1. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 0 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
4 November 2013
Link to freedownload :
http://www.ziddu.com/download/23639390/ChartOfAccountManualSystemAc
counting.pdf.html
MANTRA FOOD
surakarta
MANUAL
System Pengolahan Data
Keuangan
Tentaive Draft :
Adalah penting untuk sebuah perusahaan menyusun laporan
Dengan benar
2. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 1 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
I. PENDAHULUAN
1. Tujuan Penyusunan Manual
Manual pengolahan data akuntansi ini dirancang untuk keperluan
MANTRA FOOD, mencakup sistem akuntansi umum serta sistem
pengolahan data akuntansi dengan tujuan sebagai berikut :
Memberikan pedoman bagi para staff / pelaksana dalam melaporkan
kegiatan yang dilakukan dalam bidang atau bagiannya masing-
masing.
Membentuk suatu sistem pelaporan yang standar, seragam dan
tersusun dengan baik, sehingga memberikan informasi yang tepat
guna dan tepat waktu. Dimana informasi yang dihasilkan akan dipakai
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen.
Mengarahkan perhatian manajemen atas masalah-masalah penting
yang dihadapi dalam rangka pengembangan operasi perusahaan.
Sebagi dasar pencatatan/penyusunan system yang lebih baik dengan
perangkat software.
2. Ruang Lingkup Dan Dasar Penyusunan Manual
Manual ini disusun berdasarkan praktik pencatatan yang berlaku umum
yang disesuaikan dengan operasional yang ada pada MANTRA FOOD.
Penyusunan panduan manual ini juga memperhatikan kemungkinan
perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
Atas Survey dan wawancara dilakukan dengan pejabat perusahaan dan
level operasional bahwa system pencatatan serta pendokumentasian
seluruh transaksi belum mengacu pada standar pencatatan akuntasi
(masih menggunakan system pencatatan tata buku).
Maka perlu disusun panduan manual pencatatan ini sebagai dasar acuan
bagi pejabat dan staff pada MANTRA FOOD.
3. Perkembangan Dan Perubahan Perusahaan
Agar manual ini selalu sesuai dengan keadaan perusahaan, maka
secara periodik manual ini perlu direview dan diperbaharui
dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan.
Jangka waktu peninjauan kembali dapat diserahkan kepada
kebijaksanaan pimpinan perusahaan, akan tetapi dapat juga
dilaksanakan minimal 5 (lima) tahun sekali.
3. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 2 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Agar tujuan manual diatas dapat tercapai, maka perubahan dan
pengembangan manual ini merupakan tanggung-jawab Kepala Divisi dan
Kepala Bagian yang bersangkutan.
Setiap perubahan hendaknya tertulis dan harus disetujui oleh Direktur
serta dilampirkan dalam satu kesatuan dengan manual ini.
Seluruh perubahan review dan perubahan panduan manual ini harus di
dokumentasikan oleh pejabat terkait agar ada keseragaman policy,
kebijakan dan pelaoran di semua Divisi/Department.
II. CIRI-CIRI POKOK AKUNTANSI
Dalam bagian ini dibahas mengenai ciri-ciri pokok yang menandai sistem
akuntansi yang diusulkan, yang dirancang sesuai dengan sifat operasi
perusahaan dibidang industri dan perdagangan.
1. Metode Akuntansi
Laporan keuangan disajikan berdasarkan akrual sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan disusun berdasarkan prinsip kelangsungan
usaha serta mengikuti konsep dasar harga perolehan. Dengan metode
akrual maka pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan, beban serta
perubahannya diakui pada saat terjadi, tidak pada saat uang diterima
atau dibayarkan.
2. Dana Kas Kecil Berdasarkan Sistem "Imprest"
Sistem "Imprest" akan digunakan untuk dana kas kecil sehingga setiap
saat jumlah dana ini akan selalu sama dengan jumlah pada saat
pembentukannya.
Jumlah dana kas kecil ditentukan Direksi sebesar Rp ….. ( Mis :
Rp.2.500.000,00 ) dan diperkirakan cukup untuk memenuhi pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil baik di kantor maupun produksi
selama jangka waktu tertentu.
Pemegang kas kecil (Petty Cash) akan bertanggung jawab penuh
terhadap jumlah dana dalam bentuk tunai dan yang telah dibayarkan.
Apabila dana kas kecil telah melampaui nilai minimumnya, maka dana
akan diisi kembali sejumlah pengeluaran-pengeluaran yang telah terjadi,
sesudah pengisian kembali maka jumlah dana akan kembali sebesar pada
saat pembentukannya. Pengisian kembali dilakukan bila jumlah Kas Kecil
telah melewati nilai Rp 1.000.000,00 sebagai batas minimum.
4. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 3 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Jumlah pembayaran dari kas kecil tidak boleh melampaui suatu jumlah
tertentu yang telah ditetapkan (maksimal Rp 200.000,00). Setiap
pembayaran kas kecil akan dibuatkan Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
yang dilampiri dengan bukti-bukti pembayarannya. Pada saat dana kas
kecil hampir habis terpakai, dibuatkan Ikthisar Pengeluaran Kas Kecil
sebagai dasar pengisian kembali dengan dilampiri Bukti Pengeluaran Kas
Kecil dan bukti-bukti pendukungnya.
3. Metode Penilaian Dan Pengawasan Persediaan
Penentuan nilai persediaan dilakukan berdasarkan harga perolehan
dengan metode Average ( Catatan : metode persediaan mengacu
pada 3 metode FIFO-LIFO-AVERAGE). Dengan metode ini harga
pokok penjualan dihitung sesuai dengan catatan rata-rata harga
pokok produksi per unit dikalikan dengan jumlah unit yang masih
tersisa di gudang.
Pengawasan fisik persediaan dilakukan dengan metode "Perpetual
Inventory/Pencataan Persediaan" dimana setiap terjadinya mutasi
persediaan yang merupakan pembelian, penjualan / pemakaian atas
suatu barang akan dicatat di Kartu Persediaan dan Kartu Gudang /
Barang.
Perhitungan secara fisik dilakukan secara periodik minimal 3 bulan
sekali untuk dibandingkan dengan jumlah persediaan seperti yang
tercantum dalam Kartu Persediaan. Perhitungan fisik / Stock Opname
Bahan Baku dan Bahan Pembantu akan dilakukan oleh bagian Logistik
dan Akuntansi. Perhitungan phisik / stock opname Barang Dalam
Proses dan Barang Jadi akan dilakukan oleh Akuntansi bersama
Bagian Produksi.
Untuk setiap jenis persediaan, masing – masing harus dibuatkan
nomor kode barang tersendiri yang akan memudahkan dalam
pencatatan dan administrasi.
4. Dasar Penilaian Aktiva Tetap dan Metode Penyusutan
Aktiva tetap dinilai atas harga perolehannya yang terdiri dari harga
pembelian Aktiva tetap ditambah dengan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh serta menempatkannya disuatu
tempat atau dalam keadaan siap dipakai seperti biaya pengangkutan
dan pemasangannya.
Setiap jenis aktiva tetap harus diinventarisir dengan baik misalnya,
dilakukan dengan memberikan Nomor Kode / Kartu Aktiva Tetap
tersendiri. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengawasan
5. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 4 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
serta memperkecil kemungkinan terjadinya kehilangan baik aktiva ybs
maupun data histories atas aktiva tetap ybs.
Metode penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method) akan dipakai
secara konsisten untuk membebankan biaya penyusutan aktiva tetap
tiap periodenya.
Untuk pelaporan pajak, Aktiva Tetap akan disusutkan sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku dengan mennggunakan metode
penyusutan Straight Line / Garis Lurus.
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka perbaikan / penggantian
sparepart atas Aktiva Tetap, apabila penggantian tersebut dapat
menambah umur ekonomis Aktiva Tetap bersangkutan dapat
dikapitalisasikan dan menambah nilai Aktiva Tetap tersebut. Dalam
hal ini perlu dibuatkan kebijakan pengklasifikasian
penggantian sparepart berdasarkan nilai nominal sparepart
tersebut, untuk nilai diatas nominal tertentu ( mis : Rp 1.000.000 /
item ) akan dikapitalisasikan sedangkan dibawah nilai nominal
tersebut akan dibebankan sebagai biaya perbaikan / reparasi pada
periode yang bersangkutan.
5. Aktiva Tetap Sewa Guna Usaha
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara sewa guna usaha ( leasing )
dicatat dengan metode capital lease, dan disusutkan dengan cara
persentase tetap / garis lurus atas nilai perolehan selama masa manfaat
dari harta tetap yang bersangkutan. Bunga dan biaya administrasi
dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya.
6. Aktiva Tetap tak berwujud
Nilai aktiva tak berwujud pada akhirnya akan habis pada saat tertentu,
sehingga harga perolehan aktiva tak berwujud harus diamortisasikan
secara sistematis selama taksiran masa manfaatnya. Metode amortisasi
aktiva tetap tidak berwujud adalah metode garis lurus ( Straight Line
Method ).
7. Biaya Rehab dan Renovasi
Seluruh proyek renovasi dan Rehab bangunan dicatat dalam pos Biaya
dibayar dimuka yang di identifikasi sesuai proyek yang di kerjakan, pada
saat selesai seluruh nominal per proyek diakumulasikan badan aktiva
tetap, akumulasi tersebut dikapitalisasi dan diamortisasikan selama
setahun dengan cara persentase tetap dari nilai perolehan, pengakuan
kapitalisasi.
6. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 5 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
8. Pengakuan pendapatan dan biaya
Pendapatan dari penjualan diakui ketika barang dikirimkan kepada
Customer, bersamaan dengan diterbitkannya Faktur Penjualan. Biaya
dicatat dengan metode akrual yaitu pada saat terjadinya transaksi.
III. SISTEM AKUNTANSI
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinir sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Untuk menangani kegiatan pokok perusahaan, umumnya sistem akuntansi
terdiri dari :
1. Sistem Akuntansi Piutang Dagang
Sistem akuntansi piutang dagang dirancang untuk mencatat transaksi
terjadinya piutang dagang dan berkurangnya piutang. Terjadinya
piutang dagang berasal dari transaksi penjualan dan berkurangnya
piutang dagang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan
bank / kas dari piutang. Transaksi berkurangnya piutang dagang yang
timbul dari transaksi penerimaan bank dari piutang dikelompokkan
dalam sistem akuntansi kas.
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan piutang
adalah :
Faktur Penjualan / Invoice
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang
dagang dari transaksi penjualan. Dokumen ini bisa saja dilampiri
dengan Purchase Order ( PO ) dari Customer.
Setiap order bagian Penjualan menerbitkan Formulir SO (Sales
Order)
Memo Kredit (Retur Penjualan)
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini disiapkan oleh Bagian Fiunance dilampiri dengan
Laporan Penerimaan Barang dari Gudang Barang Jadi.
Bukti Jurnal Memorial
Dokumen ini adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan
transaksi ke dalam jurnal memorial. Dalam pencatatan piutang
dagang, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan
pengurangan atau penghapusan piutang selain yang berasal dari
transaksi kas dan bank.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut piutang dagang adalah :
7. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 6 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Jurnal Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dagang
dari transaksi penjualan.
Jurnal Memorial
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dagang karena adanya transaksi retur penjualan dan
transaksi penghapusan piutang dagang yang tidak dapat lagi
ditagih.
Jurnal Penerimaan Bank / Kas
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dagang dari transaksi penerimaan bank / kas dari debitur.
Kartu Piutang Dagang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo
piutang dagang setiap debitur.
Kartu Persediaan Barang Jadi
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo
persediaan barang jadi.
