SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 46
GAMBARAN KTG
ABN0RMAL
Sofie Rifayani Krisnadi

Kardiotokografi
 Intermiten
Untuk Risiko Rendah
 Kontinyu
Untuk Risiko tinggi terhadap gawat janin

KEHAMILAN RISIKO TINGGI
(Antepartum Risk)
• IUGR (Intra Uterine
Growth Restriction)
• Abnormal CTG saat
kehamilan, abnormal
dopler usg
• Oligohidramnion dan
Polihydramnion
• Preeklampsia
• Perdarahan antepartum
atau intrapartum
• Korioamnionitis
• Kehamilan serotinus
• Ketuban pecah dini
• Kehamilan multipel
• Kehamilan sungsang/
malpresentasi
• Korioamnionitis
• Kehamilan dengan
diabetes
• HDK
• VBAC

PERSALINAN RISIKO TINGGI
• Induksi / augmentasi oksitosin/prostaglandin
• Auskultasi yang abnormal (takikardi,
bradikardi atau deselerasi pada pemantauan
intermiten)
• Anaestesi epidural
• Perdarahan intrapartum yang tidak diketahui
sebabnya
• Ibu demam
• Cairan ketuban mekoneal
• Setelah amniotomi
• Persalinan prematur

INTERPRETASI KTG
• Evaluasi hasil rekaman (adekuat untuk
dilakukan pembacaan)
• Identifikasi frekuensi DJJ basal
• Identifikasi variability
• Tentukan ada tidaknya akselerasi
• Tentukan ada tidaknya deselerasi
• Identifikasi dan evaluasi kontraksi rahim (his)
• Korelasikan gambaran DJJ dengan his,
EVALUASI
• Tentukan apakah normal, mencurigakan atau
patologis.

Interpretasi KTG
Frekuensi DJJ Basal
Amplitudo DJJ (Variabiliti)
Akselerasi
Deselerasi

ABNORMALITAS DJJ BASAL
• Bradikardi ringan 100-109 bpm
• Takhikardi ringan 161-180 bpm
• Bradikardi abnormal <100 bpm
• Takhikardi abnormal >180 bpm

BRADIKARDI
Bradikardi + variabilitas berkurang

Penyebab Bradikardi
• Hipoksia janin yang berat/akut
• Hipotermi janin.
• Bradiaritmia janin
• Pemberian obat-obatan pada ibu
(propanolol, obat anesthesia lokal).
• Janin dengan kelainan jantung
bawaan

ARTI KLINIK BRADIKARDI
DJJ 100-110 dengan variabilitas normal:
hipoksia ringan
masih mampu mengadakan kompensasi
DJJ < 100 dpmdengan penurunan
variabilitas yang abnormal
hipoksia berat

TAKHIKARDI
Takhikardi ringan 161-180 bpm
Takhikardi abnormal >180 bpm
• Biasanya gambaran takhikardi tidak
berdiri sendiri.
• Bila takhikardi disertai gambaran
variabilitas DJJ yang masih normal,
biasanya kondisi janin baik.

TAKHIKARDI
Takhikardi dapat terjadi pada keadaan :
• Hipoksia janin (ringan / kronik).
• Kehamilan kurang bulan (< 30 minggu)
• Infeksi ibu atau janin.
• Ibu febris atau gelisah.
• Ibu hipertiroid/ tirotoksikosis
• Obat-obatan (mis. Atropin, Betamimetik.).

TAKHIKARDI

Variabilitas Basal (Amplitudo)
Fluktuasi amplitudo antar DJJ
1. Variabilitas jangka pendek
interval antar denyut (2-3 dpm)
Arti klinis belum diketahui
menghilang pada janin yang akan
IUFD
2. Variabilitas jangka panjang (long term
variability)

Variabilitas Jangka Panjang
(long term variability)
 Variabilitas ini lebih jelas tampak pada
rekaman KTG
 Rata-rata mempunyai siklus 3-5 kali
permenit.
 Diukur dengan menentukan puncak
fluktuasi frekuensi DJJ tertinggi dan
terendah dalam satu menit segmen
pencatatan KTG.

Variabilitas jangka panjang
Berdasarkan fluktuasinya dibedakan:
 Normal : amplitudo 6-25 dpm.
 Berkurang : amplitudo 2-5 dpm.
 Menghilang : amplitudo < 2 dpm.
 Saltatory : amplitudo > 25 dpm.

Non-reassuring baseline variability
 Variabilitas basal yang meragukan
variabiliti < 5 dpm selama > 40 menit
tetapi < 90 menit.
 Variabilitas basal abnormal bila amplitudo
< 5 dpm selama > 90 menit.

