SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
MAKALAH SEMINAR
POTENSI KEBUDAYAAN SUMATERA UTARA DALAM MENINGKATKAN
ANGKA KUNJUNGAN WISATAWAN
Sub Tema: Pengelolaan Pariwisata Budaya dan Harapan Wisatawan
SAMERDANTA SINULINGGA, S.ST.Par, M. Par
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
D3 PARIWISATA
MEDAN
Point-Point Mengenai Pengelolaan Pariwisata Budaya dan Harapan Wisatawan:
1. Latar Belakang dan Manfaat
Inisiasi Pariwisata Budaya dimulai pada tahun 1990-an
Dilatarbelakangi untuk mengontrolperkembangan “Mass Tourism”
“the paradox of tourism’s potential to provide the motivation and resources to defend
ethnic or group identity ranged against the idea that mass tourism is unlikely to lead to
solidarity and understanding between diverse ethnic groups”(Burns 1999:32)
“Development of a complex of the state adjusting measures on prevention (or to
decrease) negative influence of growing tourist streams as noncontrollable mass tourism
can represent serious danger to ecology and culture, economy and an internal political
situation” (UNESCO 2005:37)
Menekankan pada kebanggaan kedua belah pihak (pengunjung dan stakeholder).
Seminimal mungkin untuk tidak menggunakan elemen produk dari luar daerah, tetapi
tetap mempertahankan dan melestarikan apa yang ada di daerah tersebut. Maka dari itu,
“Pengelolaan pariwisata budaya” sedarinya sangat sensitif dalam pelaksanaannya.
Kegiatan ini sangat selektif terhadap wisatawan yang berkunjung, membatasi jumlah
wisatawan yang berkunjung, dan mengontrol setiap tindakan dari wisatawan yang
berkunjung, demi untuk menjaga, mempertahankan dan melestarikan keunikan yang ada
di daerah tersebut.
Memiliki Direct Effect Kepada Stakeholder terutama masyarakat awam.
2. Definisi Pariwisata Budaya
Ada banyak definisi pariwisata budaya di dunia, namun dari berbagai definisi tersebut pasti
mengandung beberapa point penting ini, seperti: Pelestarian Budaya, Ke-Autentikan Destinasi
Budaya, Wisata dengan Minat Khusus, Aktivitas dan Orientasi Pengetahuan dan Kepedulian,
Partisipasi masyarakat lokal, Pengetahuan / Edukasi, Kebanggaan dan Kepuasan Kedua Belah
Pihak (pengunjung dan stakeholder).
3. Produk Pariwisata Budaya :
(Jiang 2008:4)
4. Pasar Wisatawan (Anonim 2007:7)
5. Organisasi Yang Menaungi Aktivitas Pariwisata Budaya
UNWTO
UNESCO
OECD
NTHP
Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif
GIPI
6. Peraturan Yang Mendukung Aktivitas Pariwisata Budaya
Peraturan Pemerintah No 67 Tahun 1996 (Penyelenggaraan Kepariwisataan)
INPRES No 16 Tahun 2005 (Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Dan Pariwisata)
UU No 10 Tahun 2009 (Kepariwisataan)
UU No 11 Tahun 2010 (Tentang Cagar Budaya)
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 (Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional 2010-2025)
Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata No: Pm.26/Um.001/Mkp/2010 (Pedoman
Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata
Melalui Desa Wisata)
Kode Etik Kepariwisataan Dunia
Peraturan Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor : PM.37/UM.001/MKP/07 Tentang
Kriteria Dan Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan
7. 3 kunci yang meningkatkan eksistensi pariwisata budaya:
People are taking shorter holidays and vacations.
Authentic places are important to understanding history and culture.
Careness
Relationship
8. Prinsip-Prinsip Pengembangan Pariwisata Budaya
Preserve And Protect Resources
Focus On Authenticity And Quality
Make Sites Come Alive With Interpretation
Find The Fit Between Community And Tourism
Collaborate For Sustainability
9. Kisah Sukses Pengelolaan Pariwisata Budaya(Sarkar 2010:33)
Desa Wisata Pathan
100 Kilometer Dari Kalkuta Yang Terletak Di Timur Kota India, Terdapat Sebuah Dusun Kecil Yang
Bernama Dusun Patra. Sebuah Dusun Yang Mampu Menciptakan Masyarakat Yang Harmonis Dan
Damai Melalui Konservasi Budaya. Terletak Di Sungai Besar Kangsabati, Distrik Midnapore Barat,
Provinisi Bengal Barat, Dusun Patra Menceritakan Sebuah Kisah Yang Heroik Dari Seorang Pegawai
