Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan waktu dan jaringan kerja dalam pengelolaan proyek, dimulai dari penjelasan mengenai metode bagan balok dan analisis jaringan kerja. Kemudian dijelaskan sistematika lengkap dalam menyusun jaringan kerja mulai dari mengidentifikasi dan menguraikan lingkup proyek hingga terminologi dan perhitungan yang digunakan."
2. • Pengelola proyek selalu ingin mencari metode
yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan
waktu dan jadwal untuk menghadapi jumlah
kegiatan dan kompleksitas proyek yang
cenderung bertambah. Usaha tersebut
membuahkan hasil dengan ditemukannya
Metode Bagan Balok (Bar Chart) dan Analisa
jaringan kerja (network analysis).
• Kedua metode tersebut, diawali dengan bagan
balok .
3. • Sampai diperkenalkannya metode bagan balok
oleh H.L Gantt pada tahun 1917,dianggap belum
pernah ada prosedur yang sistematis dan analitis
dalam aspek perencanaan dan pengendalian
proyek.
• Bagan balok disusun dengan maksud
mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam
merencanakan suatau kegiatan,yang terdiri dari
waktu mulai,waktu penyelesaian .
• Bagan balok mudah dibuat dan dipahami
sehingga amat berguna sebagai alat komunikasi
dalam penyelenggaraan proyek.
4. MENYUSUN BAGAN BALOK
• Bagan balok dapat dibuat secara manual atau
dengan menggunakan komputer. Bagan ini
tersusun pada koordinat x dan y .Pada sumbu
tegak lurus x,dicatat pekerjaan atau elemen
atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup
suatu proyek, dan gambar sebagai balok.
Sedangkan pada sumbu horisontal Y, tertulis
satuan waktu ,misalnya hari, minggu atau
bulan .
5. • Disini, waktu mulai dan waktu akhir masing-
masing pekerjaan adalah ujung kiri dan kanan
dari balok-balok yang bersangkutan.
6. FORMAT YANG LAZIM DIPAKAI
• Pada bagian atas format berisi keterangan
singkat proyek antara lain pemilik
proyek,lokasi,nomor kontrak,dan tanggal
pembaharuan.
7. • Setelah diuraikan menjadi komponen –
komponen yang bersangkutan dan ditentukan
urutan pelaksanaan pekerjaannya,kemudian
diperkirakan kurun waktu yang diperlukan .
• Pada waktu pelaporan, misalnya pada akhir
bulan, dibandingkan antara kenyataan dengan
rencana,seperti diperlihatkan pada tabel 12-2.
• Setelah dimasukkan keterangan dari tabel 12-
2 maka tersusun bagan balok seperti gambar
12-1.
8. • pekerjaan terlambat mulai (b,d), tepat waktu
(a,c,e).dan terlambat selesai (c dan d).Sedang
pekerjaan e pada saat laporan belum diketahu kapan
selesainya.
9. Keunggulan dan kelemahan
• Dari uraian dan contoh-contoh diatas, terlihat
bahwa metode bagan balok mudah dibuat dan
dipahami.
• Metode ini sangat berfaedah sebagai alat
perencana dan komunikasi.
10. Metode bagan balok terbatas karena
kendala-kendala berikut:
• Tidak menunjukkan secara spesifik gejala ketrgantungan
antara satu kegiatan dengan yang lain, sehingga sulit untuk
mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan
satu kegiatan terhadap terhadap jadwal keseluruhan
proyek.
• Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan
(updating), karena umumnya harus dilakukan dengan
membuat bagan balok baru, padahal tanpa adanya
pembaruan segera menjadi “kuno” dan menurun daya
gunanya.
• Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih – lebih
yang bersifat kompleks, penggunaan bagan balok akan
mengahdapi kesulitan.
11. JARINGAN KERJA
• Dari penyusunan jadwal ,jaringan kerja dipandang
sebagai satu langkah penyempurnaan metode bagan
balok,karena dapat memberi jawaban atas pertanyaan
– pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode
tersebut , seperti:
• Berapa lama perkiaraan kurun waktu penyelesaian
proyek.
• Kegiatan – kegiatan mana yang bersifat kritis dalam
hubungannya dengan penyelesaian proyek.
• Apabila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan
kegiatan tertentu,bagaimana pengaruhnya terhadap
sasaran jadwal penyelesaian proyek secara
menyeluruh.
12. Disamping itu jaringan kerja berguba
untuk;
• Menyusun urutan kegiatan proyek yang
memiliki sejumlah besar komponen dengan
hubungan ketergantungan yang kompleks.
• Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling
ekonomis
• Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan
sumberdaya.
13. • Diantara berbagai versi analisis jaringan kerja yang
amat luas pemakaiannya adalah metode jalur
kritis(Critical Path Method – CPM), Teknik Evaluasi dan
Review Proyek (Project evaluation and review
Technique – PERT) dapat dipakai memperkirakan waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
• Metode jaringan kerja memperkenalkan menjelang
akhir dekade 1950-an, oleh suatu tim engineer dan
ahlimatematika dari perusahaan Du-Pont bekerja sana
dengan Rand Corporation, Dalam usaha
mengembangkan suatau sistem kontrol manajemen.
