SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 70
Baixar para ler offline
Transformasi Membangun
Budaya Berbasis Nilai
Togar M. Simatupang
Rektor Institut Teknologi Del
Disampaikan untuk mengenang Hari Kebangkitan Nasional
pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2017
Kilasan
• Kebangkitan Nasional menjelang 110 tahun
• Tujuan Paparan
• Situasi Permasalahan Bangsa
• Kebangkitan Nasional
• Strategi Transformasi
• Gerakan Budaya Berbasis Nilai
• Potensi Daerah
• Penutup
2
3
Gagasan Pergerakan Nasional
• Gagasan awal yang mewarnai perjuangan
pergerakan nasional adalah:
– bertujuan memajukan pendidikan, dan
meninggikan martabat bangsa.
• Apa selanjutnya?
– mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui
pemanfaatan teknologi  inovasi teknologi, dan
– memupuk kesadaran kebangsaan  patriotisme.
= Patriotisme melakukan inovasi…
4
Trisakti
• Tiga kekuatan yang berfungsi sebagai
kesaktian bangsa yaitu:
1. Berdaulat dalam politik,
2. Berdikari dalam ekonomi, dan
3. Berkepribadian dalam kebudayaan
– Bung Karno, “Tahun Vivere Pericoloso”, 17 Agustus 1964.
5
Tujuan Paparan
6
Tujuan Paparan
1. Mengamati perkembangan dan
permasalahan sosial dan ekonomi di
Indonesia.
2. Menjajaki budaya berbasis nilai sebagai cara
mengembangkan inovasi daerah
3. Merumuskan strategi pengembangan desa
dengan Gerakan Budaya Berbasis Nilai.
7
Situasi Permasalahan Bangsa
8
Isu-Isu Ekonomi dan Sosial
1. Ketimpangan 2. Pengangguran 3. Buruh Murah
4. Daya Saing
Produk dan Jasa
Lokal Lemah
5. Patologi Sosial
6.
Ketidakberdayaan
9
1. Ketimpangan:
Masih ada 183 daerah tertinggal
10
* 6 criteria of backward regions: regional economy, human resources, infrastructure,
Local financial capacity, accessibility, regional characteristics
Provinsi
Jumlah
Kab/Kota
Kab/Kota
Tertinggal
Persentase
Daerah Tertinggal
Provinsi
Jumlah
Kab/Kota
Kab/Kota
Tertinggal
Persentase
Daerah Tertinggal
Aceh 23 12 52% Kalimantan Tengah 14 1 7%
SumateraUtara 33 6 18% Kalimantan Selatan 13 2 15%
SumateraBarat 19 8 42% Kalimantan Timur 14 3 21%
SumateraSelatan 15 7 47% Sulawesi Utara 15 3 20%
Bengkulu 10 6 60% Sulawesi Tengah 11 10 91%
Lampung 14 4 29% Sulawesi Selatan 25 5 20%
Kep. BangkaBelitung 7 1 14% Sulawesi Tenggara 12 9 75%
Kep. Riau 7 2 29% Gorontalo 6 3 50%
JawaBarat 26 2 8% Sulawesi Barat 5 5 100%
JawaTimur 38 5 13% Maluku 11 8 73%
Banten 8 2 25% Maluku Utara 9 7 78%
NTB 10 8 80% PapuaBarat 11 8 73%
NTT 21 20 95% Papua 29 27 93%
Sumber: BPS (2012)
2. Lapangan kerja masih didominasi
oleh pekerja informal (62,2-69,3%)
11
Sumber: BAPPENAS (2012); BPS (2012)
4. Lemahnya daya saing produk manufaktur
Indonesia terhadap negara Tiongkok
12
Sumber: Tjahjana (2010)
PELAKU USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH, DAN BESAR
(BERDASARKAN UU 20 TAHUN 2008)
13
Usaha Besar
Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar
Asset lebih dari 10 Miliar
Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar
Asset Rp 500 juta s.d. Rp 10 Miliar
Usaha Mikro
Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta
Asset s.d. Rp 50 juta
55.586.176 Unit
(98,79%)
629.418 Unit
(1,11%)
48.977 Unit
(0,09%)
4.968 Unit
(0,01%)
Tahun 2012TOTAL : 56.539.560 UNIT
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (2012)
Usaha Kecil
Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar
Asset Rp 50 juta s.d. Rp 500 Juta
UMKM dan Penjaminan Kredit
14
MasalahUMKM dan
Koperasi
Tidak mempunyai izin usaha resmi
Tidak dapat memenuhi kriteria kredit
perbankan
Suku bunga kredit yang tinggi
• Tidak memiliki agunan sama sekali
• Agunan yang dimiliki tidak mencukupi
• Agunan yang dimiliki tidak memenuhi
kriteria formal agunan, misalnya
agunan tanah tanpa sertifikat
Agunan
Sistem Penjaminan
Kredit
Sumber: Kementerian Negara KUMKM (2010)
5. Patologi Sosial
Patologi Sosial
Kemiskinan
Kenakalan
Remaja
Perjudian
Kekerasan
(KDRT dan
Anak)
Anak
Jalanan
Prostitusi
dan
Kriminalitas
15
6. Ketidakberdayaan
Korupsi, Kolusi, Nepotisme Merajalela
Kerusakan Lingkungan
Bencana Alaman Tidak Terantisipasi
Eksploitasi Buruh
Ketergantungan Bantuan
Materialisme
Kecumburuan Sosial
16
Strategi Budaya Berbasis Nilai
17
Apa itu nilai?
• Manfaat yang diperoleh dari suatu produk
atau jasa (atau program) dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan.
• Nilai = manfaat − biaya
18
Jenis-Jenis Nilai
• Kinerja
• KeluaranFungsional
• Citra
• SimbolismeSosial
• Sikap
• HasratEmosional
• Kebaruan
• KeingintahuanEpistemis
• Alam
• KulturKontekstual
19
Sumber: https://2012books.lardbucket.org/books/modern-management-of-small-businesses/s06-your-
business-idea-the-quest-f.html
Jenis Nilai Bersama (shared value)
Ekologis
• Lingkungan
Hidup
• Sumberdaya
• Perubahan Iklim
• Keanekaragaman
Hayati
• Pemborosan
• Lingkungan Sehat
Ekonomis
• Hasil Keuangan
• Modal
Produktivitas
• Sumberdaya
Produktivitas
• Produktivitas
Manusia
• Risiko Keuangan
Sosial
• Otonomi
• Saling Percaya
• Kohesi Sosial
• Komunitas
• Kesetaraan
• Tujuan
20
Contoh Manajemen Proyek Berbasis Nilai
21Sumber: Abdollahyan, Farhad (2012), “Management of value as PPM driver” at
http://www.pmi.org/learning/library/ppm-value-management-6451
Budaya Berbasis Nilai
• Pengetahuan dan pengalaman tentang suatu proses
untuk meningkatkan nilai melalui penyelarasan
program atau proyek terhadap kebutuhan pemangku
kepentingan.
• Menyangkut:
– Metode sistematis mendefinisikan “nilai” dan keterkaitan
antar nilai dari pemangku kepentingan dan
mengkomunikasikannya melalui program, proyek, operasi,
atau portofolio.
– Praktik pengembangan nilai
– Artifak nilai
22
Strategi Budaya Berbasis Nilai
5. Keberlanjutan
4. Ketangguhan Sosial
3. Kolaborasi Inovasi Rantai Nilai
2. Potensi Lokal
1. Mentalitas Berbasis Nilai
23
1. Mentalitas Berbasis Nilai
Berpikir Rantai
Nilai
(mengubah
belenggu
menjadi
berkat)
Kewirausahaan
Sosial
(kemitraan
menangkap
peluang)
Pembelajaran
Sosial
(melakukan
perbaikan
berkelanjutan)
24
1.1. Berpikir Rantai Nilai
Belenggu:
Prasangka, sikap negatif,
kepentingan diri sendiri,
sudut pandang sempit,
kemalasan
Berkat:
Terbuka, sikap positif,
kepentingan bersama,
sudut pandang luas,
kerajinan
25
1.1. Berpikir Rantai Nilai
Penemuan Nilai Penciptaan Nilai
Penyampaian
Nilai
Pembagian Nilai
26
Kunci Rantai Nilai:
• Pernyataan Misi
• Pembentukan Karakter
• Kemampuan Berpikir Rantai Nilai
1.2. Kewirausahaan Sosial
Peluang
Persoalan
Sosial
Solusi
Bisnis
Inklusif
Partisipasi
Sosial
27
1.2. Kewirausahaan Sosial
• Kewirausahaan adalah merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari tentang:
– Daur pengembangan bisnis mulai dari konsepsi sampai
dewasa
– Teknik dan alat perancangan dan analisis dalam
menghadapi:
• Peluang dan Kesempatan
• Model bisnis
• Risiko
• Negosiasi
• Berbasis pada kreativitas dan inovasi
28
1.3. Pembelajaran Sosial
Keterbukaan
Wawasan
Keterampilan
Desain Rantai Nilai
Pelaksanaan dan
Pendampingan
Pemantauan dan
Perbaikan
29
2. Potensi Lokal
Air Agrikultur Akuakultur
Kreatif
Kultur
(warisan)
Sampah
Pemuda Alam
Modal
Sosial
30
3. Kolaborasi Inovasi Rantai Nilai
• Kreativitas adalah proses mental dan sosial
melibatkan penciptaan gagasan baru tentang
konsep atau hubungan baru antar gagasan
dan konsep yang sudah ada.
– Kreativitas sebagai proses pematahan asumsi-
asumsi.
• Inovasi adalah proses penciptaan dan
penerapan gagasan-gagasan kreatif pada
konteks tertentu.
31
3.1. Inovasi Rantai Nilai
Ekonomi
Komersial
Ekonomi
Sosial
Ekonomi
Publik
32
Kreasi Produksi Distribusi Konsumsi
3.2. Inovasi Masa Depan
Inovasi – bagaimana mengatasi resesi
Memungkinkan kita menyesuaikan diri dan mengelola perubahan
dalam menghasilkan hasil yang positif
Jenis inovasi (Mantap):
Manajemen (organisasi, optimasi, efisiensi, ramping, produktivitas,
sertifikasi, mutu)
Administrasi (regulasi, kognisi, norma, governansi)