2. Sistem Akuntansi Hutang Dagang
Sistem akuntansi hutang dagang dirancang untuk mencatat transaksi
terjadinya hutang dagang dan berkurangnya hutang dagang. Terjadinya
hutang berasal dari transaksi pembelian kredit dan berkurangnya hutang
berasal dari transaksi retur pembelian dan pelunasan hutang.
Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan hutang
dagang adalah :
Faktur Pembelian
Dokumen ini diterima dari supplier, digunakan sebagai dasar
pencatatan timbulnya hutang dagang dari transaksi pembelian
kredit. Dokumen ini biasanya dilampiri dengan Purchase Order,
Laporan Penerimaan Barang dan Faktur Pajak Masukan (bila ada).
Memo Debit (Retur Pembelian)
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur pembelian.
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Finance untuk mencatat
pengembalian barang kepada Supplier yang telah dilakukan oleh
Purchasing. Dokumen ini digunakan oleh Bagian Accounting untuk
mendebit rekening hutang dagang karena transaksi retur pembelian
tersebut.
8. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 7 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Bukti Jurnal Memorial
Dokumen ini adalah dokumen sumber untuk dasar pencatatan
transaksi ke dalam Jurnal Memorial. Dalam pencatatan hutang,
dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan pengurangan atau
penghapusan hutang dagang.
Nota Retur
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Logistik untuk melaporkan jenis dan
kuantitas barang yang dikirimkan kembali kepada Supplier.
Dokumen ini biasanya dilampirkan dalam Memo Debit dari Bagian
Finance.
Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh Bagian Receiving untuk melaporkan jenis
dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok / supplier.
Bukti Bank Keluar
Dokumen ini disiapkan oleh Bagian Finance untuk mencatat
pengeluaran bank untuk keperluan pelunasan hutang dagang.
Bukti Kas Keluar
Dokumen ini disiapkan oleh Bagian Finance untuk mencatat
pengeluaran kas untuk keperluan pelunasan hutang dagang.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut hutang dagang adalah :
Jurnal Pembelian
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya hutang dagang dan
bertambahnya persediaan barang dari transaksi pembelian kredit.
Jurnal Memorial
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
hutang karena transaksi retur pembelian dan transaksi penghapusan
hutang.
Jurnal Pengeluaran Bank / Kas
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
hutang dagang dari transaksi pelunasan hutang.
Kartu Hutang Dagang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo
hutang dagang setiap Kreditur.
9. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 8 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo
persediaan barang.
3. Sistem Akuntansi Penjualan
Sistem akuntansi penjualan dirancang untuk mencatat transaksi
terjadinya penjualan dan kemudian akan dilanjutkan dengan sistem
akuntansi piutang dagang dan sistem akuntansi kas.
Dokumen pokok yang digunakan untuk melaksanakan sistem penjualan
adalah :
Faktur Penjualan / Invoice
Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang
dagang dari transaksi penjualan dan biasanya dilampiri dengan
Purchase Order ( PO ).
Surat Jalan (DO-Delivery Order)
Dokumen ini dibuat Divisi Marketing untuk melakukan pengiriman
barang ke Customer.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut penjualan adalah :
Jurnal Penjualan
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari
transaksi penjualan.
Jurnal Penerimaan Bank
Catatan ini digunakan untuk mencatat penerimaan bank yang
berasal dari transaksi penjualan tunai maupun semua transaski
penerimaan uang lainnya.
Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan
saldo serta umur piutang dagang setiap debitur.
Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan
saldo persediaan barang jadi.
4. Sistem Akuntansi Pembelian
Sistem akuntansi pembelian dirancang untuk mencatat terjadinya
transaksi pembelian dan kemudian akan dilanjutkan dengan sistem
akuntansi hutang dan atau sistem akuntansi kas.
Dokumen pokok yang digunakan untuk melaksanakan sistem akuntansi
pembelian adalah :
Permintaan Pembelian / Schedule Pengadaan Bahan
10. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 9 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Dokumen ini disiapkan oleh Bagian Logistic berdasarkan persediaan
minimum / kebutuhan karena adanya Rencana Produksi, yang
digunakan untuk meminta kepada Bagian Purchasing untuk
melakukan pembelian barang.
Purchase Order
Dokumen ini dibuat Bagian Pembelian untuk melakukan pemesanan
pembelian barang kepada Supplier.
Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat Bagian Receiving / Penerimaan Barang untuk
menunjukkan bahwa barang yang dipesan oleh Bagian Pembelian
telah diterima.
Bukti Bank Keluar
Dokumen ini dibuat oleh Finance untuk mencatat pembayaran yang
dilakukan sehubungan dengan transaksi pembelian.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut pembelian adalah :
Jurnal Pembelian
Catatan ini digunakan untuk mencatat timbulnya hutang dagang
dari transaksi pembelian.
Jurnal Pengeluaran Bank / Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat pengeluaran bank / kas
dari transaksi pembelian.
Kartu Hutang
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan
saldo hutang dagang untuk setiap kreditur.
Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan
saldo persediaan barang.
5. Sistem Akuntansi Penggajian
Sistem akuntansi penggajian dirancang untuk mencatat penggajian dan
kemudian akan dilanjutkan dengan sistem akuntansi hutang dan atau
sistem akuntansi kas.
Dokumen pokok yang digunakan untuk melaksanakan sistem penggajian
adalah :
Kartu Absensi Karyawan
Dokumen ini digunakan oleh Karyawan untuk mencatatkan jam
kehadiran dan jam pulang pada mesin absensi.
11. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 10 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Daftar Absensi Karyawan
Dokumen ini digunakan oleh Personalia untuk melaporkan jumlah
jam kerja, jam lembur dan lain-lain sebagai dasar penghitungan gaji
karyawan.
Laporan Perubahan Gaji Karyawan
Dokumen ini disiapkan oleh Bagian Personalia untuk mencatat /
mengupdate data basic salary dan tunjangan masing-masing
karyawan.
Surat Perintah Lembur
Dokumen ini disiapkan oleh Kepala Bagian Produksi, sebagai
perintah dilaksanakannya lembur kepada karyawan produksi.
Dokumen ini akan dipergunakan oleh personalia dalam perhitungan
jam lembur masing-masing karyawan.
Daftar Gaji Karyawan
Dokumen ini berisi perhitungan jumlah gaji dan pemotongan gaji
untuk masing-masing karyawan.
Rekapitulasi Gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji karyawan masing-masing
Bagian / Divisi yang harus dibayar perusahaan.
Slip Gaji
Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai
rincian gaji yang diterima beserta potongan yang menjadi beban
setiap karyawan termasuk pinjaman karyawan.
Daftar Transfer Gaji
Dokumen ini berupa daftar nama-nama karyawan serta rekening
bank masing-masing karyawan yang menghendaki pembayaran
gajinya ditransfer langsung ke rekening bank mereka.
Daftar Tanda Terima Gaji
Dokumen ini berisi tanda tangan setiap karyawan atas penerimaan
gajinya.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut piutang adalah :
Jurnal Memorial
Catatan ini digunakan untuk membebankan biaya tenaga kerja
masing-masing Bagian / Divisi ke hutang gaji.
Jurnal Pengeluaran Kas / Bank
12. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 11 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Catatan ini digunakan untuk mencatat pengurangan /
pelunasan hutang gaji yang berasal dari kas/bank.
6. Sistem Persediaan
Sistem persediaan dirancang untuk menangani transaksi yang
bersangkutan dengan mutasi persediaan karena pembelian,
penyimpanan dan pemakaian. Pada prinsipnya, Persediaan barang
dapat dipisahkan menjadi :
Persediaan Bahan Baku
Penambahan Persediaan Bahan Baku berasal dari transaksi
pembelian sedangkan pengurangan persediaan Bahan Baku berasal
dari transaksi pemakaian Bahan Baku dari Gudang ke Proses
Produksi.
Persediaan Bahan Pembantu
Sama dengan Persediaan Bahan Baku, penambahan Persediaan
Bahan Pembantu terjadi pada saat pembelian dan berkurang pada
saat terjadi pengambilan / pemakaian barang.
Persediaan Barang Dalam Proses
Penambahan Persediaan Barang Dalam Proses berasal dari beberapa
transaksi / kejadian sebagai berikut :
Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Perhitungan Kompensasi Tenaga Harian / Tenaga Borongan
Perhitungan Gaji Karyawan Pabrik
Perhitungan Penyusutan Mesin – mesin dan Peralatan Produksi
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Lainnya
Sedangkan pengurangan Persediaan Barang dalam proses terjadi
pada saat barang tersebut telah dipacking dan ditransfer ke Gudang
Barang Jadi.
Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses harus dipisahkan untuk
masing-masing seksi yaitu :
Persediaan Barang Dalam Proses Jenang/Oven/Mixer
Persediaan Barang Dalam Proses Karung
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Barang Jadi bertambah pada saat terjadi transfer barang
dari Persediaan Karung-an ke Packing yang kemudian ditransfer ke
Gudang Barang Jadi, sedangkan pengurangan persediaan barang
jadi berasal dari transaksi penjualan/Pengiriman Barang ke
Customer.
13. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 12 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Dokumen pokok yang digunakan dalam system akuntansi persediaan
meliputi :
Permintaan Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk meminta kepada Bagian Pembelian
melakukan pembelian barang dengan jumlah dan spesifikasi
tertentu. Permintaan Pembelian diajukan pada saat persediaan
barang sudah melewati minimum stock atau pada saat terdapat
order / rencana produksi dari Bagian PPC atau kebijakan dari Finance
department atas kebijakan persediaan.
FORMULIR PERMINTAAN PEMBELIAN
Tujuan Dokumen ini digunakan untuk mencatat jenis dan
jumlah barang serta waktu penyerahan yang
dibutuhkan oleh Gudang atau pihak yang
membutuhkan barang. Merupakan perintah /
permintaan yang diajukan kepada bagian Pembelian
untuk melakukan pembelian.
Dibuat Oleh Gudang / Yang Membutuhkan Barang
Disetujui Oleh Pembelian
Distribusi Dokumen ini dibuat dalam rangkap 2 ( dua ) dan
didistribusikan sebagai berikut :
1. Purchasing
2. Gudang / Yang Membutuhkan Barang
Ukuran 1/2 Kwarto / Folio
Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini digunakan untuk mencatat jumlah dan kuantitas barang
yang diterima dari Supplier. Dokumen ini sebaiknya dilampiri dengan
Purchase Order.
FORMULIR PENERIMAA N BARA NG
Tujuan Dokumen ini digunakan untuk mencatat penerimaan jenis dan
kuantitas barang dari supplier.
Dibuat Oleh Bagian Penerimaan Barang
Diperiksa Oleh Kepala Gudang / Quality Controll Bahan Baku
Diterima Oleh Supplier.
Lampiran Surat Jalan, Purchase Order(PO) / SPK dan bukti pendukung
lainnya.
Distribusi Dokumen ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan didistribusikan
sebagai berikut :
1. Accounting
2. Gudang
3. Pembelian
14. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 13 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Ukuran 1/2 Kwarto / NCR
Bukti Bank Keluar / Bukti Kas Keluar
Dokumen ini disiapkan oleh Cashier / Kepala Bagian Finance untuk
mencatat pembayaran atas pembelian tunai persediaan barang.
FORMULIR BUKTI BANK KELUAR
Tujuan Dokumen ini mencatat setiap pengeluaran dana yang
dilakukan melalui Bank. Pengeluaran ini merupakan
pembayaran atau untuk pengambilan uang tunai
melalui Bank.
Dibuat Oleh Finance
Diperiksa Oleh Kepala Finance and Accounting
Diterima Oleh Orang yang menerima Cheque/ Giro
Lampiran Nota, Bukti Pengambilan, bukti transfer, dan bukti
pendukung lainnya.
