SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
PERENCANAAN WAKTU
DAN JARINGAN KERJA
• Pengelola proyek selalu ingin mencari metode
yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan
waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah
kegiatan dan kompleksitas proyek yang
cenderung bertambah. Usaha tersebut
membuahkan hasil dengan ditemukannya
Metode Bagan Balok (Bar Chart) dan Analisa
jaringan kerja (network analysis).
• Kedua metode tersebut, diawali dengan bagan
balok .
• Sampai diperkenalkannya metode bagan balok
oleh H.L Gantt pada tahun 1917,dianggap belum
pernah ada prosedur yang sistematis dan analitis
dalam aspek perencanaan dan pengendalian
proyek.
• Bagan balok disusun dengan maksud
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam
merencanakan suatau kegiatan,yang terdiri dari
waktu mulai,waktu penyelesaian .
• Bagan balok mudah dibuat dan dipahami
sehingga amat berguna sebagai alat komunikasi
dalam penyelenggaraan proyek.
MENYUSUN BAGAN BALOK
• Bagan balok dapat dibuat secara manual atau
dengan menggunakan komputer. Bagan ini
tersusun pada koordinat x dan y .Pada sumbu
tegak lurus x,dicatat pekerjaan atau elemen
atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup
suatu proyek, dan gambar sebagai balok.
Sedangkan pada sumbu horisontal Y, tertulis
satuan waktu ,misalnya hari, minggu atau
bulan .
• Disini, waktu mulai dan waktu akhir masing-
masing pekerjaan adalah ujung kiri dan kanan
dari balok-balok yang bersangkutan.
FORMAT YANG LAZIM DIPAKAI
• Pada bagian atas format berisi keterangan
singkat proyek antara lain pemilik
proyek,lokasi,nomor kontrak,dan tanggal
pembaharuan.
• Setelah diuraikan menjadi komponen –
komponen yang bersangkutan dan ditentukan
urutan pelaksanaan pekerjaannya,kemudian
diperkirakan kurun waktu yang diperlukan .
• Pada waktu pelaporan, misalnya pada akhir
bulan, dibandingkan antara kenyataan dengan
rencana,seperti diperlihatkan pada tabel 12-2.
• Setelah dimasukkan keterangan dari tabel 12-
2 maka tersusun bagan balok seperti gambar
12-1.
• pekerjaan terlambat mulai (b,d), tepat waktu
(a,c,e).dan terlambat selesai (c dan d).Sedang
pekerjaan e pada saat laporan belum diketahu kapan
selesainya.
Keunggulan dan kelemahan
• Dari uraian dan contoh-contoh diatas, terlihat
bahwa metode bagan balok mudah dibuat dan
dipahami.
• Metode ini sangat berfaedah sebagai alat
perencana dan komunikasi.
Metode bagan balok terbatas karena
kendala-kendala berikut:
• Tidak menunjukkan secara spesifik gejala ketrgantungan
antara satu kegiatan dengan yang lain, sehingga sulit untuk
mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan
satu kegiatan terhadap terhadap jadwal keseluruhan
proyek.
• Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan
(updating), karena umumnya harus dilakukan dengan
membuat bagan balok baru, padahal tanpa adanya
pembaruan segera menjadi “kuno” dan menurun daya
gunanya.
• Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih – lebih
yang bersifat kompleks, penggunaan bagan balok akan
mengahdapi kesulitan.
JARINGAN KERJA
• Dari penyusunan jadwal ,jaringan kerja dipandang
sebagai satu langkah penyempurnaan metode bagan
balok,karena dapat memberi jawaban atas pertanyaan
– pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode
tersebut , seperti:
• Berapa lama perkiaraan kurun waktu penyelesaian
proyek.
• Kegiatan – kegiatan mana yang bersifat kritis dalam
hubungannya dengan penyelesaian proyek.
• Apabila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan
kegiatan tertentu,bagaimana pengaruhnya terhadap
sasaran jadwal penyelesaian proyek secara
menyeluruh.
Disamping itu jaringan kerja berguba
untuk;
• Menyusun urutan kegiatan proyek yang
memiliki sejumlah besar komponen dengan
hubungan ketergantungan yang kompleks.
• Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling
ekonomis
• Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan
sumberdaya.
• Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja yang
amat luas pemakaiannya adalah metode jalur
kritis(Critical Path Method – CPM), Teknik Evaluasi dan
Review Proyek (Project evaluation and review
Technique – PERT) dapat dipakai memperkirakan waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
• Metode jaringan kerja memperkenalkan menjelang
akhir dekade 1950-an, oleh suatu tim engineer dan
ahlimatematika dari perusahaan Du-Pont bekerja sana
dengan Rand Corporation, Dalam usaha
mengembangkan suatau sistem kontrol manajemen.
