Dokumen tersebut memberikan ringkasan potret indeks inovasi di Jawa Timur berdasarkan data tahun 2019 hingga 2021. Beberapa kabupaten dan kota seperti Situbondo, Banyuwangi, Kabupaten Malang, dan Kota Probolinggo konsisten mendapat predikat "Sangat Inovatif" selama tiga tahun berturut-turut.
3. Potret Indeks Inovasi di Jawa Timur
Prov/Kab/Kota
IID 2019 IID 2020 IID 2021
Skor Predikat Skor Predikat Skor Predikat
Provinsi Jawa Timur 12780 Sangat Inovatif 5043 Sangat Inovatif 63.15 Sangat Inovatif
Kab. Bangkalan 160 Kurang Inovatif 848 Inovatif 57.46 Inovatif
Kab. Banyuwangi 74400 Sangat Inovatif 11542 Sangat Inovatif 84.19 Sangat Inovatif
Kab. Blitar 10530 Sangat Inovatif 3922 Sangat Inovatif 56.58 Inovatif
Kab. Bojonegoro 160 Kurang Inovatif 1971 Sangat Inovatif 60.37 Sangat Inovatif
Kab. Bondowoso 790 Inovatif 226 Kurang Inovatif 58.57 Inovatif
Kab. Gresik 10060 Sangat Inovatif 3549 Sangat Inovatif 43.04 Inovatif
Kab. Jember - Belum Isi Data 6 Kurang Inovatif 5.56 Kurang Inovatif
Kab. Jombang 730 Inovatif 3548 Sangat Inovatif 58.51 Inovatif
Kab. Kediri 160 Kurang Inovatif 279 Kurang Inovatif 44.29 Inovatif
Kab. Lamongan 1060 Sangat Inovatif 804 Inovatif 49.34 Inovatif
Kab. Lumajang 1780 Sangat Inovatif 50 Kurang Inovatif 57.50 Inovatif
Kab. Madiun 2760 Sangat Inovatif 1820 Sangat Inovatif 46.44 Inovatif
Kab. Magetan 2040 Sangat Inovatif 4027 Sangat Inovatif 46.09 Inovatif
Kab. Malang 39390 Sangat Inovatif 8565 Sangat Inovatif 60.20 Sangat Inovatif
Kab. Mojokerto 350 Kurang Inovatif 1345 Sangat Inovatif 45.31 Inovatif
Kab. Nganjuk - Belum Isi Data 3 Kurang Inovatif 17.60 Kurang Inovatif
Kab. Ngawi 520 Inovatif 4622 Sangat Inovatif 46.75 Inovatif
Kab. Pacitan 17510 Sangat Inovatif 3884 Sangat Inovatif 44.88 Inovatif
4. Potret Indeks Inovasi di Jawa Timur
Prov/Kab/Kota
IID 2019 IID 2020 IID 2021
Skor Predikat Skor Predikat Skor Predikat
Kab. Pamekasan - - 3093 Sangat Inovatif 54.35 Inovatif
Kab. Pasuruan 800 Inovatif 47 Kurang Inovatif 10.72 Kurang Inovatif
Kab. Probolinggo 1830 Sangat Inovatif 2417 Sangat Inovatif 44.70 Inovatif
Kab. Sampang 860 Inovatif 2454 Sangat Inovatif 59.24 Inovatif
Kab. Sidoarjo 17650 Sangat Inovatif 3983 Sangat Inovatif 48.55 Inovatif
Kab. Situbondo 45910 Sangat Inovatif 24011 Sangat Inovatif 60.05 Sangat Inovatif
Kab. Sumenep 690 Inovatif 7669 Sangat Inovatif 50.38 Inovatif
Kab. Trenggalek 5320 Sangat Inovatif 3342 Sangat Inovatif 55.28 Inovatif
Kab. Tuban 11350 Sangat Inovatif 3807 Sangat Inovatif 56.73 Inovatif
Kab. Ponorogo 60 Kurang Inovatif 1709 Sangat Inovatif 33.84 Inovatif
Kota Batu - Belum Isi Data 847 Inovatif 24.46 Kurang Inovatif
Kota Blitar 360 Kurang Inovatif 47 Kurang Inovatif 53.21 Inovatif
Kota Kediri 970 Inovatif 1697 Sangat Inovatif 55.03 Inovatif
Kota Madiun 1080 Sangat Inovatif 1892 Sangat Inovatif 52.99 Inovatif
Kota Malang 25140 Sangat Inovatif 3075 Sangat Inovatif 51.88 Inovatif
Kota Mojokerto 160 Kurang Inovatif 1094 Sangat Inovatif 62.30 Sangat Inovatif
Kota Pasuruan - Belum Isi Data 47 Kurang Inovatif 13.60 Kurang Inovatif
Kota Probolinggo 5660 Sangat Inovatif 2417 Sangat Inovatif 61.51 Sangat Inovatif
Kota Surabaya 33730 Sangat Inovatif 529 Inovatif 64.70 Sangat Inovatif
5. Refleksi atas Indeks Inovasi di Jawa Timur
Situbondo, Banyuwangi, Kab. Malang, dan Kota Probolinggo, adalah
4 daerah paling konsisten, dengan merebut predikat “Sangat
Inovatif” selama 3 tahun berturut-turut.
