ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
1. KEWIRAUSAHAAN
“Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam
perusahaan”
DISUSUN OLEH:
Nama : Ahmad Syafi’i
Nim : 41117110006
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara
2 pihak yang berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan
menggunakkan berbagai media yang ada. Komunikasi memiliki beberapa elemen penting,
yaitu :
a. Komunikasi melibatkan orang-orang, sehingga komunikasi yang efektif terkait dengan
bagaimana orang-orang dapatberinteraksi satu sama lain dengan lebih efektif.
b. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan pertukaran informasi dan pengertian,
sehingga agar proses ini dapat terjadi dan dapat dipahami, maka pihak-pihak yang
berkomunikasi perlu meyadari dan mengerti berbagai istilah dalam berkomunikasi.
c. Komunikasi dapat berupa bentuk-bentuk simbolis seperti suara, huruf, angka, bahasa
tubuh, dan lainnya.
2. Proses Terjadinya Komunikasi
Komunikasi berawal dari adanya pesan atau informasi yang ingin disampaikan dari pengirim
kepada penerima. Pesan tersebut kemudian akan mengalami proses encoding, dimana pesan
tersebut mengalami transformasi dalam bentuk simbol yang menjadi representasi pengirim
pesan. Misalnya ungkapan persetujuan direprentasikan dengan anggukan kepala atau bentuk
kalimat “Ya”. Dapat pula juga menggunakan mediator, menggunakan media elektronik
ataupun melalui perantara orang lain.
Setelah diterima, pesan akan mengalami proses decoding, dimana pesan akan ditransformasi
maknanya agar dapat dimengerti penerima pesan. Lalu penerima akan memberikan respon
balasan dengan melakukan pengiriman pesan kembali sehingga posisinya saling berganti,
penerima pesan menjadi pengirim pesan dan pengirim pesan menjadi penerima pesan dan
begitu seterusnya.
3. Bentuk-Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi Interpersonal
Bentuk komunikasi yang dilakukan suatu individu kepada individu lain. Bisa komunikasi
secara lisan, yakni komunikasi dengan menggunakkan lisan secara langsung bersamaan
3. dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti emosi, situasi dan lain hal lainnya.
Komunikasi lisan dapat berupa komunikasi formal, misalnya pembicaraan di pertemuan atau
rapat, maupun informal, misalnya berbicara di lift atau cafetaria.
Komunikasi secara tertulis, yakni komunikasi yang menggunakan mediator sebagai
penyampai pesan. Dilakukan karena komunikasi lisan tidak dapat dilakukan, untuk
mengingatkan sesuatu atau untuk memperkuat komunikasi lisan.
b. Komunikasi Lintas Budaya ( cross-cultural communication )
Bentuk komunikasi yang dilakukan antar individu yang memiliki perbedaan budaya.
Sehingga agar pesan dapat dapat disampaikan, diterima, dan dimengerti. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan karakter antar individu, sehingga membutuhkan penyesuaian agar
kegiatan komunikasi dapat berjalan efektif.
4. Pola Komunikasi
a.Faktor yang memengaruhi pola komunikasi dalam organisasi :
1) Jalur formal dari komunikasi, penggunaan legitimasi formal untuk melakukan
komunikasi. Informasi yang diberikan biasanya bersifat sangat penting Otoritas dari
hierarki organisasi, perbedaan tingkatan manajemen akan menentukan pola komunikasi
dalam suatu organisasi. Para bawahan akan menyesuaikan diri dalam hal berkomunikasi.
2) Spesialisasi jabatan, adanya spesialisasi menyebabkan beberapa departemen tertentu
yang berbeda namun membutuhkan komunikasi, sehingga membentuk pola komunikasi.
3) Kepemilikan informasi, mereka yang umumnya lebih mengetahui dan menguasai
berbagai informasi yang terkait dengan bagiannya, maka orang yang diajak berkomunikasi
haruslah orang yang mengetahui dan menguasai hal-hal yang terkait di bagian itu.
b. Komunikasi Vertikal
Komunikasi veritikal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang yang berada pada
tingkat atas ke orang yang berada di bagian tingkat bawah atau sebaliknya. Komunikasi yang
terjadi biasannya mengenai pemberian tugas, pemberian arahan ataupun pelaporan dan
pertanggung jawaban.
