SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
Sumber dan Dalil Hukum Islam
Disepakati Ulama Diperselisihkan
Qiyas
Al-Quran
Sunnah
Ijma’ Saddus Zari’ah
‘Uruf
Istishab
Istihsan
Maslahah Mursalah
Mazhab Shahabi
Syar’u Man Qablana
Sumber
Hukum
Dalil
Hukum
Pengertian IjmaPengertian Ijma’’
Secara
Etimologi
Kesepakatan/konsensus
Bermaksud/berniat untuk
Melaksanakan sesuatu
Yusuf
12
‫به‬ ‫ذهبوا‬ ‫فلما‬‫أجمعوا‬‫الجب‬ ‫غيابة‬ ‫في‬ ‫يجعلوه‬ ‫أن‬
‫شركاءكم‬ ‫و‬ ‫أمرمكم‬ ‫فأجمعوا‬
Yunus
71
Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya
ke dasar sumut
Bulatkanlah niat/keputusanmu dan kumpulkan sekutu2mu
Pengertian IjmaPengertian Ijma’’ secara terminologisecara terminologi
‫المجتهد‬ ‫جميع‬ ‫اتفاق‬‫ين‬‫العصور‬ ‫من‬ ‫عصر‬ ‫في‬ ‫المسلمين‬ ‫من‬
‫صلعم‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫وفاة‬ ‫بعد‬
‫شرعي‬ ‫حكم‬ ‫على‬
Kesepakatan semua mujtahid dari ummat Muhammad
Pada suatu masa setelah wafatnya Rasulullah
terhadap suatu hukum syara’
Muhammad Abu Zahroh menambahkan di akhir definisi itu kata
“yang bersifat amaliyah”
Simpulan dari Definisi :Simpulan dari Definisi :
Yang bersepakat adalah para Ulama Mujtahid
Yang bersepakat adalah seluruh mujtahid
Para Mujtahid harus Ummat Muhammad Saw
Dilakukan setelah wafatnya Nabi Saw
Kesepakatan itu berkaitan dengan hukum
syari’at.
Syarat-syarat IjmaSyarat-syarat Ijma’’
1. Yang terlibat dlm pembahasan hukumnya, semua mujtahid,
Jika ada yang tidak setuju, maka hasilnya bukan ijma’
2. Semua Mujtahid hidup di masa tersebut dari seluruh dunia
3. Kesepakatan itu terwujud setelah masing-masing
Mengemukakan pendapatnya
4. Hukum yang disepakati adalah hukum syara yang tidak ada
hukumnya dalam Al-Quran
5. Sandaran hukum ijma’ tersebut adalah Al-Quran
dan atau hadits Rasulullah
Syarat-Syarat IjmaSyarat-Syarat Ijma’…’…..lanjutan..lanjutan
6. Kesepakataan itu muncul dari para mujtahid yang adil
(berpendirian kuat terhadap agamanya)
7. Para mujtahid adalah mereka yang berusaha menghindarkan
Diri dari ucapan dannperbuatan yang bid’ah
Semua syarat ini disepakati Ulama
Syarat IjmaSyarat Ijma’’ (yang diperselisihkan)(yang diperselisihkan)
1. Para Mujtahid itu adalah para sahabat
2. Para Mujtahid kerabat Rasulullah
3. Mujtahid itu adalah ulama Madinah
Tingkatan Ijma’
Sharih (jelas) Sukuti (Diam)
Semua
ulama secara
jelas mengemu
kakan
pendapatnya
Sebagian
Ulama diam
Atas
Pendapat
Mujtahid
lain
Macam-Macam IjmaMacam-Macam Ijma’’ dandan
TingkatannyaTingkatannya
 Ijma’ Sharih, kesepakatan para mujtahid, baik melalui
pendapat maupun perbuatan terhadap suatu masalah
hukum yang dikemukaan dalam sidang ijma’ setelah
masing-masing mujtahid mengemukakan pendapatnya
terhadap masalah yang dibahas.
 Ijma’ ini bisa dijadikan hujjah dan statusnya bersifat
qath’iy (pasti)
IjmaIjma’’ SukutiSukuti
Kesepakatan mujtahid pada satu masa tentang
hukum suatu masalah dan tersebar luas, tetapi
sebagian mujtahid lainnya diam saja tentang
masalah itu.
Kehujjahan IjmaKehujjahan Ijma’’
 Jumhur Ulama Ushul Fiqh berpendapat :
 “apabila rukun ijma’ telah terpenuhi, maka ijma’
tersebut menjadi hujjah yang qath’iy, wajib
diamalkan dan tidak boleh mengingkarinya, bahkan
orang yang mengingkarinya diangap kafir
 Masalah hukum yang telah disepakati dgn ijma’,
tidak boleh lagi menjadi pembahasan ulama generasi
berikutnya, dan karena itu pendapat yang berbeda
dengan ijma’ tersebut tidak bisa membatalkan ijma’
yang telah terjadi. Alasan ketidakbolehan tersebut,
dikarenakan hukum yang telah ditetapkan secara
ijma’ bersifat qath’iy dan menempati urutan ketiga
setelah Al-Quran,
Contoh Ijma’Contoh Ijma’
 Ijma’ ulama tentang kewajiban shalat lima waktu, puasa, zakat, haji bagi yang
mampu.
 Ijma’ Ulama tentang keharaman riba, judi dan maysir, makan babi, bangkai
dan darah.
 Ijma’ Ulama tentang kehalalan jual beli, kebolehan mudharabah, musyarakah,
wadi’ah, ijarah, dll.
 Ijma’ Ulama memilih Abu Bakar sebagai Khalifah I
 Ijma’ Ulama tentang larangan menjual makanan yang belum diterima
 Ijma’ Ulama tentang keharaman bay kali bi kali
 Ijmak Ulama tentang keharaman riba fadhal
 Ijmak Ulama tentang keharaman bay’ ma’dum
 Ijma’ Ulama tentang keharaman wanita muslimah kawin dengan lelaki non
muslim
 Bagaimana kedudukan Fatwa DSN yang merupakan reprsentasi dri seluruh
Ulama Indonesia
Menurut Al-Amidy, para ulama sepakat mengenaiMenurut Al-Amidy, para ulama sepakat mengenai
Ijma’ sebagai hujjah yang wajib diamalkan.Ijma’ sebagai hujjah yang wajib diamalkan.
 Tetapi, Ibrahim Ibnu Siyar Al-Nazzam (tokoh
Muktazilah), Khawarij dan Syi’ah berpendapat,
“Ijma’ tidak bisa dijadikan hujjah. Menurut
mereka Ijma’ seperti yang digambarkan Jumhur
tidak mungkin terjadi, karena sulit
mempertemukan seluruh ulama yang tersebar di
berbagai belahan dunia. Selain itu masing-masing
