SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI
Lembaga Administrasi Negara RI
Mewujudkan Administrasi Negara
yang Inovatif
– Profil dan Kinerja LAN Dibidang Inovasi Periode 2015-2016 –
Dr. Adi Suryanto, M.Si
(Kepala LAN-RI)
1
LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif
“Profil dan Kinerja LAN-RI Dibidang Inovasi Periode 2015-2016”
A. PENGANTAR
Dengan Peraturan Presiden Nomor 57/2013, LAN-RI mendapat mandat baru
dari pemerintah untuk menumbuhkan dan mengembangkan inovasi sektor publik.
Untuk menjalankan mandat tersebut, maka LAN-RI mencanangkan misi untuk
mewujudkan administrasi negara yang inovatif pada tahun 2019.
Sebagaimana diketahui, tahun 2019 merupakan target pemerintah untuk
mewujudkan Smart ASN, yakni sosok aparatur pemerintah yang profesional dan
kompeten, berdaya saing, dan berintegritas tinggi. LAN-RI menyadari sepenuhnya
bahwa target tersebut merupakan tantangan yang sangat besar dan membutuhkan
paradigma dan pendekatan baru secara terus menerus untuk memperbaharui pola
pikir, tata kelola organisasi, hingga budaya kerja yang berorientasi pada terwujudnya
organisasi berkinerja tinggi.
Singkatnya, inovasi tidak lagi memadai sebagai pilihan, namun telah menjadi
keharusan bahkan kebutuhan bagi setiap jajaran instansi pemerintah baik di tingkat
pusat maupun daerah.
B. ROADMAP INOVASI DALAM MEWUJUDKAN SMART ASN
Dalam rangka mengakselerasi dan memastikan terwujudnya Smart ASN
sebagaimana disebutkan diatas, dibutuhkan sebuah peta jalan atau milestone yang
rasional, terukur, dan saling terkoneksi, sehingga memudahkan upaya melakukan
monitoring sampai dengan evaluasi hasil akhirnya.
LAN-RI meyakini bahwa Smart ASN hanya akan terwujud jika inovasi menjadi
gerakan nasional yang meiibatkan seluruh komponen bangsa, baik pemerintah di
setiap levelnya (K/L hingga desa), kalangan swasta, maupun masyarakat madani. Ini
berarti bahwa inovasi harus menjadi tanggungjawab bersama (co-responsibility),
yang dipikirkan secara bersama (co-thinking), dirancang dan dilakukan bersama (co-
2
creating), dan pada akhirnya dinikmati manfaatnya secara bersama-sama pula (co-
benefitting).
Dengan pola berpikir tersebut, maka LAN-RI merumuskan roadmap inovasi
administrasi negara hingga tahun 2019 dalam 4 (empat) tahapan strategis, yakni:
penyelenggaraan laboratorium inovasi (innovation laboratory) mulai 2015,
pencanangan inovasi ditingkat pemerintahan terbawah (street-level innovation) mulai
2016, penguatan inovasi yang sinergis dengan dukungan dunia usaha (corporation-
supported innovation) mulai 2017, dan pengembangan inovasi oleh kelompok
masyarakat madani (community-based innovation) mulai 2018.
Dalam bentuk gambar, roadmap inovasi administrasi negara 2015-2019 dapat
diilustrasikan dalam pemodelan sebagai berikut:
Gambar 1.
Roadmap Inovasi Administrasi Negara Menuju Smart ASN 2019
C. GAMBARAN KINERJA LAN DIBIDANG INOVASI
Dari keempat milestone diatas, baru program Laboratorium Inovasi yang sudah
berjalan efektif. Program ini dimaksudkan melahirkan kebaruan dalam manajemen
pemerintahan secara masif namun berkualitas. Inovasi harus terjadi pada setiap unit
kerja terkecil sekalipun, sehingga satu inovasi untuk setiap instansi (one agency one
innovation) tidak lagi memadai. Prakteknya, Laboratorium Inovasi mampu
menghasilkan ratusan inovasi baru untu setiap daerah. Dengan kata lain, program
Laboratorium Inovasi menjadikan daerah sebagai lumbung inovasi nasional, yang
3
tidak hanya bermanfaat untuk daerah yang bersangkutan, namun juga untuk instansi
manapun.
Laboratorium Inovasi dilakukan melalui 5 (lima) tahapan pokok yang dikenal
dengan Model 5D, dimulai upaya menumbuhkan kesadaran dan kemauan berinovasi
