SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 69
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Disusun oleh : FRANSISKA LUMEMPOUW KOEDOEBOEN
1261050302
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
Periode 25 JULI 2016 – 1 OKTOBER 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
CASE REPORT
Pembimbing : dr. Kriston Silitonga, Sp.A
Fransiska Lumempouw Koedoeboen
1261050302
DEFINISI
Diare akut
 adalah buang air
besar pada bayi atau
anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai
perubahan konsistensi
tinja mejadi cair
dengan atau tanpa
lendir dan darah yang
berlangsung kurang
dari satu minggu.
Diare untuk bayi yang
minum ASI
meningkatnya frekuensi
buang air besar atau
konsistensinya menjadi
cair yang menurut ibunya
abnormal atau tidak
seperti biasanya.
Kadang – kadang pada
seorang anak buang air
besar kurang dari 3 kali/
hari, tetap konsistensinya
cair, keadaan ini sudah
dapat disebut diare.
ETIOLOGI
• Infeksi enteral
• Infeksi parenteral
Faktor
Infeksi
• Karbohidrat
• Lemak
• Protein
Faktor
Malabsorbsi
• Makanan basi, beracun, alergi
terhadap makanan
Faktor
Makanan
• Rasa takut dan cemas
Faktor
Psikologis
KLASIFIKASI
Lamanya Diare
• Diare akut
• Diare persisten
• Diare kronik
Mekanisme
• Absorpsi
• Gangguan
sekresi
Etiologi
• Virus
• Bakteri
• Jamur/protozoa
Patogenesis
Jasad renik menyebabkan diare melalui :
Virus
• Rotavirus  berkembang biak dalam epitel vili usus
halus  kerusakan sel epitel & pemendekan vili 
terjadi penggantian sementara oleh sel epitel bentuk
kripta yang belum matang  usus mensekresi air dan
elektrolit.
• Dapat juga karena hilangnya enzim disakaridase 
berkurangnya absorbsi disakarida (laktosa).
• Penyembuhan, bila vili regenerasi & epitel vilinya
Rotavirus
Berkembang
biak
Sel epitel rusak
&
Vili  pendek
Oleh sel
epitel
bentuk
kripta
Sekresi
air
&
elektrolit
PATOGENESIS
Jasad renik yang masih hidup masuk ke dalam
usus halus setelah melewati asam lambung
Berkembang biak di dalam usus halus
Mengeluarkan toksin
Terjadi hipersekresi
Menimbulkan diare
Patogenesis
Bakteri
Diare berdarah terjadi melalui invasi &
perusakan sel epitel mukosa (di colon & distal ileum)
↓
mikroabses & ulkus superficial (krn toksin  kerusakan jar)
↓
melena
Bakteri
pili/fimbria
menempel pada
mukosa usus
perubahan epitel
usus
pengurangan
kapasitas
penyerapan/sekresi
cairan
Toksin
absorpsi
natrium
melalui vili ↓
sekresi
chlorida dari
kripta ↑
sekresi air &
elektrolit
Patogenesis
Protozoa
G. lamblia dan
Cryptosporidium menempel
pada epitel usus halus
Pemendeka
n vili Diare
E.histolitic
a
menginvasi epitel
mukosa
colon/ileum
Mikroabse
s dan
ulkus
Diare
invasi ke mukosa dan tidak timbul
gejala atau tanda-tanda, meskipun
kista amoeba dan tropozoit mungkin
ada di dalam tinjanya
diare  strain
sangat ganas
Tidak diare 
strain yang
tidak ganas
Mekanisme diare
Diare
sekretorik
Sekresi air &
elektrolit ke dalam
usus halus
gangguan absorbsi
Na oleh vilus
saluran cerna,
sekresi Cl
berlangsung terus/↑
 air & elektrolit
keluar dari tubuh
(tinja cair).
Diare
osmotik
Bila di dalam
lumen usus
terdapat bahan
yang secara
osmotik aktif dan
sulit diserap 
diare.
Manifestasi klinis
1. Bayi/anak  cengeng, gelisah, suhu
tubuh meningkat, nafsu makan menurun
2. Muntah
3. Kalau banyak kehilangan cairan dan
elektrolit jadi dehidrasi  berat badan
menurun, turgor kulit menurun, mata dan
ubun-ubun besar cekung, selaput lendir
dan mulut serta kulit kering
Gejala Khas Diare Akut
Dehidrasi
Ringan/Sedang
Dehidrasi
Berat
Gejala Khas Diare Akut
Diagnosis
1. Anamnesis
• Lamanya diare
• Frekuensi ( berapa kali sehari )
• Banyaknya / volumenya
• Warnanya
• Baunya
• Buang air kecil
• Batuk, panas, pilek, dan kejang
• Makanan dan minuman sebelum
dan sesudah sakit
• Penderita diare di sekitar rumah
• Berat badan sebelum sakit
• Apakah tinjanya ada darah?
• Apakah dia muntah?
2. Pemeriksaan Jasmani
Dilihat dari derajat dehidrasi menurut
WHO
- Bagaimana keadaaan umum anak?
- Sadar atau tidak sadar?
- Lemas/terlihat sangat mengantuk?
- Apakah anak gelisah?
- Berikan minum, apakah dia mau
minum? Jika iya, apakah ketika minum
ia tampak sangat haus atau malas
minum?
- Matanya cekung atau tidak cekung?
- Lakukan cubitan kulit perut (turgor).
Apakah kulitnya kembali segera,
lambat, atau sangat lambat (lebih dari
2 detik) ?
Penilaian Dehidrasi Menurut WHO
Anamnesis Kolom A Kolom B Kolom C
Diare < 4x sehari 4-10x sehari 10x sehari
Muntah
≠ ada atau
sedikit
Kadang-kadang Sering sekali
Haus Tidak ada Haus Sangat haus
Kencing Normal Sedikit pekat ≠ kencing (6 jam)
Penilaian Dehidrasi Menurut WHO
Inspeksi Kolom A Kolom B Kolom C
Keadaan umum Baik Rewel, gelisah ≠ sadar / letargi
Air mata Ada Sedikit/Tidak ada Tidak ada
Mata N Cekung
Sangat cekung
dan kering
Mulut & lidah Basah Kering Sangat kering
Nafas N Lebih cepat
Sangat cepat
dan dalam
Penilaian Dehidrasi Menurut WHO
Kolom A Kolom B Kolom C
Palpasi
kulit
Turgor
Cepat
kembali
Kembali pelan Sgt pelan
Nadi N N/cepat Sgt cepat, lemah
Ubun-ubun N cekung Sgt cekung
Cairan
Kehilangan
2,5 %
Kehilangan 2,5
– 10 %
Kehilangan 10 %
Kesimpula
n
Tanpa
dehidrasi
2 tanda / lebih
→ dehidrasi
ringan - sedang
2 tanda / lebih
→ dehidrasi
berat
Diagnosis
3. Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan tinja
• pH & kadar gula
• Pemeriksaan darah
• Analisa gas darah
• Kadar ureum
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : An. NA
Umur : 1 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat : Jln. Cipinang Muara
08/01 Cipinang Muara
Suku : Batak
Ayah
• Nama : Tn. Jhon Ferry
• Umur : 36 tahun
• Pekerjaan : Buruh
• Pendidikan : SMA
• Agama : Kristen
• Alamat : Bojong Gede,
Bogor
• Suku : Batak
Ibu
• Nama : Ny. Elcy Togi M
• Umur : 35 tahun
• Pekerjaan : Guru
• Pendidikan : S1
• Agama : Kristen
• Alamat : Bojong Gede,
Bogor
• Suku : Batak
IDENTITAS ORANG TUA
Alloanamnesis dengan ibu pasien
(2 Agustus 2016)
BAB
Cair
Mual
Nafsu
makan
menurun
Lemas
Muntah
Pasien datang dibawa oleh keluarganya ke IGD RSU UKI
dengan keluhan BAB lebih dari 5 kali sehari sejak ±2 hari
SMRS. Diarenya berisi ampas (+), lendir (-), darah (-),
dan berwarna kuning dengan konsistensi cair. Pasien
sudah diberi obat lacto b 1x1 dan zinc 1x1, namun
keluhan pasien tidak berkurang. Selain keluhan diatas
pasien juga mengalami mual disertai muntah lebih dari
10 kali, nafsu makan pasien berkurang dan terlihat
lemas, gelisah bersamaan dengan keluhan BAB cair
diatas.
Riwayat penyakit dahulu : disangkal
Riwayat penyakit keluarga : disangkal
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Perawatan antenatal :
Trimester 1 : 1x/ bulan di RS UKI
Trimester 2 : 1x/ bulan di RS UKI
Trimester 3 : 4x/ bulan di RS UKI
Tempat bersalin : Rumah sakit
