SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
SPIP
A. Pengertian SPIP
- PP Nomor 60 Tahun 2008 "Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan.“
Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara
menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
Pengertian SPIP
Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas
dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan
keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik.
B. Dasar Hukum SPIP
1. UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang me mberikan
pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP)
Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan
kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah
mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian
Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh.
SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
2. PP No.60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah

Pasal 2 ayat (1) : Untuk mencapai pengelolaan keuangan
negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
Pasal 2 ayat (2) : Pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
3. Inpres No.4 Tahun 2011 Tentang Percepatan Peningkatan
Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Instruksi Pertama : Meningkatkan kualitas
akuntabilitas keuangan negara melalui
pengelolaan keuangan negara yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel serta lebih
mengefektifkan pengawasan intern di lingkungan
masing-masing
Instruksi Kedua : Mempercepat penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
untuk terwujudnya pelaksanaan kegiatan instansi
pemerintah yang efisien dan efektif, pelaporan
keuangan yang dapat diandalkan
Fungsi Pengendalian
Fungsi
Pengendalian
bertujuan
untuk
mengidentifikasi terjadinya deviasi atau
penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan perencanaan sebagai
umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi
atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai
tujuan organisasi.
Tujuan SPI
• Diperolehnya keterandalan dan integritas
informasi;
• Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur,
peraturan, dan ketentuan yang berlaku;
• Melindungi aset organisasi. Pada umumnya
pengendalian dirancang dan diimplementasikan
untuk melindungi aset organisasi;
• Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.
Perkembangan SPIP di Indonesia
1. Instruksi Presiden No.15 Tahun 1983 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengawasan
2. Instruksi Presiden No.1 Tahun 1989 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat
3. Keputusan Menteri PAN No.30 Tahun 1994
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan
Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan
Menteri PAN No.KEP/46/M.PAN/2004
4. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendaluan Intern Pemerintah
(SPIP)
Aspek-Aspek Sistem Pengendalian
1.

2.

3.
4.

Sistem pengendalian hendaknya dilihat sebagai suatu proses
terintegrasi, yaitu memiliki pengertian sebagai suatu serentetan
tindakan yang mempengaruhi setiap kegiatan suatu entitas secara
terus menerus (on going basis).
Sistem pengendalian harus memperoleh dukungan dan peran
serta manusia (manajemen dan pegawai) sehingga setiap orang
harus tahu peran dan tanggung jawabnya serta keterbatasan
wewenangnya.
Perancangan suatu sistem pengendalian harus mengarah pada
pencapaian tujuan entitas.
Perancangan suatu sistem pengendalian diarahkan untuk
mengindentifikasikan berbagai resiko yang berpotensi
menghambat pencapaian tujuan.
Ps. 4

Lingkungan
Pengendalian

Ps. 13

Penilaian Risiko

Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Kepemimpinan yang Kondusif
Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Hubungan Kerja yang Baik
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah

SPIP

Ps. 18

Kegiatan
Pengendalian

Ps. 41

Informasi &
Komunikasi
Pemantauan
Pengendalian
Intern Ps. 43

Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Sarana Komunikasi
Sistem Informasi
Pemantauan Berkelanjutan
Evaluasi Terpisah
Tindak Lanjut

12
1Unsur SPIP: LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya, melalui:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

