Paparan pada National Economics Seminar 2013
“How Information Technology Becomes a Strategic Tool in Developing Entrepreneurship”
Kampus UNPAD, Bandung, 7 Oktober 2013
TIKoMeter ~ Indikator Utama TIK oleh Tatang A Taufik
Peran TIK dalam Pengembangan Teknoprener - UNPAD 7 oktober 2013 Tatang A. Taufik - copy
1. PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM PENGEMBANGAN BISNIS INOVATF
(TEKNOPRENER)
Dr. Tatang A. Taufik
Deputi Kepala BPPT Bidang PKT
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
National Economics Seminar 2013
“How Information Technology Becomes a Strategic Tool in Developing Entrepreneurship”
Kampus UNPAD, Bandung, 7 Oktober 2013
2. BAHAN E-FILE DAN TAUTAN (LINKS)
• Portal BPPT http://www.bppt.go.id
• Portal GIN http://portal.gin.web.id
• Blog Pribadi http://tatang-taufik.blogspot.id
http://sistem-inovasi.blogspot.id
http://klaster-industri.blogspot.id
• Bahan di Scribd http://www.scribd.com/profiles/show/2109230-
tatang-taufik?from_badge_profile_btn=1
• Bahan di Slideshare http://www.slideshare.net/tatang.taufik
• Media Sosial :
– Halaman https://www.facebook.com/pages/Gerbang-Indah-
Nusantara/130807376983575
– Group https://www.facebook.com/groups/268855611500/
• Video http://www.youtube.com/user/GINBPPT
5. PERAN DAN LAYANAN TEKNOLOGI BPPT
1. Tekn. Pangan
2. Tekn. Kesehatan & Obat
3. Tekn. Energi
4. Tekn. Kebumian & Lngkungan
5. Tekn. Kebencanaan (Disaster Early Warning &
Mitigation Technology)
6. Tekn. Material Maju
7. TIK
8. Tekn. Transportasi
9. Tekn. Hankam
10.Tekn. Manufaktur
11.Sistem Inovasi
Intermediasi
Solusi Teknologi
Technology
Clearing House
Pengkajian
Audit Teknologi
Tech State
of the Art
Kemandirian
Daya Saing
Kesejahteraan,Kemandirian,
Peradaban
PELAYANAN TEKNOLOGIPERAN VALUE
PROPOSITIONS1. Rekomendasi
2. Advokasi
3. Alih Teknologi
4. Konsultansi
5. MSTQ
6. Jasa Operasi
7. Percontohan (Pilot
Project)
8. Pilot Plant
9. Prototype
10. Survey
11. Rujukan Teknis
(Technical
Reference)
12. Audit Teknologi
13. PPBT
Bidang Prioritas
BPPT :
Catatan :
PPBT : Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
Pengkajian
dan
Penerapan
Teknologi
6. RODMAP
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TIK DI BPPT 2009
1. PP TIK Kontemporer
A. TIKoMeter
B. E-Development Daerah
C. Emerging ICT
2. PP SIAK / E-KTP
3. PP Ubiquitos E-Government Services – Dukungan bagi IGOS
4. PP CNS/ATM
5. PP Jaringan Digital Multimedia (Multimedia Digital Network)
A. Penyiaran Digital (Digital Broadcasting)
B. Advanced Protocol
6. PP Telemetry, Command, and Control
7. PP Pelayanan Teknologi Sistem Informasi Nasional
A. Presidential Accountability Infostructure
B. Sistem Informasi Keamanan dan Pertahanan
8. PP Pelayanan Teknologi Jaringan Informasi Pemerintah
A. NINET
B. ISP
9. Sistem PERISALAH
10. Pengembangan Lab TIK Maju : ELKON dan FOSSKOM
7. TIK (ICT) ?
• TIK (ICT) : TIK, sebagaimana didefinisikan dalam the Information &
Communication Technology Sector Strategy Paper of the World Bank
Group (April 2002, http://info.worldbank.org/ict/ICT_ssp.html),
adalah bidang yang terdiri atas perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), jaringan (networks), dan media untuk
menghimpun, menyimpan, mengolah, memindahkan, dan
menyajikan informasi (voice, data, text, images).
