Penyesuaian harga dalam kontrak multiyears dan kondisi kahar membahas perbedaan ketentuan baru dan lama, tren harga komponen utama konstruksi selama pandemi, dan penerapan penyesuaian harga untuk berbagai jenis kontrak dalam kondisi normal atau terganggu.
2. Diskusi
1. Apa perbedaan ketentuan penyesuaian harga yg baru dgn aturan yg lama?
2. Bagaimana Trend harga Komponen Utama Pek. Konstruksi saat Covid 19?
3. Apakah proyek konstruksi tahun tunggal yg terdampak covid 19 (dinyatakan kondisi
kahar), diperkirakan berhenti 8 bln (lewat TA), apkh bisa menjadi kontrak multiyears
& mendptkan penyesuaian harga ?
4. Bagaimana Penerapan Penyesuaian Harga thdp proyek multiyears yg dikontraknya
sudah ditetapkan rumusan penyesuaian harga, dimana saat ini kontrak terhenti
karena kondisi kahar ?
5. Jelaskan penerapan penyesuaian harga (termasuk perlu tidaknya) bagi :
a.Kontrak Thn Tunggal Konstruksi (tanpa penyesuaian harga di kontraknya)?
b.Kontrak Tahun Jamak (dgn/ tanpa penyesuaian harga dikontraknya) ?
c. Kontrak Thn Tunggal Pengawasan (tanpa penyesuaian harga di kontraknya) ?
d.Kontrak Thn Jamak Pengawasan (dgn/tanpa penyesuaian harga dikontraknya)?
6. Bagaimana penerapan penyesuaian harga thdp kontrak berbasis Valas ?
7. Bagaimana cara penghitungan thdp Penyesuaian Harga bagi Jasa Konsultan
Konstruksi ?
3. Adalah penyesuaian harga/nilai kontrak yang disebabkan oleh naik atau turunnya harga-
harga disuatu tempat, dimana berkaitan dengan bahan/material, upah/jasa, peralatan,
pengangkutan/ transportasi.
Penyesuaian harga dapat merupakan kenaikan/penambahan biaya dapat pula penurunan/
pengurangan biaya
Pengertian
a. Diterapkan pada Kontrak yang mengandung Klausul Penyesuaian Harga
Spti kontrak berdurasi panjang, krn perkiraan naik/turunnya harga byk faktor
mempengaruhi & dipenawaran seharusnya tidak mempersaingkan faktor resiko yang
besar. Untuk itu ketentuan tentang penyesuaian harga harus dimasukkan dalam
dokumen pengadaan.
b. Diterapkan pada kondisi Kahar
Ruang Lingkup
4. 1. Penyesuaian harga di Perlem LKPP No 9 Tahun 2020, diberlakukan:
a. Untuk Kontrak Tahun Jamak dengan jenis Kontrak Harga Satuan untuk Pekerjaan
Konstruksi atau Jasa Lainnya, dan jenis Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan untuk
Jasa Konsultansi;
b. Tata cara perhitungan penyesuaian harga dicantumkan dengan jelas, sebagai berikut:
1) Penyesuaian harga diberlakukan di Kontrak Tahun Jamak yg masa pelaksanaann lebih
dari 18 bulan;
2) Penyesuaian harga diberlakukan mulai bulan ke-13 sejak pelaksanaan pek;
3) Penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali
komponen keuntungan, biaya tidak langsung, dan harga satuan timpang.
4) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam Kontrak/adendum kontrak;
Ketentuan
5. Ketentuan
5) Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar
negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;
6) Jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru sebagai akibat adanya adendum
Kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
adendum Kontrak tersebut ditandatangani;
7) Indeks yg digunakan bila pelaksanaan Kontrak terlambat disebabkan oleh kesalahan
Penyedia adalah indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi pekerjaan;
8) Perhitungan penyesuaian harga satuan menggunakan rumus sebagai berikut:
Indeks harga dari BPS. Bila tidak ada digunakan indeks dari instansi teknis
9) Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:
6. Ketentuan
2. Penyesuaian harga di Kondisi Kahar, Perlem LKPP No 9 Tahun 2020
Dalam hal terjadi keadaan kahar, pelaksanaan Kontrak dapat dihentikan atau
dilanjutkan setelah kondisi kahar berakhir. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan,
para pihak dapat melakukan perubahan kontrak.
