SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 11
Baixar para ler offline
PARADIGMA PERILAKU SOSIAL
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Sosiologi Klasik II
Dosen : Kustana, M.Si
Disusun Oleh :
Sri Intan Rejeki 1138030199
Trisna Nurdiaman 1138030215
Valda Valdianti 1138030218
Winda Yuliana 1138030224
Yuli Parlina 1138030230
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
MAKALAH
PARADIGMA PERILAKU SOSIAL
A. Pendahuluan
Menurut Ritzer, dalam ilmu pengetahuan sosiologi terdapat tiga
paradigma besar yang menjadi acuan berpikir para sosiolog. Tiga paradigma
tersebut adalah fakta sosial, definisi sosial dan perilaku sosial. Ketiganya saling
bersebrangan dan saling menyerang satu sama lain. Paradigma fakta sosial
memandang bahwa tindakan individu ditentukan oleh norma-norma, nilai-nilai
dan struktur sosial. Sementara, paradigma definisi sosial memandang bahwa suatu
tindakan sosial justru ditentukan oleh kehendak bebas manusia yang berupa
tanggapan kreatif terhadap suatu stimulus dari luar.
Paradigma perilaku sosial muncul sebagai kritik terhadap kedua
paradigma tersebut. Paradigma ini memandang bahwa tindakan suatu individu
dipengaruhi oleh lingkungannya baik sosial maupun non-sosial. B.F. Skinner
sebagai pelopor sosiologi behavior mengkritik bahwa paradima fakta sosial dan
definisi sosial sebagai perspektif bersifat mistik.
Menurutnya kedua paradigma tersebut mengandung persoalan yang
bersifat teka-teki dan tidak dapat diterangkan secara rasional. Hal tersebut dapat
menjauhkan objek studi sosiologi dari sesuatu hal yang bersifat konkrit-relistis,
yaitu perilaku manusia yang nampak serta kemungkinan perulangannya. Skinner
juga berusaha menghilangkan konsep “voluntarisme” Parsons, pada paradigma
definisi sosial yang menurutnya mengandung ide kebebasan manusia, man
seakan-akan serba memiliki kebebasan bertindak tanpa kendali.1
Hal tersebut akan sangat menarik untuk dibahas, berdasarkan uraian
tersebut, maka materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah paradigma
perilaku sosial.
B. Pembahasan
1
Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992, hlm. 65
1. Exemplar
George Caspar Homans lahir di Boston, Massachussets pada 11 Agustus
1910. Homans belajar di sekolah lanjutan swasta di St. Paulus di Concord, New
Hampshire dari tahun 1923-1928, lulus pada bidang Sastra Amerika dan Inggris
pada 1932. Ia Menjadi instruktur di Harvard University tahun 1939-1941 dan
tahun 1953 menjadi professor sosiologi. Homans mengajar di Harvard dari tahun
1939 sampai 1941. Setelah itu ia menjabat sebagai seorang perwira angkatan laut
selama Perang Dunia II selama empat tahun, Kemudian ia kembali ke Harvard
untuk menjadi staf pengajar (1946-1970).
Homans merupakan salah seorang anggota Center for Advanced Studies di
Behavioral Sciences. Selain itu ia juga merupakan presiden dari American
Sociological Association, dan anggota National Academy of Science. Pada tahun
1980 ia pensiun dari posisi pengajar di Harvard University, namun hal tersebut
tidak membuatnya berhenti menulis penjelasan teori-teori sosialnya. Homans
meninggal pada 29 Mei 1989 di Cambridge.
Diantara hasil karyanya yang terkenal adalah buku Human Group (1950),
Dalam bukunya tersebut Homans menujukkan bagaimana tiga kelompok variable
yakni interaksi, perasaan, dan tindakan berhubungan secara timbal-balik dengan
lingkungan sosial dan fisik.
Karya terkenal Homans selanjutnya adalah buku Social Behaviours: its
Elementary From (1961-1974). Dalam buku ini Homans menjelaskan bahwa
“semakin bernilai anggota kelompok dalam kegiatannya, maka semakin tinggi
status seseorang dalam kelompok, semakin besar kekuasaan yang didapatkannya.
Semakin banyak pengaruh sebuah kelompok seseorang, akan semakin besar
pengaruh kekuasaannya.”
Teori Homans yang terkenal ada dua, yang pertama adalah teori
pertukaran sosial (exchange) dan yang kedua adalah teori stratifikasi. Dalam teori
pertukaran sosial, Homans mengambil landasan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip teorinya dari psikologi perilaku (behavioral sociology) dan ilmu ekonomi
dasar. Teori ini menyatakan bahwa manusia senantiasa melakukan pertukaran-
pertukaran sosial dengan sesamanya. Pertukaran sosial tersebut terjadi saat
seseorang individu melakukan pengorbanan (cost) terhadap rekan sosialnya baik
berupa uang, tenaga pikiran dan lain sebagainya dimana pengorbanan tersebut
akan dibalas (rewad) dengan penghargaan atau dukungan sosial (social
approval).
Dalam Teori stratifikasi, Homan menyatakan bahwa bentuk perilaku
kelompok kecil sebagai bagian dari sistem sosial yang sifatnya berupa
penghargaan. Imbalan harus sederajat dengan statusnya dalam kelompok, semakin
tinggi status seseorang dalam kelompok, maka semakin besar kekuasaan yang
diperolehnya dalam kelompoknya tersebut.
2. Pokok Pemikiran
Pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian paradigma perilaku sosial
adalah antar hubungan antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan
tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non-
sosial. Prinsip yang menguasai hubungan antar individu dengan obyek sosial
adalah sama dengan prinsip yang menguasai hubungan antar individu dengan
obyek non-sosial. 2
Artinya prinsip-prinsip hubungan antara individu dengan
obyek sosial dan individu dengan obyek non-sosial bersifat sama.
Paradigma ini memusatkan perhatiannya terhadap proses interaksi dengan
menggunakan konseptual yang berbeda dengang paradigma lain. Dalam
paradigma perilaku sosial, individu sebagai aktor sosial kurang memiliki
kebebasan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh B.F. Skinner yang
menyatakan bahwa tindakan manusia tidak selamanya bebas atau self-controled
beings, tetapi ditentukan oleh lingkungan. 3
Tingkah laku manusia bersifat
mekanik dimana tanggapan yang dilakukannya sangat ditentukan oleh rangsangan
atau stimulus yang datang dari faktor lingkungannya.
Hal tersebut tentu saja berbeda jauh dengan konseptual yang digunakan
