SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
KAJIAN WACANA


       TUGAS LAPORAN BACAAN

        DISCOURSE ANALYSIS

            CHAPTER I

          INTRODUCTION

        BARBARA JOHNSTONE




          OKTARI ANELIYA

             1206335685




    PROGRAM STUDI LINGUISTIK
       PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
      UNIVERSITAS INDONESIA
               2013
Kajian wacana
                                 (Barbara Johnston)


       Wacana dapat diartikan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk bahasa baik
itu lisan, tulisan, dan bahasa isyarat. Kata kajian dalam kajian wacana merupakan
suatu proses analitis dalam mengkaji struktur bahasa dan penggunaannya. Kajian
wacana secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha mengkaji bahasa yang dillihat
dari struktur maupun bentuknya dan pengaruh penggunaan bahasanya. Kajian wacana
mengkaji penggunaan bahasa sehari-hari. Beberapa penulis mengatakan telah
melakukan analisis wacana dalam penelitiannya seperti perbedaan bahasa Jepang dan
bahasa Inggris, cara pemberitaan sebuah skandal dalam penjara di Inggris, puisi, dan
ekspresi identitas dalam tulisan siswa di Athabaskan. Dari beberapa penelitian
tersebut kita dapat mengetahui bahwa kajian wacana dapat digunakan dalam berbagai
macam kasus penelitian lalu yang menjadi benang merah dalam kajian-kajian
tersebut yaitu objek analisanya merupakan penggunaan bahasa dan pengaruhnya yang
kemudian dihubungkan dengan berbagai teori sesuai dengan disiplin ilmu yang
berkaitan.
       Kajian wacana membantu menjawab berbagai pertanyaan mengenai peran
bahasa dalam kognisi manusia, seni, dan kehidupan sosial. Johnstone (2002:7)
mengatakan jika ingin memahami manusia harus mengerti wacana. Hal tersebut ada
benarnya karena manusia selalu berwacana dan kajian wacana mengetahui hal-hal
seperti hubungan sosial antar manusia dan identitas diri. Unit analisis dalam kajian
wacana dapat berupa transkrip audio, dokumen tertulis, rekaman percakapan dll.
Pertanyaan dasar yang muncul mengenai data-data tersebut yaitu ”mengapa teks
berbentuk seperti ini? Mengapa tidak dalam bentuk lain? Mengapa kata-kata tertentu
ada dalam susunan tertentu?” dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka
kita perlu mengetahui tentang isi dari teks tersebut, siapa yang mengatakannya atau
menulisnya, kepada siapa teks tersebut ditujukan, apa tujuan teks tersebut, bagaimana
teks tersebut cocok dengan penerima teks, dan media apa yang harus digunakan
dalam memproduksi teks tersebut.
       Sebelum menganalisis wacana, hendaknya kita mempertimbangkan metode
yang digunakan, apa pertanyaan penelitiannya, dan bagaimana menjawab pertanyaan
tersebut. Seperti yang telah dikemukakan diatas, dalam kajian wacana kita berusaha
mengupas suatu wacana dari berbagai perspektif. Johnstone mengelompokkan jenis
pertanyaan yang harus diteliti dalam kajian wacana.           Hal tersebut membantu
memastikan kita tidak hanya sekedar mencari apa yang kita harapkan namun akan
menghasilkan suatu analisa yang berasal dari beragam dimensi mengenai mengapa
bahasa berbunyi, terlihat, dan berbentuk seperti itu. Pertanyaan-pertanyaan ini juga
akan menghasilkan suatu analisis yang sistematis. Namun pertanyaan-pertanyaan ini
tidak harus diikuti secara berurutan karena tidak ada aturan yang ajeg dalam hal ini.
       Terdapat enam kategori pertanyaan mengenai teks. Tiap pertanyaan
berhubungan dengan konteks membentuk teks dan teks membentuk konteks. Kategori
yang pertama yaitu wacana dan interpretasinya dibentuk oleh dunia dan wacana dan