Sekolah Rendah Bernama Mohammed Yeasin Pathan, Ia Seorang Muslim Yang Berusaha Melindungi
Sebuah Kuil/Tempat Beribadah Umat Hindu Abad 17 Dan 18 Bernama Kuil Terracota.
Tanpa Usaha Muhamed Yeasin , Mungkin Saja Kuil Yang Memiliki Kekayaan Seni Ini Akan Hancur,
Hilang Dan Dilupakan.
Mohamed Yeasin Pathan Sebenarnya Bukanlah Penduduk Asli Daerah Tersebut, Ia Tinggal 2 Km
Jauhnya Dari Dusun Tersebut. Seiring Perkembangan Waktu Ia Menyadari Bahwa Kuil Tersebut Adalah
Bagian Dari Warisan Budaya Negara Yang Memang Harus Dilindungi Keberadaannya.
Usahanya Dimulai Pada Tahun 1971, Pada Saat Itu Ia Ber-Umur 17 Tahun. Kuil Tersebut Diabaikan
Selama Kurang Lebih 100 Tahun Lamanya, Sehingga Tak Dapat Dipungkiri, Banyak Dari Komponen
Kuil Yang Sudah Rusak Seperti Struktur Dan Identitas Arsitekturnya.
Apa Yang Dia Kerjakan Bukanlah Sesuatu Yang Mudah Untuk Diwujudkan. Orang Yang Beragama
Hindu Menentangnya Karena Ia Beragama Muslim, Juga Tidak Ketinggalan Orang Yang Beragama
Muslim Menentangnya Karena Ia Memimpikan Membangun Ulang Kuil Yang Adalah Tempat Beribadah
Umat Beragama Hindu. Tak Dapat Dihindari, Karena Hal Tersebut Ia Banyak Mendapat Cercaan, Hingga
Sampai Mengalami Kekerasan Fisik.
Akhirnya Ia Berhasil Melewati Berbagai Masalah, Dan Menginspirasi Sebagian Besar Penduduk Lokal
Yang Ada Disana Dan Mampu Mengikutsertakan Mereka Untuk Melindungi Warisan Budaya Tersebut.
Dia Menyadari Bahwa Restorasi Dari Kuil Ini Mampu Membuat Peluang Pariwisata Yang Cukup Besar
Berupa Benefit, Pembangunan Infrastruktur Dan Aminities (Pembangunan Hospitality Sector).
Dari Hal Tersebut, Dengan Pertolongan Dari Sumber Daya Lokal Yang Berbeda Agama Dan Latar
Belakang Suku Dia Membentuk Suatu Badan Lembaga Swadaya Masyarakat Dengan Nama „Patra
Archeological Preservation Committee‟. Menyadari Dia Menghadapi Suatu Permasalahan Pada
Pendanaan, Maka Kemudian Dia Mengumpulkan Berbagai Cara Untuk Mendapatkannya. Pada Tahun
1998 Dia Berhasil Mendapatkan Dana Sebesar 2 Miliar Dari National Planning Commision Of India
Granted, Dan Sukses Merestorasi Kuil Tersebut. Tidak Itu Saja, Dari Penghasilan Tersebut, Dia Berhasil
Mempersatukan Dan Membangun Ikatan Yang Harmonis Antara Umat Hindu Dan Muslim. Hindu Dan
Muslim Bersatu Padu Berpartisipasi Dalam Pesta Raya Dan Selebrasi. Butuh Perjuangan Selama Kurang
Lebih 30 Tahun Untuk Mendapat Pengakuan Atas Usahanya Tersebut.
Sekarang Ini Dengan Konsep Alternative Tourism-Nya, Mohammed Yeasin Berhasil Membuat Desa
Patra Menjadi Suatu Kesatuan Holistik Dengan Daya Tarik Kunjungan Wisata Yang Ramai Dikunjungi
Baik Dari Lokal Maupun Distrik. Pada Tahun 2005 Desa Pathan Mendapatkan President Award Dari
Pemerintah India Karena Berhasil Memberdayakan Komunitas Lokal
10. Permasalahan Dalam Pengembangan Dan Pengelolaan Pariwisata Budaya
Masyarakat
o Kurangnya Rasa saling memiliki potensi yang ada pada mereka
o Wawasan yang lemah terhadap pengembangan pariwisata
o Stigma negatif terhadap pendatang dan perubahan
o Politik lokal yang bersifat negatif dan cenderung memecah belah
Pemerintah
o Tidak perduli mengenai apapun yang terjadi di masyarakat
o Membuat peraturan berdasarkan project dan keuntungan pribadi bukan kepada
fungsi atau kegiatan yang kebermanfaatannya dapat di rasakan berbagai pihak.
o Intervensi politik dalam kegiatan wisata sangat tinggi dalam dekade terakhir.
Banyak project pengembangan pariwisata seperti pembuatan kamar mandi di area
wisata, pembuatan villa pemda di tepi danau, dan fasilitas infrastruktur lainnya
hanya diketahui oleh pemerintah saja. Dampaknya:
1. Perawatan fasilitas tidak terawat karena memang tidak ada kunjungan
wisata di daerah tersebut
2. Masyarakat cenderung merusakfasilitas karena masyarakat tidak
diberitahu fasilitas itu untuk apa dan untuk siapa
3. Pengutipan retribusi objek wisata sering berakhir dengan ketidakjelasan
dan cenderung tidak menyentuh masyarakat lokal tersebut.
Wisatawan
o Masih memiliki karakter mass-tourist (individual, cenderung bersifat profesional,
membina hubungan yang sekedarnya, dan secara umum berjumlah besar namun
cenderung merusak)
Industri Pariwisata
