM. 09110020 DATUL KHOSIIN NIM. 09110029 WAHYUNINGSIH NIM. 09110003 RAMITA NIM. 09110026 HENNI HARIYANTO NIM. 09110040 PROPANINGTYAS F W NIM. 10115002 PROGRAM STUDY AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
  • 2. AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN PERSEDIAAN FIKTIF Phar-Mor.Inc adalah perusahaan didirikan oleh Mickey Monus di Youngstown, Ohio 10 tahun yang lalu. Perusahaan ini memiliki 299 toko yang menjual berbagai jenis produk rumahan dan obat resep dengan harga sangat murah. Sebenarnya harga produk Phar-Mor sangat rendah, sehingga perusahaan tersebut menjual barang dengan harga kurang dari harga pokoknya dan menyebabkan perusahaan menderita kerugian. Agar perusahaan tidak semakin merugi, monus dan timnya melakukan praktik akuntansi kreatif sehingga Phar-Mor tidak pernah melaporkan kerugian di laporan keuangannya. Manajemen menyingkirkan kerugiannya ke “akun pembuangan”, untuk mengalokasikan jumlah kerugian tersebut ke ratusan toko ritelnya dalam bentuk kenaikan biaya persediaan. Mereka menerbitkan faktur fiktif ata pembelian barang dagangan, membuat jurnal yang menyesatkan untuk meningkatkan jumlah persediaan dan menurunkan harga pokok penjualan, dan melebihisajikan serta menggandakan jumlah persediaannya. Auditor tidak pernah menemukan pelanggaran tersebut karena auditor hanya mengamati persediaan pada empat dari 300 toko dan menginformasikan terlebih dahulu kepada manajemen Phar- Mor tentang took mana saja yang akan auditor kunjungi. Phar-Mor memenuhi persediaan ke empat toko yang akan dikunjungi dan menghabiskan peningkatan persediaan ke 296 toko lainnya. Kejahatan Phar-Mor terbongkar setelah seorang agen perjalan menerima cek yang ditandatangai Monus untuk membayar biaya yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan Phar-Mor. Agen tersebut menunjukan cek kepada atasannya yaitu investor Phar-Mor, selanjutnya atasannya menghubungi direktur Phar-Mor dan melakukan investigasi lebih lanjut, yang kemudian menyebabkan kejahatan atas persediaan itu terungkap. Siklus Persediaan dan Pergudangan merupakan siklus yang unik karena berhubungan dengan siklus transaksi lainnya. Untuk perusahaan manufaktur, bahan baku masuk ke siklus persediaan dan pergudangan melalui siklus akuisisi dan pembayaran, sedangkan tenaga kerja langsung masuk melalui siklus pengajian dan personalia, dan siklus berakhir saat barang dijual pada siklus penjualan dan penagihan. Audit persediaan terutama pengujian atas saldo persediaan akhir tahun, biasanya lebih kompleks dan memakan waktu yang lama. Seperti ditunjukan oleh audit Phar-Mor yang menemukan dalam salah saji dalam akun persediaan cukup sulit dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan antara lain : • Persediaan biasanya merupakan akun terbesar dalam neraca • Persediaan biasanya ada dilokasi yang berbeda, sehingga pengendalian fisik dan perhitungan cukup sulit dilaksanakan, • Berbagai jenis persediaan seperti permata, bahan kimia, dan elektronik biasanya sulit diamati oleh auditor
  • 3. • Penilaian persediaan juga sulit dilakukan ketika keuangan persediaan perlu diestimasi dan biaya manufaktur harus dialokasikan dalam persediaan. • terdapat beberapa metode penilaian persediaan dan beberapa organisasi menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai bagian persediaan, hal ini diperbolehkan oleh GAAP. FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN DAN PENCATATAN TERKAIT Persediaan dapat bervariasi bentuknya tergantung pada sifat bisnis perusahaan. Untuk bisnis ritel atau penjualan dalam partai besar akun terbesar dalam laporan keuangannya adalah persediaan barang dagangan yang tersedia dijual . FIGUR 19-1 Bahan baku Persediaan awal Bahan baku yang di gunakan Pembelian Persediaan akhir Biaya tenaga kerja langsung Barang setengah jadi Barang jadi Harga pokok penjualan Biaya tenaga kerja langsung aktual Biaya tenaga kerja langsung diaplikasikan Saldo awal Harga pokok produksi Saldo awal Harga pokok penjualan Overhead manufaktur Overhead aktual Overhead yang diterapkan Saldo akhir Saldo akhir Figur 19-1 menunjukan aliran fisik atas barang dan aliran biaya dalam siklus persediaan dan pergudangan untuk perusahana manufaktur. Pemeriksaan dilakukan atas akun T dari perdebatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur untuk melihat hubungan antar siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus pengajian dan personalia, serta keterikatan langsung siklus penjualan dan penagihan yang terjadi pada titik dimana barang jadi dikreditkan dan dibebankan dalam harga pokok penjualan. 1. Pemprosesan Pesanan Pembelian Diawali dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang memadai atas akuisisi harus digunakan untuk persediaan bahan baku (bagi perusahaan manufaktur) dan barang jadi (bagi pedagang). Permintaan pembelian merupakan formulir yang digunakan sebagai permintaan kepada departemen pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan ini biasanya diawali oleh personil dibagian persediaan ketika bahan baku diperlukan, secara otomatis bisa juga dui awali dengan program computer saat bahan baku mencapai tahap ditentukan, oleh pesanan atas bahan baku yang diperlukan karenaa pesanan konsumen atau pun oleh pesanan berdasarkan pada perhitungan bahan baku secara periodic.
