3. PERKENALKAN DIRI ANDA !!!
PERKENALAN
• Nama?
• Permasalahan yang sering terjadi
terkait advokasi program KKB?
3
4. • Waktu
• Rehat Kopi
• Makan Siang
• Hand Phone/ Pager
• No Smoking
• Toilet
• Pintu Darurat
TATA GRAHA
TEPAT WAKTU!!!
4
5. Pelatihan ini akan membantu Anda:
Memahami pentingnya advokasi dalam program KKB.
Menerapkan pola pikir yang tepat sebagai seorang
advokator.
Melakukan analisis isu secara seksama sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada.
Melakukan manajemen advokasi secara sistematis.
Menerapkan advokasi dengan menggunakan berbagai
media.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan advokasi.
TUJUAN PELATIHAN
5
7. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
MISI BKKBN:
Penduduk Tumbuh Seimbang 2015
VISI BKKBN:
7
VISI DAN MISI BKKBN
8. 8
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
AKSELERASI PROGRAM KKB NASIONAL
Intensifikasi penggarapan pembangunan KB di 10 provinsi penyangga utama (Sumut,
Sumsel, Lampung, Jabar, Banten, DKI Jakarta, Jateng, Jatim, Sulsel & NTT) & 2 (dua) Provinsi
Perhatian Khusus (Papua & Papua Barat), terutama dalam peningkatan penggerakan MKJP
Meningkatkan jumlah akseptor, dan menurunkan angka drop-out (DO), serta
meningkatkan penggunaan Alkon MKJP
Penyusunan Peta PUS (2 RT per-Desa) yang difokuskan pada 10 provinsi penyangga
utama
Peningkatan Advokasi-KIE (below the line) melalui pencetakan media Advokasi-KIE
yang difokuskan pada Fasyankes (puskesmas, pustu dan polindes) serta peningkatan
penggalangan kampanye “2 ANAK CUKUP” dan “4 TERLALU”.
Peningkatan jaminan ketersediaan alokon di setiap fasyankes di era BPJS (SJSN) 2014,
melalui penggerakan lini lapangan dan pemberdayaan institusi masyarakat
perdesaan/perkotaan.
Peningkatan pembinaan remaja (peningkatan sasaran hingga usia tingkat SLTP) melalui
Generasi Berencana (GenRe).
9. 9
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs (MDGs)
Peningkatan pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-
49, semua cara dan cara modern.
Penurunan Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun)
per 1000 perempuan usia 15-49 tahun.
Peningkatan cakupan pelayanan Antenatal
(sedikitnya satu kali kunjungan dan empat kali kunjungan).
Penurunan tingkat Unmet Need
(kebutuhan Keluarga Berencana/KB yang tidak terpenuhi).
10. 10
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
KEGIATAN “INISIATIF BARU”
Penggerakan lini lapangan
KKB Kencana (8 PROPINSI)
BKB Holistik Integratif (12 PROPINSI)
Genre (10 Provinsi)
Penguatan Fasyankes dan keberlangsungan pelayanan KB
(SJSN)
11. 11
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
PENGUATAN KEMITRAAN DENGAN
DI PUSAT MAUPUN DI PROVINSI
Penguatan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtara (PPKS)
Supply chain kontrasepsi
Penguatan dan pemanfaatan hasil Pendataan keluarga
12. 12
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
KEGIATAN YANG BERSIFAT THEMATIC
Peningkatan kualitas KR
Peningkatan Advokasi & KIE Program KKB
Pembinaan Keluarga Balita & Anak
Pembinaan Ketahanan Remaja
Peningkatan Kesertaan KB Galciltas serta Wilyah & Sasaran Khusus
Penyelenggaraan Pendidikan & Pelatihan KKB Pengelolaan
Pembangunan KKB
ANGGARAN
RESPONSIF
GENDER (ARG)
13. 13
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
KEGIATAN YANG BERSIFAT THEMATIC
Empowering Woman through Social, Economic, and Cultural
Intervention.
Training For Autonomous Region Muslim Mindanao (ARMM)
and Local Government Learders.
Study Visist on policy making and management of population,
reproductive health/family planning programme and other related
issues for Vietnamese.
KERJASAMA
SELATAN-
SELATAN
(SOUTH-SOUTH
COOPERATION)
14. 14
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
KEGIATAN YANG BERSIFAT THEMATIC
Perspektif Perencanaan
Wilayah;
Perspektif Sistem
Dinamis;
Perspektif Ekonomi
Wilayah;
Perspektif Demografi;
Perspektif Sosial Budaya;
Perspektif GIS Modelling;
Perspektif GIS
Programming;
Perspektif Databasis
MASTERPLA
N
PERCEPATA
N DAN
PERLUASAN
PEMBANGU
NAN
EKONOMI
INDONESIA
(MP3EI)
“Model Dinamika
Sistem Dalam
Perumusan
Kebijakan
Pengendalian
Kependudukan
dan KB”
15. 15
KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2014
15 Kecamatan cakupan MP3KI:
1. Kec. Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Prov. Bengkulu.
2. Kec. Labuhan Maringgai, Kab. Lampung Timur, Prov.
Lampung.