Distribusi Dokumen ini dibuat 2 (dua) rangkap dan didistribusikan
sebagai berikut :
1. Finance
2. Accounting
Ukuran ½ Kwarto
Bukti Transfer Barang
Dokumen ini dipakai dalam proses produksi untuk mencatat jumlah
dan jenis barang yang diserahkan oleh Sub Bagian Produksi yang
lebih awal kepada Sub Bagian Produksi selanjutnya / Gudang Barang
Jadi.
FORMULIR BUKTI TRANSFER BARANG
Tujuan Dokumen ini mencatat setiap Pergerakan barang
(bahan baku, barang dalam proses, barang jadi ) dari
divisi satu ke divisi berikutnya, dalam department
Factory
Dibuat Oleh Finance
Diperiksa Oleh Kepala Finance and Accounting (Cost Accounting)
Diterima Oleh Operator Divisi
Lampiran Nota, Bukti Pengambilan, bukti transfer, dan bukti
pendukung lainnya.
Distribusi Dokumen ini dibuat 2 (dua) rangkap dan didistribusikan
sebagai berikut :
15. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 14 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
1. Administrasi Produksi
2. Cost Accounting
Ukuran ¼ Kwarto
Nota Retur
Dokumen ini disiapkan oleh Logistic untuk mencatat jumlah barang
yang dikembalikan kepada Supplier dan bagi Accounting digunakan
untuk mendebit hutang dagang atas nama supplier ybs.
FORMULIR NOTA RETUR
Tujuan Dokumen ini mencatat setiap pengeluaran yang keluar
dari Gudang untuk di kembalikan kepada supplier.
Dibuat Oleh Kepala Gudang
Diperiksa Oleh Kepala Finance and Accounting
Diterima Oleh Supplier
Lampiran Memo Disposisi Retur dari Bagian Pembelian
Distribusi Dokumen ini dibuat 3 (tiga) rangkap dan didistribusikan
sebagai berikut :
1. Accounting
2. Warehouse
3. Supplier
Ukuran ½ Kwarto
Surat Permintaan Barang
Dokumen ini merupakan dokumen otorisasi dari Kepala Bagian
Produksi untuk meminta dikeluarkannya bahan baku / bahan
Pembantu dari Bagian Logistic.
Bukti Pengeluaran Barang
Dokumen ini digunakan untuk mencatat jenis dan jumlah barang
yang dikeluarkan oleh Bagian Logistic dan diserahkan kepada Bagian
Produksi / Bagian Lainnya untuk dipakai.
Surat Jalan
Dokumen ini disiapkan oleh Gudang untuk mencatat pengurangan
barang di Kartu Persediaan Barang Jadi.
Catatan Akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut persediaan meliputi :
o Jurnal Pembelian
16. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 15 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
atatan ini dipergunakan untuk mencatat pembelian persediaan baik
tunai maupun kredit.
o Jurnal Pemakaian Barang
Catatan ini dipergunakan untuk membebankan pemakaian bahan
baku / bahan Pembantu ke Persediaan Barang Dalam Proses.
o Jurnal Memorial
Jurnal ini dipergunakan untuk mencatat pengurangan
persediaan karena adanya retur barang serta untuk
melakukan koreksi atas kesalahan pencatatan persediaan.
o Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo
masing-masing persediaan barang.
Jurnal Pengeluaran Bank / Kas
Catatan ini dibuat untuk mencatat jumlah pembelian persediaan
barang secara tunai melalui bank / kas.
7. Sistem Akuntansi Kas
Sistem akuntansi kas dirancang untuk menangani transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas. Kas adalah aset perusahaan yang likuid/Lancar
dan mudah berpindah tangan, oleh karena itu prosedur dan sistem
akuntansi kas akan dibahas terpisah di dalam “Buku Pedoman Sistem
dan Prosedur Keuangan”.
8. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap
Sistem akuntansi aktiva tetap dirancang untuk menangani dan mencatat
mutasi aktiva tetap.
Dokumen pokok yang digunakan untuk melaksanakan sistem akuntansi
aktiva tetap adalah :
Permintaan Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk meminta otorisasi pembelian aktiva
tetap kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Direktur.
Purchase Order
Dokumen ini dibuat Bagian Purchasing untuk melakukan pemesanan
pembelian aktiva tetap kepada pemasok yang telah dipilih.
Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat Bagian Receiving / General Affairs setelah
melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu dan spesifikasi aktiva tetap
yang diterima dari Supplier.
17. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 16 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Surat Permintaan Reparasi
Dokumen ini digunakan untuk meminta reparasi aktiva tetap yang
akan menambah nilai aktiva tetap ybs.
Bukti Bank Keluar / Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh Cashier untuk mencatat pembayaran
pembelian tunai aktiva tetap.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
menyangkut pengawasan aktiva tetap adalah :
Jurnal Pembelian
Catatan ini digunakan untuk mencatat pembelian aktiva tetap.
Jurnal Pengeluaran Bank
Catatan ini digunakan untuk mencatat pengeluaran kas / bank dari
transaksi pembelian aktiva tetap.
Jurnal Memorial
Catatan ini digunakan untuk mencatat pembebanan biaya penyusutan
aktiva tetap.
Kartu Aktiva Tetap
Catatan ini digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo aktiva tetap.
IV. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1. Pengendalian Intern Kas
Dipandang dari sudut pengendalian intern, kas merupakan salah satu
aktiva perusahaan yang paling likuid dan mudah digelapkan sehingga
memerlukan pengawasan yang paling ketat. Hal ini menyebabkan
pentingnya disusun prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang
menjamin bahwa semua uang / cheque / giro yang diterima atau
dikeluarkan, dicatat dengan segera secara teratur dan bahwa catatan
penerimaan dan pengeluaran kas tersebut menggambarkan secara utuh
jumlah uang / cheque / giro serta pertanggung-jawaban yang dimulai
pada saat uang / cheque / giro tersebut diterima atau dikeluarkan.
Ini dapat dilakukan dengan menyusun serangkaian prosedur
pengawasan yang dilakukan tahap demi tahap secara terus menerus
dan berakhir pada saat uang tersebut sudah disetorkan atau ditarik
secara aman dari bank.
18. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 17 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Sistem pengendalian intern yang baik dalam sistem akuntansi kas
mensyaratkan dilibatkannya pihak luar (dalam hal ini Bank) untuk ikut
serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut :
Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada hari yang
sama dengan penerimaan kas atau paling lambat pada hari kerja
berikutnya.
Semua Pengeluaran Kas dilakukan dengan Cheque atau Bilyet Giro
atau Transfer Bank.
Pengeluaran Kas yang tidak efisien dilakukan pembayaran dengan
Cheque atau Bilyet Giro (dibawah nilai Rp. …………………) dapat
dilakukan pembayaran melalui dana Kas Kecil.
Prinsip-prinsip dasar pengendalian intern penerimaan kas adalah sebagai
berikut :
Setiap penerimaan piutang dalam bentuk tunai harus disetorkan
dalam jumlah penuh ke bank pada hari yang sama / hari kerja
berikutnya. Tidak diperkenankan melakukan pengeluaran langsung
dana yang diterima dari sumber - sumber tersebut. Dengan
demikian maka catatan Laporan Penerimaan Bank dalam jurnal
penerimaan dapat direkonsiliasi dengan catatan setoran ke bank
yang tercantum dalam rekening koran bank.
Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi
akuntansi tidak boleh digabungkan dengan fungsi Penyimpan /
Finance, untuk menghindari kemungkinan penggunaan catatan
akuntansi untuk menutupi kecurangan yang dilakukan oleh
karyawan. Jika fungsi akuntansi digabungkan dengan fungsi
Penerimaan Kas / Finance, akan timbul kemungkinan fungsi
penerimaan kas menggunakan kas yang diterima dari debitur untuk
kepentingan sendiri dan menutupi kecurangan tersebut dengan
memanipulasi catatan piutang. Kecurangan seperti ini disebut
dengan lapping.
Dalam sistem ini, pertanggungjawaban untuk penyimpanan dan
pengawasan penerimaan dipusatkan pada Cashier dibawah pengawasan
langsung dari Kepala Bagian Finance.
Cashier bertanggungjawab untuk menerima uang dari berbagai sumber
dan melindungi uang yang disimpan serta menyiapkan dan membuat
bukti pendukung untuk semua penerimaan, mencatat pada Buku Harian
serta menyampaikan bukti-bukti pendukung kepada bagian Akuntansi.
Fungsi bagian Akuntansi sehubungan dengan penerimaan kas adalah
19. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 18 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
menerima dan mengumpulkan bukti-bukti pendukung, membukukan ke
Buku Besar dan Buku Tambahan serta mengarsipkan semua bukti-bukti
pendukung.
Prinsip-prinsip dasar pengendalian intern pengeluaran Kas / Bank adalah
sebagai berikut :
Setiap pengeluaran dilakukan dengan Cheque atau Giro atau
Transfer Bank dan untuk pengeluaran yang tidak dapat dilakukan
dengan Cheque / Giro / Transfer Bank ( karena jumlahnya relatif
kecil, dilakukan melalui dana Kas Kecil yang diselenggarakan dengan
Imprest System ).
Fungsi penyimpanan Kas harus terpisah dari fungsi Akuntansi. Unsur
pengendalian intern mengharuskan pemisahan fungsi akuntansi dari
fungsi penyimpanan, agar data akuntansi yang dicatat dalam
catatan akuntansi dijamin keandalannya. Catatan akuntansi yang
diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dapat berfungsi sebagai
pengawas semua mutasi kas yang disimpan oleh fungsi penyimpan
kas (Cashier / Finance).
2. Pengendalian Intern Penjualan
Unsur-unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem
penjualan dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan ( piutang
usaha dan persediaan barang jadi ) dan menjamin ketelitian dan
keandalan data akuntansi ( piutang usaha dan pendapatan penjualan ).
Untuk menciptakan pengendalian intern penjualan yang sehat. maka :
Bagian Finance & Accounting harus terpisah dari Bagian Marketing
Transaksi penjualan harus mendapatkan otorisasi dari Direktur.
Pencatatan retur penjualan didasarkan pada memo kredit yang
didukung dengan Laporan Penerimaan Barang yang menyatakan
bahwa barang yang dikirimkan kepada Customer sudah dikembalikan
dan diterima oleh Bagian Receiving.
3. Pengendalian Intern Pembelian
Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi
pembelian dirancang untuk menjaga kekayaan perusahaan (persediaan)
dan kewajiban perusahaan (hutang usaha), dan menjamin ketelitian dan
keandalan data akuntansi (hutang usaha dan persediaan ).
Untuk pengendalian intern pembelian yang sehat. maka :
Bagian Purchasing harus terpisah dari Bagian Receiving /
Penerimaan Barang.
Bagian Purchasing harus terpisah dari Bagian Akuntansi
Bagian Receiving harus terpisah dari Bagian Penyimpanan Barang
20. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 19 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Permintaan Pembelian harus diotorisasi oleh Kepala Bagian Logistik
sedangkan untuk pengadaan Bahan Baku harus mendapatkan
otorisasi dari General Manager / Direktur.
4. Pengendalian Intern Persediaan
Seperti halnya kas, persediaan harus mempunyai suatu sistem
pengawasan yang ketat. Perhatian khusus ditekankan dalam pembinaan
suatu sistem pengawasan persediaan yang efektif melalui metode-
metode pencatatan dan penanganan fisik.
Pengawasan akuntansi persediaan meliputi pencatatan dan pelaporan
yang teratur dari persediaan. Pengawasan fisik mencakup perpindahan /
pergerakan persediaan secara fisik dan meliputi juga perlindungan
untuk penyimpanan, penanganan, pengeluaran dan perhitungan
persediaan.
