Seringkali hal-hal sederhana terlewatkan oleh kita, baik dalam memutuskan sesuatu atau melakukan sesuatu, 6 kisah inspiratif ini mungkin akan menjawab dahaga jiwa akan hal yang sederhana namun memberikan dampak besar dalam pengambilan keputusan yang kita buat, berikut cara pandang akan sesuatu - Sukses selalu untuk anda
1. 6 KISAH
INSPIRATIF:SSCX International | Menara Rajawali 11th Floor |Mega Kuningan | Jakarta 12950 INDONESIA
http://www.sscxinternational.com
BIAYA MENCARI SEKRUP
Adalah seorang pengusaha yang menemukan suatu
masalah di pabriknya. Masalah tersebut terjadi di lini
produksi, dan dampaknya sungguh luar biasa. Lini yang
mengalami masalah tersebut membuat si pengusaha
mengalami kerugian jutaan pounds perharinya. Namun, ia
tidak bisa menemukan apa sebetulnya masalah yang sangat
merugikan tersebut.
Akhirnya, si pengusaha menyewa jasa seorang ahli untuk
menuntaskan masalahnya. Sang ahli turun ke pabrik,
memeriksa sebentar, mengambil obeng lalu
mengencangkan satu sekrup. Lini dijalankan seperti biasa,
seperti tidak pernah ada masalah sebelumnya. Si
pengusaha bernapas lega karena tidak lagi mengalami
kerugian jutaan pounds.
Kelegaannya segera terusik, karena lalu ia menerima tagihan dari sang ahli, yang memintanya
membayar £10,000. Merasa ditipu, pemilik pabrik itu menuntut penjelasan mendetail mengenai
besarnya biaya yang ia tagihkan. Dengan tenang, sang ahli menjawab: “£1 untuk mengencangkan
sekrup, £9,999 untuk menemukan sekrup mana yang perlu dikencangkan.”***
Adaptasi dari: Oliver Burkeman di “The Guardian Weekend”, 13 Agustus 2011.
TAK MUNGKIN DIPERBAIKI
Suatu ketika, hiduplah seorang anak lelaki yang
memiliki masalah pengendalian emosi. Ketika
marah, anak lelaki tersebut sering
mengucapkan kata-kata menyakitkan yang
tidak dipikirnya terlebih dahulu. Ketika semua
anggota keluarganya sudah menyerah dengan
tempramen si anak, sang ayah memberinya
2. sekantong besar paku. Ia meminta si anak memalu satu batang paku ke sebuah pagar kayu setiap
kali ia merasa marah.
Pada hari pertama, si anak memalu 40 batang paku ke pagar. Dalam beberapa minggu, seiring
dengan meningkatkan kemampuan anak itu mengendalikan amarah, jumlah paku hariannya makin
berkurang. Ia menemukan bahwa lebih mudah mengendalikan amarah daripada memalu paku-paku
itu ke pagar puluhan kali sehari.
Akhirnya datanglah hari dimana si anak tidak memaku pagar sama sekali. Senang dengan kenyataan
tersebut, anak itu memberitahu ayahnya bahwa hari itu ia mampu mengendalikan emosinya. Sang
ayah lalu meminta anaknya mencabut satu paku untuk satu hari tanpa amarah. Anak yang kini nyaris
tidak pernah marah itu menuruti ayahnya dan pada suatu hari ia-pun berhasil mencabut semua paku
di pagar.
Hari itu, sang ayah menggandeng tangan anaknya dan menuntunnya ke pagar. “Kamu telah berhasil,
anakku,” katanya. “Kamu sekarang mampu mengendalikan marah, tapi lihatlah lubang-lubang di
pagar ini. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Ketika kamu menyemburkan kata-kata dalam
kemarahan, kata-katamu akan meninggalkan luka di hati orang lain. Seperti itulah keadaannya jika
kamu menusuk seseorang dengan pisau, tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf, lukanya akan
tetap ada. Pastikan kamu memikirkan hal ini ketika marah, untuk mencegahmu mengatakan sesuatu
yang nantinya akan kamu sesali.”***RW
KERIKIL PENYAMBUNG NYAWA
Seekor gagak yang kehausan setengah mati
menemukan sebuah pithcher yang ternyata
airnya tinggal sedikit. Ketika si gagak
menempatkan paruhnya yang panjang ke
dalam mulut pitcher ternyata ia tidak bisa
mencapai cukup jauh ke bawah untuk
mendapatkan air itu.