3. Kec. Haur Geulis, Kab. Indramayu, Prov. Jawa Barat.
4. Kec. Bulakamba, Kab. Brebes, Prov. Jawa Tengah.
5. Kec. Kedungdung, Kab. Sampang, Prov. Jawa Timur.
6. Kec. Kajang, Kab. Bulukumba, Prov. Sulawesi Selatan.
7. Kec. Sengah Temila, Kab. Landak, Prov. Kalimantan Barat.
8. Kec. Penajam, Kab. Penajam Paser Utara, Prov Kalimantan
Timur.
9. Kec. Campalagian, Kab. Polewali Mandar, Prov. Sulawesi
Barat.
10. Kec. Pringgabaya, Kab. Lombok Timur, Prov. NTB.
11. Kec. Kodi Utara, Kab. Sumba Barat Daya, Prov. NTT.
12. Kec. Maba Utara, Kab. Maluku Utara, Prov. Maluku Utara.
13. Kec. Kei Besar, Kab. Maluku Tenggara, Prov. Maluku.
14. Kec. Merauke, Kab. Merauke, Prov. Papua.
15. Kec. Aimas, Kab. Sorong, Prov. Papua Barat.
BKKBN turut mensukseskan
program pengentasan kemiskinan
pada 15 Kecamatan melalui
pelayanan KB-KR yang berkualitas
dan merata, Program Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga (KSPK), serta
peningkatan penggerakan
pelayanan KB di wilayah-wilayah
tertinggal, terpencil, perbatasan,
dan wilayah kumuh/miskin.
17. Angka kelahiran total
(Total Fertility Rate/TFR)
secara nasional cenderung
menurun dari 3 anak per
wanita (SDKI 1991)
menjadi sekitar 2,6 anak
per wanita usia reproduksi
(mulai dari SDKI 2002-2003
hingga SDKI 2012).
17
PRESTASI YANG SUDAH DICAPAI (1)
3.0
2.9
2.8
2.6 2.6 2.6
TOTAL FERTILITY RATE
Kelahiran per wanita
18. Peningkatan kesadaran
akan penggunaan
kontrasepsi meningkat
dari angka prevalensi
kontrasepsi sebesar 50%
(1991) menjadi 62%
(2012).
18
PRESTASI YANG SUDAH DICAPAI (2)
50% 55% 57% 60% 61% 62%
Tren Pemakaian Kontrasepsi pada Wanita Kawin
19. Tren angka kematian Bayi
dan angka kematian Balita
menurun secara signifikan.
Angka Kematian Bayi
68 (1991) menurun
menjadi 32 (2012).
Angka Kematian Balita
97 (1991) menurun
menjadi 40 (2012).
19
PRESTASI YANG SUDAH DICAPAI (3)
68
57
46
35 34 32
97
81
58
46 44
4
TREN ANGKA KEMATIAN BAYI & BALITA
Kematian Bayi Kematian Balita
20. Meningkatnya kesadaran
pemeriksaan kehamilan
dan persalinan dengan
menggunakan fasilitas
kesehatan.
20
PRESTASI YANG SUDAH DICAPAI (4)
Pemeriksaan
Kehamilan
Persalinan Melahirkan di
Fasilitas
Kesehatan
92%
66%
40%
93%
73%
46%
96%
83%
63%
TREN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN & PERSALINAN
SDKI 2002-2003 SDKI 2007 SDKI 2012
21. Prestasi lainnya juga dapat dilihat dari:
Peningkatan cakupan anak-anak yang di imunisasi.
Meningkatnya kesadaran pemberian ASI dan makanan
tambahan bagi balita dan anak.
Meningkatnya pengetahuan tentang bahaya HIV dan AIDS.
21
PRESTASI YANG SUDAH DICAPAI (5)
22. 1. Pengetahuan dan kesadaran tentang keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi yang belum optimal.
2. Pelayanan terhadap kebutuhan KB yang belum optimal dan
merata.
3. Rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak dan remaja.
4. Pemanfaatan kelompok-kelompok kegiatan untuk peningkatan,
pembinaan, dan kemandirian peserta KB belum optimal.
5. Belum sinergisnya kebijakan kuantitas, kualitas, dan mobilitas
penduduk.