(drum-up), memunculkan gagasan melalui proses diagnosa organisasi (diagnose),
menuangkan gagasan kedalam rencana aksi inovasi (design), menjalankan atau
mengaktualisasikan rencana aksi inovasi (deliver), dan menyajikan hasil inovasi
kedalam sebuah ajang festival inovasi (display).
Pada tahun 2015, LAN-RI mengelola 4 (empat) daerah sebagai Laboratorium
Inovasi, yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim, dan
Kabupaten Ciamis. Keempat daerah tersebut mampu menghasilkan inovasi yang
cukup banyak, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1. Produk Inovasi dari Program Lab. Inovasi 2015
Daerah Jml Produk Inovasi
Kota Yogyakarta 120
Kabupaten Majalengka 56
Kabupaten Muara Enim 79
Kabupaten Ciamis 26
Sementara pada tahun 2016, ada 5 (lima) daerah yang telah memulai
rangkaian Laboratorium Inovasi, dan menghasilkan gagasan inovasi yang semakin
menjanjikan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 2. Gagasan Inovasi dari Program Lab. Inovasi 2016
Daerah Jml Gagasan Inovasi
Kota Samarinda 245
Kota Pontianak 149
Kabupaten Garut 107
Kabupaten Kupang 100
Kabupaten Kebumen 177
4
Selain ke-5 daerah yang telah memulai proses laboratorium, masih ada
beberapa daerah yang akan menyusul dalam waktu dekat, yakni Kota Tarakan (mulai
tanggal 18 April 2016), Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Kendal, Kab. Kudus, Kota Palu,
Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Katingan dan Kab. Pakpak Bharat.
Adapun untuk tahun 2017, telah ada komitmen dari beberapa daerah lain untuk
menyelenggarakan laboratorium inovasi, yakni Kab. Banjar, Kota Banjar Baru, Kota
Banjarmasin, Kab. Barito Kuala, Provinsi Sulteng, Provinsi Kaltara, Provinsi NTT
Provinsi Bangka Belitung, dan Provinsi Maluku.
D. INOVASI SEBAGAI STRATEGI MEWUJUDKAN SMART ASN DAN PELAYANAN
PUBLIK YANG BERKUALITAS
Inovasi pada hakekatnya dilakukan bukan untuk inovasi itu sendiri, apalagi
untuk memperoleh penghargaan. Inovasi hanyalah sebuah metode untuk
mengakselerasi pencapaian tujuan organisasi, atau meningkatkan mutu pelayanan
dan kepuasan masyarakat. Artinya, inovasi selalu memiliki konteks dan tujuan yang
lebih mulia.
Salah satu tujuan yang ingin dikontribusikan oleh inovasi adalah mewujudkan
Smart ASN, baik pada indikator profesionalisme dan kompetensi, daya saing atau
compettiveness, maupun integritas ASN. Gambaran peran inovasi dalam penguatan
Smart ASN melalui program Laboratorium Inovasi 2015 dapat disimak sebagai
berikut:
Gambar 2. Kontribusi Inovasi Dalam Penguatan Smart ASN
5
Dengan masih berjalannya program Lab. Inovasi hingga tahun 2019 nanti, visi
mewujudkan Smart ASN melalui inovasi akan semakin menguat.
Selain untuk memperkuat Smart ASN, inovasi juga merupakan jawaban paling
riil dari problematika pelayanan publik di tanah air. Dalam kaitan ini, paling tidak
permasalahan pelayanan publik dapat dikategorikan kedalam 5 (lima) kelompok,
yakni: 1) tumpang tindih kewenangan; 2) kesenjangan kualitas layanan publik antar
daerah; 3) absensi pelayanan di wilayah kritis (pedalaman, perbatasan, kepulauan,
pengungsian, dll); 4) diskriminasi dan kualitas layanan dibawah standar; serta 5)
kemandulan kebijakan (tidak terimplementasikannya kebijakan di bidang pelayanan
secara optimal).
Terhadap permasalahan tersebut, inovasi dikembangkan dalam beberapa
model, diantaranya adalah: 1) percepatan proses/prosedur; 2) peningkatan
efektivitas/efisiensi sumber daya; 3) integrasi jenis layanan; 4) perluasan pilihan
layanan bagi users (public choice); 5) simplifikasi dan otomatisasi pelayanan publik;
serta 6) pelibatan masyarakat (public engagement) dalam pengambilan keputusan/
