SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
SEJARAH BAHASA INDONESIA
SEJARAH BAHASA INDONESIA
• Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu
merupakan sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai
lingua franca (bahasa pergaulan) di nusantara
• Untuk pertama kalinya, istilah Bahasa Melayu disebutkan sekitar
683-686 M. Angka ini tercantum pada beberapa prasasti berbahasa
Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini
sudah menggunakan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya
yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Selain itu, Wangsa Syailendra
juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah.
Berbagai batu bertulis (prasasti) yang ditemukan itu seperti Prasasti
Kedukan Bukit tahun 683 di Palembang, Prasasti Talang Tuo tahun
684 di Palembang, Prasasti Kota Kapur tahun 686 di Bangka
Barat, dan Prasasti Karang Brahi tahun 688 antara Jambi dan Sungai
Musi.
SEJARAH BAHASA INDONESIA
• Bahasa Melayu memiliki dua bentuk, yaitu melayu pasar dan
melayu tinggi.
• Melayu Pasar sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk ini
mudah dimengerti, memiliki toleransi kesalahan yang tinggi, dan
fleksibel dalam menyerap istilah dari bahasa lain.
• Melayu Tinggi merupakan bentuk yang lebih resmi. Pada masa lalu
bentuk ini digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar
Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk ini lebih sulit karena
penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, agak sulit dimengerti
disbanding Melayu Pasar, tingkat toleransi kesalahan yang
rendah, dan tidak ekspresif sperti bahasa Melayu Pasar.
KELAHIRAN BAHASA INDONESIA
• Bahasa Indonesia dianggap lahir atau diterima
keberadaannya pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
yang menyebut sebagai bahasa persatuan. Namun, secara
resmi, bahasa Indonesia baru diakui keberadaannya pada
tanggal 18 Agustus 1945. Undang-Undang Dasar RI 1945
Pasal 36 menyebut bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.
• Pemerintah saat itu menyetujui pemilihan bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu tuturan Riau.
Presiden Soekarno tidak memilih bahasa Jawa yang
merupakan bahasanya sendiri dan juga bahasa mayoritas
pada saat itu.
KELAHIRAN BAHASA INDONESIA
Adapun pertimbangan pilihan bahasa Melayu tuturan Riau
sebagai berikut;
1.Suku-suku lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah
oleh suku Jawa jika menggunakan bahasa Melayu
tuturan Jawa.
1.Bahasa Melayu Riau lebih mudah dipelajari dibanding
bahasa Jawa. Bahasa Jawa memiliki tingkatan bahasa
(halus, biasa, dan kasar). Tingkatan ini digunakan untuk
orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun
pangkat dan kesan negatif sering muncul jika pemakai
bahasa Jawa kurang memahami budaya Jawa.
KELAHIRAN BAHASA INDONESIA
3. Suku Melayu berasal dari Riau. Sultan Malaka yang
terakhir juga lari ke Riau setelah Malaka direbut oleh
Portugis. Selain itu, bahasa Melayu Riau paling sedikit
terpengaruh bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun
dari bahasa lainnya.
4. Menumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme
negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei, dan
Singapura yang juga menggunakan bahasa Melayu dan
nasibnya sama dengan Indonesia, yaitu dijajah Inggris.
5. Para pejuang kemerdekaan diharapkan bersatu lagi
dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.
Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Cikal bakal ejaan bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu yang ditetapkan pada tahun 1901. Pada tahun
inilah Ch. A. van Ophuijsen membuat ejaan resmi
bahasa Melayu yang dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi
nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan
Rakyat) didirikan pemerintah pada tahun 1908. badan
penerbit ini berubah menjadi Balai Pustaka pada tahun
1917. Balai Pustaka ini menerbitkan buku-buku novel
seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku
penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara
kesehatan, dll
Perkembangan Bahasa Indonesia
3. Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda dari
beberapa daerah, seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, dll.
berkumpul. Peristiwa ini dikenal dengan Sumpah
Pemuda. Salah satu butir dalam Sumpah Pemuda
