SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan lokal dalam bidang
Kehutanan
Pengertian Kehutanan
Penyelenggaraan Kehutanan
Faktor Pendorong Usaha
Pengembangan Kehutanan
Jenis – jenis Kehutanan
Bedasarkan Tebentuknya
Bedasarkan Iklim
Bedasarkan Statusnya
Bedasarkan Jenis
tanamannya
Bedasarkan Fungsinya
Contoh Kearifan Lokal dalam
bidang Kehutanan
Kehutanan Berkelanjutan
Pengertian Pertanian
Berkelanjutan
Tujuan Kehutanan
Berkelanjutan
Langkah Kehutanan
berkelanjutan
Prinsip Ekofisiensi dalam
Pemanfaatan Hutan
• Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat
lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara
arif.
• Fungsi kearifan lokal :
a. Untuk konservasi dan pelestarian sumberdaya alam
b. Mengembangkan kualitas masyarakat sebagai sumber daya
manusia
c. pengembangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan
d. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan
• Pengertian Hutan
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan.
• Pengertian Kehutanan
Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara
terpadu
• Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan,
kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan. Penyelenggaraan kehutanan
bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan
berkelanjutan dengan:
1. menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang
proporsional;
2. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi
lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya,
dan ekonomi, yang seimbang dan lestari;
3. meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai;
4. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
1. Wilayah Indonesia berada di daerah beriklim tropis dengan curah hujan
tinggi sepanjang tahun, sehingga Indonesia tidak pernah mengalami
musim gugur seperti negara-negara beriklim subtropis dan sedang.
2. Keadaan tanah di Indonesia sangat subur sehingga sangat baik bagi
tumbuhnya berbagai jenis pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
3. Tersedianya sumber daya hutan berpotensi dan belum termanfaatkan,
yang secara geografis tersebar luas di sebagian besar wilayah Indonesia.
4. Adanaya permintaan pasar terhadap hasil hutan indonesia, baik pasar
dalam maupun luar negeri yang cenderung meningkat.
A. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya
• 1) Hutan Alam
Hutan alam adalah adalah suatu lapangan yang bertumbuhan
pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan
persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan
alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa
campur tangan manusia
2) Hutan Buatan
Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk
karena campur tangan manusia.
1) Hutan Hujan Tropika
Hutan hujan tropika adalah hutan yang terdapat didaerah tropis
dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan
flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan
sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66
juta hektar. Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia.
Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua.
• Hutan monsun disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh
didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi
mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau,
tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya.
Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya
hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak
terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berdasarkan statusnya, hutan di Indonesia dapat dibedakan sebagai
berikut.
1) Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak
dibebani hak atas tanah.
2) Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak
atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha
(HGU), dan hak guna bangunan (HGB).
3) Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah
masyarakat hukum adat.
1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75
% ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan
jati, hutan bambu, dan hutan pinus.
2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas
bermacam-macam jenis tumbuhan.
1) Hutan Lindung
• Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
2) Hutan Konservasi
Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas
tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Hutan konservasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu : hutan suaka
alam dan Kawasan Hutan Pelestarian Alam.
• Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna
produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada
umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada
khususnya.
• Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas
(HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat
dikonservasikan (HPK).
1. Mungka di Sumbawa
Suku Cek Bocek Selensuri di Sumbawa, menjaga hutan mereka dengan aturan adat
yang bernama Mungka. Mungka merupakan kegiatan menjaga hutan larangan oleh
masyarakat adat yang sekaligus dilaksanakan ketika mereka mencari nafkah dalam
kawasan hutan seperti berburu dan mencari tumbuhan obat. Kegiatan ini diatur