interpretasinya membentuk dunia. Hal tersebut berarti wacana dibentuk oleh
gambaran hal-hal yang ada di dunia dan begitu juga sebaliknya gambaran hal-hal di
dunia ini membentuk wacana. Kategori yang kedua yaitu wacana dibentuk oleh
bahasa dengan segala keterbatasannya dan wacana membentuk bahasa. Kategori yang
ketiga yaitu wacana dibentuk oleh peserta dan wacana membentuk peserta. Hal
tersebut berarti pembicara, penulis, pendengar, dan pembaca memiliki peran dalam
membentuk dan terbentuknya wacana. Wacana terbentuk dengan mempertimbangkan
kepada siapa wacana tersebut ditujukan. Bahasa yang digunakan untuk kelompok
orang dewasa akan berbeda dengan bahasa untuk anak-anak.
       Kategori yang keempat yaitu wacana dibentuk oleh wacana terdahulu dan
wacana membentuk wacana yang akan datang. Dalam hal ini, Johnstone mengatakan
adanya interteks yang menghubungkan teks satu dengan teks lainnya memungkinkan
kita dalam menafsirkan wacana baru. Pegetahuan yang telah diperoleh seseorang akan
membatu dalam memahami suatu wacana. Kategori yang kelima yaitu wacana
dibentuk oleh media dan wacana membentuk kemungkinan medianya. Hal tersebut
berarti media seperti suara dan gambar turut berperan dalam pembentukan wacana.
Dalam penyajiannya wacana memungkinkan menggunakan gambar, simbol, ataupun
foto karena media-media tersebut dapat memberikan arti maupun menguatkan suatu
pesan dalam wacana. Dalam mengkaji hal tersebut kita memerlukan teori-teori dalam
bidang semiotika. Kategori yang terakhir yaitu wacana dibentuk oleh tujuan dan
wacana membentuk kemungkinan tujuannya. Tujuan seperti memberikan edukasi
kepada pembaca maupun pendengar akan memengaruhi bahasa dan pilihan kata yang
digunakan dalam berwacana.
Dalam mengkaji wacana, data yang digunakan yaitu segala bentuk komunikasi
yang digunakan oleh manusia. Jika bentuk komunikasi berbentuk lisan, maka harus
diubah bentuknya menjadi tulisan dengan cara transkripsi. Namun dalam mengubah
wacan lisan menjadi wacana tulisan (transkrip) tidak semua ujaran ditulis melainkan
bagian yang menjadi fokus peneliti yang dituliskan. Oleh karena itu dalam
mentraskripsi harus akurat, mengikutserkakan apa yang harus diikutserkatan dan
membuang hal-hal yang mengganggu karena terlalu banyak informasi dalam transkrip
akan berpotensi menimbulkan kesalahan. Dalam mengkaji wacana hendaknya
mengupas seluruh aspek dalam wacana tersebut mulai dari bentuk bahasanya sampai
melihat konteksnya seperti yang telah disebutkan dalam enam kategori yang
dikemukakan oleh Johnstone. Dalam hal mengkaji wacana pun akan selalu terdapat
banyak jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai
manusia dan bahasa.
       Seluruh penelitian kajian wacana, dengan beragam pertanyaan penelitian, akan
menghasilkan suatu deskripsi. Hal tersebut dikarenakan dalam kajian wacana hal
terpenting yaitu mendeskripsikan teks dan bagaimana teks itu terbentuk. Oleh karena
itu penelitian kajian wacana merupakan analisis deskriptif. Penelitian kajian wacana
banyak digunakan dengan tujuan kritis. Hal tersebut berarti banyak peneliti dari
bidang humaniora dan ilmu pengetahuan sosial menjadi kritis dalam memproduksi
suatu deskripsi yang koheren serta valid secara ilmiah dan kritis dalam status ganda
sosial dan berkepentingan dalam hasil kerjanya digunakan untuk mengubah kearah
yang lebih baik. Oleh karena itu seorang analis wacana harus memiliki pandangan
yang kritis dalam memahami wacana dan dalam proses analisa dalam penelitiannya.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Speech event and Speech Act
Speech event and Speech ActSpeech event and Speech Act
Speech event and Speech Act
Karlina Zimoe
 