kebijakan di bidang layanan publik.
Dalam bentuk gambar, pemodelan inovasi sebagai respon untuk mengatasi
masalah pelayanan publik dapat diilkustrasikan sebagai berikut.
Gambar 3.
Model Inovasi Sebagai Solusi Terhadap Permasalahan Pelayanan Publik
6
E. AGENDA 2016-2019
Hingga bulan April 2016 ini, LAN-RI fokus pada pengembangan model inovasi
di tingkat desa (street-level innovation) untuk mendukung program Presiden Jokowi
mewujudkan 1.000 desa inovasi, disamping terus memperluas program laboratorium
inovasi. Dengan program ini, Kepala Desa dan Lurah akan dididik untuk menjadi agen
perubahan/inovator di unit organisasi dan di wilayahnya. Peran LAN-RI sendiri adalah
memberi workshop atau bimtek untuk Kades dan Lurah, serta menyediakan berbagai
prototypes inovasi yang dapat diadopsi, dimodifikasi, dan/atau direplikasi oleh Desa/
Kelurahan tertentu. LAN-RI juga akan berusaha untuk menghubungkan kebutuhan
inovasi di tingkat desa dengan instansi pemerintah terkait sebagai “bapak asuh”nya.
Langkah yang tengah dijalankan secara umum terdiri dari 2 (dua), yakni: 1)
pemetaan praktek-praktek inovasi yang telah berjalan di tingkat pedesaan; dan 2)
merumuskan model-model atau prototype inovasi yang akan ditawarkan kepada desa
tertentu untuk dicangkokkan sesuai kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi
desa tersebut.
Selanjutnya, meskipun program corporation-supported innovation secara
resmi baru akan dilakukan pada tahun 2017, namun pada saat ini telah dimulai
identifikasi best practices di BUMN agar dapat menjadi lesson learned bagi sektor
publik. Pada saat yang bersamaan, sedang digagas untuk membentuk sebuah forum
“Korporasi untuk Inovasi Indonesia” sebagai mekanisme koordinasi untuk
mempertemukan kebutuhan inovasi di sektor publik (terutama di daerah dan di
pedesaan) dengan minat korporasi untuk memberikan dukungan konkrit. Dengan kata
lain, forum ini akan menjadi ajang supply and demand atau “pasar inovasi”, sehingga
berkembang “transaksi” positif atau “jual beli” antar aktor-aktor inovasi.
Adapun program community-based innovation yang akan diinisiasi mulai 2018,
saat ini telah dirintis komunikasi dengan kalangan non-government, yang terdiri dari
LSM, lembaga donor, aktivis, atau para pekerja sosial, yang secara nyata telah
bekerja melakukan pendampingan kepada masyarakat melalui program-program
rekayasa sosial. Disamping itu, LAN-RI juga terus berusaha membangun jejaring di
7
tingkat lokal (regional hub) sebagai media pertukaran (exchange) dan pengayaan
(enrichment) inovasi lintas wilayah dan lintas instansi.
F. PENUTUP
Keberhasilan inovasi sebagai kata kunci kemajuan negara, akan sangat
tergantung pada sinergi dan kolaborasi antar lembaga pemerintah, terutama yang
memiliki fungsi beririsan. Untuk itu, menjadi kebutuhan mendesak untuk
mensinergikan program inovasi di LAN-RI, Kemenpan RB, Kemenristek, dan
Kemendagri.
Keberhasilan inovasi juga sangat tergantung pada penyempurnaan terus
menerus (continuous improvement) metode berinovasi seperti coaching, inkubasi,
replikasi, internalisasi (penanaman), serta institusionalisasi (pelembagaan) inovasi.
Dengan memperkuat aspek-aspek tersebut, maka inovasi akan dapat berjalan secara
berkesinambungan.
Last but not least, adanya kebijakan atau perangkat peraturan yang bersifat
fasilitatif dan memberikan dorongan berinovasi, menjadi sangat penting. Rancangan
PP tentang Inovasi Pemda sebaiknya tidak didesain untuk membatasi kreasi dari
ASN, melainkan memberi ruang-ruang kreativitas yang luas agar menumbuhkan
budaya inovasi secara nasional.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Ridho Fitrah Hyzkia
 

