SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
DATA DIRI PASIEN
Nama : Ny. MK
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 52 Tahun
TTL : 01-01-1963
Ruang/Kelas : Pasien Poli Gizi (rawat jalan)
No. Register : 10699831
Tgl Kunjungan : 21-10-2015
Tgl Pengamatan : 25-10-2015 dan 28-10-2015
Ahli gizi/ Konselor : Nabela Arini H. S.Gz
Diagnosa Penyakit : Diabetes Nefrotik, Hipertensi, Dislipidemia
Data personal
No Fakta Matriks Terkait
1 Usia 52 tahun CH-1.1.1
2 Perempuan CH-1.1.2
No Fakta Matriks Terkait
1 TB = 146 cm AD-1.1.1
2 BB = 63.5 kg
BBI = 44.7 kg
AD-1.1.2
3 IMT = 29.8 ( status lebih ) AD-1.1.5
Antropometri
Patofisiologi hipertensi
hipertensi adalah peningkatan systole, tergantung individu
dan juga tergantung posisi tubuh,umur dan tingkat stress yang
dialami. Hipertensi dibagi atas 3 yaitu
 Hipertensi ringan diastole 95-104
 Hipertensi sedang diastole 105-114
 Hipertensi berat diastole >115
hipertensi dibagi atas 2 yaitu hipertensi esensial ( tanpa
penyebab spesifik) dan hipertensi sekunder ( dengan
penyebab spesifik)
Hipertensi esensial
 Penyebab spesifiknya belum jelas, bukan karena penyakit
 Biasanya karena pola hidup
 Contohnya disebabkan oleh obesitas,
merokok,hiperkolesterolimia, aterosklerosis ,
dyslipidemia, kurang aktivitas fisik
 Bisa ditanggulangi dengan pendekatan gizi dan edukasi
 90-95% hipertensi ini belum dapat ditetapkan
penyebabnya
Hipertensi sekunder ( spesifik)
 Biasanya disebabkan oleh penyakit bawaan
 Bisa diatasi tapi harus mengatasi penyakit nya dahulu
 Biasanya penyakit endokrin (hipertiroid) dan penyakit
parenkim
 Ditunjukan dengan adanya disfungsi ginjal ( tahap lanjut)
 Hipokalemia
Etiologi hipertensi
 Umur  keluhan hipertensi dipengaruhi umur , peningkatan usia , beriring
dengan peningkatkan hipertensi
 Kelamin  resiko pria lebih tinggi daripada wanita
 RAS  pengaruh ras dengan hipertensi sangat berkaitan dengan POLA HIDUP
 Pola hidup  pendidikan, penghasilan, obesitas sebagai factor utama.
Hiperkolesterolimia dan hiperglikemia erat kaitannya dengan aterosklesrosis
yang sbg factor utama hipertensi
 Diabetes mellitus
Patofisiologi Dislipidemia
 Dislipidemia adalah kelainan metabolism lipid yang ditandai
dengan kenaikan kadar TRIGLISERIDA dan KOLESTEROL LD
 Umunya lemak di transport dalam darah berikatan dengan lipid
berbentuk globuler
 Lipid dalam plasma adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid
dan asam lemak bebas.
 Peningkatan lipid darah mempengaruhi kolesterol dan
trigliserida
 Kelebihan berat badan berhubungan dengan
hiperkolesterolemia
 Makanan tinggi lemak  sintetis kolesterol di hepar meningkat
 densitas reseptor LDL menurun  LDL melepas lemak
membentuk plak  aterosklerosis dan PJK
Lanjutan..
Abnormalitas lipoprotein dapat ditemukan pada
individu dengan obesitas sentral sebagai akibat dari
resistensi insulin yang menyebabkan terjadinya
perubahan2 lipoprotein seiring dengan terjadinya