  • 4. 2. Penerimaan Bahan Baku Penerimaan atas bahan baku yang dipesan, merupakan bagian siklus akuisisi dan pembayaran, mencakup pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku yang diterima. Departemen penerimaan akan menyiapkan laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah diperiksa bahan baku dikirim ke bagian penyimpanan, sedangkan salinan atas dokumen penerimaan barang atau notifikasi elektronik atas peneriamaan barang dikirim ke bagian pembelian , bagian penyimpanan dan bagian utang dagang. pengendalian dan pertanggungjawaban sangat diperlukan untuk seluruh pengiriman. 3. Penyimpanan Bahan Baku Saat diterima bahan baku disimpan di bagian penyimpanan. Ketika departemen lain membutuhkan bahan baku untuk diproduksi, maka personil yang bertanggungjawab menyerahkan surat permintaan atas pengadaan bahan baku, pesanan pekerjaan, atau dokumen dan notifikasi elektronik terkait yang mengidikasikan jenis dan jumlah bahan baku yang diperlukan. Dokumen permintaan tersebut digunakan untuk memperbaruhi berkas utama persediaan perpetual dan mencatat perpindahan dari bahan baku kea kun barang dalam proses. Pembaruan ini terjadi secara otomatis bersamaan dengan manajemen persediaan yang terintegrasi dan system peranti lunak akuntansi yang diterapkan. 4. Pemprosesan Produk Departemen pengendalian produksi secara terpisah bertanggungjawab atas penentuan jenis dan jumlah produksi, perngendalian bahan sisa, pengendalian kualitas, dan perlindungan fisik terhadap barang dalam proses serta bertanggungjawab menelaah proses produksi yang berkomputerisasi dan laporan atas bahan sisa, sehingga akan memberikan informasi bagi akuntansi untuk pencatatan pengiriman bahan baku dan penentuan biaya produksi. Sistem akuntansi biaya sangat penting bagi perusahaan karena system ini menunjukkan profitabilitas produk untuk perencanaan dan pengendalian produk dan penilaian persediaan dalam menyiapkan laporan keuangan. Ada dua jenis sistem biaya yaitu : sistem biaya pesanan (biaya diakumulasikan atas biaya setiap pekerjaan saat bahan baku dipakai dan biaya tenaga kerja muncul) dan sistem biaya proses (biaya diakumulasikan berdasarkan proses sehingga biaya unit per proses dibebankan pada produk melalui proses tersebut). Pencatatan akuntasi biaya terdiri atas berkas utama, lembar kerja dan pelaporan yang mengakumulasikan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead menggunakan system pesanan atau proses, dimana biaya tersebut muncul. Saat produk selesai, biaya terkait dipindahkan dari barang setengah jadi ke barang jadi berdasarkan laporan departemen produksi.
  • 5. 5. Penyimpanan Barang Jadi Saat barang jadi selesai, barang disimpan untuk menunggu pengiriman. perusahaan dengan pengendalian yang baik akan menyimpan barang jadi dengan pengendalian fisik yang terpisah dan diwilayah yang terbatas. Pengendalian atas barang jdai biasanya merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. 6. Pengiriman Barang Jadi Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.Pengiriman actual atas barang ke konsumen untuk dibayarkan dengan kas atau asset lainnya seperti piutang dagang akan menciptakan petukaran asset-asset yang diperlukan dalam memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Dalam transaksi penjualan, pengiriman barang jadi menjadi pemicu dalam pengakuan piutang dagang dan penjualan dakam system akuntansi. Pengiriman barang jadi harus diotorisasi mengunakan dokumen pengiriman yang disetujui. 7. Berkas Utama Persediaan Perpetual Pencatatan perpetual yang terpisah biasanya dilakukan untuk bahan-bahan baku dan barang jadi, sedangkan untuk barang setengah jadi tidak digunakan pencatatan perpetual. Berkas utama persediaan perpetual biasanya mencakup informasi mengenai unit persediaan yang dibeli, dijual dan disimpan. Untuk pembelian bahan baku, berkas utama persediaan diperbaharui secara otomatis saat pembelian persediaan diproses sebagai bagian dari catatan pembelian. Biaya barang jadi mencakup bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead manufaktur, yang terkadang memerlukan alokasi san pencatatan terperinci. Saat perpetual barang jadi memasukan biaya unit, pencatatan akuntansi biaya harus diintegrasikan ke dalam system computer. PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP MANAJEMEN PERSEDIAAN Internet dan aplikasi e-commerce berpengaruh dalam pembelian bahan baku persediaan serta dalam mengelola persediaan. Manfaat utama internet untuk mengelola persediaan adalah untuk menyediakan informasi lengkap mengenai persediaan perusahaan yang berbasis real-time kepada rekan bisnis, diantaranya pemasok dan pelangan. Internet, seperti halnya local area network (LAN) internal lainya, juga membantu manajemen memantau laporan status persediaan dan dapat menelusuri pergerakan barang didalam organisasi dengan mengakses informasi langsung tetang lokasi jenis persediaan yang dicari. Sejalan dengan kenyamanan yang ditawarkan, akses ke informasi tersebut dapat meningkatkan resiko bisnis jika akses basis data dan system tidak memadai untuk dikendalikan. BAGIAN DARI AUDIT PERSEDIAAN Dalam audit siklus persediaan dan pergudangan menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang setengah jadim, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar. Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat di bagi menjadi 5 aktivitas yang berbeda, yaitu :