oleh paradigma yang lainya. Seperti halnya konseptual yang digunakan oleh
2
George Ritzer. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers, 2014,
hlm. 72
3
A. Ibrahim Indrawijaya, Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Rafika Aditama. 2010,
hlm. 29
paradigma definisi sosial diamana aktor adalah dinamis dan mempunyai kekuatan
kreatif dalam proses interaksi. Aktor menginterpretasikan stimulus yang
diteriamanya menurut caranya mendefinisikan stimulus yang yang diterimanya
tersebut.
Begitupun juga terdapat perdaan antara konseptual paradigma perlaku
sosial dengan dengan paradigma definisi sosial. Meskipun keduanya sama-sama
memandang bahwa individu sebagai aktor sosial itu tidak memiliki kebebasan
penuh. Tetapi terdapat perbedaan yang mendasar diantara keduannya. Perbeadaan
tersebut terletak pada sumber pengendalian tingkah laku individunya. Jika
paradigma perilaku sosial lebih mengedepankan faktor lingkungannya, maka
paradigma fakta sosial lebih mengedepankan faktor struktur makroskopik dan
pranata sosial. Paradigma perilaku sosial juga menggeserkan persoalan paradigma
fakta sosial menjadi “sampai seberapa jauh faktor struktur makroskopik dan
pranata sosial tersebut mempengaruhi hubungan antar individu dan kemungkinan
perulangan kembali?”
Pokok persoalan sosiologi menurut paradigma ini adalah tingkah laku
individu dalam rangka melangsungkan hubungan dengan lingkungannya baik
lingkungan sosial maupun lingkungan non-sosial yang kemudian menghasilkan
perubahan terhadap tingkah laku. Intinya terdapat hubungan fungsional antara
perubahan yang terjadi dilingkungan individu yang bersangkutan dengan tingkah
laku individu tersebut.
3. Teori Paradigma Perilaku Sosial
Menurut paradigma perilaku sosial, data empiris mengenai kenyataan
sosial hanyalah perilaku-perilaku individu yang nyata (overt behavior). 4
Paradigma perilaku sosial menekankan pada pendekatan objektif empiris atas
kenyataan sosial. Dari ketiga paradigma tersebut, paradigma ini lebih dekat
dengan gambaran kenyataan sosial dengan asumsi-asumsi implisit yang mendasari
4
Yesmil Anwar & Adang. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo Persada, 2008, hlm. 79
pendekatan konstruksi sosial. 5
Terdapat dua teori yang termasuk ke dalam
paradigma ini, yaitu:
a) Teori Behavioral sosiologi
Behaviral sosiologi merupakan sebuah teori yang berasal dari konsep
psikologi perilaku yang kemudian diterapkan kedalam konsep sosiologi. Teori ini
memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara akibat dari tingkah laku yang
terjadi di dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor.6
Akibat-akibat dari
tingkah laku tersebut dijadijadikan sebagai variabel independen.
Teori Behavioral sosiologi berusaha untuk menerangkan hubungan historis
anatara akibat tingkah laku masa lalu yang terjadi dalam lingkungan aktor dengan
tingkah laku aktor yang terjadi sekarang. Artinya, teori tersebut menerangkan
bahwa tingkah laku yang terjadi dimasa sekarang merupakan akibat dari tingkah
laku yang terjadi di masa sebelumnya.
Melalui bukunya Sociology : A Mulitple Paradigm Science, George Ritzer
sendiri mengungkapkan kebingungannya atas proposisi bahwa “dengan
mengetahui apa yang diperoleh dari suatu tingkah laku nyata di masa lalu maka
akan dapat diramalkan apakah seorang aktor akan bertingkah laku yang sama
(mengulanginya) dalam situasi sekarang.
Konsep dasar yang menjadi pemahaman Behavioral sosiologi adalah
“reinfocement” yang dapat diartikan sebagai ganjaran (rewad). Suatu ganjaran
yang membawa pengaruh akan diulang dan begitupun juga sebaliknya, suatu
ganjaran yang tidak membawa pengaruh bagi si aktor tidak akan diulang. Contoh
yang sederhana adalah makanan yang dapat dinyatakan sebagai ganjaran yang
umum dalam masyarakat. Tapi bila seseorang sedang tidak lapar maka makan
tidak akan diulang. Namun bila aktor sosial tersebut sedang lapar, maka makanan
akan menjadi faktor pemaksa untuk melakukan perulangan.
Dalam contoh diatas terdapat kerugian psikologis apabila kita meniadakan
unsur manusia, makanan, seks, air atau udara, karena semuanya akan menjadi
5
Yesmil Anwar & Adang, Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama, 2013, hlm. 73
6
George Ritzer. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers, 2014,
hlm. 73
faktor pemaksa yang potensial. Begitu juga sebaliknya, bila semua faktor telah
dipenuhi maka kebutuhan tersebut tidak akan berguna sebagai faktor pemaksa.
Contoh lainnya adalah sesuatu yang kita pelajari, apabila kita telah belajar
membutuhkan suatu jenis barang, maka barang tersebut akan menjadi pemaksa
bila kita tidak memenuhinya.
b) Teori Pertukaran Sosial (Exchange )
Teori pertukaran sosial yang dibangun oleh Homans diambil dari konsep-
konsep dan prinsip-prinsip psikologi perilaku (behavioral psichology). Selain itu
juga homans mengambil konsep-konsep dasar ilmu ekonomi seperti biaya (cost),
imbalan (rewad) dan keuntungan (profit). Dasar ilmu ekonomi tersebut
menyatakan bahwa manusia terus menerus terlibat antara perilaku-perilaku
alternatif, dengan pilihan yang mencerminkan cost and rewad (atau profit) yang
diharapkan yang berhubungan garis-garis perilaku alternatif itu.7
Homans mempunyai tujuan agar gambaran mengenai perilaku manusia
dalam pertukaran ekonomi di pasar diperluas, sehingga juga mencakup pertukaran
sosial. Tindakan sosial dilihat dari equivalen dengan tindakan ekonomis dimana
satu tindakan tersebut bersifat rasional dan memeperhitungkan untung rugi.
Kemudian aktor juga mempertimbangkan keuntungan yang lebih besar daripada
biaya yang dikeluarkannya dalam melakukan interkasi sosial.
Teori Pertukaran sosial menyatakan bahwa semakin tinggi ganjaran
(rewad) yang diperoleh maka makin besar kemungkinan tingkah laku akan
diulang. Begitu pula sebaliknya semakin tinggi biaya (cost) atau ancaman
hukuman (punishment) yang akan diperoleh, maka makin kecil kemungkinan
tingkah laku serupa akan diulang. Sealin itu juga terdapat hubungan berantai
