SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 36
Baixar para ler offline
PENGATURAN DOSIS OBAT PADA BAYI
(PEDIATRIC)
Perbedaan Bayi dan Dewasa
• Sumber perbedaan :
– komposisi tubuh
– Kesempurnaan pertumbuhan hati dan fungsi
ginjal
• Bayi : 0-2 tahun
• Kelompok bayi khusus : dibawah 4 minggu
(memerlukan penanganan lebih khusus)
Kondisi Bayi
• Fungsi hepatik belum tercapai sampai minggu
ketiga
• Proses oksidasi pada bayi berkembang cukup
baik, tetapi ada kekurangan enzim konjugasi
• Beberapa obat menunjukkan penurunan
ikatan dengan albumin plasma.
• Bayi baru lahir (newborn) : aktivitas ginjal
hanya 30-50% dari dewasa
Contoh kasus
• Waktu paruh eliminasi penisilin G adalah 0,5 jam
pada dewasa dan 3,2 jam pada bayi (usia 0-7 hari).
Dosis Penisilin G untuk dewasa normal adalah 4
mg/kg setiap 4 jam. Hitunglah dosis Penisilin G pada
bayi seberat 11 pon (pound =lb)?
τ.
..44,1 2/1
Vd
FtD
Cav =∞
Perhitungan dg pendekatan PK :
Alternatively, 10 mg every 12 hours would achieve the same C ∞
av.
Perhitungan lain :
• Rumus Clark :
DewasaDosisx
150
BB(pon)
anakDosis =
Contoh Penisilin G sebelumnya, dosis untuk orang dewasanya untuk
BB 75 kg
mg22300x
150
11
anakDosis ==
• Rumus Young : (anak 2 tahun ke atas)
DewasaDosisx
12(tahun)umur
(tahun)umur
anakDosis
+
=
PENGATURAN DOSIS PADA USIA LANJUT
(GERIATRIC)
Kondisi geriatric :
• Perubahan fisiologik karena umur
• Komposisi tubuh berubah
• Jaringan lemak naik
Contoh :
– Obat-obat yang larut lemak dapat mengalami
kenaikan Vd karena bertambahnya jaringan lemak
• Proses metabolisme lambat
• Perfusi darah ke daerah usus berkurang,
absorpsi makin lambat
• Laju filtrasi glomerulus berkurang secara
bermakna
• t1/2 naik
• Akumulasi obat dapat terjadi
• Akhirnya kepekaan/respon reseptor juga akan
berubah
Sehingga :
– Beberpa obat dapat menimbukan efek samping
Contoh kasus :
• Suatu aminoglikosida memiliki waktu paruh 107
menit pada dewasa muda. Pada pasien berusia
antara 70-90, waktu paruh obat ini menjadi 282
menit. Dosis normal aminoglikosida adalah 15 mg/kg
per hari yang dibagi ke dalam dua kali pemberian
dosis. Berapakah dosis obat tersebut untuk pasien
berusia 75 tahu (Vd diasumsikan tidak berubah)?
Dengan menjada dosis tetap
DN = Dosis baru
D0 = Dosis awal
Jadi dosis yang sama dapat diberikan setiap 32 jam
Atau : 7,5 mg/kg per 32 jam
Sehari : (24/32) x 7,5 = 5,6 mg/kg BB
Contoh kasus 2 :
• Lithium memiliki klirens (Cl) sebesar 41, 5 mL/menit
pada kelompok pasien usia rata-rata 25 tahun.
Sedangkan pada kelompok pasien lanjut usia (rata-rata
usia 63 tahun) klirens Lithium adalah 7.7 mL/menit.
Berapa % dari dosis normal lithium yang seharusnya
diberikan kepada pasien usia 65 tahun?
(7,7/41,5) x 100% dosis = 20% dosis
Contoh Klinis :
• Hipertensi merupakan penyakit yang umum terjadi pada
pasien usia lanjut. Dikaji penggunaan felodipine
(Plendil), suatu antagonis channel Ca pada subyek
orang muda dan usia lanjut. Setelah pemberian dosis
oral felodipine 5 mg, AUC and C max pada pasien usia
lanjut (67–79 years of age, mean weight 71 kg ) adalah
tiga kali subyek org muda (20–34 years of age, mean
weight 75 kg)
• Effect samping dari felodipine pada pasien
usia lanjut berupa flushing (9 dari 11
subjects), and palpitation (3 dari 11 subjects),
sedangkan pada pasien muda hanya 1 orang .
• Systemic clearance pd LANSIA 248 ± 108 L/hr
dan 619 ± 214 L/hr pada subyek muda.
• F pada lansia = 15.5% dan pada subyek muda
= 15.3% (Concomitant medications included a
diuretic and α -blocker)
a. Apakah penyebab dari perbedaan AUC antara
subyek usia lanjut dan anak muda?
b. Berapakah kadar felodipin pada keadaan
tunak (ss) pada pasien usia lanjut apabila
dosis dan interval dosis tidak berubah?
c. Dapatkah felodipine diberikan dengan aman
pada pasien usia lanjut?
Jawaban
a. AUC pada usial lanjut menjadi lebih tinggi
karena adanya penurunan Cl pada usia lanjut
tsb.
b.
c. Pasien usia lanjut mempunyai efek samping
yang lebih banyak dibandingkan pada orang
dewasa muda. Faktor-faktor yang
menyebabkan peningkatan efek samping
adalah :
(1) penurunan aliran darah ke hati
(2) penurunan kalium pada tubuh
(3) peningkatan bioavailabilitas atau
(4) penurunan klirens
PENGATURAN DOSIS PADA PENDERITA OBESITAS
• Obesitas merupakan masalah besar hampir di
setiap negara.
• Obesitas dikaitkan dengan meningkatnya