Sistem ini dimaksudkan untuk merencanakan dan
mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki
hubungan ketergantungan yang kompleks dalam
masalah desain-engineering, konstruksi, dan
pemeliharaan.
• Sistem tersebut kemudian dikenal sebagai
metode jalur kritis .
• Pada waktu yang hampir bersamaan, secara
terpisah dinas angkatan laut amerika serikat
mengembangkan pula sistem kontrol
manajemen dalam rangka mengelola proyek
pembuatan peluru kendali polaris .
• Proyek ini melibatkan ribuan konsultan desain
enginering, sub-kontraktor , supplier, berbagai
jawatan pemerintah dan sosial.
• Sistem kontrol tersebut yang dinamakan teknik evaluasi
dan review proyek (Project evaluation and review
technique –PERT)
• Meskipun sistem ini dikembangkan secara terpisah
oleh pelaku yang berlainan namuan hasilnya memiliki
banyak kesamaan.
• Keduanya memakai penyajian secara grafis dengan
memakai diagram anak panah ,lingkaran serta kaidah
kaidah dasar logika ketergantungan dalam menyusun
urutan kegiatan.
• Perbedaan yang subtansial terletak dalam
memperkirakan kurun waktu kegiatan.
• PERT memakai 3 angka sistematis bagi setiap
kegiatan,yaitu optimistik,pesimistik, dan paling
mungkin.
• PERT Bermaksud menampung adanya unsur-
unsur yang belum pasti , kemudian
menganalisis kemungkinan – kemungkinan
sejauh mana proyek menyimpang atau
memenuhi sasaran jadwal penyelesaian.
• PERT digunakan dalam bidang penelitian dan
pengembangan .
• CPM menggunakan satu angka estimasi dan
dalam praktek lebih banyak dipergunakan
oleh kalangan industri atau proyek – priyek
enginering konstruksi.
SISTEMATIKA LENGKAP
• Sistematika lengkap dari proses menyusun
jaringan adalah sebagai berikut :
MENGIDENTIFIKASI DAN
MENGURAIKAN LINGKUP PROYEK
• Seperti telah disinggung diatas, langkah awal
membuat jaringan kerja adalah mengkaji
lingkup proyek, kemudian menguraikan
menjadi komponen – komponennya untuk
meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu
kegiatan dan logika ketergantungan diantara
kegiatan – kegiatan tersebut.
Identik dengan proses membuat
perkiraan biaya
• Tujuan memecah lingkup proyek menjadi
komponen-komponennya antara lain untuk
meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu
penyelesaian proyek.
• Dasar pemikiran ini identik dengan pemikiran
pada proses membuat perkiraan biaya ,yaitu akan
diperoleh angka yang lebih akurat bila dilakukan
dengan menganalisis komponen-komponen
secara lebih terperinci ,dibanding dengan
perkiraan langsung satu lingkup proyek utuh
tanpa memecah dan menganilisisnya terlebih
dahulu.
• Dengan memakai analogi yang sama, maka
perkiraan total waktu penyelesaian proyek
dikerjakan dengan cara memecah lingkup
proyek menjadi komponen – komponennya.
• Setelah dicapai kerincian yang diinginkan,
maka ditentukan perkiraan kurun waktu bagi
komponen – komponen tersebut dan disusun
kembali menjadi jaringan kerja ,dengan
memperhatikan urutan ketergantungan.
• Setelah tersusun jaringan kerja,barulah pada
langkah selanjutnya dihitung total waktu
penyelesaian proyek.
TERMINOLOGI DAN KAIDAH DASAR
• Kegiatan pada anak panah, atau activity on
arrow (AOA). Disini kegiatan digambarkan
sebagai anak panah yang menghubungkan
dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa.
• Ekor anak panah merupakan awal dan
ujungnya merupakan akhir kegiatan.
• Nama dan kurun waktu kegiatan berturut-
turut ditulis diatas dan dibawah anak panah,
seperti terlihat pada gbr.12-13a
• Kegiatan ditulis didalam kotak atau lingkaran yang
disebut, activity on node (AON).
• Anak panah hanya menjelaskan hubungan
ketergantungan diantara kegiatan – kegiatan,
seperti terlihat pada 12-13 b
• Metode CPM dan PERT termasuk dalam
klasifikasi AOA sedangkan metode PDM
adalah AON.
• Kegiatan(activity) Analisi jaringan kerja
memecah lingkup proyek menjadi kegiatan-
kegiatan yang merupakan komponennya.
• Peristiwa atau kejadian (event),dan mile stone
adalah satu titik waktu dimana semua
kegiatan-kegiatan sebelumnya (predecessor)
sudah selesai.
• Node I dan node j node yang berada diekor
anak panah dalah node I ,sedang yang
dikepala anak panah adalah node j .tetapi
node j akan menjadi node I untuk kegiatan
berikutnya.
• Dummy adalah anak panah yang menjelaskan
hubungan ketergantungan antara dua
kegiatan,tidak memerlukan sumber daya dan
tidak membutuhkan waktu.
BEBERAPA PEGANGAN DALAM
MENGGAMBAR JARINGAN KERJA
• Lukisan anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan
dan garis putus untuk dummy.
• Dalam menggambar anak panah ,usahakan ada bagian yang
mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun
waktu.
• Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah ,sedangkan
kurun waktu dibawahnya.
• Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.
• Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada
hubungannya dengan lamanya kurun waktu.
• Peristiwa atau kejadian dilukiskan sebagai lingkaran,dengan
nomor yang bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.
• Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah
kiri.
MENGGAMBAR JARINGAN KERJA
• Dummy
• Agar terlihat adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa
(event) maka diadakan “kegiatan fiktif” yang disebut dummy.
• Dummy diperlukan untuk memperlihatkan hubungan
ketergantungannya yang ada diantaranya. Gbr.12-4
• Kegiata A dan B harus selesai sebelum C dapat dimulai. Sedangkan
D dapat dimulai segera setelah B selesai dan tidak bergantung
dengan A.
• Contoh jaringan kerja dengan suatu dummy.
• Suatu proyek pengadaan generator listrik terdiri
dari komponen – komponen pada tabel 12-4.
KETERGANTUNGAN ALAMIAH DAN
KETERGANTUNGAN SUMBER DAYA
• Ketergantungan alamiah
• Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat
kegiatan itu sendiri,misalnya pada contoh diatas
,kegiatan menaikkan atap belum dapat dilakukan
sebelum pekerjaan mendirikan tiang penyangga
diselesaiakan.
• Ketergantungan sumber daya
• Jenis lain dari ketergantungan adalah ketergantungan
sumber daya . Sebagai contoh pekerjaan membuat
pondasi tidak dapat dilakukan bersamaan waktunya
dengan pekerjaan pabrikasi tiang atau kerangka atap
,karena kurangnya tenaga kerja,sehingga harus
dilakukan secara berurutan atau seri.
PERTANYAAN YANG MEMBANTU
• Usaha menyusun kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan akan dipermudah dengan
mencoba menjawab pertanyaan sebagai berikut:
• Kegiatan apa yang dilakukan terlebih dahulu
• Mana kegiatan berikutnya yang akan dikerjakan
• Adakah kegiatan yang dapat berlangsung sejajar
• Perlukah mulainya kegiatan tertentu dengan menunggu yang lain.
METODE, Teknik Perencanaan Waktu
dan Menyusun Jadwal
• Metode Jalur kritis (CPM)
• Pada metode cpsm dikenal adanya metode jalur kritis
yaitu metode yang memiliki rangkaian komponen –
komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama
dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek
yang tercepat.
• Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis
dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan
terkhir proyek,karena pada jalur ini terletak kegiatan –
kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan
menyebabkan keterlambatan proyek secara
keseluruhan. Kadang – kadang dijumpai lebih dari ssatu
jalur kritis dalam jaringan kerja.
TERMINOLOGI DAN PERHITUNGA
• TE = E
• Waktu palinga awal peristiawa (node/event)dapat terjadi (
earlies time pf occurance )
• TL = L
• Waktu paling akhir peristiwa bleh terjadi (latest allowable
event /occurance).
• EF
• Waktu selesai paling awal kegiatan (earliest finish time)
• LS
• Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai (latest ollowable
start time) yaitu waktu paling akhir boleh dimulai suatu
kegiatan tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
• LF
• Waktu paling akhir kegiatanboleh selesai
(Latest allowable finish time)
• D
• Adalah kurun waktu suatau kegiatan ,
umumnya dengan satuan waktu
hari,minggu,bulan dan lain – lain.
• Hitungan maju
• Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut
hitungan maju .Berikut ini adalah contoh sederhana untuk maksud diatas,
dengan memakai visualisasi proyek seperti yang terdapat pada gambar 13-
1.
• Pertama – tama perlu diingat kembali aturan atau kaidah dalam menyusun
jariangan kerja.
• Kegiatan 2 – 3 adalah hari ke 2 plus ke-3, sama dengan hari ke-5.
• Berikutnya kegiatan 2-4, kegiatan ini dimulai segera setelah kegiatan 1-2
selesai. Dengan kata lain , waktu mulai paling awal bagi kegiatan 2-4
adalah sama dengan waktu selesai paling awal dari kegiatan 1-2.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Project charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksiProject charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksiMiftakhul Akhyar
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Executive Summary Rancamaya Hotel
Executive Summary Rancamaya HotelExecutive Summary Rancamaya Hotel
Executive Summary Rancamaya Hotel- irwanantyo -
 