antara berbagai stimulus dan perantara berbagai tanggapan.
Secara umum keseluruhan teori pertukaran sosial (exchange) dapat dapat
digambarkan melalui lima proposisi George Homan,8
yaitu:
7
Doyle Paul Johnson. Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2. Terjemahan Robert M.Z Lawang,
Jakarta: Gramedia Pustaka, 1990, hlm. 65
8
George Ritzer, op.cit, hlm. 79
 Jika tingkah laku atau kejadian sudah lewat dalam konteks stimulus dan
situasi tertentu memperoleh ganjaran, maka besar kemungkinan tingkah laku
atau kejadian yang mempunyai hubungan stimulus dan situasi yang sama akan
terjadi atau dilakukan. Proposisi ini menyangkut hubungan antara apa yang
terjadi di waktu silam dengan yang terjadi di waktu sekarang.
 Menyangkut frekuensi ganjaran yang diterima atas tanggapan atau tingkah
laku tertentu dan kemungkinan terjadi peristiwa yang sama pada waktu
sekarang. Makin sering dalam peristiwa tertentu tingkahlaku seseorang
memberikan ganjaran terhadap tingkah laku orang lain, maka makin sering
pula orang tersebut mengulang tingkah lakunya. Hal tersebut juga berlaku
terhadap tingkah laku yang tidak melibatkan orang lain.
 Memberikan nilai atau arti kepada tingkah laku yang diarahkan oleh orang lain
terhadap aktor. Makin bernilai bagi seseorang sesuatu tingkah laku orang lain
yang ditujukan kepadanya, maka makin besar kemungkinan perulangan
tingkahlaku tersebut dilakukan. Dalam proposisi inilah Homan meletakan
tekanan dari exchange teorinya. Pertukaran kembali tersebut berlaku kepada
kedua belah pihak. Exchange tidak akan terjadi apabila nilai sesuatu yang
dpertukarkan itu sama. Karena exchange hanya akan terjadi bila cost yang
diberikan akan menghasilkan benefit yang lebih besar. Exchange tersebut
terjadi pada konteks yang berbeda di antara kedua belah pihak, sehingga
kedua belah pihak merasa sama-sama mendapat untung. Dan keuntungan
tersebut sebenarnya mengandung un sur psikologis.
 Makin sering seseorang menerima ganjaran atas tindakannnya, maka makin
berkurang nilai dari setiap tindakan yang dilakukan berikutnya.9
 Semakin seseorang merasa rugi dalam hungannya dengan orang lain, maka
makin besar kemungkinan orang tersebut mengembangkan emosi. Proposisi
ini berhubungan dengan konsep keadilan relatif (relative justice) dalam proses
tukar-menukar.
9
Proposisi tersebut berasal dari hukum Gosen dalam ilmu ekonomi
Suatu contoh sederhana dalam teori pertukaran sosial adalah persahabatan.
Dalam sebuah jalinan persahabatan diperlukan sebuah pengorbanan (cost) baik
berupa materil, maupun immateril. Namun dibalik semua itu harus ada
penghargaan (rewad) yang diperoleh dari persahabatan tersebut. Rewad tersebut
terwujud dalam bentuk dukungan sosial (social approval) atau ungkapan perasaan
positif.
4. Metodologi
Metode yang dipergunakan oleh paradigma perilau sosial pada umumnya
adalah eksperimen, kuesioner, interview dan observasi. Namun, yang paling
banyak digunakan oleh oleh para peneliti paradigma tersebut adalah eksperimen.
Keutamaan dari metode eksperimen dari metode ini adalah memberikan
kemungkinan terhadap peneliti untuk mengontrol dengan ketat objek dan kondisi
disekitarnya. Metode ini memungkinkan pula untuk membuat penilaian dan
pengukuran ketepatan yang tinggi terhadap efek dari perubahan-perubahan
tingkahlaku aktor yang ditimbulkan dengan sengaja dalam eksperimen itu.10
C. Penutup
1. Analisis
Apabila dilihat dari sudut pandang keterkaitannya dengan psikologi,
paradigma perilaku sosial merupakan kebalikan dari paradigma fakta sosial yang
mencoba memisahkan kajian sosiologi dari psikologi. Para tokoh paradigma
perilaku sosial justru mengadopsi konsep behavioral psikologi ke dalam kajian
sosiologi. Selain itu paradigma perilaku sosial tak lebih hanya sekedar paradigma
hasil rasikan dari sekumpulan konsep-konsep jiplakan dari disiplin ilmu lain.
Seperti halnya teori pertukaran sosial yang sebenarnya itu merupakan teori
ekonomi klasik yaitu teori pertukaran pasar yang kemudian dibumbui aroma
psikologi dan dikait-kaitkan dengan sosiologi. Hal tersebut cenderung mereduksi
10
Ibid, hlm 80
status sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang independen, khususnya dari
pengaruh psikologi.
Menurut kami bahwa apa yang dikatakan oleh B.F Skinner yang
menyatakan bahwa objek studi sosiologi yang harus konkret-realistis itu juga
kurang tepat. Karena dalam masyarakat sendiri terdapat kebudayaan yang
terwujud dalam tiga bentuk, yaitu: ide, tradisi dan artefak. Memang tradisi dan
artefak berwujud konkret, tapi untuk ide sendiri bersifat abstrak. Dan sesuatu yang
abstrak bukan berarti itu tidak realistis. Bahkan sosiologi sendiri merupakan ilmu
pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret.
2. Kesimpulan
 Paradigma perilaku sosial adalah paradigma sosiologi yang memusatkan
kajiannya pada proses interaksi individu dengan lingkungannya baik sosial
maupun non-sosial dengan menggunakan konseptual bahwa individu sebagai
aktor sosial tidak sepenuhnya memiliki kebebasan.
 Pokok persoalan dari paradigma perilaku sosial adalah antar hubungan antara
individu dengan lingkungannya.
 Teori yang termasuk kedalam paradigma perilaku sosial adalah teori
behavioral sosiologi dan teori pertukaran sosial (exchange)
 Metode yang digunakan paradigma perilaku sosial adalah eksperimen,
kuesioner, interview dan observasi
Daftar Pustaka
Anwar, Yesmil & Adang. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo Persada,
2008
Anwar, Yesmil & Adang, Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama,
2013
Indrawijaya, A. Ibrahim. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung:
Rafika Aditama. 2010
Johnson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2. Terjemahan Robert
M.Z Lawang, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1990
Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan
Alimandan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014
Zamroni. Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya, 1992