o Lebih memetingkan bisnis dan keuntungan pribadi dari pada kelestarian lingkungan,
budaya dan manfaat kepada masyarakat lokal secara langsung.
Kaum Akademis
o Cenderung lebih banyak meng-kritik industri pariwisata dan pemerintah, namun
sering kali apabila pihak akademisi ditugaskan untuk meng-operasionalkan kegiatan
wisata itu sendiri, malahan banyak tersendat dan cenderung tidak berjalan seperti
yang diharapkan.
o Operasionalisasi Pariwisata budaya disadari sangat berat dalam pelaksanaannya.
Karena dalam pelaksanaannya harus melibatkan berbagai pihak atau stakeholder,
dan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada. Letak kaum akademisi sebagai
penengah dari berbagai sektor ini lah yang menjadi titik lemah. Arogansi ilmu yang
tinggi, pemahaman teori yang lemah: berakibat temuan solusi yang lemah juga; dan
mungkin jarang ke lapangan; membuat banyak kaum akademisi kikuk dalam
menengahi berbagai macam stakeholder ini.
Hal-hal seperti ini lah yang menghasilkan banyak retorika dan sistem belaka yang
membuat masyarakat dan stakeholder lainnya kurang percaya dengan pihak
akademisi. Masyarakat awam yang tidak tahu fungsi teori sering membuat istilah:
“Sudahlah... tak perlu teori, tak usah banyak baca buku, di-lapangan anda akan
banyak dapat ilmu dari pada membaca buku, banyak-kan saja praktek”. Ini adalah
suatu bentuk sindiran bahwa ternyata banyak para akademisi yang lemah dalam
teori. Padahal dari sisi pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan
setidaknya kita harus paham dengan sistem teori yang kita miliki; yang fungsinya
tentu untuk mempermudah aktivitas kita dan mengurangi kesalahan yang fatal di
lapangan dalam berinteraksi dengan stakeholder. Apabila hurup cetak miring diatas
dilakukan maka akan semakin banyak akademisi kacau yang akan tercipta dan
pariwisata budaya di Sumatera Utara akan sekedar jadi impian belaka. Penanganan
pariwisata budaya membutuhkan sistem teori pariwisata yang kompleks.
Media
o Dunia media massa adalah industri bisnis itu sendiri. Bagaimana cara
mempopulerkan dan meraup keuntungan dari suatu informasi, menjadi tujuan utama
dari industri ini.Karena pasar indonesia merupakan pangsa pasar yang memiliki
ekspektasi tinggi pada informasi, maka daya serap industri ini sangat cerah di
Indonesia. Kelemahannya adalah terkadang informasi harus dikemas hingga dapat
layak untuk dijual. Disinilah,kehancuran mitra dan rekan koordinasi biasanya.
Dimana terdapat beberapa rekan media massa yang tidak mengikuti jalur kode etik
media tersebut. Padahal berbicara kualitas pariwisata budaya, sangat lekat dengan
istilah saling topang menopang dan bahu membahu.
11. Harapan Wisatawan
Indikator harapan wisatawan untuk kepariwisataan Indonesia tertuang dalam Sapta Pesona
(UNESCO 2009:10-13), yaitu Aman, Tertib, Bersih, Indah, Ramah Dan Kenangan.
12. Bagaimana mewujudkan pariwisata budaya
Fokus
Mitra
Sistem Pengelolaan
Partisipasi
Masyarakat Budaya + Pemerintah + Industri Pariwisata + Kaum Akademis + Media
Hasilnya
Kepuasan dan Kebanggaan Masyarakat Budaya, Stakeholder dan Wisatawan
Dampaknya: Harmonis Antara Budaya dan Pariwisata + Devisa Negara + PAD + Kenangan
(Pariwisata Budaya)
DAFTAR PUSTAKA
Burns,Peter M. 1999. An Introduction to Tourism and Anthropology. London. Routledge
UNESCO. 2005. Proceedings of the International Conference "Innovative Policies for Heritage
Safeguarding and Cultural Tourism Development”, 25 – 27 November, 2005. Moscow.
Jiang, Xuan and Andrew Homsey. 2008. Heritage Tourism Planning Guidebook. University of
Delaware.
Anonim. 2007. Heritage Tourism Guidebook. Texas Historical Commission
Sarkar, Sudipta Kiran And Babu P George. 2010. Peace Through Alternative Tourism: Case Studies
From Bengal (India). The Journal Of Tourism And Peace Research. Malaysia.
UNESCO. 2009. Ekowisata: panduan dasar pelaksanaan (UHJAK/2009/PI/H/9). UNESCO Office
Jakarta and Regional Bureau for Science in Asia and the Pacific. Jakarta.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan ProduknyaAnalisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Rafaella Matitaputty
 