Magang presentasi
Magang presentasiMagang presentasi
Magang presentasimazqooo
 
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede AudittaStrategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede AudittaI Gede Auditta
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah ProyekSimon Patabang
 
Dokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan ProyekDokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan ProyekHamka Aminullah
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)Meda Aji Saputro
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSiti Sahati
 
Perancangan arsitektur 3
Perancangan arsitektur 3Perancangan arsitektur 3
Perancangan arsitektur 3Cep40049
 
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerjaBab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerjaAngga Erlangga
 
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
Pemeliharaan dan Perawatan GedungPemeliharaan dan Perawatan Gedung
Pemeliharaan dan Perawatan GedungRafi Perdana Setyo
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja93220872
 
PM quality management
PM quality managementPM quality management
PM quality managementBagus Wahyu
 
PM Scope Management Plan
PM Scope Management PlanPM Scope Management Plan
PM Scope Management PlanBagus Wahyu
 
PM Project communication management plan
PM Project communication management planPM Project communication management plan
PM Project communication management planBagus Wahyu
 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihM Agphin Ramadhan
 

Mais procurados (20)

Project charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksiProject charter pt karyaindo konstruksi
Project charter pt karyaindo konstruksi
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Executive Summary Rancamaya Hotel
Executive Summary Rancamaya HotelExecutive Summary Rancamaya Hotel
Executive Summary Rancamaya Hotel
 
Magang presentasi
Magang presentasiMagang presentasi
Magang presentasi
 
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede AudittaStrategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
Strategi bisnis dan eksekusi strategi bisnis by I Gede Auditta
 
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek4 Sumber Daya Sebuah Proyek
4 Sumber Daya Sebuah Proyek
 
Dokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan ProyekDokumen Perencanaan Proyek
Dokumen Perencanaan Proyek
 
Rumah Layak Huni
Rumah Layak HuniRumah Layak Huni
Rumah Layak Huni
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Perancangan arsitektur 3
Perancangan arsitektur 3Perancangan arsitektur 3
Perancangan arsitektur 3
 
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerjaBab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
Bab e. uraian pendekatan, metodologi dan program kerja
 
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
Pemeliharaan dan Perawatan GedungPemeliharaan dan Perawatan Gedung
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
PM quality management
PM quality managementPM quality management
PM quality management
 
PM Scope Management Plan
PM Scope Management PlanPM Scope Management Plan
PM Scope Management Plan
 