Penolong Persalinan : Dokter
Cara persalinan : Sectio Caesaria
Penyulit : Jarak partus berdekatan
Usia kehamilan : Cukup bulan (35 minggu)
Berat badan lahir : 3600 gram
Panjang badan lahir : ibu pasien tidak ingat
RIWAYAT KEHAMILAN & KELAHIRAN
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Perkembangan
fisik/motorik
Umur
Gigi pertama 8 bulan
Tengkurap 6 bulan
Duduk 10 bulan
Berdiri 12 bulan
Gangguan perkembangan
mental
disangkal
Kesan : perkembangan sesuai dengan usia
• Riwayat Imunisasi : hanya BCG pada usia 2 bulan
Penyakit Usia Penyakit Usia
Diare Morbili -
Otitis - Parotitis -
Radang paru -
Demam
berdarah
-
Tuberkulosis -
Demam
tifoid
-
Kejang - Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Pertusis -
Darah - Varicella -
Difteri - Biduran -
Asma - Kecelakaan -
Penyakit
kuning
- Operasi -
Batuk
berulang
- Lain-lain -
Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
No
Tanggal
lahir
Jenis
Kelamin
Hidup Keterangan
1 28 April
2014
Perempuan Ya Sehat
2 31 Juli
2015
Laki - Laki Ya Pasien
Riwayat Keluarga
Data Keluarga
• Status rumah tinggal : Rumah milik keluarga.
• Keadaan rumah : Ukuran 20 x 40 m2, dinding
terbuat dari semen dan batu bata, atap terbuat dari genteng,
ventilasi baik, pencahayaan baik, jarak septik tank ke
sumber air bersih >10 , air minum : galon, menggunakan air
PAM untuk keperluan sehari-hari.
• Keadaan lingkungan : Perumahan warga padat, tidak
banjir, sanitasi baik, terdapat tempat pembuangan sampah.
Keterangan Ayah / wali Ibu / wali
Perkawinan 1 1
Umur saat menikah 25 tahun 25 tahun
Konsanguitas - -
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, sianosis (-),
sesak (-)
Kesadaran : Komposmentis
Frekuensi Nadi : 132x/menit (cukup, reguler, kuat
angkat)
Frekuensi Nafas : 40 x/menit
Suhu tubuh : 36,6 O C (axilla)
Berat badan : 7,7 kg
BBI : 9,6 kg
BB/U : -3 < X < -2 (kesan : berat badan kurang)
TB/U : X < - 3 (kesan perawakan sangat pendek)
BB/TB : X < - 3 (kesan : gizi buruk)
Panjang badan : 66 cm
Lingkar lengan atas : 14 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : bulat, normosefali (LK: 40 cm)
Rambut dan : warna hitam, rambut tidak mudah dicabut,
kulit kepala pertumbuhan rata
Mata : konjungtiva anemis -/-, mata cekung +/+,
sklera ikterik -/-
Telinga : normotia, serumen -/-
Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/-,
septum deviasi (-), konka tidak hiperemis
Mulut, lidah : Mukosa bibir kering (+), sianosis (-), sikap
lidah di tengah, coated tongue(-)
Tonsil : ditengah, T1-T1 , hiperemis -
Faring : hiperemis (-), granula (-)
Leher : kelenjar getah bening tidak teraba
membesar
PEMERIKSAAN SISTEM
Pemeriksaan Sistem : Thoraks
Paru
• Inspeksi : pergerakan
dinding dada simetris kanan
dan kiri, retraksi (-)
• Palpasi : stem fremitus
kanan dan kiri sama, tidak
mengeras
• Perkusi : perkusi
perbandingan sonor kanan
dan kiri
• Auskultasi : bunyi napas
dasar bronkovesikuler, rh -/-
, wheezing
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis
tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis
teraba
• Perkusi : batas jantung
kanan dan kiri normal
• Auskultasi : bunyi jantung
I dan II regular, murmur (-
), gallop (-)
Dinding thorax : normochest, laterolateral >
anteroposterior
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar
Auskultasi : bising usus (+) 6x/menit
Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
Kanan atas-bawah : edema (-), akral hangat,
CRT < 2”
Kiri atas-bawah : edema (-), akral hangat, CRT <
2”
Kulit : petekie (-), rumple leed (-), turgor
> 2”
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(TANGGAL 1 JULI 2011)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hb 12,1 14 - 16 g/dl
Ht 37,4 40 – 48 %
Leukosit 7000 5.000 –10.000/µL
Trombosit 384.000 150.000 -400.000/µL
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
ELEKTROLIT
Natrium 142 135 – 145 mmol/L
Kalium 4.0 3.5 – 5.1 mmol/L
Clorida 121 99 – 111 mmol/L
Diagnosis
• Diagnosa kerja : DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN –
SEDANG
• Diangnosa Banding :
- DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
e.c infeksi bakteri
Rencana Pemeriksaan :
• Darah Perifer Lengkap
• Elektrolit
• Feses lengkap
PENATALAKSANAAN
• Rawat Inap
• Diet : bubur saring + susu soya/pediasure
• IVFD : RL 400 cc/kgBB/jam dalam waktu 5 jam
MTC kaen 3A 28 tts/ml(micro)
• MM/ :
– Inj Acran 2x10 mg (IV)
– Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV)
– L-Zinc 2x1
• Edukasi keluarga pasien
Hari/
Tanggal/
Jam
Subyektif Obyektif Assessme
nt
Rencana Terapi
2 Agustus
2016
PH: 0
PP: 3
Hb: 12,1 g/dl
Ht: 37,4 L
L: 7,0
ribu/uL
T:384 ribu/uL
Pasien
mengeluh
diare > 5X,
warna
kekuningan,
encer, lemas
KU: TSS
Kesadaran: CM
N:108x/menit
RR: 40 x/menit
S: 36,8°C (axilla)
- Mata: mata cekung +/+
- Mulut: mukosa bibir
lembab
-Abdomen:
I: Perut tampak datar
A: BU (+) 6x/menit
P: supel, nyeri tekan (-)
LP turgor > 2detik
P: timpani, nyeri ketok (-
)
-Ekstremitas: akral
hangat, CRT< 2”, edema
Diare akut
dehidrasi
ringan-
sedang
Diet: lunak (bubur
saring) + susu soya
/ pediasure
IVFD: kaen 3A 28
tpm (mikro)
MM/
1. Inj Acran 2x10
mg (IV)
2. Inj Cedantron
2x0,8 mg (IV) k/p
3. L-Zinc 2x1cth
Hari/
Tanggal/
Jam
Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi
3 Agustus
2016
PH: 1
PP: 4
Pasien
mengeluh
BAB 2x
konsistensi
cair,bau
asam,
ampas
sedikit
KU: TSS
Kesadaran: CM
N: 110x/menit
RR: 30x/menit
S: 36,6°C (axilla)
-Mata: mata cekung -/-
-Mulut: mukosa bibir
kering (-)
-Abdomen:
I: perut tampak mendatar
A: BU (+) 4x/menit
P: supel, nyeri tekan (-),
turgor < 2detik (cepat)
P: timpani, nyeri ketok (-)
-Ekstremitas: akral
hangat, CRT<2”, edema
(–)
Diare akut
tanpa dehidrasi
Hasil Feses
Warna tinja : kuning
Konsistensi :
lembek
Lendir : -
Darah feces : -
E.histolytica : -
E.Coli : -
Kista : -
Eritrosit : -
Leukosit -
Cacing : -
Telur cacing : -
Amylum : -
Sisa sayuran : -
Serabut otot : -
Lemak : -
Diet: lunak
(bubur saring) +
susu soya /
pediasure
IVFD: Kaen 3A
28tpm (mikro)
MM/
1. Inj Acran
2x10 mg (IV)
2. Inj Cedantron
2x0,8 mg (IV)
k/p
3. L-Zinc 2x1cth
Hari/
Tanggal/
Jam
Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi
4 Agustus
2016
PH: 2
PP: 5
-BAB cair
4x
-
Ampas(+),
warna
kekuninga
n
KU: TSS
Kesadaran: komposmentis
N: 100x/menit
RR: 30 x/menit
S: 36,4°C (axilla)
-Mata: mata cekung -/-
-Mulut: mukosa bibir
lembab
-Abdomen:
I: perut tampak mendatar
A: BU (+) 5x/menit
P: supel, nyeri tekan (-),
turgor tidak melambat
P: timpani, nyeri ketok (-)
-Ekstremitas:akral hangat,
CRT<2”, edema (–)
Diare akut
tanpa dehidrasi
Diet: lunak
(bubur saring) +
susu soya /
pediasure
IVFD: Kaen 3A
28tpm (mikro)
MM/
1. Inj Acran
2x10 mg (IV)
2. Inj Cedantron
2x0,8 mg (IV)
k/p
3. L-Zinc 2x1cth