dengan aturan adat, yaitu Biat. bila ditemukan ada yang menebang pohon yang
belum cukup umur akan dikenakan sanksi dan denda. Sanksinya berupa orang
tersebut harus menanam pohon yang sama sebanyak 3 pohon sedangkan dendanya
biasanya harus menyediakan hewan sebagai korban yang nantinya akan dimakan
bersama oleh masyarakat dan juga orang tersebut dilarang untuk masuk kawasan
hutan selama satu tahun.
Di kepulauan Maluku, tata kelola hutan adat dikenal dengan Sasi. Sasi merupakan
larangan untuk mengambil hasil hutan dalam jangka waktu tertentu. Ini dimaksudkan
agar sumber daya hutan yang ada dapat dipergunakan tepat pada waktunya serta
tetap tersedia untuk semua orang. Waktu sasi biasanya 3 - 6 bulan bahkan bisa
sampai 1 tahun. Setelah waktu itu selesai, masyarakat bisa mengambil hasil hutan
namun dalam batasan yang wajar, seperlunya dan sesuai dengan aturan adat, proses
ini dinamakan buka sasi. Aturan inipun mempunyai sanksi dan denda jika dilanggar.
Di Maluku tengah, sanksi yang dikenakan biasanya diberi denda adat berupa
membayar kembali sesuai dengan yang telah ditentukan dalam aturan adat
sedangkan di Maluku tenggara, denda adat bisanya berupa ganti rugi dengan emas .
Selain, itupun mereka percaya bahwa jika sengaja melanggar sasi akan mendapat
musibah.
• Mendefinisikan pengelolaan hutan berkelanjutan sebagai berikut:
Mengurus dan menggunakan hutan dan lahan hutan dengan cara, dan pada
tingkat, yang mempertahankan keanekaragaman hayati yang ada,
produktivitas, kapasitas regenerasi, vitalitas dan potensi mereka untuk
memenuhi, sekarang dan di masa depan, fungsi ekologi, ekonomi dan sosial
yang relevan, di tingkat lokal, nasional, dan global, dan yang tidak
menyebabkan kerusakan ekosistem lainnya.
• Tujuan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan ini adalah
untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian lingkungan
untuk kepentingan hidup manusia saat sekarang dan generasi yang akan
datang.
• 1. Menyimpan air dalam tanah
Air sangat berharga sehingga air yang disimpan dalam tanah akan menguntungkan
bagi lahan, tanaman, dan manusia. Tanah akan terlindungi dari erosi, tanaman akan
lebih subur dan dapat tetap tumbuh meskipun di musim kemarau, serta mata air
tidak mengering.
• 2. Melindungi tanah danmenghentikan erosi
Erosi akan mengurangi produktivitas karena dapat mengikis lapisan tanah atas yang
sangat berharga. Pembentukan tanah yang subur memerlukan waktu yang relatif
lama, dan hal ini dapat hilang dengan mudah dan cepat karena erosi. Solusi jangka
panjangnya adalah dengan reboisasi dan penanaman pohon serta pembuatan
terasering dan sengkedan terutama pada lahan miring.
• 3. Menghentikan pembakaran
Banyak lahan hutan yang dibakar dengan alasan untuk membuka lahan pertanian
atau perkebunan dan mendorong tumbuhnya rumput baru untuk ternak. Hal ini
justru membuat lahan menjadi tidak produktif di masa depan dan rumput yang
dihasilkan pun berkualitas rendah. Pembakaran juga dapat menyebabkan erosi;
berkurangnya keanekaragaman tanaman dan hewan; rusaknya mulsa alami, biota
tanah, dan bahan organik lainnya; berkurangnya jumlah air, menimbulkan polusi
lingkungan, rusaknya reboisasi dan tanaman budidaya yang baru ditanam; dan
berkurangnya sumber daya tertentu.
• 4. Mengelola sumber daya hutan
Usaha pengelolaan hutan dapat dilakukan dengan cara membuat perencanaan
pengelolaan masyarakat, menanam kembali pohon-pohon yang telah ditebang atau
digunakan, membuat aturan desa untuk melindungi hutan masyarakat atau daerah-
daerah khusus yang dilindungi.
• Ekoefisiensi artinya semua bentuk pengelolaan
sumber daya alam yang dilakukan harus dengan
meminimalkan resiko.
• Pemanfaatan hutan harus menggunakan prinsip
ekoefisiensi. Penebangan hutan secara liar (illegal
logging) harus dihentikan. Penebangan hutan
hendaknya dilakukan dengan prinsip ekoefisiensi
dengan melakukan pembibitan, sistem tebang pilih,
dan reboisasi
• Tujuan reboisasi dan rehabilitasi hutan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kelestarian hutan, tanah, dan air
2. Memperluas persediaan sumber bahan baku yang berharga bagi masyarakat.
3. Menyelamatkan hasil usaha pembangunan di bidang pengairan.
• Usaha pelestarian hutan di antaranya sebagai berikut :
1. Penebangan pohon bersifat selektif serta mengganti pohon dengan pohon yang
mempunyai peranan penting bagi lingkungan hidup dan ekonomi
2. Hendaknya diusahakan keseimbangan antara penebangan dan penghijauan
kembali
3. Penebangan fungsi hutan sebagai pengawet sumber air, tanah, dan tempat
rekreasi perlu digalakkan.
• https://alamendah.org/peraturan-hukum/undang-undang/uu-no-41-tahun-1999-
tentang-kehutanan/
• http://www.kompasiana.com/www.juniorabe.blogspot.com/kearifan-lokal-
masyarakat-adat-dalam-menjaga-hutan-menjamin-kelestarian-hutan-
indonesia_55205ad7813311297419f7cb
• http://ceritanyalisa.blogspot.co.id/2013/12/pengelolaan-lingkungan-berbasis.html
• http://anggilola.blogspot.co.id/2012/05/faktor-pendorong-pengembangan-
hutan.html
• http://8villages.com/full/petani/article/id/54d04fd775a6c30948787ba7
• http://www.dephut.go.id/
• dishut.jabarprov.go.id/images/artikel/Kehutanan.doc