Bojonegoro dan Kota Mojokerto menjadi 2 daerah yang paling
progresif, dengan melakukan lompatan dari “Kurang Inovatif” pada
tahun 2019 menjadi “Sangat Inovatif” pada tahun 2020 dan 2021.
Jumlah kab/kota yang berpredikat “Sangat Inovatif” pada tahun
2021 hanya ada 7, menurun drastis dibanding tahun 2021 sebanyak
25 kab/kota.
Ada 4 kab/kota yang selama 3 tahun berturut-turut berpredikat
“Kurang Inovatif”, yakni Pasuruan, Kota Pasuruan, Kediri & Nganjuk.
Terdapat 20 daerah yang mengalami penurunan predikat, dari
“Sangat Inovatif” menjadi “Inovatif”, atau dari “Inovatif” menjadi
“Kurang Inovatif”.
6. Situbondo dalam Peta IID Jatim 2019-2021
Peringkat
IID 2019 IID 2020 IID 2021
Skor Daerah Skor Daerah Skor Daerah
1 74.400 Banyuwangi 24.011 Situbondo 84,19 Kab. Banyuwangi
2 45.910 Situbondo 11.542 Banyuwangi 64,70 Kota Surabaya
3 39.390 Kab. Malang 8.565 Kab. Malang 62.30 Kota Mojokerto
4 33.730 Surabaya 7.669 Sumenep 61,51 Kota Probolinggo
5 25.140 Kota Malang 4.622 Ngawi 60,37 Kab. Probolinggo
6 17.650 Sidoarjo 4.027 Magetan 60,20 Kab. Malang
7 17.510 Pacitan 3.983 Sidoarjo 60,05 Kab. Situbondo
Sumber: Government Innovation Award (IGA) 2019-2021, BPP Kemendagri (diolah)
7. Refleksi bagi Situbondo
Mengapa Situbondo mengalami penurunan cukup
drastis?
Meskipun masih dalam predikat “Sangat Memuaskan”,
namun Situbondo seperti berada di “bibir jurang”
yang rentan terpeleset ke predikat “Inovatif” bahkan
“Kurang Inovatif”.
Bagaimana perasaan anda saat mengetahui daerah
kita “dikalahkan” oleh daerah lain yang sebelumnya
“bukan siapa-siapa”?
Ingat: jangankan Situbondo, perusahaan kelas dunia-
pun jatuh karena gagal menjaga budaya inovasi!
Ingat juga bahwa sehebat apapun inovasi di waktu
tertentu, itu bersifat sangat sementara!
8. Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
PerusahaanSekelas
Sekelas
Sekelas
SekelasNokiadan Sony
Nokiadan Sony
Nokiadan Sony
Nokiadan Sony-
-
-
-pun
pun
pun
pun Rontok
Rontok
Rontok
Rontok
Pemimpin perusahaan Sony mengundurkan
diri tahun 2005 karena mengalami keterpurukan
ekonomi, ribuan karyawannya diberhentikan. Sony
telah kehilangan kreativitas, motivasi, dan moral.
