SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
BAB I
                                  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
       Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat
kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat
kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis
penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja
yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya
3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja
mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja
yang       tidak      memperoleh       pekerjaan      dan     menimbulkan         jumlah
pengangguran.di.Indonesia.bertambah.
      Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran
terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja
yang berjumlah 116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman
Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010).
"Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia semakin berkurang.
Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar Rusman. Secara
jumlah, total pengangguran di Indonesia pada Agustus 2010 juga menurun, dari 8,96 juta
orang di Agustus 2009 menjadi 8,32 juta orang di Agustus 2010. "Penurunannya karena
pertumbuhan ekonomi, kalau bagus akan banyak lapangan kerja yang tumbuh. Semua
lapangan kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman.
Selain itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga
menurun 500 ribu orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010
mengalami kenaikan terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan
sektor konstruksi sebesar 748 ribu orang (15,44%). Sedangkan sektor-sektor yang
mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sektor
transportasi sekitar 198 ribu orang (3,41%). Sektor pertanian, perdagangan, jasa
kemasyarakatan dan sektor industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar
penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2010.Selain masalah di atas, masalah
kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, Sejak
tahun 2002, sebuah tim yang terdiri dari para analis Indonesia dan manca negara,
dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank
Dunia Jakarta, telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah
berusaha untuk mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam
upaya pengentasan kemiskinan, dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang
tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga non-pemerintah dalam upaya mereka
untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat miskin Makalah mencoba
untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di Indonesia
pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan penting
yang terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir. Sebelum ini, Bank Dunia telah
menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan, yaitu pada tahun 1993 dan 2001, namun kajian-
kajian tersebut tidak membahas masalah kemiskinan secara mendalam. Kajian ini
memaparkan kekayaaan pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah
Indonesia dan penulis berharap bahwa kajian ini akan menjadi sumbangan penting untuk
menghangatkan diskusi kebijakan yang ada dan, pada akhirnya akan membawa
perubahan dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya pengentasan
kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
     Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut: Bagaiman Keadaan Pengangguran Dan Kemiskinan Di
Indonesia Serta Apa Saja Kebijakan Untuk Mengatasi Masalah Tersebut?

1.3 Tujuan
        Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan
pengangguran dan kemiskinan di Indonesia serta langkah apa saja untuk menghadapi
permasalahan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pengangguran
        Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu
tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan
upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan
aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti
definisi pengangguran diantaranya:
    Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak
bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
     Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja
Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang
menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja. Definisi pengangguran
menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari
pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.

2.2 Jenis-Jenis Pengangguran
     Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak
bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
 Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
 Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
 Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena
memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
 Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
 Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat
permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat kebijakan
pemerintah.
 Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang
muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja.
Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
 Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim
misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
 Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
 Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh
kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).


2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran
   Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:
 Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.

 Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang

 Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara
tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut
mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja
yang tersedia.
 Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur
Angkatan Kerja Indonesia.

 Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari
suatu negara ke negara lainnya.

2.4. Dampak-Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian
        Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu
mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu:

2.4.1 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara
          Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah
meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam
keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut
akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
 Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
 Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
 Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran
akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap
barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang
kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.
Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak
akan terpacu.
2.4.2 Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat
Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang
mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
 Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
 Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
 Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

2.5 Kebijakan – Kebijakan Pengangguran
      Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya
yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb :
2.5.1 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
 Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
 Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
 Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)
kerja yang kosong, dan
 Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
2.5.2 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:
 Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang bersifat padat karya
 Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru
 Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
 Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris
dan sector formal lainnya
 Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan,
jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara
langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
2.5.3 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
 Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
 Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika
menunggu musim tertentu.

2.5.4 Cara mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :
 Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
 Meningkatkan daya beli Masyarakat.