• Sektor TIK adalah kombinasi manufaktur dan jasa yang produknya
terkait dengan penghimpunan, pemindahan atau
penampilan/penyajian data dan informasi secara elektronik (WPIIS
in 1998; OECD, ISIC Rev.3).
• TIK didefinisikan sebagai ‘konvergensi telekomunikasi dan komputasi
(the convergence of telecommunications and computing)’ (Gibbs and
Tanner, 1997).
8. KARAKTERISTIK KHAS TIK
• TIK bersifat pervasive dan cross-cutting
• TIK merupakan enabler yang penting dalam penciptaan jaringan
• TIK mendorong diseminasi informasi dan pengetahuan
• Bersifat zero or declining marginal costs untuk produk-produk digital
• Kunci dalam peningkatan efisiensi dalam produksi, distribusi dan
pasar
• Penting bagi model bisnis inovatif dan keseluruhan industri baru
• TIK dapat memfasilitasi disintermediation
• TIK memiliki cakupan global.
TIK semakin penting dalam pembangunan : termasuk
dalam pengembangan kewirausahaan
9. STRATEGI GENERIK TIK
5-Oct-13 9
PENDEKATAN STRATEGIK
Pilihan Strategi yang bersifat
Non mutually exclusive
Kapasitas Nasional
dan Fokus Pasar
Domestik
TIK sebagai Enabler, Accelerator,
Transformer Pembangunan
Sosial-Ekonomi
Fokus Tujuan
Pembangunan
Fokus Positioning
Global
TIK sebagai
Sektor Produksi (“Industri”)
Fokus Pasar Ekspor
Strategi Teknologi Nasional
Indonesia Pasar
yang Besar
Indonesia : Potensi
Indigenous Technology/
Knowledge, Keragaman
Hayati & Teknologi
Modern
10. SEKTOR TIK
1INDUSTRI ALAT TRANSMISI KOMUNIKASI I-Transkom
2
INDUSTRI RADIO, TV, ALAT-ALAT REKAMAN SUARA DAN GAMBAR, DAN SEJENISNYA I-
Radio-TV
3JASA KONSULTASI PIRANTI LUNAK J-KPLunak
4TELEPON TETAP PEMERINTAH TTP
5TELEPON TETAP SWASTA TTS
6SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK SELULER (STBS) PEMERINTAH STBSPem
7SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK SELULER (STBS) SWASTA STBSSwas
8JASA RADIO PANGGIL UNTUK UMUM J-RPUU
9JASA RADIO TRUNKING J-RT
10JASA SISTEM KOMUNIKASI J-SisKom
11JASA SATELIT J-Sat
12JASA KOMUNIKASI DATA PAKET/JDKP Provider
13JASA KOMUNIKASI LAINNYA Lainnya
Terdiri dari Subsektor:
11. CONTOH ANALISIS IO SEKTOR TIK:
Pengganda Output, Income, Labor dan Value Added
MULTIPLIER
Output Income Labor Value Added
Sektor TIK Type I Type II Type I Type II Type I Type II Type I Type II
I-Transkom 1,889 2,279 2,777 3,703 5,029 7,545 2,260 2,911
I-Radio-TV 1,823 2,218 2,424 3,232 4,595 7,041 2,010 2,578
J-KPLunak 1,602 2,009 1,715 2,287 2,295 3,536 1,507 1,909
TTP 1,440 1,935 1,456 1,942 1,800 2,949 1,347 1,729
TTS 1,454 1,949 1,477 1,97 1,460 2,102 1,363 1,751
STBSPem 1,477 1,972 1,513 2,018 2,024 3,383 1,391 1,788
STBSSwas 1,429 1,924 1,440 1,920 1,432 2,068 1,335 1,712
J-RPUU 1,521 2,017 1,590 2,120 1,540 2,196 1,449 1,866
J-RT 1,463 1,958 1,491 1,988 1,471 2,114 1,374 1,765
J-SisKom 1,434 1,929 1,447 1,93 1,438 2,076 1,341 1,721
J-Sat 1,422 1,917 1,429 1,906 1,424 2,059 1,327 1,702
Provider 1,427 1,922 1,437 1,916 1,430 2,066 1,333 1,710
Lainnya 1,538 2,026 1,576 2,102 1,668 2,370 1,457 1,865
Setiap kenaikan permintaan akhir subsektor I-Transkom sebesar Rp. 1 juta, akan memberikan dampak pada naiknya output nasional sebesar Rp.1,889 juta,
pendapatan masyarakat Rp.2,777 juta, nilai tambah nasional Rp. 2,260 juta dan tenaga kerja 5,029 orang (Type I). Kenaikan pada Type I akan meningkatkan
konsumsi masyarakat dan akan memberikan dampak total seperti terlihat dalam Type II.
12. TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP)
SEKTOR TIK DAN TOTAL NASIONAL
-20.00
-15.00
-10.00
-5.00
0.00
5.00
10.00
15.00
TFPG Sektor TIK TFPG Nasional
TFP Growth merupakan salah satu ukuran peranan teknologi dalam pertumbuhan ekonomi. Secara keseluruhan (semua sektor) TFPG dapat dilihat
dalam kurva merah. Kurva biru khusus TFPG sektor TIK. Secara umum sumbangan teknologi terhadap pertumbuhan PDB sektor TIK selama kurun
1976-1987 dan 1990-1997 berada di bawah seluruh sektor. Namun setelah itu sumbangannya sama bahkan di atas sektor-sektor yang lain.
16. PERAN TIK DALAM PENCAPAIAN TUJUAN BISNIS
1. Membantu pengukuran, pemantauan dan penelusuran
kemajuan yang dicapai dalam bisnis.
2. Memberikan solusi.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
4. Membantu akses terhadap informasi.
5. Membantu peningkatan kapasitas.
6. Mendiseminasikan informasi.
7. Mendorong/membantu proses business
positioning, business branding, segmentasi, dan
perluasan jangkauan bisnis dalam pengembangan bisnis
dan meningkatkan transparansi proses dan hasil bisnis.
19. TEKNOPRENER
• SDM bertalenta ~ OTAK ketimbang OTOT
• Inovator & pewirausaha (entrepreneur)
• Keberanian mempelopori ~ bisnis
• Komitmen & konsistensi pada idealisme visioner
• Semangat & daya juang tinggi
• Tidak takut dinilai “gagal” . . .
PEJUANG PEMBARUAN
BISNIS, EKONOMI, SOSIAL & BUDAYA
BAGI INDONESIA
20. KERANGKA STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
Visi & Misi
Pembangunan Daerah –
“Tema Besar”
Flagship Programs
Kerangka
Kebijakan Inovasi
Tema Inisiatif
Strategis SID
Klaster
Industri
Jaringan
Inovasi
Teknoprener
Kerangka Umum
Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi
Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan
Budaya Inovasi
Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai
Perkembangan Global
Pilar-pilar
Tematik
Elemen Penguatan Sistem
22. HAL STRATEGIS SISTEMIK YANG HARUS DIPERKUAT
1. Iklim/lingkungan yang mendukung ~
– regulasi (termasuk perijinan bisnis/investasi),
– pemerintah yang pro-bisnis inovatif lokal-nasional,
– sarpras,
– pembiayaan/keuangan
– insentif
2. Dukungan memadai & aktor/calon aktor bertalenta yang
memiliki “kesiapan” berbisnis inovatif ~
– kelembagaan (khususnya Pusat Inovasi),
– pengembangan/supply talenta,
– dukungan pengetahuan/inovasi (peningkatan kapasitas) pebisnis;
– motivasi, pengetahuan, keterampilan/kemampuan,
– “permintaan” yang berkembang & “menyehatkan” bisnis inovatif