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
Novri To Day
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
Ester Emilia
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
Jihan Hidayah Putri
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Warnet Raha
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
Fuad Nasir
 

Mais procurados (20)

Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitian
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
 
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieMakalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray Guthrie
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Perkembangan sosiologi di indonesia
Perkembangan sosiologi di indonesiaPerkembangan sosiologi di indonesia
Perkembangan sosiologi di indonesia
 
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
343013441 review-jurnal-filsafat-pendidikan-1
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di IndonesiaMakalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
 

Destaque

Teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi Sosial
Teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi SosialTeori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi Sosial
Teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi Sosial
Yaser Lopekabausirah
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
Indra Wanto
 
Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914
Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914
Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
dena sundari alief
 

Destaque (20)

pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dinipengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
pengertian perkembangan emosi dan sosial anak usia dini
 
Teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi Sosial
Teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi SosialTeori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi Sosial
Teori sosiologi: Paradigma Fakta Sosial dan Defenisi Sosial
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Media tsk
Media tskMedia tsk
Media tsk
 
Motivasi sosial
Motivasi sosialMotivasi sosial
Motivasi sosial
 
Paradigma sosiologi
Paradigma sosiologiParadigma sosiologi
Paradigma sosiologi
 
Kemiskinan (SOSIOLOGI)
Kemiskinan (SOSIOLOGI)Kemiskinan (SOSIOLOGI)
Kemiskinan (SOSIOLOGI)
 
Talcott parson - agil
Talcott parson - agilTalcott parson - agil
Talcott parson - agil
 
Teori Sosiologi Modern dan Post Modern
Teori Sosiologi Modern dan Post ModernTeori Sosiologi Modern dan Post Modern
Teori Sosiologi Modern dan Post Modern
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
 
Teori Dasar Marx
Teori Dasar MarxTeori Dasar Marx
Teori Dasar Marx
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Kemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinyaKemiskinan dan implikasinya
Kemiskinan dan implikasinya
 
Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914
Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914
Paparan kebijakan penanggulangan kemiskinan perdesaan bali 020914
 
Karl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritisKarl mark dan teori kritis
Karl mark dan teori kritis
 
Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Implementasi Kebijakan Pengentasan KemiskinanImplementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Implementasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Teori Sosiologi Modern dan Postmodern
Teori Sosiologi Modern dan PostmodernTeori Sosiologi Modern dan Postmodern
Teori Sosiologi Modern dan Postmodern
 