  • 6. FIGUR 19-2 FUNGSI Pemprosesan pesanan pembelian Penerimaan bahan baku Penyimpanan bahan baku Pemprosesan barang Penyimpanan barang jadi Pengiriman barang jadi ALIRAN PERSEDIAAN DOKUMEN TERKAIT Permintaan pembelian Laporan pengiriman Berkas utama persediaan perpetual bahan baku Pembelian bahan baku Berkas utama persediaan perpetual barang jadi Dokumen pengiriman Pesanan pembelian Faktur vendor Pencatatan akuntansi biaya* Berkas utama persediaan perpetual barang jadi Pencatatan akuntansi biaya* Pencatatan akuntansi biaya* *Perhitungan persediaan diambil dan dibandingkan dengan jumlah perpetual dan buku pada tiap tahap siklus. Auditor harus menentukan bahwa pisah batas pencatatan sudah sesuai dengan persediaan fisik dilokasi. Perhitungan harus dilakukan sekali setahun. Jika system persediaan perpetual dioperasikan dengan benar, maka hal ini dilakukan berbasis siklus sepanjang tahun. 1. Akuisisi dan Pencatatan Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Overhead Ada tiga fungsi pertama dalam figure 19-2, yaitu proses atas pembelian pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga fungsi tersebut dan kemudian melakukan pengujian siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus pengajian dan personalia. Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur tersebut berjalan efektif dan transaksi akuisisi dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting dalam persediaan manufaktur, maka auditor harus melakukan verifikasi proses akuntansi yang benar atas biaya ini dalam siklus penggajian dan personalia. 2. Pemindahan Aset dan Biaya Pemindahan internal dalam persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima dalam figure 19-2; pemprosesan barang dan penyimpanan barang jadi. klien membukukan aktivitas tersebut dalam pencatatan akuntansi biaya, yang indenpenden dari siklus lain dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan pergudangan. 3. Pengiriman Barang dan Pencatatan Pendapatan dan Biaya Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir dalam figure 19-2. Proses ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus mendapatkan pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat dalam berkas utama persediaan perpetual.
  • 7. 4. Pengamatan Persediaan Secara Fisik Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti penting yang dapat digunakan untuk melakukan verifikasi terhadap keberadaan dan perhitungan persediaan. 5. Harga dan Kompilasi Persediaan Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk menentukan apakah klien mengikuti metode persediaan sesuai dengan SAK dan konsisten dengan tahun- tahun sebelumnya. Prosedur yang di gunakan auditor untuk melakukan verifikasi biaya ini disebut pengujian harga. Auditor juga harus melakuan pengujian kompilasi persediaan yaitu pengujian untuk melakukan verifikasi apakah perhitungan fisik dilakukan dengan benar, kuantitas dan harga persediaan dijabarkan dengan benar, dan persediaan tersebut dijumlah dengan benar untung menghitung saldo buku besar. FIGUR 19-3 Bagian audit Siklus yang diuji Akuisisi dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja dan overhead Akuisisi dan pembayaran dan penggajian dan personalia Pemindahan asset dan biaya secara internal Persediaan dan pergudangan Pengiriman barang jadi dan pencatatan pendapatan dan biaya Penjualan dan penagihan Pengamatan fisik atas persediaan Persediaan dan pergudangan Penerapan harga dan kompilasi persediaan Persediaan dan pergudangan Figur 19-3 menunjukan kelima bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan yang saling terkait satu sama lainnya, beberapa bagian dari audit ini sangat efektif apabila diuji secara bersamaan. Seperti : auditor menguji akuisisi dan melakukan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead sebagai bagian dari audit siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus penggajian dan personalia, serta menguji pengiriman barang dan mencatat pendapatan dan biaya terkait dengan audit siklus penjualan dan penagihan. Auditor perlu mempertimbangkan hasil pengujian tersebut dalam siklus lainnya untuk menentukan sifat dan lingkuo pengujian subtantif yang diperlukan dalam audit persediaan.