penegakan integritas dan nilai etika;
komitmen terhadap kompetensi;
kepemimpinan yang kondusif;
pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan
sumber daya manusia;
perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif
hubungan kerja yang baik antar instansi terkait diwujudkan dengan
adanya mekanisme saling uji antar Instansi Pemerintah terkait.
Fakta Integritas
Pernyataan
bersama
untuk
melaksanakan integritas dan nilai
etika tersebut dituangkan pada suatu
pernyataan
komitmen
untuk
melaksanakan integritas. Sehingga
pernyataan ini berupa pakta
(pernyataan
tertulis)
tentang
integritas yang berisikan komitmen
untuk melaksanakannya.
Pada pembinaan Mental Kemarin
Seluruh Pegawai Itjen Kemenag
telah
Menandatangani
Fakta
Integritas
 kompetensi
Menurut Kravetz (2004), bahwa kompetensi adalah
sesuatu yang seseorang tunjukkan dalam kerja setiap
hari. Fokusnya adalah pada perilaku di tempat kerja,
bukan sifat-sifat kepribadian atau ketrampilan dasar
yang ada di luar tempat kerja ataupun di dalam
tempat kerja.
Kompetensi ini terkait dengan kewajiban pegawai di
bidangnya masing-masingm (the right man on the
right place/job).
•
•
•







Pemimpin sebagai uswah atau pemberi teladan
yang baik agar dituruti seluruh pegawai. untuk
mewujudkannya
diperlukan
aturan
kepemimpinan yang baik. Aturan tersebut perlu
disosialisasikan kepada seluruh pegawai untuk
diketahui bersama.
Pemimpin yang memberikan:
1. Keteladanan
2. Motivasi
3. Inspirasi
4. Menegakkan Kedisiplinan dan Aturan
5. Berpegang pada Visi-Misi (jangka pendek,
menengah dan panjang)
6. dll



















2Unsur SPIP: PENILAIAN RISIKO
a. Penilaian risiko terdiri atas:
1) Identifikasi risiko,
2) Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak
dari risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian
tujuan Instansi Pemerintah.
b. Dalam rangka penilaian risiko pimpinan Instansi Pemerintah
dengan berpedoman pada peraturan perundang- undangan.
menetapkan:
1) Tujuan Instansi Pemerintah
2) Tujuan pada tingkatan kegiatan,
3Unsur SPIP: KEGIATAN PENGENDALIAN
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan
kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas,
dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang
bersangkutan. Minimal memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses
penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan
sifat khusus Instansi Pemerintah;
d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis;
e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan;
f. kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur.
Bentuk-bentuk kegiatan pengendalian
a.

b.
c.
d.

e.
f.

g.

h.

Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang dilaksanakan dengan membandingkan kinerja
dengan tolok ukur kinerja yang ditetapkan.
Pembinaan sumber daya manusia;
pemisahan fungsi; pimpinan Instansi Pemerintah harus menjamin bahwa seluruh aspek
utama transaksi atau kejadian tidak dikendalikan oleh 1 orang.
Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting; pimpinan Instansi Pemerintah wajib
menetapkan dan mengkomunikasikan syarat dan ketentuan otorisasi kepada seluruh
pegawai.
Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian; pimpinan Instansi
Pemerintah perlu mempertimbangkan:
Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya; pimpinan Instansi Pemerintah
memberikan akses hanya kepada pegawai yang berwenang dan melakukan reviu atas
pembatasan tersebut secara berkala.
Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; pimpinan Instansi Pemerintah
menugaskan pegawai yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan sumber daya dan
pencatatannya serta melakukan reviu atas penugasan tersebut secara berkala.
Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian
penting; pimpinan Instansi Pemerintah wajib memiliki, mengelola, memelihara, dan secara
berkala memutakhirkan dokumentasi yang mencakup seluruh Sistem Pengendalian Intern
serta transaksi dan kejadian penting.
4Unsur SPIP: INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Untuk menyelenggarakan komunikasi yang
efektif, pimpinan Instansi Pemerintah harus
sekurang-kurangnya:
a. menyediakan dan memanfaatkan berbagai
bentuk dan sarana komunikasi
b. mengelola, mengembangkan, dan
memperbarui sistem informasi secara terus
menerus.
5Unsur SPIP: PEMANTAUAN
Pemantauan Sistem Pengendalian Intern
dilaksanakan melalui:
a. pemantauan berkelanjutan
b. evaluasi terpisah
c. tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan
reviu lainnya; diselesaikan dan dilaksanakan
sesuai dengan mekanisme penyelesaian
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
yang ditetapkan.
Tahapan Pengembangan SPIP
NO