Nasabah (pasar, pelanggan, relasi)
Teknologi (technoware, infoware, orgaware, HAKI)
Akses (bahan baku, pendanaan, kepakaran)
Produk dan Proses
Pendekatan jejaring pada inovasi
33
3.3. Inovasi Inklusif
Inklusif
• Kesadaran
• Akses
• Keterjangkauan
• Ketersediaan
• Perluasan
• Keberlanjutan
• Mutu
• Inovasi untuk dan oleh manusia
• Inovasi untuk piramida bawah
(the bottom of the pyramid)
Strategi
• Insentif dan Penghargaan
• Klaster inovasi pada universitas
• Klaster bisnis inovatf
• Inovasi untuk UMKM
• Kebijakan dan program inovasi
daerah
• Lembaga baru termasuk agensi
• Modal ventura
• HAKI dan Paten
• TIK
• Ruang inovasi
34
3.4. Peran Teknologi
35
• Teknologi sebagai
alat pemecahan
masalah
• Teknologi sebagai
titik masuk untuk
pelipatgandaan
Akses
Efisiensi
Produktvitas
Transparansi
Pelayanan
Penyampaian
4. Ketangguhan Sosial
• Kerjasama yang efektif dalam memecahkan
masalah sosial, seperti
– Konflik
– Ketidakberdayaan
– Pasif
– Terkendala
– Saling curiga
36
Kunci Ketangguhan:
• Keterbukaan
• Saling Percaya
• Komitmen
• Integritas
5. Keberlanjutan
• Budaya berbasis nilai memanfaatkan sumberdaya
lokal dan kearifan daerah.
• Integritas perlu dibangun dengan interaksi dan dialog
yang transparan, terbuka, dan jujur.
• Kesejahteraan tergantung pada karya bersama.
• Karya bersama tergantung pada kerja cerdas dan
kerja keras dan kerja ikhlas.
• Keberlanjutan harus dipersiapkan berupa investasi
masa depan bukan dianugerahkan.
37
Gerakan Budaya Berbasis Nilai
38
Ketidakberdayaan Peta Panduan
Gerakan Budaya Berbasis Nilai:
1. Tujuan dan Sasaran
2. Strategi Operasional
i. Sosialisasi Mentalitas Berbasis
Nilai
ii. Edukasi Berpikir Rantai Nilai
(audit sosial dan Berpikir
Desain)
iii. Aksi Kewirausahaan Sosial
iv. Misi Keberlanjutan
FASILITASI INTERVENSI
1. Insentif fiscal dan nonfiskal (dana
desa dan tanggung-jawab sosial
2. Pelatihan dan Lokakarya
3. Pendampingan
4. Informasi Pasar dan Keuangan
5. Alih Teknologi Tepat Guna
Gerakan Budaya Berbasis Nilai
39
INOVASI
RANTAI NILAI
POTENSI
LOKAL
KOMPETENSI
MODAL MANUSIA
KEWIRAUSAHAAN
SOSIAL
Keberdayaan
TATA KELOLA
KELEMBAGAAN
JEJARING DAN
INFORMASI
TEPAT GUNA
PEMUPUKAN
MODAL
PELAYANAN
KEUANGAN
Gerakan Budaya Berbasis Nilai
Sosialisasi
Mentalitas Berbasis
Nilai
Edukasi
Pelatihan dan
Lokakarya (berpikir
desain, audit sosial)
Aksi
Kewirausahaan
Sosial
40
Pengembangan Kewirausahaan
Sosial
41
KEWIRAUSAHAAN
SOSIAL (KS)
Pemda, Kementerian, BUMN, BUMD
 Menyediakan bantuan teknis, melalui pendampingan, konsultasi,
inkubator
 Menyediakan informasi pasar dan modal
 Menciptakan Iklim usaha dan perijinan yang mendukung
Industri Hilir
Desa Mandiri
Kluster Industri
Industri Hulu
Lembaga Penelitian, Balai
Besar, dan Perguruan Tinggi
Bank Indonesia dan
Perbankan
Menggerakkan KS dengan
mempermudah akses pembiayaan
Insentif:
Bantuan Peningkatan Kompetensi modal
manusia
Peningkatan Standar dan Mutu Produk
Fasilitas Akses Pembiayaan
Bantuan Promosi Situs dan Pemasaran
Peran Baru Pendidikan Tinggi:
Dari Agen Perubahan menjadi Agen Pembaharu
Penguasaan
Teknologi
untuk
Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Komersialisasi
Teknologi dan
Inkubasi
Inovasi
Simpul Inovasi
Sosial yang
menjawab
persoalan
sosial dengan
inovasi
42
Studi Kasus
43
1. Potensi Ekonomi Kreatif
44
Media
 Film
 Penerbitan
 Penyiaran
 Musik
Kreasi Fungsional
 Desain
 Fesyen
 Arsitektur
 Periklanan
 Piranti Lunak
Warisan Budaya
 Kriya
 Wisata sejarah dan budaya
 Kuliner Lokal
 Tradisi Lokal
Seni
 Seni Visual
 Pertunjukan
Sumber: Soros Sakornvisava (2012), “Creative Economy for SME Development", Small and
Medium Enterprise Development Bank of Thailand.
1.1. Pengembangan Ekonomi Kreatif
45
Pengembangan Produk
dan Jasa menjadi
Produk dan Jasa Standar misalnya
- Penghargaan Inovasi
- Standar Makanan dan Minuman
- SNI
- ISO ( International Organization for Standardization)
Produk dan
Jasa Kreatif
mengarah
Sumber: Soros Sakornvisava (2012), “Creative Economy for SME Development", Small and
Medium Enterprise Development Bank of Thailand.
1.2. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
• Pelatihan dan layanan sosial kepada
komunitas berbasis potensi lokal.
• Pemberdayaan kawula muda desa.
• Pendampingan untuk standarisari dan akses
pasar serta modal.
• Penelitian dan pengembangan teknologi
kreatif: gemar untuk riset.
• Kajian dan penyediaan data ekonomi kreatif.
46
1.3. Contoh Sukses
47
A
F
T
E
R
B
E
F
O
R
E
During in SME BANK
Thailand Consultant
Ms. Anchalee Chauykeaw
Name of Company: Anchalee
Benjarong
Type of Product :Benjarong
Sumber: Soros Sakornvisava (2012), “Creative Economy for SME Development", Small and
Medium Enterprise Development Bank of Thailand.
2. Yayasan Cirebon (nama samaran)
• Gagasan harus: dapat dijalankan, membuka lapangan pekerjaan,
dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
• Apa yang dapat dikembangkan sebagai penggerak utama ekonomi
pesantren atau sekolah tinggi?
• Pernah studi ke Jepang tahun 1974 dan terlupakan. Terpikirkan
kembali pada tahun 2005 saat mendirikan usaha sosial untuk
mendukung sekolah tinggi.
• Kalau digaji orang manfaatnya kecil untuk diri sendiri. Kalau
menggaji orang akan bermanfaat lebih banyak.
• Uang kuliah hanya bisa mengganti 60% dari biaya yang dikeluakan.
• Pertanyannya adalah bagaimana menghidupi akademisi yang dapat
membuat sekolah tinggi bermutu.
48
2.4. Konsep Pengembangan
Yayasan Cirebon
• Pusat pengembangan kawasan
• Pusat perlindungan anak
• Pengembangan teknologi pertanian
• Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat
• Kerjasama dengan pemerintah daerah untuk
pemanfaatan lahan kritis atau lahan tidak terpakai
• Kerjasama dengan balai latihan kerja (BLK)
• Pengembangan pasar
49
2.3. Kewirausahaan Sosial Yayasan
Cirebon
• Bagaimana memecahkan masalah kesejahteraan dengan kekeluargaan?
• Pemaduan: Green, Blue, dan Creative
• Green:
– Produksi Kompos (ada tiga jenis)
– Bunga: masa tanam singkat, perputaran cepat, pasar luas, bukan hanya jual bunga tetapi
sewa bunga ke hotel (ada 200 hotel yang dilayani). Luas budidaya tanaman hias sebesar
12 hektar.
– Hutan Albasia (Sengon) bagi hasil seluas 20 hektar.
– Kebun Hanjuang dan hasilnya diekspor ke Korea seluas 1000 hektar.
• Blue:
– Kepiting Soka dengan siklus 21 hari sekaligus menjaga hutan Bakau. Produksi sudah
mencapai 3 kuintal per minggu. Kerjasama dengan nelayan lokal untuk mencari
rujungan. Hasil produksi diekspor ke Singapura karena sudah punya sertifikat.
• Creative:
– Desain batik dengan corak Cirebon dan kreasi anyaman
50
3. Alih Daya Puslitbang Perusahaan
• Ketika teknologi menentukan daya saing perusahaan, apa peran
perguruan tinggi menjawab tantangan tersebut?
• Bagaimana PT dapat membantu perusahaan untuk menciptakan
terobosan dalam model bisnis secara terus-menerus?
• Apakah PT dapat melayani litbang untuk perusahaan untuk menghadirkan
inovasi-inovasi yang berubah ke arah komersialisasi?
• Pengguna iptek adalah perusahaan, bagaimana menggabungkan
pembelajaran (magang) dengan program inovasi untuk perusahaan?
• Apakah pembelajaran diarahkan pada proses perancangan dan
pembuatan purwarupa sehingga produk dan jasa baru yang dihasilkan
dapat menjawab kebutuhan pasar?
• Bagaimana memanfaatkan teknologi pembelajaran dan digital dalam
proses pembelajaran mahasiswa?
51
3.1. Contoh Kerjasama UPM dan Industri
• Kekuatan Universitas Prasetiya Mulya ada di bisnis dan
kemudian disinergikan dengan prodi-prodi teknik dan
membangun kerjasama dengan berbagai perusahaan.
• Kerjasama dengan pelaku bisnis tidak sekedar proses,
tetapi sampai merancang platform yang bisa
menghasilkan start up bidang sains and teknologi.
• Mahasiswa dapat belajar langsung dengan
para expertise dan terinspirasi untuk melakukan inovasi
teknologi.
• Lulusan tidak kesusahan mencari kerja karena sudah