Hari/
Tanggal/
Jam
Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi
5 Agustus
2016
PH: 3
PP: 6
Pasien
mengeluh
batuk
KU: TSS
Kesadaran: komposmentis
N:110x/menit
RR: 31x/menit
S: 36,4°C
-Mata: kelopak mata edema
-/-, cekung -/-
-Mulut: mukosa bibir
lembab
-Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5x/menit
P: supel, nyeri tekan (-),
turgor tidak melambat
P: timpani, nyeri ketok (-)
-Ekstremitas: akral hangat,
Diare akut
tanpa dehidrasi
Diet: lunak
(bubur saring) +
susu soya /
pediasure
IVFD: Kaen 3A
28tpm (mikro)
MM/
1. Inj Acran
2x10 mg (IV)
2. Inj Cedantron
2x0,8 mg (IV)
k/p
3. L-Zinc 2x1cth
4. Flagyl 3x2cc
Hari/
Tanggal/
Jam
Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi
6 Agustus
2016
PH: 4
PP: 7
BAB 1x
ampas
lebih
banyak
KU: TSR
Kesadaran: komposmentis
N:100x/menit
RR: 28x/menit
S: 36,4°C
-Mata: kelopak mata edema
-/-, cekung -/-
-Mulut: mukosa bibir
lembab
-Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 4x/menit
P: supel, nyeri tekan (-),
turgor baik
P: timpani, nyeri ketok (-)
-Ekstremitas: akral hangat,
Diare akut
tanpa dehidrasi
dengan
perbaikan
Diet: lunak
(bubur saring) +
susu soya /
pediasure
IVFD: Kaen 3A
28tpm (mikro)
MM/
1. Inj Acran
2x10 mg (IV)
2. Inj Cedantron
2x0,8 mg (IV)
k/p
3. L-Zinc 2x1cth
4. Flagyl 3x2cc
Analisa Kasus
• Pada tanggal 02 Agustus 2016
pukul 01.00 WIB, pasien anak
NA usia 1 tahun, berat badan
7,7 kg, tinggi badan 66 cm,
status gizi cukup datang ke IGD
RSU UKI dengan keluhan diare
disertai mual, muntah, nafsu
makan menurun, lemas sejak 2
hari SMRS. Diare lebih dari 5x
sehari, terus – menerus dengan
konsistensi cair, ampas sedikit,
berwarna kuning. Pasien sudah
diberi lacto – b 1x1 dan zinc
1x1 tetapi keluhan tidak
berkurang
• Diare akut adalah buang air
besar pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari,
disertai perubahan
konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu.
Analisa Kasus
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum tampak sakit
sedang, kesadaran
komposmentis namun pasien
rewel, suhu tubuh 36.6o C,
frekuensi nadi 132 x/menit ,
frekuensi nafas 40x/menit.
Pemeriksaan fisik lain yang
bermakna mata cekung,
mukosa bibir kering,
pemeriksaan abdomen turgor /
cubitan perut kembali lambat >
2 detik, bising usus (+)
6x/menit.
• Keadaan umum : rewel /
gelisah
• Mata : cekung
• Mulut & lidah : kering
• Nafas : cepat
• Turgor : kembali pelan / lambat
• Nadi : normal / cepat
• Cairan : kehilangan 2,5 – 10%
Analisa Kasus
Hasil Feses
• Warna tinja : kuning
• Konsistensi : lembek
• Lendir : -
• Darah feces : -
• E.histolytica : -
• E.Coli : -
• Kista : -
• Eritrosit : - /LPB
• Leukosit : -
• Cacing : -
• Telur cacing : -
• Amylum : -
• Sisa sayuran : -
• Serabut otot : -
• Lemak : -
Penatalaksanaan
Terapi cairan
Oralit 75 cc/kgBB selama 3 jam (577.5 cc) atau RL 75
cc/kgBB (577.5 cc) selama 3 jam
• IVFD maintenance KaEN 3A 32 tpm
Kebutuhan cairan : BB = 7,7 kg
-> 7,7 x 100 = 770 cc / 24 jam
-> Tetes per menit : (770 x 60) : (24x60) = 32 tpm
(mikro)
Acran
• Komposisi : ranitidin 150 mg/filcotab; 300 mg/filcocap;
25mg/ml inj
• Indikasi :Tukak duodenum, tukak lambung, hipersekresi
lambung seperti sindroma Zollinger-Ellison dan
mastositosis sistemik, perdarahan saluran cerna,
sebelum induksi anestesi.
• DOSIS
Intramuskular (IM) : 50 mg/2 mL tiap 6-8 jam tanpa
pengenceran.
Bolus / infus intermiten intravena (IV) : 50 mg/2 mL
tiap 6-8 jam, diencerkan dengan larutan yang sesuai.
Cedantron
• Komposisi: Ondansetron HCl
• Indikasi: Mual dan muntah karena kemoterapi, radioterapi
atau pasca operasi.
• Dosis: Oral pencegahan mual dan muntah pasca-operasi
awal 1 tablet, 1 jam sebelum pembiusan dan 2 dosis
selanjutnya 1 tablet (interval 8 jam). Untuk mual karena
radioterapi 8 mg/ 8 jam. Dosis ke-1 diberikan 1-2 jam
sebelum radioterapi.
• Pemberian Obat: Diberikan bersama makanan.
• Perhatian: Hamil, laktasi, usia lanjut.
• Efek Samping: Konstipasi, sakit kepala, rasa panas atau
kemerahan pada kepala dan epigastrium.
• Kemasan: T ablet 8 mg x 1
L- zinc
Efek zinc antara lain :
• Zinc berperan sebagai anti-oksidan,
‘berkompetisi’ dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe)
yang dapat menimbulkan radikal bebas.
• Zinc menghambat sintesis Nitric Oxide (NO).
Dengan pemberian zinc, diharapkan NO tidak
disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi
kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi.
• Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
L zinc
• Komposisi : Zn sulfat monohidrat
• Indikasi : terapi tambahan untuk diberikan
bersama garam rehidrasi oral (oralit)
• Dosis anak 6 bln – 5 thn : 10 ml 1x/hari selama
10 hari walaupun diare sudah berhenti
10 mg dalam 5ml, maka 20 mg = 10 ml
Sehingga pemberian 2 x 1 cth
Flagyl Syr
• KOMPOSISI:
Flagyl ® Suspension:berisi 125mg metronidazole/5ml
suspension
• INDIKASI:
- Amoebiasis (usus dan hati amoebiasis)
Anak : 35 – 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3
kalisehari, selama
10 hari.
•
- Giardiasis disebabkan Giardia lambliasis.
Anak : 5mg/kg berat badan tiga kali sehari selama 5 sampai
7 hari.
Antibiotik Selektif
• Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare
cair akut kecuali dengan indikasi yaitu
pada diare berdarah dan kolera.
Pemberian antibiotik yang tidak rasional,
akan memperpanjang lamanya diare
karena akan mengganggu keseimbangan
flora usus
Antibiotik Selektif
Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetracyclin
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Erythromycin
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Shigella dysentery Ciprofloxacin
15 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB
4x sehari selama 5 hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
Nasihat Kepada Orang Tua
• Nasihat kepada orang tua untuk segera
membawa anak kembali ke petugas
kesehatan jika ada demam, tinja berdarah,
muntah berulang, makan atau minum
sedikit, sangat haus, diare makin sering
atau belum membaik dalam 3 hari.
Indikasi
Indikasi pasien rawat inap
• Intake sulit
• Rehidrasi cairan tidak
teratasi
• Demam
• Klinis buruk
Kapan pasien boleh pulang?
• Nafsu makanan membaik
• Perbaikan klinis
• Bebas demam tanpa terapi
• Hasil lab menunjukkan
perbaikan
• Cairan teratasi
Daftar Pustaka
• http://digilib.unimus.ac.id/fil
es/disk1/133/jtptunimus-gdl-
arrymarsud-6638-3-babii.pdf
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiUsqi Krizdiana
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidFais PPT
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malariahersu12345
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutAriesta Mp
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaPhil Adit R
 
Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007amelialestari417
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
 

Mais procurados (20)

Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus MalariaBuku saku tatalaksana kasus Malaria
Buku saku tatalaksana kasus Malaria
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 

Semelhante a Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt

diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxrickyhutagalung1
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Argo Dio
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckdRenitaArdani
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportPhil Adit R
 
Cbd nefro 3 word nisa
Cbd nefro 3 word nisaCbd nefro 3 word nisa
Cbd nefro 3 word nisaMasayu Uti
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasissuser37779f
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasiElvira Cesarena
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxAnnisaRizkaFauziah
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-burukhomeworkping8
 

Semelhante a Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt (20)

diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptx
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
refka gea.pptx
refka gea.pptxrefka gea.pptx
refka gea.pptx
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
CR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptxCR Naura - Intususepsi.pptx
CR Naura - Intususepsi.pptx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Case Diare Novia.pptx
Case Diare Novia.pptxCase Diare Novia.pptx
Case Diare Novia.pptx
 
Diare pada anak AKPER PENKAB MUNA
Diare pada anak AKPER PENKAB MUNADiare pada anak AKPER PENKAB MUNA
Diare pada anak AKPER PENKAB MUNA
 
Presentation_GEA-2.ppt
Presentation_GEA-2.pptPresentation_GEA-2.ppt
Presentation_GEA-2.ppt
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
Cbd nefro 3 word nisa
Cbd nefro 3 word nisaCbd nefro 3 word nisa
Cbd nefro 3 word nisa
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
127608810 case-tb
127608810 case-tb127608810 case-tb
127608810 case-tb
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptxLAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
LAPSUS sindrom nefrotik ANNISA RIZKA.pptx
 
169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk169324640 case-gizi-buruk
169324640 case-gizi-buruk
 

Mais de Syscha Lumempouw

Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Syscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulangSyscha Lumempouw
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeSyscha Lumempouw
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Syscha Lumempouw
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiSyscha Lumempouw
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 

Mais de Syscha Lumempouw (20)

Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
Case Report Ketuban Pecah Dini (KPD)
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulang
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebrae
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
Penyakit vertebrae
Penyakit vertebraePenyakit vertebrae
Penyakit vertebrae
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronis
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangCOVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
COVER Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB I Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
 
Referat Meningitis
Referat MeningitisReferat Meningitis
Referat Meningitis
 
Neurologi
NeurologiNeurologi
Neurologi
 
Sinus otak
Sinus otakSinus otak
Sinus otak
 
Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23Praktikum biokimia blok 23
Praktikum biokimia blok 23
 
Praktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi AnatomiPraktikum Patologi Anatomi
Praktikum Patologi Anatomi
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 