daerah mempunyai struktur sosial dan budaya
yang berbeda.
Menurut Syi’ah, ijma’ tidak bisa dijadikan
sebagai hujjah, karena pembuat hukuma
adalah Imam yang mereka anggap
ma’shum.(terhindar dari dosa)
Ulama Khawarij dapat merima ijma’
sahabat sebelum terjadinya aperpecahan
politik di kalangan sahabat.
 Menurut Syi’ah, ijma’ tidak bisa dijadikan sebagai hujjah,
karena pembuat hukum adalah Imam yang mereka anggap
ma’shum.(terhindar dari dosa)
 Ulama Khawarij dapat merima ijma’ sahabat sebelum
terjadinya aperpecahan politik di kalangan sahabat.
Alasan Jumhur mengenai Ijma’Alasan Jumhur mengenai Ijma’
An-Nisak : 59
‫م‬ْ ‫ف‬ ‫ك‬ُ‫م‬ ‫مكن‬ِ‫ن‬ ‫ر‬ِ‫ن‬ ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫أل‬َ‫رْم‬ ‫ا‬ْ ‫ف‬ ‫ل ى‬ِ‫ن‬‫و‬ْ ‫ف‬ ‫أ‬ُ‫م‬‫و‬َ‫رْم‬ ‫ل‬َ‫رْم‬ ‫سلو‬ُ‫م‬ ‫ر‬َّ ‫ال‬ ‫علوا‬ُ‫م‬ ‫طعي‬ِ‫ن‬ ‫أ‬َ‫رْم‬‫و‬َ‫رْم‬ ‫هلل‬َ‫رْم‬ ‫ا‬ ‫علوا‬ُ‫م‬ ‫طعي‬ِ‫ن‬ ‫أ‬َ‫رْم‬ ‫كنلوا‬ُ‫مم‬َ‫رْم‬ ‫ءا‬َ‫رْم‬ ‫ن‬َ‫رْم‬ ‫ذني‬ِ‫ن‬‫ل‬َّ‫ا‬ ‫ه ا‬َ‫رْم‬ ‫ني‬ُّ‫أه‬َ‫رْم‬‫ ا‬‫ني‬َ‫رْم‬
‫هلل‬ِ‫ن‬ ‫ب ا‬ِ‫ن‬ ‫ن‬َ‫رْم‬ ‫كنلو‬ُ‫مم‬ِ‫ن‬ ‫ؤ‬ْ ‫ف‬ ‫ت‬ُ‫م‬ ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫ت‬ُ‫م‬‫ككن‬ُ‫م‬ ‫إن‬ِ‫ن‬ ‫ل‬ِ‫ن‬ ‫سلو‬ُ‫م‬ ‫ر‬َّ ‫وال‬َ‫رْم‬ ‫هلل‬ِ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ل ى‬َ‫رْم‬‫إ‬ِ‫ن‬ ‫ه‬ُ‫م‬‫دو‬ُّ‫ه‬‫ر‬ُ‫م‬ ‫ف‬َ‫رْم‬ ‫ء‬ٍ ‫ف‬ ‫ ى‬ْ ‫ف‬ ‫ش‬َ‫رْم‬ ‫ف ي‬ِ‫ن‬ ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫ت‬ُ‫م‬‫ع‬ْ ‫ف‬ ‫ز‬َ‫رْم‬ ‫كن ا‬َ‫رْم‬‫ت‬َ‫رْم‬ ‫إن‬ِ‫ن‬‫ف‬َ‫رْم‬
‫ال‬ً  ‫وني‬ِ‫ن‬ ‫أ‬ْ ‫ف‬‫ت‬َ‫رْم‬ ‫ن‬ُ‫م‬ ‫س‬َ‫رْم‬ ‫ح‬ْ ‫ف‬ ‫أ‬َ‫رْم‬‫و‬َ‫رْم‬ ‫ر‬ُ‫م‬ُ‫م‬ ‫عي‬ْ ‫خف‬َ‫رْم‬ ‫ك‬َ‫رْم‬ ‫ل‬ِ‫ن‬‫ذ‬َ‫رْم‬ ‫ر‬ِ‫ن‬ ‫خ‬ِ‫ن‬ ‫أل‬َ‫رْم‬ ‫ا‬ْ ‫ف‬ ‫م‬ِ‫ن‬‫لو‬ْ ‫ف‬ ‫عي‬َ‫رْم‬‫ل‬ْ ‫ف‬‫ا‬‫و‬َ‫رْم‬
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan Taatilah Rasul dan Ulil Amri di antara kamu.
Menurut jumhur, ulil amri
bersifat umum mencakup
1.Pemimpin agama
(mujtahid  pemberi
fatwa) 2. Pemimpin negara
dan perangkatnya
Ibnu Abbas,
“Ulil Amri=ulama”
 An-Nisak 4:115
‫ن‬َ  ‫نني‬ِ‫ني‬‫م‬ِ‫ني‬ ‫ؤ‬ْ‫ِم‬ ‫م‬ُ‫ْؤ‬ ‫ل‬ْ‫ِم‬‫ا‬ ‫ل‬ِ‫ني‬ ‫بني‬ِ‫ني‬‫س‬َ  ‫ر‬َ  ‫ني‬ْ‫غِم‬َ  ‫ع‬ْ‫ِم‬ ‫ب‬ِ‫ني‬‫ت‬َّ‫ب‬‫ي‬َ ‫و‬َ  ‫د ى‬َ ‫ه‬ُ‫ْؤ‬ ‫ل‬ْ‫ِم‬‫ا‬ ‫ه‬ُ‫ْؤ‬ ‫ل‬َ  ‫ن‬َ  ‫ني‬َّ‫بب‬َ ‫ت‬َ ‫متا‬َ  ‫د‬ِ‫ني‬‫ع‬ْ‫ِم‬ ‫ب‬َ  ‫من‬ِ‫ني‬ ‫ل‬َ  ‫سلو‬ُ‫ْؤ‬ ‫ر‬َّ‫ب‬ ‫ال‬ ‫ق‬ِ‫ني‬ ‫ق‬ِ‫ني‬‫شتا‬َ  ‫ي‬ُ‫ْؤ‬ ‫من‬َ  ‫و‬َ  {
‫را‬ً‫ا‬ ‫صني‬ِ‫ني‬ ‫م‬َ  ‫ت‬ْ‫ِم‬ ‫ء‬َ  ‫سءآ‬َ  ‫و‬َ  ‫م‬َ ‫ن‬َّ‫ب‬‫ه‬َ  ‫ج‬َ  ‫ه‬ِ‫ني‬ ‫ل‬ِ‫ني‬‫ص‬ْ‫ِم‬ ‫ن‬ُ‫ْؤ‬‫و‬َ  ‫لو ى‬َّ‫ب‬‫لو‬َ  ‫ت‬َ ‫متا‬َ  ‫ه‬ِ‫ني‬ ‫ل‬ِّ‫ه‬‫لو‬َ  ‫ن‬ُ‫ْؤ‬
 “Barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas
kebenaran baginya dan mengikuti jalan bukan jalan
orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasaianya itu dan
Kami masukkan ke dalam Jahannam yang merupakan
seburuk-buruk tempat”
 Menurut Al-Ghazali, Surah an-Nisa’ ayat 115,
menunjukkan bahwa Allah menjadikan orang-orang
yang tidak mengikuti cara-cara yang ditempuh umat
Islam sebagai orang yang menentang Allah dan
RasulNya, dan orang yang menentang Allah dan
Rasulnya itu hukumnya haram.
 Alasan dari hadits :
‫الخطأ‬ ‫علو ى‬ ‫تجتمع‬ ‫ل‬ ‫أمتو ى‬
 Umatku tidak akan melakukan kesepakatan terhadap
yang salah (H.R.At.Tarmizy)
‫ضللة‬ ‫علو ى‬ ‫أمتو ى‬ ‫تجتمع‬ ‫ل‬
 Umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan
‫فأعطتاننيهتا‬ ‫ضللة‬ ‫علو ى‬ ‫أمتو ى‬ ‫تجتمع‬ ‫أل‬ ‫ال‬ ‫سألت‬ ‫و‬
 Saya mohon kepada Allah agar umatku tidak sepakat
melakukan kesesatan, lalu Allah mengabulkannya
((H.R.Ahamad dan Thabrani)
Menurut Abdul Wahab Khallaf : bahwa suatu
hukum yang telah disepakati seluruh mujtahid
sebenarnya merupakan hukum umat Islam
seluruhnya. Apabila seluruh umat telah sepakat,
maka tidak ada alasan menolaknya.
Rangkuman pendapat UlamaRangkuman pendapat Ulama
tentang Ijmatentang Ijma’’ SukutiSukuti
Pendapat Ulama
Ttg Ijma’ Sukuti
Al-Juba’iy
Dari
Muktazilah
Jumhur
Hanafiyah 
Ahmad
Malikiyah,
Syafi’iyah
Al-Baqilani
Ijma’ sukuti
bukan ijma,
Tdk bisa
Menjadi
hujjah
Al-Amidi,
Al-Kharkhi
Ibnu Hajib
Bisa dijadikan
Hujjah
Yang Qath’iy
Ijma’ sukuti
bukan ijma’.
tapi bisa jadi
hujjah
Yang zhanniy
Bisa jadi ijma’,
Jika ulama-
ulama
masa itu
belum wafat
Pendapat Ulama ttg IjmaPendapat Ulama ttg Ijma’’ SukutiSukuti
 Malikiyah, Syafi’iyah dan Abu Bakar Al-Baqillani,
berpendapat, ijma’ sukuti bukanlah ijma’ dan tidak
dapat dijadikan hujjah.
 Pendapat itu sejalan dengan Al-Amidi, Ibnu Hajib, Al-
Karkhi, Mereka berpendapat,ijma’ sukuti tidak bisa
dikatakan ijma’, tetapi dapat dikatakan hujjah yang
statusnya zhanniy.
 Mayoritas ulama Hanafiyah Imam Ahmad : Ijma’ sukuti
bisa dijadikan hujjah yang qath’iy.
 Al-Juba’iy (dari Muktazilah), ijma’ sukuti bisa
dikatakan ijma’ apabila semua mujtahid yang hidup di
masa itu telah habis (meninggal semua), karena
mungkin saja mujtahid (yang diam) dalam persoalan itu
membantah hukum tsb.
