Dokumen tersebut membahas tentang kelimpahan berbagai unsur di alam, termasuk distribusi unsur-unsur pada kerak bumi dan yang menyusun udara, serta sifat-sifat umum logam alkali dan alkali tanah."
1. I. Kelimpahan Unsur Di Alam
Bahan-bahan di alam yang mengandung unsur atau senyawa tertentu
disebut mineral dan secara komersial disebut bijih. Susunan unsurunsur diatur secara sistematis dalam suatu tabel yang disebut sistem
periodik unsur-unsur atau susunan berkala unsur-unsur.
Berbagai unsur mineral anorganik dan unsure organic baik bersifat
logam, semilogam, atau nonlogam terdapat dalam lapisan kerak bumi
(litosfer). Unsur-unsur yang terdapat dalam kerak bumi umumnya tidak
terdapat dalam keadaan bebas.
Kelimpahan unsur di bumi sampai saat ini sudah dikenal sekitar 116
unsur, 92 diantaranya terdapat di alam dan yang lainnya merupakan
unsur buatan seperti plutonium,amerisium dan lain-lain. Unsur yang
paling banyak terdapat di alam ternyata adalah helium (terdapat di
matahari). Sedagkan nsur yang paling banyak di atmosfer adalah gas
nitrogen (N2), oksigen (O2), gas argon (Ar), karbon dioksida (CO2),
silicon (Si), alumunium (Al), besi (Fe).
2. Unsur Yang Terdapat Di Bumi
Distribusi
unsur-unsur
pada kerak bumi, yaitu:
Gas
yang menyusun
udara, yaitu:
3.
4. Kelimpahan Aluminium (Al)
Aluminium terutama terdapat dalam mineral aluminosilikat
yang ditemukan berasal dari batuan kulit bumi. Akibat
perubahan alam, batuan ini membentuk lempeng yang
mengandung aluminium.
Corundum adalah mineral keras yang mengandung aluminium
oksida Al2O3 . Oksida aluminium murni tidak berwarna, tetapi akibat
adanya pengotor dapat menghasilkan berbagai warna. Contohnya seperti
pada safir berwarna biru dan ruby berwarna meerah tua.
5. Kelimpahan Silikon (Si)
Di alam, silicon terdapat dalam bentuk senyawa oksida silica SiO2, dan
mineral yang disebut silikat. Kristal SiO2 murni mudah kita jumpai yang
dikenal dengan nama pasir atau kuarsa, sedangkan Kristal SiO2 yang tidak
murni (dengan runutan bahan kotoran, di antaranya adalah agata (akik),
oniks, opal, batu kecubung (ametis), dan flint. Silicon dalam mineral (silikat)
yang melimpah di alam terdapat dalam berbagai bentuk mineral yaitu :
1. Feldsfar : KAlSi3O8 (ortoklase), NaAlSi3O8 (albit), CaAl2Si2O8 (anortit),
Na4Al3Si3O12Cl (Sodolit);
2. Kuarsa: SiO2 (silica);
3. amfibol atau piroksena: CaSiO3 (wolastronit), NaAlSi2 (jadeit),
CaMg5Si8O22(OH)2 (tremolit/asbes);
4. Mika: KAl2Si3AlO10(OH)2 (muskonit), K2Li3Al4SI7O21(OH, F)3 (Lepidolit).
Proses ekstraksi silicon dari mineralnya dapat dilakukan dengan metode
reduksi dan distilasi.
6. Kelimpahan Besi (Fe)
Besi merupakan unsur logam kedua yang melimpah di
alam setelah Aluminium. Besi juga merupakan unsur
keempat yang paling banyak terdapat di bumi. Bijih utama
unsur logam besi terdapat dalam mineral hematite (Fe 2O3),
Magnetit (Fe3O4), Limonit (FeO(OH)), dan siderit (FeCO3).
Di Indonesia bijih-bijih besi ini banyak terdapat di
Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi
tengah dan Pulau Jawa. contoh: Fe2O3 yaitu karatan besi
7. Kelimpahan Kromium (Cr)
Struktur Molekul Kromium
Kromium di temukan di alam dalam bentuk
mineral kromit (FeCr2O4). Di
Indonesia
mineral ini terdapat di Sulawesi Tengah.