punya pengalaman dan terbukti dibutuhkan.
52Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/03/17/65/1338581/jadi-universitas-ini-misi-prasetiya-mulya
4. Peran Kuliah Kerja Nyata (KKN)
tematik
• Persoalan kesenjangan adalah masalah sosial karena orang
tidak peduli menciptakan harmoni sosial.
• Bagaimana menciptakan harmoni sosial yang aman, nyaman,
tertib, saling menghargai, dan dinamis?
• Bagaimana mengubah desa miskin menjadi desa sejahtera?
• Dapatkah KKN dirancang untuk pemberdayaan komunitas
desa melalui penelitian tindakan (action research)?
• Apa yang dapat dikembangkan oleh PT untuk mendampingi
pembangunan desa dengan hadirnya dana desa?
• Apa yang dapat dikembangkan oleh PT untuk Literasi STEM
(science, technology, engineering, math) pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah di desa?
53
4.1. Contoh Pengembangan
Komunitas di Prasetiya Mulya
• Community Development I
– Membangun kemampuan social awareness mahasiswa, kemampuan
adaptasi social dan tanggungjawab sosial serta membangun
kemampuan networking mahasiswa selama program pembelajaran
berlangsung di Prasetiya Mulya.
• Community Development II
– Visi Program Community Development II
• Mewujudkan desa mandiri dan sejahtera melalui kewirausahaan
– Misi Program Community Development II
• Meningkatkan kemampuan berwirausaha dan manajerial masyarakat desa
• Memberikan alternatif penghasilan tambahan yang berkelanjutan
• Meningkatkan pemanfaatan nilai tambah sumber daya lokal
• Mengembangkan kebudayaan lokal sebagai modal dasar pengembangan
kesejahteraan masyarakat
54Sumber: http://www.prasetiyamulya.ac.id/the-programs/community-development
4.2. Pengembangan UMKM dan
Wisata di Wanayasa
• Universitas Prasetiya Mulya Tanggerang Selatan melaksanakan kegiatan
Community Development Project 2017 di Kecamatan Wanayasa Kabupaten
Purwakarta selama 44 hari yang melibatkan sekitar 350 mahasiswa-mahasiswinya.
• Dalam kegiatan ini mahasiswa-mahasiswi Prasetiya Mulya secara berkelompok
menjalankan program pengembangan pelaku UMKM serta objek wisata yang di
daerah tersebut.
• kegiatan Community Development Project dilakukan secara berkelanjutan hingga
tiga tahun kedepan dimana nanti mahasiswa-mahasiswi Universitas Prasetiya
Mulya tetap melakukan pembinaan serta pemantauan terhadap UMKM yang
menjadi binaan mereka untuk mengetahui kemajuan dari kelompok binaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
• Inti dari kegiatan ini dimana Universitas Prasetiya Mulya ingin menjadi pendorong
perkembangan bagi Pemerintah setempat untuk mengelola dan mengembangkan
potensi yang ada di Wanayasa serta untuk mewujudkan desa mandiri dan
sejahtera melalui kewirausahaan.
55
Sumber: http://bisnispurwakarta.com/2017/02/27/universitas-prasetiya-mulya-dorong-
kembangkan-umkm-dan-wisata-di-wanayasa
4.2. Contoh Tantangan Pembangunan Desa
• Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) telah menerbitkan Permendes
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa 2017.
• Dalam Pasal 4 Permendesa No 22 tahun 2016, disebutkan
penggunaan dana desa tahun 2017 diprioritaskan untuk membiayai
pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Pembangunan Desa
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
• Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desa yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa,
peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan dengan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan
untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa.
56
5. Inkubator Pendidikan
• Bagaimana PT mengembangkan fasilitas lab
atau studio inovasi atau inkubator inovasi
untuk menunjukkan cara kerja teknologi tepat
guna dan mengalihkan teknologi pada UMKM
di daerah atau desa?
57
3.2. Contoh Sirup Rumput Laut
• SIRUP RUMPUT LAUT NE JAEN (UNIVERSITAS UDAYANA)
– Sirup Rumput Laut NE JAEN merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner
khususnya minuman yang memanfaatkan komoditas lokal hasil pertanian Nusa
Penida yaitu rumput laut.
– Usaha Sirup Rumput Laut Ne Jaen dapat dikategorikan sebagai jenis usaha
sosial, karena meningkatkan nilai tambah (value added) dengan sistem bagi
hasil.
– Terjadi peningkatan harga jual rumput laut itu sendiri
• Melalui usaha Sirup Rumput Laut Ne Jaen diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif dalam mensejahterakan petani lokal,
memberdayakan masyarakat, memberikan bekal dalam inovasi
produk, serta sebagai ikon baru Nusa Penida sehingga nantinya
masyarakat Nusa Penida bisa mandiri dalam mengolah sumber daya
alam dan sumber daya manusianya.
58
Sumber: http://banggaberindonesia.com/berita-419-local-champion-teras-usaha-mahasiswa-2015-.html
6. Desa Sebagai Panggung
Pertunjukan Wisata
Cerita
Tutur
Dialog
Situs Internet
Brosur
PertunjukanInteraktif
Musik
Tarian
Tenunan
Permainan
Nyanyian
Pantun
Pajangan
Ulos
Alat Musik
Souvenir
Makanan
Minuman
Hospitalitas
Resto
Rumah sewa
(homestay)
Hotel
Losmen
59
6.1. Kasus Desa Ragi Hotang
• Kalau kita melihat posisi Desa Ragi Hotang yang secara alamiah sudah mempunyai
daya tarik mulai dari perjalanan dari atas gunung menuju desa dan berjalan ke
lokasi rumah adat, dapat dibayangkan bahwa kunjungan wisaya ke desa ini dapat
dikemas menjadi suatu panggung pertunjukan.
• Pertunjukan dapat merupakan kombinasi dari legenda, pemandangan alam,
kuliner, tarian, musik, sampai pada pesona bambu maupun taman buatan.
• Berpikir desain dapat diterapkan untuk mengembangkan panggung pertunjukan
tersebut. Para pelancong dapat digiring untuk belajar sesuatu tentang kearifan
lokal dan suguhan lokal yang unik dan belum tentu ada di tempat lain. Mereka
dapat disuguhkan tor-tor dan dilatih bagaimana melakukan gerakan tor-tor yang
sudah dimodifikasi secara modern. Mereka juga bisa ikutan memainkan suling atau
menggunakan alat tenun atau diperkenalkan dengan makanan trandisional yang
tidak kalah lezatnya dibandingkan dengan makanan Siam ataupun India.
• Bagaimana mengembangkan program yang dapat memberdayakan masyarakat
lokal tanpa harus kehilangan identitas budayanya?
60
6.2. Kasus Potensi Sibolga
• Apakah Sibolga dapat memanfaatkan maritim sebagai penggerak ekonomi
kerakyatan?
• Perlu melakukan:
– Identifikasi daya tarik (point of parity) Sibolga: bentangan pantai, ombak,
pulau kecil?
– Identifikasi pembeda (point of diversity): pantai datar, karakteristik air benang,
warna biru tosca?
– Identifikasi keunikan (point of uniqueness): ada air mancur dan airnya tawar.
• Apakah kekuatan di atas dapat dijadikan dasar untuk merek Sibolga:
Welcome to Sibolga…?
• Apakah Sibolga bisa menjadi pusat wisata pantai untuk Kawasan Toba?
• Apakah dapat dibuatkan paket wisata mencakup Danau Toba dan Pantai
Sibolga?
61
7. Akuakultur Berkelanjutan
• Bagaimana PT dapat membantu komunitas untuk
mengembangkan rantai nilai akuakultur yang
berkelanjutan?
62
7.1. Sistem Sirkulasi Ulang
63
8. Kepariwisataan Berkelanjutan
• Bagaimana PT dapat membantu komunitas
untuk membentuk pola pikir dan pola kerja
yang menghasilkan kepariwisataan yang
berkelanjutan?
64
9. Air Minum dan Sanitasi
• Bagaimana menjamin ketersediaan air minum,
air bersih, dan sumber air baku untuk suatu
komunitas?
• Bagaimana memetakan dan menjaga
konservasi hidrologi di kawasan desa?
65
9.1. Penyaring Air
66
10. Penanaman Pohon Ekonomis
Mangga Pala Andaliman
Kemiri Belimbing Manggis
67
Penutup
68
Penutup
Ketidakberdayaan
merupakan indikasi
budaya pasif.
Budaya berbasis nilai
tumbuh dari
kemitraan bukan
sukses sendiri.
Gerakan Budaya
Berbasis Nilai adalah
investasi untuk
inovasi sosial.
PT sebagai simpul
inovasi sosial.
PT punya peluang
untuk pendanaan
dengan melakukan
inovasi sosial.
Ada beragam peluang
yang terbuka dengan
cara pandang budaya
berbasis nilai.
69
Terima Kasih
70