peningkatan kandungan lemak tubuh. Insulin
merupakan stimulator aktifitas enzim lipoprotein
lipase, melalui kerjanya meningkatkan mRNA LPL.
Aktifitas LPL didalam otot rangka dari individu
dengan resistensi insulin
Lanjutan...
Pada individu yang gemuk dan mengalami resistensi insulin,
peningkatan kadar VDL dan hambatan bersihnya
menyebabkan peningkatan pertukaran antara kolesterol
ester didalam LDL dan trigliserida didalam VLDL yang
dimediasi oleh cholesterol ester transfer protein (CETP).
Peningkatan aktifitas lipid dihati pada keadaan obesitas dan
resistensi insulin menghasilkan pertikel2 HDL yang lebih kecil
dan memfasilitasi bersihan HDL. Insulin juga merangsang
produksi produksi apo A-1 atau sekresi HDL nascent oleh hti.
Oleh karena itu pada individu obesitas dan resistensi insulin
mengalami penurunan pertikel2 HDL
DATA
LABORATORIUM
NILAI NILAI NORMAL KETERANGAN
TRIGLISERIDA 174 mm/dl < 150 TINGGI
KOLESTEROL LDL 153 mm/dl >50 TINGGI
KOLESTEROL HDL 61 mm/dl <100 NORMAL
UREUM 59.3 mm/dl 16.6-48.5 TINGGI
KREATININ 1.74 mm/dl <1.2 TINGGI
DATA BIOKIMIA
DATA KLINIS
PEMERIKSAAN KETERANGAN
Tekanan Darah 150/80 mmHg
Nafsu Makan Baik
Mual -
Muntah -
Diare -
Konstipasi -
Obat yang di konsumsi
 Valsantan 1 x 80 mg
 Glikurdon 1 x 30 mg
 Fawtemdy 1 x 40 mg
Riwayat terkait gizi kualitatif
 Pola makan teratur 3x sehari
 KH nasi putih biasa biasanya 2 centong nasi, dan kadang
nasi jagung
 Pasien jarang konsumsi mie,roti dan biskuit
 Protein hewani yang sering adalah ayam, yang jarang ikan
dan daging
 Protein nabati seperti tempe dan tahu 2-3 x potong sehari
 Buah papaya hanya 2 hari sekali
 Sering yang bersantan
Riwayat terkait gizi kuantitatif
Energi : 1811 kkal
Protein : 90 gram
Lemak : 92 gram
KH : 155 gram gr
Na = 900 mg (AKG = 1300 mg)
Bahan Berat Kalori Nabati Hewani Lemak Hidrat
Arang
Ca Fe Vit.A B1 C
Protein
Nasi 400 520 9.2 0 0.4 120 12 0.8 0 0.08 0
Dada Ayam 200 302 0 36.8 15.6 3.8 16 1.8 30 0.06 5.4
Tempe 165 260.7 26.235 0 12.375 11.22 113.85 2.97 0 0.132 2.475
Tahu 165 110.55 11.88 0 5.61 3.3 222.75 3.63 0 0.2145 3.3
Santan 100 278 2.8 0 28.3 2.9 9 1.3 0 0.09 0
minyak 30 270 0 0 30 0 0 0 0 0 0
pepaya 200 70 3 0 0.2 14.4 22 1.4 0 0.06 142
TOTAL  1811.25 53.115 36.8 92.485 155.62 395.6 11.9 30 0.6365 153.175
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
Energi = 655 + (9,6 x BBA) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 63,5) + (1,8 X 146) – (4,7 X 52)
= 1283 kkal
Aktivitas = 1283 x 1,2 = 1539,6 kkal
Protein = 15% x 1539,6 = 57 gram
Lemak = 25% x 1539,6 / 9 = 42,7 gram
KH = 60% x 1539,6 / 4 = 250 gram
Presentase kebutuhan asupan
 Energi  1811/1540 x100% = 117%
 Protein  90/57 x 100 % = 161 %
 Lemak  92/42.7 x 100 % = 215%
 KH  155/250 X 100% = 62%
Problem Etiologi Sign/Sympton
Inadequat oral
intake(NI-2.1)
Berkaitan dengan
konsumsi makanan tinggi
kalori, protein dan lemak
dan kurang konsumsi KH
Ditandai dengan % pencapaian
energy 117%, Protein 252%,