Mais procurados (20)

Parepare Kota Inovasi
Parepare Kota InovasiParepare Kota Inovasi
Parepare Kota Inovasi
 
INOVASI PRONAS 2018
INOVASI PRONAS 2018INOVASI PRONAS 2018
INOVASI PRONAS 2018
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
SINOVAN, Urgensinya Dalam Akselerasi Nawacita
SINOVAN, Urgensinya Dalam Akselerasi NawacitaSINOVAN, Urgensinya Dalam Akselerasi Nawacita
SINOVAN, Urgensinya Dalam Akselerasi Nawacita
 
Laboratorium Inovasi Sebagai Scaling-up Reformasi Sektor Publik
Laboratorium Inovasi Sebagai Scaling-up Reformasi Sektor PublikLaboratorium Inovasi Sebagai Scaling-up Reformasi Sektor Publik
Laboratorium Inovasi Sebagai Scaling-up Reformasi Sektor Publik
 
Menyongsong Sekadau Sebagai Kabupaten Inovasi
Menyongsong Sekadau Sebagai Kabupaten InovasiMenyongsong Sekadau Sebagai Kabupaten Inovasi
Menyongsong Sekadau Sebagai Kabupaten Inovasi
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
Komitmen Politik Reformasi Birokrasi Indonesia
Komitmen Politik Reformasi Birokrasi IndonesiaKomitmen Politik Reformasi Birokrasi Indonesia
Komitmen Politik Reformasi Birokrasi Indonesia
 
Pedoman workshop champion innovation
Pedoman workshop champion innovation Pedoman workshop champion innovation
Pedoman workshop champion innovation
 
Pelembagaan Inovasi
Pelembagaan InovasiPelembagaan Inovasi
Pelembagaan Inovasi
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
Program Kerja Unggulan DIAN 2016
Program Kerja Unggulan DIAN 2016Program Kerja Unggulan DIAN 2016
Program Kerja Unggulan DIAN 2016
 
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3TKajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
 
Laporan koordinasi internal eksternal
Laporan koordinasi internal eksternalLaporan koordinasi internal eksternal
Laporan koordinasi internal eksternal
 
Mengapa Desa Harus Bernovasi?
Mengapa Desa Harus Bernovasi?Mengapa Desa Harus Bernovasi?
Mengapa Desa Harus Bernovasi?
 
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan DaerahInovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inovasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan Daerah
 
Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi
Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi
Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi
 
Wisber inovasi pengembangan kapasitas sdm
Wisber inovasi pengembangan kapasitas sdmWisber inovasi pengembangan kapasitas sdm
Wisber inovasi pengembangan kapasitas sdm
 
Whole of Government untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Whole of Government untuk Pemberdayaan Ekonomi PerempuanWhole of Government untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Whole of Government untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
 
Penguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-Masyarakat
Penguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-MasyarakatPenguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-Masyarakat
Penguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-Masyarakat
 

Semelhante a LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif

Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)
Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)
Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)
National Research and Innovation Agency
 
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
Putrajab
 
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
WulanHandayani19
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Sutopo Patriajati
 

Semelhante a LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif (20)

Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)
Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)
Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)
 
Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)
Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)
Pedoman pengelolaan lab inovasi (final)
 
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negara
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negaraVersi trial epitome direktori inovasi administrasi negara
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negara
 
direktori inovasi an 2014
direktori inovasi an 2014direktori inovasi an 2014
direktori inovasi an 2014
 
Implementasi stbm fix
Implementasi stbm fixImplementasi stbm fix
Implementasi stbm fix
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi InovasiStrategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
 
Pengukuran dampak inovasi
Pengukuran dampak inovasiPengukuran dampak inovasi
Pengukuran dampak inovasi
 
Pengukuran dampak inovasi (2018)
Pengukuran dampak inovasi (2018)Pengukuran dampak inovasi (2018)
Pengukuran dampak inovasi (2018)
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
JAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGAN
JAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGANJAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGAN
JAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGAN
 
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
3067-Article Text-12462-1-10-20230104.pdf
 
1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf
1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf
1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf
 
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
2. Materi Transformasi Digital Pelayanan Publik (Asdep KPSPTPP, Kemenpanrb) (...
 
