SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 35
GEMELLI
OLEH:
Subur Widiyanto
H2A-008-043
PENDAHULUAN
Kehamilan kembar adalah kehamilan
dengan dua janin atau lebih
kehamilan kembar
Komplikasi bagi ibu komplikasi bagi anak
angka morbiditas &mortalitas 
 ggn pertumbuhan intrauterin
&prematuritas
hidramnion, perdarahan antepartum
,preeklampsi, anemia, dan
perdarahan post partum
Insidensi kehamilan kembar
terus meningkat
Faktor ras, herediter, usia, dan paritas
pengaruh peningkatan pemakaian
obat-obat peningkat fertilitas .
KEHAMILAN KEMBAR
MONOZIGOT DIZIGOT
Fertilisasi 1 ovum Fertilisasi 2 ovum
frekuensi : 30% Frekuensi : 70%
PERBEDAAN JENIS
KEHAMILAN KEMBAR
MONOZIGOTIK DIZIGOTIK
-Selalu sama jenis
kelamin, rupanya mirip
(seperti bayangan)
-Golongan darah sama
-Cap tangan dan kaki
sama
-Plasenta 1, korion 1,
amnion 2, atau plasenta 1,
korion 1,amnion 1
-Jenis kelamin tidak selalu
sama,Persamaan seperti
kakak beradik
-Gol. darah tdk sll sama
-Cap tangan dan kaki
tidak sama
-Plasenta 2, korion 2,
amnion 2
PEMBAGIAN KEMBAR
MONOZIGOTIK
diamniotik,
dikorionik,
monozigotik
diamnionik,
monokorionik,
monozigotik
Kembar siam
monoamnionik,
monokorionik
monozigotik
Mono
zigotik
1. Jika pembelahan terjadi sebelum terbentuknya morula dan
lapisan luar dari blastokis belum membentuk korion, ± 72
jam setelah fertilisasi  terbentuk 2 embrio, 2 amnion, 2
korion (diamniotik, dikorionik, monozigotik)
2. Jika pembelahan terjadi antara hari keempat sampai
kedelapan, setelah pembentukan inner cell mass, dan sel-
sel pembentuk korion sudah terbentuk tetapi amnion belum
terbentuk, maka dua embrio akan berkembang, dengan
masing-masing berada pada kantung amnion terpisah.
Kedua kantung amnion akan diliputi oleh korion, 
terbentuk kehamilan kembar yang diamnionik,
monokorionik, monozigotik.
3. Jika amnion sudah terbentuk, yang biasanya terjadi setelah
hari kedelapan setelah fertilisasi  terbentuk dua embrio
dengan satu kantung amnion
(monoamnionik,monokorionik,monozigotik).
4. Jika pembelahan terjadi lebih lambat lagi, yaitu setelah
terbentuknya lempeng embrio (embrionic disc), maka
pembelahan yang terjadi tidak akan sempurna  terbentuk
kembar siam
Pada kehamilan kembar
dpt terjadi kehamilan
kembar gabungan, yaitu
kehamilan yg berasal dr
intrauterin & ekstrauterin
misal kehamilan kembar
dengan mola hidatidosa
atau kehamilan ektopik
 prevalensi 10 – 30 %. Patogenesisnya belum jelas. Diduga
karena kegagalan implantasi plasenta yang optimal.
 Kehamilan kembar meningkatkan resiko terjadinya plasenta
previa. Hal ini berkaitan dengan peningkatan massa plasenta
pada kehamilan kembar. Kejadian solusio plasenta 2,8 x lebih
banyak pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan
tunggal.
Preeklampsi
Perdarahan antepartum
 Karena kadar hormon HCG dan hormon
kehamilan lainnya meningkat lebih dari
kehamilan tunggal
Hiperemesis gravidarum
Anemia
- Polihidramnion
-DIC
-Kelahiran prematur
Berat badan lahir
rendah
disebabkan karena
kelahiran prematur atau PJT,
terjadi pada salah satu atau
kedua janin. Pertumbuhan
yang terhambat kemungkinan
disebabkan oleh twin-to-twin
transfusion syndrome
terjadi ketidakseimbangan
aliran uteroplasental antara
janin dan kurang optimalnya
implantasi plasenta
Fetus kompresus (fetus papiraseus)
 yaitu janin kecil, yang mengalami pembusukan
atau mumifikasi dan biasanya ditemukan pada
saat melahirkan bayi yang sehat. Diduga karena
matinya salah satu dari bayi kembar, kehilangan
cairan ketuban atau adanya reabsorpsi dan
kompresi pada
janin yang meninggal oleh janin
yang tumbuh dengan baik
Anomali kongenital
Gangguan neurologi
 Malpresentasi
 Prolaps tali pusat
 Kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi
 Fetal distress
 Interlocking/colision
Pemeriksaan Klinis
Ibu merasa perutnya lebih besar
dari kehamilan biasa
-pergerakan anak lebih sering terasa,
-sesak, kaki bengkak, dan perasaan berat
pemakaian klomifen atau gonadotropin
memberikan kemungkinan yang lebih besar pd
terjadinya kehamilan kembar
Riwayat keluarga
petunjuk lemah tentang
kemungkinan adanya
kehamilan kembar
ANAMNESIS
Inspeksi
Perut terlihat lebih besar
dari kehamilan biasa