Orang-orang yang berkepentingan di Logistic bertanggung jawab untuk
penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang. Untuk tujuan
pengendalian dan pengawasan, persediaan harus dikelompokkan
menurut jenisnya.
Untuk manajemen persediaan yang efektif. hal-hal berikut harus
diperhatikan :
Harus ada koordinasi yang baik antara Bagian Logistic dengan
berbagai Bagian, atau unit dalam perusahaan. Ini akan menjamin
bahwa semua informasi yang mempengaruhi persediaan
dikomunikasikan secara berkala pada pihak yang berkepentingan.
Misalkan : Kepala Bagian Logistik harus diberi informasi mengenai
pembelian peralatan baru sehingga keperluan untuk menyediakan
suku cadang peralatan ybs dapat diatur.
Batas persediaan minimum dan maksimum untuk masing-masing
jenis barang ditentukan bersama antara Bagian Logistik dengan PPC
dan Akuntansi.
Reorder Point harus ditentukan sebagai pedoman bagi kepala
gudang untuk mengajukan inisiatif pembelian.
Tinjauan secara periodik dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya
dilakukan penyesuaian atas pedoman tersebut.
Barang-barang yang tidak ada / sedikit mutasinya akan dianalisa
untuk melihat aspek keuangan dan pengaturannya.
Tanggung jawab untuk menerima, menyimpan dan mengeluarkan
barang dipusatkan di logistic.
21. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 20 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Melindungi barang dari kerugian akibat kebakaran, kecurian,
temperatur, unsur kelembaban udara, kerusakan akibat disimpan
terlalu lama dan kadaluarsa.
Perlu disiapkan Lay Out penempatan barang disesuaikan dengan
kondisi gudang logistic sehingga akan memudahkan dalam
pencarian barang.
Perlu dibuatkan kodifikasi barang sehingga lebih memudahkan
dalam administrasi persediaan.
Menyimpan barang secara teratur dan efisien dengan kerusakan
yang minimum dan dengan waktu serta biaya penanganan yang
minimum.
Memberikan pelayanan yang cepat dalam menyiapkan barang untuk
bagian produksi / lain yang memerlukan barang.
Mengeluarkan barang hanya jika ada Surat Permintaan Barang yang
telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang kemudian
menyiapkan Bukti Pengeluaran Barang dan secepatnya dicatat ke
Kartu Persediaan dan diserahkan kepada Accounting.
Pengawasan yang efektif melalui data akuntansi dapat dilakukan
dengan menggunakan pencatatan persediaan secara perpetual dan
perkiraan kontrol dalam buku besar. Pencatatan dilakukan terhadap
semua penerimaan dan pengeluaran barang. Logistic memelihara
kartu persediaan barang yang memperlihatkan saldo (fisik)
persediaan yang ada, karena persediaan adalah bagian dari
perencanaan kegiatan operasi, catatan persediaan harus selalu
memperlihatkan jumlah maksimum dan minimum dari persediaan
yang harus tersedia untuk menjalankan usaha secara efisien.
Perhitungan persediaan secara fisik harus dilakukan secara periodik
sekurang-kurangnya setahun tiga kali dibawah pengawasan auditor
serta dilaksanakan bersama oleh bagian Akuntansi dan Logistic.
Prosedur pisah batas (cut off) yang tepat akan diterapkan untuk
mengawasi transaksi barang selama perhitungan persediaan
berlangsung.
Perbedaan antara saldo pembukuan dengan perhitungan yang
sebenarnya akan diperlihatkan, perbedaan yang material harus
dijelaskan oleh Kepala Bagian Logistic.
5. Pengawasan Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah nama klasifikasi untuk harta-harta berwujud yang
sifatnya relatif tetap dan digunakan dalam menjalankan usaha. Aktiva
tetap biasanya meliputi tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan
peralatan.
22. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 21 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Seperti halnya harta lancar yang lain, penggantian bangunan, mesin dan
peralatan diperoleh, digunakan dan dihentikan penggunaannya.
Walaupun harta-harta ini secara keseluruhan tetap bertahan sepanjang
jalannya perusahaan, namun masing-masing unsur, kecuali tanah,
memiliki unsur ekonomis yang terbatas.
Nilai bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan dibebankan kedalam
biaya operasi perusahaan melalui biaya penyusutan secara berkala. Jika
suatu aktiva tetap secara ekonomis tidak lagi memberi keuntungan
kepada perusahaan, maka nilai harta tersebut harus sudah dihapuskan.
Ciri-ciri khusus bangunan, mesin dan peralatan adalah bahwa mereka
mempunyai umur yang relatif panjang (lebih dari satu tahun) dan
digunakan secara berulang-ulang dalam operasi perusahaan. Baik
bangunan, mesin maupun peralatan tersebut dibeli untuk digunakan
dalam operasional perusahaan sampai masa manfaat mereka dalam
perusahaan berakhir.
Mereka berbeda dari persediaan karena digunakan secara berulang-
ulang dan tidak secara langsung menjadi bagian dari produk yang
dihasilkan, persediaan hanya digunakan sekali dan sesudahnya tidak
bernilai lagi. Ciri-ciri dasar untuk internal controll dan perlakuan
akuntansi terhadap aktiva tetap adalah :
Semua aktiva tetap harus diidentifikasikan pada saat perolehannya.
Proses identifikasi ini dapat dilakukan dengan memberi nomor kode
pada masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan. Pemberian
nomor kode dapat dilakukan dengan label dari logam atau plastik
atau diukir dengan alat elektronik.
Dibuat pencatatan yang mendetail tentang harga perolehan masing-
masing peralatan.
Harus digariskan kebijaksanaan penyusutan yang benar.
Peralatan yang digunakan untuk bagian tertentu tidak boleh
dipindahkan tanpa persetujuan tertulis dari kepala bagian yang
bertanggung jawab mengawasi aktiva tersebut. Prosedur ini penting
untuk mengetahui lokasi, untuk kepentingan asuransi, pembebanan
biaya penyusutan secara benar dan lain-lain.
Tidak dibenarkan untuk mengeluarkan peralatan apapun dari kantor
tanpa izin tertulis yang ditandatangani pejabat yang berwewenang.
Diadakan pengamatan dan pemeliharaan fisik atas semua aktiva
tetap secara teratur.
Penghapusan / penghentian penggunaan aktiva tetap karena
penjualan atau kerusakan harus didasarkan pada persetujuan dari
pihak yang berwewenang untuk mencegah adanya penghapusann /
23. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 22 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
penghentian penggunaan peralatan yang mungkin masih dapat
digunakan oleh bagian lain.
Harus ditetapkan kebijakan mengenai penutupan asuransi aktiva
tetap tersebut.
Pencatatan yang memadai mengenai Aktiva Tetap memberi nilai tambah
terhadap pengawasan yang efektif. Pencatatan ini merupakan sumber
yang meyakinkan untuk memberikan informasi untuk tujuan
perencanaan dan pengawasan, juga untuk tujuan asuransi dan
perpajakan. Catatan aktiva tetap meliputi kartu buku besar aktiva
tetap dan kartu-kartu rincian aktiva tetap. Aktiva tetap diklasifikasikan
dalam kelompok yang luas dalam buku besar berdasarkan fungsi atau
gunanya. Kartu-kartu rincian aktiva tetap atau buku tambahan berisi
keterangan tambahan atas aktiva tetap seperti :
Penjelasan dan identifikasi (nomor seri, kode aktiva tetap dan lain-
lain).
Jenis peralatan (klasifikasi)
Tanggal perolehan.
Nilai perolehan.
Umur ekonomis dan tingkat (persentase) penyusutan.
Biaya penyusutan tahunan dan akumulasi penyusutan.
Pencatatan beban biaya penyusutan.
Lokasi.
Pencatatan reparasi yang material.
6. Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan
Pengawasan atas biaya gaji & upah dimaksudkan untuk menjamin
bahwa :
Biaya-biaya gaji dan upah dihitung dan dilaporkan dengan dasar
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kompensasi berhubungan erat dengan pekerjaan yang dilakukan
melalui suatu program evaluasi dan klasifikasi pekerjaan.
Jumlah jam kerja, tarif pembayaran, tunjangan-tunjangan, gaji kotor
dan pengurangan-pengurangan dihitung dengan benar.
Pegawai yang telah berakhir masa kerjanya dikeluarkan dari daftar
gaji.
Untuk mencapai tujun-tujuan ini, hal berikut harus dipertimbangkan :
a. Status Pegawai
Status pegawai (mutasi, kenaikan pangkat, penurunan pangkat,
pensiun) harus dijelaskan dengan tegas oleh personalia dengan
mendapat persetujuan dari atasan ybs ( Kepala Divisi / General
24. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 23 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Manager / Direktur ) dan diberitahukan ke Bagian Finance &
Accounting.
b. Pencatatan Waktu
Dari sudut pengendalian intern, tanggung jawab untuk pencatatan
waktu tidak berada pada atasan langsung atau pegawai yang
bertanggung-jawab atas daftar gaji. Jam lembur harus dilaporkan
dalam Laporan Lembur Karyawan yang dilampiri dengan Surat
Perintah Lembur yang disetujui oleh Kepala Bagian / Kepala Divisi
yang bersangkutan.
c. Perhitungan Gaji
Bagian Daftar Gaji bertanggung jawab menghitung pendapatan
untuk periode tersebut dan catatan-catatan daftar gaji yang
berhubungan.
d. Pembayaran Gaji
Pembayaran gaji karyawan dilakukan oleh Bagian HRD dan
karyawan diminta menandatangani Tanda Terima Gaji setelah
menerima gaji.
7. Pengendalian Pemakaian Blanko Administrasi
Pemakaian Blanko Administrasi harus diatur secara jelas sehingga
kontrol terhadap pemakaian Blanko Administrasi menjadi baik, dengan
ketentuan diatur sebagai berikut :
Perlu ditunjuk penanggung-jawab penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian Blanko Administrasi.
Setiap pengambilan blanko administrasi harus mengisi Daftar
Pengambilan Blanko Administrasi.
Perlu adanya pembatasan mengenai penggunaan dari blanko
administrasi baik pemakai dan pendistribusian Blanko Administrasi
tersebut sehingga kontrol menjadi lebih baik.
25. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 24 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
V. COST ACCOUNTING / AKUNTANSI
BIAYA
A.Pengertian Sistem Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Dalam perusahaan manufaktur, sistem akuntansi biaya erat hubungannya
dengan sistem pengawasan produksi, mengingat sebagian besar kegiatan
perusahaan manufaktur berada di dalam fungsi produksi.
Sistem pengawasan produksi terdiri dari jaringan prosedur untuk
mengawasi order produksi yang dikeluarkan agar terjadi koordinasi antara
kegiatan Marketing, pengadaan bahan baku (pembelian) dan penyediaan
tenaga kerja untuk menyelesaikan order tersebut. Sistem akuntansi Biaya
merupakan jaringan prosedur untuk mencatat, mengumpulkan,
mengklasifikasikan dan melaporkan data biaya produksi untuk
kepentingan manajemen.
Data produksi sangat dibutuhkan manajemen dalam perhitungan harga
pokok, dimana perhitungan harga pokok akan sangat penting artinya
dalam proses “matching cost and revenue” dalam perhitungan laba-rugi
perusahaan. Selain itu perhitungan data produksi yang akurat akan
memberikan nilai yang wajar atas nilai persediaan akhir di Neraca.