4. c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang
lain yang memiliki tingkatan organisasi yang setara. Komunikasi yang terjadi dalam rangka
koordinasi, kerjasama, dan lain sebagainya.
5. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar komunikasi yang dilakukan dapat
berjalan dengan efektif dalam pencapaian organisasi.
a.Meminimalkan hambatan komunikasi
Kadangkala, terdapat berbagai hambatan dalam berkomunikasi sehingga pesan atau informasi
yang ingin disampaikan mengalami kesalahan penerimaan, penafsiran dan
pemahaman. Akibatnya reaksi yang diharapkan tidak terjadi.
Hambatan tersebut dapat bersifat individual yang berupa kesalahpahaman dalam memahami
pesan kesulitan berkomunikasi, kemampuan mendengar dan menyimak yang buruk dan
lainnya. Ataupun hambatan yang bersifat organisasional yang terjadi adalah kata-kata yang
dipahami berbeda-oleh orang orang yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan persepsi.
b.Meningkatkan keefektifan dalam berkomunikasi
Setelah hambatan dalam berkomunikasi dapat diidentifikasi, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi. Peningkatan keahlian komunikasi individu dengan
dapat melalui cara: banyak melakukan komunikasi, mendorong komunikasi yang bersifat dua
arah, peningkatan kesadaran dalam memahami pesan yang disampaikan dan pemeliharaan
kredibilitas individu dengan membangun karakter dan moralnya. Peningkatan keahlian
komunikasi organisasional dapat melalui cara: pengaturan cara berkomunikasi diantara
berbagai pihak dalam organisasi dan peningkatan kesadaran dan pemanfaatan berbagai media
sdalam berkomunikasi.
5. Kepemimpinan
The Traitist Theory of Leadership (Teori Sifat), teori ini mengemukakan sifat-sifat yang
dimiliki seorang pemimpin dianggap sebagai ukuran penting sebagai syarat-syarat untuk
menentukan potensi kepemimpinan sorang pemimpin.
The Situasional Theory of Leadership (Teori Situasioanl), teori ini mengemukakan
kepemimpinan dipengaruhi oleh keadaan pemimpin, pengikut organisasi, dan lingkungan
sosial. Gaya kepemimpinan seseorang dalam keadaan normal dan kritis akan berbeda.
Keberhasilan karena pengaruh situasi, artinya ada seorang pemimpin yang berhasil dalam
keadaan normal, namun ada pula yang dapat berhasil dengan baik dalam keadaan kritis. Bagi
seorang pemimpin sejati keadaan-keadaan darurat justru merupakan kesempatan baik untuk
mengatasi keadaan kritis itu.
1. Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan dalam mempengaruhi para bawahannya dapat berbeda-beda. Hal ini
disebabkan latar belakang pemimpin, organisasi, pengikut dan lingkungan.
1. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin menganggap dirinya yang paling berkuasa. Pengarahan pada bawahan dilakukan
dengan cara memberikan instruksi atau perintah. Tujuan kepemimpinannya hanya unutk
meningkatkan produktivitas kerja dan cenderung tidak memperhatikan kesejahteraan pekerja.
Pimpinan menganut sistem manajemen tertutup, sistemnya pun sentralisasi.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin melaksanakan kepemimpinannya dengan cara persuasif, menciptakan kerjasama
yang harmonis, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahannya. Pemimpin memotivasi
bawahan agar mempunyai rasa memiliki perusahaan. Falsafah pemimpin, pemimpin adalah
untuk bawahan. Sistem manajemen terbuka dan informasi pembinaan kaderisasi sangat
diperhatikan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Pemimpin memberikan kewenangan (delegasi) pada bawahan agar besar, sehingga
bawahannya diberi keleluasaan dalam mengambil keputusan dan menbuat kebijakan.