 pemeriksaan tinggi fundus uteri. Pada
trimester kedua, tampak adanya
ketidaksesuaian antara tinggi fundus uteri
dengan umur kehamilan.
 Sebelum trimester ketiga akan sangat sulit
untuk mendiagnosis kehamilan kembar
dengan palpasi bagian-bagian janin,
khususnya bila posisi salah satu bayi
tumpang tindih dengan yang lainnya, atau
pada wanita obes, atau adanya
hidramnion
PALPASI
Auskultasi
 Pada akhir trimester
pertama, bunyi jantung
janin sudah dapat
dideteksi dengan
menggunakan Doppler.
 mendiagnosis adanya
kehamilan kembar jika
terdapat perbedaan
frekuensi yang
bermakna diantara dua
bunyi jantung tersebut,
sekurang-kurangnya
10/menit.
Pemeriksaan Dalam
 Kemungkinan teraba kepala
yang sudah masuk kedalam
rongga panggul, sedangkan
diatas simfisis teraba bagian
besar
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi
 Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak
kehamilan minggu ke-6 sampai minggu ke-77.
 Peningkatan penggunaan USG telah memberikan
gambaran adanya fenomena hilangnya paling tidak
satu janin, biasa disebut vanishing twin. Nama ini
muncul karena banyaknya kehamilan kembar yang
didiagnosis pada trimester pertama dengan USG,
tidak dapat dikonfirmasi ulang pada pemeriksaan USG
yang dilakukan pada minggu 14-16 atau lahir dengan
janin tunggal
USG
Pemeriksaan Radiologi
 Dulu pemeriksaan radiologi merupakan
pemeriksaan yang rutin pada kehamilan
kembar sebelum dikembangkannya USG.
 Mengingat kerugian-kerugian yang
ditimbulkannya karena pengaruh radiasi,
sekarang sudah sangat jarang dilakukan6
Biokimia
 Kadar gonadotropin pada plasma dan urin, rata-
rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar
pada kehamilan tunggal, tetapi tidak terlalu tinggi
untuk dapat memastikan bahwa kehamilan
tersebut merupakan kehamilan kembar6
PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan kehamilan multifetus:
 Cegah persalinan prematur
 Bila terjadi gawat janin pada salah satu janin, maka
kehamilan harus segera diakhiri.
 Kurangi trauma persalinan.
 Perawatan sejak dini (diet, USG).
PIMPINAN PERSALINAN
 Mengingat penyulit-penyulit yang mungkin
terjadi pada kehamilankembar, maka ibu
dianjurkan melahirkan di rumah sakit
 Pada tali pusat harus dijepit dengan teliti
karena mungkin peredaran darah bersekutu
dengan anak kedua
Kemungkinan letak anak adalah:
 Kedua anak dalam letak kepala.
 Seorang anak dalam letak kepala dan seorang
lagi dalam letak sungsang.
 Keduanya dalam letak sungsang.
 Seorang memanjang dan seorang melintang.
 Keduanya melintang.
 Karena anak kecil, mungkin juga terjadi letak
muka atau presentasi majemuk.
 Segera setelah anak pertama lahir, ditentukan
letak anak kedua. Jika anak kedua dalam letak
memanjang, ketuban dipecahkan setelah his
timbul kembali dan ditunggu partus spontan.
Jika waktu diperiksa dalam teraba tali pusat
terkemuka dilakukan ekstraksi atau versi
ekstraksi.
 Apabila his lama tidak
datang, diberi infus
oksitosin. Jika anak
kedua dalam letak
lintang, dilakukan versi
luar menjadi letak
memanjang dan
selanjutnya ketuban
dipecahkan kalau his
sudah kembali
 Setelah anak pertama lahir, bunyi jantung
anak kedua harus diperiksa dengan teliti,
mengingat kemungkinan solusio plasenta
dan tali pusat menumbung.
 Jika anak kedua belum lahir dalam ½ jam
setelah anak pertama lahir, anak kedua
dilahirkan dengan persalinan buatan
(forseps atau versi ekstraksi). Sikap ini
penting untuk mengurangi kematian anak.
 Jika anak pertama dilahirkan dengan
persalinan buatan, anakl kedua pun harus
segera dilahirkan dengan persalinan
buatan
Penyulit mekanis
Penyulit mekanis yang dapat dijumpai pada kehamilan kembar
walaupun jarang terjadi, antara lain:
 Turunnya kedua bagian depan anak-anak bersamaan ke dalam
rongga panggul (collision, impaction, compaction). Dalam hal ini
bagian depan yang paling tinggi hendaknya ditolak sedikit
keatas.
 Kait-mengait dagu anak jika anak pertama lahir dengan letak
sungsang dan anak kedua dengan letak kepala (interlocking).
Pengaitan ini harus dilepaskan bila tidak mungkin dilakukan
seksio sesaria.
 Pada persalinan kembar selalu harus tersedia darah untuk
mengatasi perdarahan pascapersalinan.
Referat gemelli