8. Kelimpahan Belerang (S)
Belerang (Sulfur) merupakan unsur periode ke-3 yang terdapat di
Alam dalam keadaan bebas, maupun dalam bentuk senyawanya. Dalam
keadaan bebas Umumya belerang terdapat dalam gunung berapi.
Adapun dalam bentuk senyawanya, Belerang ditemukan dalam bentuk
mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4 . 2H2O), dan
seng sulfida (ZnS). Selain itu Belerang juga terkanung dalam gas
Alam, seperti H2S dan SO2.
9. Kelimpahan Karbon (C)
Karbon di Alam terdapat dalam bentuk unsur karbon dan
senyawa karbon organik.
1.
Unsur Karbon
Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk, yaitu:
Bentuk Amorf
Bentuk Grafit
Bentuk Intan
2.
Senyawa karbon
Karbon merupakan penyusun makromelekul ini
merupakan komponen penting dalam mahluk hidup, oleh
karna itu semua jasad mahluk hidup pasti mengandung
senyawa karbon organik.
10. Kelimpahan Tembaga (Cu)
Tembaga di Alam terdapat dalam
bentuk mineral. Kalkopirit (CuFeS2)
dan malakit
(Cu(OH)2CO3). Di Indonesia
mineral ini terdapat di Papua.
11. Kelimpahan Nitrogen
Unsur Nitrogen
Nitrogen merupakan komponen
gas terbesar dalam udara yaitu
mencapai 78%. Nitrogen ini merupakan
gas yang tidak reaktif (inert) serta
memiliki titik didih -196o-C dan titik beku
-210oC.
Perubahan dari unsur nitrogen
menjadi senyawa nitrogen terjadi
melalui
sirklus
nitrogen
yang
berlangsung melalui 2 cara berikut:
a) Dengan adanya kilat (petir), gas N2
dan O2 dapat bereaksi dan membentuk
oksida nitrogen. Kemudian oksida
nitrogen ini akan larut dan terbawa oleh
air
hujan
sehingga
membentuk
senyawa nitrat yang kemudian diserap
tumbuhan.
b) Gas N2 diikat (difiksasi) oleh suatu
bakteri yang hidup bebas atau
bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan,
seperti
kacang
merah.
Senyawa Nitrogen
Senyawa
Nitrogen
yang
terdapat secara alamiah di alam adalah
natrium nitrat (NaNO3) yang dikenal
juga sebagai saltpeter chili. Senyawa
ini merupakan sumber utama nitrogen
terikat yang masih ditambang di
dataran tinggi Chili.
12. Kelimpahan Oksigen
Oksigen banyak terdapat di alam,
kandunganya di udara sekitar 21%.
Di atmosfer , terdapt oksigen dalam
bentuk melekul
diatomik (O2).
Adapun okigen yang terletak di atas
lapisan atmosfer terdapat dalam
bentuk
monoatomik
(O)
dan
triatomik (O3).
Gejala perubahan
bentuk melekul ini disebut alotropi,
berasal dari bahasa yunani, allos
dan tropos, yang berarti cara lain.
Gas Ozon
Oson merupakan alotropi oksigen. Ozon
terbentuk dari gas oksigen yang
melewati aliran listrik atau terkena kilat
di udara.
3O2(g) → 2O3(g)
Senyawa Oksigen
Air (H2O) merupakan senyawa yang
mengandung atom oksigen dan nitrogen
yang sangat berperan dalam kehidupan.
Air merupakan senyawa yang paling
banyak terdapat di alam sehingga unsur
oksigen pun merupakan unsur yang
paling banyak di alam, yaitu 58,4%
(terdapat di kerak bumi, atmosfer dan
larutan).
Senyawa
lain
yang
mengandung larutan yaitu: silikat
(SiO2), kapur (CaO), dan garam seperti:
garam karbonat, sulfat, nitrat, atau
fosfat. Selain itu, oksigen juga terdapat
dalam
senyawa
organik,
seperti:
karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan hormon.
Gas Oksigen
Gas oksigen bersifat tidak berwarna,
tidak berbau, tidak berasa serta
memiliki titik didih -183oC dan titik
beku -218,4oC. Dengan pengaruh
tekanan yang besar (135 atm),
oksigen dapat disimpan dalam
tabung yang terbuat dari baja. Gas
oksigen bersifat nonpolar, tetapi
dapat larit dalam air. Gas oksigen
terlarut ini sangat penting bagi
kehidupan organisme yang hidup
dalam air, misalnya ikan.