Dalam rangka mengumpulkan / mengakumulasikan data harga pokok
produksi, perusahaan harus menyelenggarakan pembukuan perkiraan-
perkiraan khusus dengan metode dan prosedur-prosedur yang baku yang
dalam keseluruhannya akan membentuk suatu “ Cost Accounting
System“.
Sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi makanan
(Food Production) yang berorientasi pada market leader produk sejenis,
MANTRA FOOD perlu menyusun Cost Accounting System yang baik
sehingga diharapkan data biaya produksi dapat diperoleh dengan cepat
dan akurat.
B. Tujuan Cost Accounting
Beberapa tujuan dalam perhitungan cost accounting diantaranya
adalah :
1. Penentuan Biaya
Terdiri atas pencatatan, pengklasifikasian dan alokasi biaya-biaya
produksi ke dalam masing-masing seksi maupun masing-masing jenis
produk.
26. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 25 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
2. Kontrol atas Biaya
Pengawasan efisiensi atas penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja dan
mesin-mesin / peralatan produksi dapat dilakukan dengan melakukan
analisa atas biaya yang telah dikeluarkan (realisasi) dibandingkan
dengan biaya yang seharusnya dikeluarkan (anggaran). Pengendalian /
pengawasan biaya bukan hanya berfungsi untuk meminimalisir biaya,
tetapi mengidentifikasi biaya beserta benefitnya dan meyakinkan
manajemen perusahaan bahwa biaya yang dikeluarkan dapat
dibenarkan dan bermanfaat.
3. Penentuan Harga Jual
Besarnya biaya produksi dan kemampuan bersaing suatu perusahaan,
sangat berpengaruh dalam kebijakan penetapan harga produk.
4. Penentuan Biaya sebagai Keputusan Managerial
Bagi manajemen, harga pokok merupakan informasi yang dapat
dipakai dalam memecahkan beberapa persoalan yang dihadapi
perusahaan seperti :
Membuat sendiri atau membeli dari luar
Menambah produk baru atau menghentikan pembuatan produk
tertentu
Menambah ruang pabrik atau mempertahankan
Mempertahankan peralatan-peralatan lama atau menggantinya
dengan yang baru dan lebih berproduktif
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diatas, maka sangat diharapkan
kepada bagian-bagian / seksi yang terkait untuk memenuhi prosedur
yang telah ditetapkan ini.
BIAYA VARIABEL
Biaya variabel merupakan jenis biaya yang berubah secara proporsional
dengan perubahan jumlah produksi. Biaya variabel ini terdiri dari : Biaya
bahan baku, biaya bahan Pembantu, biaya tenaga kerja langsung dll.
1. BIAYA BAHAN BAKU
Terdapat beberapa jenis bahan baku yang dibutuhkan dalam proses
produksi di MANTRA FOODdiantaranya :
Tepung xxxx
Tepung xxxx dan
Tepung ….
Prosedur Pencatatan Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku dicatat pada formulir penerimaan barang,
pada saat barang diterima oleh perusahaan. Dengan sistem ini, pada
27. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 26 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
saat terjadinya pembelian (penerimaaan) bahan baku akan dicatat ke
dalam jurnal pembelian sebagai berikut :
Persediaan bahan baku xx
Hutang Dagang xx
Apabila pembelian dilakukan secara tunai, maka pencatatannya akan
diperlakukan sebagai pembelian kredit terlebih dahulu, dimana saat
timbulnya hutang bersamaan dengan dilaksanakannya pelunasan
hutang.
Dengan demikian, dalam hal pembelian bahan baku secara
tunai akan terdapat dua kali penjurnalan yakni :
Pada saat penerimaan barang, akan dicatat sebagai berikut :
Persediaan Bahan Baku xxx
Hutang Dagang xxx
Pada saat pembayaran akan dicatat sebagai berikut :
Hutang Dagang xxx
Kas / Bank xxx
Prosedur Pencatatan Pemakaian Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku menjadi tanggung-jawab bagian logistic
Bahan Baku. Pengambilan bahan baku oleh bagian produksi
menggunakan Formulir Permintaan Bahan Baku (Tepung). Bagian
Logistik menginput pengambilan bahan baku ybs ke program
persediaan. Bahan Baku yang telah diambil oleh Produksi selanjutnya
diproses lebih lanjut : masuk pada masing-masing Type Mesin
XXXXXX
Pemakaian bahan baku diinput secara harian ke program komputer
persediaan oleh bagian Logistic Bahan Baku sesuai dengan jumlah
bahan baku yang dipakai (berdasarkan Formulir Permintaan BB), dan
secara otomatis akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
Setiap akhir bulan, Logistik Bahan Baku harus memberikan Laporan
Rekap Mutasi Persediaan Bahan Baku dan Laporan Persediaan Akhir
Bahan Baku kepada Bagian Akuntansi.
(Secara regular divisi logistik Melakukan cross check kebenaran data ;
harian dan mingguan, sehingga tidak menyulitkan pada saat
pelaporan bulanan)
28. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 27 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
2. BIAYA BAHAN PEMBANTU
Bahan Pembantu, masuk ke lokasi pabrik diterima dan di simpan oleh
bagian Logistik Bahan Pembantu. Logistik Bahan Pembantu menerbitkan
Laporan Penerimaan Barang dan diinput ke program persediaan,
sehingga akan dicatat secara otomatis ke persediaan. Pencatatan
transaksi tersebut dilakukan dengan jurnal pembelian sebagai berikut :
Persediaan Bahan Pembantu xxx
PPN Masukan (bila ada) xxx
Hutang Dagang xxx
Pengambilan / pemakaian bahan Pembantu dari logistik oleh bagian yang
membutuhkan, dilakukan dengan mengisi Surat Permintaan Barang yang
harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Divisi ybs yang kemudian
diajukan kepada Logistik Bahan Pembantu. Berdasarkan Surat
Permintaan Barang, logistik Bahan Pembantu menyerahkan barang dan
menyiapkan Laporan Pengeluaran Barang Gudang.
Untuk dapat melakukan pembebanan biaya yang benar, maka dalam
Surat Permintaan Barang dan Laporan Pengeluaran Barang Gudang
harus disebutkan informasi berikut ini :
Nomor Surat Permintaan Barang
Sub Bagian / Seksi yang meminta Barang
Jenis Produk, menyangkut :
Rencana Produksi No ……………
No Kode Barang
Untuk pemakaian / pengeluaran barang (untuk produksi) yang tidak
diketahui jenis produksinya, maka akan dibebankan secara proporsional
pada unit produksi yang ditransfer dari Bagian / Seksi ybs.
Pemakaian Bahan Pembantu, akan diinput ke dalam buku besar dengan
jurnal sebagai berikut :
Biaya Bahan Pembantu xxx
Persediaan Bahan Pembantu xxx
3. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah upah yang dibayarkan kepada
karyawan harian/ borongan di bagian Produksi dimana karyawan tsb
secara langsung terlibat dalam proses produksi. Pembebanan biaya
tenaga kerja langsung akan dicatat ke buku besar dengan jurnal sebagai
berikut :
29. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 28 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Biaya Gaji xxx
Hutang Gaji / Kas / Bank xxx
Untuk pembayaran upah borongan akan secara langsung dibebankan
kepada seksi dan jenis produksi ybs sedangkan pembayaran upah harian
produksi dibebankan secara proporsional terhadap jenis produksi yang
dihasilkan pada seksi ybs.
III. BIAYA TETAP
Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya relatif tetap, tidak
terpengaruh oleh jumlah produksi yang dihasilkan. Dengan kata lain
pengeluaran biaya ini tidak terpengaruh oleh besarnya jumlah produksi.
Yang termasuk sebagai biaya tetap diantaranya :
- Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
- Biaya Penyusutan Mesin & Peralatan Pabrik
- Biaya Pemeliharaan & Perbaikan
- Biaya Listrik Pabrik
- Biaya Bahan Bakar Pabrik
- Biaya Asuransi Pabrik
- Biaya Overhead Pabrik Lainnya
Biaya tenaga kerja tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan
jumlah biaya yang sesungguhnya diperhitungkan, sehingga setiap ada
perhitungan biaya tenaga kerja akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya Gaji xxx
Hutang Gaji / Bank / Kas xxx
Biaya tenaga kerja dibebankan kepada jenis produksi, berdasarkan hasil
produksi / barang yang ditransfer masing-masing bagian / seksi di Produksi.
Biaya Spare Part, dicatat berdasarkan Bon Pemakaian Barang yang diajukan
kepada gudang tehnik. Setiap Bon Pemakaian Barang yang masuk akan
diinput ke program persediaan spare part oleh gudang tehnik. Pada saat
input Bon Pemakaian Barang oleh gudang tehnik, secara otomatis jumlah
persediaan akan berkurang sebanyak jumlah ybs.
Untuk pemakaian spare-part dengan nilai diatas Rp. 1.000.000 per unit dan
tahan lama (diatas 1 tahun), akan dikapitalisasikan sebagai Aktiva Tetap,
sedangkan pemakaian spare-part dengan nilai dibawah Rp. 1.000.000,00
per unitnya atau tidak bertahan lama (masa manfaat kurang dari 1 tahun)
30. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 29 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
akan dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Pemakaian
spare-part dicatat ke dalam buku besar dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya Spare-part / Aktiva Tetap xxx
Persediaan Spare-part xxx
Untuk pengeluaran biaya maintenance, harus didahului dengan WO (Work
Order) yang diajukan oleh bagian Maintenance kepada gudang tehnik. Work
Order tersebut, oleh pembelian dibuatkan Purchase Order dan pada saat
diterima kembali akan dibuatkan NPB oleh gudang tehnik. Biaya
maintenance diakui pada saat diterbitkannya NPB oleh gudang tehnik, serta
diterimanya kwitansi penagihan oleh pembelian / keuangan.
Pengeluaran yang dilakukan untuk keperluan maintenance akan dicatat oleh
Akuntansi dengan jurnal sebagai berikut :
Biaya Maintenance xxx
Hutang Dagang / Bank xxx
Biaya penyusutan dihitung setiap akhir bulan, dan dibebankan kepada jenis
produk berdasarkan jumlah produksinya. Biaya penyusutan dicatat ke dalam
jurnal memo dan dicatat sebagai berikut :
Biaya Penyusutan xxx
Akumulasi Penyusutan Akt Tetap xxx
31. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 30 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
VI. DAFTAR PERKIRAAN
A. Penggolongan.
Daftar perkiraan (chart of account) adalah dasar untuk menggolongkan
transaksi-transaksi yang tepat, seragam dan konsisten untuk memudahkan
pencatatan pada buku-buku pedoman perusahaan, dimana transaksi yang
sama jenisnya dikelompokan ke dalam perkiraan yang sama.
Daftar perkiraan seperti yang terlampir di bawah ini mengandung ciri-ciri
pokok sebagai berikut :
1. Daftar perkiraan ini disusun berdasarkan sifat kegiatan perusahaan,
dengan mengadakan perubahan-perubahan atau penambahan-
penambahan atas perkiraan-perkiraan yang sekarang dipergunakan.
2. Perkiraan-perkiraan diberi nomer kode secara sederhana, untuk
memudahkan penggunaannya oleh staf akuntansi. Di samping itu
pemberian kode perkiraan adalah fleksibel sehingga penambahan atau
pembatalan perkiraan di kemudian hari, dapat dilaksanakan tanpa
mengganggu urutan yang ada. Sistem pemberian kode ini disusun
berdasarkan sistem komputerisasi Laporan Keuangan.
3. Perkiraan-perkiraan yang sejenis atau berhubungan satu sama lain
digolongkan menjadi satu dan diatur menurut urutannya dalam laporan
keuangan.