Linguistic environment
Linguistic environmentLinguistic environment
Linguistic environment
Tony Kazanjian
 
Sociolinguistics : Language Change
Sociolinguistics : Language ChangeSociolinguistics : Language Change
Sociolinguistics : Language Change
Athira Uzir
 
TEFL - The Audiolingual Method
TEFL - The Audiolingual MethodTEFL - The Audiolingual Method
TEFL - The Audiolingual Method
Sheila Wijayanti
 
Transitivity analysis by i wayan suryasa
Transitivity analysis  by i wayan suryasaTransitivity analysis  by i wayan suryasa
Transitivity analysis by i wayan suryasa
STMIK STIKOM - Bali
 

Mais procurados (20)

Style and register in sociolinguistics
Style and register in sociolinguistics Style and register in sociolinguistics
Style and register in sociolinguistics
 
Speech event and Speech Act
Speech event and Speech ActSpeech event and Speech Act
Speech event and Speech Act
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Linguistic environment
Linguistic environmentLinguistic environment
Linguistic environment
 
Sociolinguistics : Language Change
Sociolinguistics : Language ChangeSociolinguistics : Language Change
Sociolinguistics : Language Change
 
Instrumen penilaian listening
Instrumen penilaian listening Instrumen penilaian listening
Instrumen penilaian listening
 
Genre based instruction
Genre based instructionGenre based instruction
Genre based instruction
 
vocabulary testing
vocabulary testingvocabulary testing
vocabulary testing
 
Social Influences On Second Language Learning ( Applied Linguistics)
Social Influences On Second Language Learning ( Applied Linguistics)Social Influences On Second Language Learning ( Applied Linguistics)
Social Influences On Second Language Learning ( Applied Linguistics)
 
An error analysis of presentation
An error analysis of presentationAn error analysis of presentation
An error analysis of presentation
 
TEFL - The Audiolingual Method
TEFL - The Audiolingual MethodTEFL - The Audiolingual Method
TEFL - The Audiolingual Method
 
Language fuctions
Language fuctionsLanguage fuctions
Language fuctions
 
Language descriptions
Language descriptionsLanguage descriptions
Language descriptions
 
Microsocial and macrosocial factors
Microsocial and macrosocial factorsMicrosocial and macrosocial factors
Microsocial and macrosocial factors
 
Task based syllabus
Task based syllabusTask based syllabus
Task based syllabus
 
Social factors and second language acquistion
Social factors and second language acquistionSocial factors and second language acquistion
Social factors and second language acquistion
 
Metode dan teknik
Metode dan teknikMetode dan teknik
Metode dan teknik
 
Transitivity analysis by i wayan suryasa
Transitivity analysis  by i wayan suryasaTransitivity analysis  by i wayan suryasa
Transitivity analysis by i wayan suryasa
 
Second Language Acquisition (SLA)
Second Language Acquisition (SLA) Second Language Acquisition (SLA)
Second Language Acquisition (SLA)
 
Speech acts theory in sociolinguistics
Speech acts theory in sociolinguistics Speech acts theory in sociolinguistics
Speech acts theory in sociolinguistics
 

Destaque

Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
Antis Art's
 
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
rully2012
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
febrino
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacana
Aza Bella
 

Destaque (20)

Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana Ruang lingkup wacana
Ruang lingkup wacana
 
Makalah wacana
Makalah wacanaMakalah wacana
Makalah wacana
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
 
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonanProblematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
Problematika pelafalan bahasa indonesia pada fonem vokal dan konsonan
 
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
1 manajemen-dan-ruang-lingkupnya
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
Aditya hadi s
Aditya hadi sAditya hadi s
Aditya hadi s
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnyaMakalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnya
 
Pengertian wacana
Pengertian wacanaPengertian wacana
Pengertian wacana
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Tgs b.i ..
Tgs b.i ..Tgs b.i ..
Tgs b.i ..
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia Paragraf bahasa indonesia
Paragraf bahasa indonesia
 