FASE

KEBUTUHAN

KEGIATAN

PRODUK

1

Knowing

• Pemahaman
• Penyamaan
persepsi

Penelitian, Kajian,
Benchmarking, Sosialisasi,
Diklat

Laporan pelaksanaan

2

Mapping

Kondisi, Tujuan,
Gap

Diagnostic assessmrnt

IC Map

3

Norming

Membangun
• Kebijakan s.d. SOP: Draft
fondasi/infrastruk pedoman umum dan draft
tur sistem
pedoman teknis
• Pembuatan modul diklat
• Pengembangan
kompetensi:diklat

4

Forming

Membangun
unsur-unsur SPI

• Implementasi
• Internalisasi

Laporan tahapan
pengembangan SPI

5

Performing

Pemanfaatan SPI
(memetik
kegunaan)

• Monitoring
•Evaluasi

Laporan Hasil Evaluasi

TIME FRAME

• Pedoman umum
• Pedoman teknis
• Modul diklat
• Aturan-aturan intern
• Laporan Pelaksanaan
• Satgas-satgas dan
produknya

Waktu yang
dibutuhkan
bergantung
pada
besarnya
dukungan
pimpinan
dan
organisasi
tersebut
Sistem Pengendalian Intern (SPI) Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan
Kementerian Agama Tahun 2011
A. Sistem Pengendalian Aset
1. Pengelolaan kas pada bendahara penerimaan dan kas pada
bendahara pengeluaran belum tertib
2. Pengelolaan barang persediaan belum tertib dan distribusi
barang persediaan belum seluruhnya disertai nilai
perolehan
3. Penatausahaan aset tetap belum tertib
4. Terdapat selisih besar Rp 48.664.474.078,00 antara nilai
koreksi aset tetap berdasarkan data Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara dengan nilai koreksi yang telah terinput
ke dalam aplikasi SIMAK BMN Kementerian Agama
5. Penghapusan aset tetap dilingkungan Kementerian Agama
belum didukung dengan surat keputusan penghapusan
Lanjutan………………..

B. Sistem Pengendalian Pendapatan
1. Pencatatan dan pelaporan pendapatan jasa pendidikan
belum didukung dengan sistem pengendalian intern yang
memadai
2. Proses pencatatan realisasi pendapatan tidak memadai
3. Tiga satker Kemenag tidak melakukan registrasi hibah dari
Pemda senilai Rp 1.093.000.000,00 ke DJPU
Lanjutan………………..
C. Sistem Pengendalian Belanja
1. Hasil penyusunan pedoman sebesar Rp 141.000.000,00 pada sembilan
kegiatan di Ditjen Bimas Kristen berpotensi tidak dapat di implementasikan
2. Proses pengadan barang dan jasa dengan total sebesar Rp 4.247.524.650,00
belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku
3. Pengendalian atas pengelolaan bantuan pendidian tidak memadai
4. Proses pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 10.881.864.650,00 belum
sepenuhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku
5. Penetapan perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS) tidak didasarkan data
yang memadai, kontrak pengadaan tidak menyebutkan spesifikasi teknis
secara jelas
6. Pengadaan barang tidak didasarkan pada perencanaan yang memadai
7. Penyaluran belanja bantuan sosial belum didukung dengan sistem
pengendalian itern yang memadai
8. Pemberian bantuan barang dari belanja barang tahun anggaran 2011 pada
Direktorat Jenderal Agama tidak tepat sasaran
Terima Kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
Sutikno Tumingan
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
Rusman R. Manik
 
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditorContoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
davidpiet
 
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerahPedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Dr .Maizar Radjin, SE., M.Ak., QIA., QRMA, CRGP
 

Mais procurados (20)

1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
1.06 penyusunan & penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sdm
 