sangat penting dalam perkembangan bahasa
Indonesia. Pada saat inilah bahasa Indonesia dianggap
sebagai bahasa persatuan.
4. Sebuah angkatan sastrawan muda yang dipelopori oleh
Sutan Takdir Alisyahbana, Sanusi Pane, Armijn Pane,
dll. berusaha melawan kebijakan yang dibuat oleh
badan penerbit yang sudah ada, yaitu Balai Pustaka.
Kelompok sastrawan ini dikenal dengan nama Pujangga
Baru. Nama Pujangga Baru berasal dari nama sebuah
majalah yang terbit pada tahun 1933.
Perkembangan Bahasa Indonesia
5. Kongres Bahasa Indonesia I dilakukan di Solo pada 25-
28 Juni 1938. Hasil kongres ini secara umum
menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dilakukan secara
sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia
saat itu.
6. Kemerdekaan Indonesia juga menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara. Hal ini sebagaimana
dituangkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal
36. Undang-Undang Dasar 1945 ini ditandatangani
sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, tepatnya
tanggal 18 Agustus 1945 .
Perkembangan Bahasa Indonesia
7. Ejaan bahasa Melayu buatan van Ophuijsen pada
tahun 1901 sudah tidak dipakai dalam kaidah bahasa
Indonesia. Hal ini disebabkan pada tanggal 19 Maret
1947 telah diresmikan penggunaan Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van
Ophuijsen. Jadi, ejaan van Ophuijsen sudah berlaku
selama 46 tahun sebelum diganti Ejaan Republik.
8. Pada tahun 1953 Kamus Bahasa Indonesia yang
pertama diterbitkan. Kamus ini dibuat oleh
Poerwadarminto. Dalam kamus itu tercatat jumlah
lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000.
Perkembangan Bahasa Indonesia
9 Kongres Bahasa Indonesia II dilaksanakan pada 28
Oktober s.d. 2 November 1954 di Medan. Hasil kongres
mengamanatkan untuk terus-menerus
menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat
sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai
bahasa negara.
10 Melalui pidato kenegaraan H. M. Soeharto selaku
Presiden Republik Indonesia di hadapan sidang DPR
pada tanggal 16 Agustus 1972, Ejaan Republik yang
dikenal juga sebagai Ejaan Soewandi diganti dengan
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
Selain itu, peresmian Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57
tahun 1972.
Perkembangan Bahasa Indonesia
11. Pada tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1972,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Pada tahun 1976 Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa
Indonesia dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23
tahun hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru.
13. Kongres Bahasa Indonesia III diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978. Kongres ini bersamaan
dengan 50 tahun Sumpah Pemuda. Selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia,
hasil kongres ini juga memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
Perkembangan Bahasa Indonesia
14. Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Kongres Bahasa
Indonesia IV dilaksanakan di Jakarta pada 21—26 November 1983.
Hasil kongres menyebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan. Semua warga negara
Indonesia agar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar.
15. Kongres Bahasa Indonesia V dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar
bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara dan peserta tamu dari
negara sahabat seperti Brunei
Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia.
Kongres ini dilakukan di Jakarta pada 28 Oktober s.d. 3 November
1988. Kongres ini juga mempersembahkan karya besar Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa berupa Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Perkembangan Bahasa Indonesia
16. Kongres Bahasa Indonesia VI dilaksanakan pada 28
Oktober s.d. 2 November 1993. Kongres ini pun tetap
dilaksanakan di ibukota, Jakarta dan belum pernah
dilaksanakan di daerah-daerah yang lain. Hasil kongres
mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa statusnya ditingkatkan menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia. Selain itu, juga mengusulkan agar Undang-
Undang Bahasa Indonesia disusun.
17. Kongres Bahasa Indonesia VII dilaksanakan 26-30 Oktober
1998 masih di Jakarta. Hasil kongres mengusulkan agar
dibentuk Badan Pertimbangan Bahasa. Badan ini memiliki