mortalitas dikarenakan :
– insiden Hipertensi
– aterosklerosis
– CAD (coronary atery disease)
– Diabet
– keadaan2 lain
Batasan Obesitas
• Seorang pasien dianggap obesitas jika berat badan aktual
melebihi berat badan ideal atau yg diinginkan sebesar 30%
• Berat badan ideal atau yg diinginkan didasarkan pada berat dan
tinggi badan rata-rata untuk pria dan wanita dengan
mempertimbangkan usia.
• Atlet yang memiliki berat badan lebih besar karena massa otot
lebih besar tidak dianggap mengalami obesitas.
• Obesitas sering didefinisikan oleh indeks massa tubuh (BMI),
nilai yang menormalkan berat badan berdasarkan tinggi badan.
• BMI dinyatakan sebagai berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat
tinggi orang (meter) atau kg/m2
Perhitungan BMI
5 klasifikasi bobot badan berdasarkan BMI
Efek Obesitas
BMI berkorelasi kuat dengan total lemak tubuh pada orang
dewasa yang bukan lansia; umumnya digunakan sebagai
ukuran total lemak tubuh
Kelebihan lemak tubuh meningkatkan risiko kematian dan
komorbiditas utama seperti :
• diabetes tipe 2,
• hipertensi,
• dislipidemia,
• penyakit kardiovaskular,
• osteoartritis lutut,
• sleep apnea, dan
• beberapa jenis kanker
Seorang pasien obesitas
(BMI> 30) memiliki
akumulasi jaringan lemak
yang lebih besar daripada
yang diperlukan untuk fungsi
tubuh normal.
Jaringan adiposa (lemak)
memiliki proporsi air yang
lebih kecil dibandingkan
jaringan otot.
Dengan demikian, pasien
obesitas memiliki proporsi
total air tubuh/ total berat
badan yang lebih kecil
dibandingkan pasien yang
berat badannya ideal, yang
dapat berpengaruh pada Vd
obat
Contoh
Vd pasien obese = 0,46 L/kg
Vd orang ideal = 0,62 L/kg
antipyrine
catatan
BMI bukanlah ukuran adipositas yang sangat akurat pada
pasien individu tertentu, terutama pada orang dengan
peningkatan massa tubuh tanpa lemak, seperti atlet, dan
pada anak-anak.
Pendekatan lain telah digunakan untuk memprediksi
hubungan obesitas dengan kardiovaskular risiko, seperti
lingkar pinggang, rasio pinggang-ke-pinggul, dan indeks
pinggang ke pinggul ke tinggi badan
Lean body weight
Selain perbedaan dalam total air tubuh per kilogram berat badan
pada pasien obesitas, proporsi lemak tubuh yang lebih besar
pada pasien ini dapat menyebabkan perubahan distribusi dalam
farmakokinetik obat karena pembagian obat antara komponen
lipid dan air.
Obat-obatan seperti digoxin dan gentamicin sangat polar dan
cenderung didistribusikan ke dalam air daripada ke jaringan
lemak.
Meskipun obat lipofilik dikaitkan dengan volume distribusi yang
lebih besar pada pasien obesitas dibandingkan dengan obat
hidrofilik, ada pengecualian dan efek obesitas pada obat tertentu
harus dipertimbangkan untuk strategi dosis yang akurat.
Parameter farmakokinetik lainnya dapat berubah pada pasien
obesitas sebagai akibat dari perubahan fisiologis, seperti
infiltrasi lemak hati yang mempengaruhi biotransformasi dan
perubahan kardiovaskular yang dapat mempengaruhi aliran
darah ginjal dan ekskresi ginjal.
Pendosisan berdasarkan berat badan aktual dapat menyebabkan
overdosis pada obat-obatan seperti aminoglikosida (misalnya,
gentamicin), yang sangat polar dan didistribusikan dalam cairan
ekstraseluler.
Pendosisan obat-obat ini
didasarkan pada berat badan ideal.
Berat badan tanpa lemak (LBW) telah diperkirakan oleh beberapa
persamaan empiris berdasarkan tinggi badan pasien dan berat
aktual (total) tubuh
Rumus LBW :
EFEK OBESE thd Parameter PK
OBESE
LEMAK
HIPERTROPI
OBAT
LIPOFILIK
OBAT
HIDROFILIK
Vd
Cth : Diazepam,
Carbamazepin, trazodone
Cth : Digoxin, Ranitidin dan
Cimetidine
Vd TETAP
Obar ber-Vd
rendah
Obat ber-Vd
sedang-Tinggi
Vd
Cth : Aminoglikosida
Cth : Digoksin
Vd TETAP
GFR-METABOLISME-HALF LIFE
???
EFEK OBESE thd Parameter PK
OBESE
Glomerulus Filtration Rate
(GFR)
METABOLISME
WAKTU
PARUH (T ½)
CL
Vancomicine,
Aminoglikosida,
Cimetidine
Tdk
mengubah
mengubah
Diazepam
Carbamaze
pin,
siklosforin,
Metilprednisolon
CL hepatik
???
Hubungan Obesitas dan T ½
t ½ = 0,693 x Vd/Cl
Ada 3 kemungkinan :
1) Jika perubahan Vd sebanding dengan perubahan Cl maka
t ½ akan tetap (tidak berubah), contoh : Aminoglikosida
2) Jika Vd naik, tetapi Cl tetap, maka t ½ akan meningkat
Contoh : Carbamazepin
3) Jika Cl berubah, namun Vd tetap, maka t ½ akan berubah
Contoh : Metilprednisolon