Contoh: bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran,
kondisi cuaca ekstrim, dan gangguan industri lainnya*.
*(dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan).
Pada Th 2005 pemerintah menaikkan harga BBM di Oktober (+126%). melalui
Peraturan Menteri Keuangan No.105/PMK.06/2005 Tanggal 9 November 2005
tentang Penyesuaian Harga Satuan dan Nilai Kontrak Kegiatan Pemerintah Tahun
Anggaran 2005.
7. 3. SSKK di PM 14 Thn 2020 – Penyesuaian Harga untuk
yg ditetapkan dalam Rancangan Kontrak
Ketentuan
f) Pembayaran setelah dilakukan audit sesuai ketentuan
8. Formula
Hn = Ho(a + b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do + ….dst )
Hn = Harga Satuan saat pekerjaan dilaksanakan
Ho = Harga Satuan saat harga penawaran
a = koef tetap terdiri : biaya umum (overhead) dan keuntungan. besaran a = 0,15
b,c,d = Koef komponen kontrak (bahan, alat, upah dll). Penjumlahan = a,b,c,d, …. dst = 1
Bn, Cn, Dn = Indek harga komponen pada bulan pekerjaan dilaksanakan.
Bo, Co, Do = Indek harga komponen pada bulan penyampaian penawaran
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+… dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga Satuan Barang/Jasa;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian
harga menggunakan rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang dilaksanakan
10. Penerapan Terkait Waktu Pelaksanaan
Realisasi Terlambat
Apabila realisasi pekerjaan terlambat dari jadual rencana disebabkan oleh
kesalahan dari rekanan, maka Indeks PH yg digunakan sesuai jadual rencana
(indeks terendah).
Contoh
Pek. galian tanah saluran primer, rencana bulan ke 15 (50%), Realisasinya
tercapai di bln ke 26. Meskipun PH nya diminta di bln ke 26 tetapi Indeks
Pelaksanaan (In) yang digunakan tetap indeks di bln ke 22 (sesuai jadwal
rencana).
11. Realisasi tepat waktu
Bila Realisasi sesuai jadual rencana, indeks eskalasi yang digunakan indeks
pada bulan sesuai jadual rencana.
Realisasi lebih awal
Bila Realisasi lebih cepat dibanding rencana, maka indeks PH menggunakan
indeks pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Contoh :
Pek Saluran Primer, galian tanah di bln ke 20 mencapai 60%. Pada pelaksanaannya
ternyata volume sebesar 60% tersebut telah tercapai pada bulan ke 17, maka
untuk perhitungan eskalasi pekerjaan tersebut menggunakan indeks pelaksanaan
(In) sesuai realisasi yaitu indeks yang berlaku di bulan ke 17.
Penerapan Terkait Waktu Pelaksanaan
12. Bila ada Pek. tambah item baru dgn harga satuan baru hasil negosiasi, maka untuk
Indeks Harga Komponen Awal (Io) yang digunakan hasil negosiasi ini.
Contoh :
Pek. tambah jembatan penyeberangan untuk item pekerjaan no.4,5 dan 6 yaitu Beton
K225 , Pipa PVC 2” dan Pipa Galvanis dia 2” yang merupakan harga satuan baru, bila
dihitung eskalasinya maka pengambilan indeks harga komponen awal (Io)
menggunakan indeks pada bulan Nopember 2000 (saat negosiasi harga)
Penerapan di H. Satuan Baru
13. Penggunaan indeks harga komponen dibedakan untuk barang/pekerjaan dari dalam
negeri; luar negeri; serta yg dibayar dgn valuta asing.
a.Untuk pekerjaan/ barang dari dalam negeri
1. Dari Indikator Ekonomi BPS dengan memperhatikan lokasi pekerjaan.
2. Pada Daftar Indeks Harga di Indikator Ekonomi BPS dikelompokkan menurut
Kelompok/Sub kelompok jenis barang serta Sektor dan Sub sector.