 Alasan Hanafi dan Hanabilah hanya melalui akal
(logika).
 1. Diamnya para ulama, setelah mengetahui
hukum hasil ijtihad para ulama, adalah setelah
mempelajari dan menganalisa hasil ijtihad itu dari
berbagai segi.Para ulama ushul menyatakan :
 Diam saja ketika suatu penjelasan diperlukan,
dianggap sebagai penjelasan
2.Adalah tidak dapat diterima (tidak layak)
jika para ahli fatwa diam saja ketika ada
mendengar fatwa ulama lain.
Jumhur ulama yang menolak kehujjahan ijma’
sukuti mengatakan bahwa rukun dan syarat
ijma’ adalah kesepakatn seluruh mujtahid yang
hidup di zaman terjadinya ijma’ tersebut, dan
masing-masing mereka terlibat membicarakan
hukum yang ditetapkan. Sedangkan ijma’ sukuti
merupakan pendapat pribadi yang
disebarluaskan, sementara mujtahid lainya diam
saja. Diamnya mujtahid tidak bisa dianggap
sebagai suatu persetejuan. Maka status ijma’
sukuti hanyalah zhanniy.
Kemungkinan terjadinya IjmaKemungkinan terjadinya Ijma’’
 Mayoritas Ulama,”Tidaklah sulit untuk melakukan ijma’,
bahkan secara aktual ijma’ telah ada. Mereka mencontohkan
pembagian waris bagi nenek sebesar 1/6 dari harta warisan dan
larangan menjual makanan yang belum ada di tangan penjual,
Tidak sahnya perempuan muslim menikah dengan pria non-
muslim.
 Tetapi Ulama : Ahmad bin Hanbal mengatakan, “Siapa yang
mengklaimadanya ijma’, dia sesunguhnya telah berdusta,
karena mungkin saja ada mujtahid yang tidak setuju, karena
itu sangat sulit mengetahui adanya ijma’ tersebut.
 Ulama kontemporer (M.Abu Zahroh, A.Wahhab Khallaf dan
Khudery Beik,”Ijma’ yang mungkin terjadi hanyalah di masa
sahabat, adapun ijma’ di masa sesudahnya tidak mungkin
terjadi, karena luasnya wilayah Islam dan tidak mungkin
mengumpulkan seluruh ulama pada satu tempat
Bagaimana di eraBagaimana di era
Globalisasi ?Globalisasi ?
Dunia sepertiDunia seperti
Desa KecilDesa Kecil
karena teknologikarena teknologi
komunikasi komunikasi 
transportasi ?transportasi ?
MungkinkahMungkinkah
terjaditerjadi
ijma’????ijma’????
Ijma’ Ulama tentang keharamanIjma’ Ulama tentang keharaman
Bunga BankBunga Bank
Prof.Dr. M Umer Chapra, “Ahli Ekonomi Islam
dunia juga telah Ijma’ tentang keharaman Bunga
Bank” (The Future of Islamic Economics)
Menurut penelitian Prof.Dr.M.Akram Khan
Ahli Ekonomi Islam (Ulama yang pakar
Ekonomi) telah Ijma’ tentang keharaman
bunga bank. (The Massage of the Quran)
Prof.Dr.Dr.Yusuf Qardhawi menulis :
“Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia
telah ijma’ tentang keharaman bunga bank
Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia
Tak seorang pun yang membantahnya
Saya benar-benar menyaksikan, bahwa
para ahli ekonomi Islam,
Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri”
Pernyataan Al-Qardhawi tentang Ijma’ tersebut
telah dikutip oleh Prof.Dr.Muhammad Ali Ash-Shobuni
dalam buku Jarimat ar-Riba
Pakar Ekonomi Islam DuniaPakar Ekonomi Islam Dunia
 Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA
 Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ashiddiqy
 Prof.Dr.Masudul Alam Choudhury
 Prof.Dr.M.Umer Chapra SEMUA MEREKA
 Prof.Dr. Monzer Kahf SEPAKAT MENGHARAMKAN
 Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad BUNGA BANK
 Prof.Dr. Kursyid Ahmad
 Prof.Dr.M.Akram Khan
 Prof. Dr M.Sudin Harun
 Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin
 Prof.Dr.Yusuf Qardhawi
 Prof.Dr.Afzalur Rahman
 Prof.Dr. Mustaq Ahmad
 Prof.Hasanuz Zaman
 Prof.Anwar Iqbal Quresyi
 Dll (masih banyak lagi)
 1. Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy,2. Prof.Dr.Muhammad
Abdul Mannan,MA, 3.Prof.Dr.M.Umer Chapra, 4. Prof.Dr.Masudul Alam
Khudary, 5. Prof.Dr. Monzer Kahf, 6. Prof.Dr. M.Akram Khan, 7.
Prof.Dr.Kursyid Ahmad, 8.Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad, 9. Prof.Dr.
Muhammad Muslehuddin, 10.Prof.Dr. Afzalur Rahman, 11. Prof.Dr.
Munawar Iqbal Quraisy, 12. Prof.Dr.Hasanuz Zaman, 13. Prof.
Dr.M.Sudin Haroen, 14. M.Fahim Khan,.15. Prof.Dr.Volker Ninhaus, 16.
Dr.Mustaq Ahmad. 17. Dr.Abbas Mirakhor, 18. Ausaf Ahmad, 19. Rauf
Ahmed Azhar, 20. Syed Nawab haidar Naqvi, 21. Baqir al-Sadr, 22.
Ahmad Najjar, 23. Ahmad Shalah Janjum (Pakistan), 24. Muhammad
Ahmad Sakr, 25 .Kadim Al-Sadr, 26. Abdul Hadi Ghanameh, 27. Manzoor
Ali, 28. Dr.Ali Ahmad Rusydi, 29. Dr.Muhammad Ariff, 30. Dr. Zubeir
Hasan, 31.Prof.Dr Muhammad Iqbal Anjum, 32. Prof.Dr.Mazhar Islam,
33. Dr. Fariruddin Ahmad, 34. Dr.Syahadat Husein
 35.Dr.Badruddin (Oman) 36. Dr.Mabid Ali Al-Jarhi,
 37. Prof.Dr.Anas Zarqa, 38. Dr.Muhammad Uzei,
 40. Dr.F.R Faridi, 41. Dr.Mahmud Abu Su’ud. 42. Dr.Ijaz Shafi Ghilani,
43. Dr.Sahabuddin Zain,
 44. Mukhtar M.Metwally, 45. Dr.Hasan Abu Rukba, 46. Muhammad
Hameedullah, 47. B.S Sharraf
 48. Dr. Zubair Hasan, 49. Skharur Rafi Khan,
 50. Prof. Dr. Mahmud Ahmad,