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 

Mais procurados (20)

Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Penggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrikPenggunaan obat pada pediatrik
Penggunaan obat pada pediatrik
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Farmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik DigoxinFarmakokinetik Klinik Digoxin
Farmakokinetik Klinik Digoxin
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 

Semelhante a PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS

toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdftoaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
hypo2
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
AlfonsusCiptaRaya
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Dessycis
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptx
SriRiaranti
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan Dislipidemia
Ong Giok Hong
 

Semelhante a PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS (20)

Ltm 1
Ltm 1Ltm 1
Ltm 1
 
Rosdiana Putri-FKFD AntiFungi - Copy.pptx
Rosdiana Putri-FKFD AntiFungi - Copy.pptxRosdiana Putri-FKFD AntiFungi - Copy.pptx
Rosdiana Putri-FKFD AntiFungi - Copy.pptx
 
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdftoaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
toaz.info-minipro-dian-mentaridocx-pr_f863cead9b4abd411f3b7708f5ea3cae.pdf
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
Obesitas .pptx
Obesitas .pptxObesitas .pptx
Obesitas .pptx
 
Dislipidemiaaaa pdf
Dislipidemiaaaa pdfDislipidemiaaaa pdf
Dislipidemiaaaa pdf
 
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
[MANTAP] SLIDE MATERI INTERNA-1 BATCH 3 2018.pdf
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptxSindroma Metabolik_Gibran M.pptx
Sindroma Metabolik_Gibran M.pptx
 
