2. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berjumpa dengan beberapa
macam zat yang sukar digolongkan sebagai zat padat, cairan atau
gas.. contoh zat-zat semacam itu anatara lain adalah susu, kanji, cat,
asap, kabut, buih sabun dan karet busa.zat-zat di atas dalam ilmu
kimia dinamakan koloid.
System koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya
terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). System koloid
ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan
ataupun suspense.
Proses-proses di alam sekitar kita banyak berhubungan dengan
system koloid, kegunaan dari cabang ilmu “kimia koloid” terdapat di
berbagai bidang. Ketika mandi kita menggunakan sabun, sabun akan
membentuk system koloid dengan kotoran yang melekat di tubuh
kita. Warna merah pada lampu belakang mobil disebabkan oleh
koloid selenium yang terkandung dalam kaca lampu itu.
Dalam bidang industry kimia koloid banyak dimanfaatkan pada
pembuatan berbagai produk seperti keramik, plastic, tekstil, perekat,
tinta, semen, karet, sabun, deterjen, obat-obatan, kosmetika,
insektisida dan bahan-bahan makanan.
Fakta-fakta diatas membuktikan bahwa betapa besar peranan
system koloid dalam kehidupan dan penghidupan umat manusia.
3. LARUTAN KOLOID SUSPENSI
Homogen
Homogen jika
menggunakan
mikroskop ultra
Heterogen
Stabil Stabil Labil
<1nm 1-100nm >100nm
Tidak dapat disaring Saringan ultra Dapat disaring
jernih agak keruh Keruh
Tembus cahaya Agak keruh Keruh
Tembus cahaya Tembus cahaya Tidak tembus cahaya
1 fasa
1 fasa (mata)
2 fasa (M. Ultra)
2 fasa
Air dengan gula Air dengan tanah liat Air dengan pasir
4. Fase Terdispersi Fase Pendispersi Sistem Koloid Contoh
Padat Padat Sol padat Kaca, gelas,
intan
Padat Cair Sol cair Cat, tinta, lem
Padat Gas Aerosol padat Asap, debu
Cair Padat Emulsi padat Es, mentega,
keju, jelly
Cair Cair Emulsi cair Susu, santan
Cair Gas Aerosol cair Awan, embun,
kabut, hairspray
Gas Padat Buih / busa
padat
Batu apung,
spoon
Gas Cair Buih/ busa cair Busa
5.
6. 1. Efek tyndall
Gejala terlihatnya berkas
cahaya apabila diarahkan ke
dalam suatu medium yang
mengandung partikel koloid,
disebut efek tyndall. Hal ini
mula-mula diterangkan oleh
john tyndall (1829-1893),
seorang ahli fisika inggris.
Tokoh ini berhasil menrangkan
bahwa langit berwarna biru
karena penghamburan cahaya
pada daerah panjang
gelombang biru oleh partikel2
oksigen dan nitrogen di udara.
Efek tyndall dapat digunakan
untuk membedakan system
koloid dengan larutan sejati..
Partikel2 koloid akan
menghamburkan cahaya itu ke
segala arah, meskipun
partikel2 koloidnya tidak
tampak. Liat Animasinya yuk…
7. 2.Gerak brown
Gerak brown ditemukan oleh Robert brown seorang ahli
biologi inggris (1773-1858) gerak brown merupakan
gerak acak (tidak beraturan) yang terjadi terus menerus
dari partikel koloid. Gerak brown ini yang menyebabkan
partikel terdispersi tersebar merata pada medium
pendispersi dan tidak mengendap.
Gerak brown ini pun membuktikan teori kinetic molekul,
karena gerak tersebut adalah akibat tabrakan antara
partikel2 koloid dengan molekul2 fasa pendispersinya
yang tampak oleh mikroskop. Gerak brown akan makin
hebat jika partikel2 koloid semakin kecil. Contoh : serbuk
sari dalam air
8. Muatan koloid yang penting untuk dibahas dalam hal
ini meliputi dual hal yaitu elektroforesis dan adsorpsi
1. Elektroforesis
Partikel2 koloid dapat bergerak dalam medan
listrik karena partikel ini bermuatan. Partikel koloid
yang bermuatan negative akan akan menuju anoda
(elektroda positif) dan sebaliknya partikel koloid
yang bermuatan positif akan menuju katoda
(elektroda negative) gejala ini disebut
elektroforesis.partikel2 koloid akan dinetrakkan
muatannya dan digumpalkan di bawah elektroda.
Cottrell. Contoh : Cerobong asap, penyaring
debu, Cottrell
LIHAT YUK…
9. 2. Adsorpsi
Peristiwa penyerapan pada permukaan suatu zat
disebut adsorpsi. (jika penyerapan itu sampai ke bagian
dalam bawah permukaan, istilahnya adalah adsorpsi).