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1dayat7
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadRendiTrida
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi IstihsanHestifidiah
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuel-hafiy
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmusarahmuthiah
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Nana Cahmaxcy
 
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptxUshul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptxOktavia Ningrum
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimahMuhammad Jamhuri
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidindayat7
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iYusuf Darismah
 

Mais procurados (20)

PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahadPpt hadits mutawatir dan hadits ahad
Ppt hadits mutawatir dan hadits ahad
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi Istihsan
 
Imam Bukhari
Imam BukhariImam Bukhari
Imam Bukhari
 
Nuzulul Qur’An
Nuzulul Qur’AnNuzulul Qur’An
Nuzulul Qur’An
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
 
-al-quran turun 7 huruf
-al-quran turun 7 huruf-al-quran turun 7 huruf
-al-quran turun 7 huruf
 
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptxUshul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
Ushul Fiqh-Dalil yang disepakati.pptx
 
Pengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyahPengertian qawaid fiqhiyyah
Pengertian qawaid fiqhiyyah
 
Maqashid Syariah
Maqashid SyariahMaqashid Syariah
Maqashid Syariah
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
 
PPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptxPPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptx
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 

Semelhante a kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam

Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxFauziahNurHutauruk
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasRikza Adhia
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdfMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdfZukét Printing
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docxMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docxZukét Printing
 
Al Ijma' - Sumber Hukum Islam
Al Ijma' - Sumber Hukum IslamAl Ijma' - Sumber Hukum Islam
Al Ijma' - Sumber Hukum Islamade orreo
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islammanispajaran
 
Fikih kel 4
Fikih kel 4Fikih kel 4
Fikih kel 4Ltfltf
 
Makalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasMakalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasHasbullahAlwi1
 
Kuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptx
Kuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptxKuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptx
Kuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptxSallyYeo9
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahrisky13
 
Ijtihad .pptx
Ijtihad .pptxIjtihad .pptx
Ijtihad .pptxLala La
 

Semelhante a kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam (20)

4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx4. Ijma_.pptx
4. Ijma_.pptx
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdfMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.pdf
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.pdf
 