4. Sistem pemberian nomer kode.
Nomer kode perkiraan terdiri dari 6 (enam) angka, dengan masing-
masing posisi yang mempunyai pengertian sebagai berikut :
X X X X X X
Klasifikasi Perkiraan Utama
Klasifikasi Perkiraan Tambahan
Perkiraan Buku Besar
Klasifikasi Perkiraan Utama adalah sebagai berikut :
Kode Klasifikasi Perkiraan
1. HARTA / AKTIVA
2. KEWAJIBAN / PASSIVA
3. MODAL & LABA DITAHAN
4. PENJUALAN
32. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 31 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
5. HARGA POKOK PENJUALAN / COST OF GOODS SALES
6. HARGA POKOK PRODUKSI / COST OF GOODS
MANUFACTURED
7. BIAYA MARKETING & ADMINISTRASI
8. PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA
B. Kode Rekening.
Kode Rekening merupakan alat untuk menggolongkan atau
mengklasifikasikan suatu transaksi menurut penggolongan di dalam laporan
keuangan.
kode Rekening tersebut menggambarkan klasifikasi rekening menurut
Klasifikasi Perkiraan Utama, Klasifikasi Perkiraan, Tambahan Perkiraan Buku
Besar dan Perkiraan Buku Tambahan.
Setiap rekening di dalam kode rekening tersebut diberikan kode sesuai
dengan transaksinya.
Dengan kode-kode rekening tersebut, Bagian Akunting akan menyortir
setiap transaksi menurut golongannya.
Karena itu, kebenaran klasifikasi (kode rekening) di dalam proses jurnal
entry harus dicek oleh pejabat yang berwenang.
Klasifikasi setiap ayat jurnal adalah sebagai berikut ;
Prime Sub Detail
XX XX X
Prime ; kode prime ( Dua Digit ) merupakan kode yang dipergunakan
untuk mengelompokkan kode Perkiraan – perkiraan (account) yang sifatnya
sama ( assets, liabilities, capital, sales, cost of sales dan expenses ).
Laporan keuangan ( Income Statement dan Balance Sheet ) dibuat
berdasarkan saldo dari masing-masing Prime Account.
Sub ; kode sub ( Dua Digit ) merupakan pengelompokan transaksi-
transaksi yang sifatnya sama dan merupakan rincian dari Prime Account.
Detail ; kode detail ( Dua Digit ) digunakan untuk mencatat pemisahan
lebih rinci dari sub account tertentu.
Contoh ;
Pengelompokan dari account Piutang - Prime 11, sub 21
berdasarkan nama dari jenis produk, Prime 11, sub 21 dan detail 01
adalah prime aktiva lancar dengan sub piutang berdasarkan produk
dengan detail berdasarkan nama customer.
Jurnal.
Jurnal adalah media akunting yang dipergunakan untuk mencatat secara
lengkap dan menggolongkan setiap transaksi keuangan, yang berasal dari
tiap-tiap voucher atau bukti. Pencatatan dan penggolongan transaksi
33. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 32 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
keuangan dilakukan secara harian.Bukti atau voucher dari transaksi
keuangan dicatat dan digolongkan (dijurnal) di buku jurnal berdasarkan
nomor urut dari masing-masing bukti. Karena itu, untuk mengontrol apakah
setiap jenis transaksi keuangan telah di jurnal atau tidak di masing-masing
buku jurnal dengan lengkap atau tidak, dapat dilihat dari nomor urut di
dalam jurnal tersebut.
Rekening yang akan diklasifikasikan di dalam masing-masing buku jurnal,
diambil dari kode rekening yang telah tercantum di dalam masing-masing
buktinya.
Buku Jurnal terdiri dari :
- Jurnal Khusus, yaitu :
Jurnal Penjualan
Jurnal Retur Penjualan dan Potongan
Jurnal Penerimaan Kas & Bank
Jurnal Pembelian
Jurnal Retur Pembelian
Jurnal Pengeluaran Kas & Bank
C. Kode, Nama dan Penjelasan (CoA)
10-00.00 AKTIVA
11-00.00 Aktiva Lancar
11-10.00 Kas dan Setara kas
11-11.01 Kas
Pos ini untuk membukukan seluruh penerimaan via cash baik
penerimaan yang berasal dari pelunasan piutang, pencairan bank
maupun penerimaan cash dari Corporate, berikut membukukan
pengeluran via cash hanya untuk transaksi pelunasan Hutang Usaha
dan pengisian Petty Cash
11-11.01 Kas Besar
Pos ini untuk membukukan seluruh penerimaan via cash baik
penerimaan yang berasal dari pelunasan piutang, pencairan bank
maupun penerimaan cash dari Corporate, berikut membukukan
pengeluran via cash hanya untuk transaksi pelunasan Hutang Usaha
dan pengisian Petty Cash dan setoran ke bank.
Didebet : Jika terjadi transaksi penerimaan kas melalui kas besar,
misalnya adanya transaksi penjualan tunai, pelunasan piutang,
pencairan bank, penarikan check dari bank ataupun penerimaan
dibayar dimuka.
34. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 33 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Dikredit : Jika terjadi transaksi pengeluaran kas melalui kas besar,
misalnya adanya transaksi, pengeluaran untuk pelunasan hutang,
biaya dibayar di muka ataupun pembayaran tunai lainnya.
Jurnal :
Penerimaan Kas
Kas Besar xxxx
Bank xxxx
Piutang-Piutang xxxx
Uang Muka xxxx
Pendapatan Lainnya xxxx
Dan Sumber yg lain xxxx
Pengeluran Kas
Bank xxxx
Hutang Usaha xxxx
Biaya dibayar dimuka xxxx
Banknote ( USD ) xxxx
Kas Besar xxxx
11-11.02 Kas Kecil
Pos ini untuk membukukan penerimaan / memindahan sejumlah
nominal dana dari kas besar / Bank guna pembiayaan operasional
harian dengan nominal maksimal sebesar Rp. …………….,-.
Didebet : Jika terjadi transaksi pengisian kas kecil dari kas besar
untuk mengganti pengeluaran kas kecil.
Dikredit : Jika terjadi transaksi pengeluaran kas melalui kas kecil
Jurnal :
Penerimaan Kas
Kas Kecil xxxx
Kas Besar xxxx
Pengeluaran Kas Kecil
Biaya -Biaya xxxx
Kas Kecil xxxx
11-12.00 Bank
Pos ini adalah pos sub prime aktiva yang merupakan akumulasi dari
pos Bank Central ( Central Account; IDR & USD ) maupun Bank
Lokal ( Local Account IDR & USD ).
11-12.01 Bank Central ( IDR )
Pos ini adalah pos Bank dengan mata uang ( Currecy ) Rupiah yang
dibentuk untuk membukukan seluruh penerimaan dari piutang
maupun setoran dari Corporate dan pos yang membukukan setoran
ke pada corporate, dengan pengelolaan sepenuhnya oleh Corporate.
35. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 34 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Didebet : Jika terjadi transaksi setoran dari kas besar, transfer
pelanggan atas pelunasan piutang dan pemindahbukuan / transfer
dari corporate.
Dikredit : Jika terjadi transaksi pemindahbukuan guna pengisian
Bank Lokal ( Lokal Account ) atau pemindahbukuan / transfer ke
rekening Corporate.
Jurnal :
Penerimaan Bank Central
Bank Central xxxx
Kas Besar xxxx
Piutang Usaha JO/MP xxxx
Rek Antar Kantor (Corp) xxxx
Pengeluaran Bank Central
Deposito xxxx
Bank Lokal xxxx
Rek Antar Kantor(Corp) xxxx
Bank Central xxxx
11-12.01 Bank Lokal ( IDR )
Pos ini adalah pos Bank dengan mata uang ( Currecy ) Rupiah yang
dibentuk untuk membukukan seluruh penerimaan dari Bank Central
dan penarikan untuk pengisian kas kecil maupun kas besar, dengan
pengelolaan oleh institusi / SBU ( Strategi Business Unit )
Jurnal :
Penerimaan Bank Lokal
Bank Lokal xxxx
Bank Central xxxx
Pengeluaran Bank Lokal
Kas Kecil xxxx
Kas Besar xxxx
Bank Lokal xxxx
11-12.01 Bank Central ( USD )
Pos ini adalah pos Bank dengan mata uang ( Currecy ) Dollar yang
dibentuk untuk membukukan seluruh penerimaan dalam mata
uang asing (Dollar) dan pengeluaran ( hanya untuk pos Bank
Lokal-USD dan pembayaran Hutang ) dalam bentuk mata uang
asing ( Dollar ) dengan pengelolaan sepenuhnya hak Corporate.
36. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 35 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Didebet : Jika terjadi transaksi setoran dari kas besar, transfer /
pemindahbukuan dari corporate.
Dikredit : Jika terjadi transaksi pemindahbukuan /transfer ke
Corporate dan pengisian Bank Lokal - USD
Jurnal :
Penerimaan Bank Central (USD )
Bank Central (USD ) xxxx
Rek Antar Kantor (Corp) xxxx
Kas Basar xxxx
L/R Selihih Kurs xxxx
Pengeluaran Bank Central (USD )
Bank lokal (USD ) xxxx
Rek Antar Kantor (Corp) xxxx
Kas Basar (Banknote) xxxx
Bank Centra - USD xxxx
11-12.01 Bank Lokal ( USD )
Pos ini adalah pos Bank dengan mata uang ( Currecy ) Dollar yang
dibentuk untuk membukukan seluruh penerimaan dalam mata
uang asing (Dollar) dan pengeluaran ( hanya untuk pos Bank
Lokal-USD dan pembayaran Hutang ) dalam bentuk mata uang
asing ( Dollar ).
Didebet : Jika terjadi transaksi setoran dari kas besar, transfer /
pemindahbukuan dari corporate.
Dikredit : Jika terjadi transaksi pemindahbukuan / transfer ke pada
supplier berikut transfer / pemindahbukuan ke Corporate dan
pengisian kas besar / Bank Lokal - USD
Jurnal :
Penerimaan Bank Central (USD )
Bank Lokal (USD ) xxxx
Rek Antar Kantor (Corp) xxxx
Bank Central-USD xxxx
Pengeluaran Bank Central (USD )
Rek Antar Kantor (Corp) xxxx
Kas Basar (Banknote) xxxx
Hutang Usaha xxxx
Bank Lokal – USD xxxx
L/R Selisih Kurs xxxx
11-13.00 Deposito
Pos ini adalah pos sub prime aktiva yang dibentuk untuk
menampung strategi investasi jangka pendek atau digunakan
37. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 36 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
sebagai pemenuhan salah satu syarat atas strategi pembentukan
jaringan supplier.
11-13.01 Deposito
Pos ini adalah pos untuk membukukan transaksi outstanding cash
dalam periode tertentu pada lembaga perbankkan.
Didebet : Jika terjadi transaksi pembentukan Deposito dari Central
Account.
Dikredit : Jika terjadi transaksi pencairan atas Deposit.
Jurnal :
Pembentukan Deposito
Deposito xxxx
Bank Central-IDR xxxx
Pencairan Deposito
Bank Central – IDR xxxx
Deposito xxxx
11-20.00 Piutang
Pos ini adalah pos aktiva yang dibentuk untuk menampung seluruh
akumulasi nominal piutang perusahaan pada periode neraca.
11-21.00 Piutang Usaha Job Order
Pos ini adalah pos sub prime aktiva yang dibentuk untuk
menampung seluruh akumulasi nominal piutang atas penjualan
dalam bentuk kredit produk-produk Job Order.
11-21.01 Piutang PT.SINAR SINAR
Pos ini adalah pos Buku besar Piutang Job Order yang dibentuk
untuk menampung seluruh akumulasi nominal piutang atas
penjualan dalam bentuk kredit produk-produk Job Order kepada
pelanggan PT.SINAR SINAR.