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxR2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
ssuser379d0c
 
Part III, menyusun dan menjual paket wisata
Part III, menyusun dan menjual paket wisataPart III, menyusun dan menjual paket wisata
Part III, menyusun dan menjual paket wisata
hattaalwi
 

Mais procurados (20)

Komponen kegiatan pariwisata
Komponen kegiatan pariwisataKomponen kegiatan pariwisata
Komponen kegiatan pariwisata
 
Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah Pengembangan Pariwisata Daerah
Pengembangan Pariwisata Daerah
 
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diyRencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
Rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah riparda rippda diy
 
1. Man. Pemasaran Pariwisata - Pendahuluan & Pemasaran, Membuat & Menangkap K...
1. Man. Pemasaran Pariwisata - Pendahuluan & Pemasaran, Membuat & Menangkap K...1. Man. Pemasaran Pariwisata - Pendahuluan & Pemasaran, Membuat & Menangkap K...
1. Man. Pemasaran Pariwisata - Pendahuluan & Pemasaran, Membuat & Menangkap K...
 
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDesMenggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
Menggerakkan ekonomi desa Melalui BUMDes
 
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - KemenparekrafArah Kebijakan - Kemenparekraf
Arah Kebijakan - Kemenparekraf
 
Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan ProduknyaAnalisis Pasar Pariwisata dan Produknya
Analisis Pasar Pariwisata dan Produknya
 
Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan PariwisataPeran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
Peran Pengusaha dalam Pembangunan Pariwisata
 
Industri pariwisata
Industri pariwisataIndustri pariwisata
Industri pariwisata
 
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptxR2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
R2_ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2022.pptx
 
Part III, menyusun dan menjual paket wisata
Part III, menyusun dan menjual paket wisataPart III, menyusun dan menjual paket wisata
Part III, menyusun dan menjual paket wisata
 
Sapta pesona
Sapta  pesonaSapta  pesona
Sapta pesona
 
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanMotivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran Wisatawan
 
Modul perkuliahan
Modul perkuliahanModul perkuliahan
Modul perkuliahan
 
Usaha Jasa Pariwisata Berbasis Kompetensi Lusan (skl)
Usaha Jasa Pariwisata Berbasis Kompetensi Lusan (skl)Usaha Jasa Pariwisata Berbasis Kompetensi Lusan (skl)
Usaha Jasa Pariwisata Berbasis Kompetensi Lusan (skl)
 
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era DigitalPengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI di Era Digital
 
Pemasaran pariwisata
Pemasaran  pariwisataPemasaran  pariwisata
Pemasaran pariwisata
 
Materi 1 industri perhotelan
Materi 1 industri perhotelanMateri 1 industri perhotelan
Materi 1 industri perhotelan
 
M08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak PariwisataM08 Dampak Pariwisata
M08 Dampak Pariwisata
 
Strategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerahStrategi pengembangan pariwisata daerah
Strategi pengembangan pariwisata daerah
 

Semelhante a Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan

a5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdf
a5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdfa5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdf
a5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdf
AndreWibisono4
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
riniandari81
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
JambuMaduHijauMakass
 
Desa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxDesa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docx
SILVI VIA
 
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
Nyoman Rudana
 

Semelhante a Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan (20)

a5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdf
a5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdfa5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdf
a5ee9c6a7d13eb399f1a885e2ddf0e32.pdf
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
Pemberdayaan masyarakat berbasis_kearifa (1)
 
Desa wisata, wisata alternatif unggulan
Desa wisata, wisata alternatif unggulanDesa wisata, wisata alternatif unggulan
Desa wisata, wisata alternatif unggulan
 
1689-25377-1-PB.pdf
1689-25377-1-PB.pdf1689-25377-1-PB.pdf
1689-25377-1-PB.pdf
 
68 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-2018012568 article text-138-1-10-20180125
68 article text-138-1-10-20180125
 
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesiaSelling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
Selling indonesia konsep dan strategi membumikan pariwisata indonesia
 
MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4
MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4
MAKALAH WADUK JATILUHUR KELOMPOK 4
 
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptxPENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
PENGEMBANGAN WISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT.pptx
 
Aqi
AqiAqi
Aqi
 
pertemuan 1
pertemuan 1pertemuan 1
pertemuan 1
 
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptxBudaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
 
Desa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docxDesa dayak pampang.docx
Desa dayak pampang.docx
 
Kelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptxKelompok Sadar Wisata.pptx
Kelompok Sadar Wisata.pptx
 
Pengembangan eco tourism untuk konservasi sumber daya
Pengembangan eco tourism untuk konservasi sumber dayaPengembangan eco tourism untuk konservasi sumber daya
Pengembangan eco tourism untuk konservasi sumber daya
 
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis PariwisataSukses Mengelola Bisnis Pariwisata
Sukses Mengelola Bisnis Pariwisata
 
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
STUDY VISIT STIA LAN -RI JAKARTA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK 2008-20...
 