Fact sheet-hal3-STRANAS PPK
Fact sheet-hal3-STRANAS PPKFact sheet-hal3-STRANAS PPK
Fact sheet-hal3-STRANAS PPK
 
Mengenal Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
Mengenal Deputi Inovasi Administrasi Negara LANMengenal Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
Mengenal Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p basseng
 
Direktori pim-iii
Direktori pim-iiiDirektori pim-iii
Direktori pim-iii
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
 
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
04 okt, sambutan pembukaan sosialisasi pp 94 tahun 2021 tentang disiplin pns
 

Mais de Tri Widodo W. UTOMO

Mais de Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Último (8)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 

LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif

  • 1. LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI Lembaga Administrasi Negara RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif – Profil dan Kinerja LAN Dibidang Inovasi Periode 2015-2016 – Dr. Adi Suryanto, M.Si (Kepala LAN-RI)
  • 2. 1 LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif “Profil dan Kinerja LAN-RI Dibidang Inovasi Periode 2015-2016” A. PENGANTAR Dengan Peraturan Presiden Nomor 57/2013, LAN-RI mendapat mandat baru dari pemerintah untuk menumbuhkan dan mengembangkan inovasi sektor publik. Untuk menjalankan mandat tersebut, maka LAN-RI mencanangkan misi untuk mewujudkan administrasi negara yang inovatif pada tahun 2019. Sebagaimana diketahui, tahun 2019 merupakan target pemerintah untuk mewujudkan Smart ASN, yakni sosok aparatur pemerintah yang profesional dan kompeten, berdaya saing, dan berintegritas tinggi. LAN-RI menyadari sepenuhnya bahwa target tersebut merupakan tantangan yang sangat besar dan membutuhkan paradigma dan pendekatan baru secara terus menerus untuk memperbaharui pola pikir, tata kelola organisasi, hingga budaya kerja yang berorientasi pada terwujudnya organisasi berkinerja tinggi. Singkatnya, inovasi tidak lagi memadai sebagai pilihan, namun telah menjadi keharusan bahkan kebutuhan bagi setiap jajaran instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. B. ROADMAP INOVASI DALAM MEWUJUDKAN SMART ASN Dalam rangka mengakselerasi dan memastikan terwujudnya Smart ASN sebagaimana disebutkan diatas, dibutuhkan sebuah peta jalan atau milestone yang rasional, terukur, dan saling terkoneksi, sehingga memudahkan upaya melakukan monitoring sampai dengan evaluasi hasil akhirnya. LAN-RI meyakini bahwa Smart ASN hanya akan terwujud jika inovasi menjadi gerakan nasional yang meiibatkan seluruh komponen bangsa, baik pemerintah di setiap levelnya (K/L hingga desa), kalangan swasta, maupun masyarakat madani. Ini berarti bahwa inovasi harus menjadi tanggungjawab bersama (co-responsibility), yang dipikirkan secara bersama (co-thinking), dirancang dan dilakukan bersama (co-
  • 3. 2 creating), dan pada akhirnya dinikmati manfaatnya secara bersama-sama pula (co- benefitting). Dengan pola berpikir tersebut, maka LAN-RI merumuskan roadmap inovasi administrasi negara hingga tahun 2019 dalam 4 (empat) tahapan strategis, yakni: penyelenggaraan laboratorium inovasi (innovation laboratory) mulai 2015, pencanangan inovasi ditingkat pemerintahan terbawah (street-level innovation) mulai 2016, penguatan inovasi yang sinergis dengan dukungan dunia usaha (corporation- supported innovation) mulai 2017, dan pengembangan inovasi oleh kelompok masyarakat madani (community-based innovation) mulai 2018. Dalam bentuk gambar, roadmap inovasi administrasi negara 2015-2019 dapat diilustrasikan dalam pemodelan sebagai berikut: Gambar 1. Roadmap Inovasi Administrasi Negara Menuju Smart ASN 2019 C. GAMBARAN KINERJA LAN DIBIDANG INOVASI Dari keempat milestone diatas, baru program Laboratorium Inovasi yang sudah berjalan efektif. Program ini dimaksudkan melahirkan kebaruan dalam manajemen pemerintahan secara masif namun berkualitas. Inovasi harus terjadi pada setiap unit kerja terkecil sekalipun, sehingga satu inovasi untuk setiap instansi (one agency one innovation) tidak lagi memadai. Prakteknya, Laboratorium Inovasi mampu menghasilkan ratusan inovasi baru untu setiap daerah. Dengan kata lain, program Laboratorium Inovasi menjadikan daerah sebagai lumbung inovasi nasional, yang