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0
Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0
Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0Togar Simatupang
 
Seminar iai darussalam martapura
Seminar iai darussalam martapuraSeminar iai darussalam martapura
Seminar iai darussalam martapuraAniMaseri
 
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Togar Simatupang
 
Teknologi dan Talenta dalam Sistem Logistik
Teknologi dan Talenta dalam Sistem LogistikTeknologi dan Talenta dalam Sistem Logistik
Teknologi dan Talenta dalam Sistem LogistikTogar Simatupang
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Muhammad Sirod
 
Business Digital (Bisnis Digital) Education
Business Digital (Bisnis Digital) EducationBusiness Digital (Bisnis Digital) Education
Business Digital (Bisnis Digital) EducationTogar Simatupang
 
Akselerasi daya saing
Akselerasi daya saingAkselerasi daya saing
Akselerasi daya saingPEMPROP JABAR
 
Manajemen peserta didik bk 8 6-2015
Manajemen peserta didik bk 8 6-2015Manajemen peserta didik bk 8 6-2015
Manajemen peserta didik bk 8 6-2015astridianpamungkas
 
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitasPeningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitasSugeng Budiharsono
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...Arief Wiroyudo
 
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Tatang Taufik
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTogar Simatupang
 
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0AfneiNganBillyTumba
 
Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0
Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0
Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0Dadang Solihin
 
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013Eva Handriyantini
 

Mais procurados (20)

Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0
Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0
Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0
 
Pendidikan 4 0 era revoulusi industri
Pendidikan 4 0 era revoulusi industriPendidikan 4 0 era revoulusi industri
Pendidikan 4 0 era revoulusi industri
 
Seminar iai darussalam martapura
Seminar iai darussalam martapuraSeminar iai darussalam martapura
Seminar iai darussalam martapura
 
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Econom...
 
Teknologi dan Talenta dalam Sistem Logistik
Teknologi dan Talenta dalam Sistem LogistikTeknologi dan Talenta dalam Sistem Logistik
Teknologi dan Talenta dalam Sistem Logistik
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
 
Management of Technology
Management of TechnologyManagement of Technology
Management of Technology
 
Business Digital (Bisnis Digital) Education
Business Digital (Bisnis Digital) EducationBusiness Digital (Bisnis Digital) Education
Business Digital (Bisnis Digital) Education
 
Akselerasi daya saing
Akselerasi daya saingAkselerasi daya saing
Akselerasi daya saing
 
Manajemen peserta didik bk 8 6-2015
Manajemen peserta didik bk 8 6-2015Manajemen peserta didik bk 8 6-2015
Manajemen peserta didik bk 8 6-2015
 
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
137145376 ketika-desain-dan-manajemen-bersatu
 
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitasPeningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
 
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
Pemanfaatan Hasil-hasil Litbangyasa untuk Menciptakan Keunggulan Usaha - 23 N...
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Tata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai PasokanTata Kelola Rantai Pasokan
Tata Kelola Rantai Pasokan
 
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
INDONESIA MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0
 
Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0
Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0
Revitalisasi Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Pekerjaan Era Industri 4.0
 
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
 
Materi webinar-yulhendri
Materi webinar-yulhendriMateri webinar-yulhendri
Materi webinar-yulhendri
 

Destaque

Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project  hepu deng santosoIdss for evaluating & selecting is project  hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santosoAnita Carollin
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Roshan Thapa
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertaintyBinus University
 
Duniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDuniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDunia Industri
 
Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaTogar Simatupang
 
The role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalThe role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalTogar Simatupang
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityTogar Simatupang
 
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok IkanUsulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok IkanTogar Simatupang
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Togar Simatupang
 
Proposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriProposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriDunia Industri
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifTogar Simatupang
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesTogar Simatupang
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaTogar Simatupang
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creationTogar Simatupang
 
Peta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan NasionalPeta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan NasionalTogar Simatupang
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...Bayu Ardiansyah
 

Destaque (20)

Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project  hepu deng santosoIdss for evaluating & selecting is project  hepu deng santoso
Idss for evaluating & selecting is project hepu deng santoso
 
Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)Logistics management information system(lmis)
Logistics management information system(lmis)
 
Sislognas
SislognasSislognas
Sislognas
 
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
101212 sislognas, ict tools to reduce cost,time and uncertainty
 
Duniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshareDuniaindustri.com in slideshare
Duniaindustri.com in slideshare
 
Industri Logistik Indonesia
Industri Logistik IndonesiaIndustri Logistik Indonesia
Industri Logistik Indonesia
 
The role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics finalThe role of archipelagic countries in asean logistics final
The role of archipelagic countries in asean logistics final
 
Innovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainabilityInnovation of small medium enterprises for sustainability
Innovation of small medium enterprises for sustainability
 
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok IkanUsulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
Usulan Komisi Pengelolaan Rantai Pasok Ikan
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
Asia Logistics Insights: Driving Continuous Improvement to Make Indonesia a L...
 
Proposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industriProposal penyediaan data industri
Proposal penyediaan data industri
 
Kolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai PasokKolaborasi Rantai Pasok
Kolaborasi Rantai Pasok
 
Pengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatifPengembangan industri kreatif
Pengembangan industri kreatif
 
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian UniversitiesFostering Collaboration UK and Indonesian Universities
Fostering Collaboration UK and Indonesian Universities
 
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesiaPengembangan ekonomi kreatif indonesia
Pengembangan ekonomi kreatif indonesia
 
Collaborative value creation
Collaborative value creationCollaborative value creation
Collaborative value creation
 
Peta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan NasionalPeta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
Peta jalan Sistem Logistik Ikan Nasional
 
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
PERPRES NO. 26/2012 TENTANG CETAK BIRU PENGEMBANGAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL ...
 

Semelhante a Transformasi Membangun Budaya Berbasis Nilai

Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaing
Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan BersaingResume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaing
Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaingindriaminati
 
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. TaufikDaerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxRidwanUntad1
 
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja kasubdit
Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja kasubditKeselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja kasubdit
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja kasubditNayantaka Husna Hartono
 
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptx
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptxPresentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptx
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptxFajarKurniawan341103
 
Pembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN OensoedPembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN OensoedEdwar Fitri
 
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptRitaKANJABUNG
 
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdf
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdfPresentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdf
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdfrhamset
 
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Dadang Solihin
 
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. TaufikBudaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. TaufikTatang Taufik
 
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Forum inovasi teknologi 2015 modified
Forum inovasi teknologi 2015 modifiedForum inovasi teknologi 2015 modified
Forum inovasi teknologi 2015 modifiedDerry Pantjadarma
 
Paparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0) lpmp solo
Paparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0)   lpmp soloPaparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0)   lpmp solo
Paparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0) lpmp soloSaeful Bahri
 
Workshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota PaluWorkshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota PaluTatang Taufik
 
[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media
[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media
[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital MediaSegitiga.Net
 
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.ppt
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.pptKNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.ppt
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.pptAtangSulaeman
 
Inovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasiInovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasiAgus Dwiyanto
 

Semelhante a Transformasi Membangun Budaya Berbasis Nilai (20)

Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaing
Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan BersaingResume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaing
Resume Buku Knowledge & Innovation : Platform Kekuatan Bersaing
 
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. TaufikDaerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014   Tatang  A. Taufik
Daerah Cerdas dan Berkelanjutan 1 Maret 2014 Tatang A. Taufik
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
 
ITB untuk indonesia
ITB untuk indonesiaITB untuk indonesia
ITB untuk indonesia
 
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja kasubdit
Keselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja kasubditKeselarasan kurikulum 2013  smk dengan dunia kerja kasubdit
Keselarasan kurikulum 2013 smk dengan dunia kerja kasubdit
 
BEM Ormawa2019
BEM Ormawa2019BEM Ormawa2019
BEM Ormawa2019
 
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptx
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptxPresentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptx
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06.pptx
 
Pembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN OensoedPembekalan KKN Oensoed
Pembekalan KKN Oensoed
 
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.pptPPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
PPT_SEMPRO_MAZERINA_BISMILLAH.ppt
 
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdf
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdfPresentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdf
Presentasi sosialisasi inovasi sosial PROPER 2021_10_06 (1).pdf
 
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
Merumuskan Rencana Strategis Pemberdayaan Konsumen dalam menghadapi Perdagang...
 
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. TaufikBudaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013   Tatang A. Taufik
Budaya Inovasi dan Pengembangan Teknoprener 2013 Tatang A. Taufik
 
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)Pelatihan penyuluh   lembang 1 (yuti)
Pelatihan penyuluh lembang 1 (yuti)
 
Forum inovasi teknologi 2015 modified
Forum inovasi teknologi 2015 modifiedForum inovasi teknologi 2015 modified
Forum inovasi teknologi 2015 modified
 
Paparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0) lpmp solo
Paparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0)   lpmp soloPaparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0)   lpmp solo
Paparan mendikbud kurikulum 2013(versi 2.0) lpmp solo
 
5
55
5
 
Workshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota PaluWorkshop Klaster Industri Kota Palu
Workshop Klaster Industri Kota Palu
 
[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media
[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media
[InDMF 2013] Lolly Amalia Abdullah - Empowering Society through Digital Media
 
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.ppt
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.pptKNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.ppt
KNOWLEDGE SHARING atang 31 jan 2022.ppt
 
Inovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasiInovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasi
 

Mais de Togar Simatupang

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorTogar Simatupang
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyTogar Simatupang
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainTogar Simatupang
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Togar Simatupang
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianTogar Simatupang
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiTogar Simatupang
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisTogar Simatupang
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Togar Simatupang
 
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Togar Simatupang
 
Reputation based model for decision making in the digital age
Reputation based model for decision making in the digital ageReputation based model for decision making in the digital age
Reputation based model for decision making in the digital ageTogar Simatupang
 

Mais de Togar Simatupang (20)

Global Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood SectorGlobal Value Chain in the Agrifood Sector
Global Value Chain in the Agrifood Sector
 
Value Chain Governance
Value Chain GovernanceValue Chain Governance
Value Chain Governance
 
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital EconomyGlobal Value Chain (GVC) in the Digital Economy
Global Value Chain (GVC) in the Digital Economy
 
Introductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value ChainIntroductory Session to Global Value Chain
Introductory Session to Global Value Chain
 
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene) Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
Pengembangan Skena Kreatif (Creative Scene)
 
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifPengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain PenelitianPenulisan Akademis dan Desain Penelitian
Penulisan Akademis dan Desain Penelitian
 
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan KonstruksiRegistrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi
 
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...
 
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
 
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataPerencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisata
 
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)
 
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk TesisKiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
Kiat Cerdas Memilih Topik Riset untuk Tesis
 
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...
 
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
Sistem Manajemen Rantai Pasok Digital
 
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
Digitalisasi penanggulangan ODOL (Over Dimension Over Load)
 
Reputation based model for decision making in the digital age
Reputation based model for decision making in the digital ageReputation based model for decision making in the digital age
Reputation based model for decision making in the digital age
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Último (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Transformasi Membangun Budaya Berbasis Nilai