RENCANA ACUAN KERJA.docx
RENCANA ACUAN KERJA.docxRENCANA ACUAN KERJA.docx
RENCANA ACUAN KERJA.docx
 
Riset mandiri
Riset mandiriRiset mandiri
Riset mandiri
 
pertemuan 2
pertemuan 2pertemuan 2
pertemuan 2
 

Mais de samerdanta sinulingga

Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
samerdanta sinulingga
 
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
samerdanta sinulingga
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
samerdanta sinulingga
 
Surat kunjungan tahap eksplorasi paling dini
Surat kunjungan tahap eksplorasi paling diniSurat kunjungan tahap eksplorasi paling dini
Surat kunjungan tahap eksplorasi paling dini
samerdanta sinulingga
 

Mais de samerdanta sinulingga (19)

STORYTELLING, INSTAGRAMABLE, TOURISM FILM PROMOTION (CASE STUDY: THE HEART BE...
STORYTELLING, INSTAGRAMABLE, TOURISM FILM PROMOTION (CASE STUDY: THE HEART BE...STORYTELLING, INSTAGRAMABLE, TOURISM FILM PROMOTION (CASE STUDY: THE HEART BE...
STORYTELLING, INSTAGRAMABLE, TOURISM FILM PROMOTION (CASE STUDY: THE HEART BE...
 
Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...
Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...
Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...
 
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
 
Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...
Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...
Tourism & Covid 19 inventarisasi dampak coronavirus terhadap stakeholder pari...
 
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable  kecamatan harian b...
Pembuatan film wisata sebagai media promosi instagramable kecamatan harian b...
 
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
Pembuatan Film Wisata Sebagai Media Promosi Pariwisata di Desa Rumah Galuh Ka...
 
REVITALISASI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA LINGGA KABUPATEN KARO
REVITALISASI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA LINGGA KABUPATEN KAROREVITALISASI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA LINGGA KABUPATEN KARO
REVITALISASI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI DESA LINGGA KABUPATEN KARO
 
RPS KKNI Perjalanan Wisata D3 PERJALANAN WISATA USU
RPS KKNI Perjalanan Wisata D3 PERJALANAN WISATA USURPS KKNI Perjalanan Wisata D3 PERJALANAN WISATA USU
RPS KKNI Perjalanan Wisata D3 PERJALANAN WISATA USU
 
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata seriusModul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
Modul praktikum pengantar perjalanan wisata serius
 
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 4 Pelaruga
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 4 PelarugaLaporan Pertangung Jawaban Kelompok 4 Pelaruga
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 4 Pelaruga
 
LAPORAN PERTANGUNG JAWABAN PENJUALAN PAKET WISATA SRI MERSING
LAPORAN PERTANGUNG JAWABAN PENJUALAN PAKET WISATA SRI MERSINGLAPORAN PERTANGUNG JAWABAN PENJUALAN PAKET WISATA SRI MERSING
LAPORAN PERTANGUNG JAWABAN PENJUALAN PAKET WISATA SRI MERSING
 
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 5 Namo Belango
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 5 Namo BelangoLaporan Pertangung Jawaban Kelompok 5 Namo Belango
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 5 Namo Belango
 
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 1 Pelaruga
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 1 PelarugaLaporan Pertangung Jawaban Kelompok 1 Pelaruga
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 1 Pelaruga
 
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 2 Gunung Sibayak
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 2 Gunung SibayakLaporan Pertangung Jawaban Kelompok 2 Gunung Sibayak
Laporan Pertangung Jawaban Kelompok 2 Gunung Sibayak
 
Ekowisata
EkowisataEkowisata
Ekowisata
 
Inovasi produk dan manajemen
Inovasi produk dan manajemenInovasi produk dan manajemen
Inovasi produk dan manajemen
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
 
Surat kunjungan tahap eksplorasi paling dini
Surat kunjungan tahap eksplorasi paling diniSurat kunjungan tahap eksplorasi paling dini
Surat kunjungan tahap eksplorasi paling dini
 
Pariwisata dan climate change
Pariwisata dan climate changePariwisata dan climate change
Pariwisata dan climate change
 

