SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 73
Sistem
Di Rumah Sakit
Circulation. 2020;141:e933–e943.
DOI:10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463
Dadik Wahyu Wijaya
Dr, dr, SpAn, KAO, FISQua
Senior Anesthesiologist, Obstetric Anesthesia
Consultant, Adam Malik General Hospital,
Medan, North Sumatra, Indonesia.
Senior Lecture, Residency Program of
Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of
Medicine, University Sumatera Utara, Medan,
North Sumatra, Indonesia
dadikwahyuwijaya@gmail.com
The Process of Dying*
Asphyxia:
(AirwayObstruction)
(Apnea)
Pulmonary Failure
Shock
Brain Failure
CirculatoryArrest
5-12min
*Safar P. Cerebral resuscitation after cardiac arrest: research initiatives and
future directions. Ann Emerg Med22:324,1993
Primary ventricular
fibrillation
Primary Asystole
Alveolaranoxia 2-3min
0min
?
Codeblue
Henti Jantung
Keadaan terhentinya aliran darah dalam sistem
sirkulasi tubuh akibat terganggunya efektivitas kontraksi
jantung saat sistolik
Cardiac Arrest / Henti Jantung
1. Pasien tidaksadar
2. Tidak ada nafas / Gasping
3. Tidak terabanadi
4. EKG:
Ventricular Fibrillation(VF)
Pulseless Ventricular Tachycardia(VT)
Pulseless electrical activity (PEA)
Asistole
Hasil penelitian:
Gbr EKG pada saat terjadi serangan jantung , sekitar 60%-70% adalahirama
Ventricular Fibrilasi(VF)
Early
Access
Early
CPR
Early
Defibrillation
Early
Advanced
Care
Call for help Chest Defibrillation Advanced Life
Compression Support
Post-Cardiac arrest
Care
CHAINS OFSURVIVAL
Rantai Kelangsungan Hidup
(Chains of Survival)
2015(updated):
Rantai Kelangsungan Hidup dibedakan antara
pasien yang mengalami serangan jantung di
rumah sakit (HCA) dan yang di luar rumah sakit
(OHCA).
Dalam
RumahSakit
Luar
RumahSakit
AKREDITASI INTERNASIONAL JCI :
Resuscitation services are available
throughout the hospital
(Standard Care of Patient 3.2, The Joint CommissionInternational)
AKREDITASI NASIONAL KARS :
Penanganan resusitasi pasien harus seragam dan
terdapat di seluruh bagian rumah sakit
(Pelayanan Pasien 3.2, Komite Akreditasi Rumah Sakit)
Intra Hospital
Cardiac Arrest Management
1. RJP
2. Airway Management
3. Breathing Management
4. Defibrillation
5. Drugs Management
ROSC Management
BHD
BHL
Tatalaksana HentiNafas
& Henti Jantung IntraHospital
Penatalaksanaan pasien henti nafas & henti jantung
tidak dapat dilakukan seorang diri
Call ForHelp
MISSIONIMPOSIBLE
Code Blue System
Code Blue
menandakan
adalah
adanya
kode panggilan yang
kondisi kegawat-daruratan
pasien (henti nafas dan henti jantung)
Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospectivebefore-
and-after trial of a medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
Chen J,Ou L, Hillman K,Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary
arrest and mortality trends andtheir association with rapid response system expansion.
MJA2014; 201:167-170
CODE BLUE
• Panggilan Code Blue
Panggilan code blue adalah panggilan aktivasi
sistem code blue oleh petugas yang mendapatkan
pasien dengan ancaman kegawatan atau kejadian
henti jantung dan henti napas
• Tim code blue
Tim medis yang siap dipanggil setiap saat untuk
melakukan pengelolaan pasien yang mengalami
kondisi kritis akut di RS.
CodeBlue
• DNR
• Faseterminal
penyakit
• PaliatifCare
Pasien
• KamarOperasi
• ICU
• Catheterisasi
Jantung
Jenis
Ruangan