anggota dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai
kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
Perkembangan Bahasa Indonesia
18. Kongres Bahasa Indonesia VIII dilaksanakan 14—17
Oktober 2003 di Jakarta. Banyaknya negara yang
membuka studi mengenai Indonesia mendorong
panitia mengagendakan pembuatan bahan ajar
pelajaran Bahasa Indonesia untuk para penutur asing.
Hal ini dibuktikan dengan adanya 35 negara yang telah
memiliki pusat studi tentang Indonesia di perguruan
tinggi. Agar para penutur asing itu harus bisa
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar
dibutuhkan pedoman buku ajar.
Selian itu, akan dikembangkan Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI tidak hanya
ditujukan bagi para warga asing yang akan bekerja di
Indonesia, tetapi juga warga Indonesia sendiri.
Perkembangan Bahasa Indonesia
19. Kongres Bahasa Indonesia IX dilaksanakan pada
28—31 Okober 2008 di Jakarta.
• Hasil kongres ini menyatakan bahwa bentuk-
bentuk pemakaian bahasa Indonesia yang
diajarkan di sekolah adalah bentuk-bentuk
pemakaian bahasa dari variasi bahasa baku.
• Bentukan bahasa dari berbagai variasi, misalnya
berdasarkan dialek geografi, dialek sosial,
register (digunakan oleh profesi tertentu,
misalnya dokter, pengacara, dsb.) dapat
diperoleh siswa dalam berbagai pemakaian
bahasa di masyarakat.
USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA
• Ejaan-ejaan ini bahasa Indonesia mengalami beberapa usaha untuk
penyempurnaan. Perkembangan ejaan ini diawali dari cikal bakal
ejaan bahasa Indonesia yang berasal dari Kitab Logat Melayu, yaitu
ejaan van Ophuijsen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
1. Ejaan van Ophuijsen
• Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Van
Ophuijsen merupakan tokoh yang telah merancang ejaan ini. Van
Ophuijsen tidak sendirian, ia dibantu oleh Engku Nawawi Gelar
Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Usaha ini
tidaklah sia-sia karena ejaan ini ditetapkan pada tahun 1901. Ciri-ciri
dari ejaan ini, yaitu
 huruf j, misalnya jang, pajah, sajang, dsb.
 huruf oe, misalkan goeroe, itoe, oemoer, dsb.
 tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, misalkan
ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dinamai’, dsb.
USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA
2. Ejaan Soewandi
• Ejaan ini dipilih pemerintah Indonesia di masa-masa awal
kemerdekaan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen.
Ejaan ini resmi menggantikan ejaan Van Ophuijsen pada
tanggal 19 Maret 1947. Karena berdekatan dengan
proklamasi, ejaan ini disebut Ejaan Republik. Penamaan ini
sekaligus menunjukkan semangat kemerdekaan yang baru
berumur hamper dua tahun. Ciri-ciri ejaan ini yaitu
huruf oe diganti dengan u, misalkan guru, itu, umur, dsb.
bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, misalkan
tak, pak, rakjat, dsb.
kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, misalkan
kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an
awalan di- dan kata depan di ditulis serangkai dengan kata
yang mendampinginya, misalkan dipasar, dipukul, dibaca
USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA
3. Ejaan Melindo
• Melindo merupakan kepanjangan dari Melayu—Indonesia. Ejaan
Melindo ini dikenal pada akhir tahun 1959. Peresmian ejaan ini
batal karena faktor perkembangan politik pada tahun-tahun
berikutnya. Ejaan dengan nama Melayu—Indonesia ini tentu tidak
hanya berkaitan dengan Republik Indonesia, melainkan juga dengan
negeri tetangga kawasan Melayu, seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam.
4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
• Ejaan bahasa Indonesia yang hingga kini masih berlaku adalah ejaan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Lebih dari 30 tahun ejaan ini
dipertahankan. Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16
Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia, yaitu almarhum
Presiden Soeharto. Peresmian ini dikuatkan dengan Putusan
Presiden No. 57 Tahun 1972.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Ibrahim Naki
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaconesti08com
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptAisyah Turidho
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesiadayurikaperdana19
 