Pengelolaan pariwisata budaya dan harapan wisatawan

  • 1. MAKALAH SEMINAR POTENSI KEBUDAYAAN SUMATERA UTARA DALAM MENINGKATKAN ANGKA KUNJUNGAN WISATAWAN Sub Tema: Pengelolaan Pariwisata Budaya dan Harapan Wisatawan SAMERDANTA SINULINGGA, S.ST.Par, M. Par UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA D3 PARIWISATA MEDAN
  • 2. Point-Point Mengenai Pengelolaan Pariwisata Budaya dan Harapan Wisatawan: 1. Latar Belakang dan Manfaat Inisiasi Pariwisata Budaya dimulai pada tahun 1990-an Dilatarbelakangi untuk mengontrolperkembangan “Mass Tourism” “the paradox of tourism’s potential to provide the motivation and resources to defend ethnic or group identity ranged against the idea that mass tourism is unlikely to lead to solidarity and understanding between diverse ethnic groups”(Burns 1999:32) “Development of a complex of the state adjusting measures on prevention (or to decrease) negative influence of growing tourist streams as noncontrollable mass tourism can represent serious danger to ecology and culture, economy and an internal political situation” (UNESCO 2005:37) Menekankan pada kebanggaan kedua belah pihak (pengunjung dan stakeholder). Seminimal mungkin untuk tidak menggunakan elemen produk dari luar daerah, tetapi tetap mempertahankan dan melestarikan apa yang ada di daerah tersebut. Maka dari itu, “Pengelolaan pariwisata budaya” sedarinya sangat sensitif dalam pelaksanaannya. Kegiatan ini sangat selektif terhadap wisatawan yang berkunjung, membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung, dan mengontrol setiap tindakan dari wisatawan yang berkunjung, demi untuk menjaga, mempertahankan dan melestarikan keunikan yang ada di daerah tersebut. Memiliki Direct Effect Kepada Stakeholder terutama masyarakat awam. 2. Definisi Pariwisata Budaya Ada banyak definisi pariwisata budaya di dunia, namun dari berbagai definisi tersebut pasti mengandung beberapa point penting ini, seperti: Pelestarian Budaya, Ke-Autentikan Destinasi Budaya, Wisata dengan Minat Khusus, Aktivitas dan Orientasi Pengetahuan dan Kepedulian, Partisipasi masyarakat lokal, Pengetahuan / Edukasi, Kebanggaan dan Kepuasan Kedua Belah Pihak (pengunjung dan stakeholder).
  • 3. 3. Produk Pariwisata Budaya : (Jiang 2008:4) 4. Pasar Wisatawan (Anonim 2007:7) 5. Organisasi Yang Menaungi Aktivitas Pariwisata Budaya UNWTO UNESCO OECD NTHP Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif GIPI 6. Peraturan Yang Mendukung Aktivitas Pariwisata Budaya Peraturan Pemerintah No 67 Tahun 1996 (Penyelenggaraan Kepariwisataan) INPRES No 16 Tahun 2005 (Kebijakan Pembangunan Kebudayaan Dan Pariwisata) UU No 10 Tahun 2009 (Kepariwisataan) UU No 11 Tahun 2010 (Tentang Cagar Budaya)
  • 4. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 (Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025) Peraturan Menteri Kebudayaan Dan Pariwisata No: Pm.26/Um.001/Mkp/2010 (Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata Melalui Desa Wisata) Kode Etik Kepariwisataan Dunia Peraturan Kebudayaan Dan Pariwisata Nomor : PM.37/UM.001/MKP/07 Tentang Kriteria Dan Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan 7. 3 kunci yang meningkatkan eksistensi pariwisata budaya: People are taking shorter holidays and vacations. Authentic places are important to understanding history and culture. Careness Relationship 8. Prinsip-Prinsip Pengembangan Pariwisata Budaya Preserve And Protect Resources Focus On Authenticity And Quality Make Sites Come Alive With Interpretation Find The Fit Between Community And Tourism Collaborate For Sustainability 9. Kisah Sukses Pengelolaan Pariwisata Budaya(Sarkar 2010:33) Desa Wisata Pathan 100 Kilometer Dari Kalkuta Yang Terletak Di Timur Kota India, Terdapat Sebuah Dusun Kecil Yang Bernama Dusun Patra. Sebuah Dusun Yang Mampu Menciptakan Masyarakat Yang Harmonis Dan Damai Melalui Konservasi Budaya. Terletak Di Sungai Besar Kangsabati, Distrik Midnapore Barat, Provinisi Bengal Barat, Dusun Patra Menceritakan Sebuah Kisah Yang Heroik Dari Seorang Pegawai Sekolah