Tesis agussalim
Tesis agussalimTesis agussalim
Tesis agussalim
 
Tatabahasa wacana
Tatabahasa wacanaTatabahasa wacana
Tatabahasa wacana
 

Semelhante a Kajian wacana (Barbara Johnstone)

Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
juniato
 
Paper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse AnalysisPaper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse Analysis
juniato
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
juniato
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
busitisahara
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
busitisahara
 
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
juniato
 

Semelhante a Kajian wacana (Barbara Johnstone) (20)

Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
 
Paper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse AnalysisPaper 1 Discourse Analysis
Paper 1 Discourse Analysis
 
Discourse Analysis
Discourse AnalysisDiscourse Analysis
Discourse Analysis
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Makalah Discourse analysis
 Makalah Discourse analysis Makalah Discourse analysis
Makalah Discourse analysis
 
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistikPengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
Pengertian dan ruang lingkup kajian psikolinguistik
 
makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif makalah Transformasi generatif
makalah Transformasi generatif
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
 
Wacana Berita Pada Siaran Pawartos Jawi Tengah dengan Topik Penghapusan Sekol...
Wacana Berita Pada Siaran Pawartos Jawi Tengah dengan Topik Penghapusan Sekol...Wacana Berita Pada Siaran Pawartos Jawi Tengah dengan Topik Penghapusan Sekol...
Wacana Berita Pada Siaran Pawartos Jawi Tengah dengan Topik Penghapusan Sekol...
 
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
 
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
 
Bab viii kti
Bab viii ktiBab viii kti
Bab viii kti
 
Ruj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistikRuj lingusosilinguistik
Ruj lingusosilinguistik
 
B.indo buat besok copy
B.indo buat besok   copyB.indo buat besok   copy
B.indo buat besok copy
 
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKAUAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
UAS FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA
 
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptxSOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
SOSIOLINGUISTIK PRESENTASI PBSI 23ppt.pptx
 

Mais de Oktari Aneliya

teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
Oktari Aneliya
 
Listening to transactional discourse
Listening to transactional discourseListening to transactional discourse
Listening to transactional discourse
Oktari Aneliya
 
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Oktari Aneliya
 
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uasKebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Oktari Aneliya
 
Sejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uasSejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uas
Oktari Aneliya
 
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasKebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Oktari Aneliya
 
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahStrukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Oktari Aneliya
 
Ecological anthropology
Ecological anthropologyEcological anthropology
Ecological anthropology
Oktari Aneliya
 
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaSemiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Oktari Aneliya
 
Ideologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisiIdeologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisi
Oktari Aneliya
 
Classroom based assessment finass
Classroom based assessment finassClassroom based assessment finass
Classroom based assessment finass
Oktari Aneliya
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
Oktari Aneliya
 
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign" Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Oktari Aneliya
 

Mais de Oktari Aneliya (17)

teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
 
Makalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politenessMakalah sociolinguistics politeness
Makalah sociolinguistics politeness
 
Listening to transactional discourse
Listening to transactional discourseListening to transactional discourse
Listening to transactional discourse
 
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
Analisis wacana kritis (awk) terhadap iklan televisi provider 3
 
Standardisasi bahasa
Standardisasi bahasaStandardisasi bahasa
Standardisasi bahasa
 
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uasKebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
Kebudayaan sebagai sistem adaptasi uas
 
Sejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uasSejarah sebagai kajian budaya uas
Sejarah sebagai kajian budaya uas
 
Semiotik uas
Semiotik uasSemiotik uas
Semiotik uas
 
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uasKebudayaan sebagai sistem struktural uas
Kebudayaan sebagai sistem struktural uas
 
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarahStrukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
Strukturalisme dalam perkembangan ilmu sejarah
 
Ecological anthropology
Ecological anthropologyEcological anthropology
Ecological anthropology
 
Semiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budayaSemiotik dan dinamika sosial budaya
Semiotik dan dinamika sosial budaya
 
Ideologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisiIdeologi dalam pariwara televisi
Ideologi dalam pariwara televisi
 
Esp developing material final
Esp developing material finalEsp developing material final
Esp developing material final
 