Didebet : Jika terjadi transaksi penjualan kredit kepda
pelanggan PT.SINAR SINAR
Dikredit : Jika terjadi transaksi pelunasan piutang atas nama
pelanggan PT.SINAR SINAR baik dengan cara transfer, cheque&Giro
maupun dengan cara pembayaran Cash.
Jurnal :
Penjualan Kredit produk JO kepada PT.SINAR SINAR
Piutang Usaha JO xxxx
Penjnualan JO xxxx
Pelunasan Piutang atas PT.SINAR SINAR
38. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 37 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Piutang SB JO Tyfood xxxx
Bank Central - IDR xxxx
Kas Besar xxxx
Piutang Tyfood xxxx
Note : SB = Surat Berharga / JO = Job Order
11-21.02 Piutang PT.CAHAYA KU
Pos ini masih dalam pos piutang usaha job order dan selanjutnya
dapat dibentuk untuk pelanggan yang lain dengan perlakuan yang
sama seperti pada pos buku besar dengan kode 11-21.01.
11-22.00 Piutang Surat Berharga Job Order
Pos ini adalah pos sub prime aktiva yang dibentuk untuk
menampung seluruh akumulasi pelunasan melalui Cheque/Giro dan
dokumen perbankan lainnya.
Perlakuan atas pos ini adalah mengalihkan posisi nominal piutang
pada Piutang Surat Berharga Job Order saat penerimaan
pembayaran.
Mengkredit pos Piutang Surat Berharga Job Order pada saat
diakui.
11-22.01 Piutang SB Job Order PT.SINAR SINAR
Pos ini adalah pos Detail Buku besar Piutang Job Order yang
dibentuk untuk menampung seluruh akumulasi pelunasan piutang
PT.SINAR SINAR yang menggunakan media perbankkan (
Pengakuan atas pelunasan apabila dana yang digunakan adalah
media perbankkan telah effective ).
Didebet : Jika terjadi transaksi pelunasan piutang atas pelanggan
PT.SINAR SINAR dengan menggunakan media perbankkan namun
belum dapat diakui sebagai pelunasan piutang.
Dikredit : Jika terjadi pencairan piutang dengan media perbankan
benar-benar Efektif.
Jurnal :
Pencatatan Penerimaan Pelunasan Piutang
Piutang SB JO PT.SINAR SINAR xxxx
Piutang PT.SINAR SINAR xxxx
Pencatatan saat Pengakuan.
Bank Central - IDR xxxx
Piutang SB JO PT.SINAR SINAR xxxx
11-22.02 Pos ini masih dalam pos Piutang Surat Berharga Job Order dan
selanjutnya dapat dibentuk untuk pelanggan yang lain dengan
39. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 38 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
perlakuan yang sama seperti pada pos buku besar dengan kode 11-
22.01
11-23.01 Piutang PT.SINAR SINAR Pos ini adalah pos Buku besar Piutang
Job Order yang dibentuk untuk menampung seluruh akumulasi
nominal piutang atas penjualan dalam bentuk kredit produk-produk
Job Order kepada pelanggan PT.SINAR SINAR.
Didebet : Jika terjadi transaksi penjualan kredit kepda pelanggan
PT.SINAR SINAR
Dikredit : Jika terjadi transaksi pelunasan piutang atas nama
pelanggan PT.SINAR SINAR baik dengan cara transfer, cheque&Giro
maupun dengan cara pembayaran Cash.
21-32.00 Cadangan Kerugian Piutang
Didebet: Jika terjadi penghapusan piutang dagang
Dikredit: Jika ada taksiran kerugian yang mungkin timbul karena
tidak tertagihnya sebagian saldo piutang dagang pada tanggal
Laba(Rugi).
Jurnal :
Jurnal untuk mencatat penghapusan piutang dagang
Cadangan Kerugian Piutang xxxx
Piutang Dagang xxxx
Jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang dagang
Biaya Kerugian Piutang xxxx
Cadangan Kerugian Piutang xxxx
21-33.00 Piutang Karyawan
Didebet: Untuk mencatat transaksi pinjaman kepada karyawan.
Dikredit :Untuk mencatat pelunasan kembali piutang karyawan.
Jurnal :
Untuk mencatat transaksi pinjaman kepada karyawan
Piutang Karyawan xxxx
Kas xxxx
Jurnal untuk mencatat pelunasan kembali piutang karyawan
Kas xxxx
Piutang Karyawan xxxx
21-34.00 Piutang Afiliasi
Didebet : Jika terjadi penjualan non tunai dan terjadi kesepakan
bahwa tagihan akan ditanggung perusahaan afiliasi. Dikredit : Jika
piutang tersebut telah dilunasi atau dihapuskan oleh perusahaan.
Jurnal :
Mencatat terjadinya transaksi piutang afiliasi
40. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 39 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Piutang Afiliasi xxxx
Penjualan Produk xxxx
Mencatat transaksi pelunasan piutang afiliasi
Kas xxxx
Piutang Afiliasi xxxx
21-35.00 Piutang kepada Pemegang Saham/Pemilik
Didebet : Jika terjadi pinjaman kepada pemegang saham/pemilik.
Dikredit : Jika terjadi pelunasan piutang oleh pemegang
saham/pemilik.
Jurnal :
Mencatat terjadinya transaksi pinjaman kepada pemegang
saham/pemilik
Piutang Kepada Pemegang Saham/Pemilik xxxx
Kas xxxx
Mencatat transaksi pelunasan piutang afiliasi
Kas xxxx
Piutang Kepada Pemegang Saham/Pemilik xxxx
21.36.00 Piutang Pendapatan
Didebet : Jumlah pendapatan yang pada tanggal Laba(Rugi) sudah
menjadi milik perusahaan tetapi belum diterima uangnya atau belum
saatnya diterima. Dikredit : jurnal penyesuaian kembali.
21-40.00 Uang Muka
Merupakan pos yang berisi uang muka atas pembelian seperti uang
muka pembelian atas bahan baku, pembelian barang dalam proses,
pembelian bahan Pembantu, pembelian lain-lain.
21-45.00 Uang Muka Pembelian Bahan Baku
21-42.00 Uang Muka Pembelian Barang Dalam Proses
21-43.00 Uang Muka Pembelian Bahan Pembantu
21-44.00 Uang Muka Pembelian Lain-Lain
Didebit : Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk uang muka
pembelian atas pembelian bahan baku, barang dalam proses, bahan
Pembantu, dan pembelian lain-lain.
Dikredit : Jika terjadi transaksi penerimaan persediaan bahan atas
uang muka pembelian yang telah dibayar dimuka.
Jurnal :
mencatat terjadinya transaksi pengeluaran kas untuk uang
muka Pembelian :
Uang Muka Pembelian Bahan Baku xxxx
Kas xxxx
Mencatat transaksi penerimaan persediaan bahan atas
pembelian yang telah dibayar dimuka
Persediaan Bahan Baku xxxx
41. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 40 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Uang Muka Pembelian Bahan Baku xxxx
21-50.00 Persediaan
Rekening-rekening yang termasuk dalam sub golongan ini digunakan
untuk mencatat mutasi harga pokok persediaan barang yang
meliputi persediaan barang jadi, barang dalam proses, bahan baku,
bahan Pembantu, bahan bakar dan pelumas, suku cadang, barang
sample, accessories, dan persediaan lain-lain.
21-51.00 Persediaan Barang Jadi
Didebit: Untuk mencatat harga pokok barang jadi yang telah
selesai diproduksi.
Dikredit: Untuk mencatat harga pokok barang jadi yang akan
dijual.
Jurnal :
Mencatat harga pokok barang jadi yang telah selesai
diproduksi
Persediaan Barang Jadi xxxx
BDP -Biaya Bahan Baku xxxx
BDP -Biaya Bahan Pembantu xxxx
BDP -BiayaTenagaKerja Langsung xxxx
BDP -Biaya Overhead Pabrik xxxx
21-52.00 Persediaan Barang Dalam Proses
Didebit : Untuk mencatat harga pokok barang yang masih dalam
proses. Dikredit : Transfer harga pokok barang yang masih dalam
proses kedalam rekening barang dalam proses. Transfer harga
pokok ini dilakukan dengan jurnal penyesuaian.
Jurnal :
Mencatat harga pokok barang jadi yang masih dalam proses
Persediaan BDP xxxx
BDP-Biaya Bahan Baku xxxx
BDP -Biaya Bahan Pembantu xxxx
BDP -BiayaTenagaKerja Langsung xxxx
BDP -Biaya Overhead Pabrik xxxx
Mencatat transfer harga pokok barang yang masih dalam
proses
BDP -Biaya Bahan Baku xxxx
BDP -Biaya Bahan Pembantu xxxx
BDP -BiayaTenagaKerja Langsung xxxx
BDP -Biaya Overhead Pabrik xxxx
Persediaan Barang Dalam Proses xxxx
21-53.00 Persediaan Bahan Baku
Didebit: Untuk mencatat harga pokok atas pembelian persediaan
baik secara tunai maupun kredit yang meliputi persediaan bahan
42. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 41 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
baku, bahan Pembantu, bahan bakar dan pelumas, suku cadang,
barang sample, accessories, dan persediaan lain-lain.
Dikredit : untuk mencatat harga pokok persediaan yang digunakan
dalam produksi.
Jurnal :
Mencatat pembelian persediaan bahan baku secara kredit
Persediaan Bahan Baku xxxx
Hutang Bahan Baku xxxx
mencatat harga pokok persediaan bahan baku yang
digunakan dalam produksi
BDP-Biaya Bahan Baku xxxx
Persediaan Bahan Baku xxxx
21-54.00 Persediaan Bahan Pembantu
Jurnal :
Mencatat pembelian persediaan bahan Pembantu secara kredit
Persediaan Bahan Pembantu xxxx
Hutang Bahan Pembantu xxxx
Mencatat harga pokok persediaan bahan Pembantu yang
digunakan dalam produksi
BDP-Biaya Bahan Pembantu xxxx
Persediaan Bahan Pembantu xxxx
21-55.00 Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas
21-56.00 Persediaan Suku Cadang
21-57.00 Persediaan Barang Sample
21-58.00 Persediaan Accessories
21-59.00 Persediaan Lain-Lain
Jurnal: Mencatat pembelian persediaan bahan secara kredit
Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas xxxx
Persediaan Suku Cadang xxxx
Persediaan Barang Sample xxxx
Persediaan Accessories xxxx
Persediaan Lain-Lain
Hutang dagang Lain-Lain xxxx
Mencatat harga pokok persediaan bahan yang digunakan
dalam produksi
Biaya Overhead Pabrik xxxx
Persediaan Bahan Bakar dan Pelumas xxxx
Persediaan Suku Cadang xxxx
Persediaan Barang Sample xxxx
43. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 42 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Persediaan Accessories xxxx
Persediaan Lain-Lain xxxx
21-60.00 Biaya Dibayar Dimuka
Didebit : Jika terjadi transaksi pembayaran atas biaya yang dibayar
di muka.
Dikredit : Jika biaya dibayar dimuka ini telah menjadi biaya dengan
berlalunya waktu.
Jurnal :
Mencatat pembayaran premi asuransi
Premi Asuransi xxxx
Kas xxxx
Mencatat besarnya premi asuransi yang sudah menjadi biaya
Biaya Asuransi xxxx
Premi Asuransi xxxx
12-00.00 Aktiva Tetap
12-10.00 Harga Pokok Aktiva Tetap
12-21.00 Tanah
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi pembelian atas tanah.
Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atas tanah.