Rendah Bernama Mohammed Yeasin Pathan, Ia Seorang Muslim Yang Berusaha Melindungi Sebuah Kuil/Tempat Beribadah Umat Hindu Abad 17 Dan 18 Bernama Kuil Terracota. Tanpa Usaha Muhamed Yeasin , Mungkin Saja Kuil Yang Memiliki Kekayaan Seni Ini Akan Hancur, Hilang Dan Dilupakan. Mohamed Yeasin Pathan Sebenarnya Bukanlah Penduduk Asli Daerah Tersebut, Ia Tinggal 2 Km Jauhnya Dari Dusun Tersebut. Seiring Perkembangan Waktu Ia Menyadari Bahwa Kuil Tersebut Adalah Bagian Dari Warisan Budaya Negara Yang Memang Harus Dilindungi Keberadaannya. Usahanya Dimulai Pada Tahun 1971, Pada Saat Itu Ia Ber-Umur 17 Tahun. Kuil Tersebut Diabaikan Selama Kurang Lebih 100 Tahun Lamanya, Sehingga Tak Dapat Dipungkiri, Banyak Dari Komponen Kuil Yang Sudah Rusak Seperti Struktur Dan Identitas Arsitekturnya. Apa Yang Dia Kerjakan Bukanlah Sesuatu Yang Mudah Untuk Diwujudkan. Orang Yang Beragama Hindu Menentangnya Karena Ia Beragama Muslim, Juga Tidak Ketinggalan Orang Yang Beragama
  • 5. Muslim Menentangnya Karena Ia Memimpikan Membangun Ulang Kuil Yang Adalah Tempat Beribadah Umat Beragama Hindu. Tak Dapat Dihindari, Karena Hal Tersebut Ia Banyak Mendapat Cercaan, Hingga Sampai Mengalami Kekerasan Fisik. Akhirnya Ia Berhasil Melewati Berbagai Masalah, Dan Menginspirasi Sebagian Besar Penduduk Lokal Yang Ada Disana Dan Mampu Mengikutsertakan Mereka Untuk Melindungi Warisan Budaya Tersebut. Dia Menyadari Bahwa Restorasi Dari Kuil Ini Mampu Membuat Peluang Pariwisata Yang Cukup Besar Berupa Benefit, Pembangunan Infrastruktur Dan Aminities (Pembangunan Hospitality Sector). Dari Hal Tersebut, Dengan Pertolongan Dari Sumber Daya Lokal Yang Berbeda Agama Dan Latar Belakang Suku Dia Membentuk Suatu Badan Lembaga Swadaya Masyarakat Dengan Nama „Patra Archeological Preservation Committee‟. Menyadari Dia Menghadapi Suatu Permasalahan Pada Pendanaan, Maka Kemudian Dia Mengumpulkan Berbagai Cara Untuk Mendapatkannya. Pada Tahun 1998 Dia Berhasil Mendapatkan Dana Sebesar 2 Miliar Dari National Planning Commision Of India Granted, Dan Sukses Merestorasi Kuil Tersebut. Tidak Itu Saja, Dari Penghasilan Tersebut, Dia Berhasil Mempersatukan Dan Membangun Ikatan Yang Harmonis Antara Umat Hindu Dan Muslim. Hindu Dan Muslim Bersatu Padu Berpartisipasi Dalam Pesta Raya Dan Selebrasi. Butuh Perjuangan Selama Kurang Lebih 30 Tahun Untuk Mendapat Pengakuan Atas Usahanya Tersebut. Sekarang Ini Dengan Konsep Alternative Tourism-Nya, Mohammed Yeasin Berhasil Membuat Desa Patra Menjadi Suatu Kesatuan Holistik Dengan Daya Tarik Kunjungan Wisata Yang Ramai Dikunjungi Baik Dari Lokal Maupun Distrik. Pada Tahun 2005 Desa Pathan Mendapatkan President Award Dari Pemerintah India Karena Berhasil Memberdayakan Komunitas Lokal 10. Permasalahan Dalam Pengembangan Dan Pengelolaan Pariwisata Budaya Masyarakat o Kurangnya Rasa saling memiliki potensi yang ada pada mereka o Wawasan yang lemah terhadap pengembangan pariwisata o Stigma negatif terhadap pendatang dan perubahan o Politik lokal yang bersifat negatif dan cenderung memecah belah Pemerintah o Tidak perduli mengenai apapun yang terjadi di masyarakat o Membuat peraturan berdasarkan project dan keuntungan pribadi bukan kepada fungsi atau kegiatan yang kebermanfaatannya dapat di rasakan berbagai pihak. o Intervensi politik dalam kegiatan wisata sangat tinggi dalam dekade terakhir. Banyak project pengembangan pariwisata seperti pembuatan kamar mandi di area wisata, pembuatan villa pemda di tepi danau, dan fasilitas infrastruktur lainnya hanya diketahui oleh pemerintah saja. Dampaknya: 1. Perawatan fasilitas tidak terawat karena memang tidak ada kunjungan wisata di daerah tersebut