Classroom based assessment finass
Classroom based assessment finassClassroom based assessment finass
Classroom based assessment finass
 
karya sastra minangkabau
karya sastra minangkabaukarya sastra minangkabau
karya sastra minangkabau
 
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign" Discourse Analysis of "Dove Campaign"
Discourse Analysis of "Dove Campaign"
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Kajian wacana (Barbara Johnstone)

  • 1. KAJIAN WACANA TUGAS LAPORAN BACAAN DISCOURSE ANALYSIS CHAPTER I INTRODUCTION BARBARA JOHNSTONE OKTARI ANELIYA 1206335685 PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM MAGISTER FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2013
  • 2. Kajian wacana (Barbara Johnston) Wacana dapat diartikan sebagai sarana komunikasi dalam bentuk bahasa baik itu lisan, tulisan, dan bahasa isyarat. Kata kajian dalam kajian wacana merupakan suatu proses analitis dalam mengkaji struktur bahasa dan penggunaannya. Kajian wacana secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha mengkaji bahasa yang dillihat dari struktur maupun bentuknya dan pengaruh penggunaan bahasanya. Kajian wacana mengkaji penggunaan bahasa sehari-hari. Beberapa penulis mengatakan telah melakukan analisis wacana dalam penelitiannya seperti perbedaan bahasa Jepang dan bahasa Inggris, cara pemberitaan sebuah skandal dalam penjara di Inggris, puisi, dan ekspresi identitas dalam tulisan siswa di Athabaskan. Dari beberapa penelitian tersebut kita dapat mengetahui bahwa kajian wacana dapat digunakan dalam berbagai macam kasus penelitian lalu yang menjadi benang merah dalam kajian-kajian tersebut yaitu objek analisanya merupakan penggunaan bahasa dan pengaruhnya yang kemudian dihubungkan dengan berbagai teori sesuai dengan disiplin ilmu yang berkaitan. Kajian wacana membantu menjawab berbagai pertanyaan mengenai peran bahasa dalam kognisi manusia, seni, dan kehidupan sosial. Johnstone (2002:7) mengatakan jika ingin memahami manusia harus mengerti wacana. Hal tersebut ada benarnya karena manusia selalu berwacana dan kajian wacana mengetahui hal-hal seperti hubungan sosial antar manusia dan identitas diri. Unit analisis dalam kajian wacana dapat berupa transkrip audio, dokumen tertulis, rekaman percakapan dll. Pertanyaan dasar yang muncul mengenai data-data tersebut yaitu ”mengapa teks berbentuk seperti ini? Mengapa tidak dalam bentuk lain? Mengapa kata-kata tertentu ada dalam susunan tertentu?” dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut maka kita perlu mengetahui tentang isi dari teks tersebut, siapa yang mengatakannya atau menulisnya, kepada siapa teks tersebut ditujukan, apa tujuan teks tersebut, bagaimana teks tersebut cocok dengan penerima teks, dan media apa yang harus digunakan dalam memproduksi teks tersebut. Sebelum menganalisis wacana, hendaknya kita mempertimbangkan metode yang digunakan, apa pertanyaan penelitiannya, dan bagaimana menjawab pertanyaan
  • 3. tersebut. Seperti yang telah dikemukakan diatas, dalam kajian wacana kita berusaha mengupas suatu wacana dari berbagai perspektif. Johnstone mengelompokkan jenis pertanyaan yang harus diteliti dalam kajian wacana. Hal tersebut membantu memastikan kita tidak hanya sekedar mencari apa yang kita harapkan namun akan menghasilkan suatu analisa yang berasal dari beragam dimensi mengenai mengapa bahasa berbunyi, terlihat, dan berbentuk seperti itu. Pertanyaan-pertanyaan ini juga akan menghasilkan suatu analisis yang sistematis. Namun pertanyaan-pertanyaan ini tidak harus diikuti secara berurutan karena tidak ada aturan yang ajeg dalam hal ini. Terdapat enam kategori pertanyaan mengenai