Jurnal :
Mencatat transaksi pembelian tanah
Tanah xxxx
Kas xxxx
Mencatat transaksi penjualan tanah
Kas
Tanah xxxx
Laba Penjualan Aktiva Tetap xxxx
12-12.00 Bangunan
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi penambahan atas perolehan
bangunan . Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atau
penghentian penggunaan bangunan. Penghentian aktiva tersebut
juga terkait dengan jumlah akumulasi depresiasi bangunan yang
sudah digunakan.
12-13.00 Kendaraan
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi penambahan atas perolehan
kendaraan.
Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atau penghentian
penggunaan kendaraan. Penghentian aktiva tersebut juga terkait
dengan jumlah akumulasi depresiasi kendaraan yang sudah
digunakan
44. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 43 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
12-14.00 Peralatan Kantor
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi penambahan atas perolehan
kendaraan.
Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atau penghentian
penggunaan peralatan kantor. Penghentian aktiva tersebut juga
terkait dengan jumlah akumulasi depresiasi peralatan kantor yang
sudah digunakan
12-15.00 Mebel dan Furniture
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi penambahan atas perolehan
mebel dan furniture.
Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atau penghentian
penggunaan mebel dan furniture. Penghentian aktiva tersebut juga
terkait dengan jumlah akumulasi depresiasi mebel dan furniture
yang sudah digunakan
12-16.00 Mesin dan Peralatan Pabrik
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi penambahan atas perolehan
mesin dan peralatan pabrik.
Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atau penghentian
penggunaan mesin dan peralatan pabrik. Penghentian aktiva
tersebut juga terkait dengan jumlah akumulasi depresiasi mesin dan
peralatan pabrik yang sudah digunakan
12-17.00 Peralatan Rumah Tangga
Didebet : Jika terjadi suatu transaksi penambahan atas perolehan
mesin dan peralatan rumah tangga.
Dikredit : Jika terjadi suatu transaksi penjualan atau penghentian
penggunaan mesin dan peralatan rumah tangga. Penghentian aktiva
tersebut juga terkait dengan jumlah akumulasi depresiasi mesin dan
peralatan rumah tangga yang sudah digunakan.
Jurnal :
Mencatat transaksi pembelian mesin dan peralatan pabrik
Mesin dan Peralatan Pabrik xxxx
Kas xxxx
Mencatat transaksi penjualan mesin dan peralatan pabrik
Kas xxxx
Akum Penyt Mesin dan Peralatan Pabrik xxxx
Mesin dan Peralatan Pabrik xxxx
Laba Penjualan Aktiva Tetap xxxx
12-20.00 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
12-21.00 Akumulasi Penyusutan Bangunan
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
45. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 44 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-22.00 Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-23.00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-24.00 Akumulasi Penyusutan Mebel dan Furniture
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-25.00 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan Pabrik
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-26.00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rumah Tangga
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
Jurnal :
mencatat transaksi penjualan mesin dan peralatan pabrik
dan penghapusan akumulasi penyusutan aktiva
Kas xxxx
Akum Penys Mesin dan Peralatan Pabrik xxxx
Mesin dan Peralatan Pabrik xxxx
Laba Penjualan Aktiva Tetap xxxx
Mencatat penyusutan dalam satu periode akuntansi
Akum Penyst Mesin dan Peralatan Pabrik xxxx
Biaya Penyusutan Mesin dan
46. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 45 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Peralatan Pabrik xxxx
12-30.00 Aktiva Tak Berwujud
Rekening-rekening yang termasuk dalam golongan ini digunakan
untuk mencatat harga perolehan aktiva tak berwujud dan amortisasi
serta harga perolehannya
12-31.00 Hak Cipta
Didebet: Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit: Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-32.00 Hak Paten
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-33.00 Merk Dagang
Didebet : Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
12-34.00 Goodwill
Didebet: Jika Aktiva Bangunan dihentikan penggunaannya atau
hilang maka jumlah akumulasi penyusutan aktiva tersebut dihapus
seiring dengan perolehan bangunan.
Dikredit : Jika terjadi penambahan atas akumulasi depresiasi dalam
satu periode akuntansi.
Jurnal :
Mencatat pengeluaran untuk perolehan hak paten
Hak Paten xxxx
Kas xxxx
Mencatat penjualan hak paten
Kas xxxx
Hak Paten xxxx
12-40.00 Aktiva Dalam Penyelesaian
12-45.00 Bangunan Dalam Penyelesaian
47. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 46 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Didebet: Untuk mencatat biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk
keperluan pembuatan bangunan yang memakan waktu beberapa
bulan atau akan selesa dalam suatu periode akuntansi.
Dikredit: Untuk mencatat pemindahan saldo rekening ini ke
rekening aktiva tetap setelah bangunan selesai dikerjakan.
12-42.00 Sarana Jalan Dalam Penyelesaian
Didebet: Untuk mencatat biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk
keperluan pembuatan bangunan yang memakan waktu beberapa
bulan atau akan sele sai dalam suatu periode akuntansi.
Dikredit: Untuk Mencatat pemindahan saldo rekening ini ke
rekening aktiva tetap setelah bangunan selesai dikerjakan.
12-43.00 Mesin Dalam Pemasangan
Didebet: Untuk mencatat biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk
keperluan pembuatan bangunan yang memakan waktu beberapa
bulan atau akan selesai dalam suatu periode akuntansi.
Dikredit: Untuk pencatat pemindahan saldo rekening ini ke
rekening aktiva tetap setelah bangunan selesai dikerjakan.
Jurnal :
Mencatat biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk
keperluan pembuatan bangunan
Bangunan Dalam Penyelesaian xxxx
Biaya-Biaya xxxx
Mencatat bangunan yang sudah selesai dikerjakan
Bangunan xxxx
Bangunan Dalam Penyelesaian xxxx
20-00.00 KEWAJIBAN
21-00.00 KEWAJIBAN LANCAR
21-10.00 Hutang Dagang
Didebet: Untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian kredit barang dan jasa. Dikredit: Untuk mencatat
pelunasan hutang dagang.
21-21.00 Hutang Bahan Baku
Didebet: Untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian kredit bahan baku. Dikredit: Untuk mencatat pelunasan
hutang bahan baku.
21-12.00 Hutang Bahan Pembantu
Didebet: Untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian kredit bahan baku.Dikredit: Untuk mencatat pelunasan
hutang bahan baku.
21-13.00 Hutang Barang Dalam Proses
48. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 47 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Didebet: Untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian kredit bahan baku. Dikredit: Untuk mencatat pelunasan
hutang bahan baku.
21-14.00 Hutang Dagang Lain-Lain
Didebet: Untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian kredit bahan baku. Dikredit: Untuk mencatat
pelunasan hutang bahan baku.
Jurnal :
mencatat pembelian persediaan bahan baku secara kredit
Persediaan Bahan Baku xxxx
Hutang Bahan Baku xxxx
mencatat pelunasan hutang bahan baku
Kas xxxx
Hutang Bahan Baku xxxx
21-20.00 Hutang Supplier
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang kepada supplier.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah
hutang supplier.
21-30.00 Hutang Giro/Cek Mundur
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang giro.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah
hutang giro.
21-40.00 Hutang Gaji
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang kepada
karyawan.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah
hutang gaji.
21-50.00 Hutang THR
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang kepada
karyawan. Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah
jumlah hutang thr.
21-60.00 Hutang Astek
Didebet:Jika ada pembayaran, pelunasan hutang Astek.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah
hutang Astek.
21-70.00 Hutang Biaya
Didebet:Jika ada pembayaran, pelunasan hutang biaya.
Dikredit: Jurnal penyesuain kembali.
49. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 48 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
21-80.00 Hutang Pajak
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang pajak, yang
meliputi hutang PPH-21, hutang PPH-22, Hutang PPH-23, hutang
PPH-25, dan hutang pajak lain-lain.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah
hutang pajak.
21-90.00 Hutang Afiliasi
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang afiliasi.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah hutang
afiliasi.
22-99.00 Hutang Lain-Lain
Didebet: Jika ada pembayaran, pelunasan hutang lain-lain.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi yang menambah jumlah hutang
lain-lain.
Jurnal :
Mencatat biaya gaji yang terhutang
Biaya Gaji xxxx
Hutang Gaji xxxx
mencatat pelunasan hutang gaji
Hutang Gaji xxxx
Kas xxxx
22-00.00 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
22-10.00 Hutang Jangka Panjang Dari Bank
22-20.00 Hutang Kepada Pemegang Saham / Pemilik
22-30.00 Hutang Obligasi
22-40.00 Hutang Leasing
Didebet: Jika terjadi pembayaran / angsuran atas sejumlah
pinjaman yang diterima.
Dikredit: Jika terjadi suatu transaksi atau penambahan hutang
kepada bank.
Jurnal :……………………………….
mencatat pembayaran/angsuran atas pinjaman jangka
panjang dari bank
Hutang Jangka Panjang dari Bank xxxx
Kas xxxx
mencatat penerimaan dana kas atas pinjaman jangka
panjang dari bank
50. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 49 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
Kas xxxx
Hutang Jangka Panjang dari Bank xxxx
30-00.00 MODAL
31-00.00 MODAL DAN LABA DITAHAN
31-10.00 Modal Disetor
Merupakan pos yang berisi total akumulasi modal yang disetor
penuh oleh para pemegang saham kepada perusahaan.
Didebet : Jika terjadi penarikan kembali modal saham yang
beredar.
Dikredit : Jika terjadi penambahan jumlah saham beredar.
31-20.00 Modal Sumbangan
Didebet : -
Dikredit : Untuk mencatat jumlah modal yang diterima oleh
perusahaan sebagai sumbangan.
31-30.00 Cadangan Pelunasan Hutang Jangka Panjang
Didebet : Pengembalian cadangan kedalam rekening laba
ditahan jika tujuan pencadangan telah selesai
Dikredit : -
31-40.00Modal Saham
31-50.00Agio Saham
31-60.00Laba Ditahan
31-70.00Laba Periode Berjalan
52. Toniwijaya10@gmail.com
id.linkedin.com/in/aronveda/
Page 51 of 52
http://www.ziddu.com/download/23632982/RAHASIAdanKEKUATANDIBALIKPAPIKostick
Test.pdf.html
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1. Tujuan Penyusunan Manual
2. Ruang Lingkup Dan Dasar Penyusunan Manual
3. Perkembangan Dan Perubahan Perusahaan
I. CIRI-CIRI POKOK AKUNTANSI
1. Metode Akuntansi
2. Dana Kas Kecil Berdasarkan Sistem "Imprest"
3. Metode Penilaian Dan Pengawasan Persediaan
4. Dasar Penilaian Aktiva Tetap dan Metode Penyusutan
6. Aktiva Tetap Sewa Guna Usaha
7. Aktiva Tetap tak Berwujud
8. Biaya Pra-Operasional
9. Pengekuan pendapatan dan biaya
III. SISTEM AKUNTANSI
1. Sistem Piutang Dagang
2. Sistem Hutang Dagang
3. Sistem Penjualan
4. Sistem Pembelian
5. Sistem Penggajian
6. Sistem Persediaan
7. Sistem Kas
8. Sistem Bank
IV. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1. Pengendalian Intern Kas
2. Pengendalian Intern Penjualan
3. Pengendalian Intern Pembelian
4. Pengendalian Intern Persediaan
5. Pengawasan Aktiva Tetap
6. Pengendalian Intern Penggajian dan Pengupahan
7. Pengendalian Pemakaian Blanko Administrasi
V. DAFTAR PERKIRAAN
Daftar perkiraan (chart of account)
VI. COST ACCOUNTING / AKUNTANSI BIAYA