lemak 215%, KH 62%
DIAGNOSIS
Domain Asupan
Problem Etiologi Sign/Sympton
Perubahan nilai lab
terkait gizi ( NC-2.2 )
Asupan lemak berlebih Ditandai dengan Trigliserida <
174 mg/dl, LDL 153 mg/dl,
Status gizi Lebih(NC-
3.3)
Berkaitan dengan asupan
makanan berlebih
Ditandai dengan IMT 29.8
(Status Gizi Lebih)
Domain Klinis
Problem Etiologi Sign/Sympton
Kurang pengetahuan
pasien terkait
makanan dan gizi (
NB-1.1 )
Kurangnya pendidikan
terkait makanan dan gizi
Tidak mengetahui informasi
dengan pola gizi seimbang
Kurang aktivitas fisik
(NB-2.1)
Kurang pengetahuan
tentang manfaat
aktivitas fisik
Overweight
Domain Lingkungan
Intervensi diet
 Menurunkan asupan energy,
protein dan lemak serta
meningkatkan asupan KH
sampai presentase normal
 Menurunkan asupan lemak
sesuai dengan pola gizi
seimbang untuk memperbaiki
nilai LAB menjadi normal
 Memperbaiki asupan makan
sesuai dengan pola gizi
seimbang untuk menurunkan
BB dan mencapai IMT normal
< 21
• Memberikan anjuran menurunkan asupan makan
terutama makanan tinggi lemak , tinggi energy dan
tinggi protein dengan mengenalkan bahan bahan yang
tinggi energy,lemak KH, dan anjuran meningkatkan
asupan KH agar asupan normal
• Memberikan edukasi tentang hubungan keterkaitan
antara asupan makan dan riwayat penyakit pasien untuk
memperbaiki nilai lab terkait gizi menjadi normal
• Memberikan edukasi kepada pasien terkait pemilihan
bahan makanan dan pola gizi seimbang agar mencapai
status gizi normal
• Memberikan gambaran tentang porsi dan pola makan
gizi seimbang yang dianjurkan dengan media poster gizi
seimbang dan food model agar pengetahuan makanan
dan gizi pasien meningkat
• Memberikan anjuran untuk melakukan aktivitas fisik
ringan yang sesuai usia dan menjelaskan manfaatnya
untuk membantu menurunkan BB
Preskripsi diet
 Diet rendah lemak
Energi : 1540 kkal
Protein : 35.76 gr
Lemak : 48 gr
KH : 250 gr
3x makanan biasa,
2x selingan melalui oral
• Meningkatkan pengetahuan pasien terkait
makanan dan gizi dengan konseling
• Menjelaskan tentang factor resiko
penyakit pasien dan hubungan dengan pola
hidup ( pola makan dan aktivitas fisik)
• Mengenalkan besar porsi dan anjuran
makanan pola gizi seimbang dengan media
poster
• Menanyakan kembali apa yang sudah
dijelaskan mengenai makanan dan gizi dan
gizi seimbang
• Melakukan pendekatan dengan keluarga
untuk dukungan dan bantuan agar pasien
menerapkan diet dengan baik
• Menganjurkan kembali untuk konseling
dalam jangka waktu 2 bulan
Monitoring
Monitoring Waktu target
Asupan makan 3-4 minggu
Nilai Trigliserida dan
Kolesterol LDL
7-8 minggu
BB dan IMT 7-8 minggu
Pengetahuan gizi dan
makanan pasien
2-3 minggu
Aktivitas fisik yang
dilakukan
2-3 minggu
Evaluasi
 Asupan Makan normal, tidak berlebih
 Nilai Trigliserida dan Kolesterol LDL normal
 BB turun dan IMT membaik
 Pengetahuan gizi dan makanan pasien meningkat
 Aktivitas Fisik ringan meningkat
Diet lanjut hipertensi dislipidemia

