SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Baixar para ler offline
Menyelamatkan Konstitusi Pasca
Penangkapan Ketua MK oleh KPK
Jakarta, 9 Oktober 2013Disampaikan untuk Knowledge Sharing Forum LAN
P U S A T K A J I A N H U K U M A D M I N I S T R A S I N E G A R A L A N - R I
Sekilas Mahkamah Konstitusi
1. MK dibentuk dengan UU No. 24/2003 yang telah
diubah dengan UU No. 8/2011.
2. Seleksi Hakim Konstitusi:
Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 orang anggota
hakim konstitusi yg ditetapkan oleh Presiden, yg
diajukan masing-masing 3 orang oleh MA, 3 orang
oleh DPR, dan 3 orang oleh Presiden.
Pasal 24C (3) UUD 1945
Sekilas MK: Kewenangan
Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yg
putusannya bersifat final untuk:
1. Menguji undang-undang terhadap UUD (PUU).
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara
(SKLN).
3. Memutus pembubaran partai politik.
4. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu
(PHPU).
5. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden.
Pasal 24C (1 dan 2) UUD 1945
Sekilas MK: Perkara 2003-2012
Visi & Misi yg Terkoyak …
Visi:
Tegaknya konstitusi dalam rangka mewujudkan cita
negara hukum dan demokrasi demi kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang bermartabat.
Misi:
1. Mewujudkan Mahkamah Konstitusi sebagai salah
satu pelaku kekuasaan kehakiman yang modern
dan terpercaya.
2. Membangun konstitusionalitas Indonesia dan
budaya sadar berkonstitusi.
Hilangnya
Public
Trust MK
Rapuhnya
Budaya Sadar
Konstitusi
Potensi
Penyimpangan
Konstitusional
Lemahnya Rechstaat
& Menguatnya
Machstaat
Lemahnya
Perlindungan HAM &
Hak Konstitusi WN
Dampak Sistemik AM
Menyelamatkan MK atau
Menyelamatkan Konstitusi?
MK memang kehilangan kredibilitas hukum dan
legitimasi politik dari rakyat Indonesia, butuh waktu
panjang untuk mengembalikan citra & kepercayaan
publik.
Namun ancaman yg lebih besar & nyata adalah
Konstitusi yg tersandera oleh premanisme sistemik
(gangster capture), tercabik-cabik oleh kepentingan
politik sesat & ternoda oleh perilaku korup yg nista.
Selamatkan Konstitusi !!
Polemik 1: Pengawasan MK
Ada tuntutan baru MK diawasi secara khusus oleh
lembaga khusus. Siapa? Bagaimana mekanismenya?
Siapa yg mengawasi lembaga yang mengawasi MK?
Opsi 1: Ciptakan sistem checks and balances
baru yg lebih berimbang.
Opsi 2: KY mengawasi Hakim MK, why not? MK
telah menganulir kewenangan KY untuk
mengawasi Hakim MK. Menurut saya, ini adalah
putusan yg mengandung conflict of interest
karena menyangkut diri sendiri.
Polemik 2: Pembubaran MK
Lantas siapa yang menguji UU terhadap UUD?
Kembali sepenuhnya ke MPR melalui constitutional
review (amendment)? Menghidupkan kembali Pasal
3 UUD 1945?
MPR bukan lembaga hukum yang bertugas
melalukan review hukum, melainkan lembaga
pembentuk UUD.
Opsi: tolak ide pembubaran karena ide ini
sangat inkonstitusional. Kewenangan MK juga
dipertahankan!
Absahkah keputusan MK hanya dengan 8 Hakim?
Sifat kolegial, tetap sah meski jumlah hakim
kurang dari 9. Pasal 28 UU No. 23/2003 mengatur
dalam keadaan luar biasa putusan dapat
dilakukan oleh 7 orang.
Penggantian hakim adalah hal biasa dan tidak
mengganggu kinerja institusi. Pemberhentian dan
penggantian mengacu pasal 26 UU No. 8/2011.
Opsi: the show just must go on !! Jumlah hakim
yang mengadili & memutus tidak mengurangi
legalitas putusan.
Polemik 3: Legalitas Putusan
Perlukah review terhadap putusan-putusan MK yg telah
lewat & inkarcht, namun terindikasi suap/korupsi?
Apakah putusan itu batal demi hukum (nietig)?
Opsi 1: Demi asas legalitas (kepastian hukum),
putusan tetap sah dan mengikat sampai dibuktikan
sebaliknya.
Opsi 2: Demi kebenaran, terhadap fakta penipuan
(bedrog), paksaan (dwang), sogokan (omkoping),
dan kesesatan (dwaling), dapat dimintakan
pembatalan (vernietig baar). Hal ini sesuai adagium
“tegakkan keadilan meski langit runtuh”.
Polemik 4: Legalitas Putusan
Polemik 5: Seleksi Hakim
Ada tuntutan agar DPR tidak lagi memiliki hak
mengajukan calon hakim konstitusi.
Opsi 1: Hilangkan unsur politis. Kembalikan
seleksi Hakim Konstitusi kepada KY sebagaimana
seleksi Hakim Agung bertentangan dengan UUD
1945 pasal 24C.
Opsi 2: Pengajuan tetap dari Presiden, DPR, dan
MA @ 3 orang, namun calon yang diajukan tidak
boleh berasal dari pengurus aktif Parpol, dengan
benar-benar mempertimbangkan kapasitas/
kecakapan, track record, dan integritas kandidat,
serta “telah selesai dengan dirinya sendiri”.
Polemik 6: Perpu
Konstitusional atau Inkonstitusional?
Opsi 1: Konstitusional, karena memang menjadi
kewenangan Presiden.
Opsi 2: Inkonstitusional, karena tidak cukup alasan
“hal ihwal kegentingan yg memaksa” (Psl 22).
o Ketiadaan seorang hakim tidak menunda persidangan,
dan tidak mengurangi legitimasi putusan;
o Ketiadaan lembaga pengawas khusus bukan alasan
menunda proses hukum yang sedang berlangsung;
o Praduga bersalah kepada AM tidak dapat diterapkan
kepada 8 hakim lainnya.
Terima Kasih
Jakarta, 9 Oktober 2013Disampaikan untuk Knowledge Sharing Forum LAN
P U S A T K A J I A N H U K U M A D M I N I S T R A S I N E G A R A L A N - R I