  • 8. AUDIT ATAS AKUNTANSI BIAYA Audit atas akuntansi biaya dimulai dengan adanya pemindahan internal asset dari bahan baku ke barang setengah jadi ke persediaan barang jadi. Pada system dan pengendalian yang terkait dengan pemindahan biaya persediaan, yang diperhitungkan dalam pencatatan akuntansi biaya. Sistem dan pengendalian atas akuntansi biaya bervariasi di tiap perusahaan, lebih bervariasi dibandingkan wilayah audit lainnya karena jenis persediaan dan tingkat kemutahiran yang di inginkan manajemen sangat bervariasi. 1. Pengendalian Akuntansi Biaya Adalah suatu proses yang memperngaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan baku dipesan sampai bahan baku selesai diproduksi dan dipindahkan ke penyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi dua kategori yaitu : 1. Pengendalian fisik atau bahan baku, barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. 2. Pengendalian atas biaya terkait Pengendalian fisik atas asset perusahaan memiliki fungsi yaitu : Untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian, perusahaan dapat memisahkan dan membatasi akses ke tempat penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja dan overhead Pemindahan asset dan biaya secara internal Pengamanan barang dan pencatatan pendapatan dan biaya Pengamatan fisik atas persediaan Penetapan harga dan kompilasi persediaan Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan penyusunan berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang memiliki wewenang atau akses atas asset, dengan alasan sebagai berikut : • Melakukan pencatatan atas persediaan yang ada, yang digunakan untuk memulai produksi atau pembelian tambahan bahan baku atau barang. • Mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi yang dapat di telaah untuk mengetahui tingkat keuangan barang yang pergerakannya lambat. • Mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap perbedaan antara perhitungan fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual. Pengendalian internal yang memadai juga dapat mengintergrasikan pencatatan produksi dan pencatatan akuntansi guna memperoleh biaya yang akurat untuk seluruh produk untuk membantu manajemen dalam menentukan harga barang jadi, pengendalian biaya, dan perhitungan biaya persediaan.
  • 9. 2. Pengujian Akutansi Biaya Auditor harus memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya yaitu: • Pengendalian fisik atas persediaan Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab melainkan dengan memeriksa wilayah penyimpanan, menerapkan pengawasan persediaan, dan menghitung secara akurat. • Dokumentasi dan pencatatan dalam pemindahan persediaan Fokus utama auditor dalam melakukan verifikasi pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya adalah memastikan bahwa pemindahan memang terjadi, seluruh pemindahan dicatat, dan jumlah, deskripsi, serta tanggal pemindahan sudah dicatat dengan akurat. FIGUR 19-4 Memahami pengendalian internal system akuntansi biaya Menilai resiko pengendalian terencana system akutansi biaya Menentukan lingkup pengujian pengendalian Mendesain pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi untuk system akuntansi biaya guna memenuhi tujuan audit terkait transaksi Prosedur audit Jumlah sampel Sampel yang dipilih Penetapan waktu *Lingkup pengujian pengendalian ditentukan dari tingkat kepercayaan atas pengendalian. Bagi perusahaan public, pengujian harus memadai untuk menerbitkan opini pengendalian internal atas laporan keuangan • Berkas utama persediaan perpetual Keandalan berkas utama persediaan perpetual, yaitu : • Mempengaruhi penetapan waktu dan lingkup pemeriksaan fisik auditor atas persediaan. • Bila akurat maka uditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca. • Persediaan fisik interim dapat menghemat biaya cukup besar, baik bagi klien maupun editor dan memudahkan penyelesaian audit. • Dapat mengurangi pengujian perhitungan fisik persediaan bila klien memiliki pencatatan persediaan perpetual yang andal dan hasil penilaian resiko rendah untuk pengendalian atas pengamatan fisik persediaan. Auditor menguji berkas utama persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam berkas utama. Perusahaan menerapkan dokumen tradisional hanya dalam bentuk elektronik dan system persediaan perpetual diintergrasikan dengan siklus akuntansi lainnya, hasilnya dapat mengurangi resiko pengendalian, yang kemudian akan mengurangi pengujian substantive dan meningkatan efisien audit.
  • 10. • Pencatatan biaya unit Data biaya yang akurat untuk bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead manufaktur sangat penting agar bahan baku, barang setengah jadi dan persediaan barang jadi dapat disajikan secara akurat, untuk mendapatkan data biaya yang akurat, klien harus mengintergrasikan pencatatan akuntansi biaya dengan pencatatan produksi dan catatan lainnya. Auditor perlu memahami pengendalian internal yang memakan waktu cukup lama karena aliran biaya tersebut terintegrasi dengan pencatatan akutansi ketiga lainnya : akuisisi dan pembayaran, penggajian dan personalia, dan penjualan dan penagihan. Auditor menguji pencatatan akuntansi biaya sebagai bagian dari pengujian akuisisi, penggajian, dan penjualan untuk menghindari pencatatan lebih dari satu kali dan meningkatkan efisiensi audit. Menentukan kewajaran dari biaya overhead manufaktur yang dibebankan ke barang setengah jadi cukup sulit bagi auditor karena manajemen harus membuat asimsi yang mempengaruhi alokasi overhead yang akan mempengaruhi biaya unit persediaan dan kewajaran penilaian persediaan keseluruhan secara signifikan. Manajemen mengalokasikan overhead menggunakan total rupiah biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar alokasi. Pengendalian internal untuk akuntansi biaya sangat bervariasi maka auditor harus mendesain pengujian yang tepat berdasarkan pemahaman atas pencatatan akuntansi biaya dan tingkat kepercayaan mereka agar pengujian subtantif bisa dikurangi. PROSEDUR ANALITIS Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, seperti halnya dalam siklus lain. Tabel 19-1 menunjukkan beberapa prosedur analitis yang biasa dilakukan dan aslah saji yang mungkin ditemukan saat terjadi flukruasi. ada beberapa jenis prosedur analitis, seperti persentasi laba kotor yang berkaitan dengan siklus lainnya. Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo-terkait persediaan. Misalnya auditor membutuhkan informasi mengenai ukuran dan berat produk persediaan, mnetode penyimpanannya (rak, tangki, dll), dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian princian saldo persediaan.