23. HAL STRATEGIS SISTEMIK YANG HARUS DIPERKUAT
3. “Proses/layanan” yang membawa kepada pemajuan/
perkembangan bisnis inovatif ~
– kemitraan, jaringan pengetahuan & bisnis,
– fasilitasi, bimbingan, bantuan teknis,
– dukungan pengembangan bisnis inovatif, dukungan inkubasi bisnis
inovatif pemula/baru layanan dari Pusat Inovasi
– model bisnis
4. Budaya kreatif-inovatif & kewirausahaan yang berkembang ~
– sistem”pendidikan-pelatihan”
– mindset, motivasi, perbaikan ”sistem nilai, sikap, perilaku, tradisi”
atas kreativitas-keinovasian & kewirausahaan
– pemberdayaan & partisipasi
– hubungan sosial-budaya yang kuat (kohesif) - masyarakat yang saling
percaya (trust society)
– apresiasi
24. HAL STRATEGIS SISTEMIK YANG HARUS DIPERKUAT
5. Keterkaitan yang menguatkan rantai nilai ~
– strategi bisnis & pasar
– opsi model bisnis
6. Pemanfaatan dinamika global ~
– adaptasi terhadap dinamika global (mis.
standar, HKI, lingkungan, perdagangan
internasional, HAM, dsb.)
– kemitraan internasional
– global positioning & branding dengan kekuatan
keunikan lokal
– global trend setter - “kekuatan/pencipta”
produk, merek, gaya hidup/tradisi baru “dunia”, dsb.
26. CONTOH RANTAI NILAI (VALUE CHAIN)
Infrastruktur Perusahaan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengembangan Teknologi
Pengadaan
Inbound
Logistics Operasi
Outbound
Logistics
Pemasaran
& Penjualan
Manajemen
Pemasaran
Periklanan
Admin.
Penjualan
Oper.
Penjualan Promosi
Pelayanan
Technical
Literature
Aktivitas
Sekunder
Aktivitas
Primer
Proses
Transformasi
(Konversi)
Masukan
(Input)
Keluaran
(Output)
Mekanisme Umpanbalik
(Feedback)
27. TIK DAN PENGETAHUAN / INOVASI
• Esensi proses bisnis adalah penciptaan/peningkatan nilai
tambah (value creation / value added)
• Pengetahuan, kemampuan berinovasi dan inovasi
semakin menentuan keberhasilan bisnis dalam
menghasilkan nilai tambah ~ bisnis inovatif
• TIK memiliki peran sangat penting dalam
akuisisi, pengolahan dan pemanfaatan serta
pengembangan pengetahuan / berinovasi
• TIK : enabler, accelerator, transformer bisnis inovatif
28. CONTOH PEMANFAATAN TIK TERKAIT DENGAN
PENGETAHUAN / TEKNOLOGI / INOVASI
Pemanfaatan
TIK
Sumber
Pemanfaatan
TIK
Hasil
Jenis
Pengetahuan
Contoh
Pemanfaatan
TIK
Orang/Masy. Kolaborasi/
Kemitraan
Orang/Masy. Implisit
(Tacit)
Keahlian/
kepakaran
seseorang
Informasi Manajamen
Konten
Orang/Masy. Eksplisit
(Codofied)
Paket
teknologi, Info
di internet,
dsb.