22
PERMASALAHAN YANG MUNCUL
24. • Pengembangan dan sosialisasi kebijakan
pengendalian penduduk
• Pembinaan dan kemandirian keluarga
berencana
• Peningkatan promosi dan penggerakan
masyarakat;
• Peningkatan & pemanfaatan SIM berbasis TI
• Pelatihan, penelitian & pengembangan program
Kependudukan dan KB
• Peningkatan kualitas manajemen program
STRATEGI:
24
1. REVITALISASI PROGRAM KB
Tujuan: Menurunkan tingkat kelahiran dan menuju
terbentuknya keluarga kecil berkualitas
25. 25
2. PROGRAM DAN KEGIATAN
PRIORITAS
PROGRAM TEKNIS
a. Analisis dan kajian pengendalian
penduduk
b. Penetapan parameter
kependudukan
c. Sosialisasi kebijakan dan program
kependudukan
d. Pengembangan kebijakan
kelompok penduduk rentan dan
produktivitas penduduk
e. Pengembangan kebijakan dan
pembinaan kesertaan ber-KB
f. Penguatan sumberdaya
penyelenggara program KB
g. Penyiapan kehidupan berkeluarga
bagi remaja
h. Peningkatan kemandirian ber KB
keluarga Pra-sejahtera dan
Sejahtera
i. Pembinaan ketahanan keluarga
j. Peningkatan advokasi kepada
stakeholders
26. 26
PROGRAM TEKNIS
k. Peningkatan komunikasi, informasi
dan edukasi pembangunan
kependudukan dan KB
l. Pengembangan media komunikasi
m. Peningkatan kemitraan dengan
lintas sektor dan pemerintah
daerah
n. Peningkatan kemitraan dengan
sector swasta, LSM dan
masyarakat
o. Penyediaan data dan informasi
pembangunan kependudukan dan KB
p. Peningkatan kualitas análisis data dan
informasi manajemen pembangunan
kependudukan dan KB
q. Peningkatan pelayanan informasi dan
dokumentasi pembangunan
kependudukan dan KB berbasis TI
r. Pengembangan teknologi informasi
komunikasi.
2. PROGRAM DAN KEGIATAN
PRIORITAS
28. Adapun tujuan Penyerasian Kebijakan Pembangunan dengan
Pembangunan KKB adalah untuk mengatasi permasalahan:
Rendahnya Kualitas Penduduk Indonesia.
Usia kawin pertama justru cenderung menurun
menjadi sekitar 19 tahun.
Rendahnya alokasi anggaran untuk alat dan obat
kontrasepsi
28
3. PENYERASIAN KEBIJAKAN
1
2
3
31. Dalam mewujudkan visi dan misi untuk mempromosikan
kesehatan secara efektif, terdapat 3 strategi pokok:
Advokasi
Komitmen
dan dukungan
masyarakat
Pemberdayaan
31
3 STRATEGI POKOK WHO
32. Rangkaian kegiatan komunikasi yang terencana sistematis untuk
menyampaikan pesan advokasi kepada penentu kebijakan agar
mengubah perilaku dan beraksi mendukung suatu isu kebijakan
spesifik berwawasan kependudukan dan keluarga berencana (KKB)
yang memihak kepada masyarakat.
Advokasi perlu dikuasai oleh seluruh SDM Program KKB termasuk :
• Penyuluh KB
• Praktisi dan mitra kerja
32
PENGERTIAN ADVOKASI
33. Advokasi merupakan strategi untuk mempengaruhi para pengambil
keputusan dalam menetapkan peraturan, mengatur sumber daya dan
mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut kepentingan publik.
Mengadvokasikan program Kependudukan dan Keluarga Berencana
(KKB) berarti menyuarakan kepedulian agar setiap keluarga dapat
menggapai keluarga sejahtera, sehingga mereka memiliki kesempatan dan
harapan akan masa depan yang lebih baik.
Agar tujuan itu dapat tercapai, dibutuhkan advokator andal yang mampu
mengawal perubahan tersebut.
33
ADVOKASI DAN ADVOKATOR
34. Mempengaruhi dan
mengubah pikiran penentu
kebijakan
Pemangku kebijakan
menetapkan kebijakan
strategis tentang keluarga
berencana pro-rakyat yang
menguntungkan masyarakat.
34
MANFAAT ADVOKASI
35. Ada dua kategori advokasi:
Advokasi pembaharuan kebijakan
Advokasi kasus
• Kasus perorangan dengan melakukan tiga pendekatan:
oPower based: unjuk rasa
oRight based: litigasi atau pengadilan
oInterest based: mediasi, negosiasi, dll
35
ADVOKASI PEMBAHARUAN
KEBIJAKAN