  • 11. TABEL 19-1 Prosedur analitis untuk siklus persediaan dan pergudangan Prosedur Analitas Salah Saji yang mungkin terjadi Membandingkan persentasi laba kotor tahun-tahun sebelumnya Lebih saji atau kurang atas persediaan dan harga pokok penjualan Membandingkan perputaran persediaan (harga pokok perjualan dibagi dengan rata-rata persediaan) dengan perputaran tahun-tahun sebelumnya Persediaan utang yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Lebih saji atau kurang saji atas persediaan Membandingkan biaya per unit persediaan dengan tahun- tahun sebelumnya Lebih saji atau kurang saji atas biaya per unit yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Membandingkan perluasan nilai persediaan dengan tahun- tahun sebelumnya Salah saji dalam kompitasi, biaya per unit, atau peluasannya yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Membandingkan biaya manufaktur tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya (biaya variable harus disesuaikan bila ada perubahan volume) Salah saji atas biaya per unit persediaan, terutama biaya tenaga kerja langsung dan overhead manufaktur yang mempengaruhi persediaan dan harga pokokpenjualan MATODOLOGI DESAIN PENGUJIAN PERINCIAN SALDO FIGUR 19-5 Metodologi desain pengujian perincian saldo persediaan Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi persediaan Tahap I Menentukan salah saji yang dapat diterima dan menilai resiko bawaan atas persediaan Tahap I Menilai resiko pengendalian untuk beberapa siklus* Tahap I Mendesain dan melakukan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi beberapa siklus Tahap II Mendesain dan melakukan prosedur analitis untuk persediaan Tahap III Mendesain pengujian atas perincian persediaan untuk memenuhi tujuan audit terkait saldo Prosedur audit Tahap III Jumlah sampel Sampel yang dipilih Penetapan waktu *Siklus yang mempengaruhi pengujian saldo persediaan antara lain adalah siklus persediaan dan pergudangan (system akuntansi biaya), siklus penjualan dan penagihan (penjualan saja), siklus akuisisi dan pembayaran (akuisisi saja) dan siklus penggajian dan persediaan. Figur 19-5 menunjukkan metodologi dalam mendesain pengujian perincian saldo untuk persediaan dan pergudangan. Metodologi ini sama dengan yang dibahas dalam piutang daganga, utang dagang, dan seluruh akun neraca lainnya. Beberapa hal pokok yang harus menjadi pertimbangan auditor antara lain adalah metode penilaian persediaan yang dipilih manajemen, potensi keusangann persediaan dan risiko tertukarnya barang konsinyasi dengan persediaan milik sendiri.
  • 12. Auditor pertama kali mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan. Risiko bisnis dalam persediaan biasanya bersumber dari siklus produk yang pendek, potensi keusangann, penggunaan persediaan just-in-time, keberuntungan klien pada beberapa pemasok utama dan penggunan teknologi cangih dalam mengelola persediaan. Auditor biasanya menilai risiko bawaan cukup tinggi pada perusahaan dengan jumlah persediaan yang besar, bergantung pada kondisi. Dan perlu memperhatikan salah saji pada saat persediaan disimpan di banyak tempat, metode pencatatan biaya yang kompleks, dan potensi keusangan persediaan yang cukup tinggi. Auditor berfokus pada pengendalian internal atas pencatatan perpetual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan dan penetapan harga atas persediaan. PENGAMATAN FISIK ATAS PERSEDIAAN Auditor harus melakukan pengujian pengamatan fidik atas persediaan sejak terjadinya pelanggaran besar yang melibatkan adanya pencatatan persediaan fiktif. Kejahatan ini tidak ditemukan karena auditor tidak melakukan pengamatan fisik atas persediaan, dab pada saat itu memang tidak diisyaratkan. PSA 07 (SA 331) mengiyaratkan auditor untuk memeriksa efetivitas metode klien dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut , auditor harus : • Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun • Mengamati prosedur penghitungan klien • Melakukan tanya jawab kepada klien tetang prosedur perhitungan mereka • Melakukan pengujian terpisah atas perhitungan fisik. Poin penting dalam persyaratan PSA 07 adalah adanya perbedaan antara orang yang melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang bertanggungjawab atas perhitungannya. Pemeriksaan fisik auditor atas persediaan tidak diperlukan jika persediaan disimpan di dalam gudang umum atau diawasi oleh pihak luar. Auditor melakukan verifikasi dengan mengonfirmasi pihak luar tersebut. 1. Pengendalian atas perhitungan fisik Dalam metode pencatatan persediaan, klien harus melakukan perhitungan fisik secara periodic atas persediaan, tetapi perlu setiap tahun, perhitungan dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus sepanajang tahun. Pengendalian memadai atas perhitungan fisik persediaan klien mencakup instruksi klien atas perhitungan fisi, supervise dari personel yang berwenang, verifikasi internal yang independen terhadap perhitungan, rekonsiliasi independen yang dilakukan atas perhitungan fisik dengan berkas utama persediaan, dan pengendalian memadai atas lembar perhitungan atau label yang digunakan untuk mencatat perhitungan persediaan.
