Dokumen tersebut membahas mengenai metode sampling rantai dan beberapa jenis perencanaan sampling terus menerus seperti CSP-1, CSP-2, dan CSP-T. Metode sampling rantai melibatkan pengambilan sampel secara berkelanjutan dengan kriteria toleransi kesalahan tertentu. Sedangkan perencanaan sampling terus menerus seperti yang diatur dalam standar MIL STD 1235B digunakan untuk proses produksi berkelanjutan dan meliputi pengamb
1. Chain Sampling Acceptance Sampling –Variabel- Disusun Oleh : Aris Nurlaili (0810950027) Rahma Kusuma R. (0810953015) Handyga Putra M. (0810953041) Heri Sembodo (0810953043) M. Hakim Ardha (0810953049) Virgiana Nanda S. (0810953063)
2. Ruang Lingkup Sampling Penerimaan dengan Metode Chain Sampling memeiliki ruang lingkup sebagai berikut :
3.
4. Berikut ini kurva OC dengan berbagai nilai i, n=0 Sampling Rantai Kurva OC Titik pada kurva OC diperoleh dari Pa=P0,n+P1,nP0,ni dengan P(d,n)=n!d!n−d!pd(1−p)n−d Keterangan : n = banyak sampel i = bilangan izin d = banyak cacat (0 dan 1) p = probabilitas cacat Bentuk kurva OC bentuknya tidak begitu cembung, sehingga lebih disenangi. Nilai i dalam praktek berubah ubah antara 3 dan 5 karena mendekati kurva OC single sampling. Nilai i=1 tidak disenangi karena merugikan produsen.
8. CSP-1 prosedure CSP-1 CSP-1 digunakan dalam proses perakitan yang rumit. Sehingga yang diperiksa kerusakannya. CSP-1 mempunyai BKRK keseluruhan yang nilainya bergantung pada i (bilangan izin) dan f (bagian sampling). Nilai BKRK yang sama dapat diperoleh dari i dan f yang berbeda yakni. Pemilihan nilai i dan f didasarkan atas pertimbangan praktis dalam proses produksi.
11. Kurva OC CSP-1 Berikut hasil perhitungan Pa dengan berbagai nilai p, i dan f
12. Kurva OC CSP-1 Berdasarkan kurva diatas, dapat disimpulkan bahwa perubahan nilai i memiliki pengaruh yang besar jika dibandingkan dengan perubahan nilai f.
14. CSP-2 Di dalamperencanaanCSP-2, pemeriksaan100% tidakakandikembalikanlagiapabiladalamsampelpemeriksaan yang digunakan, tidakterdapat 2 produk yang cacatataulebih, dalamruang K unit sampelsatudengan yang lain.
17. 2. CSP-3 CSP-3 dirancanguntukmemberikanperlindungantambahanterhadapproduksi yang turunnaik. Jikaditemukansatu unit cacatdalampemeriksaan sampling disyaratkanbahwaempat unit berikutnyaharusdiperiksa. Jikadiantaraempat unit tersebutada yang cacat, makadilakukannpemeriksaan 100% kembali. Namun, jikadalamempat unit tersebuttidakditemukan yang cacat, makaperencanaanterusdibawah CSP-2.
18. 3. Banyak Tingkat Perencanaan sampling terusmenerusbanyaktingkatdimulaidenganpemeriksaan 100% danberalihkepemeriksaan f bagiandariproduksisesudahbanyak unit tertentuditemukanbebascacatataucacatsamadengan nol. Tetapi, apabiladibawahpemeriksaan sampling padatingkat f , perjalanani unit sampelberturutanditemukanbebascacat, maka sampling berlanjutpadatingkat f2. Apabilalebihlanjutperjalanani unit berturutanbebascacat, maka sampling dapatberlanjutpadatingkat f3.
19. MIL STD 1235B Perencanaan sampling MIL STD 1235B terdiri dari 5 jenisperencanaan sampling terusmenerus yang berbeda, yaitu: 1. CSP-1 2. CSP-2 3. CSP-F 4. CSP-V 5. CSP-T
20. MIL STD 1235B Perencanaan sampling MIL STD 1235B terdiri dari 5 jenisperencanaan sampling terusmenerus yang berbeda, yaitu: 1. CSP-1 2. CSP-2 3. CSP-F 4. CSP-V 5. CSP-T
21.
22.
23. Prosedur CSP-T Prosedur CSP-T dimulaidenganpemeriksaan produksi 100%, jikasesudahbanyak unit tertentu ditemukanbebascacatataucacatsamadengan nol, dilakukanpemeriksaan sampling menggunakan f bagiandari unit yang diproduksi. Jikai unit berturutandalampemeriksaan sampling ditemukancacatnyasamadengannol, makatingkat sampling dikurangimenjadi f/2 bagian. Sekalilagi, apabilai unit berturutanditemukancacatnyasama dengannoldalamtingkat sampling ini, makadigunakan sampling yang dikunrangidengan f/4 bagiandari unit yang diproduksidipilihsecaraacak. Dalam CSP-T, setelah ditemukan unit cacat, dilakukankembalipemeriksaan 100%.