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Aziza Syilpa
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
Elvionita
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Pepen Mahale
 
Materi 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupMateri 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidup
Iin Ernawati
 

Mais procurados (20)

Kehutanan
KehutananKehutanan
Kehutanan
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
 
Pembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fdPembangunan berkelanjutan-fd
Pembangunan berkelanjutan-fd
 
Sumber Daya Alam
Sumber Daya AlamSumber Daya Alam
Sumber Daya Alam
 
Materi presentasi mangrove oleh El Kail
Materi presentasi mangrove oleh El KailMateri presentasi mangrove oleh El Kail
Materi presentasi mangrove oleh El Kail
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
Mangrove
MangroveMangrove
Mangrove
 
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan HidupKebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisirMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
Materi 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidupMateri 7 peduli lingkungan hidup
Materi 7 peduli lingkungan hidup
 
MANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANMANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTAN
 
Konservasi Flora Fauna.pptx
Konservasi Flora Fauna.pptxKonservasi Flora Fauna.pptx
Konservasi Flora Fauna.pptx
 
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan LingkunganSumber Daya Alam dan Lingkungan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alampengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
 
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adiPpt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
Ppt hutan mangrove_Tps 50_ tgs2-guruh prabowo adi
 

Semelhante a Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan

[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
RifatSyauqiZuhdi1
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
enggalfauzia
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability Ekologi
Tri Cahyono
 
Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1
Yadhi Muqsith
 
Tugas ips nadya
Tugas ips nadyaTugas ips nadya
Tugas ips nadya
nadyavero
 
Makalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabatiMakalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabati
Yadhi Muqsith
 
Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapan
Andy Anderson
 

Semelhante a Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan (20)

Kerusakan hutan
Kerusakan hutanKerusakan hutan
Kerusakan hutan
 
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
[4] Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Hutan.pdf
 
Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5Pembahasan Tugas 3.5
Pembahasan Tugas 3.5
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
Aktivitas kehutanan
Aktivitas kehutananAktivitas kehutanan
Aktivitas kehutanan
 
Restorasi 021109
Restorasi 021109Restorasi 021109
Restorasi 021109
 
Dampak konversi hutan
Dampak konversi hutanDampak konversi hutan
Dampak konversi hutan
 
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdfHutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
Hutan Lindung_ Pengertian, Fungsi, dan Lokasinya di Indonesia.pdf
 
The Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of EcosystemThe Use and Restoration Of Ecosystem
The Use and Restoration Of Ecosystem
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Sustainability Ekologi
Sustainability EkologiSustainability Ekologi
Sustainability Ekologi
 
Cagar alam
Cagar alamCagar alam
Cagar alam
 
Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1Makalah kerusakn hutan 1
Makalah kerusakn hutan 1
 
Tugas ips nadya
Tugas ips nadyaTugas ips nadya
Tugas ips nadya
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
Pengarusutamaan
PengarusutamaanPengarusutamaan
Pengarusutamaan
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
 
Makalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabatiMakalah sumber daya alam nabati
Makalah sumber daya alam nabati
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
 
Pengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapanPengurusan sumber hutan mapan
Pengurusan sumber hutan mapan
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan

  • 1.
  • 2. Pengertian Kearifan Lokal Kearifan lokal dalam bidang Kehutanan Pengertian Kehutanan Penyelenggaraan Kehutanan Faktor Pendorong Usaha Pengembangan Kehutanan Jenis – jenis Kehutanan Bedasarkan Tebentuknya Bedasarkan Iklim Bedasarkan Statusnya Bedasarkan Jenis tanamannya Bedasarkan Fungsinya Contoh Kearifan Lokal dalam bidang Kehutanan Kehutanan Berkelanjutan Pengertian Pertanian Berkelanjutan Tujuan Kehutanan Berkelanjutan Langkah Kehutanan berkelanjutan Prinsip Ekofisiensi dalam Pemanfaatan Hutan
  • 3. • Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. • Fungsi kearifan lokal : a. Untuk konservasi dan pelestarian sumberdaya alam b. Mengembangkan kualitas masyarakat sebagai sumber daya manusia c. pengembangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan d. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan
  • 4. • Pengertian Hutan Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. • Pengertian Kehutanan Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu
  • 5. • Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan. Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan: 1. menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional; 2. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang seimbang dan lestari; 3. meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai; 4. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
  • 6. 1. Wilayah Indonesia berada di daerah beriklim tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, sehingga Indonesia tidak pernah mengalami musim gugur seperti negara-negara beriklim subtropis dan sedang. 2. Keadaan tanah di Indonesia sangat subur sehingga sangat baik bagi tumbuhnya berbagai jenis pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya. 3. Tersedianya sumber daya hutan berpotensi dan belum termanfaatkan, yang secara geografis tersebar luas di sebagian besar wilayah Indonesia. 4. Adanaya permintaan pasar terhadap hasil hutan indonesia, baik pasar dalam maupun luar negeri yang cenderung meningkat.
  • 7. A. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Terbentuknya • 1) Hutan Alam Hutan alam adalah adalah suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia 2) Hutan Buatan Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan manusia.
  • 8. 1) Hutan Hujan Tropika Hutan hujan tropika adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. Luas hutan hujan tropika di Indonesia lebih kurang 66 juta hektar. Hutan hujan tropika berfungsi sebagai paru-paru dunia. Hutan hujan tropika terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
  • 9. • Hutan monsun disebut juga hutan musim. Hutan monsun tumbuh didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  • 10. Berdasarkan statusnya, hutan di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. 2) Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), dan hak guna bangunan (HGB). 3) Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat.
  • 11. 1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus. 2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis tumbuhan.
  • 12. 1) Hutan Lindung • Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan 2) Hutan Konservasi Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu : hutan suaka alam dan Kawasan Hutan Pelestarian Alam.
  • 13. • Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada khususnya. • Hutan produksi dibagi menjadi tiga, yaitu hutan produksi terbatas (HPT), hutan produksi tetap (HP), dan hutan produksi yang dapat dikonservasikan (HPK).
  • 14. 1. Mungka di Sumbawa Suku Cek Bocek Selensuri di Sumbawa, menjaga hutan mereka dengan aturan adat yang bernama Mungka. Mungka merupakan kegiatan menjaga hutan larangan oleh masyarakat adat yang sekaligus dilaksanakan ketika mereka mencari nafkah dalam kawasan hutan seperti berburu dan mencari tumbuhan obat. Kegiatan ini diatur dengan aturan adat, yaitu Biat. bila ditemukan ada yang menebang pohon yang belum cukup umur akan dikenakan sanksi dan denda. Sanksinya berupa orang tersebut harus menanam pohon yang sama sebanyak 3 pohon sedangkan dendanya biasanya harus menyediakan hewan sebagai korban yang nantinya akan dimakan bersama oleh masyarakat dan juga orang tersebut dilarang untuk masuk kawasan hutan selama satu tahun.