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docxMendefinisikan  Ijma’ dan Qiyas.docx
Mendefinisikan Ijma’ dan Qiyas.docx
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Ijma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdfIjma’ dan Qiyas.pdf
Ijma’ dan Qiyas.pdf
 
Ijma’ dan Qiyas.docx
Ijma’ dan Qiyas.docxIjma’ dan Qiyas.docx
Ijma’ dan Qiyas.docx
 
Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)
 
Al Ijma' - Sumber Hukum Islam
Al Ijma' - Sumber Hukum IslamAl Ijma' - Sumber Hukum Islam
Al Ijma' - Sumber Hukum Islam
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
 
Fikih kel 4
Fikih kel 4Fikih kel 4
Fikih kel 4
 
Makalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyasMakalah ijma' dan qiyas
Makalah ijma' dan qiyas
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Kuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptx
Kuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptxKuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptx
Kuliah 4 UP1523 - 19 April 2022.pptx
 
Definisi ijma
Definisi ijmaDefinisi ijma
Definisi ijma
 
Ijmak
IjmakIjmak
Ijmak
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Ijtihad .pptx
Ijtihad .pptxIjtihad .pptx
Ijtihad .pptx
 

Mais de Tri Agustuti

Konsep bisnis islam
Konsep bisnis islamKonsep bisnis islam
Konsep bisnis islamTri Agustuti
 
bahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
bahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
bahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamKelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamTri Agustuti
 
Kelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamKelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamTri Agustuti
 
makalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikmakalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikTri Agustuti
 
pemasaran strategik
pemasaran strategikpemasaran strategik
pemasaran strategikTri Agustuti
 
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Tri Agustuti
 

Mais de Tri Agustuti (13)

Konsep bisnis islam
Konsep bisnis islamKonsep bisnis islam
Konsep bisnis islam
 
bahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 11 ushul fiqh ekonomi islam
 
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
 
bahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 9 ushul fiqh ekonomi islam
 
bahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 8 ushul fiqh ekonomi islam
 
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam
 
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 5 ushul fiqh ekonomi islam
 
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamKelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 2 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
 
Kelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islamKelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
Kelompok 1 bahan tugas mata kuliah ekonomi islam
 
makalah permasaran strategik
makalah permasaran strategikmakalah permasaran strategik
makalah permasaran strategik
 
pemasaran strategik
pemasaran strategikpemasaran strategik
pemasaran strategik
 
makalah Ji'alah
makalah Ji'alahmakalah Ji'alah
makalah Ji'alah
 
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
Sejarah bank muamalat dan oprasionalnya
 

Último

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Último (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam

  • 1. Sumber dan Dalil Hukum Islam Disepakati Ulama Diperselisihkan Qiyas Al-Quran Sunnah Ijma’ Saddus Zari’ah ‘Uruf Istishab Istihsan Maslahah Mursalah Mazhab Shahabi Syar’u Man Qablana Sumber Hukum Dalil Hukum
  • 2. Pengertian IjmaPengertian Ijma’’ Secara Etimologi Kesepakatan/konsensus Bermaksud/berniat untuk Melaksanakan sesuatu Yusuf 12 ‫به‬ ‫ذهبوا‬ ‫فلما‬‫أجمعوا‬‫الجب‬ ‫غيابة‬ ‫في‬ ‫يجعلوه‬ ‫أن‬ ‫شركاءكم‬ ‫و‬ ‫أمرمكم‬ ‫فأجمعوا‬ Yunus 71 Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumut Bulatkanlah niat/keputusanmu dan kumpulkan sekutu2mu
  • 3. Pengertian IjmaPengertian Ijma’’ secara terminologisecara terminologi ‫المجتهد‬ ‫جميع‬ ‫اتفاق‬‫ين‬‫العصور‬ ‫من‬ ‫عصر‬ ‫في‬ ‫المسلمين‬ ‫من‬ ‫صلعم‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫وفاة‬ ‫بعد‬ ‫شرعي‬ ‫حكم‬ ‫على‬ Kesepakatan semua mujtahid dari ummat Muhammad Pada suatu masa setelah wafatnya Rasulullah terhadap suatu hukum syara’ Muhammad Abu Zahroh menambahkan di akhir definisi itu kata “yang bersifat amaliyah”
  • 4. Simpulan dari Definisi :Simpulan dari Definisi : Yang bersepakat adalah para Ulama Mujtahid Yang bersepakat adalah seluruh mujtahid Para Mujtahid harus Ummat Muhammad Saw Dilakukan setelah wafatnya Nabi Saw Kesepakatan itu berkaitan dengan hukum syari’at.
  • 5. Syarat-syarat IjmaSyarat-syarat Ijma’’ 1. Yang terlibat dlm pembahasan hukumnya, semua mujtahid, Jika ada yang tidak setuju, maka hasilnya bukan ijma’ 2. Semua Mujtahid hidup di masa tersebut dari seluruh dunia 3. Kesepakatan itu terwujud setelah masing-masing Mengemukakan pendapatnya 4. Hukum yang disepakati adalah hukum syara yang tidak ada hukumnya dalam Al-Quran 5. Sandaran hukum ijma’ tersebut adalah Al-Quran dan atau hadits Rasulullah
  • 6. Syarat-Syarat IjmaSyarat-Syarat Ijma’…’…..lanjutan..lanjutan 6. Kesepakataan itu muncul dari para mujtahid yang adil (berpendirian kuat terhadap agamanya) 7. Para mujtahid adalah mereka yang berusaha menghindarkan Diri dari ucapan dannperbuatan yang bid’ah Semua syarat ini disepakati Ulama
  • 7. Syarat IjmaSyarat Ijma’’ (yang diperselisihkan)(yang diperselisihkan) 1. Para Mujtahid itu adalah para sahabat 2. Para Mujtahid kerabat Rasulullah 3. Mujtahid itu adalah ulama Madinah
  • 8. Tingkatan Ijma’ Sharih (jelas) Sukuti (Diam) Semua ulama secara jelas mengemu kakan pendapatnya Sebagian Ulama diam Atas Pendapat Mujtahid lain
  • 9. Macam-Macam IjmaMacam-Macam Ijma’’ dandan TingkatannyaTingkatannya  Ijma’ Sharih, kesepakatan para mujtahid, baik melalui pendapat maupun perbuatan terhadap suatu masalah hukum yang dikemukaan dalam sidang ijma’ setelah masing-masing mujtahid mengemukakan pendapatnya terhadap masalah yang dibahas.  Ijma’ ini bisa dijadikan hujjah dan statusnya bersifat qath’iy (pasti)
  • 10. IjmaIjma’’ SukutiSukuti Kesepakatan mujtahid pada satu masa tentang hukum suatu masalah dan tersebar luas, tetapi sebagian mujtahid lainnya diam saja tentang masalah itu.
  • 11. Kehujjahan IjmaKehujjahan Ijma’’  Jumhur Ulama Ushul Fiqh berpendapat :  “apabila rukun ijma’ telah terpenuhi, maka ijma’ tersebut menjadi hujjah yang qath’iy, wajib diamalkan dan tidak boleh mengingkarinya, bahkan orang yang mengingkarinya diangap kafir  Masalah hukum yang telah disepakati dgn ijma’, tidak boleh lagi menjadi pembahasan ulama generasi berikutnya, dan karena itu pendapat yang berbeda dengan ijma’ tersebut tidak bisa membatalkan ijma’ yang telah terjadi. Alasan ketidakbolehan tersebut, dikarenakan hukum yang telah ditetapkan secara ijma’ bersifat qath’iy dan menempati urutan ketiga setelah Al-Quran,
  • 12. Contoh Ijma’Contoh Ijma’  Ijma’ ulama tentang kewajiban shalat lima waktu, puasa, zakat, haji bagi yang mampu.  Ijma’ Ulama tentang keharaman riba, judi dan maysir, makan babi, bangkai dan darah.  Ijma’ Ulama tentang kehalalan jual beli, kebolehan mudharabah, musyarakah, wadi’ah, ijarah, dll.  Ijma’ Ulama memilih Abu Bakar sebagai Khalifah I  Ijma’ Ulama tentang larangan menjual makanan yang belum diterima  Ijma’ Ulama tentang keharaman bay kali bi kali  Ijmak Ulama tentang keharaman riba fadhal  Ijmak Ulama tentang keharaman bay’ ma’dum  Ijma’ Ulama tentang keharaman wanita muslimah kawin dengan lelaki non muslim  Bagaimana kedudukan Fatwa DSN yang merupakan reprsentasi dri seluruh Ulama Indonesia
  • 13. Menurut Al-Amidy, para ulama sepakat mengenaiMenurut Al-Amidy, para ulama sepakat mengenai Ijma’ sebagai hujjah yang wajib diamalkan.Ijma’ sebagai hujjah yang wajib diamalkan.  Tetapi, Ibrahim Ibnu Siyar Al-Nazzam (tokoh Muktazilah), Khawarij dan Syi’ah berpendapat, “Ijma’ tidak bisa dijadikan hujjah. Menurut mereka Ijma’ seperti yang digambarkan Jumhur tidak mungkin terjadi, karena sulit mempertemukan seluruh ulama yang tersebar di berbagai belahan dunia. Selain itu masing-masing daerah mempunyai struktur sosial dan budaya yang berbeda.
