Marketing mix terdiri dari 4P yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Studi kasus Indofood menerapkan 4P dengan menawarkan berbagai produk makanan, menerapkan strategi harga dan distribusi luas, serta melakukan berbagai promosi seperti iklan dan event.
2. Definisi
Perangkat variabel-variabel pemasaran
terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk
menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam
pasar sasaran. (Philip Kotler)
Kombinasi dari 4 variabel/ kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan yaitu produk,struktur harga,kegiatan
promosi dan sistem distribusi. (William J.
Stanton)
Kombinasi dari kegiatan-kegiatan pemasaran
yang dilakukan untuk memasarkan barang dan
jasa tertentu selama periode waktu tertentu.
4. Product (Produk)
sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk mendapatkan perhatian,
untuk dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi
suatu keinginan atau kebutuhan.
Atribut Produk
Klasifikasi Produk
Tingkatan Produk
5. Atribut Produk
Merek (branding)
nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau
kelompok penjual dan membedakannya dari
produk pesaing.
Pengemasan (packing)
kegiatan merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk
Kualitas Produk (Product Quality)
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan,
serta atribut bernilai lainnya.
6. Tingkatan Produk
Produk Inti (Core Product)
terdiri dari manfaat inti untuk
pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli
produk atau jasa.
Produk Aktual (Actual Product)
karakteristik dari produk aktual berupa
tingkat kualitas, nama merek, kemasan
yang dikombinasikan dengan cermat
untuk menyampaikan manfaat inti.
Produk Tambahan
penawan jasa pelayanan tambahan
untuk memuaskan konsumen
7. Umumnya barang konsumen dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis
yaitu:
a. Convinience Goods
b. Shopping Goods
c. Specially Goods
d. Unsought Goods
back
8. Klasifikasi Produk
Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable
Goods)
barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali pemakaian seperti sabun, minuman
dan makanan ringan, kapur tulis, gula
dan garam.
Barang Tahan Lama (Durable Goods)
barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak
pemakaian (umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal adalah satu tahun
atau lebih) seperti TV, lemari es, mobil
dan komputer.
9. Price (Harga)
jumlah nilai yang ditukarkan
konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk
atau jasa tersebut.
Peranan Harga
Strategi Penetapan Harga
10. Peranan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam
proses pengambilan keputusan para
pembeli yaitu:
a.Peranan alokasi, yaitu fungsi harga
dalam membantu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh manfaat
tertinggi yang diharapkan berdasarkan
daya belinya.
b.Peranan informasi, yaitu fungsi harga
dalam “mendidik” konsumen mengenai
faktor-faktor produk, seperti kualitas.
11. Strategi Penetapan Harga
Skimming Price
menetapkan harga awal yang tinggi ketika
produk baru diluncurkan dan semakin lama
akan terus turun harganya.
Penetration Price
menetapkan harga awal yang rendah
serendah-rendahnya atau murah dengan
tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat
dan juga membangun loyalitas merek dari
pada konsumen.
12. Strategi untuk menentukan harga yang
mempengaruhi psikologis konsumen, yaitu:
Prestige Pricing/ Harga Prestis.
menetapkan harga yang tinggi demi
membentuk image kualitas produk yang tinggi
yang umumnya dipakai untuk produk shopping
dan specialty.
Odd Pricing/ Harga Ganjil.
menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di
bawah harga yang telah ditentukan dengan
tujuan secara psikologis pembeli akan mengira
produk yang akan dibeli lebih murah.
Multiple-Unit Pricing/ Harga Rabat.
memberikan potongan harga tertentu apabila
konsumen membeli produk dalam jumlah yang
banyak.
13. Price Lining/ Harga Lini.
memberikan cakupan harga yang
berbeda pada lini produk yang beda.