  • 13. 2. Keputusan Audit Keputusan audit atas pengamatan fisik persedian sama dengan yang dilakukan pada area audit lainnya. Keputusan ini mencakup penentuan prosedur audit, penetapan waktu dilaksanakannya prosedur, penentuan jumlah sampel dan pemilihan sampel untuk diuji. Tiga keputusan terakhir akan dibahas berikut ini, dengan mambahas prosedur audit yang memadai untuk itu. • Penetapan waktu : Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun (periode akuntansi), terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan dan menguji taransaksi yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari tanggal perhitungan hingga akhir tahun, jika pengendalian efektif maka klien tidak perlu menghitung seluruh persediaan pada akhir tahun. Membandingkan catatan dengan persediaan actual berdasarkan sampel pada waktu yang diinginkan sepanjang tahun, selama pengendalian atas penambahan dan pengurangan pada pencatatan perpetual sudah diuji dan hasilnya efektif. • Jumlah sampel : Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien. Jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah persediaan yang dihitung. Faktor penentu dari jumlah waktu yang diperlukan untuk menguji persediaan adalah memadai atau tidaknya pengendalian internal atas perhitungan fisik, jumlah lokasi penyimpanan, sifat dan lingkup salah saji yang ditemukan tahun-tahun sebelumnya dan risiko bawaan. Pemilihan sampel : Auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, harus berhati-hati dalam : a. Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis persediaan tertentu. b. Melakukan tanya jawab atas jenis yang mungkin using atau rusak c. Mendiskusikan dengan manajemen alasa tidak dimasukkannya persediaan tertentu. 3. Pengujian atas Pengamatan Fisik Pada tabel 19-2, menuliskan daftar pengujian biasa atas perincian saldo prosedur audit dalam pengamatan persediaan secara fisik. Kita asumsikan bahwa klien menghitung persediaan pada tanggal neraca dan mencatat perhitungan persediaan menggunakan label bernomor urut maka auditor juga harus memeriksa seluru area fisik dimana persediaan disimpan untuk memastikan bahwa seluruh persediaan disimpan untuk memastikan bahwa seluruh persediaan dihitung dan diberi label dengan benar. Sebagai bagian dari prosedur analitis yang dilakukan setelah klien menyelesaikan perhitungan persediaan, auditor dapat membandingkan persediaan yang bernilai tinggi dan berkas utama persediaan sebagai pengujian kewajaran.
  • 14. AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI Pengujian harga persediaan meliputi seluruh pengujian atas harga barang klien per unit untuk menentukan apakah harga tersebut benar. Dan pengujian kompilasi persediaan meliputi pengujian atas ringkasan perhitungan persediaan klien, perhitungan kembali harga dikalikan jumlah, penjumlahan ringkasan persediaan dan penelusuran total ke buku besar. 1. Pengendalian Harga dan Kompilasi Pencatatan biaya standar mengindikasikan selisih dalam bahan baku, tenaga kerja dan overhead. Catatan ini berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam proses produksi dan biaya. Klien perlu melakukan pengendaklian atas kompilasi persediaan untuk memastikan perhitungan fisik diringkas dengan benar dan penetapan harganya sama dengan pencatatan, dijumlahkan dengan benar, dan dimasukkan dalam berkas utama persediaan pperpetual dan akun buku besar terkait dalam jumlah yang benar. Verifikasi internal oleh pihak yang kompeten dan independen merupakan pengendalian yang paling penting dilakukan atas akurasi biaya per unit, perluasan dan penjumlahan didukung oleh dokumen yang memadai dan hasil pencatatan saat perhitungan fisik. 2. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi Pada tabel 19-3 menuliskan tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi, kecuali untuk tujuan pisah batas. Pengujian pencatatan akuntansi untuk pisah batas dilakukan sebagai bagian dari penjualan (siklus penjualan dan penagihan) dan akuisisi (siklus akuisisi dan pembayaran). Auditor dapat menerapkan tujuan tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Kita asumsikan bahwa informasi yang tercermin dalam daftar persediaan perpetual dicatat dalam pesanan persediaan dengan pencatatan terpisah antara bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Dan total dari daftar ini harus sama dengan saldo buku besar. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja dan Pemindahan aset dan biaya secara internal Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya Pengamatan fisik atas persediaan Penetapan harga dan kompilasi persediaan