PM Project communication management plan
PM Project communication management planPM Project communication management plan
PM Project communication management plan
 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
 

Semelhante a PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA

CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekKukuh Setiawan
 
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptdokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptFadliST
 
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdfhydra29
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekRif'at Hm
 
Diagram pert oleh Universitas Brawijaya
Diagram pert oleh Universitas BrawijayaDiagram pert oleh Universitas Brawijaya
Diagram pert oleh Universitas BrawijayaJibril Hartri Putra
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKDEDE IRYAWAN
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Penjadwalam proyek perangkat lunak
Penjadwalam proyek perangkat lunakPenjadwalam proyek perangkat lunak
Penjadwalam proyek perangkat lunakegijhilan
 
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxMPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxAhnafGaming
 
191148953 management-proyek-4
191148953 management-proyek-4191148953 management-proyek-4
191148953 management-proyek-4psmakassar
 
H6-Manajemen Proyek.pptx
H6-Manajemen Proyek.pptxH6-Manajemen Proyek.pptx
H6-Manajemen Proyek.pptxNAWidyanahar
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfRiandiAkbar1
 

Semelhante a PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA (20)

CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
 
MPPL-05.pptx
MPPL-05.pptxMPPL-05.pptx
MPPL-05.pptx
 
5 jaringan proyek
5 jaringan proyek5 jaringan proyek
5 jaringan proyek
 
Barchart
BarchartBarchart
Barchart
 
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptdokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
 
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyek
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyek
 
Diagram pert oleh Universitas Brawijaya
Diagram pert oleh Universitas BrawijayaDiagram pert oleh Universitas Brawijaya
Diagram pert oleh Universitas Brawijaya
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
 
Net Work Planning (nwp)
Net Work Planning (nwp)Net Work Planning (nwp)
Net Work Planning (nwp)
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Penjadwalam proyek perangkat lunak
Penjadwalam proyek perangkat lunakPenjadwalam proyek perangkat lunak
Penjadwalam proyek perangkat lunak
 
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxMPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
191148953 management-proyek-4
191148953 management-proyek-4191148953 management-proyek-4
191148953 management-proyek-4
 
H6-Manajemen Proyek.pptx
H6-Manajemen Proyek.pptxH6-Manajemen Proyek.pptx
H6-Manajemen Proyek.pptx
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdf
 
11 biaya dalam proyek
11  biaya dalam proyek11  biaya dalam proyek
11 biaya dalam proyek
 

Mais de tanalialayubi

LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL tanalialayubi
 
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANLINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANtanalialayubi
 
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALJOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALtanalialayubi
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapaltanalialayubi
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapaltanalialayubi
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamtanalialayubi
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluidatanalialayubi
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapaltanalialayubi
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1tanalialayubi
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapaltanalialayubi
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajementanalialayubi
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalantanalialayubi
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapaltanalialayubi
 

Mais de tanalialayubi (20)

LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
LAPORAN PRAKTEK KELISTRIKAN KAPAL
 
LAPORAN KKL 2014
LAPORAN KKL 2014 LAPORAN KKL 2014
LAPORAN KKL 2014
 
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITANLINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
LINES PLAN TANKER SHIP MT ALITAN
 
PROSEDUR LAS
PROSEDUR LASPROSEDUR LAS
PROSEDUR LAS
 
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPALJOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
JOB DIES DAN PENGEDOKAN KAPAL
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung KapalCacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
Cacat Las Pada Pelat Lambung Kapal
 
teknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logamteknologi pengelasan logam
teknologi pengelasan logam
 
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika FluidaDimensi Satuan Mekanika Fluida
Dimensi Satuan Mekanika Fluida
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1Teknik pengelasan kapal jilid 1
Teknik pengelasan kapal jilid 1
 
Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Alat Potong Gas
Alat Potong GasAlat Potong Gas
Alat Potong Gas
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
 
Konst haluan Kapal
Konst haluan KapalKonst haluan Kapal
Konst haluan Kapal
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA

  • 2. • Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cenderung bertambah. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya Metode Bagan Balok (Bar Chart) dan Analisa jaringan kerja (network analysis). • Kedua metode tersebut, diawali dengan bagan balok .
  • 3. • Sampai diperkenalkannya metode bagan balok oleh H.L Gantt pada tahun 1917,dianggap belum pernah ada prosedur yang sistematis dan analitis dalam aspek perencanaan dan pengendalian proyek. • Bagan balok disusun dengan maksud mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatau kegiatan,yang terdiri dari waktu mulai,waktu penyelesaian . • Bagan balok mudah dibuat dan dipahami sehingga amat berguna sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
  • 4. MENYUSUN BAGAN BALOK • Bagan balok dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan komputer. Bagan ini tersusun pada koordinat x dan y .Pada sumbu tegak lurus x,dicatat pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu proyek, dan gambar sebagai balok. Sedangkan pada sumbu horisontal Y, tertulis satuan waktu ,misalnya hari, minggu atau bulan .
  • 5. • Disini, waktu mulai dan waktu akhir masing- masing pekerjaan adalah ujung kiri dan kanan dari balok-balok yang bersangkutan.
  • 6. FORMAT YANG LAZIM DIPAKAI • Pada bagian atas format berisi keterangan singkat proyek antara lain pemilik proyek,lokasi,nomor kontrak,dan tanggal pembaharuan.
  • 7. • Setelah diuraikan menjadi komponen – komponen yang bersangkutan dan ditentukan urutan pelaksanaan pekerjaannya,kemudian diperkirakan kurun waktu yang diperlukan . • Pada waktu pelaporan, misalnya pada akhir bulan, dibandingkan antara kenyataan dengan rencana,seperti diperlihatkan pada tabel 12-2. • Setelah dimasukkan keterangan dari tabel 12- 2 maka tersusun bagan balok seperti gambar 12-1.
  • 8. • pekerjaan terlambat mulai (b,d), tepat waktu (a,c,e).dan terlambat selesai (c dan d).Sedang pekerjaan e pada saat laporan belum diketahu kapan selesainya.
  • 9. Keunggulan dan kelemahan • Dari uraian dan contoh-contoh diatas, terlihat bahwa metode bagan balok mudah dibuat dan dipahami. • Metode ini sangat berfaedah sebagai alat perencana dan komunikasi.
  • 10. Metode bagan balok terbatas karena kendala-kendala berikut: • Tidak menunjukkan secara spesifik gejala ketrgantungan antara satu kegiatan dengan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap terhadap jadwal keseluruhan proyek. • Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan (updating), karena umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok baru, padahal tanpa adanya pembaruan segera menjadi “kuno” dan menurun daya gunanya. • Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih – lebih yang bersifat kompleks, penggunaan bagan balok akan mengahdapi kesulitan.
  • 11. JARINGAN KERJA • Dari penyusunan jadwal ,jaringan kerja dipandang sebagai satu langkah penyempurnaan metode bagan balok,karena dapat memberi jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode tersebut , seperti: • Berapa lama perkiaraan kurun waktu penyelesaian proyek. • Kegiatan – kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek. • Apabila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu,bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek secara menyeluruh.
  • 12. Disamping itu jaringan kerja berguba untuk; • Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks. • Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis • Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumberdaya.
  • 13. • Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja yang amat luas pemakaiannya adalah metode jalur kritis(Critical Path Method – CPM), Teknik Evaluasi dan Review Proyek (Project evaluation and review Technique – PERT) dapat dipakai memperkirakan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan. • Metode jaringan kerja memperkenalkan menjelang akhir dekade 1950-an, oleh suatu tim engineer dan ahlimatematika dari perusahaan Du-Pont bekerja sana dengan Rand Corporation, Dalam usaha mengembangkan suatau sistem kontrol manajemen. Sistem ini dimaksudkan untuk merencanakan dan mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki hubungan ketergantungan yang kompleks dalam masalah desain-engineering, konstruksi, dan pemeliharaan.
