1. MITOS PULUNG GANTUNG
Disusun oleh Kelompok IV :
HAPRILA KURNIA
WATUR TATUR LITA
YOSEPH SIGIT WIBOWO
ENY LASMIATUN
HURRYAH IRDAWATI
2. Pulung Gantung
Wahyu / isyarat/
Bahasa petunjuk/
Pulung
Jawa kebahagiaan
3. Latar Belakang
Mitos pulung gantung ini
muncul dan
berkembang di
kalangan masyarakat
daerah gunung kidul ,
D.I Jogjakarta.
Fenomena kemunculan
Pulung gantung di
hubungkan dengan
fenomena bunuh diri
anggota keluarga yang
dipercaya rumahnya
telah didatangi pilung
gantung
4. Latar Belakang
Kondisi masyarakat
dengan wilayah
pegunungan dan
keadaan ekonomi
bawah juga kondisi
modernisasi tertinggal
membuat fenomena
gantung diri selalu
dikaitkan dengan
kemunculan pulung
gantung
5. Pulung Gantung
Pulung gantung merupakan
isyarat kematian yang di
percaya oleh masyarakat
daerah gunung kidul.
Digambarkan Bentuknya
seperti lintang tapi besar,
bundar tapi bercahaya bisa
kuning, hijau, putih, merah,
kemerah-merahan ya ini terus
belakangnya seperti ular
panjang lha ini bisa hinggap
di pohon-pohon besar, rumah
juga bisa. Hadir berkisar
sehabis magrib (18.00 –
20.00) atau menjelang subuh
(02.00 – 04.00).
7. MITOS
• cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatar belakang masa lampau,
mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan mahluk yang ada di
dalamnya, serta dianggap benar benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
Yunani penganutnya
• Penafsiran ritual yang keliru
E.B. Tylor
• Penyakit bahasa
Max Muller
• Fungsi Mistis – Menafsirkan kekaguman atas alam semesta
• Fungsi Sosiologis – Mendukung dan mengesahkan tata tertib sosial tertentu
• Fungsi Kosmologis – Menjelaskan bentuk alam semesta
Joseph
Campbell • Fungsi Pendagogis – Bagaimana menjalani hidup sebagai manusia dalam keadaan
apapun
8. BUNUH DIRI
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan
oleh individu itu sendiri atau atas kemauannya.
Dalam ilmu
Faktor yang
Motif bunuh diri mempengaruhi
sosiologi, ada 3
penyebabnya
• Putus asa dan • Mood dan • Egoistic suicide (
depresi biokimiawi otak bunuh diri karena
• Cobaan hidup dan • Riwayat gangguan urusan pribadi)
tekanan mental • Altruistic suicide (
lingkungan • Meniru, Imitasi dan bunuh diri untuk
• Gangguan Pembelajaran memperjuangkan
kejiwaan • Isolasi social dan orang lain)
• Himpitan ekonomi hubungan manusia • Anomic suicide (
• Penyakit yang • Hilangnya bunuh diri karena
tidak kunjung perasaan aman masyarakat dalam
sembuh dan ancaman kondisi
kebutuhan dasar kebingungan)
• Religuitas
9. PULUNG GANTUNG DARI SEGI ANTROPOLOGI DAN PSIKOLOGI
Dari sekitar 460 gua
Sebagian besar kapur di Gunung
wilayahnya adalah Kidul hamper
perbukitan dan setengahnya menjadi
pegunungan kapur hunian manusia
Demografi bagian dari Purba,di Goa
pegunungan Sewu, Seropan di
dan Sejarah sebagian besar Kecamatan Semanu
Gunung Kidul merupakan wilayah juga ditemukan bukti
tandus yang pada keberadaan manusia
musim kemarau Purba, tahun 2008
sering terjadi ditemukan potongan
bencana kekeringan tulang kaki, gigi dan
rusuk mamalia
Orang yang delusi
Delusi adalah
sangat memegang
kesalahpahaman
keyakinan yang tidak
Pulung seseorang yang serius
rasional dan tidak
Buntung tentang apa yang
realistis yang sangat
terjadi, dengan kata lain
Sebagai sulit untuk berubah,
kesalahpahaman
Delusi bahkan ketika orang itu
tentang apa yang di
dihadapkan pada bukti
lihat, didengar atau
yang bertentangan
dipikir
dengan khayalan
10. PULUNG GANTUNG DARI SEGI ANTROPOLOGI DAN
PSIKOLOGI
Mitologi merupakan sejalan dengan suatu