Apabila ingin mengetahui jenis-jenis barang apa saja yang tercakup di setiap subsektor
yang jumlahnya tertera didalam tanda (.) pada tiap subsektor, dapat dicari di Diagram
Timbangan Indeks Harga Perdagangan Besar yang diterbitkan oleh BPS.
b.Untuk pekerjaan / barang dari luar negeri.
Untuk pekerjaan/ barang yang berasal dari luar negeri dan dibayar dengan Valas
hitungan eskalasinya menggunakan Indeks Eskalasi dari negara barang tersebut berasal
Penggunaan Indeks Harga Komponen
14. c. Indeks Harga Komponen diluar BPS
Untuk Indeks harga komponen pek. yg tidak disajikan didaftar indikator
ekonomi BPS, dpt menggunakan indeks pek. yg sejenis/sama
kelompoknya yg dpt disetarakan.
Atau menggunakan indeks harga yg disiapkan oleh Kementerian Teknis/
indeks asosiasi yang disetujui oleh Kementerian Teknis terkait
Penggunaan Indeks Harga Komponen
16. Pembayaran dgn valuta asing hanya dipergunakan untuk produk yg belum
dibuat di Indonesia, atau jika diatur lain dalam perjanjian PHLN:
1.Untuk Produk dari LN & dibayar dgn Valas, perhitungannya menggunakan
indeks dari negara dimana Produk tsb berasal.
2. Untuk Produk dari DN akan tetapi dibayar dgn Valas, karena ada di Loan
Agreement, perhitungannya menggunakan indeks BPS.
Perhitungan :
Valas dikonversikan ke rupiah dgn menggunakan nilai tukar di pembukaan
penawaran (atau ditetapkan dlm Dokpil).
Kemudian pekerjaan dihitung eskalasinya, dgn menggunakan indeks BPS.
Lalu dikonversikan ke Valas dgn nilai tukar rata-rata di bulan- bulan saat
pelaksanaan bagian pekerjaan yg dieskalasi.
Kontrak Dengan Valas
17. Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi.
Nilai kontrak = Rp 2.500.000.000 + Yen. 4,000,000.
Pemasukan penawaran : Juli 1998 ; Nilai Tukar Yen di Juni 1998 (ditetapkan tanggalnya)
misal 1 Yen = Rp 100,-
Pengajuan eskalasi ke 1 (bln ke 13 s/d 19) dgn nilai pek. Rp 1.000.000.000,- + Yen
2,000,000; Untuk menghitung eskalasi nilai Yen dikonversi dulu ke Rp dgn nilai
1 Yen = Rp 100,- Nilai yang di eskalasi menjadi ekivalen Rp 1.200.000.000,-
Persentase valas = 200.000.000 x 100% = 16,666%.
1.200.000.000
Setelah dihitung dgn indeks BPS nilai (umpamanya) menjadi Rp.1.260.000.000,-.
Dari jumlah tersebut yang berasal dari valas adalah sebesar 16,666% x
Rp.1.260.000.000,- = Rp 209.916.000,-
Contoh Kontrak dgn Valas
18. Contoh Penyesuaian Harga
nilai masing-masing indeks yaitu Cn,Ln,Mn dan Co,Lo,Mo
dicari pada tabel indeks Harga dari BPS
item pek: Pasangan batu kali 1 PC : 5 Ps
Analisa Harga 1 M3 pasangan bt. Kali 1 : 5 (Kontrak awal) adalah :
Hn = Ho(a + b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do)
19. Hn = Ho ( 0,15 + l.Ln/Lo +m.Mn/Mo +e.En/Eo+ f.Fn/Fo).
Koef komponen kontrak dari upah (l),bahan (m),alat (e),bahan bakar (f).
