Dokumen ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dokumen ini menjelaskan tahapan melaksanakan PTK mulai dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga refleksi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan
1. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
6 09 2008
Sedikitnya 342.000 dari 2,7 juta guru di Indonesia gagal menembus golongan
kepangkatan IVB karena mengalami kesulitan dalam membuat karya tulis ilmiah.
Mengapa guru kesulitan membuat karya tulis ilmiah? Padahal dalam melaksanakan
tugasnya, guru memiliki banyak peluang yang bisa diteliti berkaitan dengan kegiatan belajar-
mengajar (KBM) di sekolah. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi guru dalam proses
KBM itu, sehingga, tanpa disadari, sudah sedemikian banyak masalah yang dapat diatasi.
Materi pelajaran dapat disampaikan dengan baik, sesuai dengan tujuan, sementara siswa pun
dapat menerima pelajaran dengan memuaskan.
Banyak pendekatan, teknik, metode, dan strategi pembelajaran inovatif yang bisa
dilakukan guru, yang dapat dijadikan karya tulis. Salah satu bentuk karya tulis dalam bidang
pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research.
Menurut Tatang Sunendar (widyaiswara LPMP), PTK sangat bermanfaat bagi guru
untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan
tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya
sendiri, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan
secara kreatif. PTK merupakan penelitian terapan, guru dapat melaksanakan tugas utamanya
mengajar di kelas, tanpa perlu meninggalkan siswanya. PTK bisa mengangkat masalah-
masalah aktual yang dihadapi guru di lapangan.
Tahap PTK yang bisa dilakukan,
pertama, tahapan pra-PTK yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, dan
rumusan masalah, rumusan hipotesis tindakan. Tahapan pra-PTK ini sesugguhnya suatu
refleksi guru terhadap permasalahan yang ada di kelasnya, yang merupakan masalah umum
yang bersifat klasikal, misalnya kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya
serap klasikal, dan yang lainnya.
Kedua, perencanaan tindakan disusun untuk menguji secara empiris hipotesis
tindakan yang ditentukan dengan mempersiapkan materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang
mencakup metode/teknik mengajar, serta teknik atau instrumen observasi dan evaluasi yang
akan digunakan.
2. Ketiga, tahap pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi dari semua
rencana yang dibuat. Tahap yang berlangsung di dalam kelas ini adalah realisasi dari segala
teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya, dengan mengacu
kepada kurikulum yang berlaku. Hasilnya diharapkan berupa peningkatan efektivitas
keterlibatan kolaborator untuk membantu mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan
melalui pengamatan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.
Keempat, tahap pengamatan tindakan dilakukan dengan observasi melalui alat bantu
instrumen pengamatan yang dikembangkan peneliti. Hal itu untuk mengumpulkan data
tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat.
Kelima, tahap refleksi terhadap tindakan untuk memproses data yang didapat saat
melakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan, dianalisis, dan disintesis.
Tahapan tersebut akan membentuk sebuah siklus dan siklus tersebut bisa diulang-
ulang dengan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sampai peneliti merasa puas terhadap
hasil yang dicapai dalam suatu kegiatan PTK yang dilakukan.
Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan memperbaiki
dan meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga
meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan
relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya
meneliti pada komunitas guru. Agar guru dapat memahami, menguasai, dan menerapkan
KTSP dengan jelas, mereka dapat membaca buku-buku PTK dan buku-buku penelitian yang
lainnya.