Code Blue tidak diaktifkan pada kondisi atau area :
BLS &ALS
dilakukantanpa
mengaktifkan
Code Blue
System
Informed
Concent Sudah
Dilakukan
Komponen System CodeBlue
SDM
SISTEM
KOMUNIKASI
&
KOORDINASI
Transfortasi
FASILITAS
(sarana &
Prasarana)
KOMITMEN
- Kebijakan
- SPO
KOMITMEN
- Kebijakan
- SPO
Komponen SDM
1. Kemampuan SDM untuk melakukan BLS & ACLS
BLS
High Quality CPR forAdult
(AHA2015)
- Rate at least 100-120 x/min
- Compression depth at least 2-3 inches (5-6cm)
- Allow complete chest recoil after each compression
- Minimize interruptions in chest compressions
- Avoid excessive ventilation
- Change compressor < 5seconds
- 1 breath for 5-6 seconds (10-12 x/mnt)
BHD Anak
Manual
Uterine
Displacement
technique
BHD Bayi
BHD IbuHamil
ACLS
Henti Jantung
Not shockable
Do chestcompression
Shockable
DC Shock 360J
monofasik/200Jbifasik
Chestcompression
CPR
CPR
CPR
CPR
CPR
Survival withCPR
EarlyCPR
Early Defibrilation
Defibrilation Position
SHOCK THERAPY
(Recommendation AHA 2015)
Patient Defibrilasi
Adult Bi phasic = 120-200J
Monophasic = 360J
Pediatrik 1st = 2 J/kg
2nd = 4 J / kg
Maks = 10J/kg
Aba –aba saat akan
melakukandefibrilasi..Wajib.
KomponenSDM
2. Tindakan cepat dan tepat
Komponen SDM
3. Siap kapan saja dan dimana saja, tetap sesuai
dengan standar
Komponen SDM
a. Mengetahui SPO yang berlaku
b. Mengetahui sistem respon
• Respon awal (responder pertama) berasal dari
petugas rumah sakit baik medis ataupun non
medis yang berada di sekitar korban.
• Respon kedua (responder kedua) berasal dari tim
code blue.
Komponen SDM
4. Petugas harus mengetahui alat alat yang
dibutuhkan saat terjadi code blue dan letak
penyimpanannya
Komponen SDM
5. Tim code blue mengetahui obat-obatan yang
digunakan termasuk cara pengoplosan obat
Jenis Obat Adrenalin (1
amp 1 mg)
Cara
Pengoplosan
obat
SA
(1mp=0.25m
g)
Cara
Pengoplosan
obat
Frekuensi
Pemberian
DEWASA 1 ampul =
1mg bolus
tiap 3-5menit
1 amp
adrenalin
murni
1st dose 0.5
mg bolus,
Maksimum
dose 3 mg
1 amp utk
sekali
pemberian
Repeat3-
5minutes.
ANAK 1 amp=1mg
diencerkan
dengan WFI
menjadi 10
cc,diberikan
0.1 mg setiap
pemberian
1 amp
adrenalin
ditambahkan
WFI 9 cc
dengan spuit
10cc
0.02mg/kg.
Minimum
dose 0.1mg,
Maks dose
0.5 mg
1 amp dioplos
dalam spuit
2.5cc
Repeat3-
5minutes.
KomponenSDM
6. Pemahaman SPO
A.Perawat 1
1. Perawat tidak meninggalkan pasien
2. Perawat 1 sebagai first responder mengaktifkan
code blue di ruangan kepadaperawat lain (perawat 2)
B. Perawat 2
1. Perawat 2 yang mendengar teriakan code blue
langsung mengaktifkan system code blue RS dengan
menghubungi operator / menelpon / paging untuk
memanggil tim code blue
2. Perawat 2 datang ke tempat terjadinya code blue
dengan membawa alat-alat emergency dan langsung
membantu perawat 1 melakukan BLS
Komponen:
Fasilitas, sarana dan prasarana
➢ Kesediaan tempat ruangintensive
➢ Trolley emergency LENGKAP
• Set Intubasi
• Defibrilator
• Obat-obatan emergency
• Pacemaker
• EKG
• Ambu bag
• Oksigen
• dll
Komponen
Sistem Komunikasi &Koordinasi
➢Komunikasi antar
ruangan
➢Komunikasi Gedung
(Sentral)
• Operator
mengumumkan
“Code Blue di lantai...
kamar ….”(2x)
Saat kode diaktifkan tim menuju ruangan di mana pasien
berada & melakukan tindakan resusitasi jantungparu
Uncoordinated CardiacArrest
Team
Team Leader
Airway
Breathing
Circulation
Documentation
A &B
TL
C
C
D
Cardiac Arrest Team
Pembagian TugasTim
