Dokumen tersebut membahas transformasi peran fasilitator dalam mendampingi pemberdayaan masyarakat desa menyongsong implementasi Undang-Undang Desa. Dokumen menjelaskan peran fasilitator yang berubah seiring waktu, dari TKS hingga pendamping PNPM, serta kompetensi apa saja yang dibutuhkan fasilitator untuk mendampingi pembangunan berkelanjutan di desa sesuai UU Desa.
1. PRABAWA EKA SOESANTA
Disampaikan Pada Dialog IPPMI
Jakarta, 20 Desember 2014
TRANSFORMASI PERAN
FASILITATOR/PENDAMPING PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
MENYONGSONG IMPLEMENTASI UU DESA
2. Desa = Masyarakat Prismatik
Unity Specislist
Prismatik
Sumber : F.W. Riggs
5. KREDO PENDAMPING
Pergilah kepada masyarakat
Tinggalah bersama mereka
Cintailah mereka
Layanilah mereka
Belajarlah dari mereka
Belajarlah sambil belajar bersama mereka
Mulailah dengan apa yang mereka miliki
Buat rencana bersama mereka
Ajarilah mereka dengan memberi contoh
6. Pendamping Masyarakat
Dari Waktu ke Waktu
1960an TKS Butsi
1980an TKS UDKP, SP3
1990an Pendamping IDT, P3MD
2000an PPK, P2KP
2010an PNPM
2015an Pendamping Desa ?
7. Fase Kritis
Tahun 1997-1998 KDF Menuju PPK
Tahun 2006-2007 PPK Menuju PNPM
Tahun 2014-2015 PNPM Menuju UU Desa
Isu Strategis adalah Keberlanjutan
1. Kelembagaan
2. Sistem Pembangunan Partisipastif
3. Asset
4. Modal Bergulir
5. Pendampingan
8. SERTIFIKASI : TRANSFORMASI PERAN
FASILITATOR (18 Unit Kempetensi)
KOMPETENSI UMUM
Membangun Relasi Sosial
Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya yang ada
di masyarakat
Mengembangkan kesadaran masyarakat untuk berubah
yang lebih baik
Mengembangkan Kapasitas sebagai Fasilitator
Meningkatkan aksesbilitas antar pemangku
kepentingan
Membangun Visi dan kepemimpinan masyarakat
9. KOMPETENSI INTI
Membangun jejaring dan kemitraan
Membangun Solidaritas Sosial
Mengembangkan Kapasitas kelembagaan masyarakat
dan pemerintah lokal
Memperkuat posisi tawar masyarakat
Merancang Perubahan Kehidupan Masyarakat
Mengelola Pembelajaran dalam masyarakat
Menyiapkan kader pemberdayaan masyarakat
Mengembangkan kemandirian masyarakat
Mengelola konflik dalam masyarakat
Mengembangkan sistem kontrol dalam masyarakat
11. 11
DEFINISI DESA
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UU Desa : Pasal 1 no. 1
12. 12
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa
berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal
Ika.
UU Desa : Pasal 2
13. ISU PENTING DALAM IMPLEMENTASI
UU DESA
Memahami Roh Undang-Undang Desa (Local Self Government vs
Self Governing Community
Memahami Profil Desa (Tingkat Potensi Desa, Perkembangan
Desa, Tipologi Desa, Permasalahan Desa dan Arahan Program)
Pelestarian Nilai-Nilai dan Hasil PNPM (Kelembagaan, Asset,
Modal Bergulir 10 T, Sistem Pembangunan Partisipatif,
Pendampingan 21.936 org)
Visi dan Misi serta Agenda Nawa Cita
Menyikapi secara konstruktif Pembentukan Kementerian Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tetap mengoptimalkan dukungan/peran kemendagri (urusan,
perda, apbd, dll)
Isu Khusus : Dana Desa
14. TERIMA KASIH ATASTERIMA KASIH ATAS
PERHATIAN ANDAPERHATIAN ANDA
S U M A T E R A K A L I M A N T A N
J A V A
I R I A N J A Y A