  • 15. Tabel 19-2. Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Perincian Saldo Atas Pengamatan Fisik Persediaan Tujuan Audit Terkait Saldo Prosedur Umum Pengamatan Persediaan Komentar Persediaan seperti yang dicatat dalam label memang ada (keberadaan) Memilih sampel acak dengan nomor label dan identifikasi label dengan nomor ditempelkan pada persediaan yang sebenarnya. Mengamati pergerakan persediaan selama perhitungan. Tujuannya adalah untuk menentukan barang liktif dalam persediaan. Persediaan yang dihitung dan diberi label dihitung untuk memastikan tidak ada yang hilang (kelengkapan). Memeriksa persediaan untuk memastikan sudah diberi label. Mengikuti pergerakan persediaan selama perhitungan. Melakukan tanya jawab jika ada persediaan di lokasi lain. Menghitung seluruh label yang dipakai maupun tidak dipakai untuk memastikan tidak ada yang hilang atau dengan sengaja tidak dimasukkan. Mencatat nomor label yang dipakai maupun tidak dipakai untuk tindak lanjut berikutnya. Perlu memperhatikan jika ada bagian persediaan yang tidak dimasukkan. Pengujian ini harus diselesaikan saat perhitungan fisik. Pengujian ini harus selesai saat perhitungan fisik. Persediaan dihitung secara akurat (akurasi). Menghitung ulang perhitungan klien untuk memastikan akurasi pencatatan pada label ( memeriksa deskripsi dan unit perhitungan, seperti lusin dan hitungan kotor). Membandingkan perhitungan fisik dengan berkas utama persediaan perpetual. Mencatat perhitungan klien untuk pengujian akhir periode. Pencatatan perhitungan klien dalam berkas audit lembaran persediaan dilakukan atas alasan: mendapatkan dokumentasi bahwa pemeriksaan fisik dilakukan dengan memadai dan menguji kemungkinan bahwa klien mungkin mengubah catatan setelah auditor meninggalkan proses perhitungan.
  • 16. Persediaan diklasifikasikan dengan benar pada label (klasifikasi). Memeriksa deskripsi persediaan pada label dan membandingkannya dengan persediaan aktual bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Mengevaluasi apakah presentase penyelesaian yang tercatat pada label barang setengah jadi sudah wajar. Pengujian ini dilakukan sebagai bagian dari prosedur awal atas tujuan akurasi. Informasi diperoleh untuk memastikan penjualan dan persediaan dibeli dan dicatat pada periode yang benar (pisah batas). Mencatat dalam berkas audit untuk menindaklanjuti nomor dokumen pengiriman terakhir pada akhir tahun. Memastikan persediaan diatas tidak dimasukkan dalam perhitungan fisik. Menelaah pengiriman persediaan bersamaan dengan pengiriman yang belum diperhitungkan. Mencatat dalam berkas audit nomor laporan penerimaan pada akhir tahun untuk tindak lanjut. Memastikan bahwa persediaandiatas dimasukkan dalam perhitungan fisik. Menelaah area penerimaan persediaan yang seharusnya dimasukkan dalam perhitungan fisik. Mencari informasi pisah batas yang benar atas penjualan dan pembelian sebagai bagian penting dalam pengamatan persediaan. Persediaan yang usang dan tidak digunakan lagi tidak dimasukkan atau ditandai (nilai realisasi). Menguji keusangan persediaan dengan melakukan tanya jawab dengan karyawan pabrik dan manajemendan berhati-hati dengan barang yang rusak, berkarat, tertutup debu, atau diletakkan di tempat yang tidak semestinya. Klien mempunyai hak atas persediaan yang tercatat dan diberi label (hak). Melakukan tanya jawab mengenai barang konsinyasi atau persediaan milik pelanggan yang dimasukkan dalam perhitungan klien. Mewaspadai adanya persediaan yang dipinggirkan atau ditandai karena diindikasikan tidak jelas pemilikannya.