  • 14. Menurut Syi’ah, ijma’ tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, karena pembuat hukuma adalah Imam yang mereka anggap ma’shum.(terhindar dari dosa) Ulama Khawarij dapat merima ijma’ sahabat sebelum terjadinya aperpecahan politik di kalangan sahabat.  Menurut Syi’ah, ijma’ tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, karena pembuat hukum adalah Imam yang mereka anggap ma’shum.(terhindar dari dosa)  Ulama Khawarij dapat merima ijma’ sahabat sebelum terjadinya aperpecahan politik di kalangan sahabat.
  • 15. Alasan Jumhur mengenai Ijma’Alasan Jumhur mengenai Ijma’ An-Nisak : 59 ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫ك‬ُ‫م‬ ‫مكن‬ِ‫ن‬ ‫ر‬ِ‫ن‬ ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫أل‬َ‫رْم‬ ‫ا‬ْ ‫ف‬ ‫ل ى‬ِ‫ن‬‫و‬ْ ‫ف‬ ‫أ‬ُ‫م‬‫و‬َ‫رْم‬ ‫ل‬َ‫رْم‬ ‫سلو‬ُ‫م‬ ‫ر‬َّ ‫ال‬ ‫علوا‬ُ‫م‬ ‫طعي‬ِ‫ن‬ ‫أ‬َ‫رْم‬‫و‬َ‫رْم‬ ‫هلل‬َ‫رْم‬ ‫ا‬ ‫علوا‬ُ‫م‬ ‫طعي‬ِ‫ن‬ ‫أ‬َ‫رْم‬ ‫كنلوا‬ُ‫مم‬َ‫رْم‬ ‫ءا‬َ‫رْم‬ ‫ن‬َ‫رْم‬ ‫ذني‬ِ‫ن‬‫ل‬َّ‫ا‬ ‫ه ا‬َ‫رْم‬ ‫ني‬ُّ‫أه‬َ‫رْم‬‫ ا‬‫ني‬َ‫رْم‬ ‫هلل‬ِ‫ن‬ ‫ب ا‬ِ‫ن‬ ‫ن‬َ‫رْم‬ ‫كنلو‬ُ‫مم‬ِ‫ن‬ ‫ؤ‬ْ ‫ف‬ ‫ت‬ُ‫م‬ ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫ت‬ُ‫م‬‫ككن‬ُ‫م‬ ‫إن‬ِ‫ن‬ ‫ل‬ِ‫ن‬ ‫سلو‬ُ‫م‬ ‫ر‬َّ ‫وال‬َ‫رْم‬ ‫هلل‬ِ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ل ى‬َ‫رْم‬‫إ‬ِ‫ن‬ ‫ه‬ُ‫م‬‫دو‬ُّ‫ه‬‫ر‬ُ‫م‬ ‫ف‬َ‫رْم‬ ‫ء‬ٍ ‫ف‬ ‫ ى‬ْ ‫ف‬ ‫ش‬َ‫رْم‬ ‫ف ي‬ِ‫ن‬ ‫م‬ْ ‫ف‬ ‫ت‬ُ‫م‬‫ع‬ْ ‫ف‬ ‫ز‬َ‫رْم‬ ‫كن ا‬َ‫رْم‬‫ت‬َ‫رْم‬ ‫إن‬ِ‫ن‬‫ف‬َ‫رْم‬ ‫ال‬ً ‫وني‬ِ‫ن‬ ‫أ‬ْ ‫ف‬‫ت‬َ‫رْم‬ ‫ن‬ُ‫م‬ ‫س‬َ‫رْم‬ ‫ح‬ْ ‫ف‬ ‫أ‬َ‫رْم‬‫و‬َ‫رْم‬ ‫ر‬ُ‫م‬ُ‫م‬ ‫عي‬ْ ‫خف‬َ‫رْم‬ ‫ك‬َ‫رْم‬ ‫ل‬ِ‫ن‬‫ذ‬َ‫رْم‬ ‫ر‬ِ‫ن‬ ‫خ‬ِ‫ن‬ ‫أل‬َ‫رْم‬ ‫ا‬ْ ‫ف‬ ‫م‬ِ‫ن‬‫لو‬ْ ‫ف‬ ‫عي‬َ‫رْم‬‫ل‬ْ ‫ف‬‫ا‬‫و‬َ‫رْم‬ Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Taatilah Rasul dan Ulil Amri di antara kamu.
  • 16. Menurut jumhur, ulil amri bersifat umum mencakup 1.Pemimpin agama (mujtahid pemberi fatwa) 2. Pemimpin negara dan perangkatnya Ibnu Abbas, “Ulil Amri=ulama”
  • 17.  An-Nisak 4:115 ‫ن‬َ ‫نني‬ِ‫ني‬‫م‬ِ‫ني‬ ‫ؤ‬ْ‫ِم‬ ‫م‬ُ‫ْؤ‬ ‫ل‬ْ‫ِم‬‫ا‬ ‫ل‬ِ‫ني‬ ‫بني‬ِ‫ني‬‫س‬َ ‫ر‬َ ‫ني‬ْ‫غِم‬َ ‫ع‬ْ‫ِم‬ ‫ب‬ِ‫ني‬‫ت‬َّ‫ب‬‫ي‬َ ‫و‬َ ‫د ى‬َ ‫ه‬ُ‫ْؤ‬ ‫ل‬ْ‫ِم‬‫ا‬ ‫ه‬ُ‫ْؤ‬ ‫ل‬َ ‫ن‬َ ‫ني‬َّ‫بب‬َ ‫ت‬َ ‫متا‬َ ‫د‬ِ‫ني‬‫ع‬ْ‫ِم‬ ‫ب‬َ ‫من‬ِ‫ني‬ ‫ل‬َ ‫سلو‬ُ‫ْؤ‬ ‫ر‬َّ‫ب‬ ‫ال‬ ‫ق‬ِ‫ني‬ ‫ق‬ِ‫ني‬‫شتا‬َ ‫ي‬ُ‫ْؤ‬ ‫من‬َ ‫و‬َ { ‫را‬ً‫ا‬ ‫صني‬ِ‫ني‬ ‫م‬َ ‫ت‬ْ‫ِم‬ ‫ء‬َ ‫سءآ‬َ ‫و‬َ ‫م‬َ ‫ن‬َّ‫ب‬‫ه‬َ ‫ج‬َ ‫ه‬ِ‫ني‬ ‫ل‬ِ‫ني‬‫ص‬ْ‫ِم‬ ‫ن‬ُ‫ْؤ‬‫و‬َ ‫لو ى‬َّ‫ب‬‫لو‬َ ‫ت‬َ ‫متا‬َ ‫ه‬ِ‫ني‬ ‫ل‬ِّ‫ه‬‫لو‬َ ‫ن‬ُ‫ْؤ‬  “Barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasaianya itu dan Kami masukkan ke dalam Jahannam yang merupakan seburuk-buruk tempat”  Menurut Al-Ghazali, Surah an-Nisa’ ayat 115, menunjukkan bahwa Allah menjadikan orang-orang yang tidak mengikuti cara-cara yang ditempuh umat Islam sebagai orang yang menentang Allah dan RasulNya, dan orang yang menentang Allah dan Rasulnya itu hukumnya haram.
  • 18.  Alasan dari hadits : ‫الخطأ‬ ‫علو ى‬ ‫تجتمع‬ ‫ل‬ ‫أمتو ى‬  Umatku tidak akan melakukan kesepakatan terhadap yang salah (H.R.At.Tarmizy) ‫ضللة‬ ‫علو ى‬ ‫أمتو ى‬ ‫تجتمع‬ ‫ل‬  Umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan ‫فأعطتاننيهتا‬ ‫ضللة‬ ‫علو ى‬ ‫أمتو ى‬ ‫تجتمع‬ ‫أل‬ ‫ال‬ ‫سألت‬ ‫و‬  Saya mohon kepada Allah agar umatku tidak sepakat melakukan kesesatan, lalu Allah mengabulkannya ((H.R.Ahamad dan Thabrani)
  • 19. Menurut Abdul Wahab Khallaf : bahwa suatu hukum yang telah disepakati seluruh mujtahid sebenarnya merupakan hukum umat Islam seluruhnya. Apabila seluruh umat telah sepakat, maka tidak ada alasan menolaknya.
  • 20. Rangkuman pendapat UlamaRangkuman pendapat Ulama tentang Ijmatentang Ijma’’ SukutiSukuti
  • 21. Pendapat Ulama Ttg Ijma’ Sukuti Al-Juba’iy Dari Muktazilah Jumhur Hanafiyah Ahmad Malikiyah, Syafi’iyah Al-Baqilani Ijma’ sukuti bukan ijma, Tdk bisa Menjadi hujjah Al-Amidi, Al-Kharkhi Ibnu Hajib Bisa dijadikan Hujjah Yang Qath’iy Ijma’ sukuti bukan ijma’. tapi bisa jadi hujjah Yang zhanniy Bisa jadi ijma’, Jika ulama- ulama masa itu belum wafat
  • 22. Pendapat Ulama ttg IjmaPendapat Ulama ttg Ijma’’ SukutiSukuti  Malikiyah, Syafi’iyah dan Abu Bakar Al-Baqillani, berpendapat, ijma’ sukuti bukanlah ijma’ dan tidak dapat dijadikan hujjah.  Pendapat itu sejalan dengan Al-Amidi, Ibnu Hajib, Al- Karkhi, Mereka berpendapat,ijma’ sukuti tidak bisa dikatakan ijma’, tetapi dapat dikatakan hujjah yang statusnya zhanniy.  Mayoritas ulama Hanafiyah Imam Ahmad : Ijma’ sukuti bisa dijadikan hujjah yang qath’iy.  Al-Juba’iy (dari Muktazilah), ijma’ sukuti bisa dikatakan ijma’ apabila semua mujtahid yang hidup di masa itu telah habis (meninggal semua), karena mungkin saja mujtahid (yang diam) dalam persoalan itu membantah hukum tsb.