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
3.11 Modul Pedoman Teknis SPIP Dokumentasi yang Baik atas SPI
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
 
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
 
Audit Kepatuhan pada Perguruan Tinggi Negeri
Audit Kepatuhan pada Perguruan Tinggi NegeriAudit Kepatuhan pada Perguruan Tinggi Negeri
Audit Kepatuhan pada Perguruan Tinggi Negeri
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
 
Sistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintahSistem pengendalian intern pemerintah
Sistem pengendalian intern pemerintah
 
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
Continuous auditing dan continuous monitoring (cacm)
 
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
1.1 peningkatan integritas dan nilai etika
 
materi BPKP
materi BPKPmateri BPKP
materi BPKP
 
Presentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerjaPresentasi audit kinerja
Presentasi audit kinerja
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern PemerintahSistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
 
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)SAKIP  (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
Cara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakipCara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakip
 
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
1.03 kepemimpinan yang-kondusif-pdf
 
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
5.1 Modul Pedoman Teknis SPIP: Pemantauan Berkelanjutan
 
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditorContoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
Contoh soal-dan-jawaban-ujian-sertifikasi-jabatan-fungsional-auditor
 
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerahPedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
 

Destaque

Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)
Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)
Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)
The Vision and Insight Corner
 
pengauditan 1 struktur pengendalian intern
pengauditan 1 struktur pengendalian internpengauditan 1 struktur pengendalian intern
pengauditan 1 struktur pengendalian intern
DIANA LESTARI
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Arief H
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 

Destaque (18)

SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNSISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
 
Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)
Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)
Paparan Menpan & RB: RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP)
 
Presentation d'un cms: SPIP
Presentation d'un cms: SPIPPresentation d'un cms: SPIP
Presentation d'un cms: SPIP
 
pengauditan 1 struktur pengendalian intern
pengauditan 1 struktur pengendalian internpengauditan 1 struktur pengendalian intern
pengauditan 1 struktur pengendalian intern
 
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap KompetensiSPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
SPIP Komitmen Terhadap Kompetensi
 
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranPengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
 
5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah
5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah
5.2 Pedoman Teknis SPIP Evaluasi Terpisah
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasi
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
ERGONOMIK - KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAAN
ERGONOMIK - KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAANERGONOMIK - KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAAN
ERGONOMIK - KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAAN
 
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan SanitasiMekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
Mekanisme Hibah Daerah, untuk Air Minum dan Sanitasi
 
Ergonomik di tempat kerja
Ergonomik di tempat kerjaErgonomik di tempat kerja
Ergonomik di tempat kerja
 
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam penyelenggaraan ...
 
Internal audit ppt
Internal audit pptInternal audit ppt
Internal audit ppt
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 

Semelhante a SPIP

Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Inspektorat
 
Pp 60 08
Pp 60 08Pp 60 08
Pp 60 08
f36ry
 
Presentasi Refobir Wilayah I
Presentasi Refobir Wilayah IPresentasi Refobir Wilayah I
Presentasi Refobir Wilayah I
Gunawan Ari N
 

Semelhante a SPIP (20)

Spip reviu
Spip reviuSpip reviu
Spip reviu
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. sistim pengawasan intern...
 
Pedoman Pengendalian Internal Pemerintahan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pedoman Pengendalian Internal Pemerintahan dan Evaluasi Pembangunan DaerahPedoman Pengendalian Internal Pemerintahan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Pedoman Pengendalian Internal Pemerintahan dan Evaluasi Pembangunan Daerah
 
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern PemerintahSistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
 
Sosialisasi spip
Sosialisasi spipSosialisasi spip
Sosialisasi spip
 
Sosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenagSosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenag
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
Pp 60 08
Pp 60 08Pp 60 08
Pp 60 08
 