1. Pembagian tugas sebelum terjadi Code Blue
Pembagian TugasTim
Pembagian tugas saat terjadi Code Blue
Code Blue TeamPositions
Peran TeamLeader
• Menerima laporan
singkat kejadian
• Meninjau catatan medis
sebelumnya
• Memimpin jalannya
resusitasi
• Mengatur peran
anggota tim
DOKTER, PERAWAT
TERLATIH
ETTinsertion
Chest
compression
Defibrillation
Drugs
Team
leader
Documentation
Defibrillator
IV line Trolley
Fluid emergency
Airway Management
Airway &
Breathingset
Peran PJ Airway&
Breathing
• Mempertahankan jalan
napas
• Memberikan oksigen
• Memberikan bantuan
napas manual
• Melakukan auskultasi
suara napas
• Mempersiapkan set
intubasi endotrakheal
• Melakukan intubasi
endotrakheal
ETTinsertion
Chest
compression
Defibrillation
Drugs
Team
leader
Documentation
Defibrillator
IV line Trolley
Fluid emergency
Airway Management
Airway &
Breathingset
DOKTER, PERAWAT TERLATIH
Peran PJ
Circulation(1)
• Memasang papan
resusitasi
• Memeriksa nadi pasien
• Melakukan kompresi
jantung
ETTinsertion
Chest
• Memasang lead monitorcompres
EKG, pulse oxymetri
• Memasang akses
intravena
• Melakukan pengambilan
sampel gas darah
Defibrillation
Drugs
Team
leader
Documentation
Defibrillator
IV line Trolley
Fluid emergency
Airway Management
Airway &
Breathingset
DOKTER, PERAWAT
Peran PJ
Circulation(2)
ETTinsertion
Chest
compression
Defibrillation
Drugs
Team
leader
Documentation
Defibrillator
IV line Trolley
Fluid emergency
Airway Management
Airway &
Breathingset
• Mempersiapkan obat-
obatan: adrenalin, SA,
amiodaron, lidokain
• Memberikan cairan dan
obat-obatan
• Menyiapkan defibrillator
• Melakukan defibrilasi
atau kardioversi
DOKTER, PERAWAT
Peran PJ Documentation
• Mengidentifikasi
pasien dan
penyakitnya
• Mencatat
kondisi/tanda vital
pasien
• Mencatat setiap
tindakan resusitasi
• Melaporkan kepada
team leader
• Membuat laporan
resusitasi
ETTinsertion
Chest
compression
Defibrillation
Drugs
Team
leader
Documentation
Defibrillator
IV line Trolley
Fluid emergency
Airway Management
Airway &
Breathingset
PERAWAT
Peran Kepala/
PerawatRuangan
• Menjaga ketertiban
ruangan (menutup tirai)
• Menenangkan pasien lain
• Memberitahu/telepon
keluarga pasien
• Menghubungi/telepon
dokter penanggung jawab
• Menghubungi HCU/ICU
• Menyiapkan transportasi
ke HCU/ICU
• Laporan insidens
Airway Management
ETTinsertion
Chest
compression
Team
leader
Documentation
efibrillator
Defibrillation
D
IV line Trolley
Fluid emergency
Drugs
Airway &
Breathingset
KomponenTransfortasi
• Transfortasi ke ruang intensive oleh petugas code
blue (2-3 orang)
• Akses ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
lengkap
Komitmen Anggota
Tim Code Blue
• Prioritas untuk menangani kondisi kegawatan
• Bertanggung jawab dengan tugas dan peran
masing-masing
• Tidak melimpahkan tugas ke orang lain dengan
alasan yang tidak baik
KOMITMEN PIMPINAN
Rumah Sakit
POLA TIM CODE BLUE
1. Pola Sentralisasi
Tim code blue dengan anggota lengkap stanbye untuk seluruh
area RS (banyak gedung)
2. Pola 1 atap
Tim code blue diambil dari petugas yang sedang bertugas
diambil dari beberapa ruangan ditambah dokter jaga
3. Pola 1 lantai
Tim code blue terdiri dari dokter jaga dan perawat yang
sedang tugas saat terjadi code blue. Tim code blue
(perawat) berasal dari satu lantai. --> satu lantai terdiri dari
beberapa ruang rawat
4. Pola Zona / Wilayah (Untuk RS yang luas dan gedung yang