Último (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt

  • 1. DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650 Disusun oleh : FRANSISKA LUMEMPOUW KOEDOEBOEN 1261050302 Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak Periode 25 JULI 2016 – 1 OKTOBER 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta CASE REPORT
  • 2. Pembimbing : dr. Kriston Silitonga, Sp.A Fransiska Lumempouw Koedoeboen 1261050302
  • 3. DEFINISI Diare akut  adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu. Diare untuk bayi yang minum ASI meningkatnya frekuensi buang air besar atau konsistensinya menjadi cair yang menurut ibunya abnormal atau tidak seperti biasanya. Kadang – kadang pada seorang anak buang air besar kurang dari 3 kali/ hari, tetap konsistensinya cair, keadaan ini sudah dapat disebut diare.
  • 4. ETIOLOGI • Infeksi enteral • Infeksi parenteral Faktor Infeksi • Karbohidrat • Lemak • Protein Faktor Malabsorbsi • Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan Faktor Makanan • Rasa takut dan cemas Faktor Psikologis
  • 5. KLASIFIKASI Lamanya Diare • Diare akut • Diare persisten • Diare kronik Mekanisme • Absorpsi • Gangguan sekresi Etiologi • Virus • Bakteri • Jamur/protozoa
  • 6. Patogenesis Jasad renik menyebabkan diare melalui : Virus • Rotavirus  berkembang biak dalam epitel vili usus halus  kerusakan sel epitel & pemendekan vili  terjadi penggantian sementara oleh sel epitel bentuk kripta yang belum matang  usus mensekresi air dan elektrolit. • Dapat juga karena hilangnya enzim disakaridase  berkurangnya absorbsi disakarida (laktosa). • Penyembuhan, bila vili regenerasi & epitel vilinya Rotavirus Berkembang biak Sel epitel rusak & Vili  pendek Oleh sel epitel bentuk kripta Sekresi air & elektrolit
  • 7. PATOGENESIS Jasad renik yang masih hidup masuk ke dalam usus halus setelah melewati asam lambung Berkembang biak di dalam usus halus Mengeluarkan toksin Terjadi hipersekresi Menimbulkan diare
  • 8. Patogenesis Bakteri Diare berdarah terjadi melalui invasi & perusakan sel epitel mukosa (di colon & distal ileum) ↓ mikroabses & ulkus superficial (krn toksin  kerusakan jar) ↓ melena Bakteri pili/fimbria menempel pada mukosa usus perubahan epitel usus pengurangan kapasitas penyerapan/sekresi cairan Toksin absorpsi natrium melalui vili ↓ sekresi chlorida dari kripta ↑ sekresi air & elektrolit
  • 9. Patogenesis Protozoa G. lamblia dan Cryptosporidium menempel pada epitel usus halus Pemendeka n vili Diare E.histolitic a menginvasi epitel mukosa colon/ileum Mikroabse s dan ulkus Diare invasi ke mukosa dan tidak timbul gejala atau tanda-tanda, meskipun kista amoeba dan tropozoit mungkin ada di dalam tinjanya diare  strain sangat ganas Tidak diare  strain yang tidak ganas
  • 10. Mekanisme diare Diare sekretorik Sekresi air & elektrolit ke dalam usus halus gangguan absorbsi Na oleh vilus saluran cerna, sekresi Cl berlangsung terus/↑  air & elektrolit keluar dari tubuh (tinja cair). Diare osmotik Bila di dalam lumen usus terdapat bahan yang secara osmotik aktif dan sulit diserap  diare.
  • 11. Manifestasi klinis 1. Bayi/anak  cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan menurun 2. Muntah 3. Kalau banyak kehilangan cairan dan elektrolit jadi dehidrasi  berat badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir dan mulut serta kulit kering
  • 16. Diagnosis 1. Anamnesis • Lamanya diare • Frekuensi ( berapa kali sehari ) • Banyaknya / volumenya • Warnanya • Baunya • Buang air kecil • Batuk, panas, pilek, dan kejang • Makanan dan minuman sebelum dan sesudah sakit • Penderita diare di sekitar rumah • Berat badan sebelum sakit • Apakah tinjanya ada darah? • Apakah dia muntah? 2. Pemeriksaan Jasmani Dilihat dari derajat dehidrasi menurut WHO - Bagaimana keadaaan umum anak? - Sadar atau tidak sadar? - Lemas/terlihat sangat mengantuk? - Apakah anak gelisah? - Berikan minum, apakah dia mau minum? Jika iya, apakah ketika minum ia tampak sangat haus atau malas minum? - Matanya cekung atau tidak cekung? - Lakukan cubitan kulit perut (turgor). Apakah kulitnya kembali segera, lambat, atau sangat lambat (lebih dari 2 detik) ?
  • 17. Penilaian Dehidrasi Menurut WHO Anamnesis Kolom A Kolom B Kolom C Diare < 4x sehari 4-10x sehari 10x sehari Muntah ≠ ada atau sedikit Kadang-kadang Sering sekali Haus Tidak ada Haus Sangat haus Kencing Normal Sedikit pekat ≠ kencing (6 jam)
  • 18. Penilaian Dehidrasi Menurut WHO Inspeksi Kolom A Kolom B Kolom C Keadaan umum Baik Rewel, gelisah ≠ sadar / letargi Air mata Ada Sedikit/Tidak ada Tidak ada Mata N Cekung Sangat cekung dan kering Mulut & lidah Basah Kering Sangat kering Nafas N Lebih cepat Sangat cepat dan dalam
  • 19. Penilaian Dehidrasi Menurut WHO Kolom A Kolom B Kolom C Palpasi kulit Turgor Cepat kembali Kembali pelan Sgt pelan Nadi N N/cepat Sgt cepat, lemah Ubun-ubun N cekung Sgt cekung Cairan Kehilangan 2,5 % Kehilangan 2,5 – 10 % Kehilangan 10 % Kesimpula n Tanpa dehidrasi 2 tanda / lebih → dehidrasi ringan - sedang 2 tanda / lebih → dehidrasi berat
  • 20. Diagnosis 3. Pemeriksaan Laboratorium • Pemeriksaan tinja • pH & kadar gula • Pemeriksaan darah • Analisa gas darah • Kadar ureum
  • 21.
  • 24.
  • 27.
  • 32.
  • 33. IDENTITAS PASIEN Nama pasien : An. NA Umur : 1 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Alamat : Jln. Cipinang Muara 08/01 Cipinang Muara Suku : Batak
  • 34. Ayah • Nama : Tn. Jhon Ferry • Umur : 36 tahun • Pekerjaan : Buruh • Pendidikan : SMA • Agama : Kristen • Alamat : Bojong Gede, Bogor • Suku : Batak Ibu • Nama : Ny. Elcy Togi M • Umur : 35 tahun • Pekerjaan : Guru • Pendidikan : S1 • Agama : Kristen • Alamat : Bojong Gede, Bogor • Suku : Batak IDENTITAS ORANG TUA
  • 35. Alloanamnesis dengan ibu pasien (2 Agustus 2016) BAB Cair Mual Nafsu makan menurun Lemas Muntah
  • 36. Pasien datang dibawa oleh keluarganya ke IGD RSU UKI dengan keluhan BAB lebih dari 5 kali sehari sejak ±2 hari SMRS. Diarenya berisi ampas (+), lendir (-), darah (-), dan berwarna kuning dengan konsistensi cair. Pasien sudah diberi obat lacto b 1x1 dan zinc 1x1, namun keluhan pasien tidak berkurang. Selain keluhan diatas pasien juga mengalami mual disertai muntah lebih dari 10 kali, nafsu makan pasien berkurang dan terlihat lemas, gelisah bersamaan dengan keluhan BAB cair diatas. Riwayat penyakit dahulu : disangkal Riwayat penyakit keluarga : disangkal RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