Koef Ini tidak muncul seluruhnya di suatu pek. namun sesuai dgn unsur yg terdapat di
analisa harga satuan pekerjaan.
1) Pekerjaan galian tanah, hanya ada factor upah (l) dan alat (e) dan bahan bakar (f)
2) Pekerjaan jalan, yang byk dipakai factor upah (l), alat (e) dan bahan bakar (f).
Penjumlahan dari koef. komponen kontrak tersebut yaitu l + m + e + f harus = 0,85 atau
bila ditambahkan dengan koefisien tetap menjadi =1
Nilai l, m, e, f ditentukan oleh pemilik pekerjaan dgn cara menghitung dari analisa
Harga Satuan didalam O.E (Owners Estimate), dan dicantumkan pada Dokumen
Detail Penerapan Koefisien PH
20. No U r a i an Satuan Kuantitas Harga satuan
( Rp )
Harga satuan
pek. ( Rp )
1
2
3
Upah
Pekerja
Pekerja terlatih
Mandor
Bahan
Batu belah
Pasir urug
Peralatan
Three axle
roller
Hari
Hari
Hari
M3
M3
jam
0,171
0,057
0,017
0,27
0,03
0,04
4.000,00
6.000,00
5.000,00
23.000,00
11.000,00
32.960,00
684,00
342,00
85,00
-------------------
1.111,00
6.210,00
330,00
6.540,00
1.318,40
Jumlah 1 + 2 + 3 = 8.969,40
Overhead + fee = 835,00
-----------------------
Jumlah = 9.804,40
Dibulatkan = 9.800,00
CONTOH PENGHITUNGAN KOEFISIEN KOMPONEN HARGA SATUAN
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Jenis pekerjaan : Pemb. Lapisan
onderlaag t = 20 cm.
Harga satuan : Rp.9.800,00 / M2
22. 1. Lembar 1. Summary of total price adjustment
Tampilan keseluruhan hasil perhitungan yg telah dilakukan PH, Agustus 2000 s/d 2001,
diambil 1 item Pek. AC Conventional Binder Coure (t=6 cm).
2. Lembar 2. Calculation of price adjusment (CoPA), (dgn Tabel menggunakan rumusan
yg ditetapkan dikontrak (dgn Microsoft excel)
3. Komponen L, m1, m2, e & f di CoPA. diambil dari “Component Cost Factor for Pay
items” (ada di konsep kontrak).
4. Lo, M1o, M2o, Eo & Fo di CoPA, diambil dari indicator ekonomi di bulan penawaran
(cth Desember 1999), dijelas di Aanwizjing.
5. Ln, M1n, M2n, En, & Fn di CoPA, dari indicator ekonomi (data BPS)
6. Jika terjadi kenaikan harga BBM, di kolom Fuel (f) terjadi perubahan (bukti yg
disertakan pemberitahuan kenaikan harga dari Pertamina).
7. Di Quantity, dihitung dari Quantity Schedule & Actual quantity yg dihasilkan kemudian
baru didapatkan quantity untuk menghitung PH.