  • 23.  Alasan Hanafi dan Hanabilah hanya melalui akal (logika).  1. Diamnya para ulama, setelah mengetahui hukum hasil ijtihad para ulama, adalah setelah mempelajari dan menganalisa hasil ijtihad itu dari berbagai segi.Para ulama ushul menyatakan :  Diam saja ketika suatu penjelasan diperlukan, dianggap sebagai penjelasan 2.Adalah tidak dapat diterima (tidak layak) jika para ahli fatwa diam saja ketika ada mendengar fatwa ulama lain.
  • 24. Jumhur ulama yang menolak kehujjahan ijma’ sukuti mengatakan bahwa rukun dan syarat ijma’ adalah kesepakatn seluruh mujtahid yang hidup di zaman terjadinya ijma’ tersebut, dan masing-masing mereka terlibat membicarakan hukum yang ditetapkan. Sedangkan ijma’ sukuti merupakan pendapat pribadi yang disebarluaskan, sementara mujtahid lainya diam saja. Diamnya mujtahid tidak bisa dianggap sebagai suatu persetejuan. Maka status ijma’ sukuti hanyalah zhanniy.
  • 25. Kemungkinan terjadinya IjmaKemungkinan terjadinya Ijma’’  Mayoritas Ulama,”Tidaklah sulit untuk melakukan ijma’, bahkan secara aktual ijma’ telah ada. Mereka mencontohkan pembagian waris bagi nenek sebesar 1/6 dari harta warisan dan larangan menjual makanan yang belum ada di tangan penjual, Tidak sahnya perempuan muslim menikah dengan pria non- muslim.  Tetapi Ulama : Ahmad bin Hanbal mengatakan, “Siapa yang mengklaimadanya ijma’, dia sesunguhnya telah berdusta, karena mungkin saja ada mujtahid yang tidak setuju, karena itu sangat sulit mengetahui adanya ijma’ tersebut.  Ulama kontemporer (M.Abu Zahroh, A.Wahhab Khallaf dan Khudery Beik,”Ijma’ yang mungkin terjadi hanyalah di masa sahabat, adapun ijma’ di masa sesudahnya tidak mungkin terjadi, karena luasnya wilayah Islam dan tidak mungkin mengumpulkan seluruh ulama pada satu tempat
  • 26. Bagaimana di eraBagaimana di era Globalisasi ?Globalisasi ? Dunia sepertiDunia seperti Desa KecilDesa Kecil karena teknologikarena teknologi komunikasi komunikasi transportasi ?transportasi ? MungkinkahMungkinkah terjaditerjadi ijma’????ijma’????
  • 27. Ijma’ Ulama tentang keharamanIjma’ Ulama tentang keharaman Bunga BankBunga Bank Prof.Dr. M Umer Chapra, “Ahli Ekonomi Islam dunia juga telah Ijma’ tentang keharaman Bunga Bank” (The Future of Islamic Economics) Menurut penelitian Prof.Dr.M.Akram Khan Ahli Ekonomi Islam (Ulama yang pakar Ekonomi) telah Ijma’ tentang keharaman bunga bank. (The Massage of the Quran)
  • 28. Prof.Dr.Dr.Yusuf Qardhawi menulis : “Sebanyak 300 ulama dan pakar ekonomi dunia telah ijma’ tentang keharaman bunga bank Mereka terdiri dari ahli fikih ahli ekonomi dan keuangan dunia Tak seorang pun yang membantahnya Saya benar-benar menyaksikan, bahwa para ahli ekonomi Islam, Justru lebih bersemangat dari ahli fikih sendiri” Pernyataan Al-Qardhawi tentang Ijma’ tersebut telah dikutip oleh Prof.Dr.Muhammad Ali Ash-Shobuni dalam buku Jarimat ar-Riba
  • 29. Pakar Ekonomi Islam DuniaPakar Ekonomi Islam Dunia  Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA  Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ashiddiqy  Prof.Dr.Masudul Alam Choudhury  Prof.Dr.M.Umer Chapra SEMUA MEREKA  Prof.Dr. Monzer Kahf SEPAKAT MENGHARAMKAN  Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad BUNGA BANK  Prof.Dr. Kursyid Ahmad  Prof.Dr.M.Akram Khan  Prof. Dr M.Sudin Harun  Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin  Prof.Dr.Yusuf Qardhawi  Prof.Dr.Afzalur Rahman  Prof.Dr. Mustaq Ahmad  Prof.Hasanuz Zaman  Prof.Anwar Iqbal Quresyi  Dll (masih banyak lagi)
  • 30.  1. Prof.Dr.Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy,2. Prof.Dr.Muhammad Abdul Mannan,MA, 3.Prof.Dr.M.Umer Chapra, 4. Prof.Dr.Masudul Alam Khudary, 5. Prof.Dr. Monzer Kahf, 6. Prof.Dr. M.Akram Khan, 7. Prof.Dr.Kursyid Ahmad, 8.Prof.Dr.Dhiauddin Ahmad, 9. Prof.Dr. Muhammad Muslehuddin, 10.Prof.Dr. Afzalur Rahman, 11. Prof.Dr. Munawar Iqbal Quraisy, 12. Prof.Dr.Hasanuz Zaman, 13. Prof. Dr.M.Sudin Haroen, 14. M.Fahim Khan,.15. Prof.Dr.Volker Ninhaus, 16. Dr.Mustaq Ahmad. 17. Dr.Abbas Mirakhor, 18. Ausaf Ahmad, 19. Rauf Ahmed Azhar, 20. Syed Nawab haidar Naqvi, 21. Baqir al-Sadr, 22. Ahmad Najjar, 23. Ahmad Shalah Janjum (Pakistan), 24. Muhammad Ahmad Sakr, 25 .Kadim Al-Sadr, 26. Abdul Hadi Ghanameh, 27. Manzoor Ali, 28. Dr.Ali Ahmad Rusydi, 29. Dr.Muhammad Ariff, 30. Dr. Zubeir Hasan, 31.Prof.Dr Muhammad Iqbal Anjum, 32. Prof.Dr.Mazhar Islam, 33. Dr. Fariruddin Ahmad, 34. Dr.Syahadat Husein  35.Dr.Badruddin (Oman) 36. Dr.Mabid Ali Al-Jarhi,  37. Prof.Dr.Anas Zarqa, 38. Dr.Muhammad Uzei,  40. Dr.F.R Faridi, 41. Dr.Mahmud Abu Su’ud. 42. Dr.Ijaz Shafi Ghilani, 43. Dr.Sahabuddin Zain,  44. Mukhtar M.Metwally, 45. Dr.Hasan Abu Rukba, 46. Muhammad Hameedullah, 47. B.S Sharraf  48. Dr. Zubair Hasan, 49. Skharur Rafi Khan,  50. Prof. Dr. Mahmud Ahmad,