  • 15. Di kepulauan Maluku, tata kelola hutan adat dikenal dengan Sasi. Sasi merupakan larangan untuk mengambil hasil hutan dalam jangka waktu tertentu. Ini dimaksudkan agar sumber daya hutan yang ada dapat dipergunakan tepat pada waktunya serta tetap tersedia untuk semua orang. Waktu sasi biasanya 3 - 6 bulan bahkan bisa sampai 1 tahun. Setelah waktu itu selesai, masyarakat bisa mengambil hasil hutan namun dalam batasan yang wajar, seperlunya dan sesuai dengan aturan adat, proses ini dinamakan buka sasi. Aturan inipun mempunyai sanksi dan denda jika dilanggar. Di Maluku tengah, sanksi yang dikenakan biasanya diberi denda adat berupa membayar kembali sesuai dengan yang telah ditentukan dalam aturan adat sedangkan di Maluku tenggara, denda adat bisanya berupa ganti rugi dengan emas . Selain, itupun mereka percaya bahwa jika sengaja melanggar sasi akan mendapat musibah.
  • 16.
  • 17. • Mendefinisikan pengelolaan hutan berkelanjutan sebagai berikut: Mengurus dan menggunakan hutan dan lahan hutan dengan cara, dan pada tingkat, yang mempertahankan keanekaragaman hayati yang ada, produktivitas, kapasitas regenerasi, vitalitas dan potensi mereka untuk memenuhi, sekarang dan di masa depan, fungsi ekologi, ekonomi dan sosial yang relevan, di tingkat lokal, nasional, dan global, dan yang tidak menyebabkan kerusakan ekosistem lainnya. • Tujuan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan ini adalah untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian lingkungan untuk kepentingan hidup manusia saat sekarang dan generasi yang akan datang.
  • 18. • 1. Menyimpan air dalam tanah Air sangat berharga sehingga air yang disimpan dalam tanah akan menguntungkan bagi lahan, tanaman, dan manusia. Tanah akan terlindungi dari erosi, tanaman akan lebih subur dan dapat tetap tumbuh meskipun di musim kemarau, serta mata air tidak mengering. • 2. Melindungi tanah danmenghentikan erosi Erosi akan mengurangi produktivitas karena dapat mengikis lapisan tanah atas yang sangat berharga. Pembentukan tanah yang subur memerlukan waktu yang relatif lama, dan hal ini dapat hilang dengan mudah dan cepat karena erosi. Solusi jangka panjangnya adalah dengan reboisasi dan penanaman pohon serta pembuatan terasering dan sengkedan terutama pada lahan miring.
  • 19. • 3. Menghentikan pembakaran Banyak lahan hutan yang dibakar dengan alasan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan dan mendorong tumbuhnya rumput baru untuk ternak. Hal ini justru membuat lahan menjadi tidak produktif di masa depan dan rumput yang dihasilkan pun berkualitas rendah. Pembakaran juga dapat menyebabkan erosi; berkurangnya keanekaragaman tanaman dan hewan; rusaknya mulsa alami, biota tanah, dan bahan organik lainnya; berkurangnya jumlah air, menimbulkan polusi lingkungan, rusaknya reboisasi dan tanaman budidaya yang baru ditanam; dan berkurangnya sumber daya tertentu. • 4. Mengelola sumber daya hutan Usaha pengelolaan hutan dapat dilakukan dengan cara membuat perencanaan pengelolaan masyarakat, menanam kembali pohon-pohon yang telah ditebang atau digunakan, membuat aturan desa untuk melindungi hutan masyarakat atau daerah- daerah khusus yang dilindungi.
  • 20. • Ekoefisiensi artinya semua bentuk pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan harus dengan meminimalkan resiko. • Pemanfaatan hutan harus menggunakan prinsip ekoefisiensi. Penebangan hutan secara liar (illegal logging) harus dihentikan. Penebangan hutan hendaknya dilakukan dengan prinsip ekoefisiensi dengan melakukan pembibitan, sistem tebang pilih, dan reboisasi
  • 21. • Tujuan reboisasi dan rehabilitasi hutan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kelestarian hutan, tanah, dan air 2. Memperluas persediaan sumber bahan baku yang berharga bagi masyarakat. 3. Menyelamatkan hasil usaha pembangunan di bidang pengairan. • Usaha pelestarian hutan di antaranya sebagai berikut : 1. Penebangan pohon bersifat selektif serta mengganti pohon dengan pohon yang mempunyai peranan penting bagi lingkungan hidup dan ekonomi 2. Hendaknya diusahakan keseimbangan antara penebangan dan penghijauan kembali 3. Penebangan fungsi hutan sebagai pengawet sumber air, tanah, dan tempat rekreasi perlu digalakkan.
  • 22.
  • 23. • https://alamendah.org/peraturan-hukum/undang-undang/uu-no-41-tahun-1999- tentang-kehutanan/ • http://www.kompasiana.com/www.juniorabe.blogspot.com/kearifan-lokal- masyarakat-adat-dalam-menjaga-hutan-menjamin-kelestarian-hutan- indonesia_55205ad7813311297419f7cb • http://ceritanyalisa.blogspot.co.id/2013/12/pengelolaan-lingkungan-berbasis.html • http://anggilola.blogspot.co.id/2012/05/faktor-pendorong-pengembangan- hutan.html • http://8villages.com/full/petani/article/id/54d04fd775a6c30948787ba7 • http://www.dephut.go.id/ • dishut.jabarprov.go.id/images/artikel/Kehutanan.doc