6. Pimpinan menyerahkan tanggung jawab agar bawahan dapat mengendalikan dirinya sendiri
dan menyelesaikan pekerjaanya. Para bawahan dituntut untuk memiliki kematangan
kemampuan dalam bekerja dan kematangan psikologis atau kemauan dalam bekerja.
2. Wewenang Pemimpin
Wewenang Resmi ( Formal Authority )
Wewenang resmi adalah wewenang yang sah dan legal yang dimiliki seorang pemimpin,
kerena kedudukannya dalam suatu perusahaan. Dengan wewenang resmi pemimpin dapat
memerintah. Memotivasi dan mempengaruhi tingkah laku bawahannya. Wewenang ini dapat
didelegasikan pada bawahan.
Kewibawaan ( Personality Authority )
Kewibawaan adalah wewenang yang didapat karena wibawa yang dimiliki seorang
pemimpin. Bisa karena kecakapannya, pendidikan, kepribadian, kharisma, sehingga ia bisa
mempengaruhi bawahannya.
contoh sederhana dari tiap model komunikasi yang kita lakukan dalam keseharian!
Jawab:
- Komunikasi Linier : saya menjelaskan materi kepada seluruh anggota tim kerja saya di
kantor, sistem informasi
melalui power point. Disini saya sebagai komunikator yang memberikan informasi atau
Materi satu arah kepada seluruh Mahasiswa yang berperan sebagai komunikan .
- Interaksional : Penyuluhan Bahaya seks bebas
Saya dalam acara penyuluhan yang memberikan informasi kepada anak SMP tentang
Bahaya seks bebas .Dalam hal ini saya sebagai komunikator yang memberikan pesan
penyuluhan untuk menghindari seks bebas ,dan anak SMP sebagai komunikan .Dalam
penyuluhan itu terjadi feedback berupa pertanyaan dari anak SMP ke saya sebagai penyuluh
,saya pun menjawab ,kegiatan itu terjadi terus-menerus hal itu termasuk rentang sebabakibat
.Sebabnya saya memberikan bimbingan kepada anak SMP ,dan akibat anak
mengetahui informasi mengenai cara menghindar dari seks bebas .
7. - Komunikasi Transaksional
Proses transaksional di salon.
Saya datang ke salon untuk potong rambut. saya dan tukang potong disini bisa menjadi
komunikator atau komunikan .Saat saya menjadi komunikator ,berarti tukang potong menjadi
komunikan . Saya memberikan informasi bahwa ingin memotong rambut model apa dan
tukang potong mendengarka apa yang diinginkan oleh pelanggan .Sedangkan saat tukang
potong menjadi komunikator memberikan harga kepada saya/pelanggan .Dan saya/pelanggan
mendengarkan dan melaksanaka apa yang dikatakan tukang potong .
Model manakah yang paling baik untuk menjelaskan komunikasi interpersonal dalam
permasalahan?
Jawab: Model Transaksional, karena masing-masing perilaku bisa menjadi dua peran yaitu
sebagai komunikator dan komunikan. Dalam komunikasi tersebut keduanya saling
berinteraksi menyampaikan gagasan atau ide masing-masing. Sehingga dalam proses
interaksi mudah dipahami dan dilakukan.
Terimakasih,
Sumber :
1. https://www.google.co.id/search?q=implementasi+model+komunikasi+transaksional+di+p
erusahaan&rlz=1C1CHBF_idID794ID794&oq=implementasi+model+komunikasi+transaksi
onal+di+perusahaan&aqs=chrome..69i57.21857j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
2. http://rizwanhanafi.blogspot.com/2015/09/model-komunikasi-linier-interaksional.html
3. https://www.google.co.id/search?q=komunikasi+dan+mengetahui+model+kepemimpinan
&rlz=1C1CHBF_idID794ID794&oq=komunikasi+dan+model+&aqs=chrome.2.69i57j0l5.87
44j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
4. http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/988-
kepemimpinan-dan-komunikasi