  • 37. Perawatan antenatal : Trimester 1 : 1x/ bulan di RS UKI Trimester 2 : 1x/ bulan di RS UKI Trimester 3 : 4x/ bulan di RS UKI Tempat bersalin : Rumah sakit Penolong Persalinan : Dokter Cara persalinan : Sectio Caesaria Penyulit : Jarak partus berdekatan Usia kehamilan : Cukup bulan (35 minggu) Berat badan lahir : 3600 gram Panjang badan lahir : ibu pasien tidak ingat RIWAYAT KEHAMILAN & KELAHIRAN
  • 38. RIWAYAT PERKEMBANGAN Perkembangan fisik/motorik Umur Gigi pertama 8 bulan Tengkurap 6 bulan Duduk 10 bulan Berdiri 12 bulan Gangguan perkembangan mental disangkal Kesan : perkembangan sesuai dengan usia
  • 39. • Riwayat Imunisasi : hanya BCG pada usia 2 bulan Penyakit Usia Penyakit Usia Diare Morbili - Otitis - Parotitis - Radang paru - Demam berdarah - Tuberkulosis - Demam tifoid - Kejang - Cacingan - Ginjal - Alergi - Jantung - Pertusis - Darah - Varicella - Difteri - Biduran - Asma - Kecelakaan - Penyakit kuning - Operasi - Batuk berulang - Lain-lain - Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita No Tanggal lahir Jenis Kelamin Hidup Keterangan 1 28 April 2014 Perempuan Ya Sehat 2 31 Juli 2015 Laki - Laki Ya Pasien Riwayat Keluarga
  • 40. Data Keluarga • Status rumah tinggal : Rumah milik keluarga. • Keadaan rumah : Ukuran 20 x 40 m2, dinding terbuat dari semen dan batu bata, atap terbuat dari genteng, ventilasi baik, pencahayaan baik, jarak septik tank ke sumber air bersih >10 , air minum : galon, menggunakan air PAM untuk keperluan sehari-hari. • Keadaan lingkungan : Perumahan warga padat, tidak banjir, sanitasi baik, terdapat tempat pembuangan sampah. Keterangan Ayah / wali Ibu / wali Perkawinan 1 1 Umur saat menikah 25 tahun 25 tahun Konsanguitas - - Keadaan kesehatan Sehat Sehat
  • 41. Keadaan umum : Tampak sakit sedang, sianosis (-), sesak (-) Kesadaran : Komposmentis Frekuensi Nadi : 132x/menit (cukup, reguler, kuat angkat) Frekuensi Nafas : 40 x/menit Suhu tubuh : 36,6 O C (axilla) Berat badan : 7,7 kg BBI : 9,6 kg BB/U : -3 < X < -2 (kesan : berat badan kurang) TB/U : X < - 3 (kesan perawakan sangat pendek) BB/TB : X < - 3 (kesan : gizi buruk) Panjang badan : 66 cm Lingkar lengan atas : 14 cm PEMERIKSAAN FISIK
  • 42. Kepala : bulat, normosefali (LK: 40 cm) Rambut dan : warna hitam, rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala pertumbuhan rata Mata : konjungtiva anemis -/-, mata cekung +/+, sklera ikterik -/- Telinga : normotia, serumen -/- Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/-, septum deviasi (-), konka tidak hiperemis Mulut, lidah : Mukosa bibir kering (+), sianosis (-), sikap lidah di tengah, coated tongue(-) Tonsil : ditengah, T1-T1 , hiperemis - Faring : hiperemis (-), granula (-) Leher : kelenjar getah bening tidak teraba membesar PEMERIKSAAN SISTEM
  • 43. Pemeriksaan Sistem : Thoraks Paru • Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, retraksi (-) • Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama, tidak mengeras • Perkusi : perkusi perbandingan sonor kanan dan kiri • Auskultasi : bunyi napas dasar bronkovesikuler, rh -/- , wheezing Jantung • Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat • Palpasi : ictus cordis teraba • Perkusi : batas jantung kanan dan kiri normal • Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (- ), gallop (-) Dinding thorax : normochest, laterolateral > anteroposterior
  • 44. Abdomen Inspeksi : perut tampak datar Auskultasi : bising usus (+) 6x/menit Perkusi : timpani, nyeri ketok (-) Palpasi : supel, nyeri tekan (-) Ekstremitas Kanan atas-bawah : edema (-), akral hangat, CRT < 2” Kiri atas-bawah : edema (-), akral hangat, CRT < 2” Kulit : petekie (-), rumple leed (-), turgor > 2”
  • 45. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (TANGGAL 1 JULI 2011) Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan HEMATOLOGI Hb 12,1 14 - 16 g/dl Ht 37,4 40 – 48 % Leukosit 7000 5.000 –10.000/µL Trombosit 384.000 150.000 -400.000/µL Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan ELEKTROLIT Natrium 142 135 – 145 mmol/L Kalium 4.0 3.5 – 5.1 mmol/L Clorida 121 99 – 111 mmol/L
  • 46. Diagnosis • Diagnosa kerja : DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN – SEDANG • Diangnosa Banding : - DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG e.c infeksi bakteri Rencana Pemeriksaan : • Darah Perifer Lengkap • Elektrolit • Feses lengkap
  • 47. PENATALAKSANAAN • Rawat Inap • Diet : bubur saring + susu soya/pediasure • IVFD : RL 400 cc/kgBB/jam dalam waktu 5 jam MTC kaen 3A 28 tts/ml(micro) • MM/ : – Inj Acran 2x10 mg (IV) – Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV) – L-Zinc 2x1 • Edukasi keluarga pasien
  • 48. Hari/ Tanggal/ Jam Subyektif Obyektif Assessme nt Rencana Terapi 2 Agustus 2016 PH: 0 PP: 3 Hb: 12,1 g/dl Ht: 37,4 L L: 7,0 ribu/uL T:384 ribu/uL Pasien mengeluh diare > 5X, warna kekuningan, encer, lemas KU: TSS Kesadaran: CM N:108x/menit RR: 40 x/menit S: 36,8°C (axilla) - Mata: mata cekung +/+ - Mulut: mukosa bibir lembab -Abdomen: I: Perut tampak datar A: BU (+) 6x/menit P: supel, nyeri tekan (-) LP turgor > 2detik P: timpani, nyeri ketok (- ) -Ekstremitas: akral hangat, CRT< 2”, edema Diare akut dehidrasi ringan- sedang Diet: lunak (bubur saring) + susu soya / pediasure IVFD: kaen 3A 28 tpm (mikro) MM/ 1. Inj Acran 2x10 mg (IV) 2. Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV) k/p 3. L-Zinc 2x1cth
  • 49. Hari/ Tanggal/ Jam Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi 3 Agustus 2016 PH: 1 PP: 4 Pasien mengeluh BAB 2x konsistensi cair,bau asam, ampas sedikit KU: TSS Kesadaran: CM N: 110x/menit RR: 30x/menit S: 36,6°C (axilla) -Mata: mata cekung -/- -Mulut: mukosa bibir kering (-) -Abdomen: I: perut tampak mendatar A: BU (+) 4x/menit P: supel, nyeri tekan (-), turgor < 2detik (cepat) P: timpani, nyeri ketok (-) -Ekstremitas: akral hangat, CRT<2”, edema (–) Diare akut tanpa dehidrasi Hasil Feses Warna tinja : kuning Konsistensi : lembek Lendir : - Darah feces : - E.histolytica : - E.Coli : - Kista : - Eritrosit : - Leukosit - Cacing : - Telur cacing : - Amylum : - Sisa sayuran : - Serabut otot : - Lemak : - Diet: lunak (bubur saring) + susu soya / pediasure IVFD: Kaen 3A 28tpm (mikro) MM/ 1. Inj Acran 2x10 mg (IV) 2. Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV) k/p 3. L-Zinc 2x1cth