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
yudikrismen1
 
1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid
Ronalto_Tan
 
12 posisiparapihak
12 posisiparapihak12 posisiparapihak
12 posisiparapihak
Ronalto_Tan
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Sigit Riono
 
Jabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabat
Jabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabatJabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabat
Jabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabat
TsaniaZ
 
8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan
Ronalto_Tan
 
slide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukumslide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukum
Undip
 
13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili
Ronalto_Tan
 

Mais procurados (19)

UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid1 pengertiandan sumberhkacpid
1 pengertiandan sumberhkacpid
 
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptxTATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
TATA CARA (HUKUM ACARA) PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI.pptx
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
 
12 posisiparapihak
12 posisiparapihak12 posisiparapihak
12 posisiparapihak
 
Dasar hukum forensik
Dasar hukum forensikDasar hukum forensik
Dasar hukum forensik
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
Jabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabat
Jabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabatJabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabat
Jabatan hakim konstitusi berjumlah 9 orang pejabat
 
Makalah praperadilan
Makalah praperadilanMakalah praperadilan
Makalah praperadilan
 
13 praperadilan
13 praperadilan13 praperadilan
13 praperadilan
 
8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan
 
Kpk
KpkKpk
Kpk
 
slide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukumslide share presentasi Upaya hukum
slide share presentasi Upaya hukum
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 
13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili
 

Destaque

Chad Camara HCI/d Master's Capstone Slide Deck
Chad Camara HCI/d Master's Capstone Slide DeckChad Camara HCI/d Master's Capstone Slide Deck
Chad Camara HCI/d Master's Capstone Slide Deck
chaddyc
 
La Familia - Project Instructions_092514
La Familia - Project Instructions_092514La Familia - Project Instructions_092514
La Familia - Project Instructions_092514
Fran Siracusa
 

Destaque (7)

Chad Camara HCI/d Master's Capstone Slide Deck
Chad Camara HCI/d Master's Capstone Slide DeckChad Camara HCI/d Master's Capstone Slide Deck
Chad Camara HCI/d Master's Capstone Slide Deck
 
I learn handout a_072714
I learn handout a_072714I learn handout a_072714
I learn handout a_072714
 