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
 
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
DIET PENYAKIT JANTUNG KELOMPOK 4
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2Kasus saluran cerna atas 2
Kasus saluran cerna atas 2
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 

Destaque

PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu HamilPPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamilanismaulida
 
Neuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetikNeuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetikSuharti Wairagya
 
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMIPRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMIRiany Zahrah
 
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMIPRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMIRiany Zahrah
 
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-haripraktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hariEka Tambunan
 
Persiapan penanggulangan masalah gizi
Persiapan penanggulangan masalah giziPersiapan penanggulangan masalah gizi
Persiapan penanggulangan masalah giziAgus ParLy
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKhoirul Ummah
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitusniya12
 
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiPeran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiRulli Rosandi
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangAgnescia Sera
 
Neuromusculer d dan neuropati 2
Neuromusculer d dan neuropati 2Neuromusculer d dan neuropati 2
Neuromusculer d dan neuropati 2Ekky Rahmawan
 

Destaque (17)

PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu HamilPPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
PPT Metabolisme Gizi Ibu Hamil
 
Sistem syaraf b
Sistem syaraf bSistem syaraf b
Sistem syaraf b
 
Neuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetikNeuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetik
 
makalah-neuropati
makalah-neuropatimakalah-neuropati
makalah-neuropati
 
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMIPRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
PRAKTIKUM GIZI DDT FK UMI
 
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMIPRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
 
Ppt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karboPpt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karbo
 
Praktik diet diet diabetes mellitus
Praktik diet   diet diabetes mellitusPraktik diet   diet diabetes mellitus
Praktik diet diet diabetes mellitus
 
Zat gizi
Zat giziZat gizi
Zat gizi
 
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-haripraktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
 
Jnc 8 2014 v
Jnc 8 2014  vJnc 8 2014  v
Jnc 8 2014 v
 
Persiapan penanggulangan masalah gizi
Persiapan penanggulangan masalah giziPersiapan penanggulangan masalah gizi
Persiapan penanggulangan masalah gizi
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Diabetes melitus
Diabetes melitusDiabetes melitus
Diabetes melitus
 
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiPeran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Neuromusculer d dan neuropati 2
Neuromusculer d dan neuropati 2Neuromusculer d dan neuropati 2
Neuromusculer d dan neuropati 2
 

Semelhante a Diet lanjut hipertensi dislipidemia

Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Indri Savitri
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxFridaMuna
 
PPT KASUS BESAR.pptx
PPT KASUS BESAR.pptxPPT KASUS BESAR.pptx
PPT KASUS BESAR.pptxElaNurmalah1
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfSitiAulia39
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptnurmiwati
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptgizikemranjen
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptrusunawanew
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptNidaNurAmalia
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptNuriSakinaSuharto1
 
Obesitas .pptx
Obesitas .pptxObesitas .pptx
Obesitas .pptxWawaBisnis
 
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docxANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docxZahraanisyaA
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolonelsegintzna
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdfATIQOHSAg
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdfATIQOHSAg
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
 
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli giziLanggeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli giziYakoovAbadi
 

Semelhante a Diet lanjut hipertensi dislipidemia (20)

Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
 
PPT Anak.pptx
PPT Anak.pptxPPT Anak.pptx
PPT Anak.pptx
 
kasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docxkasus DM GESTASIONAL.docx
kasus DM GESTASIONAL.docx
 
PPT KASUS BESAR.pptx
PPT KASUS BESAR.pptxPPT KASUS BESAR.pptx
PPT KASUS BESAR.pptx
 
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdfPPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
PPT KASUS PRIORITAS_SITI AULIA_RSPON_pdf.pdf
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
Obesitas .pptx
Obesitas .pptxObesitas .pptx
Obesitas .pptx
 
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docxANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
ANISYA KADRYA ZAHRA_DIV REGULER_NCP TB (2) (1).docx
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolon
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
 