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (20)

Tumor jinak & mioma uteri
Tumor jinak & mioma uteriTumor jinak & mioma uteri
Tumor jinak & mioma uteri
 
Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan   Hepatitis B dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Atresia esofagus
Atresia esofagusAtresia esofagus
Atresia esofagus
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorumFetal distress dan asfiksia neonatorum
Fetal distress dan asfiksia neonatorum
 
Atresia duodeni
Atresia duodeniAtresia duodeni
Atresia duodeni
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Ikterus
IkterusIkterus
Ikterus
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 

Destaque

Destaque (8)

KEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBARKEHAMILAN KEMBAR
KEHAMILAN KEMBAR
 
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutikKehamilan kembar by umi fitri astutik
Kehamilan kembar by umi fitri astutik
 
KEHAMILAN BERGANDA
KEHAMILAN BERGANDAKEHAMILAN BERGANDA
KEHAMILAN BERGANDA
 
Kehamilan ganda
Kehamilan gandaKehamilan ganda
Kehamilan ganda
 
Gestation
GestationGestation
Gestation
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Pembantu pegawai perubatan
Pembantu pegawai perubatanPembantu pegawai perubatan
Pembantu pegawai perubatan
 

Semelhante a Referat gemelli

Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Noor Ismi
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxREFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxafrizal757300
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangBayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangismi choirun annisa
 
Ba kelkonsepsi
Ba kelkonsepsiBa kelkonsepsi
Ba kelkonsepsiboycrudz
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxssusere9b521
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)dila20
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsangSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasentaWarnet Raha
 

Semelhante a Referat gemelli (20)

Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan ganda (kembar) AKPER PEMKAB MUNA
 
Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1Kehamilan kembar-pres1
Kehamilan kembar-pres1
 
Kelahiran kembar
Kelahiran kembarKelahiran kembar
Kelahiran kembar
 
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
 
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
115855641 askep-fetus-multiple-dan-sungsang
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptxREFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
REFRAT FIX SIAP MAJU.pptx
 
Pendarahan pada kehamilan muda
Pendarahan pada kehamilan mudaPendarahan pada kehamilan muda
Pendarahan pada kehamilan muda
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerangBayi kembar dan penyakit yang menyerang
Bayi kembar dan penyakit yang menyerang
 
Ba kelkonsepsi
Ba kelkonsepsiBa kelkonsepsi
Ba kelkonsepsi
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia solusi plasenta
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptxDISTOSIA PERSALINAN.pptx
DISTOSIA PERSALINAN.pptx
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)
 
Tali pusat menumbung
Tali pusat menumbung Tali pusat menumbung
Tali pusat menumbung
 
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsangMakalah hubungan asfiksia dengan  letak sumsang
Makalah hubungan asfiksia dengan letak sumsang
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasentaMakalah hubungan asfiksia dengan  solusi plasenta
Makalah hubungan asfiksia dengan solusi plasenta
 

