2. Tujuan Dana Bergulir Untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Unutk usaha menengah, kecil, mikro, dan koperasi. Bagi lembaga usaha yang pendanaannya tidak menarik bagi lembaga keuangan bank dan non-bank. Pada akhirnya dapat mengurangi jumlah penduduk miskin dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
3. Yang diharapkan... Pengelolaan dana bergulir harus efektif sehingga bisa berkelanjutan. Menggunakan pendekatan bisnis atau praktik bisnis yang sehat BLUD?
4. Akuntansi Dana Bergulir Masuk kategori piutang. Buletin Teknis SAP No. 7/2008 (diterbitkan oleh KSAP).
5. Pola Pengelolaan Dana Bergulir 1 Kementerian/lembaga menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (kelompok UKM, koperasi, individu, usaha skala besar) selanjutnya masyarakat yang menggulirkan dana tersebut. Dana tidak dikembalikan lagi kepada K/L, tapiada monitoring oleh K/L. Ada bunga (misalnya 12%) Kementerian/lembaga menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (kelompok UKM, koperasi, individu, usaha skala besar) selanjutnya masyarakat yang menggulirkan dana tersebut. Dana tidak dikembalikan lagi kepada K/L dan tidak ada monitoring oleh K/L. Ada bunga (misalnya 12%)
6. Kementerian/lembaga menyalurkan dana bergulir kepada masyarakat (kelompok UKM, koperasi, individu, usaha skala besar) dan selanjutnya masyarakat mengembalikan dana tersebut ke K/L. K/L kemudian menggulirkan kembali DB kepada masyarakat lainnya. Bekerjasama dengan Bank selaku executing agency, yang memilih penerima DB, menyalurkan dana dan menanggung risiko atas ketidaktertagihan DB. Bank menerima pembagian hasil dari bunga atas DB. Pola Pengelolaan Dana Bergulir 2
7. Pola Pengelolaan Dana Bergulir 3 K/L menyalurkan DB kepada masyarakat, dengan atau tanpa bunga dan menagih langsung kepada masyarakat untuk disetor langsung ke Kas Negara.
8. Sejarah dan Filosofi Konsep dana bergulir mulai diterapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2000. Permasalahan yang dihadapi: Kinerja pelayanan dan keuangan dana bergulir rendah dan tidak dapat diukur dengan jelas. Seharusnya terjadi snowballing effect. Penatausahaan tidak baik tidak diakui piutang sehingga tidak diketahui berapa DB yang ada, berapa yang berpotensi macet, berapa yang macet.
9. Permasalahan Dana Bergulir (1) Rendahnya produktifitas DB dikarenakan persoalan internal UMKM. Pengelola DB di kementerian/lembaga masih beragam. Pengelola DB saat ini: Kementerian Koperasi dan UKM Departemen Pertanian Departemen Kelautan dan Perikanan Departemen Pekerjaan Umum Departemen Kehutanan Kementerian Perumahan Rakyat Beragam pula pendekatan pengelolaannya.
10. Permasalahan Dana Bergulir (2) Aspek manajerial pengelolaan (betuk organisasi dan Tupoksinya) Aspek pengawasan kepada penerima DB Aspek penilaian kinerja (tidak ada tolok ukur, pendampingan secara berkelanjutan) Aspek politik (tidak objektif/sesuai dengan kebutuhan masyarakat) Aspek regulasi (tidak ada landasan hukum yang memayungi, mis: Perda, peraturan kepala daerah)
11. Perangkat Regulasi yang Dibutuhkan Perda tentang Dana Bergulir. Peraturan Kepala Daerah tentang: Organisasi pengelola dana bergulir: Bentuk (SKPD/unit kerja/BLUD) Pengelola (bagaimana kedudukan dan tanggungjawabnya) Sistem dan prosedur pengelolaan dana bergulir Mekanisme pemberian pinjaman/dana bergulir Mekanisme penatausahaan Mekanisme pertanggungjawaban