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
229-Article Text-474-1-10-20130325.pdf
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli giziLanggeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
Langgeng pambudi_laporan kasus anak_Ahli gizi
 

Último

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Último (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

Diet lanjut hipertensi dislipidemia

  • 1. DATA DIRI PASIEN Nama : Ny. MK Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 52 Tahun TTL : 01-01-1963 Ruang/Kelas : Pasien Poli Gizi (rawat jalan) No. Register : 10699831 Tgl Kunjungan : 21-10-2015 Tgl Pengamatan : 25-10-2015 dan 28-10-2015 Ahli gizi/ Konselor : Nabela Arini H. S.Gz Diagnosa Penyakit : Diabetes Nefrotik, Hipertensi, Dislipidemia
  • 2. Data personal No Fakta Matriks Terkait 1 Usia 52 tahun CH-1.1.1 2 Perempuan CH-1.1.2 No Fakta Matriks Terkait 1 TB = 146 cm AD-1.1.1 2 BB = 63.5 kg BBI = 44.7 kg AD-1.1.2 3 IMT = 29.8 ( status lebih ) AD-1.1.5 Antropometri
  • 3. Patofisiologi hipertensi hipertensi adalah peningkatan systole, tergantung individu dan juga tergantung posisi tubuh,umur dan tingkat stress yang dialami. Hipertensi dibagi atas 3 yaitu  Hipertensi ringan diastole 95-104  Hipertensi sedang diastole 105-114  Hipertensi berat diastole >115 hipertensi dibagi atas 2 yaitu hipertensi esensial ( tanpa penyebab spesifik) dan hipertensi sekunder ( dengan penyebab spesifik)
  • 4. Hipertensi esensial  Penyebab spesifiknya belum jelas, bukan karena penyakit  Biasanya karena pola hidup  Contohnya disebabkan oleh obesitas, merokok,hiperkolesterolimia, aterosklerosis , dyslipidemia, kurang aktivitas fisik  Bisa ditanggulangi dengan pendekatan gizi dan edukasi  90-95% hipertensi ini belum dapat ditetapkan penyebabnya
  • 5. Hipertensi sekunder ( spesifik)  Biasanya disebabkan oleh penyakit bawaan  Bisa diatasi tapi harus mengatasi penyakit nya dahulu  Biasanya penyakit endokrin (hipertiroid) dan penyakit parenkim  Ditunjukan dengan adanya disfungsi ginjal ( tahap lanjut)  Hipokalemia
  • 6. Etiologi hipertensi  Umur  keluhan hipertensi dipengaruhi umur , peningkatan usia , beriring dengan peningkatkan hipertensi  Kelamin  resiko pria lebih tinggi daripada wanita  RAS  pengaruh ras dengan hipertensi sangat berkaitan dengan POLA HIDUP  Pola hidup  pendidikan, penghasilan, obesitas sebagai factor utama. Hiperkolesterolimia dan hiperglikemia erat kaitannya dengan aterosklesrosis yang sbg factor utama hipertensi  Diabetes mellitus
  • 7. Patofisiologi Dislipidemia  Dislipidemia adalah kelainan metabolism lipid yang ditandai dengan kenaikan kadar TRIGLISERIDA dan KOLESTEROL LD  Umunya lemak di transport dalam darah berikatan dengan lipid berbentuk globuler  Lipid dalam plasma adalah kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas.  Peningkatan lipid darah mempengaruhi kolesterol dan trigliserida  Kelebihan berat badan berhubungan dengan hiperkolesterolemia  Makanan tinggi lemak  sintetis kolesterol di hepar meningkat  densitas reseptor LDL menurun  LDL melepas lemak membentuk plak  aterosklerosis dan PJK