Data Analisis/
Kajian
Orang/Masy. Potensial Pengetahuan
di sumber-
sumber yang
masih belum
(kurang)
tergali
Search&delivery
Tracking
29. INOVASI SEMAKIN PENTING DALAM
PENCIPTAAN/PENINGKATAN NILAI TAMBAH (VALUE ADDED)
Ukuran “Kesejahteraan” yang diciptakan oleh entitas bisnis (perusahaan)
Penjualan
(Sales)
Biaya-biaya:
• Pembelian
• Biaya lain
Keuntungan
Depresiasi
Pajak
Bunga
“Biaya” Tenaga
Kerja
Aset Tangible
(mis. Kapital Tetap)
Aset Intangible
(mis. Knowledge, Kapasitas
Inovasi)
Semakin
Penting
“Biaya” Kemitraan
Nilai Output
(Produk Barang
dan/atau Jasa)
Catatan : lihat model
BSC
Nilai lain
Nilai Tambah
(Value Added)
30. CONTOH UNTUK BISNIS : 10 JENIS INOVASI
1. Model Bisnis
(Business Model)
Bagaimana
mendapatkan
imbalan
2. Jaringan
(Networking)
Bagaimana
membentuk
kepemilikan
.
Keuangan
3. Proses Inti (Core
Process)
Bagaimana
memberikan nilai
tambah terhadap
yang ditawarkan
4. Enabling Process
Bagaimana
mendukung porses
inti
5. Kinerja Produk
(Product
Performance)
Bagaimana
merancang
penawaran inti
6. Sistem Porduk
(Product System)
Bagaimana
meningkatkan
penawaran inti
7. Layanan (Service)
Bagaimana tetap
berhubungan
dengan pelanggan
setelah pemeblian
8. Channel
Bagaimana
menyampaikan
penawaran ke pasar
9. Brand
Bagaimana
mengkomunikasikan
penawaran
10. Customer
Experience
Bagaimana
mengintegrasikan
hubungan pelanggan
keseluruhan
Proses. Penawaran
(Offering)
Delivery
Sumber : Doblin Group (Larry Keeley)
32. CONTOH 10 JENIS INOVASI
Business
model
Finance
Networking
2. Networking
enterprise’s structure/
value chain
1. Business model
how the enterprise makes money
Channel
Delivery
Brand Customer
experience
10. Customer experience
how you create an overall
experience for customers
8. Channel
how you connect your offerings to
your customers
9. Brand
how you express your offering’s
benefit to customers
Core
process
Process.
Enabling
process
3. Enabling process
assembled capabilities
4. Core process
proprietary processes that add value
6. Product system
extended system that surrounds an offering
Product
performance
Offering
Product
system
Service
7. Service
how you service your customers
5. Product performance
basic features, performance and functionality
Sumber : Rotman (2006)
34. LESSONS LEARNED
PERAN STRATEGIS TIK DALAM PENGEMBANGAN
BISNIS INOVATIF (PENGEMBANGAN TEKNOPRENER) :
1. INDUSTRI YANG SANGAT POTENSIAL BAGI
PEREKONOMIAN NASIONAL : industri TIK (& ±
10 “Subsektor” Industri Kreatif) ~ Kelompok
Usia Muda
2. STRATEGIC TOOLS:
a. ENABLER
b. ACCELERATOR
c. TRANSFORMER.
35. dan Bung Karno Pernah Mengingatkan Kita . . .
. . . dan sejarah akan menulis: di sana di antara benua Asia dan
Australia, antara Lautan Teduh dan Lautan Indonesia, adalah hidup satu
bangsa yang mula-mula mencoba untuk kembali hidup sebagai
bangsa, tetapi akhirnya kembali menjadi satu kuli di antara bangsa-
bangsa kembali
menjadi bangsa kuli dan kuli dari
bangsa-bangsa (een natie van koelies, en
een kolie onder de naties) . . .
(Bung Karno - Pidato HUT Proklamasi 17 Agustus 1963)
. . . . Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu
bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka . . .
Bangsa yang sejahtera dan
berkeadilan, mandiri, dan maju. . !
36. BERAPA TEKNOPRENER DARI PERGURUAN TINGGI?
1 teknoprener baru per tahun terlalu sedikit
10 - 20% dari lulusan per tahun sebagai
teknoprener baru akan signifikan
>20% dari lulusan per tahun sebagai teknoprener
baru adalah PRESTASI LUAR BIASA & menjadikan
suatu perguruan tinggi sebagai perguruan tinggi
PRESTISIUS …!