  • 50. Hari/ Tanggal/ Jam Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi 4 Agustus 2016 PH: 2 PP: 5 -BAB cair 4x - Ampas(+), warna kekuninga n KU: TSS Kesadaran: komposmentis N: 100x/menit RR: 30 x/menit S: 36,4°C (axilla) -Mata: mata cekung -/- -Mulut: mukosa bibir lembab -Abdomen: I: perut tampak mendatar A: BU (+) 5x/menit P: supel, nyeri tekan (-), turgor tidak melambat P: timpani, nyeri ketok (-) -Ekstremitas:akral hangat, CRT<2”, edema (–) Diare akut tanpa dehidrasi Diet: lunak (bubur saring) + susu soya / pediasure IVFD: Kaen 3A 28tpm (mikro) MM/ 1. Inj Acran 2x10 mg (IV) 2. Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV) k/p 3. L-Zinc 2x1cth
  • 51. Hari/ Tanggal/ Jam Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi 5 Agustus 2016 PH: 3 PP: 6 Pasien mengeluh batuk KU: TSS Kesadaran: komposmentis N:110x/menit RR: 31x/menit S: 36,4°C -Mata: kelopak mata edema -/-, cekung -/- -Mulut: mukosa bibir lembab -Abdomen: I: perut tampak datar A: BU (+) 5x/menit P: supel, nyeri tekan (-), turgor tidak melambat P: timpani, nyeri ketok (-) -Ekstremitas: akral hangat, Diare akut tanpa dehidrasi Diet: lunak (bubur saring) + susu soya / pediasure IVFD: Kaen 3A 28tpm (mikro) MM/ 1. Inj Acran 2x10 mg (IV) 2. Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV) k/p 3. L-Zinc 2x1cth 4. Flagyl 3x2cc
  • 52. Hari/ Tanggal/ Jam Subyektif Obyektif Assessment Rencana Terapi 6 Agustus 2016 PH: 4 PP: 7 BAB 1x ampas lebih banyak KU: TSR Kesadaran: komposmentis N:100x/menit RR: 28x/menit S: 36,4°C -Mata: kelopak mata edema -/-, cekung -/- -Mulut: mukosa bibir lembab -Abdomen: I: perut tampak datar A: BU (+) 4x/menit P: supel, nyeri tekan (-), turgor baik P: timpani, nyeri ketok (-) -Ekstremitas: akral hangat, Diare akut tanpa dehidrasi dengan perbaikan Diet: lunak (bubur saring) + susu soya / pediasure IVFD: Kaen 3A 28tpm (mikro) MM/ 1. Inj Acran 2x10 mg (IV) 2. Inj Cedantron 2x0,8 mg (IV) k/p 3. L-Zinc 2x1cth 4. Flagyl 3x2cc
  • 53. Analisa Kasus • Pada tanggal 02 Agustus 2016 pukul 01.00 WIB, pasien anak NA usia 1 tahun, berat badan 7,7 kg, tinggi badan 66 cm, status gizi cukup datang ke IGD RSU UKI dengan keluhan diare disertai mual, muntah, nafsu makan menurun, lemas sejak 2 hari SMRS. Diare lebih dari 5x sehari, terus – menerus dengan konsistensi cair, ampas sedikit, berwarna kuning. Pasien sudah diberi lacto – b 1x1 dan zinc 1x1 tetapi keluhan tidak berkurang • Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
  • 54. Analisa Kasus • Pemeriksaan Fisik Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran komposmentis namun pasien rewel, suhu tubuh 36.6o C, frekuensi nadi 132 x/menit , frekuensi nafas 40x/menit. Pemeriksaan fisik lain yang bermakna mata cekung, mukosa bibir kering, pemeriksaan abdomen turgor / cubitan perut kembali lambat > 2 detik, bising usus (+) 6x/menit. • Keadaan umum : rewel / gelisah • Mata : cekung • Mulut & lidah : kering • Nafas : cepat • Turgor : kembali pelan / lambat • Nadi : normal / cepat • Cairan : kehilangan 2,5 – 10%
  • 55. Analisa Kasus Hasil Feses • Warna tinja : kuning • Konsistensi : lembek • Lendir : - • Darah feces : - • E.histolytica : - • E.Coli : - • Kista : - • Eritrosit : - /LPB • Leukosit : - • Cacing : - • Telur cacing : - • Amylum : - • Sisa sayuran : - • Serabut otot : - • Lemak : -
  • 56. Penatalaksanaan Terapi cairan Oralit 75 cc/kgBB selama 3 jam (577.5 cc) atau RL 75 cc/kgBB (577.5 cc) selama 3 jam • IVFD maintenance KaEN 3A 32 tpm Kebutuhan cairan : BB = 7,7 kg -> 7,7 x 100 = 770 cc / 24 jam -> Tetes per menit : (770 x 60) : (24x60) = 32 tpm (mikro)
  • 57.
  • 58.
  • 59. Acran • Komposisi : ranitidin 150 mg/filcotab; 300 mg/filcocap; 25mg/ml inj • Indikasi :Tukak duodenum, tukak lambung, hipersekresi lambung seperti sindroma Zollinger-Ellison dan mastositosis sistemik, perdarahan saluran cerna, sebelum induksi anestesi. • DOSIS Intramuskular (IM) : 50 mg/2 mL tiap 6-8 jam tanpa pengenceran. Bolus / infus intermiten intravena (IV) : 50 mg/2 mL tiap 6-8 jam, diencerkan dengan larutan yang sesuai.
  • 60. Cedantron • Komposisi: Ondansetron HCl • Indikasi: Mual dan muntah karena kemoterapi, radioterapi atau pasca operasi. • Dosis: Oral pencegahan mual dan muntah pasca-operasi awal 1 tablet, 1 jam sebelum pembiusan dan 2 dosis selanjutnya 1 tablet (interval 8 jam). Untuk mual karena radioterapi 8 mg/ 8 jam. Dosis ke-1 diberikan 1-2 jam sebelum radioterapi. • Pemberian Obat: Diberikan bersama makanan. • Perhatian: Hamil, laktasi, usia lanjut. • Efek Samping: Konstipasi, sakit kepala, rasa panas atau kemerahan pada kepala dan epigastrium. • Kemasan: T ablet 8 mg x 1
  • 61. L- zinc Efek zinc antara lain : • Zinc berperan sebagai anti-oksidan, ‘berkompetisi’ dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe) yang dapat menimbulkan radikal bebas. • Zinc menghambat sintesis Nitric Oxide (NO). Dengan pemberian zinc, diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi. • Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
  • 62. L zinc • Komposisi : Zn sulfat monohidrat • Indikasi : terapi tambahan untuk diberikan bersama garam rehidrasi oral (oralit) • Dosis anak 6 bln – 5 thn : 10 ml 1x/hari selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti 10 mg dalam 5ml, maka 20 mg = 10 ml Sehingga pemberian 2 x 1 cth
  • 63. Flagyl Syr • KOMPOSISI: Flagyl ® Suspension:berisi 125mg metronidazole/5ml suspension • INDIKASI: - Amoebiasis (usus dan hati amoebiasis) Anak : 35 – 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 kalisehari, selama 10 hari. • - Giardiasis disebabkan Giardia lambliasis. Anak : 5mg/kg berat badan tiga kali sehari selama 5 sampai 7 hari.
  • 64. Antibiotik Selektif • Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotik yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus
  • 65. Antibiotik Selektif Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif Kolera Tetracyclin 12,5 mg/kgBB 4x sehari selama 3 hari Erythromycin 12,5 mg/kgBB 4x sehari selama 3 hari Shigella dysentery Ciprofloxacin 15 mg/kgBB 2x sehari selama 3 hari Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB 4x sehari selama 5 hari Amoebiasis Metronidazole 10 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat) Giardiasis Metronidazole 5 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari
  • 66. Nasihat Kepada Orang Tua • Nasihat kepada orang tua untuk segera membawa anak kembali ke petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik dalam 3 hari.
  • 67. Indikasi Indikasi pasien rawat inap • Intake sulit • Rehidrasi cairan tidak teratasi • Demam • Klinis buruk Kapan pasien boleh pulang? • Nafsu makanan membaik • Perbaikan klinis • Bebas demam tanpa terapi • Hasil lab menunjukkan perbaikan • Cairan teratasi