Dia mencoba, dan ia mencoba, tapi akhirnya
harus menyerah dalam keputus-asaan.
Kemudian ia menemukan sebuah ide, ia
mengambil kerikil dan menjatuhkannya ke
dalam pithcher itu.
Lalu ia mengambil kerikil lain dan
menjatuhkannya lagi.
Lalu ia mengambil kerikil lain dan menjatuhkannya lagi.
Lalu ia mengambil kerikil lain dan menjatuhkannya lagi.
Lalu ia mengambil kerikil lain dan menjatuhkannya lagi.
3. Lalu ia mengambil kerikil lain dan menjatuhkannya lagi.
Akhirnya, akhirnya, ia melihat air mulai naik hingga ke permukaan leher pitcher tersebut dan setelah
beberapa kerikil kemudian ia mampu menyeruput air dan menyelamatkan nyawanya.
Sedikit demi sedikit, jika dilakukan secara konsisten dengan sasaran yang jelas bisa membawa
perubahan signifikan. Begitupun aktivitas perbaikan proses dan penyelesaian masalah.
Menyelesaikan masalah sedikit demi sedikit karena keterbatasan sumber daya lebih baik daripada
membiarkannya.
Bagaimana dengan Anda atau perusahaan Anda? Apakah sudah melakukan perbaikan walau sedikit
demi sedikit?
Pelajari bagaimana SSCX membantu perusahaan menerapkan sistem agar perbaikan terus menerus
dapat dilakukan di perusahaan Anda. Visit:
INSTING SEEKOR ANGSA
Jika Anda memperhatikan rombongan angsa yang terbang pada musim gugur membentuk formasi
berbentuk huruf V, Anda mungkin mengetahui beberapa teori sains yang menjelaskan mengapa
mereka membentuk formasi demikian. Angsa yang terbang paling depan, ketika mengepakkan
sayapnya, menciptakan momentum yang membantu angsa-angsa di belakangnya untuk terbang
lebih mudah. Formasi ini juga membuat detak jantung angsa-angsa tersebut lebih stabil.
Seorang pemimpin yang baik mampu menciptakan momentum dan mendorong timnya untuk fokus
dalam mencapai tujuan.
Formasi sedemikian rupa memungkinkan rombongan angsa tersebut menempuh jarak 71% lebih
jauh dibanding angsa yang terbang solo, menggunakan energi yang sama besar.
Sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama dan kemampuan komunikasi yang baik akan tiba
pada tujuan dengan lebih cepat dan mudah, karena mereka saling mendukung dalam setiap langkah.
Ketika seekor angsa jatuh dari formasi karena kelelahan, ia akan dengan cepat kembali ke dalam
rombongan karena adanya daya dorong yang diberikan oleh angsa yang terbang paling depan.
Jika kita memiliki insting seekor angsa, dalam kondisi sulit sekalipun, kita akan tetap berada dalam
formasi yang didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dengan kita.
Ketika angsa yang terbang di depan kelelahan, ia mundur ke belakang dan posisinya digantikan oleh
angsa lain.
Adalah masuk akal untuk secara bergantian memberikan kontribusi dalam menyelesaikan pekerjaan
yang sulit.
Angsa-angsa yang terbang di belakang mengeluarkan suara-suara ‘honk’ untuk menyemangati angsa
paling depan agar menjaga kecepatan terbangnya.
4. Apakah pesan yang kita kumandangkan ketika meneriakkan ‘honk’ dari belakang?
Terakhir – dan ini paling penting –ketika seekor angsa dalam rombongan jatuh sakit atau tertembak
jatuh, dua angsa lain akan mengikutinya turun dan mendampingi angsa yang sakit untuk memberi
pertolongan dan pelindungan. Mereka akan tetap berada di sisi angsa sakit tersebut hingga ia
sembuh dan mampu terbang lagi atau mati; setelah itu baru mereka melanjutkan perjalanan dengan
membentuk formasi baru, atau bergabung dengan rombongan angsa lain untuk mengejar
rombongan mereka sendiri.