  • 4. 3 tidak hanya bermanfaat untuk daerah yang bersangkutan, namun juga untuk instansi manapun. Laboratorium Inovasi dilakukan melalui 5 (lima) tahapan pokok yang dikenal dengan Model 5D, dimulai upaya menumbuhkan kesadaran dan kemauan berinovasi (drum-up), memunculkan gagasan melalui proses diagnosa organisasi (diagnose), menuangkan gagasan kedalam rencana aksi inovasi (design), menjalankan atau mengaktualisasikan rencana aksi inovasi (deliver), dan menyajikan hasil inovasi kedalam sebuah ajang festival inovasi (display). Pada tahun 2015, LAN-RI mengelola 4 (empat) daerah sebagai Laboratorium Inovasi, yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten Ciamis. Keempat daerah tersebut mampu menghasilkan inovasi yang cukup banyak, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1. Produk Inovasi dari Program Lab. Inovasi 2015 Daerah Jml Produk Inovasi Kota Yogyakarta 120 Kabupaten Majalengka 56 Kabupaten Muara Enim 79 Kabupaten Ciamis 26 Sementara pada tahun 2016, ada 5 (lima) daerah yang telah memulai rangkaian Laboratorium Inovasi, dan menghasilkan gagasan inovasi yang semakin menjanjikan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2. Gagasan Inovasi dari Program Lab. Inovasi 2016 Daerah Jml Gagasan Inovasi Kota Samarinda 245 Kota Pontianak 149 Kabupaten Garut 107 Kabupaten Kupang 100 Kabupaten Kebumen 177
  • 5. 4 Selain ke-5 daerah yang telah memulai proses laboratorium, masih ada beberapa daerah yang akan menyusul dalam waktu dekat, yakni Kota Tarakan (mulai tanggal 18 April 2016), Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Kendal, Kab. Kudus, Kota Palu, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Katingan dan Kab. Pakpak Bharat. Adapun untuk tahun 2017, telah ada komitmen dari beberapa daerah lain untuk menyelenggarakan laboratorium inovasi, yakni Kab. Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Banjarmasin, Kab. Barito Kuala, Provinsi Sulteng, Provinsi Kaltara, Provinsi NTT Provinsi Bangka Belitung, dan Provinsi Maluku. D. INOVASI SEBAGAI STRATEGI MEWUJUDKAN SMART ASN DAN PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS Inovasi pada hakekatnya dilakukan bukan untuk inovasi itu sendiri, apalagi untuk memperoleh penghargaan. Inovasi hanyalah sebuah metode untuk mengakselerasi pencapaian tujuan organisasi, atau meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat. Artinya, inovasi selalu memiliki konteks dan tujuan yang lebih mulia. Salah satu tujuan yang ingin dikontribusikan oleh inovasi adalah mewujudkan Smart ASN, baik pada indikator profesionalisme dan kompetensi, daya saing atau compettiveness, maupun integritas ASN. Gambaran peran inovasi dalam penguatan Smart ASN melalui program Laboratorium Inovasi 2015 dapat disimak sebagai berikut: Gambar 2. Kontribusi Inovasi Dalam Penguatan Smart ASN
  • 6. 5 Dengan masih berjalannya program Lab. Inovasi hingga tahun 2019 nanti, visi mewujudkan Smart ASN melalui inovasi akan semakin menguat. Selain untuk memperkuat Smart ASN, inovasi juga merupakan jawaban paling riil dari problematika pelayanan publik di tanah air. Dalam kaitan ini, paling tidak permasalahan pelayanan publik dapat dikategorikan kedalam 5 (lima) kelompok, yakni: 1) tumpang tindih kewenangan; 2) kesenjangan kualitas layanan publik antar daerah; 3) absensi pelayanan di wilayah kritis (pedalaman, perbatasan, kepulauan, pengungsian, dll); 4) diskriminasi dan kualitas layanan dibawah standar; serta 5) kemandulan kebijakan (tidak terimplementasikannya kebijakan di bidang pelayanan secara optimal). Terhadap permasalahan