38. Salam Inovasi Indonesia
Terima Kasih
DB PKT
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung II BPPT, Lt 13
Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. (021)-316 9441
Fax. (021)-319 24127
Gedung Pusat Inovasi & Bisnis Teknologi BPPT – Kawasan
PUSPIPTEK
Tangerang Selatan
Telp. (021)-7579 1349
Fax. (021)-7579 1348
http://www.bppt.go.id
http://portal.gin.web.id
Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing
dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara
39. KOMPOSISI PDB SEKTOR TIK (PERSEN)
I-Transkom, 1.85
I-Radio-
TV, 8.87
J-KPLunak, 0.18
TTP, 10.81
TTS, 12.77
STBSPem, 17.32
STBSSwas, 20.63
J-
RPUU, 0.59
J-RT, 0.88
J-SisKom, 6.25
J-Sat, 2.88
Provider, 2.69 Lainnya, 14.27
Penyumbang terbesar PDB sektor TIK berasal dari subsektor STBSSwas sebesar 20,63%; disusul subsektor STBSPem sebesar 17,32%, dst.
40. PERAN TIK TERHADAP PDB INDONESIA (PERSEN)
0.08
0.38
0.01
0.47
0.55
0.75
0.89
0.03
0.04
0.27
0.12
0.12
0.62
4.31
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00
I-Transkom
I-Radio-TV
J-KPLunak
TTP
TTS
STBSPem
STBSSwas
J-RPUU
J-RT
J-SisKom
J-Sat
Provider
Lainnya
TIK
Sumbangan PDB sektor TIK terhadap PDB Nasional adalah 4,31%; yang jika dirinci terdiri dari sumbangan subsektor lainnya sebesar 0,62%;; subsektor
Provider sebesar 0,12%; subsektor I-Sat 0,12%; subsektor J-SisKom 0,27%, dst.
41. KANDUNGAN LOKAL DAN IMPOR (RP. JUTA)
- 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 120,000,000 140,000,000 160,000,000 180,000,000 200,000,000
I-Transkom
I-Radio-TV
J-KPLunak
TTP
TTS
STBSPem
STBSSwas
J-RPUU
J-RT
J-SisKom
J-Sat
Provider
Lainnya
TIK
SektordanSubsektor
Lokal Impor
Input yang digunakan baik oleh sektor TIK maupun subsektor pembentuknya sebagian besar berasal dari domestik/lokal
42. PENGEMBANGAN TEKNOPRENER – MENGAPA PENTING?
• Inovasi (pembaruan) merupakan hal sangat penting bagi
bisnis dan pembangunan secara umum
• Inovasi merupakan kunci bukan hanya bagi perbaikan
bisnis dan ekonomi, tetapi juga sosial & budaya
• Salah satu bentuk peran aktor inovasi (inovator) adalah
pelaku usaha (pengusaha ) dan bisnis (perusahaan) yang
inovatif ~ teknoprener
• Para teknoprener atau (pe)bisnis inovatif merupakan
pelaku pembaruan bagi revitalisasi/modernisasi
bisnis, ekonomi bahkan perubahan sosial & budaya
43. PENGEMBANGAN TEKNOPRENER – MENGAPA PENTING?
• Bisnis inovatif merupakan sumber potensial
inovasi, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
yang inklusif dan berdimensi kewilayahan, dan modernisasi
ekonomi daerah dan nasional (Studi GEM, Global
Entrepreneurship Monitor).
• Bisnis pemula yang inovatif (yang umumnya berskala kecil dan
menengah/UKM) atau perusahaan pemula berbasis teknologi
(PPBT) merupakan sumber utama perkembangan
inovasi, pertumbuhan ekonomi & modernisasi
ekonomi, termasuk dalam mendukung penciptaan lapangan
pekerjaan (GEM, beragam tahun).