banyak)
Dokumentasi
1. Kondisi code
didokumentasikan
pasien
blue
dalam
pada
rekam
pasien
medis
2. Semua tindakan yang dilakukan serta obat-
obatan yang diberikan dicatat
3. Pendokumentasian sebagai bukti tindakan
4. Dapat menjadi sumber evaluasi untuk
perbaikan
Post-Cardiac Arrest Care
2015 AHA Guidelines Update
Post-Cardiac Arrest Care
lebih baik mencegah ...
cardiac arrest”
Pengembangan
System Code Blue Saat ini
• System code blue saat ini
digunakan untuk melakukan
pengelolaan pasien yang
mengalami kondisi kritis akut
di Rumah Sakit
• Kondisi kritis akut
Perubahan kondisi fisiologis
tubuh yang merupakan
ancaman atau kejadian yang
untuk
dan
harus diatasi segera
mencegah morbiditas
mortalitas.
Tidak Hanya
Henti nafas
&
Henti Jantung
CardiacArrest
6-8 hrs beforearrest
 70% (45/64) of pts show evidence of respiratory
deterioration within 8 hrs of arrest (Schein,1990)
 66% (99/150) of pts show abnormal signs and
symptoms within 6 hrs of arrest andMD is notifiedin
25%(25/99)of cases (Franklin,1994)
 Six abnormal clinical observations were found to be
independently associated with an increased high risk of
mortality: decrease in level of consciousness, loss of
consciousness, hypoxia, and tachypnea.Among these
events, the most common were hypoxia (51%) and
hypotension (17%) (Buist, 2004)
CardiacArrest
6-8 hrs before arrest
Early Warning Scoring System
Staf member worried about thepts
Acute change in:
✓HR<40 or >130bpm
✓sBP<90mmHg
✓RR<8 or >28bpm
✓Threatenedairway
✓SpO2<90%
✓Conciousstate
✓Urin<50mL/hr
Reversible cause ofarrest
-Hypovolemia
-Hypoxia
-Hydrogen ion(acidosis)
-Hypo-/Hyperkalemia
-Hypoglycemia
-Hypothermia
-Toxins
-Tamponade,cardiac
-Tensionpneumothorax
-Thrombosiscoronary
-Thrombosispulmonary
-Trauma
TEAM
Medical EmergencyTeam
CallingCriteria
Airway Threatened
Breathing All respiratoryarrest
RR <5
RR >36
Circulation All cardiacarrest
PR <40
PR >140
Systolic BP <90
Neurology Sudden fall in level of conciousness (fall in GCS 2points)
Repeated or prolongedseizures
Other Any patient you are seriously worried about that doesnot
fit the abovecriteria
PengenalanPerubahan
Kondisi Pasien
MenggunakanTools:
Early Warning Scoring System (EWSS)
Untuk memantau adanya perubahan keadaan umum
pada pasien
• Dilakukan secara terintegrasi dalam Lembar Observasi
Keperawatan
• Harapan 
Angka pemanggilan Code Blue berkurang
karena penanganan pasien dilakukan sebelum pasien jatuh
kedalam kondisi code blue.
Scoring EWSS : Adult
Scoring EWSS : Pediatric
Outcomes Penggunaan EWSS
di RSCM
Tahun Panggilan
Code Blue
(Henti Nafas &
Henti Jantung)
Panggilan
Code Blue
(penurunan
kondisi
pasien)
False
Code blue
2014 42% 57% 1%
2015 37% 62% 1%
Outcome :
Panggilan code blue di RSCM 80-100 kejadian/bln
1. Pasien mortality : Pasien meninggal pasca code blue menurun dari37%
(2014) menjadi 33%(2015)
2. Awareness petugas meningkat 57 % (2014) menjadi 63 % (2015)
Sumber Data : PDSA Aktivasi sistem code blue 2015
Kesimpulan
1. Code Blue System merupakan salah satu strategi untuk
menurunkan mortalitas
2. Code Blue System ditentukan oleh kesiapan sistem,
fasilitas, dan tenaga medis; serta kerja samatim
3. Medical Emergency Team merupakan upaya
pengelolaan pasien yang beresiko tinggi
4. Pencegahan code blue efektif dengan menggunakan
EWSS
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx

21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
febtykuswanti
 
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
icursudbogor
 
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptxRESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RahmaFitri14
 
cvs fix lengkap
 cvs fix lengkap cvs fix lengkap
cvs fix lengkap
rosmeni
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
CindyKesty2
 
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptxBHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
RSUPuriAsihKarawang
 

Semelhante a Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx (20)

Early Warning System.pptx
Early Warning System.pptxEarly Warning System.pptx
Early Warning System.pptx
 
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
 
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
21102023_Deteksi dan Asuhan Holistic _ Palu (2).pptx
 
CODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptxCODE BLUE.pptx
CODE BLUE.pptx
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
 
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
 
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptxBasic First Aid Public [Autosaveda].pptx
Basic First Aid Public [Autosaveda].pptx
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptxRESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
 
cvs fix lengkap
 cvs fix lengkap cvs fix lengkap
cvs fix lengkap
 
Materi Presentasi EWS.pptx
Materi Presentasi EWS.pptxMateri Presentasi EWS.pptx
Materi Presentasi EWS.pptx
 
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
 
BHD AWAM 2015.ppt
BHD AWAM 2015.pptBHD AWAM 2015.ppt
BHD AWAM 2015.ppt
 
Rjpo
RjpoRjpo
Rjpo
 
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptxBHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut  .pptx
BHD DAN BHL (bantuan Hidup Dasar dan Bantuan Hidup Lanjut .pptx
 
3. t r a u m a
3. t r a u m a3. t r a u m a
3. t r a u m a
 
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptx
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptxEarly Warning System (EWS) dr nuro.pptx
Early Warning System (EWS) dr nuro.pptx
 