tersebut, inovasi dikembangkan dalam beberapa model, diantaranya adalah: 1) percepatan proses/prosedur; 2) peningkatan efektivitas/efisiensi sumber daya; 3) integrasi jenis layanan; 4) perluasan pilihan layanan bagi users (public choice); 5) simplifikasi dan otomatisasi pelayanan publik; serta 6) pelibatan masyarakat (public engagement) dalam pengambilan keputusan/ kebijakan di bidang layanan publik. Dalam bentuk gambar, pemodelan inovasi sebagai respon untuk mengatasi masalah pelayanan publik dapat diilkustrasikan sebagai berikut. Gambar 3. Model Inovasi Sebagai Solusi Terhadap Permasalahan Pelayanan Publik
  • 7. 6 E. AGENDA 2016-2019 Hingga bulan April 2016 ini, LAN-RI fokus pada pengembangan model inovasi di tingkat desa (street-level innovation) untuk mendukung program Presiden Jokowi mewujudkan 1.000 desa inovasi, disamping terus memperluas program laboratorium inovasi. Dengan program ini, Kepala Desa dan Lurah akan dididik untuk menjadi agen perubahan/inovator di unit organisasi dan di wilayahnya. Peran LAN-RI sendiri adalah memberi workshop atau bimtek untuk Kades dan Lurah, serta menyediakan berbagai prototypes inovasi yang dapat diadopsi, dimodifikasi, dan/atau direplikasi oleh Desa/ Kelurahan tertentu. LAN-RI juga akan berusaha untuk menghubungkan kebutuhan inovasi di tingkat desa dengan instansi pemerintah terkait sebagai “bapak asuh”nya. Langkah yang tengah dijalankan secara umum terdiri dari 2 (dua), yakni: 1) pemetaan praktek-praktek inovasi yang telah berjalan di tingkat pedesaan; dan 2) merumuskan model-model atau prototype inovasi yang akan ditawarkan kepada desa tertentu untuk dicangkokkan sesuai kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi desa tersebut. Selanjutnya, meskipun program corporation-supported innovation secara resmi baru akan dilakukan pada tahun 2017, namun pada saat ini telah dimulai identifikasi best practices di BUMN agar dapat menjadi lesson learned bagi sektor publik. Pada saat yang bersamaan, sedang digagas untuk membentuk sebuah forum “Korporasi untuk Inovasi Indonesia” sebagai mekanisme koordinasi untuk mempertemukan kebutuhan inovasi di sektor publik (terutama di daerah dan di pedesaan) dengan minat korporasi untuk memberikan dukungan konkrit. Dengan kata lain, forum ini akan menjadi ajang supply and demand atau “pasar inovasi”, sehingga berkembang “transaksi” positif atau “jual beli” antar aktor-aktor inovasi. Adapun program community-based innovation yang akan diinisiasi mulai 2018, saat ini telah dirintis komunikasi dengan kalangan non-government, yang terdiri dari LSM, lembaga donor, aktivis, atau para pekerja sosial, yang secara nyata telah bekerja melakukan pendampingan kepada masyarakat melalui program-program rekayasa sosial. Disamping itu, LAN-RI juga terus berusaha membangun jejaring di
  • 8. 7 tingkat lokal (regional hub) sebagai media pertukaran (exchange) dan pengayaan (enrichment) inovasi lintas wilayah dan lintas instansi. F. PENUTUP Keberhasilan inovasi sebagai kata kunci kemajuan negara, akan sangat tergantung pada sinergi dan kolaborasi antar lembaga pemerintah, terutama yang memiliki fungsi beririsan. Untuk itu, menjadi kebutuhan mendesak untuk mensinergikan program inovasi di LAN-RI, Kemenpan RB, Kemenristek, dan Kemendagri. Keberhasilan inovasi juga sangat tergantung pada penyempurnaan terus menerus (continuous improvement) metode berinovasi seperti coaching, inkubasi, replikasi, internalisasi (penanaman), serta institusionalisasi (pelembagaan) inovasi. Dengan memperkuat aspek-aspek tersebut, maka inovasi akan dapat berjalan secara berkesinambungan. Last but not least, adanya kebijakan atau perangkat peraturan yang bersifat fasilitatif dan memberikan dorongan berinovasi, menjadi sangat penting. Rancangan PP tentang Inovasi Pemda sebaiknya tidak didesain untuk membatasi kreasi dari ASN, melainkan memberi ruang-ruang kreativitas yang luas agar menumbuhkan budaya inovasi secara nasional.