Suatu system koloid memiliki permukaan yang sangat
luas. Contoh : Obat diare, pewarnaan tekstil, pemutihan
gula, deodorant. Lihat Yuk…
4. Koagulasi
Partikel2 koloid dapat mengalami
koagulasi (penggumpalan) dengan
penambahan suatu elektrolit. Koloid
yang bermuatan negative akan menarik
ion positif (kation) sedangkan koloid
yang bermuatan positif akan menarik
ion negative (anion). Ion-ion tersebut
akan membentuk selubung lapisan.
Contoh : delta muara sungai, tawas,
pembuatan karet dari lateks,
pemanasan putih telur. Lihat Yuk!
10. 6. Koloid Pelindung
Ada pula system koloid
yang harus dilindungi dari proses
koagulasi. Untuk itu, ke dalam
koloid tersebut perlu ditambahkan
suatu koloid yang lain. Koloid
pelindung ini akan membentuk
lapisan di sekeliling partikel koloid
yang dilindungi.
Koloid pelindung banyak
digunakan pada pembuatan es
krim, tinta, cat, dan sebagainya,
agar partikel2 koloidnya tidak
mengendap.
Koloid pelindung yang
berfungsi menstabilkan emulsi
(system koloid dari dua cairan
yang tak homogen) disebut zat
pengemulsi. Contoh Gelatin pada
es krim (tidak cepat cair) Kasein
pada susu (tidak menggumpal)
11. 7. Dialisis ( Penyaringan)
Koloid dimasukkan ke dalam kantong yang
terbuat dari selaput semi permeable. Selaput ini
dapat melewatkan molekul-molekul air dan ion-
ion, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel-
partikel koloid. Jika kantong yang berisi koloid ini
dimasukkan ke dalam air, maka ion-ion
pengganggu akan menembus selaput, masuk ke
dalam air dan partikel2 koloid tetap berada dalam
kantong. Proses dislisis dapat dipercepat dengan
menggunakan air keras mengalir. Lihat Yuk…
14. Cara menghaluskan partikel suspensi atau kasar menjadi
partikel berukuran koloid.
1. Cara mekanik
Dilakukan dengan penggerusan atau penggilingan, zat cair
dengan pengadukan kemudian didispersikan ke dalam medium
pendispersi.
3. Cara Peptisasi
Dengan menggunakan zat pemeptisasi (zat kimia) partikel
yang kasar dipecah menjadi partikel koloid.
2. Cara busur bredig
Dua kawat logam yang berfungsi
sebagai elektroda dicelupkan ke
dalam air, kemudian diberi loncatan
listrik diantara kedua ujung kawat,
sebagian logam akan mendebu ke
dalam air dan jadilah partikel koloid.
+-
15. Partikel larutan diubah menjadi partikel besar yang
berukuran koloid.
1. Reaksi redoks
Sol belerang dapat dibuat dengan mengalirkan gas H2S
ke dalam larutan SO2
2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S
2. Reaksi Hidrolisis
Sol Fe (OH)3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl3
ke dalam air mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
3. Reaksi Pengenceran
Sol AS2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam
larutan asam asernit yang encer.
16. Molekul sabun terdiri atas bagian yang
kepala (polar) dan badan (nonpolar). Bagian
polar adalah gugus hidrofil (tertarik ke air)
dan bagian nonpolar adalah gugus hidrofob
(takut air)
17. kain kotoran
(a) Kotoran atau bercak lemak
pada bahan cucian
(b) Molekul sabun menarik
kotoran dengan gugus
nonpolarnya
(c) Kotoran mulai terangkat
(d) Kotoran didispersikan dalam
air
Daya pengemulsi dari sabun dan detergen
disebabkan gugus nonpolar dari sabun
akan menarik partikel kotoran (lemak)
dari bahan cucian kemudian
mendispersikannya ke dalam air.
18. TERIMAKASIH
Disusun Oleh Kelompok 6
1. Loka Winda S P
2. Mariyatus Shiddiqi
3. Tri Khully ismayana
4. Tri Putri Rachmawati
5. Try Adi Anjoyo
19.
20. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa padatan.
Sol Padat (Padat-Padat)
21. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa cairan.
Sol Cair (Padat-Cair)
22. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa padatan.
Emulsi Padat (Cair-Padat)
23. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa cairan
Emulsi Cair (Cair-Cair)
24. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa padatan dan fasa
pendispersinya berupa gas.
Aerosol Padat(Padat-Gas)
25. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa cairan dan fasa
pendispersinya berupa gas.
Aerosol Cair (Cair-Gas)
26. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya
berupa padatan.
Busa Padat (Gas-Padat)
27. Sistem koloid ini terbentuk dari fasa
terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya
berupa cairan.
Busa Cair (Gas-Cair)
BUSA