4. SEL PUNCA (STEM CELL)
Sel punca berasal dari kata punca yang
berarti awal mula. Sel punca merupakan sel
yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel
lain yang menyusun keseluruhan tubuh
organisme. Sel punca sudah ada sejak awal
kehidupan (saat embrio), kemudian akan
membentuk sekitar 200 jenis sel yang berbeda
pada tubuh.
5. KARAKTERISTIK
Sel punca berbeda dengan sel-sel tubuh lainya, karena memilki
ciri-ciri khas, antara lain:
1. Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi
yang spresifik layaknya sel-sel lain yang menyusun organ tubuh.
Populasi sel punca dalam jaringan dewasa tampak sebagai populasi
sel inaktif, yang fungsinya baru terlihat dalam waktu dan kondisi
tertentu.
2. Mampu memperbanyak diri, yaitu dengan cara bereplikasi untuk
menghasilkan sel-sel yang berkarakteristik sama dengan sel induknya.
3. Dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel. Sel punca
bersifat Pluripoten atau Multipoten, bergantung pada jenis sel
tersebut. Pluripoten adalah kemampuan sel untuk berfirensiasi
menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embrional
(ektoderm, mesoderm, endoderm), sedangkan Multipoten adalah
kemampuan sel untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis
sel yang biasanya berada dalam suatu golongan, misalnya sistem saraf
atau sistem hematopoietik (pembentukan darah)
6. Jenis Sel Punca
Berdasarkan tingkat maturasi,
sel punca dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu sel punca embrionik
(embryonic stem cell) dan sel punca
dewasa (adult stem cell).
Sel Punca
Embrionik
Sel Punca
Dewasa
Berdasarkan pada kemampuannya
untuk berdifferensiasi sel punca
dikelompokkan menjadi totipoten,
pluripoten, multipoten, dan
unipotent.
Totipoten
Pluripoten
Multipoten
Unipoten
7. Sel Punca Embrionik
Sel punca embrionik adalah sel punca yang
didapatkan saat perkembangan individu masih berada
dalam tahap embrio. Sel punca ini terbentuk saat embrio
berusia 3 – 5 hari, yaitu saat blastosis akan melakukan
tahap implantasi di dinding rahim. Dalam
perkembangannya, sel punca tersebut akan berproliferasi
dan berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa.
Sel punca embrionik bersifat pluripoten. Dengan
sifat tersebut, secara logis tidak ada satu pun penyakit
degeneratif yang tidak dapat diobati. Namun, sel punca
embrionik juga memiliki daya proliferasi yang tinggi,
sehingga terapi sel dengan menggunakansel punca
embrionik dapat berisiko tinggi menimbulkan tumor yang
tidak diinginkan.
8. Sel Punca Dewasa
Sel punca dewasa adalah sel punca yang
ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah
berdiferensiasi dalam suatu jaringan dewasa. Sel-sel
tersebut belum berdiferensiasi atau dalam keadaan
inaktif. Sel punca dewasa bersifat multipoten yang hanya
mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang
segolongan.
Kemampuan berdiferensiasi sel punca dewasa
lebih rendah dibandingkan dengan sel punca embrionik.
Selain itu konsentrasinya (jumlah selnya) juga lebih
sedikit, hanya berjumlah 1 : 105dari jumlah sel yang ada,
sehingga lebih sulit untuk berisolasi
9. Contoh Sel Punca Dewasa
Contoh sel punca dewasa, antara lain:
1. Sel punca hematopoietik, berdiferensiasi menjadi seluruh
sel darah seperti eritrosit, trombosit, neutrofil, limfosit B
dan limfosit T
2. Sel punca jaringan saraf (neural), berdiferensiasi menjadi
tiga jenis sel saraf utama (astrosit, oligodendrosit, dan
neuron).
3. Sel punca jaringan kulit, berdiferensiasi menjadi keratinosit
dan sel-sel lapisan epidermis kulit.
4. Sel punca meesnkimal, berdiferensiasi menjadi osteosit,
kondrosit, adiposit, dan sel-sel jaringan ikat
5. Sel punca jantung, berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel
jantung utama (endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos)
10. Laporan jurnal ilmiah akhir-akhir ini,
menyatakan bahwa terdapat bukti terjadinya
transdiferensiasi pada sel punca dewasa, seperti
sel punca mesenkimal berdiferensiasi menjadi
sel-sel daraf, sel punca hematopoietik menjadi
sel-sel jantung, serta sel punca hati menjadi sel
β pankreas yang ,menghasilkan insulin
11. Totipoten
• Totipoten yaitu sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang
termasuk dalam sel punca totipoten adalah
zigot dan morula. Sel-sel ini merupakan sel
embrionik awal yang mempunyai kemampuan
untuk membentuk berbagai jenis sel termasuk
sel-sel yang menyusun plasenta dan tali pusat.
Karenanya sel punca kelompok ini mempunyai
kemampuan untuk membentuk satu individu
yang utuh.
12. Pluripoten
• Pluripoten yaitu sel punca yang dapat
berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal
embrionik, yaitu endoderm, mesoderm, dan
ektoderm. Tetapi tidak dapat menjadi jaringan
ekstraembrionik.
• Endoderm menjadi bakal organ-organ dalam
seperti paru-paru, liver, usus dan pankreas.