Notas do Editor

  1. Lamanya diare Diare akut : diare yang terjadi mendadak kurang dari 2 minggu. b. Diare kronik : diare yang terjadi lebih dari 2 minggu atau sampai menahun Organ yang terkena Diare infeksi enteral atau diare karena infeksi di usus (bakteri, virus, parasit). b. Diare infeksi parenteral atau diare infeksi di luar usus (otitis media, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran urin dan lainya). Ada tidaknya infeksi Diare infeksi spesifik : tifus abdomen dan paratifus, desentri basil, eterokiliatis stafilokok. b. Diare infeksi non spesifik : diare dietetic 3. Pembagian diare menurut lamanya diare a. Diare akut yang berlangsung kurang dari 14 hari b. Diare kronik yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi non-infeksi c. Diare persisten yang berlangsung lebih dari 14 hari dengan etiologi infeksi
  2. Kegunaan acran (ranitidine) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut : Gastroesophageal reflux disease (GERD) : suatu penyakit yang disebabkan oleh iritasi oleh asam lambung. Penderita biasanya mengalami sensasi terbakar pada area dada dan kerongkongan. Untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus duabelas jari. Acran (ranitidine) digunakan juga untuk menangani erosif esophagitis, meskipun dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton seperti omeprazole atau lansoprazole, efektivitasnya lebih rendah. Zollinger ellison syndrome : penyakit langka akibat adanya tumor di pankreas atau karena usus duabelas jari melepaskan hormon yang menyebabkan kelebihan sekresi asam lambung. Saat ini, obat-obat penghambat pompa proton (PPI) lebih dipilih untuk tujuan ini. Untuk mengobati penyakit maag, obat-obat antagonis H2 seperti acran (ranitidine) lebih banyak dipilih dibandingkan antasida, karena durasi kerjanya lebih lama dan efektivitasnya lebih tinggi. Pencegahan tukak lambung yang disebabkan oleh pemakaian obat-obat NSAID. Mengurangi resiko aspirasi pneumonitis pada pasien sebelum menjalani operasi bedah. Untuk tujuan ini acran (ranitidine) lebih efektif dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton. Pengobatan dispepsia pada pasien berusia muda dengan antagonis reseptor-H2 dapat diterima, namun perhatian khusus harus dilakukan jika obat diberikan kepada pasien dewasa atau usia lanjut karena obat-obat golongan antagonis reseptor-H2 dapat menutupi gejala kanker lambung. Kontra indikasi Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang diketahui memiliki riwayat hipersensitif pada ranitidine atau obat golongan antagonis reseptor H2 lainnya. Jangan diberikan untuk penderita dengan riwayat porfiria aku
  3. FLAGYL SYRUP 60 ML KOMPOSISI:  Flagyl ® Suspension:berisi 125mg metronidazole/5ml suspension Farmakologis Trichomoniacide, anaerobicide. Disposisi dari Metronidazol diberikan secara oral atau dengan injeksi intravena tetap konstan, dengan waktu penghapusan rata-rata 8 jam dalam pria sehat. Metronidazol terdeteksi pada cairan serebrospinal, air liur-gersang. Payudara-susu dalam konsentrasi yang sama seperti dalam plasma. Metronidazol juga terdeteksi di hepatik nanah abses. INDIKASI:  - Uretritis dan vaginitis karena Tri-chomonas vaginalis.  - Amoebiasis (usus dan hati amoebiasisj.  - Pencegahan pasca operasi infeksi anaerob.  - Giardiasis disebabkan Giardia lambliasis. DOSIS DAN ADMINISTRASI: Suspensi harus dilakukan 1 jam sebelum makan. Amoebiasis - Dewasa, usus amoebiasis     : 750 mg, tiga kali sehari selama 5 sampai 10 hari.  - Dewasa, hepatik amoebiasis: 750 mg, tiga kali sehari selama 5 sampai 10 hari.  - Anak-anak: 35-50mg/kg/24 jam,. dibagi menjadi tiga dosis, selama 10 hari. Trikomoniasis: Untuk mencegah infeksi ulang, pasangan dari seorang pasien harus diberikan regimen dosis yang sama. - Dewasa: 2 gram, diberikan baik sebagai dosis tunggal dalam satu hari atau 500 mg, dua kali sehari atau 250 mg, tiga kali sehari selama 7 hari berturut-turut. - Anak-anak: 15mg/kgbodyweight harian, dibagi menjadi tiga dosis, selama 7 sampai 10 hari. Giardiasis:  - Dewasa: 250 mg untuk 500mg, tiga kali sehari selama 5 sampai 7 hari atau 2 gram sehari sebagai dosis tunggal selama 3 hari. - Anak-anak: 5mg/kg berat badan tiga kali sehari selama 5 sampai 7 hari. Infeksi bakteri anaerob-Pada infeksi serius, metronidazol dalam "travenous harus diberikan sebagai pengobatan awal. Dewasa: 7.5mg/kg setiap 6 jam (sekitar 500mg untuk 70 kg orang dewasa), maksimum 4 gram setiap hari selama 7 sampai 10 hari. PERINGATAN DAN TINDAKAN: - Digunakan dengan hati-hati dalam ibu menyusui sebagai metronidazol diekskresikan dalam ASI, selama trimester pertama dan kedua kehamilan sebagai metronidazol melintasi placen-angka penghalang. - Digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit sistem saraf pusat.Gangguan sistem saraf pusat telah dilaporkan dalam beberapa kasus, tetapi menghilang jika terapi dihentikan atau dosis menurun. - Mengambil alkohol selama terapi metronidazol dapat menyebabkan kram perut, mual, muntah, sakit kepala, memerah.  - Dalam metronidazol berkepanjangan administrasi, dianjurkan untuk melakukan tes hematological.  - Dosis harus dikurangi dan dikelola dengan hati-hati untuk pasien dengan penyakit hati. - Keselamatan dan efektivitas dalam patiens pediatrik belum ditetapkan, kecuali dalam pengobatan amoe-biasis. Efek samping:  - Mual, anoreksia, nyeri epigastrium: telah dilaporkan. - serius reaksi yang merugikan yang dilaporkan: kejang kejang dan neuropati peripher. - Bad rasa, lidah berbulu, mual, muntah atau gangguan pencernaan sering dilaporkan. - urticaria, ruam kulit, pruritus, edema dan Angio-kejutan anafilaksis (jarang). - Jarang: mengantuk, pusing, sakit kepala, ataksia dan urin gelap (karena metabolit dari metronidazol). - ringan reversibel leucopenia di beberapa pasien telah dilaporkan. OVERDOSAGE: Dosis metronidazol sampai 15 gram overdosage dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan ataksia. Pengobatan untuk metronidazol overdosage: mendukung atau pengobatan simtomatik. CONTRA INDIKASI: - Hipersensitivitas untuk metronidazol atau nitroimidazoles lain. - Selama trimester pertama kehamilan.  Interaksi obat: - Dianjurkan untuk menggunakan metronidazol sebagai obat tunggal. Dalam kombinasi dengan antibiotik lain, baik harus diberikan dalam dosis penuh untuk terapi normal. -Seiring digunakan dengan warfarin dan CDUBWfifl-afrticoagulant: prothrombin berkepanjangan waktu harus dipertimbangkan dan mengurangi dosis antikoagulan jika perlu. - Simetidin bisa prolonge metronidazol plasma clearance yang mengarah pada konsentrasi toksik metronidazol. - Psychotic reaksi telah dilaporkan ketika seiring metronidazol, disulfiram dan alkohol itu diambil secara bersamaan.