  • 1. Transformasi Membangun Budaya Berbasis Nilai Togar M. Simatupang Rektor Institut Teknologi Del Disampaikan untuk mengenang Hari Kebangkitan Nasional pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2017
  • 2. Kilasan • Kebangkitan Nasional menjelang 110 tahun • Tujuan Paparan • Situasi Permasalahan Bangsa • Kebangkitan Nasional • Strategi Transformasi • Gerakan Budaya Berbasis Nilai • Potensi Daerah • Penutup 2
  • 3. 3
  • 4. Gagasan Pergerakan Nasional • Gagasan awal yang mewarnai perjuangan pergerakan nasional adalah: – bertujuan memajukan pendidikan, dan meninggikan martabat bangsa. • Apa selanjutnya? – mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi  inovasi teknologi, dan – memupuk kesadaran kebangsaan  patriotisme. = Patriotisme melakukan inovasi… 4
  • 5. Trisakti • Tiga kekuatan yang berfungsi sebagai kesaktian bangsa yaitu: 1. Berdaulat dalam politik, 2. Berdikari dalam ekonomi, dan 3. Berkepribadian dalam kebudayaan – Bung Karno, “Tahun Vivere Pericoloso”, 17 Agustus 1964. 5
  • 7. Tujuan Paparan 1. Mengamati perkembangan dan permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia. 2. Menjajaki budaya berbasis nilai sebagai cara mengembangkan inovasi daerah 3. Merumuskan strategi pengembangan desa dengan Gerakan Budaya Berbasis Nilai. 7
  • 9. Isu-Isu Ekonomi dan Sosial 1. Ketimpangan 2. Pengangguran 3. Buruh Murah 4. Daya Saing Produk dan Jasa Lokal Lemah 5. Patologi Sosial 6. Ketidakberdayaan 9
  • 10. 1. Ketimpangan: Masih ada 183 daerah tertinggal 10 * 6 criteria of backward regions: regional economy, human resources, infrastructure, Local financial capacity, accessibility, regional characteristics Provinsi Jumlah Kab/Kota Kab/Kota Tertinggal Persentase Daerah Tertinggal Provinsi Jumlah Kab/Kota Kab/Kota Tertinggal Persentase Daerah Tertinggal Aceh 23 12 52% Kalimantan Tengah 14 1 7% SumateraUtara 33 6 18% Kalimantan Selatan 13 2 15% SumateraBarat 19 8 42% Kalimantan Timur 14 3 21% SumateraSelatan 15 7 47% Sulawesi Utara 15 3 20% Bengkulu 10 6 60% Sulawesi Tengah 11 10 91% Lampung 14 4 29% Sulawesi Selatan 25 5 20% Kep. BangkaBelitung 7 1 14% Sulawesi Tenggara 12 9 75% Kep. Riau 7 2 29% Gorontalo 6 3 50% JawaBarat 26 2 8% Sulawesi Barat 5 5 100% JawaTimur 38 5 13% Maluku 11 8 73% Banten 8 2 25% Maluku Utara 9 7 78% NTB 10 8 80% PapuaBarat 11 8 73% NTT 21 20 95% Papua 29 27 93% Sumber: BPS (2012)
  • 11. 2. Lapangan kerja masih didominasi oleh pekerja informal (62,2-69,3%) 11 Sumber: BAPPENAS (2012); BPS (2012)
  • 12. 4. Lemahnya daya saing produk manufaktur Indonesia terhadap negara Tiongkok 12 Sumber: Tjahjana (2010)
  • 13. PELAKU USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH, DAN BESAR (BERDASARKAN UU 20 TAHUN 2008) 13 Usaha Besar Omzet/tahun lebih dari Rp 50 Miliar Asset lebih dari 10 Miliar Omzet/tahun Rp 2,5 Miliar s.d. Rp 50 Miliar Asset Rp 500 juta s.d. Rp 10 Miliar Usaha Mikro Omzet/tahun s.d.Rp 300 Juta Asset s.d. Rp 50 juta 55.586.176 Unit (98,79%) 629.418 Unit (1,11%) 48.977 Unit (0,09%) 4.968 Unit (0,01%) Tahun 2012TOTAL : 56.539.560 UNIT Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (2012) Usaha Kecil Omzet/tahun Rp 300 Juta s.d. Rp 2,5 Miliar Asset Rp 50 juta s.d. Rp 500 Juta
  • 14. UMKM dan Penjaminan Kredit 14 MasalahUMKM dan Koperasi Tidak mempunyai izin usaha resmi Tidak dapat memenuhi kriteria kredit perbankan Suku bunga kredit yang tinggi • Tidak memiliki agunan sama sekali • Agunan yang dimiliki tidak mencukupi • Agunan yang dimiliki tidak memenuhi kriteria formal agunan, misalnya agunan tanah tanpa sertifikat Agunan Sistem Penjaminan Kredit Sumber: Kementerian Negara KUMKM (2010)
  • 15. 5. Patologi Sosial Patologi Sosial Kemiskinan Kenakalan Remaja Perjudian Kekerasan (KDRT dan Anak) Anak Jalanan Prostitusi dan Kriminalitas 15
  • 16. 6. Ketidakberdayaan Korupsi, Kolusi, Nepotisme Merajalela Kerusakan Lingkungan Bencana Alaman Tidak Terantisipasi Eksploitasi Buruh Ketergantungan Bantuan Materialisme Kecumburuan Sosial 16
  • 18. Apa itu nilai? • Manfaat yang diperoleh dari suatu produk atau jasa (atau program) dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. • Nilai = manfaat − biaya 18
  • 19. Jenis-Jenis Nilai • Kinerja • KeluaranFungsional • Citra • SimbolismeSosial • Sikap • HasratEmosional • Kebaruan • KeingintahuanEpistemis • Alam • KulturKontekstual 19 Sumber: https://2012books.lardbucket.org/books/modern-management-of-small-businesses/s06-your- business-idea-the-quest-f.html
  • 20. Jenis Nilai Bersama (shared value) Ekologis • Lingkungan Hidup • Sumberdaya • Perubahan Iklim • Keanekaragaman Hayati • Pemborosan • Lingkungan Sehat Ekonomis • Hasil Keuangan • Modal Produktivitas • Sumberdaya Produktivitas • Produktivitas Manusia • Risiko Keuangan Sosial • Otonomi • Saling Percaya • Kohesi Sosial • Komunitas • Kesetaraan • Tujuan 20
  • 21. Contoh Manajemen Proyek Berbasis Nilai 21Sumber: Abdollahyan, Farhad (2012), “Management of value as PPM driver” at http://www.pmi.org/learning/library/ppm-value-management-6451
  • 22. Budaya Berbasis Nilai • Pengetahuan dan pengalaman tentang suatu proses untuk meningkatkan nilai melalui penyelarasan program atau proyek terhadap kebutuhan pemangku kepentingan. • Menyangkut: – Metode sistematis mendefinisikan “nilai” dan keterkaitan antar nilai dari pemangku kepentingan dan mengkomunikasikannya melalui program, proyek, operasi, atau portofolio. – Praktik pengembangan nilai – Artifak nilai 22
  • 23. Strategi Budaya Berbasis Nilai 5. Keberlanjutan 4. Ketangguhan Sosial 3. Kolaborasi Inovasi Rantai Nilai 2. Potensi Lokal 1. Mentalitas Berbasis Nilai 23
  • 24. 1. Mentalitas Berbasis Nilai Berpikir Rantai Nilai (mengubah belenggu menjadi berkat) Kewirausahaan Sosial (kemitraan menangkap peluang) Pembelajaran Sosial (melakukan perbaikan berkelanjutan) 24
  • 25. 1.1. Berpikir Rantai Nilai Belenggu: Prasangka, sikap negatif, kepentingan diri sendiri, sudut pandang sempit, kemalasan Berkat: Terbuka, sikap positif, kepentingan bersama, sudut pandang luas, kerajinan 25
  • 26. 1.1. Berpikir Rantai Nilai Penemuan Nilai Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Pembagian Nilai 26 Kunci Rantai Nilai: • Pernyataan Misi • Pembentukan Karakter • Kemampuan Berpikir Rantai Nilai
  • 28. 1.2. Kewirausahaan Sosial • Kewirausahaan adalah merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang: – Daur pengembangan bisnis mulai dari konsepsi sampai dewasa – Teknik dan alat perancangan dan analisis dalam menghadapi: • Peluang dan Kesempatan • Model bisnis • Risiko • Negosiasi • Berbasis pada kreativitas dan inovasi 28
  • 29. 1.3. Pembelajaran Sosial Keterbukaan Wawasan Keterampilan Desain Rantai Nilai Pelaksanaan dan Pendampingan Pemantauan dan Perbaikan 29
  • 30. 2. Potensi Lokal Air Agrikultur Akuakultur Kreatif Kultur (warisan) Sampah Pemuda Alam Modal Sosial 30
  • 31. 3. Kolaborasi Inovasi Rantai Nilai • Kreativitas adalah proses mental dan sosial melibatkan penciptaan gagasan baru tentang konsep atau hubungan baru antar gagasan dan konsep yang sudah ada. – Kreativitas sebagai proses pematahan asumsi- asumsi. • Inovasi adalah proses penciptaan dan penerapan gagasan-gagasan kreatif pada konteks tertentu. 31
  • 32. 3.1. Inovasi Rantai Nilai Ekonomi Komersial Ekonomi Sosial Ekonomi Publik 32 Kreasi Produksi Distribusi Konsumsi
  • 33. 3.2. Inovasi Masa Depan Inovasi – bagaimana mengatasi resesi Memungkinkan kita menyesuaikan diri dan mengelola perubahan dalam menghasilkan hasil yang positif Jenis inovasi (Mantap): Manajemen (organisasi, optimasi, efisiensi, ramping, produktivitas, sertifikasi, mutu) Administrasi (regulasi, kognisi, norma, governansi) Nasabah (pasar, pelanggan, relasi) Teknologi (technoware, infoware, orgaware, HAKI) Akses (bahan baku, pendanaan, kepakaran) Produk dan Proses Pendekatan jejaring pada inovasi 33