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja KecamatanPelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
 
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling MenolakKetika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
 
Toys, Pato
Toys, PatoToys, Pato
Toys, Pato
 
La Familia - Project Instructions_092514
La Familia - Project Instructions_092514La Familia - Project Instructions_092514
La Familia - Project Instructions_092514
 
Michigan\'s Future: It\'s all about lifestyles
Michigan\'s Future: It\'s all about lifestylesMichigan\'s Future: It\'s all about lifestyles
Michigan\'s Future: It\'s all about lifestyles
 

Semelhante a Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK

Menghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusanMenghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusan
Esdeempat Kandangmas
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
ChoujiEriko
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Ahmad Solihin
 
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakimanPenyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
abd_
 

Semelhante a Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK (20)

Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanPenyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
 
peradilan di indonesia.pptx
peradilan di indonesia.pptxperadilan di indonesia.pptx
peradilan di indonesia.pptx
 
Menghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusanMenghambat laju judicial terorism pada putusan
Menghambat laju judicial terorism pada putusan
 
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesiaKedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
Kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan indonesia
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
 
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945
Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945
 
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undangWewenang mahkamah konstitusi menguji undang
Wewenang mahkamah konstitusi menguji undang
 
D1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
D1 Pajak: Mahkamah KonstitusiD1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
D1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
 
Komisi Yudisial
Komisi YudisialKomisi Yudisial
Komisi Yudisial
 
MK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdf
MK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdfMK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdf
MK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdf
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
 
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakimanPenyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
 
judicial appointment
judicial appointmentjudicial appointment
judicial appointment
 
Tgs 1
Tgs 1Tgs 1
Tgs 1
 
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusiSejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
 
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusiSejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
Sejarah terbentuknya mahkamah konstitusi
 
Mengenal Lebih Jauh Mahkamah Konstitusi dari Fungsi dan Produktivitasnya
Mengenal Lebih Jauh Mahkamah Konstitusi dari Fungsi dan ProduktivitasnyaMengenal Lebih Jauh Mahkamah Konstitusi dari Fungsi dan Produktivitasnya
Mengenal Lebih Jauh Mahkamah Konstitusi dari Fungsi dan Produktivitasnya
 
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusipengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
 
Mahkamah Konstitusi.pptx
Mahkamah Konstitusi.pptxMahkamah Konstitusi.pptx
Mahkamah Konstitusi.pptx
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
 