Leader Pricing/ Pemimpin Harga.
menetapkan harga lebih rendah
daripada harga pasar / harga normal
untuk meningkatkan omset penjualan /
pembeli.
back
14. Place (Tempat)
berbagai kegiatan perusahaan untuk
membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan
tersedia bagi pasar sasaran.
Lokasi
Faktor Penentuan Lokasi
15. Lokasi
Konsumen mendatangi pemberi jasa
(perusahaan), apabila keadaannya seperti
ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat
dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau dengan kata lain harus strategis.
Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam
hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang
harus diperhatikan adalah penyampaian
jasa harus tetap berkualitas.
Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu
langsung, berarti service provider dan
konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu seperti telepon, komputer, dan
surat.
16. Faktor Penentu Lokasi
Akses, misalnya lokasi yang mudah
dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat
dengan jelas dari tepi jalan.
Tempat parkir yang luas dan aman.
Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang
cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari.
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang
mendukung jasa yang ditawarkan.
17. Promotion (Promosi)
kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan
produk pada pasar sasaran.
Variabel promosi meliputi promosi penjualan,
periklanan, tenaga penjual, public relation/
kehumasan, dan pemasaran langsung.
Sales promotion, yaitu insentif jangka
pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk dan jasa.
Advertising, yaitu semua bentuk presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang, atau
jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan
mendapat bayaran.
18. Personal selling, yaitu interaksi langsung
antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
Public relations and publicity, yaitu
berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi
citra perusahaan atau produk individual
yang dihasilkan.
Direct marketing, yaitu melakukan
komunikasi pemasaran secara langsung
untuk mendapatkan respon dari
pelanggan dan calon tertentu, yang dapat
dilakukan dengan menggunakan surat,
telepon, dan alat penghubung
nonpersonal lain.
19. Studi Kasus (PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk. )
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
pun menjalankan kegiatan
pemasaran dengan
menggunakan variabel produk,
harga, promosi dan distribusi
yang dikenal dengan istilah
bauran pemasaran (marketing
mix)
20. Product (Produk)
Indofood menampilkan Produk
Konsumen Bermerek yang terdiri dari
empat divisi yaitu Mi Instan, Bumbu
Penyedap Makanan, Makanan Ringan
dan Nutrisi & Makanan Khusus
lengkap dengan detail produknya.
21. Price (Harga)
Tidak mencantumkan harga dari
keseluruhan produk, mengingat harga
beberapa produk dari Indofood bisa
berbeda setiap customernya
tergantung dari retailernya.
Produk Indomie selain dapat dibeli
perbungkus, dapat juga dibeli dengan
paket 5 bungkus atau paket 1 kardus
berisi 30 atau 40 indomie dengan harga
hanya sekitar Rp. 1300,-
22. Place (Tempat)
Distribusi merupakan kegiatan penyampaian
produk ke tangan konsumen dengan
tujuannya yakni kemudahan dalam
mendapatkan produk tersebut baik melalui
pola distribusi langsung atau distribusi tidak
langsung.
Indoofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke
setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok
(gudang) semakin diperbanyak secara
agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran.
23. Gudang stok ditempatkan pada area-
area yang memiliki outlet retail yang
banyak, termasuk pasar tradisional,
sehingga setiap gudang dapat
melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat
mungkin.
24. Promotion (Promosi)
a. Tagline: Indomie Seleraku
b. Iklan : billboard, iklan TV, sponsor
acara
c. Event : Indomie menggelar ajang
membuat lagu ”jingle” untuk pelajar
SMA, acara tersebut berjudul Jingle
Dare, yang berlangsung pada 24 April
2008.
25. d. Pembuatan Shop Sign (Spanduk
Nama Burjo dengan tema Indomie
untuk setiap Burjo di Yogyakarta).
Ditinjau dari aspek product life-cycle,
Indomie saat ini berada pada posisi
mature, sudah stabil, memiliki brand
equity yang sangat kuat sehingga
dapat bertahan sebagai Top of Mind
merek mie instan.