Jika kita memiliki insting seperti seekor angsa, begitulah cara kita saling memperlakukan.
PERTOLONGAN TAK TERDUGA
Suatu ketika, seorang ibu yang ingin
mendorong anaknya lebih giat berlatih piano
membeli tiket konser piano yang digelar oleh
seorang maestro asal Polandia, Ignace
Paderewski. Ketika malam konser tiba, sang
Ibu memakaikan setelan terbaik kepada
anaknya dan bergegas menuju auditorium
tempat konser akbar tersebut digelar. Mereka
menemukan tempat duduk di posisi ideal,
menatap ke panggung, dimana sebuah piano
Steinway besar yang mengilap telah disiapkan.
Saat sang Ibu mengobrol dengan seseorang di
kursi sebelahnya, sang anak lolos dari
pandangan dan menyelinap pergi.
Tepat jam delapan, lampu di auditorium mulai diredupkan dan lampu sorot menyinari panggung.
Hanya butuh setengah detik sebelum penonton menyadari, seorang bocah tengah duduk di bangku
piano, memainkan lagu “Twinkle Twinkle Little Star”.
Ibu tadi sangat terkejut dan malu, namun sebelum ia dapat mencapai panggung untuk menarik
putranya, sang maestro muncul di panggung, menghampiri keyboard. Ia berkata pada si bocah
pemain piano, “Jangan berhenti. Teruslah bermain.”
Sang maestro, Paderewski, mulai memainkan keyboard, mengisi musik dengan irama bass dengan
tangan kiri, sementara si bocah terus bermain dengan piano Steinway-nya. Beberapa saat kemudian
Paderewski mengulurkan tangan kanannya dan mulai memainkan irama obligato yang ceria.
Bersama-sama, si maestro tua dan bocah kecil itu memukau penonton dengan alunan musik yang
begitu indah dan bersemangat.
5. Di kehidupan, seringakali kita berjumpa dengan sang penolong. Beberapa kita sadari, beberapa
tidak. Sama halnya, kita semua memiliki kesempatan yang sama banyaknya untuk menjadi sang
penolong. Sangat sedikit pencapaian yang telah kita raih tanpa bantuan dari orang lain. Yang jelas,
bantuan yang telah kita terima seharusnya kita teruskan juga kepada orang lain.***
HUKUM TRUK SAMPAH
Suatu hari, seorang pebisnis menyetop taksi untuk mengejar penerbangan. Selama berada dalam
perjalanan ke bandara, supir taksi menyetir di sebelah kanan. Tiba-tiba, sebuah mobil lain keluar dari
area parkir langsung mengambil jalan di depan taksi. Supir taksi kaget dan me-rem mendadak,
hingga taksinya sedikit tergelincir. Terlambat setengah detik saja, mereka pasti tabrakan!
Pengemudi mobil lain itu mengeluarkan kepalanya keluar jendela mobil dan mulai memaki supir
taksi. Namun si supir taksi hanya tersenyum dan melambaikan tangan. Si pebisnis heran, kok supir
taksi bisa begitu ramah pada orang yang hampir mencelakainya? Lalu ia berkata dengan gemas,
“Kalau saya jadi Anda, saya tidak akan sebaik itu pada orang yang hampir mengirim kita ke rumah
sakit.” Saat itulah si supir taksi mengajarkan “Hukum Truk Sampah”.
Supir taksi menjelaskan bahwa sebagian besar
orang bagaikan truk sampah. Mereka pergi
kemana-mana, membawa-bawa sampah:
segala frustrasi, kemarahan dan kekecewaan.
Ketika sampah telah menggunung, mereka
merasa terdesak untuk segera
memuntahkannya di suatu tempat. Kadang
Anda-lah yang jadi tempat “pembuangan”
tersebut. Tidak perlu menganggapnya serius.
Tersenyumlah, lambaikan tangan, doakan
mereka, dan berlalulah seolah tak ada yang
terjadi. Jangan mau menjadi tempat
penampungan dari sampah yang mereka
muntahkan, atau Anda juga akan
memuntahkannya kepada orang-orang di
tempat kerja, di rumah, atau di jalanan.
Percayalah, hidup tidak akan nikmat jika Anda
memilih untuk menjadi truk sampah yang lain.*** Sumber: www.rogerdarlington.me.uk