  • 14. • Sistem tersebut kemudian dikenal sebagai metode jalur kritis . • Pada waktu yang hampir bersamaan, secara terpisah dinas angkatan laut amerika serikat mengembangkan pula sistem kontrol manajemen dalam rangka mengelola proyek pembuatan peluru kendali polaris . • Proyek ini melibatkan ribuan konsultan desain enginering, sub-kontraktor , supplier, berbagai jawatan pemerintah dan sosial.
  • 15. • Sistem kontrol tersebut yang dinamakan teknik evaluasi dan review proyek (Project evaluation and review technique –PERT) • Meskipun sistem ini dikembangkan secara terpisah oleh pelaku yang berlainan namuan hasilnya memiliki banyak kesamaan. • Keduanya memakai penyajian secara grafis dengan memakai diagram anak panah ,lingkaran serta kaidah kaidah dasar logika ketergantungan dalam menyusun urutan kegiatan. • Perbedaan yang subtansial terletak dalam memperkirakan kurun waktu kegiatan. • PERT memakai 3 angka sistematis bagi setiap kegiatan,yaitu optimistik,pesimistik, dan paling mungkin.
  • 16. • PERT Bermaksud menampung adanya unsur- unsur yang belum pasti , kemudian menganalisis kemungkinan – kemungkinan sejauh mana proyek menyimpang atau memenuhi sasaran jadwal penyelesaian. • PERT digunakan dalam bidang penelitian dan pengembangan . • CPM menggunakan satu angka estimasi dan dalam praktek lebih banyak dipergunakan oleh kalangan industri atau proyek – priyek enginering konstruksi.
  • 17. SISTEMATIKA LENGKAP • Sistematika lengkap dari proses menyusun jaringan adalah sebagai berikut :
  • 18. MENGIDENTIFIKASI DAN MENGURAIKAN LINGKUP PROYEK • Seperti telah disinggung diatas, langkah awal membuat jaringan kerja adalah mengkaji lingkup proyek, kemudian menguraikan menjadi komponen – komponennya untuk meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu kegiatan dan logika ketergantungan diantara kegiatan – kegiatan tersebut.
  • 19. Identik dengan proses membuat perkiraan biaya • Tujuan memecah lingkup proyek menjadi komponen-komponennya antara lain untuk meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek. • Dasar pemikiran ini identik dengan pemikiran pada proses membuat perkiraan biaya ,yaitu akan diperoleh angka yang lebih akurat bila dilakukan dengan menganalisis komponen-komponen secara lebih terperinci ,dibanding dengan perkiraan langsung satu lingkup proyek utuh tanpa memecah dan menganilisisnya terlebih dahulu.
  • 20. • Dengan memakai analogi yang sama, maka perkiraan total waktu penyelesaian proyek dikerjakan dengan cara memecah lingkup proyek menjadi komponen – komponennya. • Setelah dicapai kerincian yang diinginkan, maka ditentukan perkiraan kurun waktu bagi komponen – komponen tersebut dan disusun kembali menjadi jaringan kerja ,dengan memperhatikan urutan ketergantungan.
  • 21. • Setelah tersusun jaringan kerja,barulah pada langkah selanjutnya dihitung total waktu penyelesaian proyek.
  • 22. TERMINOLOGI DAN KAIDAH DASAR • Kegiatan pada anak panah, atau activity on arrow (AOA). Disini kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa. • Ekor anak panah merupakan awal dan ujungnya merupakan akhir kegiatan. • Nama dan kurun waktu kegiatan berturut- turut ditulis diatas dan dibawah anak panah, seperti terlihat pada gbr.12-13a
  • 23. • Kegiatan ditulis didalam kotak atau lingkaran yang disebut, activity on node (AON). • Anak panah hanya menjelaskan hubungan ketergantungan diantara kegiatan – kegiatan, seperti terlihat pada 12-13 b
  • 24. • Metode CPM dan PERT termasuk dalam klasifikasi AOA sedangkan metode PDM adalah AON. • Kegiatan(activity) Analisi jaringan kerja memecah lingkup proyek menjadi kegiatan- kegiatan yang merupakan komponennya. • Peristiwa atau kejadian (event),dan mile stone adalah satu titik waktu dimana semua kegiatan-kegiatan sebelumnya (predecessor) sudah selesai.
  • 25. • Node I dan node j node yang berada diekor anak panah dalah node I ,sedang yang dikepala anak panah adalah node j .tetapi node j akan menjadi node I untuk kegiatan berikutnya. • Dummy adalah anak panah yang menjelaskan hubungan ketergantungan antara dua kegiatan,tidak memerlukan sumber daya dan tidak membutuhkan waktu.