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan FungsiSejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan FungsiNur Agustin Mufarokhah
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptRajaf Aratnasun
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Novi Fachrunnisa
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayantifirdayanti8
 

Mais procurados (20)

Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa IndonesiaSejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Sejarah dan Kedudukan Bahasa Indonesia
 
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras BahasaPPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
PPT Ragam Bahasa & Laras Bahasa
 
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eeaEjaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesia
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara pptPancasila Sebagai Dasar Negara ppt
Pancasila Sebagai Dasar Negara ppt
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Peristilahan
PeristilahanPeristilahan
Peristilahan
 
Ragam Bahasa Keilmuan
Ragam Bahasa KeilmuanRagam Bahasa Keilmuan
Ragam Bahasa Keilmuan
 
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah IndonesiaPancasila dalam arus sejarah Indonesia
Pancasila dalam arus sejarah Indonesia
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan FungsiSejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
Sejarah,Tonggak Sejarah, Senarai Kata-Kata Serapan, Kedudukan Dan Fungsi
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
 

Destaque

2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukanroisah453
 
1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesiawidyaandri
 
Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1SITI HAJAR
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaYunus Moershal
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
 
322510830 makalah-ransomware
322510830 makalah-ransomware322510830 makalah-ransomware
322510830 makalah-ransomwareYuditia Ariansyah
 
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)Raja Matridi Aeksalo
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahSiti Farida
 
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaentjep Soerjana
 
Presentasi kelompok 1
Presentasi kelompok 1Presentasi kelompok 1
Presentasi kelompok 1zhu ma
 
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUD
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUDPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUD
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUDsiti_zahara
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMarni Marni
 
Sejarah perkembangan bahasa melayu
Sejarah perkembangan bahasa melayuSejarah perkembangan bahasa melayu
Sejarah perkembangan bahasa melayuOh Jenny
 

Destaque (16)

2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
 
1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia1.sejarah bahasaindonesia
1.sejarah bahasaindonesia
 
Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1Bm(abdullah munsyi) penggal 1
Bm(abdullah munsyi) penggal 1
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
322510830 makalah-ransomware
322510830 makalah-ransomware322510830 makalah-ransomware
322510830 makalah-ransomware
 
Bahasa melayu Riau
Bahasa melayu RiauBahasa melayu Riau
Bahasa melayu Riau
 
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
Sejarah kerajaan bintan dan sejarah kerajaan riau (Sejarah dan Budaya Melayu_2)
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
 
Suku melayu
Suku melayuSuku melayu
Suku melayu
 
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesiaPengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
Pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah terhadap bahasa indonesia
 
Presentasi kelompok 1
Presentasi kelompok 1Presentasi kelompok 1
Presentasi kelompok 1
 
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUD
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUDPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUD
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA PAUD
 
Media pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TKMedia pembelajaran di TK
Media pembelajaran di TK
 
Asal Usul Bahasa Melayu
Asal Usul  Bahasa MelayuAsal Usul  Bahasa Melayu
Asal Usul Bahasa Melayu
 
Sejarah perkembangan bahasa melayu
Sejarah perkembangan bahasa melayuSejarah perkembangan bahasa melayu
Sejarah perkembangan bahasa melayu
 

Semelhante a 2. sejarah bahasa indonesia

Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2rahma Neg
 
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaSejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaariefwahyudi12
 
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptxvdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptxSahlanJerfatin
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptxVm1988
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaFadLi AmiGo
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganMeil Da
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembanganMeil Da
 
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptxSEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptxJumaBulang
 
Tugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indTugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indtampulu
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaAdama Dijaklu
 
PPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptx
PPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptxPPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptx
PPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptxSitiSarah454796
 
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptxBAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptxAhmadBayu15
 
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdfKhaeril El Soca
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaAbu Ja'far
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptxPPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptxRichardManalu1
 
sejarah bahasa indonesia
sejarah bahasa indonesiasejarah bahasa indonesia
sejarah bahasa indonesiaMira Sandrana
 
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaPkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaFirlita Nurul Kharisma
 

Semelhante a 2. sejarah bahasa indonesia (20)

Sejarah bahasa-indonesia1
Sejarah bahasa-indonesia1Sejarah bahasa-indonesia1
Sejarah bahasa-indonesia1
 
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
Jbptunikompp gdl-cecesobarn-23242-2-pertemua-2
 
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaSejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
 
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptxvdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
vdocuments.mx_mata-kuliah-bahasa-indonesia-56b9085e5fe73.pptx
 
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
3. Sejarah Bahasa Indonesia 1.pptx
 
Tugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesiaTugas bahasa indonesia
Tugas bahasa indonesia
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
Sejarah perkembangan
Sejarah perkembanganSejarah perkembangan
Sejarah perkembangan
 