Pengetahuan produk langsingin
Pengetahuan produk langsinginPengetahuan produk langsingin
Pengetahuan produk langsingin
 
Pengetahuan produk langsingin hpai
Pengetahuan produk langsingin hpaiPengetahuan produk langsingin hpai
Pengetahuan produk langsingin hpai
 
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
 
Chapter III.pdf
Chapter III.pdfChapter III.pdf
Chapter III.pdf
 
Askep diabetes
Askep diabetesAskep diabetes
Askep diabetes
 
DOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptxDOC-20221003-WA0004..pptx
DOC-20221003-WA0004..pptx
 
Penatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan DislipidemiaPenatalaksanaan Dislipidemia
Penatalaksanaan Dislipidemia
 
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
Askep diabetes AKPER PEMDA MUNA
 
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA Askep diabetes  AKPER PEMKAB MUNA
Askep diabetes AKPER PEMKAB MUNA
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
Ppt mgh
Ppt mghPpt mgh
Ppt mgh
 

Mais de Taofik Rusdiana (8)

Farmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik FenitoinFarmakokinetik Klinik Fenitoin
Farmakokinetik Klinik Fenitoin
 
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
Regimen dosis pada gagal jantung (heart failure)
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPANPengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
Pengantar BIOFARMASETIK TERAPAN
 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
 
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok KeimananKuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
Kuliah 2 - Pokok-pokok Keimanan
 
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai   ppt - untuk mahasiswa newSilabus pai   ppt - untuk mahasiswa new
Silabus pai ppt - untuk mahasiswa new
 
Yes i can
Yes i canYes i can
Yes i can
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

