1. TERAPICAIRANANAKDANTATALAKSANA
SYOKHIPOVOLEMIK
Preceptor:
dr. Taufik P W, Sp.A
Oleh:
KepaniteraanKlinik IlmuKesehatanAnak
RSUDDr
.H.AbdulMoeloekBandarLampung
FakultasKedokteranUniversitas Lampung
2023
Dheti Efrilia
Lutfia Qurotulnguyun
2218012160
2218012171
Machmud Aminudin 2218012207
Rizky Agung Purnomo
Salma Khairunnisa Hero
2218012128
2218012133
2. TerapiCairan
Tujuan :
• Penggantian volume intravaskuler
• Memperbaiki perfusi jaringan
• Memenuhi kebutuhan rumatan saat puasa
• Dukungan pembedahan dan anestesi
• Dukungan nutrisi
3. Jenis-Jenis Cairan
Kristaloid Koloid
Berat molekul kecil Berat molekul lebih besar
Distribusi cepat (20-30 menit) Distribusi sirkulasi selam 3-6 jam
Tidak mempengaruhi faal
hemostasis
Mengganggu faal hemostasis
Untuk mengatasi dehidrasi Untuk mengatasi perdahan aktif
Koreksi perdahan membutuhkan
2-3x jumlah perdarahan
Koreksi perdarahan menyesuaikan
jumlah perdahn
Suta, PDD., dan Sucandra, IMAKS. 2017. Terapi Cairan. Denpasar : FK UNUD
4. RumusMaintenance
Holiday Segar Rule
Menggunakan set infus makro (1ml=20 tetes)
Faktor tetesan x volume cairan (ml) /
60 x waktu pemberian (jam)
Contoh :
Seorang anak usia 12 tahun, berapa cairan maintanance yang diperlukan per hari?
1000 + 50 x 2 = 1100 ml/hari
Tpm : 20x1100/60x24 = 15,27 tpm
Holliday MA, Ray PE, Friedman AL. Fluid therapy for children: Facts, fashions and questions. Archives of Disease in Childhood. 2007;92(6):546–50
5. MaintenanceCairan Harian
Berat Badan Rumus
<10 Kg 10 mL/kg/hari
10-20 Kg 1000mL + 50 mL/kg/hari untuk setiap
kg >10
>20 Kg 1500mL + 10mL/kg/hari untuk setiap
kg >20
ContohPerhitungan
Pasien anak dengan berat 11kg maka
cairan maintenance yang dibutuhkan per
harinya adalah?
1000 mL + 50 mL/kg/hari untuk setiap kg>10
1000mL + 50 x 1
1050mL/hari
Menggunakan set infus makro (1ml=20 tetes)
Faktor tetesan x volume cairan (ml)
60 x waktu pemberian (jam)
20 x 1050 = 14,58 tpm
60 x 24
TPM = Faktor tetesan x volume cairan (ml)
60 x waktu pemberian (jam)
6. DIAREPADAANAK
Definis
i
Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air
saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali
atau lebih) dalam satu hari.
Departemen Kesehatan RI. Lintas Diare: Lima Langkah Cegah Diare. Jakarta: Departemen Kesahatan RI; 2011.
7. LimaLangkahTuntaskanDiare
- (LINTAS DIARE)-
Berikan Oralit
Berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
Teruskan ASI-makan
Berikan antibiotik secara selektif
Berikan nasihat pada ibu/keluarga
1
2
3
4
5
Departemen Kesehatan RI. Lintas Diare: Lima Langkah Cegah Diare. Jakarta: Departemen Kesahatan RI; 2011.