  • 26. BEBERAPA PEGANGAN DALAM MENGGAMBAR JARINGAN KERJA • Lukisan anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan dan garis putus untuk dummy. • Dalam menggambar anak panah ,usahakan ada bagian yang mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu. • Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah ,sedangkan kurun waktu dibawahnya. • Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang. • Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada hubungannya dengan lamanya kurun waktu. • Peristiwa atau kejadian dilukiskan sebagai lingkaran,dengan nomor yang bersangkutan jika mungkin berada didalamnya. • Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.
  • 27. MENGGAMBAR JARINGAN KERJA • Dummy • Agar terlihat adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa (event) maka diadakan “kegiatan fiktif” yang disebut dummy. • Dummy diperlukan untuk memperlihatkan hubungan ketergantungannya yang ada diantaranya. Gbr.12-4 • Kegiata A dan B harus selesai sebelum C dapat dimulai. Sedangkan D dapat dimulai segera setelah B selesai dan tidak bergantung dengan A. • Contoh jaringan kerja dengan suatu dummy.
  • 28. • Suatu proyek pengadaan generator listrik terdiri dari komponen – komponen pada tabel 12-4.
  • 29. KETERGANTUNGAN ALAMIAH DAN KETERGANTUNGAN SUMBER DAYA • Ketergantungan alamiah • Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat kegiatan itu sendiri,misalnya pada contoh diatas ,kegiatan menaikkan atap belum dapat dilakukan sebelum pekerjaan mendirikan tiang penyangga diselesaiakan. • Ketergantungan sumber daya • Jenis lain dari ketergantungan adalah ketergantungan sumber daya . Sebagai contoh pekerjaan membuat pondasi tidak dapat dilakukan bersamaan waktunya dengan pekerjaan pabrikasi tiang atau kerangka atap ,karena kurangnya tenaga kerja,sehingga harus dilakukan secara berurutan atau seri.
  • 30. PERTANYAAN YANG MEMBANTU • Usaha menyusun kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan akan dipermudah dengan mencoba menjawab pertanyaan sebagai berikut: • Kegiatan apa yang dilakukan terlebih dahulu • Mana kegiatan berikutnya yang akan dikerjakan • Adakah kegiatan yang dapat berlangsung sejajar • Perlukah mulainya kegiatan tertentu dengan menunggu yang lain.
  • 31. METODE, Teknik Perencanaan Waktu dan Menyusun Jadwal • Metode Jalur kritis (CPM) • Pada metode cpsm dikenal adanya metode jalur kritis yaitu metode yang memiliki rangkaian komponen – komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. • Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terkhir proyek,karena pada jalur ini terletak kegiatan – kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Kadang – kadang dijumpai lebih dari ssatu jalur kritis dalam jaringan kerja.
  • 32. TERMINOLOGI DAN PERHITUNGA • TE = E • Waktu palinga awal peristiawa (node/event)dapat terjadi ( earlies time pf occurance ) • TL = L • Waktu paling akhir peristiwa bleh terjadi (latest allowable event /occurance). • EF • Waktu selesai paling awal kegiatan (earliest finish time) • LS • Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai (latest ollowable start time) yaitu waktu paling akhir boleh dimulai suatu kegiatan tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
  • 33. • LF • Waktu paling akhir kegiatanboleh selesai (Latest allowable finish time) • D • Adalah kurun waktu suatau kegiatan , umumnya dengan satuan waktu hari,minggu,bulan dan lain – lain.
  • 34. • Hitungan maju • Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju .Berikut ini adalah contoh sederhana untuk maksud diatas, dengan memakai visualisasi proyek seperti yang terdapat pada gambar 13- 1. • Pertama – tama perlu diingat kembali aturan atau kaidah dalam menyusun jariangan kerja. • Kegiatan 2 – 3 adalah hari ke 2 plus ke-3, sama dengan hari ke-5. • Berikutnya kegiatan 2-4, kegiatan ini dimulai segera setelah kegiatan 1-2 selesai. Dengan kata lain , waktu mulai paling awal bagi kegiatan 2-4 adalah sama dengan waktu selesai paling awal dari kegiatan 1-2.