2.6 Defenisi Kemiskinan
    Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal
yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum,
hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti
tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang
lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara
berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
          Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara
kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan
rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis
kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara
berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia.
2.7 Jenis-Jenis Kemiskinan Dan Definisinya
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan.
Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan
konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan
absolut
 Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi
pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari
distribusi yang dimaksud.
 Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan
minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

2.8 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
       Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor
tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana
yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan

 Tingkat dan laju pertumbuhan output
 Tingkat upah neto
 Distribusi pendapatan
 Kesempatan kerja
 Tingkat inflasi
 Pajak dan subsidi
 Investasi
 Alokasi serta kualitas SDA
 Ketersediaan fasilitas umum
 Penggunaan teknologi
 Tingkat dan jenis pendidikan
 Kondisi fisik dan alam
 Politik
 Bencana alam
 Peperangan

2.9 Kebijakan Antikemiskinan
       Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu
strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :
 pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
 Pemerintahan yang baik (good governance)
 Pembangunan sosial

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang
sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :
a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi
pedesaan
b. Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi: Pembangunan sektor swasta,
Kerjasama regional, APBN dan administrasi, Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan
Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
      Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatnkan, banyak sekali
terdapat pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat
pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan
pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia,
semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah jumlah pengangguran yang
terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telah
membuat suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan
bantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaiki
kualitas sumber daya kita agar tidak menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban
pemerintah.
       Dengan besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat
kemiskinan di Indonesia. Indonesia yang sekarang tentu saja sangat berbeda dari
Indonesia satu dekade yang lalu. Maka bukan hal yang mengejutkan apabila strategi-
strategi pengentasan kemiskinan telah berubah seiring dengan perubahan yang telah
dialami oleh Indonesia oleh karena itu dibuatlah makalah yang berjudul “Pengentasan
Kemiskinan” dan penulis sangat berharap bahwa kajian kemiskinan ini dapat menjadi
sumbangan berarti dalam menghadapi berbagai tantangan.

3.2 Saran
        Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan atau pun kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
Daftar pustaka

http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.html
http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih-
tingginya-pengangguran-di-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Kemiskinan-Ekonomi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Opissen Yudisyus
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
msahuleka
 
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunanTeori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Renardi Ariowibowo
 

Mais procurados (20)

Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Investasi ekonomi makro
Investasi ekonomi makro Investasi ekonomi makro
Investasi ekonomi makro
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil RahardiansyahPPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
PPT Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Inflasi - Risal Fadhil Rahardiansyah
 
Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Ppt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tkPpt permintaan dan penawaran tk
Ppt permintaan dan penawaran tk
 
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaranKebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
 
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt5 PROYEKSI  PENDUDUK.ppt
5 PROYEKSI PENDUDUK.ppt
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
13 permintaan-input
13 permintaan-input13 permintaan-input
13 permintaan-input
 
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunanTeori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 

Destaque

Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Mari belajar Exact
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Karya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasiKarya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasi
Gatot Kurniawan
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
dena sundari alief
 
Upaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum Indonesia
Upaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum IndonesiaUpaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum Indonesia
Upaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum Indonesia
Andhika Pratama
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
dinnianggra
 
52462393 makalah-bahasa-gaul
52462393 makalah-bahasa-gaul52462393 makalah-bahasa-gaul
52462393 makalah-bahasa-gaul
Katarina Yuliana
 

Destaque (20)

Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur PasarMakalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
Makalah Pengantar Ilmu Ekonomi - Struktur Pasar
 
Karya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasiKarya tulis ekonomi koperasi
Karya tulis ekonomi koperasi
 
Struktur pasar dan peran pasar dalam perekonomian
Struktur pasar dan peran pasar dalam perekonomian Struktur pasar dan peran pasar dalam perekonomian
Struktur pasar dan peran pasar dalam perekonomian
 
MAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASARMAKALAH STRUKTUR PASAR
MAKALAH STRUKTUR PASAR
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
Upaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum Indonesia
Upaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum IndonesiaUpaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum Indonesia
Upaya Pembaharuan Hukum terhadap Perkembangan Hukum Indonesia
 
Makalah kemiskinan
Makalah kemiskinanMakalah kemiskinan
Makalah kemiskinan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
Semester 6 - Isu Pengangguran (Unemployment Issue)
 
Pasar persaingan sempurna & Tidak sempurna
Pasar persaingan sempurna & Tidak sempurnaPasar persaingan sempurna & Tidak sempurna
Pasar persaingan sempurna & Tidak sempurna
 
Makalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi KemiskinanMakalah Sosiologi Kemiskinan
Makalah Sosiologi Kemiskinan
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Struktur pasar
Struktur pasarStruktur pasar
Struktur pasar
 
52462393 makalah-bahasa-gaul
52462393 makalah-bahasa-gaul52462393 makalah-bahasa-gaul
52462393 makalah-bahasa-gaul
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani KemiskinanKebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Kemiskinan
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 

Semelhante a Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia

Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi
Keterkaitan antara pengangguran dan inflasiKeterkaitan antara pengangguran dan inflasi
Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi
oktavianina
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
RazuAl1
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia (20)