Nokia & Sony bukan hanya gagal dalam berinovasi, namun juga gagal dalam
membangun budaya organisasi yang solid & kompetitif.
Dalam pidato terakhir yang disampaikan oleh CEO
Nokia, Stephen Elop, dia mengatakan: “Kami tidak
melakukan kesalahan apapun, tapi entah
bagaimana kami kalah (gagal)”.
11. Terus Jadikan Inovasi sebagai Kebiasaan
“We are what we repeatedly do. Excellence is not an act, but a habit” (Aristoteles)
Mengapa Mike Tyson bisa menjadi Juara Dunia pada usia 20 tahun (22-11-1986),
namun TIDAK menjadi Novelis kelas dunia seperti Andrea Hirata?
12. Membangun Inovasi = Membangun Manusianya
Masamune dan Muramasa adalah ahli pedang
terbaik di Jepang, yang dipercaya hidup pada akhir
abad ke-13 M.
Keduanya terlibat persaingan untuk menentukan
siapa pembuat pedang yang lebih hebat. Dalam
sebuah versi, diceritakan bahwa masing-masing
pedang buatan Masamune dan Murasama dan
diletakkan di atas sungai untuk menguji kualitasnya.
Pedang Muramasa memotong semua yang
bersentuhan dengan bilahnya. Sebaliknya, pedang
Masamune hanya memotong daun yang
mengambang, dan memotong secara lembut.
Muramasa merasa menang karena pedangnya lebih
tajam, namun penilaian ada di tangan seorang
bhikku. Bhikkhu itu memutuskan bahwa kualitas
pedang Masamune lebih tinggi daripada milik
Muramasa, karena pedang Muramasa adalah
ciptaan yang jahat dan haus darah, karena pedang
itu memotong segalanya tanpa pandang bulu.
Pedang Masamune dan Pedang Muramasa adalah produk inovasi
teknologi yang paling canggih dimasanya, bahkan sampai
sekarang. Namun yang membedakan keduanya adalah
”pembuatnya”. Masamune membuat pedangnya didasari niat
tulus, dan tujuan untuk menghasilkan manfaat yang jelas.
Membangun MANUSIA yang berkarakter jauh lebih penting
dari pada sekedar menghasilkan INOVASI sebanyak mungkin.
13. Berinovasi secara Berjamaah
SOCIAL EXPERIMENT:
Perintah: Barangsiapa berlari paling cepat, ia akan
mendapatkan sekeranjang buah!
Respon: Bergandengan tangan, maju bersama, MENANG
BERSAMA, dan menikmati buah secara bersama
(OBONATO)
14. Fokuslah pada Tujuan Merebut Kembali Predikat “Juara”
Jangan tergoda untuk melakukan banyak hal yang
justru memecah konsentrasi kita terhadap tujuan
organisasi. Lebih baik fokus pada sedikit program
namun memberi dampak besar. Kebanyakan
program hanya menghabiskan energi dan
menghamburkan risorsis.
Fokuslah pada prioritas organisasi, bukan pada
aktivitas.
16. Dimensi Finite Games Infinite Games
Tujuan Memenangkan &
mengakhiri permainan
Melanjutkan &
mengabadikan permainan
Sifat Memiliki batasan tertentu
(temporal, spasial,
numerikal, metodikal)
Memiliki batasan yang lebih
lunak namun kompleks, shg
mengesankan “tanpa batas”
Fokus Komunitas (society) Peradaban (culture)
Dampak Menghambat kreativitas Mendorong kreativitas
Seluruh aspek kehidupan
adalah “game”, dan setiap
orang bisa menjadikannya
“finite” atau “infinite”
Jadilah “Pemain” yang Tidak Terbatas !!
18. Untuk Apa Menjadi Pemimpin?
Seorang pemimpin bukanlah
PEKERJA yang mengerjakan
pekerjaan RUTIN seperti ROBOT.
Pemimpin adalah mereka yang
berpikir & berbuat untuk
memberikan PENINGGALAN yang
baik bagi orang lain sejak pertama
diangkat sebagai pemimpin.
USIA kepemimpinan tidak sama
dengan MASA TUGAS sebagai
pegawai. LEGACY yang baik akan
terus memberikan MAKNA meskipun
seseorang tidak lagi menduduki
jabatan.