Semelhante a Makalah perilaku sosial [pos]

PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
FajarSKMMKes
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
elmakrufi
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
elmakrufi
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
Dian Bunga Lestari
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Riska sasaka
 

Semelhante a Makalah perilaku sosial [pos] (20)

kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
 
TEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIALTEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIAL
 
PSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptxPSIKOLOGI SOSIALpptx
PSIKOLOGI SOSIALpptx
 
Jurnal 1
Jurnal 1Jurnal 1
Jurnal 1
 
8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme8.5 teori interaksionisme
8.5 teori interaksionisme
 
Materi Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptxMateri Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptx
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan PsikososialPSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
PSIKOLOGI SOSIAL - Pendekatan Psikososial
 
Teori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikanTeori teori sosiologi pendidikan
Teori teori sosiologi pendidikan
 
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.pptPPT Paradigma dan teori sosial.ppt
PPT Paradigma dan teori sosial.ppt
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosialTeori teori dasar dalam psikologi sosial
Teori teori dasar dalam psikologi sosial
 
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxKPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosialppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
ppt pengantar Pengantar psikologi Sosial
 
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
HBSS3203 Pengenalan Sosiologi Topik 1
 
Belajar Sosial
Belajar SosialBelajar Sosial
Belajar Sosial
 
pengantar psikologi sosial
pengantar psikologi sosialpengantar psikologi sosial
pengantar psikologi sosial
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
BAB 3
BAB 3 BAB 3
BAB 3
 
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatifInetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
Inetraksi simbolik sebuah penelitian kwalitatif
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasi
 

Mais de Trisna Nurdiaman

Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiPenerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Trisna Nurdiaman
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Trisna Nurdiaman
 

Mais de Trisna Nurdiaman (20)

kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_optkajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
kajian kesejahteraan dan keamanan penduduk di wilayah perbatasan indonesia_opt
 
20171023 pengumuman
20171023 pengumuman20171023 pengumuman
20171023 pengumuman
 
(Aya) bin
(Aya) bin(Aya) bin
(Aya) bin
 
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologiPenerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
Penerimaan cpns september 2017 untuk jurusan sosiologi
 
Pernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam IslamPernikahan dalam Islam
Pernikahan dalam Islam
 
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industriTransformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
Transformasi masyarakat petani mranggen menuju masyarakat industri
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
 
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI  BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
POLA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN STRATEGI BERTAHAN MASYARAKAT SEKITAR INDUS...
 
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM PertanianUrgensi Regenerasi SDM Pertanian
Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
 
Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)Sustainable Development Goals (SDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
 
The elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-lifeThe elementary-forms-of-the-religious-life
The elementary-forms-of-the-religious-life
 
Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit Meadows - The Growth to The Limit
Meadows - The Growth to The Limit
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri IndonesiaPerkembangan Masyarakat Industri Indonesia
Perkembangan Masyarakat Industri Indonesia
 
Filsafat ilmu [full pos]
Filsafat ilmu [full   pos]Filsafat ilmu [full   pos]
Filsafat ilmu [full pos]
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Último (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Makalah perilaku sosial [pos]