Último

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 

Último (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Referat gemelli

  • 2. PENDAHULUAN Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih
  • 3. kehamilan kembar Komplikasi bagi ibu komplikasi bagi anak angka morbiditas &mortalitas   ggn pertumbuhan intrauterin &prematuritas hidramnion, perdarahan antepartum ,preeklampsi, anemia, dan perdarahan post partum
  • 4. Insidensi kehamilan kembar terus meningkat Faktor ras, herediter, usia, dan paritas pengaruh peningkatan pemakaian obat-obat peningkat fertilitas .
  • 5. KEHAMILAN KEMBAR MONOZIGOT DIZIGOT Fertilisasi 1 ovum Fertilisasi 2 ovum frekuensi : 30% Frekuensi : 70%
  • 6. PERBEDAAN JENIS KEHAMILAN KEMBAR MONOZIGOTIK DIZIGOTIK -Selalu sama jenis kelamin, rupanya mirip (seperti bayangan) -Golongan darah sama -Cap tangan dan kaki sama -Plasenta 1, korion 1, amnion 2, atau plasenta 1, korion 1,amnion 1 -Jenis kelamin tidak selalu sama,Persamaan seperti kakak beradik -Gol. darah tdk sll sama -Cap tangan dan kaki tidak sama -Plasenta 2, korion 2, amnion 2
  • 8. 1. Jika pembelahan terjadi sebelum terbentuknya morula dan lapisan luar dari blastokis belum membentuk korion, ± 72 jam setelah fertilisasi  terbentuk 2 embrio, 2 amnion, 2 korion (diamniotik, dikorionik, monozigotik) 2. Jika pembelahan terjadi antara hari keempat sampai kedelapan, setelah pembentukan inner cell mass, dan sel- sel pembentuk korion sudah terbentuk tetapi amnion belum terbentuk, maka dua embrio akan berkembang, dengan masing-masing berada pada kantung amnion terpisah. Kedua kantung amnion akan diliputi oleh korion,  terbentuk kehamilan kembar yang diamnionik, monokorionik, monozigotik. 3. Jika amnion sudah terbentuk, yang biasanya terjadi setelah hari kedelapan setelah fertilisasi  terbentuk dua embrio dengan satu kantung amnion (monoamnionik,monokorionik,monozigotik). 4. Jika pembelahan terjadi lebih lambat lagi, yaitu setelah terbentuknya lempeng embrio (embrionic disc), maka pembelahan yang terjadi tidak akan sempurna  terbentuk kembar siam
  • 9.
  • 10.
  • 11. Pada kehamilan kembar dpt terjadi kehamilan kembar gabungan, yaitu kehamilan yg berasal dr intrauterin & ekstrauterin misal kehamilan kembar dengan mola hidatidosa atau kehamilan ektopik
  • 12.
  • 13.  prevalensi 10 – 30 %. Patogenesisnya belum jelas. Diduga karena kegagalan implantasi plasenta yang optimal.  Kehamilan kembar meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa. Hal ini berkaitan dengan peningkatan massa plasenta pada kehamilan kembar. Kejadian solusio plasenta 2,8 x lebih banyak pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal. Preeklampsi Perdarahan antepartum
  • 14.  Karena kadar hormon HCG dan hormon kehamilan lainnya meningkat lebih dari kehamilan tunggal Hiperemesis gravidarum Anemia - Polihidramnion -DIC -Kelahiran prematur
  • 15. Berat badan lahir rendah disebabkan karena kelahiran prematur atau PJT, terjadi pada salah satu atau kedua janin. Pertumbuhan yang terhambat kemungkinan disebabkan oleh twin-to-twin transfusion syndrome terjadi ketidakseimbangan aliran uteroplasental antara janin dan kurang optimalnya implantasi plasenta
  • 16.
  • 17. Fetus kompresus (fetus papiraseus)  yaitu janin kecil, yang mengalami pembusukan atau mumifikasi dan biasanya ditemukan pada saat melahirkan bayi yang sehat. Diduga karena matinya salah satu dari bayi kembar, kehilangan cairan ketuban atau adanya reabsorpsi dan kompresi pada janin yang meninggal oleh janin yang tumbuh dengan baik Anomali kongenital Gangguan neurologi
  • 18.  Malpresentasi  Prolaps tali pusat  Kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi  Fetal distress  Interlocking/colision
  • 19.
  • 20. Pemeriksaan Klinis Ibu merasa perutnya lebih besar dari kehamilan biasa -pergerakan anak lebih sering terasa, -sesak, kaki bengkak, dan perasaan berat pemakaian klomifen atau gonadotropin memberikan kemungkinan yang lebih besar pd terjadinya kehamilan kembar Riwayat keluarga petunjuk lemah tentang kemungkinan adanya kehamilan kembar ANAMNESIS
  • 21. Inspeksi Perut terlihat lebih besar dari kehamilan biasa