Sistem ini dimaksudkan untuk merencanakan dan
mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki
hubungan ketergantungan yang kompleks dalam
masalah desain-engineering, konstruksi, dan
pemeliharaan.
14. • Sistem tersebut kemudian dikenal sebagai
metode jalur kritis .
• Pada waktu yang hampir bersamaan, secara
terpisah dinas angkatan laut amerika serikat
mengembangkan pula sistem kontrol
manajemen dalam rangka mengelola proyek
pembuatan peluru kendali polaris .
• Proyek ini melibatkan ribuan konsultan desain
enginering, sub-kontraktor , supplier, berbagai
jawatan pemerintah dan sosial.
15. • Sistem kontrol tersebut yang dinamakan teknik evaluasi
dan review proyek (Project evaluation and review
technique –PERT)
• Meskipun sistem ini dikembangkan secara terpisah
oleh pelaku yang berlainan namuan hasilnya memiliki
banyak kesamaan.
• Keduanya memakai penyajian secara grafis dengan
memakai diagram anak panah ,lingkaran serta kaidah
kaidah dasar logika ketergantungan dalam menyusun
urutan kegiatan.
• Perbedaan yang subtansial terletak dalam
memperkirakan kurun waktu kegiatan.
• PERT memakai 3 angka sistematis bagi setiap
kegiatan,yaitu optimistik,pesimistik, dan paling
mungkin.
16. • PERT Bermaksud menampung adanya unsur-
unsur yang belum pasti , kemudian
menganalisis kemungkinan – kemungkinan
sejauh mana proyek menyimpang atau
memenuhi sasaran jadwal penyelesaian.
• PERT digunakan dalam bidang penelitian dan
pengembangan .
• CPM menggunakan satu angka estimasi dan
dalam praktek lebih banyak dipergunakan
oleh kalangan industri atau proyek – priyek
enginering konstruksi.
18. MENGIDENTIFIKASI DAN
MENGURAIKAN LINGKUP PROYEK
• Seperti telah disinggung diatas, langkah awal
membuat jaringan kerja adalah mengkaji
lingkup proyek, kemudian menguraikan
menjadi komponen – komponennya untuk
meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu
kegiatan dan logika ketergantungan diantara
kegiatan – kegiatan tersebut.
19. Identik dengan proses membuat
perkiraan biaya
• Tujuan memecah lingkup proyek menjadi
komponen-komponennya antara lain untuk
meningkatkan akurasi perkiraan kurun waktu
penyelesaian proyek.
• Dasar pemikiran ini identik dengan pemikiran
pada proses membuat perkiraan biaya ,yaitu akan
diperoleh angka yang lebih akurat bila dilakukan
dengan menganalisis komponen-komponen
secara lebih terperinci ,dibanding dengan
perkiraan langsung satu lingkup proyek utuh
tanpa memecah dan menganilisisnya terlebih
dahulu.
20. • Dengan memakai analogi yang sama, maka
perkiraan total waktu penyelesaian proyek
dikerjakan dengan cara memecah lingkup
proyek menjadi komponen – komponennya.
• Setelah dicapai kerincian yang diinginkan,
maka ditentukan perkiraan kurun waktu bagi
komponen – komponen tersebut dan disusun
kembali menjadi jaringan kerja ,dengan
memperhatikan urutan ketergantungan.
21. • Setelah tersusun jaringan kerja,barulah pada
langkah selanjutnya dihitung total waktu
penyelesaian proyek.
22. TERMINOLOGI DAN KAIDAH DASAR
• Kegiatan pada anak panah, atau activity on
arrow (AOA). Disini kegiatan digambarkan
sebagai anak panah yang menghubungkan
dua lingkaran yang mewakili dua peristiwa.
• Ekor anak panah merupakan awal dan
ujungnya merupakan akhir kegiatan.
• Nama dan kurun waktu kegiatan berturut-
turut ditulis diatas dan dibawah anak panah,
seperti terlihat pada gbr.12-13a
23. • Kegiatan ditulis didalam kotak atau lingkaran yang
disebut, activity on node (AON).
• Anak panah hanya menjelaskan hubungan
ketergantungan diantara kegiatan – kegiatan,
seperti terlihat pada 12-13 b
24. • Metode CPM dan PERT termasuk dalam
klasifikasi AOA sedangkan metode PDM
adalah AON.
• Kegiatan(activity) Analisi jaringan kerja
memecah lingkup proyek menjadi kegiatan-
kegiatan yang merupakan komponennya.
• Peristiwa atau kejadian (event),dan mile stone
adalah satu titik waktu dimana semua
kegiatan-kegiatan sebelumnya (predecessor)
sudah selesai.