  • 1. PARADIGMA PERILAKU SOSIAL MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Sosiologi Klasik II Dosen : Kustana, M.Si Disusun Oleh : Sri Intan Rejeki 1138030199 Trisna Nurdiaman 1138030215 Valda Valdianti 1138030218 Winda Yuliana 1138030224 Yuli Parlina 1138030230 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2014
  • 2. MAKALAH PARADIGMA PERILAKU SOSIAL A. Pendahuluan Menurut Ritzer, dalam ilmu pengetahuan sosiologi terdapat tiga paradigma besar yang menjadi acuan berpikir para sosiolog. Tiga paradigma tersebut adalah fakta sosial, definisi sosial dan perilaku sosial. Ketiganya saling bersebrangan dan saling menyerang satu sama lain. Paradigma fakta sosial memandang bahwa tindakan individu ditentukan oleh norma-norma, nilai-nilai dan struktur sosial. Sementara, paradigma definisi sosial memandang bahwa suatu tindakan sosial justru ditentukan oleh kehendak bebas manusia yang berupa tanggapan kreatif terhadap suatu stimulus dari luar. Paradigma perilaku sosial muncul sebagai kritik terhadap kedua paradigma tersebut. Paradigma ini memandang bahwa tindakan suatu individu dipengaruhi oleh lingkungannya baik sosial maupun non-sosial. B.F. Skinner sebagai pelopor sosiologi behavior mengkritik bahwa paradima fakta sosial dan definisi sosial sebagai perspektif bersifat mistik. Menurutnya kedua paradigma tersebut mengandung persoalan yang bersifat teka-teki dan tidak dapat diterangkan secara rasional. Hal tersebut dapat menjauhkan objek studi sosiologi dari sesuatu hal yang bersifat konkrit-relistis, yaitu perilaku manusia yang nampak serta kemungkinan perulangannya. Skinner juga berusaha menghilangkan konsep “voluntarisme” Parsons, pada paradigma definisi sosial yang menurutnya mengandung ide kebebasan manusia, man seakan-akan serba memiliki kebebasan bertindak tanpa kendali.1 Hal tersebut akan sangat menarik untuk dibahas, berdasarkan uraian tersebut, maka materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah paradigma perilaku sosial. B. Pembahasan 1 Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992, hlm. 65
  • 3. 1. Exemplar George Caspar Homans lahir di Boston, Massachussets pada 11 Agustus 1910. Homans belajar di sekolah lanjutan swasta di St. Paulus di Concord, New Hampshire dari tahun 1923-1928, lulus pada bidang Sastra Amerika dan Inggris pada 1932. Ia Menjadi instruktur di Harvard University tahun 1939-1941 dan tahun 1953 menjadi professor sosiologi. Homans mengajar di Harvard dari tahun 1939 sampai 1941. Setelah itu ia menjabat sebagai seorang perwira angkatan laut selama Perang Dunia II selama empat tahun, Kemudian ia kembali ke Harvard untuk menjadi staf pengajar (1946-1970). Homans merupakan salah seorang anggota Center for Advanced Studies di Behavioral Sciences. Selain itu ia juga merupakan presiden dari American Sociological Association, dan anggota National Academy of Science. Pada tahun 1980 ia pensiun dari posisi pengajar di Harvard University, namun hal tersebut tidak membuatnya berhenti menulis penjelasan teori-teori sosialnya. Homans meninggal pada 29 Mei 1989 di Cambridge. Diantara hasil karyanya yang terkenal adalah buku Human Group (1950), Dalam bukunya tersebut Homans menujukkan bagaimana tiga kelompok variable yakni interaksi, perasaan, dan tindakan berhubungan secara timbal-balik dengan lingkungan sosial dan fisik. Karya terkenal Homans selanjutnya adalah buku Social Behaviours: its Elementary From (1961-1974). Dalam buku ini Homans menjelaskan bahwa “semakin bernilai anggota kelompok dalam kegiatannya, maka semakin tinggi status seseorang dalam kelompok, semakin besar kekuasaan yang didapatkannya. Semakin banyak pengaruh sebuah kelompok seseorang, akan semakin besar pengaruh kekuasaannya.” Teori Homans yang terkenal ada dua, yang pertama adalah teori pertukaran sosial (exchange) dan yang kedua adalah teori stratifikasi. Dalam teori pertukaran sosial, Homans mengambil landasan konsep-konsep dan prinsip- prinsip teorinya dari psikologi perilaku (behavioral sociology) dan ilmu ekonomi dasar. Teori ini menyatakan bahwa manusia senantiasa melakukan pertukaran- pertukaran sosial dengan sesamanya. Pertukaran sosial tersebut terjadi saat
  • 4. seseorang individu melakukan pengorbanan (cost) terhadap rekan sosialnya baik berupa uang, tenaga pikiran dan lain sebagainya dimana pengorbanan tersebut akan dibalas (rewad) dengan penghargaan atau dukungan sosial (social approval). Dalam Teori stratifikasi, Homan menyatakan bahwa bentuk perilaku kelompok kecil sebagai bagian dari sistem sosial yang sifatnya berupa penghargaan. Imbalan harus sederajat dengan statusnya dalam kelompok, semakin tinggi status seseorang dalam kelompok, maka semakin besar kekuasaan yang diperolehnya dalam kelompoknya tersebut. 2. Pokok Pemikiran Pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian paradigma perilaku sosial adalah antar hubungan antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan non- sosial. Prinsip yang menguasai hubungan antar individu dengan obyek sosial adalah sama dengan prinsip yang menguasai hubungan antar individu dengan obyek non-sosial. 2 Artinya prinsip-prinsip hubungan antara individu dengan obyek sosial dan individu dengan obyek non-sosial bersifat sama. Paradigma ini memusatkan perhatiannya terhadap proses interaksi dengan menggunakan konseptual yang berbeda dengang paradigma lain. Dalam paradigma perilaku sosial, individu sebagai aktor sosial kurang memiliki kebebasan. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh B.F. Skinner yang menyatakan bahwa tindakan manusia tidak selamanya bebas atau self-controled beings, tetapi ditentukan oleh lingkungan. 3 Tingkah laku manusia bersifat mekanik dimana tanggapan yang dilakukannya sangat ditentukan oleh rangsangan atau stimulus yang datang dari faktor lingkungannya. Hal tersebut tentu saja berbeda jauh dengan konseptual yang digunakan oleh paradigma yang lainya. Seperti halnya konseptual yang digunakan oleh 2 George Ritzer. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 72 3 A. Ibrahim Indrawijaya, Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Rafika Aditama. 2010, hlm. 29