ews.pdf
ews.pdfews.pdf
ews.pdf
 

Último

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 

Último (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

Code Bllue Orientasi PPDS Jan 2023.pptx

  • 1. Sistem Di Rumah Sakit Circulation. 2020;141:e933–e943. DOI:10.1161/CIRCULATIONAHA.120.047463
  • 2. Dadik Wahyu Wijaya Dr, dr, SpAn, KAO, FISQua Senior Anesthesiologist, Obstetric Anesthesia Consultant, Adam Malik General Hospital, Medan, North Sumatra, Indonesia. Senior Lecture, Residency Program of Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of Medicine, University Sumatera Utara, Medan, North Sumatra, Indonesia dadikwahyuwijaya@gmail.com
  • 3. The Process of Dying* Asphyxia: (AirwayObstruction) (Apnea) Pulmonary Failure Shock Brain Failure CirculatoryArrest 5-12min *Safar P. Cerebral resuscitation after cardiac arrest: research initiatives and future directions. Ann Emerg Med22:324,1993 Primary ventricular fibrillation Primary Asystole Alveolaranoxia 2-3min 0min ? Codeblue
  • 4. Henti Jantung Keadaan terhentinya aliran darah dalam sistem sirkulasi tubuh akibat terganggunya efektivitas kontraksi jantung saat sistolik
  • 5. Cardiac Arrest / Henti Jantung 1. Pasien tidaksadar 2. Tidak ada nafas / Gasping 3. Tidak terabanadi 4. EKG: Ventricular Fibrillation(VF) Pulseless Ventricular Tachycardia(VT) Pulseless electrical activity (PEA) Asistole Hasil penelitian: Gbr EKG pada saat terjadi serangan jantung , sekitar 60%-70% adalahirama Ventricular Fibrilasi(VF)
  • 6. Early Access Early CPR Early Defibrillation Early Advanced Care Call for help Chest Defibrillation Advanced Life Compression Support Post-Cardiac arrest Care CHAINS OFSURVIVAL
  • 7. Rantai Kelangsungan Hidup (Chains of Survival) 2015(updated): Rantai Kelangsungan Hidup dibedakan antara pasien yang mengalami serangan jantung di rumah sakit (HCA) dan yang di luar rumah sakit (OHCA).
  • 9. AKREDITASI INTERNASIONAL JCI : Resuscitation services are available throughout the hospital (Standard Care of Patient 3.2, The Joint CommissionInternational)
  • 10. AKREDITASI NASIONAL KARS : Penanganan resusitasi pasien harus seragam dan terdapat di seluruh bagian rumah sakit (Pelayanan Pasien 3.2, Komite Akreditasi Rumah Sakit)
  • 11. Intra Hospital Cardiac Arrest Management 1. RJP 2. Airway Management 3. Breathing Management 4. Defibrillation 5. Drugs Management ROSC Management BHD BHL
  • 12. Tatalaksana HentiNafas & Henti Jantung IntraHospital Penatalaksanaan pasien henti nafas & henti jantung tidak dapat dilakukan seorang diri Call ForHelp
  • 14. Code Blue System Code Blue menandakan adalah adanya kode panggilan yang kondisi kegawat-daruratan pasien (henti nafas dan henti jantung)
  • 15. Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospectivebefore- and-after trial of a medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
  • 16. Chen J,Ou L, Hillman K,Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary arrest and mortality trends andtheir association with rapid response system expansion. MJA2014; 201:167-170
  • 17. CODE BLUE • Panggilan Code Blue Panggilan code blue adalah panggilan aktivasi sistem code blue oleh petugas yang mendapatkan pasien dengan ancaman kegawatan atau kejadian henti jantung dan henti napas • Tim code blue Tim medis yang siap dipanggil setiap saat untuk melakukan pengelolaan pasien yang mengalami kondisi kritis akut di RS.
  • 18. CodeBlue • DNR • Faseterminal penyakit • PaliatifCare Pasien • KamarOperasi • ICU • Catheterisasi Jantung Jenis Ruangan Code Blue tidak diaktifkan pada kondisi atau area : BLS &ALS dilakukantanpa mengaktifkan Code Blue System Informed Concent Sudah Dilakukan
  • 21.
  • 22. Komponen SDM 1. Kemampuan SDM untuk melakukan BLS & ACLS BLS
  • 23. High Quality CPR forAdult (AHA2015) - Rate at least 100-120 x/min - Compression depth at least 2-3 inches (5-6cm) - Allow complete chest recoil after each compression - Minimize interruptions in chest compressions - Avoid excessive ventilation - Change compressor < 5seconds - 1 breath for 5-6 seconds (10-12 x/mnt)
  • 25.
  • 26. ACLS
  • 27.
  • 28. Henti Jantung Not shockable Do chestcompression Shockable DC Shock 360J monofasik/200Jbifasik Chestcompression CPR CPR
  • 32. SHOCK THERAPY (Recommendation AHA 2015) Patient Defibrilasi Adult Bi phasic = 120-200J Monophasic = 360J Pediatrik 1st = 2 J/kg 2nd = 4 J / kg Maks = 10J/kg
  • 33. Aba –aba saat akan melakukandefibrilasi..Wajib.