  • 17. Tabel 19-2. Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Perincian Saldo Atas Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan Tujuan Audit Terkait Saldo Prosedur Umum Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan Komentar Persediaan dalam skedul persediaan sesuai dengan hasil perhitungan persediaan, perluasannya benar, dan totalnya sudah dijumlahkan dengan benar dan sesuai dengan buku besar (kecocokan perincian). Melakukan pengujian kompilasi (tujuan keberadaan, kelengkapan dan akurasi). Melakukan penjumlahan skedul untuk persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Menelusuri totalnya ke buku besar. Melakukan perhitungan jumlah dikalikan harga untuk jenis persediaan tertentu. Jika pengendalian efektif, maka pengujian perluasan dan penjumlahan perlu dibatasi. Persediaan dalam daftar persediaan memang ada (keberadaan). Menelusuri daftar persediaan dalam skedul ke label persediaan dan catatan perhitungan auditor untuk memastikan keberadaan dan deskripsinya. Lima tujuan berikutnya dipengaruhi oleh hasil pengamatan persediaan. Nomor dan perhitungan label diverifikasi sebagai bagian dari pengamatan fisik persediaan dan ditelusuri ke skedul persediaan sebagai bagian dari pengujian ini. Hanya persediaan yang ada yang benar-benar dimasukkan dalam skedul persediaan (kelengkapan). Menghitung nomor label yang tidak digunakan dalam dokumentasi auditor untuk memastikan bahwa tidak ada label yang ditambahkan. Menelusuri dari label ke skedul persediaan dan pastikan bahwa persediaan yang diberi label sudah dimasukkan. Menghitung nomor label untuk memastikan tidak ada yang dibuang. Persediaan dalam skedul persediaan adalah akurat (akurasi). Menelusuri daftar persediaan pada skedul persediaan dan catatan perhitungan auditor untuk jumlah dan deskripsi. Melakukan pengujian harga persediaan. Persediaan dalam daftar persediaan dinyatakan dalam nilai realisasi bersih (nilai realisasi). Melakukan pengujian terhadap perbandingan biaya dan harga pasar, harga jual, dan keusangan. Klien mempunyai hak atas persediaan yang ada dalam skedul persediaan (hak). Menelusuri label persediaan yang diidentifikasi tidak dimiliki selama pengamatan fisik ke daftar persediaan untuk memastikan tidak dimasukkan. Menelaah kontrak dengan pemasok dan pelanggan dan melakukan tanya jawab dengan manajemen tentang adanya kemungkinan dimasukannya barang konsinyasi persediaan yang tidak dimiliki/tidak dimasukkannya barang yang dimiliki dalam persediaan.
  • 18. 3. Penilaian Persediaan Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (pengujian harga), auditor harus memperhatikan tiga hal. Pertama, metodenya harus sesuai dengan SAK (Standard Akuntansi Keuangan). Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar (biaya penggantian atau nilai realisasi bersih) harus dipertimbangkan. a. Penetapan Harga atas Persediaan yang Dibeli Jenis utama persediaan dalam kategori ini adalah bahan baku, bagian dari produk yang dibeli, dan perlengkapan. Langkah pertama dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya- biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan. Dalam menentukan bagian persediaan untuk penetapan harga, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya berfluktuasi. Selain itu auditor juga harus mendata jenis persediaan untuk diverifikasi atas penetapan harga dan meminta faktur vendor kepada klien. Dan auditor harus memeriksa faktur yang memadai untuk memperhitungkan seluruh akun persediaan atas jenis yang diuji, terutama yang menggunakan metode penilaian FIFO. b. Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi Dalam menetapkan barang setengah jadi dan barang jadi, auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Dalam penetapan harga untuk persediaan yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Biaya per unit dapat diverifikasi dengan cara yang sama dengan yang digunakan dalam persediaan yang dibeli yaitu dengan memeriksa faktur vendor (berkas utama persediaan perpetual). Selain itu auditor harus memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk. Seperti hal yang diatas terkait dengan tenaga kerja langsung, auditor harus melakukanverifikasi biaya per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit output. Biaya tenaga kerja per jam dapat diverifikasi dengan memeriksa penggajian atau kontrak buruh. Dan auditor dapat menentukan jumlah jam kerja untuk memproduksi barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa. c. Biaya Perolehan atau Harga Pasar Dalam menentukan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau nilai realisasi bersih lebih rendah dibandingkan biaya historis.
  • 19. INTEGRASI PENGUJIAN 1. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran Auditor melakukan verifikasi pembelian persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, auditor juga mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur yang terjadi, kecuali biaya tenaga kerja. 2. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia Auditor melakukan verifikasi biaya tenaga kerja langsung, kondisi yang sama diterapkan seperti dalam pembelian. Kebanyakan pencatatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung atau tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia. 3. Pengujian atas Siklus Penjualan dan Penagihan Siklus penjualan dan penagihan dengan siklus persediaan dan pergudangan tidak berkaitan dengan dua siklus diatas. Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi seperti halnya pengiriman dan pencatatan penjualan akan terjadi apabila siklus penjualan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat menguji biaya standar atas harga pokokpenjualan bersamaan dengan pengujian penjualan. 4. Pengujian Akuntansi Biaya Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya dimaksudkan untuk melakukan verifikasi pengendalian yang memengaruhi persediaan. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama perpetual, dan pencatatan biaya per unit. 5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi merupakan salah satu aktivitas yang dapat menghasilkan salah saji pada persediaan dan harga pokok penjualan. Dalam audit, harga pokok penjualan merupakan nilai sisa dari persediaan awal ditambah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead manufaktur dikurangi dengan persediaan akhir. Oleh karena harga pokok penjualan adalah nilai sisa dan merupakan salah satu akun terbesar dalam laporan laba/rugi maka audit atas saldo akhir persediaan sangat penting. Dalam pengujian persediaan fisik, auditor sangat bergantung pada berkas utama persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari suatu siklus yang telah dianggap andal.
  • 20. Figur 19-6. Keterkaitan antara Berbagai Pengujian Auditor