  • 22.  pemeriksaan tinggi fundus uteri. Pada trimester kedua, tampak adanya ketidaksesuaian antara tinggi fundus uteri dengan umur kehamilan.  Sebelum trimester ketiga akan sangat sulit untuk mendiagnosis kehamilan kembar dengan palpasi bagian-bagian janin, khususnya bila posisi salah satu bayi tumpang tindih dengan yang lainnya, atau pada wanita obes, atau adanya hidramnion PALPASI
  • 23. Auskultasi  Pada akhir trimester pertama, bunyi jantung janin sudah dapat dideteksi dengan menggunakan Doppler.  mendiagnosis adanya kehamilan kembar jika terdapat perbedaan frekuensi yang bermakna diantara dua bunyi jantung tersebut, sekurang-kurangnya 10/menit.
  • 24. Pemeriksaan Dalam  Kemungkinan teraba kepala yang sudah masuk kedalam rongga panggul, sedangkan diatas simfisis teraba bagian besar
  • 25. Pemeriksaan Penunjang Ultrasonografi  Kehamilan kembar sudah dapat didiagnosis sejak kehamilan minggu ke-6 sampai minggu ke-77.  Peningkatan penggunaan USG telah memberikan gambaran adanya fenomena hilangnya paling tidak satu janin, biasa disebut vanishing twin. Nama ini muncul karena banyaknya kehamilan kembar yang didiagnosis pada trimester pertama dengan USG, tidak dapat dikonfirmasi ulang pada pemeriksaan USG yang dilakukan pada minggu 14-16 atau lahir dengan janin tunggal
  • 26. USG
  • 27. Pemeriksaan Radiologi  Dulu pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan yang rutin pada kehamilan kembar sebelum dikembangkannya USG.  Mengingat kerugian-kerugian yang ditimbulkannya karena pengaruh radiasi, sekarang sudah sangat jarang dilakukan6
  • 28. Biokimia  Kadar gonadotropin pada plasma dan urin, rata- rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar pada kehamilan tunggal, tetapi tidak terlalu tinggi untuk dapat memastikan bahwa kehamilan tersebut merupakan kehamilan kembar6
  • 29. PENATALAKSANAAN Prinsip penatalaksanaan kehamilan multifetus:  Cegah persalinan prematur  Bila terjadi gawat janin pada salah satu janin, maka kehamilan harus segera diakhiri.  Kurangi trauma persalinan.  Perawatan sejak dini (diet, USG).
  • 30. PIMPINAN PERSALINAN  Mengingat penyulit-penyulit yang mungkin terjadi pada kehamilankembar, maka ibu dianjurkan melahirkan di rumah sakit  Pada tali pusat harus dijepit dengan teliti karena mungkin peredaran darah bersekutu dengan anak kedua
  • 31. Kemungkinan letak anak adalah:  Kedua anak dalam letak kepala.  Seorang anak dalam letak kepala dan seorang lagi dalam letak sungsang.  Keduanya dalam letak sungsang.  Seorang memanjang dan seorang melintang.  Keduanya melintang.  Karena anak kecil, mungkin juga terjadi letak muka atau presentasi majemuk.  Segera setelah anak pertama lahir, ditentukan letak anak kedua. Jika anak kedua dalam letak memanjang, ketuban dipecahkan setelah his timbul kembali dan ditunggu partus spontan. Jika waktu diperiksa dalam teraba tali pusat terkemuka dilakukan ekstraksi atau versi ekstraksi.
  • 32.  Apabila his lama tidak datang, diberi infus oksitosin. Jika anak kedua dalam letak lintang, dilakukan versi luar menjadi letak memanjang dan selanjutnya ketuban dipecahkan kalau his sudah kembali
  • 33.  Setelah anak pertama lahir, bunyi jantung anak kedua harus diperiksa dengan teliti, mengingat kemungkinan solusio plasenta dan tali pusat menumbung.  Jika anak kedua belum lahir dalam ½ jam setelah anak pertama lahir, anak kedua dilahirkan dengan persalinan buatan (forseps atau versi ekstraksi). Sikap ini penting untuk mengurangi kematian anak.  Jika anak pertama dilahirkan dengan persalinan buatan, anakl kedua pun harus segera dilahirkan dengan persalinan buatan
  • 34. Penyulit mekanis Penyulit mekanis yang dapat dijumpai pada kehamilan kembar walaupun jarang terjadi, antara lain:  Turunnya kedua bagian depan anak-anak bersamaan ke dalam rongga panggul (collision, impaction, compaction). Dalam hal ini bagian depan yang paling tinggi hendaknya ditolak sedikit keatas.  Kait-mengait dagu anak jika anak pertama lahir dengan letak sungsang dan anak kedua dengan letak kepala (interlocking). Pengaitan ini harus dilepaskan bila tidak mungkin dilakukan seksio sesaria.  Pada persalinan kembar selalu harus tersedia darah untuk mengatasi perdarahan pascapersalinan.