Cobit dan coso
Cobit dan cosoCobit dan coso
Cobit dan coso
 
SPIP-1 gmb umum
SPIP-1  gmb umumSPIP-1  gmb umum
SPIP-1 gmb umum
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, pengendalian internal, unsur unsur pe...
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
 
PP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SPIP.pdf
PP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SPIP.pdfPP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SPIP.pdf
PP Nomor 60 Tahun 2008 Tentang SPIP.pdf
 
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pem...
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pem...Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pem...
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pem...
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, internal control over financing imple...
Sipi, min sururi anfusina,  hapzi ali,  internal control over financing imple...Sipi, min sururi anfusina,  hapzi ali,  internal control over financing imple...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, internal control over financing imple...
 
Presentasi Refobir Wilayah I
Presentasi Refobir Wilayah IPresentasi Refobir Wilayah I
Presentasi Refobir Wilayah I
 
1.08 hubungan kerja-dengan-instansi-terkait
1.08 hubungan kerja-dengan-instansi-terkait1.08 hubungan kerja-dengan-instansi-terkait
1.08 hubungan kerja-dengan-instansi-terkait
 
gambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxgambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptx
 
Materi_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptxMateri_Inspektur_Utama.pptx
Materi_Inspektur_Utama.pptx
 

SPIP

  • 2. A. Pengertian SPIP - PP Nomor 60 Tahun 2008 "Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan.“ Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
  • 3. Pengertian SPIP Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
  • 4. B. Dasar Hukum SPIP 1. UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang me mberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
  • 5. 2. PP No.60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pasal 2 ayat (1) : Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pasal 2 ayat (2) : Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
  • 6. 3. Inpres No.4 Tahun 2011 Tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Instruksi Pertama : Meningkatkan kualitas akuntabilitas keuangan negara melalui pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel serta lebih mengefektifkan pengawasan intern di lingkungan masing-masing Instruksi Kedua : Mempercepat penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) untuk terwujudnya pelaksanaan kegiatan instansi pemerintah yang efisien dan efektif, pelaporan keuangan yang dapat diandalkan
  • 7. Fungsi Pengendalian Fungsi Pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.
  • 8. Tujuan SPI • Diperolehnya keterandalan dan integritas informasi; • Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang berlaku; • Melindungi aset organisasi. Pada umumnya pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk melindungi aset organisasi; • Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.
  • 9. Perkembangan SPIP di Indonesia 1. Instruksi Presiden No.15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan 2. Instruksi Presiden No.1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat 3. Keputusan Menteri PAN No.30 Tahun 1994 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No.KEP/46/M.PAN/2004 4. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendaluan Intern Pemerintah (SPIP)
  • 10. Aspek-Aspek Sistem Pengendalian 1. 2. 3. 4. Sistem pengendalian hendaknya dilihat sebagai suatu proses terintegrasi, yaitu memiliki pengertian sebagai suatu serentetan tindakan yang mempengaruhi setiap kegiatan suatu entitas secara terus menerus (on going basis). Sistem pengendalian harus memperoleh dukungan dan peran serta manusia (manajemen dan pegawai) sehingga setiap orang harus tahu peran dan tanggung jawabnya serta keterbatasan wewenangnya. Perancangan suatu sistem pengendalian harus mengarah pada pencapaian tujuan entitas. Perancangan suatu sistem pengendalian diarahkan untuk mengindentifikasikan berbagai resiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan.