25. • Node I dan node j node yang berada diekor
anak panah dalah node I ,sedang yang
dikepala anak panah adalah node j .tetapi
node j akan menjadi node I untuk kegiatan
berikutnya.
• Dummy adalah anak panah yang menjelaskan
hubungan ketergantungan antara dua
kegiatan,tidak memerlukan sumber daya dan
tidak membutuhkan waktu.
26. BEBERAPA PEGANGAN DALAM
MENGGAMBAR JARINGAN KERJA
• Lukisan anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan
dan garis putus untuk dummy.
• Dalam menggambar anak panah ,usahakan ada bagian yang
mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun
waktu.
• Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah ,sedangkan
kurun waktu dibawahnya.
• Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.
• Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada
hubungannya dengan lamanya kurun waktu.
• Peristiwa atau kejadian dilukiskan sebagai lingkaran,dengan
nomor yang bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.
• Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah
kiri.
27. MENGGAMBAR JARINGAN KERJA
• Dummy
• Agar terlihat adanya hubungan ketergantungan antara dua peristiwa
(event) maka diadakan “kegiatan fiktif” yang disebut dummy.
• Dummy diperlukan untuk memperlihatkan hubungan
ketergantungannya yang ada diantaranya. Gbr.12-4
• Kegiata A dan B harus selesai sebelum C dapat dimulai. Sedangkan
D dapat dimulai segera setelah B selesai dan tidak bergantung
dengan A.
• Contoh jaringan kerja dengan suatu dummy.
28. • Suatu proyek pengadaan generator listrik terdiri
dari komponen – komponen pada tabel 12-4.
29. KETERGANTUNGAN ALAMIAH DAN
KETERGANTUNGAN SUMBER DAYA
• Ketergantungan alamiah
• Sebagian besar ketergantungan disebabkan oleh sifat
kegiatan itu sendiri,misalnya pada contoh diatas
,kegiatan menaikkan atap belum dapat dilakukan
sebelum pekerjaan mendirikan tiang penyangga
diselesaiakan.
• Ketergantungan sumber daya
• Jenis lain dari ketergantungan adalah ketergantungan
sumber daya . Sebagai contoh pekerjaan membuat
pondasi tidak dapat dilakukan bersamaan waktunya
dengan pekerjaan pabrikasi tiang atau kerangka atap
,karena kurangnya tenaga kerja,sehingga harus
dilakukan secara berurutan atau seri.
30. PERTANYAAN YANG MEMBANTU
• Usaha menyusun kegiatan yang mengikuti logika ketergantungan akan dipermudah dengan
mencoba menjawab pertanyaan sebagai berikut:
• Kegiatan apa yang dilakukan terlebih dahulu
• Mana kegiatan berikutnya yang akan dikerjakan
• Adakah kegiatan yang dapat berlangsung sejajar
• Perlukah mulainya kegiatan tertentu dengan menunggu yang lain.
31. METODE, Teknik Perencanaan Waktu
dan Menyusun Jadwal
• Metode Jalur kritis (CPM)
• Pada metode cpsm dikenal adanya metode jalur kritis
yaitu metode yang memiliki rangkaian komponen –
komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama
dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek
yang tercepat.
• Jadi jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis
dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan
terkhir proyek,karena pada jalur ini terletak kegiatan –
kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan
menyebabkan keterlambatan proyek secara
keseluruhan. Kadang – kadang dijumpai lebih dari ssatu
jalur kritis dalam jaringan kerja.
32. TERMINOLOGI DAN PERHITUNGA
• TE = E
• Waktu palinga awal peristiawa (node/event)dapat terjadi (
earlies time pf occurance )
• TL = L
• Waktu paling akhir peristiwa bleh terjadi (latest allowable
event /occurance).
• EF
• Waktu selesai paling awal kegiatan (earliest finish time)
• LS
• Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai (latest ollowable
start time) yaitu waktu paling akhir boleh dimulai suatu
kegiatan tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
33. • LF
• Waktu paling akhir kegiatanboleh selesai
(Latest allowable finish time)
• D
• Adalah kurun waktu suatau kegiatan ,
umumnya dengan satuan waktu
hari,minggu,bulan dan lain – lain.
34. • Hitungan maju
• Dalam mengidentifikasi jalur kritis dipakai suatu cara yang disebut
hitungan maju .Berikut ini adalah contoh sederhana untuk maksud diatas,
dengan memakai visualisasi proyek seperti yang terdapat pada gambar 13-
1.
• Pertama – tama perlu diingat kembali aturan atau kaidah dalam menyusun
jariangan kerja.
• Kegiatan 2 – 3 adalah hari ke 2 plus ke-3, sama dengan hari ke-5.
• Berikutnya kegiatan 2-4, kegiatan ini dimulai segera setelah kegiatan 1-2
selesai. Dengan kata lain , waktu mulai paling awal bagi kegiatan 2-4
adalah sama dengan waktu selesai paling awal dari kegiatan 1-2.