PENGATURAN DOSIS PADA PEDIATRIK, GERIATRIK DAN OBESITAS

  • 1. PENGATURAN DOSIS OBAT PADA BAYI (PEDIATRIC)
  • 2. Perbedaan Bayi dan Dewasa • Sumber perbedaan : – komposisi tubuh – Kesempurnaan pertumbuhan hati dan fungsi ginjal • Bayi : 0-2 tahun • Kelompok bayi khusus : dibawah 4 minggu (memerlukan penanganan lebih khusus)
  • 3. Kondisi Bayi • Fungsi hepatik belum tercapai sampai minggu ketiga • Proses oksidasi pada bayi berkembang cukup baik, tetapi ada kekurangan enzim konjugasi • Beberapa obat menunjukkan penurunan ikatan dengan albumin plasma. • Bayi baru lahir (newborn) : aktivitas ginjal hanya 30-50% dari dewasa
  • 4.
  • 5.
  • 6. Contoh kasus • Waktu paruh eliminasi penisilin G adalah 0,5 jam pada dewasa dan 3,2 jam pada bayi (usia 0-7 hari). Dosis Penisilin G untuk dewasa normal adalah 4 mg/kg setiap 4 jam. Hitunglah dosis Penisilin G pada bayi seberat 11 pon (pound =lb)? τ. ..44,1 2/1 Vd FtD Cav =∞
  • 7. Perhitungan dg pendekatan PK : Alternatively, 10 mg every 12 hours would achieve the same C ∞ av.
  • 8. Perhitungan lain : • Rumus Clark : DewasaDosisx 150 BB(pon) anakDosis = Contoh Penisilin G sebelumnya, dosis untuk orang dewasanya untuk BB 75 kg mg22300x 150 11 anakDosis ==
  • 9. • Rumus Young : (anak 2 tahun ke atas) DewasaDosisx 12(tahun)umur (tahun)umur anakDosis + =
  • 10. PENGATURAN DOSIS PADA USIA LANJUT (GERIATRIC)
  • 11. Kondisi geriatric : • Perubahan fisiologik karena umur • Komposisi tubuh berubah • Jaringan lemak naik Contoh : – Obat-obat yang larut lemak dapat mengalami kenaikan Vd karena bertambahnya jaringan lemak • Proses metabolisme lambat • Perfusi darah ke daerah usus berkurang, absorpsi makin lambat
  • 12. • Laju filtrasi glomerulus berkurang secara bermakna • t1/2 naik • Akumulasi obat dapat terjadi • Akhirnya kepekaan/respon reseptor juga akan berubah Sehingga : – Beberpa obat dapat menimbukan efek samping
  • 13. Contoh kasus : • Suatu aminoglikosida memiliki waktu paruh 107 menit pada dewasa muda. Pada pasien berusia antara 70-90, waktu paruh obat ini menjadi 282 menit. Dosis normal aminoglikosida adalah 15 mg/kg per hari yang dibagi ke dalam dua kali pemberian dosis. Berapakah dosis obat tersebut untuk pasien berusia 75 tahu (Vd diasumsikan tidak berubah)?
  • 14. Dengan menjada dosis tetap DN = Dosis baru D0 = Dosis awal Jadi dosis yang sama dapat diberikan setiap 32 jam Atau : 7,5 mg/kg per 32 jam Sehari : (24/32) x 7,5 = 5,6 mg/kg BB
  • 15. Contoh kasus 2 : • Lithium memiliki klirens (Cl) sebesar 41, 5 mL/menit pada kelompok pasien usia rata-rata 25 tahun. Sedangkan pada kelompok pasien lanjut usia (rata-rata usia 63 tahun) klirens Lithium adalah 7.7 mL/menit. Berapa % dari dosis normal lithium yang seharusnya diberikan kepada pasien usia 65 tahun? (7,7/41,5) x 100% dosis = 20% dosis
  • 16. Contoh Klinis : • Hipertensi merupakan penyakit yang umum terjadi pada pasien usia lanjut. Dikaji penggunaan felodipine (Plendil), suatu antagonis channel Ca pada subyek orang muda dan usia lanjut. Setelah pemberian dosis oral felodipine 5 mg, AUC and C max pada pasien usia lanjut (67–79 years of age, mean weight 71 kg ) adalah tiga kali subyek org muda (20–34 years of age, mean weight 75 kg)
  • 17.
  • 18. • Effect samping dari felodipine pada pasien usia lanjut berupa flushing (9 dari 11 subjects), and palpitation (3 dari 11 subjects), sedangkan pada pasien muda hanya 1 orang . • Systemic clearance pd LANSIA 248 ± 108 L/hr dan 619 ± 214 L/hr pada subyek muda. • F pada lansia = 15.5% dan pada subyek muda = 15.3% (Concomitant medications included a diuretic and α -blocker)
  • 19. a. Apakah penyebab dari perbedaan AUC antara subyek usia lanjut dan anak muda? b. Berapakah kadar felodipin pada keadaan tunak (ss) pada pasien usia lanjut apabila dosis dan interval dosis tidak berubah? c. Dapatkah felodipine diberikan dengan aman pada pasien usia lanjut?
  • 20. Jawaban a. AUC pada usial lanjut menjadi lebih tinggi karena adanya penurunan Cl pada usia lanjut tsb. b.
  • 21. c. Pasien usia lanjut mempunyai efek samping yang lebih banyak dibandingkan pada orang dewasa muda. Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan efek samping adalah : (1) penurunan aliran darah ke hati (2) penurunan kalium pada tubuh (3) peningkatan bioavailabilitas atau (4) penurunan klirens