  • 34. 3.3. Inovasi Inklusif Inklusif • Kesadaran • Akses • Keterjangkauan • Ketersediaan • Perluasan • Keberlanjutan • Mutu • Inovasi untuk dan oleh manusia • Inovasi untuk piramida bawah (the bottom of the pyramid) Strategi • Insentif dan Penghargaan • Klaster inovasi pada universitas • Klaster bisnis inovatf • Inovasi untuk UMKM • Kebijakan dan program inovasi daerah • Lembaga baru termasuk agensi • Modal ventura • HAKI dan Paten • TIK • Ruang inovasi 34
  • 35. 3.4. Peran Teknologi 35 • Teknologi sebagai alat pemecahan masalah • Teknologi sebagai titik masuk untuk pelipatgandaan Akses Efisiensi Produktvitas Transparansi Pelayanan Penyampaian
  • 36. 4. Ketangguhan Sosial • Kerjasama yang efektif dalam memecahkan masalah sosial, seperti – Konflik – Ketidakberdayaan – Pasif – Terkendala – Saling curiga 36 Kunci Ketangguhan: • Keterbukaan • Saling Percaya • Komitmen • Integritas
  • 37. 5. Keberlanjutan • Budaya berbasis nilai memanfaatkan sumberdaya lokal dan kearifan daerah. • Integritas perlu dibangun dengan interaksi dan dialog yang transparan, terbuka, dan jujur. • Kesejahteraan tergantung pada karya bersama. • Karya bersama tergantung pada kerja cerdas dan kerja keras dan kerja ikhlas. • Keberlanjutan harus dipersiapkan berupa investasi masa depan bukan dianugerahkan. 37
  • 39. Ketidakberdayaan Peta Panduan Gerakan Budaya Berbasis Nilai: 1. Tujuan dan Sasaran 2. Strategi Operasional i. Sosialisasi Mentalitas Berbasis Nilai ii. Edukasi Berpikir Rantai Nilai (audit sosial dan Berpikir Desain) iii. Aksi Kewirausahaan Sosial iv. Misi Keberlanjutan FASILITASI INTERVENSI 1. Insentif fiscal dan nonfiskal (dana desa dan tanggung-jawab sosial 2. Pelatihan dan Lokakarya 3. Pendampingan 4. Informasi Pasar dan Keuangan 5. Alih Teknologi Tepat Guna Gerakan Budaya Berbasis Nilai 39 INOVASI RANTAI NILAI POTENSI LOKAL KOMPETENSI MODAL MANUSIA KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Keberdayaan TATA KELOLA KELEMBAGAAN JEJARING DAN INFORMASI TEPAT GUNA PEMUPUKAN MODAL PELAYANAN KEUANGAN
  • 40. Gerakan Budaya Berbasis Nilai Sosialisasi Mentalitas Berbasis Nilai Edukasi Pelatihan dan Lokakarya (berpikir desain, audit sosial) Aksi Kewirausahaan Sosial 40
  • 41. Pengembangan Kewirausahaan Sosial 41 KEWIRAUSAHAAN SOSIAL (KS) Pemda, Kementerian, BUMN, BUMD  Menyediakan bantuan teknis, melalui pendampingan, konsultasi, inkubator  Menyediakan informasi pasar dan modal  Menciptakan Iklim usaha dan perijinan yang mendukung Industri Hilir Desa Mandiri Kluster Industri Industri Hulu Lembaga Penelitian, Balai Besar, dan Perguruan Tinggi Bank Indonesia dan Perbankan Menggerakkan KS dengan mempermudah akses pembiayaan Insentif: Bantuan Peningkatan Kompetensi modal manusia Peningkatan Standar dan Mutu Produk Fasilitas Akses Pembiayaan Bantuan Promosi Situs dan Pemasaran
  • 42. Peran Baru Pendidikan Tinggi: Dari Agen Perubahan menjadi Agen Pembaharu Penguasaan Teknologi untuk Pengabdian Kepada Masyarakat Komersialisasi Teknologi dan Inkubasi Inovasi Simpul Inovasi Sosial yang menjawab persoalan sosial dengan inovasi 42
  • 44. 1. Potensi Ekonomi Kreatif 44 Media  Film  Penerbitan  Penyiaran  Musik Kreasi Fungsional  Desain  Fesyen  Arsitektur  Periklanan  Piranti Lunak Warisan Budaya  Kriya  Wisata sejarah dan budaya  Kuliner Lokal  Tradisi Lokal Seni  Seni Visual  Pertunjukan Sumber: Soros Sakornvisava (2012), “Creative Economy for SME Development", Small and Medium Enterprise Development Bank of Thailand.
  • 45. 1.1. Pengembangan Ekonomi Kreatif 45 Pengembangan Produk dan Jasa menjadi Produk dan Jasa Standar misalnya - Penghargaan Inovasi - Standar Makanan dan Minuman - SNI - ISO ( International Organization for Standardization) Produk dan Jasa Kreatif mengarah Sumber: Soros Sakornvisava (2012), “Creative Economy for SME Development", Small and Medium Enterprise Development Bank of Thailand.
  • 46. 1.2. Pemberdayaan Ekonomi Kreatif • Pelatihan dan layanan sosial kepada komunitas berbasis potensi lokal. • Pemberdayaan kawula muda desa. • Pendampingan untuk standarisari dan akses pasar serta modal. • Penelitian dan pengembangan teknologi kreatif: gemar untuk riset. • Kajian dan penyediaan data ekonomi kreatif. 46
  • 47. 1.3. Contoh Sukses 47 A F T E R B E F O R E During in SME BANK Thailand Consultant Ms. Anchalee Chauykeaw Name of Company: Anchalee Benjarong Type of Product :Benjarong Sumber: Soros Sakornvisava (2012), “Creative Economy for SME Development", Small and Medium Enterprise Development Bank of Thailand.
  • 48. 2. Yayasan Cirebon (nama samaran) • Gagasan harus: dapat dijalankan, membuka lapangan pekerjaan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan. • Apa yang dapat dikembangkan sebagai penggerak utama ekonomi pesantren atau sekolah tinggi? • Pernah studi ke Jepang tahun 1974 dan terlupakan. Terpikirkan kembali pada tahun 2005 saat mendirikan usaha sosial untuk mendukung sekolah tinggi. • Kalau digaji orang manfaatnya kecil untuk diri sendiri. Kalau menggaji orang akan bermanfaat lebih banyak. • Uang kuliah hanya bisa mengganti 60% dari biaya yang dikeluakan. • Pertanyannya adalah bagaimana menghidupi akademisi yang dapat membuat sekolah tinggi bermutu. 48
  • 49. 2.4. Konsep Pengembangan Yayasan Cirebon • Pusat pengembangan kawasan • Pusat perlindungan anak • Pengembangan teknologi pertanian • Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat • Kerjasama dengan pemerintah daerah untuk pemanfaatan lahan kritis atau lahan tidak terpakai • Kerjasama dengan balai latihan kerja (BLK) • Pengembangan pasar 49
  • 50. 2.3. Kewirausahaan Sosial Yayasan Cirebon • Bagaimana memecahkan masalah kesejahteraan dengan kekeluargaan? • Pemaduan: Green, Blue, dan Creative • Green: – Produksi Kompos (ada tiga jenis) – Bunga: masa tanam singkat, perputaran cepat, pasar luas, bukan hanya jual bunga tetapi sewa bunga ke hotel (ada 200 hotel yang dilayani). Luas budidaya tanaman hias sebesar 12 hektar. – Hutan Albasia (Sengon) bagi hasil seluas 20 hektar. – Kebun Hanjuang dan hasilnya diekspor ke Korea seluas 1000 hektar. • Blue: – Kepiting Soka dengan siklus 21 hari sekaligus menjaga hutan Bakau. Produksi sudah mencapai 3 kuintal per minggu. Kerjasama dengan nelayan lokal untuk mencari rujungan. Hasil produksi diekspor ke Singapura karena sudah punya sertifikat. • Creative: – Desain batik dengan corak Cirebon dan kreasi anyaman 50
  • 51. 3. Alih Daya Puslitbang Perusahaan • Ketika teknologi menentukan daya saing perusahaan, apa peran perguruan tinggi menjawab tantangan tersebut? • Bagaimana PT dapat membantu perusahaan untuk menciptakan terobosan dalam model bisnis secara terus-menerus? • Apakah PT dapat melayani litbang untuk perusahaan untuk menghadirkan inovasi-inovasi yang berubah ke arah komersialisasi? • Pengguna iptek adalah perusahaan, bagaimana menggabungkan pembelajaran (magang) dengan program inovasi untuk perusahaan? • Apakah pembelajaran diarahkan pada proses perancangan dan pembuatan purwarupa sehingga produk dan jasa baru yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan pasar? • Bagaimana memanfaatkan teknologi pembelajaran dan digital dalam proses pembelajaran mahasiswa? 51
  • 52. 3.1. Contoh Kerjasama UPM dan Industri • Kekuatan Universitas Prasetiya Mulya ada di bisnis dan kemudian disinergikan dengan prodi-prodi teknik dan membangun kerjasama dengan berbagai perusahaan. • Kerjasama dengan pelaku bisnis tidak sekedar proses, tetapi sampai merancang platform yang bisa menghasilkan start up bidang sains and teknologi. • Mahasiswa dapat belajar langsung dengan para expertise dan terinspirasi untuk melakukan inovasi teknologi. • Lulusan tidak kesusahan mencari kerja karena sudah punya pengalaman dan terbukti dibutuhkan. 52Sumber: http://news.okezone.com/read/2016/03/17/65/1338581/jadi-universitas-ini-misi-prasetiya-mulya