13. Golongan I A
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Jika air laut
diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk
kristal. Selain air laut, sumber utama logam natrium dan
kalium adalah deposit deposit mineral yang ditambang
dari dalam tanah, seperti halit (NaCl), Silvit (KCl), dan
karnalit (KCl.MgCl.H2O).
Litium terdapat dalam bentuk spodumen , LiAl(SiO3)2.
Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium
diperoleh
dari
pollusit
yang
sangat
jarang,
CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.
14. 1.
Sifat-sifat Umum Logam Alkali
a). Mempunyai jari-jari atom terbesar
jika dibandingkan dengan unsurunsur golongan lain yang seperiode.
b). Makin besar nomer atom, maka
jari-jari atom makin besar sedangkan
energi energi ionisasi &
keelektronegatifan makin berkurang.
2.
Sifat Fisika Logam Alkali
a). Lunak jika diiris dan mengkilap
b). Penghantar listrik yang baik
c). Massa jenis rendah
3.
4. Sifat Kimia Logam Alkali
a).
Kereaktifan logam
Kereaktifan logam alkali
dibuktikan dengan kemudahannya
bereaksi dengan air, unsur-unsur
halogen, hydrogen, okigen, dan
belerang.
Warna Nyala Logam Alkali
b).
Sifat logam dan sifat basa
alkali
Logam alkali atau oksida alkali,
dapat bereaksi dengan air
membentuk senyawa basa kuat
LOH.
c).
Kelarutan basa LOH
Basa senyawa alkali semuanya
mudah larut dalam air, kelarutanya
dalam air, semakin kebawah
semakin besar.
d).
Warna nyala logam alkali
Untuk mengetahuiwarna nyala dari
logam-logam alkali, kita harus
mengeksitasikan unsur-unsur
logam tersebut.
15. Golongan II A
A.
Sifat periodik alkali tanah
Logam alkali tanah, memiliki jarijari atom yang besar dan harga energy
ionisasi yang kecil.
B.
Sifat fisik logam alkali tanah
Titik didih dan titik leleh logam
alkali tanah lebih tinggi dari pada suhu
ruangan. Oleh karna itu unur-unsur
ligam alkali tanah berwujut padat pada
suhu ruagan.
C.
1.
Sifat
kimia
alkali
Kereaktifan alkali tanah
tanah
2.
Sifat logam dan ifat basa L(OH)2
3.
Kelarutan basa L(OH)2
4.
Sifat diagonal
5.
Warna nyala logam alkali tanah
6.
Kelarutan dan pengendapan
senyawa alkali tanah
16. Perbedaan Gol I A dan II A
Logam golongan II A merupakan reduktor yang cukup kuat meskipun kurang kuat
bila dibanding logam golongan I A.
Energi ionisasi golongan II A lebih besar daripada golongan I A.
Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan golongan alkali.
Reaksi Logam Alkali dan Alkali Tanah
a). Reaksi alkali dengan halogen akanmenghasilkan garam halida.
Reaksi : 2L (s) + X2(g) -> 2LX(s)
b). Reaksi alkali tanah dengan halogen akan menghasilkan garam-garam halida.
Reaksi : M(s) + H2(s) -> MH2(s)
c). Reaksi alkali dengan hidrogen akan menghasilkan senyawa hibrida (bilangan
oksidasi hidrogen = -1).
Reaksi : 2L(s) + H2(g) -> 2LH(s)
17. d). Reaksi alkali tanah dengan hidrogen melalui pemanasan dan menghasilkan
senyawa hibrida , tetapi tidak dikenal senyawa BeH2 dan MgH2.
Reaksi : M(s) + H2(g) -> MH2(g)
e). Reaksi alkali dengan larutan asam encer berjalan dengan sangat cepat, biasanya
disertai ledakan dan nyala api.
Reaksi : 2L(s) + 2H+(aq) -> 2L+(aq) + H2(g)
f). Reaksi alkali tanah dengan belerang jika dipanaskan akan menghasilkan
senyawa sulfida.
Reaksi : M(s) + S(s) -> MS(s)
18. A. Unsur-unsur Gas Mulia
1. Sifat
kimia
gas
mulia:
a). Karena gas mulia
memiliki
elektron
valensi 8, maka gas
mulia
merupakan
unsur yang stabil.