Contoh Perhitungan Eskalasi item Pekerjaan Jalan
23. Lembar Summary of total
price adjustment
FOR PERIOD OF AUGUST 2000 UP TO MAY
2001
Project : Heavy Loaded Road Improvement
Located : Yogyakarta
29. BIAYA LANGSUNG PERSONIL
Struktur HSP Konsultan Konstruksi
Nasional Internasional
Gaji Dasar – GD (Basic Salary ) 1 x GD 1 x GD
Beban Biaya Sosial- BBS (Social
Charge)
(0,3 s.d 0,4) x GD (0,3 s.d 0,6) x GD
Beban Biaya Umum - BBU
(Overhead Cost)
(0,5 s.d 1,3) x GD (0,7 s.d 1,4) x GD
Tunjangan Penugasan – TP (0,1 s.d 0,3) x GD (0,1 s.d 0,3) x GD
Keuntungan 0,1 x (GD+BBS+BBU) 0,1 x (GD+BBS+BBU)
TOTAL Biaya Langsung Personil (2,2 s.d 3,1) x GD (2,4 s.d 3,6) x GD
Komponen BLP Undangan
Diatas aturan th 2000, Aturan baru 4
GD (tanpa detail)
30. - Tiket penerbangan
- Kelebihan bagasi
- Bagasi yang tidak dibawa sendiri
(unaccompanied baggage)
- Temporary lodging
- Perjalanan domestik
- Perlengkapan kantor
- Biaya komunikasi (telepon dan facsimile)
- Biaya komputer (fasilitas komputer,
perangkat lunak dan royalty untuk program
yang dipergunakan)
- Pembelian peralatan kantor
- Perlengkapan khusus
-Meninggalkan tempat tugas (temporarily
leave)
- Dokumen perjalanan *)
- Biaya perjalanan darat (dari kantor ke
bandar udara terdekat)
- Relokasi (storage allowance) *)
- Tunjangan penempatan *)
- Biaya fiskal *)
- Tunjangan harian (per diem allowance)
- Tunjangan perumahan
- Biaya sewa kantor
- Biaya sewa kendaraan (roda 4 dan 2)
- Biaya pelaporan
Catatan: *) hanya untuk konsultan asing
BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL
Struktur HSP Konsultan Konstruksi
39. DAMPAK COVID-19 PADA PEREKONOMIAN INDONESIA
DARI SISI KONSUMSI DAN SISI DUNIA USAHA
SEKTOR KONSTRUKSI SEBAGAI SALAH SATU PENYUMBANG PDB TERBESAR (10,7%) MENGALAMI PERLAMBATAN
PERTUMBUHAN PADA KUARTAL-1 TAHUN 2020 JIKA DIBANDINGKAN DENGAN KUARTAL-1 TAHUN SEBELUMNYA
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Q1-2020 2,97%
Terdampak oleh pandemi Covid-19 yang
menghambat sebagian besar aktivitas
ekonomi
Sumber: Badan Kebijakan Fiskal (2020)
40. DAMPAK COVID-19 TERHADAP KEGIATAN KONSTRUKSI DI PUPR
DAN REALOKASI PROGRAM DAN ANGGARAN TA 2020
KEMENTERIAN PUPR
Sumber: Biro Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR, Juni 2020
Penghematan alokasi perjalanan dinas &
paket meeting sebesar 50% dari anggaran
yang belum terserap
Penundaan paket-paket kontraktual yang
belum lelang dan pelaksanaannya dapat
ditunda tahun depan
Rekomposisi alokasi anggaran 2020 pada
paket MYC agar pelaksanaannya dapat
diperpanjang
Mengubah paket SYC TA 2020 menjadi
paket MYC termasuk paket kontraktual <
Rp.100 Miliar
Optimalisasi kegiatan non-fisik yang bisa
ditunda/dihemat
1
2
3
4
5
1
Pemotongan anggaran Kementerian
PUPR untuk penanganan COVID-19
2
3
4
Potensi keterlambatan penyelesaian proyek
Terdapat proyek-proyek yang dihentikan
sementara, terutama pada proyek yang
terletak pada pusat penyebaran (Zona
Merah)
Dikeluarkannya INMEN PUPR No. 2 tahun
2020: Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Dampak COVID-19
REALOKASI PROGRAM DAN ANGGARAN
41. ESTIMASI KEBUTUHAN (DEMAND) MATERIAL &
PERALATAN KONSTRUKSI UTAMA NASIONAL
TAHUN 2020 & DAMPAK PANDEMI COVID-19
Sumber: Masing- masing Asosiasi MPK yang diolah kembali oleh Subdit Material dan Peralatan Konstruksi (2020).