8. Klasifikasi danTatalaksanaDiare”
Gejala/Tanda Klasifikasi Tatalaksana
Terdapat dua atau lebih
tanda-tanda berikut:
● Letargi/tidak sadar
● Mata cekung
● Tidak bisa minum atau
malas minum
● Cubitan kulit perut kembali
sangat lambat
DIARE DEHIDRASI
BERAT
● Jika tidak ada klasifikasi berat lain, beri cairan
untuk dehidrasi berat dan tablet zinc sesuai
Rencana Terapi C
● Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat
lain:
- Rujuk segera
- Jika masih bisa minum, berikut ASI dan
larutan oralit selama perjalanan
● Jika anak >2 tahun dan ada wabah kolera di
daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera
9. Gejala/Tanda Klasifikasi Tatalaksana
Terdapat dua atau lebih
tanda-tanda berikut:
● Rewel/mudah marah
● Mata cekung
● Haus, minum dengan lahap
● Cubitan kulit perut kembali
normal
DIARE DEHIDRASI
RINGAN/SEDANG
● Beri cairan. tablet zinc, dan makanan sesuai
Rencana Terapi B
● Jika terdapat klasifikasi berat lain:
- Rujuk segera
- Jika masih bisa minum, berikut ASI dan
larutan oralit selama perjalanan
● Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada
perbaikan
● Nasihati kapan harus kembali segera
● Tidak cukup tanda-tanda
untuk diklasifikasikan
sebagai diare dehidrasi
berat atau ringan/sedang DIARE TANPA
DEHIDRASI
● Beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet
zinc sesuai Rencana Terapi A
● Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada
perbaikan
● Nasihati kapan harus kembali segera
10. Kondisi saat lebih banyak air yang
keluar dari tubuh dibandingkan air
yang masuk. Pada anak sebagian
besar disebabkan karena diare dan
muntah
Vega RM, dan Avva U. Pediatric Dehydration. StatPearls [Internet]. 2022; 1-14
Dehidrasi % Ringan 3-5% Sedang 6-10% Berat >10%
Status Mental Normal Irritable Letargi
Heart Rate Normal ↑ ↑
Pulsasi Normal N / ↓ ↓
Capilary Refill Time Normal Memanjang Memanjang
Tekanan Darah Normal Normal N / ↓
Frekuensi
Pernafasan
Normal Takipneu Takipneu dan Dalam
Mata Normal Agak Cekung, Air
mata berkurang
Cekung, Menangis
tanpa air mata
Ubun-Ubun Normal Agak Cekung Cekung
Urine Output Normal / ↑ Berkurang Oligourin / Anurine
Dehidrasi
11. Pudjiadi AH, Latief A, Budiwardhana. Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
12. TerapiDehidrasi
PRINSIP ::
mengganti cairan yang
hilang dan mengembalikan keseimbangan
elektrolit, sehingga keseimbangan
hemodinamik kembali tercapaI:
RINGAN-
SEDANG
BERAT
Terapi Oral :
50 ml/KgBB dalam
4 jam
Terapi maintanance;
Ganti cairan yang hilang
(Diare 5 ml/KgBB;
muntah 2 ml/KgBB
Intravena :
> Atasi dehidrasi dgn
kristaloid isotonik
20 ml/KgBB 10-15
menit, dapat diulang
Terapi
maintanance dan
ganti cairan yang
hilang
Canavan A, Arrant BS. Diagnosis and Management of Dehydration in Children. Am Fam Physician. 2009;80(7):692–6.
13. Syok HipovolemikPadaAnak
Syok adalah kumpulan gejala akut yang terjadi karena kegagalan kardiovaskular dan
ketidakmampuan sistem sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan.
Syok Hipovolemik paling sering terjadi pada anak
penyebab tersering : kehilangan cairan berlebih yang berhubungan
dengan diare dan muntah
14.
15. TatalaksanaSyok Hipovolemik
Pemberian cairan kristaloid 10-20 mL/kgBB secara bolus dalam 10-30
menit dapat dilakukan sambil menilai respons tubuh. Pada kasus yang berat,
pemberian cairan dapat diulangi 10 mL/kgBB sambil menilai respons tubuh.
Pada umumnya anak dengan syok hipovolemik mempunyai nilai tekanan vena
sentral kurang dari 5 mmHg. Pemberian cairan harus diteruskan hingga
mencapai normovolemik.
Pudjiadi AH, Latief A, Budiwardhana. Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
16. DAFTARPUSTAKA
Canavan A, Arrant BS. Diagnosis and Management of Dehydration in Children. Am Fam Physician. 2009;80(7):692–6.
Departemen Kesehatan RI. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia; 2011
Holliday MA, Ray PE, Friedman AL. Fluid therapy for children: Facts, fashions and questions. Archives of Disease in
Childhood. 2007;92(6):546–50
Indriyani DPR, Putra IGNS. Penangan terkini diare pada anak: tinjauan pustaka. Intisari Sains Medis. 2020; 11(2):
923-932.
Pudjiadi AH, Latief A, Budiwardhana. Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
Vega RM, dan Avva U. Pediatric Dehydration. StatPearls [Internet]. 2022; 1-14