Dari semua unsur
gas mulia, radon
adalah unsur yang
bersifat
radioaktif.
Keberadaannya
di
alam
kebanyakan
tidak dalam bentuk
senyawa,
tetapi
unsur bebas.
19. 2. Sifat fisis gas mulia:
b). Reaktivitas gas mulia bertambah
sebanding dengan besarnya jarijari atom.
a). Pada suhu kamar berwujud gas
dan inert.
b). Titik didihnya hanya beberapa
derajat atas titik lelehnya.
c). Makin bertambah besar nomor
atomnya, maka makin besar pula
kerapatannya.
20. B. Unsur-unsur Halogen
Fluorin dan klorin merupakan unsur halogen yang melimpah di alam. Fluorin
terdapat dalam mineral fluorapatit, 3 Ca3(PO4)2. CaF2 dan mineral
fluorit,CaF2. Klorin melimpah dalam membentuk NaCl terlarut di lautan
maupun sebagai deposit garam. Bromin kurang melimpah, terdapat sebagai
ion Br dalam air laut. Iodin terdapat dalam jumlah sedikit sebagai Nal dalam
air laut dan sebagai NalO3 bersama-sama garam nitrat. Unsur astatin tidak
dijumpai di alam sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi
unsur lain yang lebih stabil.
Gambar. Kristal iod
21. 1. Sifat fisis halogen:
a). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas,
bromin berwujud cair, dan iodin berwujud padat.
b). Semua halogen berbau merangsang dan merusak.
c). Unsur halogen terdapat dalam bentuk molekul
diatomik.
d). Kestabilan molekul halogen berkurang dengan
bertambahnya nomor atom.
2. Sifat kimia halogen:
a). Kereaktifan halogen berkurang dengan
bertambahnya nomor atom.
b). Daya pengoksidasi halogen makin berkurang
dengan bertambahnya nomor atom.
3. Sifat periodik halogen:
a). Halogen digolongkan kedalam pengoksidasi kuat.
b). Unsur halogen memiliki 7 elektron valensi.
c). Mudah menerima elektron dan membentuk ion
negatif.
23. Unsur Radioaktif
Terdapat sejumlah unsur kimia yang yang dapat memancarkan sinar
tidak tampak setelah sebelumnya dikenal sinar dengan panjang gelombang
tertentu. Contohnya fosforesensi dan fluorosensi. Ada pula unsur yang
mampu memancarkan sinar tidak tampak tanpa harus disinari terlebih dahulu.
Gejala ini disebut dengan keradioaktifan atau radioaktifitas.
Unsur-unsur yang dapat memancarkan cahaya dengan sendiri dikenal sebagai
radioisotop atau isotop radioaktif. Sinar radioaktif adalah sinar yang
dipancarkan oleh bahan radioaktif. Sinar radioaktif ada 3 yaitu sinar alfa (α),
beta (β), dan gama (γ).
24.
25. Unsur- unsur Periode III
Pada periode ketiga, unsur logam yang paling reaktif adalah natrium (Na) dan
unsur nonlogam yang paling reaktif adalah kllrin (Cl). Sifat-sifat unsur periode ketiga
antara lain sebagai berikut:
1. Sifat logam unsur-unsur periode ketiga dari Na ke Cl makin berkurang. Hal ini
disebabkan energi ionisasi dari Na ke Cl cenderung meningkat.
2. Makin ke kanan (dari Na ke Cl) sifat oksidatornya makin bertambah dan sifat
reduktornya makin berkurang.
3. Sifat basa hidroksida unsur-unsur periode ketiga dari Na ke Cl makin berkurang,
dan sifat asamnya makin bertambah.
34. Unsur Periode IV & Senyawa
Kompleks
Tabel sifat unsur periode IV:
35. Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari ion pusat (atom
pusat) yang dikelilingi oleh molekul atau ion (disebut ligan). Antara ion
pusat dan ligan terdapaat ikatan koordinasi.
Jumlah ikatan koordinasi ini disebut sebagai bilangan
koordinasi. Kemampuan unsur transisi untuk membentuk ion
kompleks disebabkan konfigurasi elektronnya yang mempunyai
subkulit d yang belum terisi penuh atau bahkan kosong.