  • 35. Komponen SDM 3. Siap kapan saja dan dimana saja, tetap sesuai dengan standar
  • 36. Komponen SDM a. Mengetahui SPO yang berlaku b. Mengetahui sistem respon • Respon awal (responder pertama) berasal dari petugas rumah sakit baik medis ataupun non medis yang berada di sekitar korban. • Respon kedua (responder kedua) berasal dari tim code blue.
  • 37. Komponen SDM 4. Petugas harus mengetahui alat alat yang dibutuhkan saat terjadi code blue dan letak penyimpanannya
  • 38. Komponen SDM 5. Tim code blue mengetahui obat-obatan yang digunakan termasuk cara pengoplosan obat Jenis Obat Adrenalin (1 amp 1 mg) Cara Pengoplosan obat SA (1mp=0.25m g) Cara Pengoplosan obat Frekuensi Pemberian DEWASA 1 ampul = 1mg bolus tiap 3-5menit 1 amp adrenalin murni 1st dose 0.5 mg bolus, Maksimum dose 3 mg 1 amp utk sekali pemberian Repeat3- 5minutes. ANAK 1 amp=1mg diencerkan dengan WFI menjadi 10 cc,diberikan 0.1 mg setiap pemberian 1 amp adrenalin ditambahkan WFI 9 cc dengan spuit 10cc 0.02mg/kg. Minimum dose 0.1mg, Maks dose 0.5 mg 1 amp dioplos dalam spuit 2.5cc Repeat3- 5minutes.
  • 39. KomponenSDM 6. Pemahaman SPO A.Perawat 1 1. Perawat tidak meninggalkan pasien 2. Perawat 1 sebagai first responder mengaktifkan code blue di ruangan kepadaperawat lain (perawat 2) B. Perawat 2 1. Perawat 2 yang mendengar teriakan code blue langsung mengaktifkan system code blue RS dengan menghubungi operator / menelpon / paging untuk memanggil tim code blue 2. Perawat 2 datang ke tempat terjadinya code blue dengan membawa alat-alat emergency dan langsung membantu perawat 1 melakukan BLS
  • 40. Komponen: Fasilitas, sarana dan prasarana ➢ Kesediaan tempat ruangintensive ➢ Trolley emergency LENGKAP • Set Intubasi • Defibrilator • Obat-obatan emergency • Pacemaker • EKG • Ambu bag • Oksigen • dll
  • 41. Komponen Sistem Komunikasi &Koordinasi ➢Komunikasi antar ruangan ➢Komunikasi Gedung (Sentral) • Operator mengumumkan “Code Blue di lantai... kamar ….”(2x)
  • 42. Saat kode diaktifkan tim menuju ruangan di mana pasien berada & melakukan tindakan resusitasi jantungparu
  • 45. Pembagian TugasTim 1. Pembagian tugas sebelum terjadi Code Blue
  • 46. Pembagian TugasTim Pembagian tugas saat terjadi Code Blue
  • 48. Peran TeamLeader • Menerima laporan singkat kejadian • Meninjau catatan medis sebelumnya • Memimpin jalannya resusitasi • Mengatur peran anggota tim DOKTER, PERAWAT TERLATIH ETTinsertion Chest compression Defibrillation Drugs Team leader Documentation Defibrillator IV line Trolley Fluid emergency Airway Management Airway & Breathingset
  • 49. Peran PJ Airway& Breathing • Mempertahankan jalan napas • Memberikan oksigen • Memberikan bantuan napas manual • Melakukan auskultasi suara napas • Mempersiapkan set intubasi endotrakheal • Melakukan intubasi endotrakheal ETTinsertion Chest compression Defibrillation Drugs Team leader Documentation Defibrillator IV line Trolley Fluid emergency Airway Management Airway & Breathingset DOKTER, PERAWAT TERLATIH
  • 50. Peran PJ Circulation(1) • Memasang papan resusitasi • Memeriksa nadi pasien • Melakukan kompresi jantung ETTinsertion Chest • Memasang lead monitorcompres EKG, pulse oxymetri • Memasang akses intravena • Melakukan pengambilan sampel gas darah Defibrillation Drugs Team leader Documentation Defibrillator IV line Trolley Fluid emergency Airway Management Airway & Breathingset DOKTER, PERAWAT
  • 51. Peran PJ Circulation(2) ETTinsertion Chest compression Defibrillation Drugs Team leader Documentation Defibrillator IV line Trolley Fluid emergency Airway Management Airway & Breathingset • Mempersiapkan obat- obatan: adrenalin, SA, amiodaron, lidokain • Memberikan cairan dan obat-obatan • Menyiapkan defibrillator • Melakukan defibrilasi atau kardioversi DOKTER, PERAWAT
  • 52. Peran PJ Documentation • Mengidentifikasi pasien dan penyakitnya • Mencatat kondisi/tanda vital pasien • Mencatat setiap tindakan resusitasi • Melaporkan kepada team leader • Membuat laporan resusitasi ETTinsertion Chest compression Defibrillation Drugs Team leader Documentation Defibrillator IV line Trolley Fluid emergency Airway Management Airway & Breathingset PERAWAT
  • 53. Peran Kepala/ PerawatRuangan • Menjaga ketertiban ruangan (menutup tirai) • Menenangkan pasien lain • Memberitahu/telepon keluarga pasien • Menghubungi/telepon dokter penanggung jawab • Menghubungi HCU/ICU • Menyiapkan transportasi ke HCU/ICU • Laporan insidens Airway Management ETTinsertion Chest compression Team leader Documentation efibrillator Defibrillation D IV line Trolley Fluid emergency Drugs Airway & Breathingset