  • 8. Lanjutan.. Abnormalitas lipoprotein dapat ditemukan pada individu dengan obesitas sentral sebagai akibat dari resistensi insulin yang menyebabkan terjadinya perubahan2 lipoprotein seiring dengan terjadinya peningkatan kandungan lemak tubuh. Insulin merupakan stimulator aktifitas enzim lipoprotein lipase, melalui kerjanya meningkatkan mRNA LPL. Aktifitas LPL didalam otot rangka dari individu dengan resistensi insulin
  • 9. Lanjutan... Pada individu yang gemuk dan mengalami resistensi insulin, peningkatan kadar VDL dan hambatan bersihnya menyebabkan peningkatan pertukaran antara kolesterol ester didalam LDL dan trigliserida didalam VLDL yang dimediasi oleh cholesterol ester transfer protein (CETP). Peningkatan aktifitas lipid dihati pada keadaan obesitas dan resistensi insulin menghasilkan pertikel2 HDL yang lebih kecil dan memfasilitasi bersihan HDL. Insulin juga merangsang produksi produksi apo A-1 atau sekresi HDL nascent oleh hti. Oleh karena itu pada individu obesitas dan resistensi insulin mengalami penurunan pertikel2 HDL
  • 10. DATA LABORATORIUM NILAI NILAI NORMAL KETERANGAN TRIGLISERIDA 174 mm/dl < 150 TINGGI KOLESTEROL LDL 153 mm/dl >50 TINGGI KOLESTEROL HDL 61 mm/dl <100 NORMAL UREUM 59.3 mm/dl 16.6-48.5 TINGGI KREATININ 1.74 mm/dl <1.2 TINGGI DATA BIOKIMIA
  • 11. DATA KLINIS PEMERIKSAAN KETERANGAN Tekanan Darah 150/80 mmHg Nafsu Makan Baik Mual - Muntah - Diare - Konstipasi -
  • 12. Obat yang di konsumsi  Valsantan 1 x 80 mg  Glikurdon 1 x 30 mg  Fawtemdy 1 x 40 mg
  • 13. Riwayat terkait gizi kualitatif  Pola makan teratur 3x sehari  KH nasi putih biasa biasanya 2 centong nasi, dan kadang nasi jagung  Pasien jarang konsumsi mie,roti dan biskuit  Protein hewani yang sering adalah ayam, yang jarang ikan dan daging  Protein nabati seperti tempe dan tahu 2-3 x potong sehari  Buah papaya hanya 2 hari sekali  Sering yang bersantan
  • 14. Riwayat terkait gizi kuantitatif Energi : 1811 kkal Protein : 90 gram Lemak : 92 gram KH : 155 gram gr Na = 900 mg (AKG = 1300 mg)
  • 15. Bahan Berat Kalori Nabati Hewani Lemak Hidrat Arang Ca Fe Vit.A B1 C Protein Nasi 400 520 9.2 0 0.4 120 12 0.8 0 0.08 0 Dada Ayam 200 302 0 36.8 15.6 3.8 16 1.8 30 0.06 5.4 Tempe 165 260.7 26.235 0 12.375 11.22 113.85 2.97 0 0.132 2.475 Tahu 165 110.55 11.88 0 5.61 3.3 222.75 3.63 0 0.2145 3.3 Santan 100 278 2.8 0 28.3 2.9 9 1.3 0 0.09 0 minyak 30 270 0 0 30 0 0 0 0 0 0 pepaya 200 70 3 0 0.2 14.4 22 1.4 0 0.06 142 TOTAL  1811.25 53.115 36.8 92.485 155.62 395.6 11.9 30 0.6365 153.175
  • 16. PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI Energi = 655 + (9,6 x BBA) + (1,8 x TB) – (4,7 x U) = 655 + (9,6 x 63,5) + (1,8 X 146) – (4,7 X 52) = 1283 kkal Aktivitas = 1283 x 1,2 = 1539,6 kkal Protein = 15% x 1539,6 = 57 gram Lemak = 25% x 1539,6 / 9 = 42,7 gram KH = 60% x 1539,6 / 4 = 250 gram
  • 17. Presentase kebutuhan asupan  Energi  1811/1540 x100% = 117%  Protein  90/57 x 100 % = 161 %  Lemak  92/42.7 x 100 % = 215%  KH  155/250 X 100% = 62%
