Ini adalah hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim."Artinya: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim tanpa memandang jenis kelamin. Mencari ilmu adalah suatu kewajiban agama yang sangat mulia. Oleh karena itu, set
Semelhante a Ini adalah hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim."Artinya: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim tanpa memandang jenis kelamin. Mencari ilmu adalah suatu kewajiban agama yang sangat mulia. Oleh karena itu, set
Semelhante a Ini adalah hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim."Artinya: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim tanpa memandang jenis kelamin. Mencari ilmu adalah suatu kewajiban agama yang sangat mulia. Oleh karena itu, set (20)
Ini adalah hadits tentang menuntut ilmu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim."Artinya: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim tanpa memandang jenis kelamin. Mencari ilmu adalah suatu kewajiban agama yang sangat mulia. Oleh karena itu, set
1. Belajar Dien
Kepada Para Khulafaur
Rasyidin
Kuliah Shubuh
DKM At-Taqwa TWA
25 Jumadil ‘Ula 1436 H/ 15 Maret 2015
Oleh : Syarifuddien Ahmad
Dosen Politeknik Negeri Jakarta
Politeknik LP3I Jakarta
2. DAFTAR ISI:
A. Pengertian Khulafaur Rasyidin?
B. Siapa Khulafaur Rasyidin?
C. Nilai Keteladanan Para Khulafaur
Rasyidin
3. PENGAJIAN AHAD PAGI IKADI
SRAGEN
SIAPA ORANG SUKSES?
Bill Gates ?
Neymar ?
Prabowo ?
Jokowi ?
Islamic World View!!!
4.
5.
6. A.ARTI KHULAFAURRASYIDIN?
Kata khulafaurrasyidin itu berasal dari bahasa arab yang terdiri
dari kata khulafa dan rasyidin, khulafa’ itu menunjukkan banyak
khalifah, bila satu di sebut khalifah, yang mempunyai arti
pemimpin dalam arti orang yang mengganti kedudukan Rosulullah
SAW sesudah wafat melindungi agama dan siasat (politik)
keduniaan agar setiap orang menepati apa yang telah ditentukan
oleh batas-batasnya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat
agama Islam.
Adapun kata Arrasyidin itu berarti arif dan bijaksana. Jadi
khulafaurrasyidin mempunyai arti pemimpin yang bijaksana
sesudah Nabi Muhammad SAW wafat. Mereka itu terdiri dari para
sahabat Rosulullah SAW yang baik dan berkualitas tinggi.
7. B. SIAPA KHULAFAURRASYIDIN?
Para sahabat yang disebut khulafaurrasyidin terdiri
dari empat orang khalifah yaitu:
1. Abu bakar Shidiq khalifah yang pertama
(11 – 13 H = 632 – 634 M)
2. Umar bin Khattab khalifah yang kedua
(13 – 23 H = 634 – 644 M)
3. Usman bin Affan khalifah yang ketiga
(23 – 35 H = 644 – 656 M)
4. Ali bin Abi Thalib khalifah yang keempat
(35 – 40 H = 656 – 661 M)
11. 1. Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H/632-634 M).
Abu Bakar, nama lengkapnya ialah Abdullah bin Abi Quhafa At-Tammi. Di
zaman pra Islam bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi menjadi
Abdullah. Ia termasuk salah seorang sahabat yang utama (orang yang paling
awal) masuk Islam. Gelar Ash-Shiddiq diperolehnya karena ia dengan segera
membenarkan nabi dalam berbagai pristiwa, terutama Isra’ dan Mi’raj.
Abu Bakar memangku jabatan khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang
dihabiskannya terutama untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang
muncul akibat wafatnya Nabi.
Langkah-langkah kebijakan Abu Bakar :
1. Menumpas nabi palsu
2. Memberantas kaum murtad
3. Menghadapi kaum yang ingkar zakat
4. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an
12.
13. 2. Umar bin Khaththab (13-23H/634-644 M)
Umar bin Khaththab nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail
keturunan Abdul Uzza Al-Qurais dari suku Adi; salah satu suku terpandang mulia.
Umar dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Ia adalah seorang berbudi luhur, fasih dan adil serta pemberani.
Beberapa keunggulan yang dimiliki Umar, membuat kedudukannya semakin
dihormati dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum Qurais memberi gelar
”Singa padang pasir”, dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam berfikirnya,
ia dijuluki ”Abu Faiz”.
Itulah sebabnya pada saat-saat awal penyiaran Islam, Rasulullah SAW bedoa
kepada Allah, ”Allahumma Aizzul Islam bi Umaraini” artinya: ”Ya Allah,
kuatkanlah Agama Islam dengan salah satu dari dua Umar” yang dimaksud dua
Umar oleh Rasulullah SAW adalah Umar bin Khattab dan Amru bin Hisyam (nama
asli Abu Jahal).
14. Di jaman pemerintahan Umar pusat kekuasaan Islam di
Madinah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Khalifah Umar telah berhasil membuat dasar-dasar bagi
suatu pemerintahaan yang handal untuk melayani
tuntunan masyarakat baru yang terus perkembang.
Umar mendirikan beberapa dewan yaitu : membangun
Baitul Mal, Mencetak Mata Uang, membentuk kesatuan
tentara untuk melindungi daerah tapal batas, mengatur
gaji, mengangkat para hakim dan menyelenggarakan
“hisbah”.
15. Khalifah Umar dikenal bukan saja pandai menciptakan
peraturan-peraturan baru, ia juga memperbaiki dan mengkaji
ulang terhadap kebijaksanaan yang telah ada jika itu
diperlukan demi tercapainya kemaslahatan umat Islam.
Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4
hari.