  • 6. 2. Masyarakat cenderung merusakfasilitas karena masyarakat tidak diberitahu fasilitas itu untuk apa dan untuk siapa 3. Pengutipan retribusi objek wisata sering berakhir dengan ketidakjelasan dan cenderung tidak menyentuh masyarakat lokal tersebut. Wisatawan o Masih memiliki karakter mass-tourist (individual, cenderung bersifat profesional, membina hubungan yang sekedarnya, dan secara umum berjumlah besar namun cenderung merusak) Industri Pariwisata o Lebih memetingkan bisnis dan keuntungan pribadi dari pada kelestarian lingkungan, budaya dan manfaat kepada masyarakat lokal secara langsung. Kaum Akademis o Cenderung lebih banyak meng-kritik industri pariwisata dan pemerintah, namun sering kali apabila pihak akademisi ditugaskan untuk meng-operasionalkan kegiatan wisata itu sendiri, malahan banyak tersendat dan cenderung tidak berjalan seperti yang diharapkan. o Operasionalisasi Pariwisata budaya disadari sangat berat dalam pelaksanaannya. Karena dalam pelaksanaannya harus melibatkan berbagai pihak atau stakeholder, dan mempertimbangkan berbagai aspek yang ada. Letak kaum akademisi sebagai penengah dari berbagai sektor ini lah yang menjadi titik lemah. Arogansi ilmu yang tinggi, pemahaman teori yang lemah: berakibat temuan solusi yang lemah juga; dan mungkin jarang ke lapangan; membuat banyak kaum akademisi kikuk dalam menengahi berbagai macam stakeholder ini. Hal-hal seperti ini lah yang menghasilkan banyak retorika dan sistem belaka yang membuat masyarakat dan stakeholder lainnya kurang percaya dengan pihak akademisi. Masyarakat awam yang tidak tahu fungsi teori sering membuat istilah: “Sudahlah... tak perlu teori, tak usah banyak baca buku, di-lapangan anda akan banyak dapat ilmu dari pada membaca buku, banyak-kan saja praktek”. Ini adalah suatu bentuk sindiran bahwa ternyata banyak para akademisi yang lemah dalam teori. Padahal dari sisi pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan setidaknya kita harus paham dengan sistem teori yang kita miliki; yang fungsinya tentu untuk mempermudah aktivitas kita dan mengurangi kesalahan yang fatal di lapangan dalam berinteraksi dengan stakeholder. Apabila hurup cetak miring diatas dilakukan maka akan semakin banyak akademisi kacau yang akan tercipta dan
  • 7. pariwisata budaya di Sumatera Utara akan sekedar jadi impian belaka. Penanganan pariwisata budaya membutuhkan sistem teori pariwisata yang kompleks. Media o Dunia media massa adalah industri bisnis itu sendiri. Bagaimana cara mempopulerkan dan meraup keuntungan dari suatu informasi, menjadi tujuan utama dari industri ini.Karena pasar indonesia merupakan pangsa pasar yang memiliki ekspektasi tinggi pada informasi, maka daya serap industri ini sangat cerah di Indonesia. Kelemahannya adalah terkadang informasi harus dikemas hingga dapat layak untuk dijual. Disinilah,kehancuran mitra dan rekan koordinasi biasanya. Dimana terdapat beberapa rekan media massa yang tidak mengikuti jalur kode etik media tersebut. Padahal berbicara kualitas pariwisata budaya, sangat lekat dengan istilah saling topang menopang dan bahu membahu. 11. Harapan Wisatawan Indikator harapan wisatawan untuk kepariwisataan Indonesia tertuang dalam Sapta Pesona (UNESCO 2009:10-13), yaitu Aman, Tertib, Bersih, Indah, Ramah Dan Kenangan. 12. Bagaimana mewujudkan pariwisata budaya Fokus Mitra Sistem Pengelolaan Partisipasi Masyarakat Budaya + Pemerintah + Industri Pariwisata + Kaum Akademis + Media Hasilnya Kepuasan dan Kebanggaan Masyarakat Budaya, Stakeholder dan Wisatawan Dampaknya: Harmonis Antara Budaya dan Pariwisata + Devisa Negara + PAD + Kenangan (Pariwisata Budaya)
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Burns,Peter M. 1999. An Introduction to Tourism and Anthropology. London. Routledge UNESCO. 2005. Proceedings of the International Conference "Innovative Policies for Heritage Safeguarding and Cultural Tourism Development”, 25 – 27 November, 2005. Moscow. Jiang, Xuan and Andrew Homsey. 2008. Heritage Tourism Planning Guidebook. University of Delaware. Anonim. 2007. Heritage Tourism Guidebook. Texas Historical Commission Sarkar, Sudipta Kiran And Babu P George. 2010. Peace Through Alternative Tourism: Case Studies From Bengal (India). The Journal Of Tourism And Peace Research. Malaysia. UNESCO. 2009. Ekowisata: panduan dasar pelaksanaan (UHJAK/2009/PI/H/9). UNESCO Office Jakarta and Regional Bureau for Science in Asia and the Pacific. Jakarta.