  • 18. Problem Etiologi Sign/Sympton Inadequat oral intake(NI-2.1) Berkaitan dengan konsumsi makanan tinggi kalori, protein dan lemak dan kurang konsumsi KH Ditandai dengan % pencapaian energy 117%, Protein 252%, lemak 215%, KH 62% DIAGNOSIS Domain Asupan Problem Etiologi Sign/Sympton Perubahan nilai lab terkait gizi ( NC-2.2 ) Asupan lemak berlebih Ditandai dengan Trigliserida < 174 mg/dl, LDL 153 mg/dl, Status gizi Lebih(NC- 3.3) Berkaitan dengan asupan makanan berlebih Ditandai dengan IMT 29.8 (Status Gizi Lebih) Domain Klinis
  • 19. Problem Etiologi Sign/Sympton Kurang pengetahuan pasien terkait makanan dan gizi ( NB-1.1 ) Kurangnya pendidikan terkait makanan dan gizi Tidak mengetahui informasi dengan pola gizi seimbang Kurang aktivitas fisik (NB-2.1) Kurang pengetahuan tentang manfaat aktivitas fisik Overweight Domain Lingkungan
  • 20. Intervensi diet  Menurunkan asupan energy, protein dan lemak serta meningkatkan asupan KH sampai presentase normal  Menurunkan asupan lemak sesuai dengan pola gizi seimbang untuk memperbaiki nilai LAB menjadi normal  Memperbaiki asupan makan sesuai dengan pola gizi seimbang untuk menurunkan BB dan mencapai IMT normal < 21 • Memberikan anjuran menurunkan asupan makan terutama makanan tinggi lemak , tinggi energy dan tinggi protein dengan mengenalkan bahan bahan yang tinggi energy,lemak KH, dan anjuran meningkatkan asupan KH agar asupan normal • Memberikan edukasi tentang hubungan keterkaitan antara asupan makan dan riwayat penyakit pasien untuk memperbaiki nilai lab terkait gizi menjadi normal • Memberikan edukasi kepada pasien terkait pemilihan bahan makanan dan pola gizi seimbang agar mencapai status gizi normal • Memberikan gambaran tentang porsi dan pola makan gizi seimbang yang dianjurkan dengan media poster gizi seimbang dan food model agar pengetahuan makanan dan gizi pasien meningkat • Memberikan anjuran untuk melakukan aktivitas fisik ringan yang sesuai usia dan menjelaskan manfaatnya untuk membantu menurunkan BB
  • 21. Preskripsi diet  Diet rendah lemak Energi : 1540 kkal Protein : 35.76 gr Lemak : 48 gr KH : 250 gr 3x makanan biasa, 2x selingan melalui oral • Meningkatkan pengetahuan pasien terkait makanan dan gizi dengan konseling • Menjelaskan tentang factor resiko penyakit pasien dan hubungan dengan pola hidup ( pola makan dan aktivitas fisik) • Mengenalkan besar porsi dan anjuran makanan pola gizi seimbang dengan media poster • Menanyakan kembali apa yang sudah dijelaskan mengenai makanan dan gizi dan gizi seimbang • Melakukan pendekatan dengan keluarga untuk dukungan dan bantuan agar pasien menerapkan diet dengan baik • Menganjurkan kembali untuk konseling dalam jangka waktu 2 bulan
  • 22. Monitoring Monitoring Waktu target Asupan makan 3-4 minggu Nilai Trigliserida dan Kolesterol LDL 7-8 minggu BB dan IMT 7-8 minggu Pengetahuan gizi dan makanan pasien 2-3 minggu Aktivitas fisik yang dilakukan 2-3 minggu
  • 23. Evaluasi  Asupan Makan normal, tidak berlebih  Nilai Trigliserida dan Kolesterol LDL normal  BB turun dan IMT membaik  Pengetahuan gizi dan makanan pasien meningkat  Aktivitas Fisik ringan meningkat