teks. Tiap pertanyaan berhubungan dengan konteks membentuk teks dan teks membentuk konteks. Kategori yang pertama yaitu wacana dan interpretasinya dibentuk oleh dunia dan wacana dan interpretasinya membentuk dunia. Hal tersebut berarti wacana dibentuk oleh gambaran hal-hal yang ada di dunia dan begitu juga sebaliknya gambaran hal-hal di dunia ini membentuk wacana. Kategori yang kedua yaitu wacana dibentuk oleh bahasa dengan segala keterbatasannya dan wacana membentuk bahasa. Kategori yang ketiga yaitu wacana dibentuk oleh peserta dan wacana membentuk peserta. Hal tersebut berarti pembicara, penulis, pendengar, dan pembaca memiliki peran dalam membentuk dan terbentuknya wacana. Wacana terbentuk dengan mempertimbangkan kepada siapa wacana tersebut ditujukan. Bahasa yang digunakan untuk kelompok orang dewasa akan berbeda dengan bahasa untuk anak-anak. Kategori yang keempat yaitu wacana dibentuk oleh wacana terdahulu dan wacana membentuk wacana yang akan datang. Dalam hal ini, Johnstone mengatakan adanya interteks yang menghubungkan teks satu dengan teks lainnya memungkinkan kita dalam menafsirkan wacana baru. Pegetahuan yang telah diperoleh seseorang akan membatu dalam memahami suatu wacana. Kategori yang kelima yaitu wacana dibentuk oleh media dan wacana membentuk kemungkinan medianya. Hal tersebut berarti media seperti suara dan gambar turut berperan dalam pembentukan wacana. Dalam penyajiannya wacana memungkinkan menggunakan gambar, simbol, ataupun foto karena media-media tersebut dapat memberikan arti maupun menguatkan suatu pesan dalam wacana. Dalam mengkaji hal tersebut kita memerlukan teori-teori dalam bidang semiotika. Kategori yang terakhir yaitu wacana dibentuk oleh tujuan dan wacana membentuk kemungkinan tujuannya. Tujuan seperti memberikan edukasi kepada pembaca maupun pendengar akan memengaruhi bahasa dan pilihan kata yang digunakan dalam berwacana.
  • 4. Dalam mengkaji wacana, data yang digunakan yaitu segala bentuk komunikasi yang digunakan oleh manusia. Jika bentuk komunikasi berbentuk lisan, maka harus diubah bentuknya menjadi tulisan dengan cara transkripsi. Namun dalam mengubah wacan lisan menjadi wacana tulisan (transkrip) tidak semua ujaran ditulis melainkan bagian yang menjadi fokus peneliti yang dituliskan. Oleh karena itu dalam mentraskripsi harus akurat, mengikutserkakan apa yang harus diikutserkatan dan membuang hal-hal yang mengganggu karena terlalu banyak informasi dalam transkrip akan berpotensi menimbulkan kesalahan. Dalam mengkaji wacana hendaknya mengupas seluruh aspek dalam wacana tersebut mulai dari bentuk bahasanya sampai melihat konteksnya seperti yang telah disebutkan dalam enam kategori yang dikemukakan oleh Johnstone. Dalam hal mengkaji wacana pun akan selalu terdapat banyak jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan mengenai manusia dan bahasa. Seluruh penelitian kajian wacana, dengan beragam pertanyaan penelitian, akan menghasilkan suatu deskripsi. Hal tersebut dikarenakan dalam kajian wacana hal terpenting yaitu mendeskripsikan teks dan bagaimana teks itu terbentuk. Oleh karena itu penelitian kajian wacana merupakan analisis deskriptif. Penelitian kajian wacana banyak digunakan dengan tujuan kritis. Hal tersebut berarti banyak peneliti dari bidang humaniora dan ilmu pengetahuan sosial menjadi kritis dalam memproduksi suatu deskripsi yang koheren serta valid secara ilmiah dan kritis dalam status ganda sosial dan berkepentingan dalam hasil kerjanya digunakan untuk mengubah kearah yang lebih baik. Oleh karena itu seorang analis wacana harus memiliki pandangan yang kritis dalam memahami wacana dan dalam proses analisa dalam penelitiannya.