Pengangguran
Pengangguran Pengangguran
Pengangguran
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi
Keterkaitan antara pengangguran dan inflasiKeterkaitan antara pengangguran dan inflasi
Keterkaitan antara pengangguran dan inflasi
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
 
T ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politikT ugas makalah sosiologi politik
T ugas makalah sosiologi politik
 
Ekopub Ketenagakerjaan
Ekopub KetenagakerjaanEkopub Ketenagakerjaan
Ekopub Ketenagakerjaan
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Tugas sma 2017
Tugas sma 2017Tugas sma 2017
Tugas sma 2017
 
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPSSocial Studies Presentation-Presentasi IPS
Social Studies Presentation-Presentasi IPS
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Makalah pengangguran
Makalah pengangguranMakalah pengangguran
Makalah pengangguran
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesiaMasalah perekonomian di indonesia
Masalah perekonomian di indonesia
 
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Masalah perekonomian di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Masalah Sosial
Masalah SosialMasalah Sosial
Masalah Sosial
 

Mais de Terminal Purba

Mais de Terminal Purba (20)

Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
 
Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02
 
Prarancangan pabrik
Prarancangan pabrikPrarancangan pabrik
Prarancangan pabrik
 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
 
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
 
Oktober
OktoberOktober
Oktober
 
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01
 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warming
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
 
Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2
 
Formulir lamaran kerja iso
Formulir lamaran kerja  isoFormulir lamaran kerja  iso
Formulir lamaran kerja iso
 
Forensic odontologist
Forensic odontologist Forensic odontologist
Forensic odontologist
 
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
 
Contoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahContoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalah
 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
 

Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran.di.Indonesia.bertambah. Sampai Agustus 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,14% atau 8,32 juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah 116,53 juta orang. Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Rabu (1/12/2010). "Dibandingkan Agustus 2009, jumlah pengangguran di Indonesia semakin berkurang. Pada Agustus 2010 7,14%, sementara di Agustus 2009 7,87%," ujar Rusman. Secara jumlah, total pengangguran di Indonesia pada Agustus 2010 juga menurun, dari 8,96 juta orang di Agustus 2009 menjadi 8,32 juta orang di Agustus 2010. "Penurunannya karena pertumbuhan ekonomi, kalau bagus akan banyak lapangan kerja yang tumbuh. Semua lapangan kerja naik, kecuali pertanian turun 117 ribu orang (0,28%)," ujar Rusman. Selain itu lapangan kerja di sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi juga menurun 500 ribu orang atau 8,16%. Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 mengalami kenaikan terutama di sektor industri sebesar 772 ribu orang (5,91%) dan sektor konstruksi sebesar 748 ribu orang (15,44%). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebesar 1,3 juta orang (3,11%) dan sektor transportasi sekitar 198 ribu orang (3,41%). Sektor pertanian, perdagangan, jasa kemasyarakatan dan sektor industri secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Agustus 2010.Selain masalah di atas, masalah kependudukan yang berhubugan erat dengan pengangguran adalah kemiskinan, Sejak tahun 2002, sebuah tim yang terdiri dari para analis Indonesia dan manca negara, dibawah naungan Program Analisa Kemiskinan di Indonesia (INDOPOV) di kantor Bank Dunia Jakarta, telah mempelajari karakteristik kemiskinan di Indonesia. Mereka telah berusaha untuk mengidentifikasikan apa yang bermanfaat dan tidak bermanfaat dalam upaya pengentasan kemiskinan, dan untuk memperjelas pilihan-pilihan apa saja yang tersedia untuk Pemerintah dan lembaga- lembaga non-pemerintah dalam upaya mereka untuk memperbaiki standar dan kualitas kehidupan masyarakat miskin Makalah mencoba untuk menganalisa sifat multi-dimensi dari pengangguran dan kemiskinan di Indonesia pada saat ini melalui pandangan baru yang didasarkan pada perubahan-perubahan penting yang terjadi di negeri ini selama satu dekade terakhir. Sebelum ini, Bank Dunia telah menyusun Kajian-Kajian Kemiskinan, yaitu pada tahun 1993 dan 2001, namun kajian- kajian tersebut tidak membahas masalah kemiskinan secara mendalam. Kajian ini memaparkan kekayaaan pengetahuan yang dimiliki oleh Bank Dunia dan Pemerintah
  • 2. Indonesia dan penulis berharap bahwa kajian ini akan menjadi sumbangan penting untuk menghangatkan diskusi kebijakan yang ada dan, pada akhirnya akan membawa perubahan dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaiman Keadaan Pengangguran Dan Kemiskinan Di Indonesia Serta Apa Saja Kebijakan Untuk Mengatasi Masalah Tersebut? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia serta langkah apa saja untuk menghadapi permasalahan tersebut. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Defenisi Pengangguran Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya: Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja. Definisi pengangguran menurut Menakertrans Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. 2.2 Jenis-Jenis Pengangguran Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :  Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.  Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
  • 3.  Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh- sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal. Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :  Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.  Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti : akibat permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi, akibat kebijakan pemerintah.  Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.  Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.  Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin  Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand). 2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:  Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.  Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang  Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.  Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia.  Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang
  • 4. Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya. 2.4. Dampak-Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi , yaitu: 2.4.1 Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:  Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.  Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.  Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. 2.4.2 Dampak pengangguran terhadap Individu yang Meng-alaminya dan Masyarakat Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:  Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian  Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan  Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik. 2.5 Kebijakan – Kebijakan Pengangguran Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sbb : 2.5.1 Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :  Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
  • 5.  Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sector ekonomi yang kekurangan  Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan  Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran. 2.5.2 Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sbb:  Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya  Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru  Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri  Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan sector formal lainnya  Pembukaan proyek-proyek umum oleh peme-rintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta. 2.5.3 Cara Mengatasi Pengangguran Musiman. Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :  Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan  Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu. 2.5.4 Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :  Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan  Meningkatkan daya beli Masyarakat. 2.6 Defenisi Kemiskinan Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin". Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di banyak negara-negara berkembang (LDCs), tidak terkecuali di Indonesia. 2.7 Jenis-Jenis Kemiskinan Dan Definisinya Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan
  • 6. konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut  Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud.  Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi. 2.8 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Tidak sulit mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan, tetapi dari faktor-faktor tersebut sangat sulit memastikan mana yang merupakan penyebab sebenarnya serta mana yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan kemiskinan  Tingkat dan laju pertumbuhan output  Tingkat upah neto  Distribusi pendapatan  Kesempatan kerja  Tingkat inflasi  Pajak dan subsidi  Investasi  Alokasi serta kualitas SDA  Ketersediaan fasilitas umum  Penggunaan teknologi  Tingkat dan jenis pendidikan  Kondisi fisik dan alam  Politik  Bencana alam  Peperangan 2.9 Kebijakan Antikemiskinan Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi. Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :  pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan  Pemerintahan yang baik (good governance)  Pembangunan sosial Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu : a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan b. Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi: Pembangunan sektor swasta, Kerjasama regional, APBN dan administrasi, Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan BAB III
  • 7. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pengangguran di Indonesia kondisinya saat ini sangat memprihatnkan, banyak sekali terdapat pengangguran di mana-mana. Penyebab pengangguran di ndonesia ialah terdapat pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan lapangan pekerjaan. Indonesia menempati urutan ke 133 dalam hal tingkat pengangguran di dunia, semakin rendah peringkatnya maka semakin banyak pulah jumlah pengangguran yang terdapat di Negara tersebut. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah telah membuat suatu program untuk menampung para pengangguran. Selain mengharapkan bantuan dari pemerintah sebaiknya kita secara pribadi juga harus berusaha memperbaiki kualitas sumber daya kita agar tidak menjadi seornag pengangguran dan menjadi beban pemerintah. Dengan besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat kemiskinan di Indonesia. Indonesia yang sekarang tentu saja sangat berbeda dari Indonesia satu dekade yang lalu. Maka bukan hal yang mengejutkan apabila strategi- strategi pengentasan kemiskinan telah berubah seiring dengan perubahan yang telah dialami oleh Indonesia oleh karena itu dibuatlah makalah yang berjudul “Pengentasan Kemiskinan” dan penulis sangat berharap bahwa kajian kemiskinan ini dapat menjadi sumbangan berarti dalam menghadapi berbagai tantangan. 3.2 Saran Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan atau pun kejanggalan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya. Daftar pustaka http://bangaisabe.blogspot.com/2008/11/pengangguran-di-indonesia-semakin.html http://elektrojoss.wordpress.com/2007/06/12/tiga-faktor-mendasar-penyebab-masih- tingginya-pengangguran-di-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html http://www.scribd.com/doc/15891512/Makalah-Masalah-Kemiskinan-Ekonomi