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptxSEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
SEJARAH_PERKEMBANGAN_BAHASA_INDONESIA.pptx
 
Tugas makalah b. ind
Tugas makalah b. indTugas makalah b. ind
Tugas makalah b. ind
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesia
 
PPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptx
PPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptxPPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptx
PPT Sejarah dan Fungsi Bahasa Indonesia Kelompok 1 B2 Akuntansi UMI.pptx
 
Makalah ade
Makalah adeMakalah ade
Makalah ade
 
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptxBAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA.pptx
 
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
196027744 sejarah-bahasa-indonesia-pdf
 
Sejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa IndonesiaSejarah Bahasa Indonesia
Sejarah Bahasa Indonesia
 
Sejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesiaSejarah bahasa indonesia
Sejarah bahasa indonesia
 
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptxPPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
PPT Bahasa Indonesia_Kelompok 1.pptx
 
sejarah bahasa indonesia
sejarah bahasa indonesiasejarah bahasa indonesia
sejarah bahasa indonesia
 
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesiaPkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
Pkti sejarah dan batasan bahasa indonesia
 

Mais de tarmizitaher

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasitarmizitaher
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatiftarmizitaher
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokaltarmizitaher
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologitarmizitaher
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatantarmizitaher
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiatarmizitaher
 
Pert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etikPert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etiktarmizitaher
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatantarmizitaher
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2tarmizitaher
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2tarmizitaher
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksionaltarmizitaher
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskulartarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletaltarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletaltarmizitaher
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasitarmizitaher
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiologytarmizitaher
 

Mais de tarmizitaher (20)

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
 
4. antibiotik
4. antibiotik4. antibiotik
4. antibiotik
 
3. oksitosik
3. oksitosik3. oksitosik
3. oksitosik
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
1. obat alergi
1. obat alergi1. obat alergi
1. obat alergi
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatan
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
 
Pert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etikPert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etik
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksional
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiology
 
