1. Dokumen tersebut membahas kerangka tahapan umum pengembangan klaster industri yang meliputi aktivitas awal, perencanaan, implementasi, dan pemantauan.
2. Tahapan tersebut dirancang untuk mendorong prakarsa lokal, merencanakan strategi bersama, dan mencapai konsensus dalam pelaksanaan program.
3. Proses kolaboratif ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi daerah dan meningkatkan daya saing industri secar
3. Contoh Kerangka Pentahapan Umum Pengembangan bagi Daerah Bersaing Atas Dasar Murahnya Tenaga Kerja dan/atau SDA di Daerah Pengembangan Posisi Spesifik dalam “Relung” Ekonomi tertentu: Pasar Lokal/Setempat, Segmen “Antardaerah dan Nasional dan/atau Regional/Internasional” Perluasan Produksi dalam Sektor Lain yang Memiliki Biaya Rendah atau Melimpahnya SDA Daerah Perluasan Pelayanan Pasar Lokal, Nasional, Regional (Antarnegara) dan/atau Internasional Menjadi “Pemain Utama” dalam Pasar Global Menjadi “Pemain Khusus” dalam Pasar Nasional, Regional dan/atau Internasional Membangun Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID yang Kuat Posisi Saat Kini Tahap Awal Tahap Pengembangan Tahap Ekspansi Penghimpunan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Potensi Spesifik Terbaik Setempat (Sosial, Ekonomi Budaya) Memprakarsai Pengembangan Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID Memperkuat Klaster-klaster Industri Spesifik dan SID dalam Konteks Global Sumber : Taufik (2005).
4. 1. KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI Implementasi Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan Pengelolaan Sinergi Mobilisasi SD & Pelaksanaan Aktivitas Pencapaian Milestones Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi Pembelajaran & Kepemimpinan Konsensus Rencana Perencanaan Aksi Perumusan Strategi & Implikasi Kebijakan Kelembagaan Kolaborasi dan Struktur Operasional Aktivitas Awal Inisiatif / Prakarsa Pengembangan Konsensus Prakarsa Eksplorasi / Analisis Pengembangan Tim Prakarsa Inisiasi Pengelolaan Keberterimaan, Komitmen & Sinergi Positif
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. ILUSTRASI GRAND STRATEGY ~ STRATEGI GENERIK PENGUATAN KLASTER SUMBER KEUNGGULAN DAYA SAING CAKUPAN DALAM RANTAI NILAI KLASTER Kelompok Simpul Keterkaitan 1A. Kompetensi 1B. Strategi dan operasi internal sebagai unit bisnis 1C. Budaya perusahaan (termasuk kewirausahaan) 2. Kompetisi dan Kerjasama/Kemitraan 3. Jaringan aktivitas nilai tambah dalam kelompok industri dan dalam kelompok institusi pendukung 4. Jaringan dan kolaborasi aktivitas nilai tambah antar kelompok industri dan dengan institusi pendukung Lingkungan Bisnis/ Ekonomi 5A. Penguatan faktor keunggulan lokal 5B. Penguatan struktur industri 6. Penguatan jaringan global yang mendukung aktivitas nilai tambah dalam klaster industri Internal Eksternal
12.
13.
14.
15. INOVASI, TECHNOPRENEURSHIP DAN MODERNISASI “SUMBER” PERKEMBANGAN EKONOMI Pengembangan Bisnis Baru Perbaikan Bisnis yang Ada (Existing) Investasi Dari Luar Keterkaitan Investasi (& perdagangan) Ke Luar Rantai Nilai Inovasi & Difusi Pengetahuan & Kompetensi Penyediaan pengetahuan/ teknologi Pembelajaran, termasuk Litbangyasa Daya Saing yang Lebih Tinggi Investasi untuk Inovasi ROI yang Lebih Tinggi Rantai Nilai Produksi Interaksi & Keterkaitan Faktor keunggulan lokalitas Siklus yang Makin Menguat (Dari vicious cycle menjadi virtuous cycle )
16. STRATEGI BERSAING BISNIS ~ STRATEGI GENERIK KEUNGGULAN BERSAING CAKUPAN PERSAINGAN Sasaran Luas Sasaran Sempit 1. Keunggulan Biaya 2. Diferensiasi 3A. Fokus Biaya 3B. Fokus Diferensiasi Sumber : Diadopsi dari Porter (beragam tahun). Inovasi dengan fokus pada relung pasar tertentu (niche market) Biaya Rendah Diferensiasi
17.
18.
19.
20.
21.
22. CATATAN : Keterkaitan Sistem Inovasi & Klaster Industri Klaster Industri 1-A Klaster Industri 2-C Klaster Industri 3-B Klaster Industri 1-Z Klaster Industri: Klaster Industri 3 Klaster Industri 1 Sektor I Sektor II Sektor III Daerah C Daerah A SID SID Sistem Inovasi Nasional SID : Sistem Inovasi Daerah.