  • 5. paradigma definisi sosial diamana aktor adalah dinamis dan mempunyai kekuatan kreatif dalam proses interaksi. Aktor menginterpretasikan stimulus yang diteriamanya menurut caranya mendefinisikan stimulus yang yang diterimanya tersebut. Begitupun juga terdapat perdaan antara konseptual paradigma perlaku sosial dengan dengan paradigma definisi sosial. Meskipun keduanya sama-sama memandang bahwa individu sebagai aktor sosial itu tidak memiliki kebebasan penuh. Tetapi terdapat perbedaan yang mendasar diantara keduannya. Perbeadaan tersebut terletak pada sumber pengendalian tingkah laku individunya. Jika paradigma perilaku sosial lebih mengedepankan faktor lingkungannya, maka paradigma fakta sosial lebih mengedepankan faktor struktur makroskopik dan pranata sosial. Paradigma perilaku sosial juga menggeserkan persoalan paradigma fakta sosial menjadi “sampai seberapa jauh faktor struktur makroskopik dan pranata sosial tersebut mempengaruhi hubungan antar individu dan kemungkinan perulangan kembali?” Pokok persoalan sosiologi menurut paradigma ini adalah tingkah laku individu dalam rangka melangsungkan hubungan dengan lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non-sosial yang kemudian menghasilkan perubahan terhadap tingkah laku. Intinya terdapat hubungan fungsional antara perubahan yang terjadi dilingkungan individu yang bersangkutan dengan tingkah laku individu tersebut. 3. Teori Paradigma Perilaku Sosial Menurut paradigma perilaku sosial, data empiris mengenai kenyataan sosial hanyalah perilaku-perilaku individu yang nyata (overt behavior). 4 Paradigma perilaku sosial menekankan pada pendekatan objektif empiris atas kenyataan sosial. Dari ketiga paradigma tersebut, paradigma ini lebih dekat dengan gambaran kenyataan sosial dengan asumsi-asumsi implisit yang mendasari 4 Yesmil Anwar & Adang. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo Persada, 2008, hlm. 79
  • 6. pendekatan konstruksi sosial. 5 Terdapat dua teori yang termasuk ke dalam paradigma ini, yaitu: a) Teori Behavioral sosiologi Behaviral sosiologi merupakan sebuah teori yang berasal dari konsep psikologi perilaku yang kemudian diterapkan kedalam konsep sosiologi. Teori ini memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor.6 Akibat-akibat dari tingkah laku tersebut dijadijadikan sebagai variabel independen. Teori Behavioral sosiologi berusaha untuk menerangkan hubungan historis anatara akibat tingkah laku masa lalu yang terjadi dalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor yang terjadi sekarang. Artinya, teori tersebut menerangkan bahwa tingkah laku yang terjadi dimasa sekarang merupakan akibat dari tingkah laku yang terjadi di masa sebelumnya. Melalui bukunya Sociology : A Mulitple Paradigm Science, George Ritzer sendiri mengungkapkan kebingungannya atas proposisi bahwa “dengan mengetahui apa yang diperoleh dari suatu tingkah laku nyata di masa lalu maka akan dapat diramalkan apakah seorang aktor akan bertingkah laku yang sama (mengulanginya) dalam situasi sekarang. Konsep dasar yang menjadi pemahaman Behavioral sosiologi adalah “reinfocement” yang dapat diartikan sebagai ganjaran (rewad). Suatu ganjaran yang membawa pengaruh akan diulang dan begitupun juga sebaliknya, suatu ganjaran yang tidak membawa pengaruh bagi si aktor tidak akan diulang. Contoh yang sederhana adalah makanan yang dapat dinyatakan sebagai ganjaran yang umum dalam masyarakat. Tapi bila seseorang sedang tidak lapar maka makan tidak akan diulang. Namun bila aktor sosial tersebut sedang lapar, maka makanan akan menjadi faktor pemaksa untuk melakukan perulangan. Dalam contoh diatas terdapat kerugian psikologis apabila kita meniadakan unsur manusia, makanan, seks, air atau udara, karena semuanya akan menjadi 5 Yesmil Anwar & Adang, Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama, 2013, hlm. 73 6 George Ritzer. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 73
  • 7. faktor pemaksa yang potensial. Begitu juga sebaliknya, bila semua faktor telah dipenuhi maka kebutuhan tersebut tidak akan berguna sebagai faktor pemaksa. Contoh lainnya adalah sesuatu yang kita pelajari, apabila kita telah belajar membutuhkan suatu jenis barang, maka barang tersebut akan menjadi pemaksa bila kita tidak memenuhinya. b) Teori Pertukaran Sosial (Exchange ) Teori pertukaran sosial yang dibangun oleh Homans diambil dari konsep- konsep dan prinsip-prinsip psikologi perilaku (behavioral psichology). Selain itu juga homans mengambil konsep-konsep dasar ilmu ekonomi seperti biaya (cost), imbalan (rewad) dan keuntungan (profit). Dasar ilmu ekonomi tersebut menyatakan bahwa manusia terus menerus terlibat antara perilaku-perilaku alternatif, dengan pilihan yang mencerminkan cost and rewad (atau profit) yang diharapkan yang berhubungan garis-garis perilaku alternatif itu.7 Homans mempunyai tujuan agar gambaran mengenai perilaku manusia dalam pertukaran ekonomi di pasar diperluas, sehingga juga mencakup pertukaran sosial. Tindakan sosial dilihat dari equivalen dengan tindakan ekonomis dimana satu tindakan tersebut bersifat rasional dan memeperhitungkan untung rugi. Kemudian aktor juga mempertimbangkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkannya dalam melakukan interkasi sosial. Teori Pertukaran sosial menyatakan bahwa semakin tinggi ganjaran (rewad) yang diperoleh maka makin besar kemungkinan tingkah laku akan diulang. Begitu pula sebaliknya semakin tinggi biaya (cost) atau ancaman hukuman (punishment) yang akan diperoleh, maka makin kecil kemungkinan tingkah laku serupa akan diulang. Sealin itu juga terdapat hubungan berantai antara berbagai stimulus dan perantara berbagai tanggapan. Secara umum keseluruhan teori pertukaran sosial (exchange) dapat dapat digambarkan melalui lima proposisi George Homan,8 yaitu: 7 Doyle Paul Johnson. Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2. Terjemahan Robert M.Z Lawang, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1990, hlm. 65 8 George Ritzer, op.cit, hlm. 79