  • 54. KomponenTransfortasi • Transfortasi ke ruang intensive oleh petugas code blue (2-3 orang) • Akses ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap
  • 55. Komitmen Anggota Tim Code Blue • Prioritas untuk menangani kondisi kegawatan • Bertanggung jawab dengan tugas dan peran masing-masing • Tidak melimpahkan tugas ke orang lain dengan alasan yang tidak baik KOMITMEN PIMPINAN Rumah Sakit
  • 56. POLA TIM CODE BLUE 1. Pola Sentralisasi Tim code blue dengan anggota lengkap stanbye untuk seluruh area RS (banyak gedung) 2. Pola 1 atap Tim code blue diambil dari petugas yang sedang bertugas diambil dari beberapa ruangan ditambah dokter jaga 3. Pola 1 lantai Tim code blue terdiri dari dokter jaga dan perawat yang sedang tugas saat terjadi code blue. Tim code blue (perawat) berasal dari satu lantai. --> satu lantai terdiri dari beberapa ruang rawat 4. Pola Zona / Wilayah (Untuk RS yang luas dan gedung yang banyak)
  • 57. Dokumentasi 1. Kondisi code didokumentasikan pasien blue dalam pada rekam pasien medis 2. Semua tindakan yang dilakukan serta obat- obatan yang diberikan dicatat 3. Pendokumentasian sebagai bukti tindakan 4. Dapat menjadi sumber evaluasi untuk perbaikan
  • 58.
  • 59. Post-Cardiac Arrest Care 2015 AHA Guidelines Update
  • 60.
  • 62. lebih baik mencegah ... cardiac arrest”
  • 63. Pengembangan System Code Blue Saat ini • System code blue saat ini digunakan untuk melakukan pengelolaan pasien yang mengalami kondisi kritis akut di Rumah Sakit • Kondisi kritis akut Perubahan kondisi fisiologis tubuh yang merupakan ancaman atau kejadian yang untuk dan harus diatasi segera mencegah morbiditas mortalitas. Tidak Hanya Henti nafas & Henti Jantung
  • 64. CardiacArrest 6-8 hrs beforearrest  70% (45/64) of pts show evidence of respiratory deterioration within 8 hrs of arrest (Schein,1990)  66% (99/150) of pts show abnormal signs and symptoms within 6 hrs of arrest andMD is notifiedin 25%(25/99)of cases (Franklin,1994)  Six abnormal clinical observations were found to be independently associated with an increased high risk of mortality: decrease in level of consciousness, loss of consciousness, hypoxia, and tachypnea.Among these events, the most common were hypoxia (51%) and hypotension (17%) (Buist, 2004)
  • 65. CardiacArrest 6-8 hrs before arrest Early Warning Scoring System Staf member worried about thepts Acute change in: ✓HR<40 or >130bpm ✓sBP<90mmHg ✓RR<8 or >28bpm ✓Threatenedairway ✓SpO2<90% ✓Conciousstate ✓Urin<50mL/hr Reversible cause ofarrest -Hypovolemia -Hypoxia -Hydrogen ion(acidosis) -Hypo-/Hyperkalemia -Hypoglycemia -Hypothermia -Toxins -Tamponade,cardiac -Tensionpneumothorax -Thrombosiscoronary -Thrombosispulmonary -Trauma
  • 66. TEAM
  • 67. Medical EmergencyTeam CallingCriteria Airway Threatened Breathing All respiratoryarrest RR <5 RR >36 Circulation All cardiacarrest PR <40 PR >140 Systolic BP <90 Neurology Sudden fall in level of conciousness (fall in GCS 2points) Repeated or prolongedseizures Other Any patient you are seriously worried about that doesnot fit the abovecriteria
  • 68. PengenalanPerubahan Kondisi Pasien MenggunakanTools: Early Warning Scoring System (EWSS) Untuk memantau adanya perubahan keadaan umum pada pasien • Dilakukan secara terintegrasi dalam Lembar Observasi Keperawatan • Harapan  Angka pemanggilan Code Blue berkurang karena penanganan pasien dilakukan sebelum pasien jatuh kedalam kondisi code blue.
  • 69. Scoring EWSS : Adult
  • 70. Scoring EWSS : Pediatric
  • 71. Outcomes Penggunaan EWSS di RSCM Tahun Panggilan Code Blue (Henti Nafas & Henti Jantung) Panggilan Code Blue (penurunan kondisi pasien) False Code blue 2014 42% 57% 1% 2015 37% 62% 1% Outcome : Panggilan code blue di RSCM 80-100 kejadian/bln 1. Pasien mortality : Pasien meninggal pasca code blue menurun dari37% (2014) menjadi 33%(2015) 2. Awareness petugas meningkat 57 % (2014) menjadi 63 % (2015) Sumber Data : PDSA Aktivasi sistem code blue 2015
  • 72. Kesimpulan 1. Code Blue System merupakan salah satu strategi untuk menurunkan mortalitas 2. Code Blue System ditentukan oleh kesiapan sistem, fasilitas, dan tenaga medis; serta kerja samatim 3. Medical Emergency Team merupakan upaya pengelolaan pasien yang beresiko tinggi 4. Pencegahan code blue efektif dengan menggunakan EWSS