Karakter
KarakterKarakter
Karakter
 

2. sejarah bahasa indonesia

  • 2. SEJARAH BAHASA INDONESIA • Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di nusantara • Untuk pertama kalinya, istilah Bahasa Melayu disebutkan sekitar 683-686 M. Angka ini tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini sudah menggunakan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Selain itu, Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Berbagai batu bertulis (prasasti) yang ditemukan itu seperti Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 di Palembang, Prasasti Talang Tuo tahun 684 di Palembang, Prasasti Kota Kapur tahun 686 di Bangka Barat, dan Prasasti Karang Brahi tahun 688 antara Jambi dan Sungai Musi.
  • 3. SEJARAH BAHASA INDONESIA • Bahasa Melayu memiliki dua bentuk, yaitu melayu pasar dan melayu tinggi. • Melayu Pasar sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk ini mudah dimengerti, memiliki toleransi kesalahan yang tinggi, dan fleksibel dalam menyerap istilah dari bahasa lain. • Melayu Tinggi merupakan bentuk yang lebih resmi. Pada masa lalu bentuk ini digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, agak sulit dimengerti disbanding Melayu Pasar, tingkat toleransi kesalahan yang rendah, dan tidak ekspresif sperti bahasa Melayu Pasar.
  • 4. KELAHIRAN BAHASA INDONESIA • Bahasa Indonesia dianggap lahir atau diterima keberadaannya pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyebut sebagai bahasa persatuan. Namun, secara resmi, bahasa Indonesia baru diakui keberadaannya pada tanggal 18 Agustus 1945. Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 36 menyebut bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. • Pemerintah saat itu menyetujui pemilihan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu tuturan Riau. Presiden Soekarno tidak memilih bahasa Jawa yang merupakan bahasanya sendiri dan juga bahasa mayoritas pada saat itu.
  • 5. KELAHIRAN BAHASA INDONESIA Adapun pertimbangan pilihan bahasa Melayu tuturan Riau sebagai berikut; 1.Suku-suku lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa jika menggunakan bahasa Melayu tuturan Jawa. 1.Bahasa Melayu Riau lebih mudah dipelajari dibanding bahasa Jawa. Bahasa Jawa memiliki tingkatan bahasa (halus, biasa, dan kasar). Tingkatan ini digunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat dan kesan negatif sering muncul jika pemakai bahasa Jawa kurang memahami budaya Jawa.
  • 6. KELAHIRAN BAHASA INDONESIA 3. Suku Melayu berasal dari Riau. Sultan Malaka yang terakhir juga lari ke Riau setelah Malaka direbut oleh Portugis. Selain itu, bahasa Melayu Riau paling sedikit terpengaruh bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya. 4. Menumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura yang juga menggunakan bahasa Melayu dan nasibnya sama dengan Indonesia, yaitu dijajah Inggris. 5. Para pejuang kemerdekaan diharapkan bersatu lagi dengan tujuan persatuan dan kebangsaan.
  • 7. Perkembangan Bahasa Indonesia 1. Cikal bakal ejaan bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang ditetapkan pada tahun 1901. Pada tahun inilah Ch. A. van Ophuijsen membuat ejaan resmi bahasa Melayu yang dimuat dalam Kitab Logat Melayu. 2. Sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) didirikan pemerintah pada tahun 1908. badan penerbit ini berubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917. Balai Pustaka ini menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, dll
  • 8. Perkembangan Bahasa Indonesia 3. Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda dari beberapa daerah, seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, dll. berkumpul. Peristiwa ini dikenal dengan Sumpah Pemuda. Salah satu butir dalam Sumpah Pemuda sangat penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Pada saat inilah bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa persatuan. 4. Sebuah angkatan sastrawan muda yang dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Sanusi Pane, Armijn Pane, dll. berusaha melawan kebijakan yang dibuat oleh badan penerbit yang sudah ada, yaitu Balai Pustaka. Kelompok sastrawan ini dikenal dengan nama Pujangga Baru. Nama Pujangga Baru berasal dari nama sebuah majalah yang terbit pada tahun 1933.
  • 9. Perkembangan Bahasa Indonesia 5. Kongres Bahasa Indonesia I dilakukan di Solo pada 25- 28 Juni 1938. Hasil kongres ini secara umum menyimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. 6. Kemerdekaan Indonesia juga menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Hal ini sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 36. Undang-Undang Dasar 1945 ini ditandatangani sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945 .
  • 10. Perkembangan Bahasa Indonesia 7. Ejaan bahasa Melayu buatan van Ophuijsen pada tahun 1901 sudah tidak dipakai dalam kaidah bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan pada tanggal 19 Maret 1947 telah diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen. Jadi, ejaan van Ophuijsen sudah berlaku selama 46 tahun sebelum diganti Ejaan Republik. 8. Pada tahun 1953 Kamus Bahasa Indonesia yang pertama diterbitkan. Kamus ini dibuat oleh Poerwadarminto. Dalam kamus itu tercatat jumlah lema (kata) dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000.
  • 11. Perkembangan Bahasa Indonesia 9 Kongres Bahasa Indonesia II dilaksanakan pada 28 Oktober s.d. 2 November 1954 di Medan. Hasil kongres mengamanatkan untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara. 10 Melalui pidato kenegaraan H. M. Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia di hadapan sidang DPR pada tanggal 16 Agustus 1972, Ejaan Republik yang dikenal juga sebagai Ejaan Soewandi diganti dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu, peresmian Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