Mesoderm di lapis kedua bakal menjadi otot,
tulang, tubulus ginjal dan darah. Terluar ada
ektoderm yang menjadi bakal kulit, sistem syaraf,
enamel gigi, lensa mata dan neural crest (jalur
tempat berjalannya saraf dari otak ke sepanjang
tulang belakang).
13. Multipoten
Multipoten yaitu sel punca yang dapat
berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
misalnya sel punca hemopoetik (hemopoetic stem
cells) yang terdapat pada sumsum tulang yang
mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi
menjadi berbagai jenis sel yang terdapat di dalam
darah seperti eritrosit, lekosit dan trombosit.
Contoh lainnya adalah sel punca saraf (neural stem
cells) yang mempunyai kemampuan
berdifferensiasi menjadi sel saraf dan sel glia.
14. Unipotent
Unipotent yaitu sel punca yang hanya dapat
berdifferensiasi menjadi satu jenis sel. Berbeda
dengan non sel punca, sel punca mempunyai
sifat masih dapat memperbaharui atau
meregenerasi diri (self-regenerate/self renew).
Contohnya erythroid progenitor cells hanya
mampu berdifferensiasi menjadi sel darah
merah.
15. Kelebihan dan Kekurangan
Penggunaan Sel Punca
1. Kelebihan penggunaan sel induk embrionik antara
lain:
• Mudah didapatkan, biasanya dapat diperoleh dari klinik
fertilitas.
• Bersifat pluripotent artinya mempunyai kemampuan
untuk berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel
yang merupakan turunan ketiga lapis germinal
(ektoderm, mesoderm dan endoderm), tetapi tidak
dapat membentuk selubung embrio.
• Immortal artinya dapat berumur panjang sehingga
dapat memperbanyak diri ratusan kali pada media
kultur.
• Reaksi penolakan tehadap imunitas rendah.
16. 2. Kekurangan penggunaan sel induk embrionik
adalah:
• Dapat bersifat karsinogenik artinya setiap
kontaminasi dengan sel yang tidak berdifferensiasi
dapat menimbulkan kanker.
• Selalu bersifat allogenik yaitu sel induk yang diambil
berasal dari pendonor yang cocok, umumnya
keluarga atau orang lain yang cocok sehingga
berpotensi menimbulkan terjadinya rejeksi
immunitas.
• Secara kode etik masih kontroversial, di mana yang
menjadi kontroversi dalam penggunaan stem
cell embrio yakni sumber sel tersebut (embrio).
17. 1. Kelebihan penggunaan sel induk dewasa
adalah:
• Dapat diperoleh dari sel pasien sendiri
sehingga dapat menghindari terjadinya
penolakan imun.
• Sel induk dewasa sudah terspesialisasi
sehingga induksi menjadi lebih sederhana.
• Penggunaan sel induk dewasa tidak terlalu
menimbulkan problem etika.
18. 2. Kekurangan dari penggunaan sel induk dewasa
antara lain:
• Sel induk dewasa ditemukan dalam jumlah kecil
di 12 tempat yang berbeda dalam tubuh (otak,
darah, kornea, retina, jantung, lemak, kulit,
daerah gigi, pembuluh darah pada sumsum
tulang belakang, otot tengkorak, dan usus).
sehingga sulit mendapatkan sel induk dewasa
dalam jumlah banyak.
• Masa hidupnya tidak selama sel induk embrionik.
• Bersifat multipotent, yaitu dapat berdiferensiasi
menjadi lebih dari satu macam sel sehingga
differensiasi tidak seluas sel induk embrionik
yang bersifat pluripotent.
19. Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis
• Sel punca dipercaya dapat menjadi solusi penyakit
degeneratif, yaitu kerusakan sel-sel dalam jaringan atau
organ. Kerusakan sel-sel tersebut bersifat irreversible,
sehingga obat-obatan yang tersedia pada saat ini hanya
dapat memperlambat atau mencegah terjadinya
kerusakan jaringan/organ yang lebih luas. Penyakit
degeneratif, antara lain :
stroke (terganggunya pasokan darah ke otak).
alzheimer (otak mengerut dan mengecil).
diabetes mellitus (gangguan metabolisme insulin).
aterosklerosis (peradangan pembuluh darah).
infark miokard (serangan jantung).
20. • Teknik transplantasi sel punca digunakan untuk
regenerasi sel pankreas penghasil insulin pada
penderita diabetes mellitus. Diabetes Melliteus
merupakan penyakit yang diderita oleh banyak
orang di seluruh dunia, yang disebabkan oleh
defisiensi insulin sebagai akibat dari degenerasi
jaringan pankreas (kerusakan sel b pankreas).
Tetapi injeksi insulin untuk pengobatan pasien
IDDM (insulin dependent diabetes mellitus)
hanyalah bersifat sementara dan simptomatik
(meringankan gejala penyakit). Oleh karena itu,
perlu cara penyembuhan yang bersifat
permanen.
21. • Teknik transplantasi sel punca secara umum yang
digunakan untuk regenerasi sel pankreas
penghasil insulin adalah sebagai berikut :
1. Sel punca yang akan digunakan untuk regenerasi
pankreas dikultur hingga jumlahnya mencukupi
2. Selanjutnya sel punca yang telah tersedia
diinjeksikan langsung ke dalam pembuluh darah
atau didiferensiasikan terlebih dahulu menjadi
sel b pankreas
3. Sel punca yang telah berdiferensiasi menjadi sel
b pankreas ditransplantasi ke organ hati