Kematiannya sangat tragis, seorang budak Persia bernama
Fairuz atau Abu Lu’lu’ah secara tiba-tiba menyerang dengan
tikaman pisau tajam ke arah khalifah yang akan menunaikan
shalat subuh yang telah di tunggu oleh jama’ahnya di masjid
Nabawi di pagi buta.
Khalifah Umar wafat tiga hari setelah pristiwa penikaman
atas dirinya, yakni 1 Muharam 23H/644M.
16. Pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab r.a. sudah
dipraktikkan konsep dasar hubungan antara negara dan
rakyat, pentingnya tugas pegawai pelayanan politik dan
menjaga kepentinggan rakyat dari otoritas pemimpin.
Umar r.a. melakukan pemisahan antara kekuasaan
peradilan dengan kekuasaan eksekutif, beliau memilih
hakim dalam sistem peradilan yang independen guna
memutuskan persoalan masyarakat. Sistem peradilan
ini terpisah dari kekuasaan eksekutif, dan ia
bertanggung jawab terhadap khalifah secara langsung.
17.
18.
19. 3. Utsman bin Affan (23-36 H/644-656 M)
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan. Nama lengkapnya ialah
Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia
memeluk islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang
sahabat dekat Nabi SAW. Ia sangat kaya tetapi berlaku sedehana, dan
sebagian besar kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam.
Ia mendapat julukan zun nurain, artinya memiliki dua cahaya, karena
menikahi dua putri Nabi SAW secara berurutan setelah yang satu
meninggal. Dan Utsman pernah meriwayatkan hadis kurang lebih 150
hadis. Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi Khalifah melalui
proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung
sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tidak langsung, yaitu
melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya.
20. Pada masa-masa awal pemerintahannya, Utsman
melanjutkan sukses para pendahulunya, terutama dalam
perluasan wilayah kekuasaan Islam. Daerah-daerah
strategis yang sudah dikuasai Islam seperti Mesir dan Irak.
Karya monumental Utsman yang dipersembahkan kepada
umat Islam ialah penyusunan kitab suci Al-Qur’an.
Penyusun Al-Qur’an, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang
mengumpulkan tulisan-tulisan Al-Qur’an antara lain Adalah
dari Hafsah, salah seorang Istri Nabi SAW. Kemudian
dewan itu membuat beberapa salinan naskah Al-Qur’an
untuk dikirimkan ke berbagai wilayah gubernuran sebagai
pedoman yang benar untuk masa selanjutnya.
21. 4. Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H = 656 – 661 M )
Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan
dan menantu Nabi. Ali adalah putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib.
Ali adalah seseorang yang memiliki kelebihan, selain itu ia adalah
pemegang kekuasaan. Pribadinya penuh vitalitas dan energik,
perumus kebijakan dengan wawasan yang jauh ke depan.
Ia adalah pahlawan yang gagah berani, penasehat yang bijaksana,
penasihat hukum yang ulung dan pemegang teguh tradisi, seorang
sahabat sejati, dan seorang lawan yang dermawan. Ia telah
bekerja keras sampai akhir hayatnya dan merupakan orang kedua
yang berpengaruh setelah Nabi Muhammad SAW.
22. Keteladanan Ali Bin Abi Thalib nampak dari gelar yang
diberikan:
“Babul Ilmu” gelar dari Rasulullah yang artinya karena
beliau termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadist.
“Zulfikar” karena pedangnya yang bermata dua, juga
disebut “Asadullah” (singa Allah).
Setiap Rasulullah memimpin peperangan Ali selalu ada
dibarisan depan dan memperoleh kemenangan.
“Karramallahu Wajhah” gelar dari Rasulullah yang artinya
wajahnya dimuliakan oleh Allah, karena sejak kecil beliau
dikenal kesalehannya dan kebersihan jiwanya.
23. “Imamul masakin” (pemimpin orang-orang miskin),
karena beliau selalu belas kasih kepada orang-orang
miskin, beliau selalu mendahulukan kepentingan
orang-orang fakir, miskin dan yatim. Meskipun ia
sendiri sangat membutuhkan.
Ali termasuk salah satu seorang dari empat tokoh yang
didalamnya tercermin kepribadian Rasulullah SAW.
Mereka itu adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib.
Mereka berempat laksana mutiara memancarkan
cahayanya, itulah sebabnya Ali dijuluki “Al-Murtadha”
artinya orang yang diridhai Allah dan Rasulnya
24. C. NILAI KETELADANAN PARA KHULAFAUR RASYIDIN:
a. Arif dan bijaksana
b. Berilmu yang luas dan mendalam
c. Jiwa Pemberani & Berani bertindak
d. Berkemauan yang keras
e. Tegas & Berwibawa
f. Belas kasihan dan kasih sayang
g. Komitmen dan Konsisten Dalam melaksanakan hukum-
hukum Allah SWT dan Rasul-Nya.
h. Sangat Dermawan
25. Ya Allah, jadikanlah kami
Orang-orang yang Istiqomah dalam meneruskan
dan memperjuangkan Risalah Nabi-Mu,
sebagaimana yang dilakukan para sahabat
Rosul-Mu yang Mulia.
Ya Allah wafatkanlah kami
dalam keadaan berjihad di Jalan-Mu,
Wafatlah kami dalam keadaan
Khusnul Khotimah
Berilah kami ganti yang lebih baik terhadap sesuatu
yang luput dari kami di dunia ini. Amin.
Wallohu A’lam
30. Hadits Tentang Menuntut Ilmu
Dari Abi Darda dia berkata :”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda” :
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan
sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla
(rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang
mencali ilmu akan memintakan bagi mereka siapa-siapa yang ada di langit
dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya
keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti
keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang.
Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para
Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan
ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk mencari ilmu, maka
dia sudah mengambil bagian yang besar (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu
Dawud, dan Ibnu Majjah).