akumulasi gambaran pemikiran yang telah
gambaran yang parallel dikemukakan oleh Carl Gustav
Mitos Bawah dengan kehidupan manusia, Jung tentang pengembangan
Sadar Kolektif / akumulasi yang bertumbuh dari suatu teori Sigmund freud
Arketipe– Carl dalam ketidaksadaran dan tentang alam tak sadar kolektif
Gustav Jung didalamnya aspek aspek dan isi psikisnya. Mitos “bawah
tertentu dari eksistensi sadar kolektif” tersebut dinamai
manusia mendapatkan arketipe, hasil penyelidikan
ungkapan secara simbolis yang berulang-ulang
Karena banyaknya kasus bunuh Determinis Resiprokal (reciprocal
diri di Daerah Gunung Kidul yang determinism): pendekatan yang
Bunuh diri sebagai dikaitkan dengan phenomena menjelaskan tingkah laku manusia
imitasi/meniru (Teori
Pembelajaran Sosial Pulung Gantung,Masyarakat dalam bentuk interaksi timbal-balik
A.Bandura) belajar dari generasi sebelumnya yang terus menerus antara
(teori pembelajaran social Albert determinan kognitif, behavioral dan
Bandura) lingkungan
11. Daftar Pustaka
Darmaningtyas, Pulung Gantung, cetakan pertama , Yogjakarta: Salwa Press
2002
Jatmika, Sidik, Urip Mung Mampir Ngguyu, Cetakan ke 1, Yogjakarta: Kanisius
2009
Sumber lain :
Kumpulan modul Antropologi, Jakarta: Universitas Mercubuana 2012
http://indonesiaartnews.or.id
http://id.wikipedia.org
12.
13. Peristiwa dan Nara sumber
Kaser
Keluarga dan kesukaan telah kau tinggalkan…..
Suatu kejadian pada hari Jumat, 2 Oktober 2009 di sebuah gubuk petani di pantai Ngetun, ditemukan seorang
laki-laki bernama Kaser (bukan nama sebenarnya), 55, warga Tepus yang mengakhiri hidupnya dengan
gantung diri. Kejadian ini mengantar kami keesokan harinya untuk mengetahui lebih lanjut tentang
permasalahan pulung gantung, sebuah hubungan fenomena alam dengan manusia. Ini merupakan kali
kesekian kami secara langsung datang ke daerah Gunung Kidul. Wilayah Tepus merupakan ujung tenggara
kawasan Gunung Kidul yang dekat dengan Wonogiri. Melewati bukit kapur serta hutan jati yang tandus,
tidaklah mudah mencari kediaman pelaku bunuh diri tersebut. Halaman tanah kemerahan dengan dikeraskan
batu karang putih, rumah limasan yang tampak muram berdinding papan berlantaikan potongan batu putih
sederhana bersuasana mengiringi kesedihan yang terpancar dari wajah istri serta anaknya.
Penuturan mereka, Kaser pamit untuk pergi memancing ke pantai sebelum ditemukan gantung diri. Tidak ada
tanda-tanda hendak bunuh diri ataupun menunjukkan hal-hal yang aneh saat itu, serta tidak ada permasalahan
dengan pihak manapun semasa hidupnya sehingga pamit memancing yang merupakan hobinya tidak menjadi
kecurigaan bagi keluarga yang ditinggalkan. Kaser sering membawa hasil pancingan baik ikan besar maupun
kecil untuk lauk keluarganya.
Sesaat setelah Kaser dikubur, di wilayah Prigi yang tidak jauh dari kecamatan Tepus ada pula warga yang
nggantung (bunuh diri dengan gantung diri) dan langsung dimakamkan hari itu juga untuk menghindari korban
lainnya. Ada hal yang menarik saat kami melakukan percakapan dengan narasumber ini, dengan tenangnya ia
menceritakan bahwa kakak perempuan, keponakan, kakak ipar, tetangga serta besannya semua meninggal
dikarenakan gantung diri. Menurutnya pulung gantung-lah penyebab kematian mereka. Menurut adat Jawa di
Gunungkidul, jika seseorang meninggal karena bunuh diri maka cara pemakamannya tanpa dimandikan serta
tanpa dibungkus kain mori. Karena diyakini jika menggunakan prosesi tersebut akan menimbulkan kejadian
yang berkelanjutan.