Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi dimana bagian usus masuk ke bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi. Gejala klinis utama adalah nyeri perut, massa di abdomen, dan feses berdarah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, foto abdomen, USG, dan CT Scan. Pengobatan meliputi reduksi non-operatif maupun operatif dengan insisi, diseksi, dan menutup luka. Komplikasi berupa dehidrasi,
4. FISIOLOGI
• Terdapat dua fungsi utama yaitu pencernaan dan
absorbsi bahan-bahan nutrisi, air, elektrolit, dan
mineral
Usus Halus
• Fungsi usus besar yang paling penting adalah
mengabsorbsi air dan elektrolit, yang sudah hampir
lengkap pada kolon bagian kanan
Usus Besar
5. DEFINISI
Invaginasi atau intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen
usus masuk ke dalam segmen lainnya, yang bisa berakibat
obstruksi/strangulasi. Umumnya bagian yang proksimal
(intususeptum) ke bagian distal (intususepien).
7. ETIOLOGI DAN FAKTOR
PREDISPOSISI
Pada anak-anak 95% penyebabnya tidak diketahui, hanya 5% yang
mempunyai kelainan pada ususnya sebagai penyebab. Misalnya; Diverticulum
Meckell, Polyp, Hemangioma. Sedangkan invaginasi pada dewasa terutama
adanya tumor yang menyebabkannya.
Daerah yang secara anatomis paling mudah mengalami invaginasi adalah
ileocoecal, dimana ileum yang lebih kecil dapat masuk dengan mudah ke
dalam caecum yang longgar.
Invaginasi kadang – kadang terjadi setelah/selama enteritis akut, sehingga
dicurigai akibat peningkatan peristaltik usus.
8.
9. KLASIFIKASI
• usus halus ke usus halus
Enterik (6,7%)
• valvula ileosekalis mengalami invaginasi
prolapse ke sekum dan menarik ileum
dibelakangnya. Valvula tersebut
merupakan apex dari intususepsi.
Ileosekal (39%)
• Kolon ke kolon
Kolokolika (4,7%)
• ileum prolapse melalui valvula
ileosekalis ke kolon
Ileokolika (31,5%)
11. GEJALA KLINIS
Anak atau bayi
• menangis kesakitan, terlihat kedua kakinya terangkat ke
atas,
• penderita tampak seperti kejang dan pucat menahan sakit
• muntah berisi cairan dan makanan yang ada di lambung.
• di luar serangan si penderita terlihat lelah dan lesu dan
tertidur
• BAB darah dan lendir (red currant jelly stool)
• teraba gumpalan usus sebagai suatu massa tumor
berbentuk curved sausage di dalam perut
• Peristaltik pada perut yang teraba kosong yang
disebut “dance’s sign
• perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang
jelas, muntah warna hijau dan dehidrasi
12. DIAGNOSIS
Gejala klinis yang menonjol dari intususepsi adalah
suatu trias gejala yang terdiri dari:
Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri
bersifat hilang timbul. Nyeri menghilang selama 10-20
menit, kemudian timbul lagi serangan baru.
Teraba massa tumor di perut bentuk curved
sausage pada bagian kanan atas, kanan bawah, atas
tengah, kiri bawah atau kiri atas.
Buang air besar campur darah dan lendir yang
disebut red currant jelly stool.
13. Diagnosis klinis menurut The Brighton Collaboration
Intussuseption Working Group berasarkan kriteria mayor dan
minor :
DIAGNOSIS
Kriteria Mayor
• Adanya bukti dari obstruksi usus berupa
adanya
• riwayat muntah hijau, diikuti dengan
distensi abdomen dan
• bising usus yang abnormal atau tidak ada
sama sekali.
• Adanya gambaran dari invaginasi usus,
dimana setidaknya tercakup hal-hal berikut
ini:
• massa abdomen, massa rectum atau
prolaps rectum
• gambaran foto abdomen, USG maupun
CT Scan.
• Bukti adanya gangguan vaskularisasi usus
• manifestasi perdarahan rectum atau
gambaran feses “red currant jelly” pada
pemeriksaan “Rectal Toucher“.
Kriteria Minor
• Bayi laki-laki kurang dari 1 tahun
• Nyeri abdomen
• Muntah
• Lethargy
• Pucat
• Syok hipovolemi
• Foto abdomen yang menunjukkan
abnormalitas tidak spesifik.
14. • Tidak spesifik, abnormalitas elektrolit berhubungan
dengan dehidrasi, anemia dan peningkatan jumlah
leukosit (leukositosis>10.000/mm3)
Pemeriksaan Laboratorium
• Foto polos abdomen
• Barium Enema
• USG Abdomen
• CT Scan
Pemeriksaan Radiologi
DIAGNOSIS
20. TEKNIK OPERASI
Diseksi
Pemisahan otot dimulai dari
eksternal, obliqus internus dan fascia
transversalis
Usus dijangkau dan reduksi
dilakukan dengan lembut, meremas
usus distal ke apex bersamaan
dengan tarikan lembut dari usus
proksimal untuk membantu reduksi
Menilai ileum terminal
Reseksi usus segmental jika
diperlukan.
Appendektomi standar dilakukan jika
dinding caecal berdekatan
22. KOMPLIKASI
Intususepsi dapat menyebabkan terjadinya obstruksi
usus. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah dehidrasi
dan aspirasi dari emesis yang terjadi. Iskemia dan
nekrosis usus dapat menyebabkan perforasi dan sepsis.
Nekrosis yang signifikan pada usus dapat menyebabkan
komplikasi yang berhubungan dengan “short bowel
syndrome”. Meskipun diterapi dengan reduksi operatif
maupun radiografik, striktur dapat muncul dalam 4-8
minggu pada usus yang terlibat.
23. PROGNOSIS
Kematian disebabkan oleh intususepsi idiopatik akut pada
bayi dan anak-anak sekarang jarang di negara maju.
Sebaliknya, kematian terkait dengan intususepsi tetap
tinggi di beberapa negara berkembang. Pasien di negara
berkembang cenderung untuk datang ke pusat kesehatan
terlambat, yaitu lebih dari 24 jam setelah timbulnya gejala,
dan memiliki tingkat intervensi bedah, reseksi usus dan
mortalitas lebih tinggi.
Mortalitas secara signifikan lebih tinggi (lebih dari sepuluh
kali lipat dalam kebanyakan studi) pada bayi yang
ditangani 48 jam setelah timbulnya gejala daripada bayi
yang ditangani dalam waktu 24 jam setelah onset
pertama. Angka rekurensi dari intususepsi untuk reduksi
nonoperatif dan operatif masing-masing rata-rata 5% dan
1-4%.