  • 11.
  • 12. Ps. 4 Lingkungan Pengendalian Ps. 13 Penilaian Risiko Penegakan Integritas dan Etika Komitmen terhadap Kompetensi Kepemimpinan yang Kondusif Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM Peran APIP yang Efektif Hubungan Kerja yang Baik Identifikasi Risiko Analisis Risiko Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah SPIP Ps. 18 Kegiatan Pengendalian Ps. 41 Informasi & Komunikasi Pemantauan Pengendalian Intern Ps. 43 Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi Pengendalian Fisik atas Aset Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Pemisahan Fungsi Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu Pembatasan Akses atas Sumber Daya Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern Sarana Komunikasi Sistem Informasi Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah Tindak Lanjut 12
  • 13. 1Unsur SPIP: LINGKUNGAN PENGENDALIAN Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya, melalui: a. b. c. d. e. f. g. h. penegakan integritas dan nilai etika; komitmen terhadap kompetensi; kepemimpinan yang kondusif; pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif hubungan kerja yang baik antar instansi terkait diwujudkan dengan adanya mekanisme saling uji antar Instansi Pemerintah terkait.
  • 14. Fakta Integritas Pernyataan bersama untuk melaksanakan integritas dan nilai etika tersebut dituangkan pada suatu pernyataan komitmen untuk melaksanakan integritas. Sehingga pernyataan ini berupa pakta (pernyataan tertulis) tentang integritas yang berisikan komitmen untuk melaksanakannya. Pada pembinaan Mental Kemarin Seluruh Pegawai Itjen Kemenag telah Menandatangani Fakta Integritas
  • 15.  kompetensi Menurut Kravetz (2004), bahwa kompetensi adalah sesuatu yang seseorang tunjukkan dalam kerja setiap hari. Fokusnya adalah pada perilaku di tempat kerja, bukan sifat-sifat kepribadian atau ketrampilan dasar yang ada di luar tempat kerja ataupun di dalam tempat kerja. Kompetensi ini terkait dengan kewajiban pegawai di bidangnya masing-masingm (the right man on the right place/job).
  • 18.  Pemimpin sebagai uswah atau pemberi teladan yang baik agar dituruti seluruh pegawai. untuk mewujudkannya diperlukan aturan kepemimpinan yang baik. Aturan tersebut perlu disosialisasikan kepada seluruh pegawai untuk diketahui bersama. Pemimpin yang memberikan: 1. Keteladanan 2. Motivasi 3. Inspirasi 4. Menegakkan Kedisiplinan dan Aturan 5. Berpegang pada Visi-Misi (jangka pendek, menengah dan panjang) 6. dll
  • 19.
  • 20.
  • 23.
  • 24.
  • 25. 2Unsur SPIP: PENILAIAN RISIKO a. Penilaian risiko terdiri atas: 1) Identifikasi risiko, 2) Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. b. Dalam rangka penilaian risiko pimpinan Instansi Pemerintah dengan berpedoman pada peraturan perundang- undangan. menetapkan: 1) Tujuan Instansi Pemerintah 2) Tujuan pada tingkatan kegiatan,
  • 26. 3Unsur SPIP: KEGIATAN PENGENDALIAN Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan. Minimal memiliki karakteristik sebagai berikut: a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok; b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko; c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan sifat khusus Instansi Pemerintah; d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis; e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan; f. kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur.
  • 27. Bentuk-bentuk kegiatan pengendalian a. b. c. d. e. f. g. h. Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang dilaksanakan dengan membandingkan kinerja dengan tolok ukur kinerja yang ditetapkan. Pembinaan sumber daya manusia; pemisahan fungsi; pimpinan Instansi Pemerintah harus menjamin bahwa seluruh aspek utama transaksi atau kejadian tidak dikendalikan oleh 1 orang. Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting; pimpinan Instansi Pemerintah wajib menetapkan dan mengkomunikasikan syarat dan ketentuan otorisasi kepada seluruh pegawai. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian; pimpinan Instansi Pemerintah perlu mempertimbangkan: Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya; pimpinan Instansi Pemerintah memberikan akses hanya kepada pegawai yang berwenang dan melakukan reviu atas pembatasan tersebut secara berkala. Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; pimpinan Instansi Pemerintah menugaskan pegawai yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan sumber daya dan pencatatannya serta melakukan reviu atas penugasan tersebut secara berkala. Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting; pimpinan Instansi Pemerintah wajib memiliki, mengelola, memelihara, dan secara berkala memutakhirkan dokumentasi yang mencakup seluruh Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting.
  • 28. 4Unsur SPIP: INFORMASI DAN KOMUNIKASI Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, pimpinan Instansi Pemerintah harus sekurang-kurangnya: a. menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi b. mengelola, mengembangkan, dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus.
  • 29. 5Unsur SPIP: PEMANTAUAN Pemantauan Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan melalui: a. pemantauan berkelanjutan b. evaluasi terpisah c. tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya; diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang ditetapkan.
  • 30. Tahapan Pengembangan SPIP NO FASE KEBUTUHAN KEGIATAN PRODUK 1 Knowing • Pemahaman • Penyamaan persepsi Penelitian, Kajian, Benchmarking, Sosialisasi, Diklat Laporan pelaksanaan 2 Mapping Kondisi, Tujuan, Gap Diagnostic assessmrnt IC Map 3 Norming Membangun • Kebijakan s.d. SOP: Draft fondasi/infrastruk pedoman umum dan draft tur sistem pedoman teknis • Pembuatan modul diklat • Pengembangan kompetensi:diklat 4 Forming Membangun unsur-unsur SPI • Implementasi • Internalisasi Laporan tahapan pengembangan SPI 5 Performing Pemanfaatan SPI (memetik kegunaan) • Monitoring •Evaluasi Laporan Hasil Evaluasi TIME FRAME • Pedoman umum • Pedoman teknis • Modul diklat • Aturan-aturan intern • Laporan Pelaksanaan • Satgas-satgas dan produknya Waktu yang dibutuhkan bergantung pada besarnya dukungan pimpinan dan organisasi tersebut
  • 31. Sistem Pengendalian Intern (SPI) Berdasarkan Hasil Pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun 2011 A. Sistem Pengendalian Aset 1. Pengelolaan kas pada bendahara penerimaan dan kas pada bendahara pengeluaran belum tertib 2. Pengelolaan barang persediaan belum tertib dan distribusi barang persediaan belum seluruhnya disertai nilai perolehan 3. Penatausahaan aset tetap belum tertib 4. Terdapat selisih besar Rp 48.664.474.078,00 antara nilai koreksi aset tetap berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dengan nilai koreksi yang telah terinput ke dalam aplikasi SIMAK BMN Kementerian Agama 5. Penghapusan aset tetap dilingkungan Kementerian Agama belum didukung dengan surat keputusan penghapusan
  • 32. Lanjutan……………….. B. Sistem Pengendalian Pendapatan 1. Pencatatan dan pelaporan pendapatan jasa pendidikan belum didukung dengan sistem pengendalian intern yang memadai 2. Proses pencatatan realisasi pendapatan tidak memadai 3. Tiga satker Kemenag tidak melakukan registrasi hibah dari Pemda senilai Rp 1.093.000.000,00 ke DJPU
  • 33. Lanjutan……………….. C. Sistem Pengendalian Belanja 1. Hasil penyusunan pedoman sebesar Rp 141.000.000,00 pada sembilan kegiatan di Ditjen Bimas Kristen berpotensi tidak dapat di implementasikan 2. Proses pengadan barang dan jasa dengan total sebesar Rp 4.247.524.650,00 belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku 3. Pengendalian atas pengelolaan bantuan pendidian tidak memadai 4. Proses pengadaan barang dan jasa sebesar Rp 10.881.864.650,00 belum sepenuhnya mengacu kepada ketentuan yang berlaku 5. Penetapan perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS) tidak didasarkan data yang memadai, kontrak pengadaan tidak menyebutkan spesifikasi teknis secara jelas 6. Pengadaan barang tidak didasarkan pada perencanaan yang memadai 7. Penyaluran belanja bantuan sosial belum didukung dengan sistem pengendalian itern yang memadai 8. Pemberian bantuan barang dari belanja barang tahun anggaran 2011 pada Direktorat Jenderal Agama tidak tepat sasaran