Mais de Tri Widodo W. UTOMO

Mais de Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK

  • 1. Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK oleh KPK Jakarta, 9 Oktober 2013Disampaikan untuk Knowledge Sharing Forum LAN P U S A T K A J I A N H U K U M A D M I N I S T R A S I N E G A R A L A N - R I
  • 2. Sekilas Mahkamah Konstitusi 1. MK dibentuk dengan UU No. 24/2003 yang telah diubah dengan UU No. 8/2011. 2. Seleksi Hakim Konstitusi: Mahkamah Konstitusi mempunyai 9 orang anggota hakim konstitusi yg ditetapkan oleh Presiden, yg diajukan masing-masing 3 orang oleh MA, 3 orang oleh DPR, dan 3 orang oleh Presiden. Pasal 24C (3) UUD 1945
  • 3. Sekilas MK: Kewenangan Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yg putusannya bersifat final untuk: 1. Menguji undang-undang terhadap UUD (PUU). 2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara (SKLN). 3. Memutus pembubaran partai politik. 4. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu (PHPU). 5. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden. Pasal 24C (1 dan 2) UUD 1945
  • 5. Visi & Misi yg Terkoyak … Visi: Tegaknya konstitusi dalam rangka mewujudkan cita negara hukum dan demokrasi demi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang bermartabat. Misi: 1. Mewujudkan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang modern dan terpercaya. 2. Membangun konstitusionalitas Indonesia dan budaya sadar berkonstitusi.
  • 6. Hilangnya Public Trust MK Rapuhnya Budaya Sadar Konstitusi Potensi Penyimpangan Konstitusional Lemahnya Rechstaat & Menguatnya Machstaat Lemahnya Perlindungan HAM & Hak Konstitusi WN Dampak Sistemik AM
  • 7. Menyelamatkan MK atau Menyelamatkan Konstitusi? MK memang kehilangan kredibilitas hukum dan legitimasi politik dari rakyat Indonesia, butuh waktu panjang untuk mengembalikan citra & kepercayaan publik. Namun ancaman yg lebih besar & nyata adalah Konstitusi yg tersandera oleh premanisme sistemik (gangster capture), tercabik-cabik oleh kepentingan politik sesat & ternoda oleh perilaku korup yg nista. Selamatkan Konstitusi !!
  • 8. Polemik 1: Pengawasan MK Ada tuntutan baru MK diawasi secara khusus oleh lembaga khusus. Siapa? Bagaimana mekanismenya? Siapa yg mengawasi lembaga yang mengawasi MK? Opsi 1: Ciptakan sistem checks and balances baru yg lebih berimbang. Opsi 2: KY mengawasi Hakim MK, why not? MK telah menganulir kewenangan KY untuk mengawasi Hakim MK. Menurut saya, ini adalah putusan yg mengandung conflict of interest karena menyangkut diri sendiri.
  • 9. Polemik 2: Pembubaran MK Lantas siapa yang menguji UU terhadap UUD? Kembali sepenuhnya ke MPR melalui constitutional review (amendment)? Menghidupkan kembali Pasal 3 UUD 1945? MPR bukan lembaga hukum yang bertugas melalukan review hukum, melainkan lembaga pembentuk UUD. Opsi: tolak ide pembubaran karena ide ini sangat inkonstitusional. Kewenangan MK juga dipertahankan!
  • 10. Absahkah keputusan MK hanya dengan 8 Hakim? Sifat kolegial, tetap sah meski jumlah hakim kurang dari 9. Pasal 28 UU No. 23/2003 mengatur dalam keadaan luar biasa putusan dapat dilakukan oleh 7 orang. Penggantian hakim adalah hal biasa dan tidak mengganggu kinerja institusi. Pemberhentian dan penggantian mengacu pasal 26 UU No. 8/2011. Opsi: the show just must go on !! Jumlah hakim yang mengadili & memutus tidak mengurangi legalitas putusan. Polemik 3: Legalitas Putusan
  • 11. Perlukah review terhadap putusan-putusan MK yg telah lewat & inkarcht, namun terindikasi suap/korupsi? Apakah putusan itu batal demi hukum (nietig)? Opsi 1: Demi asas legalitas (kepastian hukum), putusan tetap sah dan mengikat sampai dibuktikan sebaliknya. Opsi 2: Demi kebenaran, terhadap fakta penipuan (bedrog), paksaan (dwang), sogokan (omkoping), dan kesesatan (dwaling), dapat dimintakan pembatalan (vernietig baar). Hal ini sesuai adagium “tegakkan keadilan meski langit runtuh”. Polemik 4: Legalitas Putusan
  • 12. Polemik 5: Seleksi Hakim Ada tuntutan agar DPR tidak lagi memiliki hak mengajukan calon hakim konstitusi. Opsi 1: Hilangkan unsur politis. Kembalikan seleksi Hakim Konstitusi kepada KY sebagaimana seleksi Hakim Agung bertentangan dengan UUD 1945 pasal 24C. Opsi 2: Pengajuan tetap dari Presiden, DPR, dan MA @ 3 orang, namun calon yang diajukan tidak boleh berasal dari pengurus aktif Parpol, dengan benar-benar mempertimbangkan kapasitas/ kecakapan, track record, dan integritas kandidat, serta “telah selesai dengan dirinya sendiri”.
  • 13. Polemik 6: Perpu Konstitusional atau Inkonstitusional? Opsi 1: Konstitusional, karena memang menjadi kewenangan Presiden. Opsi 2: Inkonstitusional, karena tidak cukup alasan “hal ihwal kegentingan yg memaksa” (Psl 22). o Ketiadaan seorang hakim tidak menunda persidangan, dan tidak mengurangi legitimasi putusan; o Ketiadaan lembaga pengawas khusus bukan alasan menunda proses hukum yang sedang berlangsung; o Praduga bersalah kepada AM tidak dapat diterapkan kepada 8 hakim lainnya.
  • 14. Terima Kasih Jakarta, 9 Oktober 2013Disampaikan untuk Knowledge Sharing Forum LAN P U S A T K A J I A N H U K U M A D M I N I S T R A S I N E G A R A L A N - R I