  • 8.  Jika tingkah laku atau kejadian sudah lewat dalam konteks stimulus dan situasi tertentu memperoleh ganjaran, maka besar kemungkinan tingkah laku atau kejadian yang mempunyai hubungan stimulus dan situasi yang sama akan terjadi atau dilakukan. Proposisi ini menyangkut hubungan antara apa yang terjadi di waktu silam dengan yang terjadi di waktu sekarang.  Menyangkut frekuensi ganjaran yang diterima atas tanggapan atau tingkah laku tertentu dan kemungkinan terjadi peristiwa yang sama pada waktu sekarang. Makin sering dalam peristiwa tertentu tingkahlaku seseorang memberikan ganjaran terhadap tingkah laku orang lain, maka makin sering pula orang tersebut mengulang tingkah lakunya. Hal tersebut juga berlaku terhadap tingkah laku yang tidak melibatkan orang lain.  Memberikan nilai atau arti kepada tingkah laku yang diarahkan oleh orang lain terhadap aktor. Makin bernilai bagi seseorang sesuatu tingkah laku orang lain yang ditujukan kepadanya, maka makin besar kemungkinan perulangan tingkahlaku tersebut dilakukan. Dalam proposisi inilah Homan meletakan tekanan dari exchange teorinya. Pertukaran kembali tersebut berlaku kepada kedua belah pihak. Exchange tidak akan terjadi apabila nilai sesuatu yang dpertukarkan itu sama. Karena exchange hanya akan terjadi bila cost yang diberikan akan menghasilkan benefit yang lebih besar. Exchange tersebut terjadi pada konteks yang berbeda di antara kedua belah pihak, sehingga kedua belah pihak merasa sama-sama mendapat untung. Dan keuntungan tersebut sebenarnya mengandung un sur psikologis.  Makin sering seseorang menerima ganjaran atas tindakannnya, maka makin berkurang nilai dari setiap tindakan yang dilakukan berikutnya.9  Semakin seseorang merasa rugi dalam hungannya dengan orang lain, maka makin besar kemungkinan orang tersebut mengembangkan emosi. Proposisi ini berhubungan dengan konsep keadilan relatif (relative justice) dalam proses tukar-menukar. 9 Proposisi tersebut berasal dari hukum Gosen dalam ilmu ekonomi
  • 9. Suatu contoh sederhana dalam teori pertukaran sosial adalah persahabatan. Dalam sebuah jalinan persahabatan diperlukan sebuah pengorbanan (cost) baik berupa materil, maupun immateril. Namun dibalik semua itu harus ada penghargaan (rewad) yang diperoleh dari persahabatan tersebut. Rewad tersebut terwujud dalam bentuk dukungan sosial (social approval) atau ungkapan perasaan positif. 4. Metodologi Metode yang dipergunakan oleh paradigma perilau sosial pada umumnya adalah eksperimen, kuesioner, interview dan observasi. Namun, yang paling banyak digunakan oleh oleh para peneliti paradigma tersebut adalah eksperimen. Keutamaan dari metode eksperimen dari metode ini adalah memberikan kemungkinan terhadap peneliti untuk mengontrol dengan ketat objek dan kondisi disekitarnya. Metode ini memungkinkan pula untuk membuat penilaian dan pengukuran ketepatan yang tinggi terhadap efek dari perubahan-perubahan tingkahlaku aktor yang ditimbulkan dengan sengaja dalam eksperimen itu.10 C. Penutup 1. Analisis Apabila dilihat dari sudut pandang keterkaitannya dengan psikologi, paradigma perilaku sosial merupakan kebalikan dari paradigma fakta sosial yang mencoba memisahkan kajian sosiologi dari psikologi. Para tokoh paradigma perilaku sosial justru mengadopsi konsep behavioral psikologi ke dalam kajian sosiologi. Selain itu paradigma perilaku sosial tak lebih hanya sekedar paradigma hasil rasikan dari sekumpulan konsep-konsep jiplakan dari disiplin ilmu lain. Seperti halnya teori pertukaran sosial yang sebenarnya itu merupakan teori ekonomi klasik yaitu teori pertukaran pasar yang kemudian dibumbui aroma psikologi dan dikait-kaitkan dengan sosiologi. Hal tersebut cenderung mereduksi 10 Ibid, hlm 80
  • 10. status sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang independen, khususnya dari pengaruh psikologi. Menurut kami bahwa apa yang dikatakan oleh B.F Skinner yang menyatakan bahwa objek studi sosiologi yang harus konkret-realistis itu juga kurang tepat. Karena dalam masyarakat sendiri terdapat kebudayaan yang terwujud dalam tiga bentuk, yaitu: ide, tradisi dan artefak. Memang tradisi dan artefak berwujud konkret, tapi untuk ide sendiri bersifat abstrak. Dan sesuatu yang abstrak bukan berarti itu tidak realistis. Bahkan sosiologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret. 2. Kesimpulan  Paradigma perilaku sosial adalah paradigma sosiologi yang memusatkan kajiannya pada proses interaksi individu dengan lingkungannya baik sosial maupun non-sosial dengan menggunakan konseptual bahwa individu sebagai aktor sosial tidak sepenuhnya memiliki kebebasan.  Pokok persoalan dari paradigma perilaku sosial adalah antar hubungan antara individu dengan lingkungannya.  Teori yang termasuk kedalam paradigma perilaku sosial adalah teori behavioral sosiologi dan teori pertukaran sosial (exchange)  Metode yang digunakan paradigma perilaku sosial adalah eksperimen, kuesioner, interview dan observasi
  • 11. Daftar Pustaka Anwar, Yesmil & Adang. Pengantar Sosiologi Hukum. Jakarta: Grasindo Persada, 2008 Anwar, Yesmil & Adang, Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: Refika Aditama, 2013 Indrawijaya, A. Ibrahim. Teori Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Rafika Aditama. 2010 Johnson, Doyle Paul. Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2. Terjemahan Robert M.Z Lawang, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1990 Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan Alimandan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014 Zamroni. Pengantar Pengembangan Teori Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1992