  • 53. 4. Peran Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik • Persoalan kesenjangan adalah masalah sosial karena orang tidak peduli menciptakan harmoni sosial. • Bagaimana menciptakan harmoni sosial yang aman, nyaman, tertib, saling menghargai, dan dinamis? • Bagaimana mengubah desa miskin menjadi desa sejahtera? • Dapatkah KKN dirancang untuk pemberdayaan komunitas desa melalui penelitian tindakan (action research)? • Apa yang dapat dikembangkan oleh PT untuk mendampingi pembangunan desa dengan hadirnya dana desa? • Apa yang dapat dikembangkan oleh PT untuk Literasi STEM (science, technology, engineering, math) pada tingkat pendidikan dasar dan menengah di desa? 53
  • 54. 4.1. Contoh Pengembangan Komunitas di Prasetiya Mulya • Community Development I – Membangun kemampuan social awareness mahasiswa, kemampuan adaptasi social dan tanggungjawab sosial serta membangun kemampuan networking mahasiswa selama program pembelajaran berlangsung di Prasetiya Mulya. • Community Development II – Visi Program Community Development II • Mewujudkan desa mandiri dan sejahtera melalui kewirausahaan – Misi Program Community Development II • Meningkatkan kemampuan berwirausaha dan manajerial masyarakat desa • Memberikan alternatif penghasilan tambahan yang berkelanjutan • Meningkatkan pemanfaatan nilai tambah sumber daya lokal • Mengembangkan kebudayaan lokal sebagai modal dasar pengembangan kesejahteraan masyarakat 54Sumber: http://www.prasetiyamulya.ac.id/the-programs/community-development
  • 55. 4.2. Pengembangan UMKM dan Wisata di Wanayasa • Universitas Prasetiya Mulya Tanggerang Selatan melaksanakan kegiatan Community Development Project 2017 di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta selama 44 hari yang melibatkan sekitar 350 mahasiswa-mahasiswinya. • Dalam kegiatan ini mahasiswa-mahasiswi Prasetiya Mulya secara berkelompok menjalankan program pengembangan pelaku UMKM serta objek wisata yang di daerah tersebut. • kegiatan Community Development Project dilakukan secara berkelanjutan hingga tiga tahun kedepan dimana nanti mahasiswa-mahasiswi Universitas Prasetiya Mulya tetap melakukan pembinaan serta pemantauan terhadap UMKM yang menjadi binaan mereka untuk mengetahui kemajuan dari kelompok binaan yang menjadi tanggung jawabnya. • Inti dari kegiatan ini dimana Universitas Prasetiya Mulya ingin menjadi pendorong perkembangan bagi Pemerintah setempat untuk mengelola dan mengembangkan potensi yang ada di Wanayasa serta untuk mewujudkan desa mandiri dan sejahtera melalui kewirausahaan. 55 Sumber: http://bisnispurwakarta.com/2017/02/27/universitas-prasetiya-mulya-dorong- kembangkan-umkm-dan-wisata-di-wanayasa
  • 56. 4.2. Contoh Tantangan Pembangunan Desa • Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa, PDTT) telah menerbitkan Permendes Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa 2017. • Dalam Pasal 4 Permendesa No 22 tahun 2016, disebutkan penggunaan dana desa tahun 2017 diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. • Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dengan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa. 56
  • 57. 5. Inkubator Pendidikan • Bagaimana PT mengembangkan fasilitas lab atau studio inovasi atau inkubator inovasi untuk menunjukkan cara kerja teknologi tepat guna dan mengalihkan teknologi pada UMKM di daerah atau desa? 57
  • 58. 3.2. Contoh Sirup Rumput Laut • SIRUP RUMPUT LAUT NE JAEN (UNIVERSITAS UDAYANA) – Sirup Rumput Laut NE JAEN merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner khususnya minuman yang memanfaatkan komoditas lokal hasil pertanian Nusa Penida yaitu rumput laut. – Usaha Sirup Rumput Laut Ne Jaen dapat dikategorikan sebagai jenis usaha sosial, karena meningkatkan nilai tambah (value added) dengan sistem bagi hasil. – Terjadi peningkatan harga jual rumput laut itu sendiri • Melalui usaha Sirup Rumput Laut Ne Jaen diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam mensejahterakan petani lokal, memberdayakan masyarakat, memberikan bekal dalam inovasi produk, serta sebagai ikon baru Nusa Penida sehingga nantinya masyarakat Nusa Penida bisa mandiri dalam mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusianya. 58 Sumber: http://banggaberindonesia.com/berita-419-local-champion-teras-usaha-mahasiswa-2015-.html
  • 59. 6. Desa Sebagai Panggung Pertunjukan Wisata Cerita Tutur Dialog Situs Internet Brosur PertunjukanInteraktif Musik Tarian Tenunan Permainan Nyanyian Pantun Pajangan Ulos Alat Musik Souvenir Makanan Minuman Hospitalitas Resto Rumah sewa (homestay) Hotel Losmen 59
  • 60. 6.1. Kasus Desa Ragi Hotang • Kalau kita melihat posisi Desa Ragi Hotang yang secara alamiah sudah mempunyai daya tarik mulai dari perjalanan dari atas gunung menuju desa dan berjalan ke lokasi rumah adat, dapat dibayangkan bahwa kunjungan wisaya ke desa ini dapat dikemas menjadi suatu panggung pertunjukan. • Pertunjukan dapat merupakan kombinasi dari legenda, pemandangan alam, kuliner, tarian, musik, sampai pada pesona bambu maupun taman buatan. • Berpikir desain dapat diterapkan untuk mengembangkan panggung pertunjukan tersebut. Para pelancong dapat digiring untuk belajar sesuatu tentang kearifan lokal dan suguhan lokal yang unik dan belum tentu ada di tempat lain. Mereka dapat disuguhkan tor-tor dan dilatih bagaimana melakukan gerakan tor-tor yang sudah dimodifikasi secara modern. Mereka juga bisa ikutan memainkan suling atau menggunakan alat tenun atau diperkenalkan dengan makanan trandisional yang tidak kalah lezatnya dibandingkan dengan makanan Siam ataupun India. • Bagaimana mengembangkan program yang dapat memberdayakan masyarakat lokal tanpa harus kehilangan identitas budayanya? 60
  • 61. 6.2. Kasus Potensi Sibolga • Apakah Sibolga dapat memanfaatkan maritim sebagai penggerak ekonomi kerakyatan? • Perlu melakukan: – Identifikasi daya tarik (point of parity) Sibolga: bentangan pantai, ombak, pulau kecil? – Identifikasi pembeda (point of diversity): pantai datar, karakteristik air benang, warna biru tosca? – Identifikasi keunikan (point of uniqueness): ada air mancur dan airnya tawar. • Apakah kekuatan di atas dapat dijadikan dasar untuk merek Sibolga: Welcome to Sibolga…? • Apakah Sibolga bisa menjadi pusat wisata pantai untuk Kawasan Toba? • Apakah dapat dibuatkan paket wisata mencakup Danau Toba dan Pantai Sibolga? 61
  • 62. 7. Akuakultur Berkelanjutan • Bagaimana PT dapat membantu komunitas untuk mengembangkan rantai nilai akuakultur yang berkelanjutan? 62
  • 64. 8. Kepariwisataan Berkelanjutan • Bagaimana PT dapat membantu komunitas untuk membentuk pola pikir dan pola kerja yang menghasilkan kepariwisataan yang berkelanjutan? 64
  • 65. 9. Air Minum dan Sanitasi • Bagaimana menjamin ketersediaan air minum, air bersih, dan sumber air baku untuk suatu komunitas? • Bagaimana memetakan dan menjaga konservasi hidrologi di kawasan desa? 65
  • 67. 10. Penanaman Pohon Ekonomis Mangga Pala Andaliman Kemiri Belimbing Manggis 67
  • 69. Penutup Ketidakberdayaan merupakan indikasi budaya pasif. Budaya berbasis nilai tumbuh dari kemitraan bukan sukses sendiri. Gerakan Budaya Berbasis Nilai adalah investasi untuk inovasi sosial. PT sebagai simpul inovasi sosial. PT punya peluang untuk pendanaan dengan melakukan inovasi sosial. Ada beragam peluang yang terbuka dengan cara pandang budaya berbasis nilai. 69