Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan yang memerdekakan dan hubungannya dengan koneksi antar materi filsafat pendidikan. Pendidikan yang memerdekakan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka, dan kurikulum merdeka diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut dengan memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam merancang pembelajaran. Dokumen juga membahas pandangan Ki Hajar Dewantara dan hub
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Koneksi Materi Filosofi Pendidikan.pptx
1. Disusun oleh :
Gigih Rizqi Adhi (2253A42306)
TOPIK 5
KONEKSI ANTAR MATERI
FILOSOFI PENDIDIKAN
2. Apa sih Pendidikan yang
Memerdekakan?
● Pendidikan yang memerdekakan
adalah konsep pendidikan yang
berpusat pada peserta didik untuk
melatih cara berpikirnya,
kreativitasnya, imajinasinya,
kepercayaan dirinya, dan
mengembangkan potensi bakatnya.
3. Bagaimana
mengimplementasikannya?
• Dalam mengimplementasikan pendidikan yang memerdekakan
peserta didik, satuan pendidikan (sekolah) perlu merancang
kurikulum dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta
didik serta merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
• Sekolah perlu memberikan pelatihan kepada guru untuk
mengajarkan guru cara mempraktikkan kegiatan pembelajaran yang
memerdekakan peserta didik.
• Beberapa model pembelajaran yang memerdekakan murid adalah :
• PBL, PjBL, Inquiry Learning, Discovery Learning, dll
4. Pada topik sebelumnya
• Topik 1 membahas tentang Perjalanan Pendidikan Nasional
• Topik 2 membahas tentang Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
• Topik 3 membahas tentang Identitas Manusia Indonesia
• Topik 4 membahas tentang Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia
Lalu apa hubungannya dengan Topik 5?
Pada topik 3, murid adalah manusia sehingga guru perlu mengajarkan
murid sesuai dengan keunggulan dan budaya Indonesia sehingga bangsa
Indonesia mengetahui jati dirinya.
Pada topik 4, Pancasila menjadi pedoman dalam pendidikan untuk
mendidik generasi bangsa sehingga mereka menjiwai dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada topik 1, pendidikan di Indonesia merupakan salah satu perjuangan yang sangat berat
ketika Indonesia dijajah.
Pada topik 2, Ki Hajar Dewantara memberikan pandangan filosofis terkait dengan
pembelajaran yang memadukan antara Barat dan Timur dan memahami karakteristik siswa.
5. ● Pendidikan dan pengajaran, khususnya bagi negara-negara yang terjajah,
dianggap sebagai kebutuhan pokok untuk membebaskan diri dari
kekuasaan kolonialisme.
● Pendidikan dengan sendirinya bukan semata-mata untuk memperoleh
kualitas intelektualitas, tetapi yang lebih penting untuk membangkitkan
kesadaran nasional.
● Oleh karena itu, perjuangan di bidang Pendidikan di masa penjajahan
sangat sulit sehingga Ki Hajar Dewantara bergabung dengan organisasi
lain agar mendapatkan bantuan dan dukungan dari pihak lain.
● Dan akhirnya Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa yang menjadi
tempat bagi warga Indonesia untuk belajar.
Topik 1 – Perjalanan Pendidikan Nasional
6. Pendidikan setelah masa kemerdekaan
● Pendidikan di Indonesia menjadi lebih merdeka karena masyarakat umum dapat belajar di sekolah
dan tidak dibatasi oleh aturan dari Kolonial.
● Dari masa ke masa, perkembangan Pendidikan selalu berkembang.
● Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang seiring dengan waktu.
● Pada abad-21 ini, dengan adanya kurikulum merdeka, siswa menjadi lebih merdeka dalam belajar
dan mengembangkan bakat yang dimilikinya.
● Teknologi di era sekarang ini sangat canggih sehingga hampir semua pembelajaran menggunakan
smartphone, laptop, dan internet.
7. Topik 2 – Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
● KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan
alam dan zamannya sendiri.
● Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para
peserta didik pertengahan dan akhir abad ke-20.
● Di era sekarang ini, guru mengimplementasikan teknologi sebagai media pembelajaran.
● Semboyan Ki Hajar Dewantara :
● Ing Ngarsa Sung Tuladha
● Ing Madya Mangun Karsa
● Tut Wuri Handayani
8. ● Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang
dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara.
● Pendidikan adalah proses untuk melestarikan keragaman, menemukan nilai-nilai yang
menyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan.
● Oleh karena itu, pendidikan menjadi cara hidup bersama yang saling peduli, mengasihi,
menghargai, dan tidak melukai orang lain.
● Dengan adanya Pancasila sebagai dasar pandangan hidup, bangsa Indonesia perlu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan agar tercipta kehidupan yang
harmonis.
● Dengan demikian, Pemerintah memberikan solusi Kurikulum Merdeka sebagai salah
satu jawaban untuk menerapkan Pendidikan yang menuntun peserta didik untuk
menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak mulia dengan kepribadian Indonesia sesuai
dengan nilai Pancasila.
Topik 3 – Identitas Manusia Indonesia
9. Topik 4 – Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan
Indonesia
● Pancasila sebagai entitas merupakan ruh atau jiwa yang bersemi pada perilaku Bangsa
Indonesia sehingga memiliki keberadaan yang unik dan berbeda dengan bangsa lainnya.
● Sedangkan Identitas merupakan refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga,
gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi di masyarakat yang pada akhirnya akan
membentuk jati diri Bangsa Indonesia.
● Jati diri Bangsa Indonesia itulah yang menjadi Identitas Nasional untuk membedakan antara
satu bangsa dengan bangsa lainnya.
● Dengan adanya Pendidikan yang berpedoman pada Pancasila, Pemerintah mengembangkan
Kurikulum Merdeka dengan memberikan kebebasan kepada sekolah untuk merancang
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan Program
Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk menumbuhkan karakter bangsa dan kompetensi
kecakapan hidup di masa depan.
10. Topik 5 – Pendidikan yang Memerdekakan
● Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang memberikan kebebasan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan bakatnya yang mereka miliki
tanpa dipaksa oleh siapapun.
● Peserta didik diberikan fasilitas yang mendukung perkembangan pengetahuan mereka
dan mereka dibimbing untuk menggali potensi dirinya dan mengembangkan bakatnya.
Contoh sekolah yang memerdekakan :
● Sekolah Kembang
● Sekolah Erudio
● SDN 10 Bongan
● Sanggar Anak Akar
11. Kesimpulan
● Topik tentang pendidikan yang memerdekakan dan berpihak pada peserta didik telah
diimplementasikan dalam pendidikan nasional dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka.
● Penerapan Kurikulum Merdeka sangat efektif dan efisien untuk mengembangkan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menerapkan nilai Pancasila.
● Selain itu, secara khusus sekolah mitra di tempat saya melaksanakan PPL juga
mengimplementasikan pendidikan yang memerdekakan dan berpihak pada siswa.
● Siswa menjadi aktif, kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
melalui diskusi kelompok, mengkreasikan hasil kerja kelompok dengan memanfaatkan
teknologi dan aplikasi desain, serta mereka dapat membagikannya melalui media sosial.
12. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Terima Kasih
Semoga bermanfaat
Mohon maaf jika ada kesalahan