• UKM merupakan mayoritas pelaku bisnis di Indonesia, tetapi
jumlah entrepreneur di Indonesia masih rendah : 0,26% (dari
“ideal” > 2 atau 4%)
44. PENGEMBANGAN TEKNOPRENER – MENGAPA PENTING?
• Berbagai faktor seperti motivasi, pengetahuan &
keterampilan, kesempatan, kebijakan, lingkungan
usaha, sosial budaya & ekosistem yang kondusif
mempengaruhi/ menentukan perkembangan inovasi &
bisnis yang inovatif
• Beragam bentuk “kegagalan/kelemahan pemerintah
(government failures), kegagalan pasar (market
failures), dan kegagalan sistem/sistemik (systemic
failures)” membuat perkembangan teknoprener tidak
dapat hanya diserahkan kepada “mekanisme pasar” biasa
memerlukan intervensi (kebijakan).
45. UUD 1945 (Amandemen ke 4)
BAB VI (PEMERINTAH DAERAH)
• Pasal 18, Ayat (5) : “Pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan Pemerintahan Pusat.”
BAB XA (HAK AZASI MANUSIA)
• Pasal 28C, Ayat (1) : “Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia.”
BAB XIII (PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN)
• Pasal 31, Ayat (5) : “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.”
46. Pengembangan
Bisnis Baru
Perbaikan
Bisnis yang Ada
(Existing)
Investasi
Dari Luar
Faktor keunggulan
lokalitas
Keterkaitan
Investasi (&
perdagangan)
Ke Luar
Rantai
Nilai Inovasi
& Difusi
Pengetahuan &
Kompetensi
Penyediaan pengetahuan/
teknologi
Pembelajaran, termasuk
Litbangyasa
Daya Saing yang
Lebih Tinggi
Investasi untuk Inovasi
ROI yang Lebih Tinggi
Rantai
Nilai
Produksi
Interaksi & Keterkaitan
Siklus yang Makin Menguat
(Dari vicious cycle menjadi
virtuous cycle)
PI UMKM
• PJPB (BDSP) : Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis
(Business Development Service Provider)
• Inkubator : Inkubator bisnis berbasis teknologi
INOVASI & MODERNISASI SUMBER PERKEMBANGAN EKONOMI
47. PUSAT INOVASI
Bentuk :
1. PI-UMKM BDSP (Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis)
UMKM Inovatif
2. PI-UMKM Inkubator Teknoprener Baru/Pemula
(UMKM Inovatif Baru/Pemula)
PUSAT INOVASI (PI)
• adalah suatu organisasi atau unit organisasi yang berfungsi
sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan
yang memberikan jasa layanan terpadu untuk
menumbuhkembangkan UMKM inovatif.
• sebagai salah satu “ujung tombak” aktivitas litbangyasa yang
bermuara pada dampak ekonomi, sosial & budaya (inovasi &
kewirausahaan, difusi & pembelajaran)
48. PELAYANAN “MINIMUM” SEBAGAI PI
1. Jasa Layanan Berbasis Teknologi/Pengetahuan (mis. :
desain, prototyping, pengujian, inkubasi bisnis
berbasis teknologi, pengembangan bisnis, dsb.)
2. Pengembangan SDM UMKM.
3. Intermediasi/Jejaring Bisnis UMKM.
4. Fasilitasi Akses Pembiayaan.
PI (PI UMKM) wajib memberikan layanan terpadu di
bidang :
Catatan :
1 & 2 : pelayanan teknis dari “kompetensi inti” PI UMKM
3 & 4 : peran intermediasi/fasilitasi PI UMKM
51. INOVASI PROSES
Memperbaiki atau mengubah proses untuk
menghasilkan atau menyampaikan produk (barang
dan/atau jasa)
(Greg Fisher, 2003)
52. INOVASI KONSEP BISNIS
• Merancang ulang produk (barang dan/atau jasa)
secara radikal, tidak sekedar mengembangkan
produk baru
• Meredefinisikan ulang pasar (market space)
• Menetapkan ulang batasan industri.
(Greg Fisher, 2003)