  • 22. PENGATURAN DOSIS PADA PENDERITA OBESITAS • Obesitas merupakan masalah besar hampir di setiap negara. • Obesitas dikaitkan dengan meningkatnya mortalitas dikarenakan : – insiden Hipertensi – aterosklerosis – CAD (coronary atery disease) – Diabet – keadaan2 lain
  • 23. Batasan Obesitas • Seorang pasien dianggap obesitas jika berat badan aktual melebihi berat badan ideal atau yg diinginkan sebesar 30% • Berat badan ideal atau yg diinginkan didasarkan pada berat dan tinggi badan rata-rata untuk pria dan wanita dengan mempertimbangkan usia. • Atlet yang memiliki berat badan lebih besar karena massa otot lebih besar tidak dianggap mengalami obesitas. • Obesitas sering didefinisikan oleh indeks massa tubuh (BMI), nilai yang menormalkan berat badan berdasarkan tinggi badan. • BMI dinyatakan sebagai berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi orang (meter) atau kg/m2
  • 24. Perhitungan BMI 5 klasifikasi bobot badan berdasarkan BMI
  • 25. Efek Obesitas BMI berkorelasi kuat dengan total lemak tubuh pada orang dewasa yang bukan lansia; umumnya digunakan sebagai ukuran total lemak tubuh Kelebihan lemak tubuh meningkatkan risiko kematian dan komorbiditas utama seperti : • diabetes tipe 2, • hipertensi, • dislipidemia, • penyakit kardiovaskular, • osteoartritis lutut, • sleep apnea, dan • beberapa jenis kanker
  • 26. Seorang pasien obesitas (BMI> 30) memiliki akumulasi jaringan lemak yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh normal. Jaringan adiposa (lemak) memiliki proporsi air yang lebih kecil dibandingkan jaringan otot. Dengan demikian, pasien obesitas memiliki proporsi total air tubuh/ total berat badan yang lebih kecil dibandingkan pasien yang berat badannya ideal, yang dapat berpengaruh pada Vd obat
  • 27. Contoh Vd pasien obese = 0,46 L/kg Vd orang ideal = 0,62 L/kg antipyrine
  • 28. catatan BMI bukanlah ukuran adipositas yang sangat akurat pada pasien individu tertentu, terutama pada orang dengan peningkatan massa tubuh tanpa lemak, seperti atlet, dan pada anak-anak. Pendekatan lain telah digunakan untuk memprediksi hubungan obesitas dengan kardiovaskular risiko, seperti lingkar pinggang, rasio pinggang-ke-pinggul, dan indeks pinggang ke pinggul ke tinggi badan Lean body weight
  • 29. Selain perbedaan dalam total air tubuh per kilogram berat badan pada pasien obesitas, proporsi lemak tubuh yang lebih besar pada pasien ini dapat menyebabkan perubahan distribusi dalam farmakokinetik obat karena pembagian obat antara komponen lipid dan air.
  • 30. Obat-obatan seperti digoxin dan gentamicin sangat polar dan cenderung didistribusikan ke dalam air daripada ke jaringan lemak. Meskipun obat lipofilik dikaitkan dengan volume distribusi yang lebih besar pada pasien obesitas dibandingkan dengan obat hidrofilik, ada pengecualian dan efek obesitas pada obat tertentu harus dipertimbangkan untuk strategi dosis yang akurat.
  • 31. Parameter farmakokinetik lainnya dapat berubah pada pasien obesitas sebagai akibat dari perubahan fisiologis, seperti infiltrasi lemak hati yang mempengaruhi biotransformasi dan perubahan kardiovaskular yang dapat mempengaruhi aliran darah ginjal dan ekskresi ginjal.
  • 32. Pendosisan berdasarkan berat badan aktual dapat menyebabkan overdosis pada obat-obatan seperti aminoglikosida (misalnya, gentamicin), yang sangat polar dan didistribusikan dalam cairan ekstraseluler. Pendosisan obat-obat ini didasarkan pada berat badan ideal.
  • 33. Berat badan tanpa lemak (LBW) telah diperkirakan oleh beberapa persamaan empiris berdasarkan tinggi badan pasien dan berat aktual (total) tubuh Rumus LBW :
  • 34. EFEK OBESE thd Parameter PK OBESE LEMAK HIPERTROPI OBAT LIPOFILIK OBAT HIDROFILIK Vd Cth : Diazepam, Carbamazepin, trazodone Cth : Digoxin, Ranitidin dan Cimetidine Vd TETAP Obar ber-Vd rendah Obat ber-Vd sedang-Tinggi Vd Cth : Aminoglikosida Cth : Digoksin Vd TETAP GFR-METABOLISME-HALF LIFE ???
  • 35. EFEK OBESE thd Parameter PK OBESE Glomerulus Filtration Rate (GFR) METABOLISME WAKTU PARUH (T ½) CL Vancomicine, Aminoglikosida, Cimetidine Tdk mengubah mengubah Diazepam Carbamaze pin, siklosforin, Metilprednisolon CL hepatik ???
  • 36. Hubungan Obesitas dan T ½ t ½ = 0,693 x Vd/Cl Ada 3 kemungkinan : 1) Jika perubahan Vd sebanding dengan perubahan Cl maka t ½ akan tetap (tidak berubah), contoh : Aminoglikosida 2) Jika Vd naik, tetapi Cl tetap, maka t ½ akan meningkat Contoh : Carbamazepin 3) Jika Cl berubah, namun Vd tetap, maka t ½ akan berubah Contoh : Metilprednisolon