  • 12. Perkembangan Bahasa Indonesia 11. Pada tahun yang sama, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12. Pada tahun 1976 Pusat Bahasa menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia dan terdapat 1.000 kata baru. Artinya, dalam waktu 23 tahun hanya terdapat 1.000 penambahan kata baru. 13. Kongres Bahasa Indonesia III diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978. Kongres ini bersamaan dengan 50 tahun Sumpah Pemuda. Selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia, hasil kongres ini juga memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
  • 13. Perkembangan Bahasa Indonesia 14. Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Kongres Bahasa Indonesia IV dilaksanakan di Jakarta pada 21—26 November 1983. Hasil kongres menyebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan. Semua warga negara Indonesia agar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 15. Kongres Bahasa Indonesia V dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres ini dilakukan di Jakarta pada 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Kongres ini juga mempersembahkan karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
  • 14. Perkembangan Bahasa Indonesia 16. Kongres Bahasa Indonesia VI dilaksanakan pada 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Kongres ini pun tetap dilaksanakan di ibukota, Jakarta dan belum pernah dilaksanakan di daerah-daerah yang lain. Hasil kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa statusnya ditingkatkan menjadi Lembaga Bahasa Indonesia. Selain itu, juga mengusulkan agar Undang- Undang Bahasa Indonesia disusun. 17. Kongres Bahasa Indonesia VII dilaksanakan 26-30 Oktober 1998 masih di Jakarta. Hasil kongres mengusulkan agar dibentuk Badan Pertimbangan Bahasa. Badan ini memiliki anggota dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
  • 15. Perkembangan Bahasa Indonesia 18. Kongres Bahasa Indonesia VIII dilaksanakan 14—17 Oktober 2003 di Jakarta. Banyaknya negara yang membuka studi mengenai Indonesia mendorong panitia mengagendakan pembuatan bahan ajar pelajaran Bahasa Indonesia untuk para penutur asing. Hal ini dibuktikan dengan adanya 35 negara yang telah memiliki pusat studi tentang Indonesia di perguruan tinggi. Agar para penutur asing itu harus bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dibutuhkan pedoman buku ajar. Selian itu, akan dikembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). UKBI tidak hanya ditujukan bagi para warga asing yang akan bekerja di Indonesia, tetapi juga warga Indonesia sendiri.
  • 16. Perkembangan Bahasa Indonesia 19. Kongres Bahasa Indonesia IX dilaksanakan pada 28—31 Okober 2008 di Jakarta. • Hasil kongres ini menyatakan bahwa bentuk- bentuk pemakaian bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah adalah bentuk-bentuk pemakaian bahasa dari variasi bahasa baku. • Bentukan bahasa dari berbagai variasi, misalnya berdasarkan dialek geografi, dialek sosial, register (digunakan oleh profesi tertentu, misalnya dokter, pengacara, dsb.) dapat diperoleh siswa dalam berbagai pemakaian bahasa di masyarakat.
  • 17. USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA • Ejaan-ejaan ini bahasa Indonesia mengalami beberapa usaha untuk penyempurnaan. Perkembangan ejaan ini diawali dari cikal bakal ejaan bahasa Indonesia yang berasal dari Kitab Logat Melayu, yaitu ejaan van Ophuijsen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). 1. Ejaan van Ophuijsen • Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Van Ophuijsen merupakan tokoh yang telah merancang ejaan ini. Van Ophuijsen tidak sendirian, ia dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Usaha ini tidaklah sia-sia karena ejaan ini ditetapkan pada tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan ini, yaitu  huruf j, misalnya jang, pajah, sajang, dsb.  huruf oe, misalkan goeroe, itoe, oemoer, dsb.  tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, misalkan ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dinamai’, dsb.
  • 18. USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA 2. Ejaan Soewandi • Ejaan ini dipilih pemerintah Indonesia di masa-masa awal kemerdekaan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen. Ejaan ini resmi menggantikan ejaan Van Ophuijsen pada tanggal 19 Maret 1947. Karena berdekatan dengan proklamasi, ejaan ini disebut Ejaan Republik. Penamaan ini sekaligus menunjukkan semangat kemerdekaan yang baru berumur hamper dua tahun. Ciri-ciri ejaan ini yaitu huruf oe diganti dengan u, misalkan guru, itu, umur, dsb. bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, misalkan tak, pak, rakjat, dsb. kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, misalkan kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an awalan di- dan kata depan di ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya, misalkan dipasar, dipukul, dibaca
  • 19. USAHA PENYEMPURNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA 3. Ejaan Melindo • Melindo merupakan kepanjangan dari Melayu—Indonesia. Ejaan Melindo ini dikenal pada akhir tahun 1959. Peresmian ejaan ini batal karena faktor perkembangan politik pada tahun-tahun berikutnya. Ejaan dengan nama Melayu—Indonesia ini tentu tidak hanya berkaitan dengan Republik Indonesia, melainkan juga dengan negeri tetangga kawasan Melayu, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam. 4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) • Ejaan bahasa Indonesia yang hingga kini masih berlaku adalah ejaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Lebih dari 30 tahun ejaan ini dipertahankan. Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia, yaitu almarhum Presiden Soeharto. Peresmian ini dikuatkan dengan Putusan Presiden No. 57 Tahun 1972.