Klasifikasi Variabilitas
basal yang meragukan (Non-reassuring baseline variability) yakni bila variabiliti < 5 dpm selama 40 menit atau lebih, tetapi kurang dari
Variabilitas basal abnormal bila amplitudo kurang dari 5 dpm selama 90 menit atau lebih.

Berkurangnya variabilitas
 Hipoksia
 Janin tidur
 Kehamilan preterm
 Janin anencephalus
 Blokade vagal.
 Kelainan jantung bawaan.
 Pengaruh abat-obat narkotik, diasepam,
MgSO4 dsb.

Gambaran sinusoidal.
Variabilitas jangka pendek menghilang
sedangkan variabilitas jangka panjang
tampak dominan
Ditemukan pada :
 Hipoksia janin yang berat.
 Anemia kronik.
 Fetal Erythroblastosis
 Rh-sensitized.
 Obat-obatan Nisentil, Alpha prodine.

Gambaran sinusoidal.

Akselerasi
 Kenaikan sementara DJJ > 15 dpm
selama > 15 detik.
 Akselerasi terjadi akibat respons simpatis
yang merupakan keadaan fisiologis yang
baik (reaktif).

Akselerasi
 Terjadi akibat pergerakan janin atau his.
Normal bila > 2 kali dalam 20 menit
 Dampak tidak adanya akselerasi saja
pada gambaran KTG yang normal belum
diketahui.

Deselerasi
 Terjadi sebagai respons parasimpatis
melalui baroreseptor dan kemoreseptor
sehinga terjadi perlambatan DJJ.
 Penurunan frekuensi DJJ sementara
>15 dpm di bawah DJJ basal
 Berlangsung > 15 detik

DESELERASI
Terdapat 3 jenis deselerasi:
1.Deselerasi Dini (Early D.)
2.Deselerasi Variabel (Variable D.)
3.Deselerasi Lambat (Late D.)

Deselerasi dini
 Penurunan sementara DJJ yang seragam,
berulang dan periodik, mulai pada saat
kontraksi uterus dan berakhir pada saat
kontraksi uterus selesai.
 Timbul dan menghilangnya sesuai dengan
his ( seperti cermin gambaran his).
 Penurunan < 20 dpm dan lamanya < 90
detik.
 Frekuensi DJJ dasar dan variabilitas
masih normal.

Deselerasi variabel.
 Penurunan DJJ bervariasi
 Tidak seragam/ Tidak uniform (timbulnya,
lamanya, amplitudonya dan bentuknya).
 Saat mulainya dan berakhirnya dapat
sangat cepat
 Penurunan DJJ dapat mencapai 60 dpm.
 Biasanya didahului dan diakhiri dengan
akselerasi (pra deselerasi dan pasca
deselerasi).

Deselerasi variabel.
 Terjadi akibat penekanan tali pusat
(dapat disebabkan o.k. lilitan tali pusat,
oligohidramnion atau tali pusat
menumbung).
 Bila frekuensi DJJ basal dan variabilitas
normal, maka deselerasi ini tidak
mempunyai pengaruh berarti terhadap
hipoksia janin.

Deselerasi variabel.
 Deselerasi variabel berat
Apabila deselerasi mencapai > 60 dpm
DJJ basal turun sampai 60 dpm dan
Lamanya deselerasi > 60 detik
( rule of sixty).
 Pada keadaan seperti ini diperlukan
pengakhiran persalinan.

Deselerasi variabel.
Tindakan untuk memperbaiki :
 Merubah posisi ibu
 Memberikan amnioinfusion
 Pemberian oksigen

DESELERASI VARIABEL

Deselerasi lambat.
 Timbulnya sekitar 20-30 detik setelah
kontraksi uterus dimulai
 Berakhir sekitar 20-30 detik setelah
kontraksi uterus menghilang.
 Lamanya < 90 detik (40-60 detik)
 Berulang pada setiap kontraksi
 Beratnya sesuai dengan intensitas his

Deselerasi lambat.
 Baseline biasanya normal atau
takhikardi ringan
 Pada keadaan hipoksia berat dapat
terjadi bradikardi
 Umumnya patologis ( hipoksia )
 Terjadi akibat penurunan aliran darah
uteroplasenta

Deselerasi lambat.
 Bila belum terjadi hipoksia otak dan
janin masih mampu mengadakan
kompensasi untuk mempertahankan
sirkulasi otak, variabilitas DJJ biasanya
normal.
 Bila keadaan hipoksia makin berat /
lama terjadi hipoksi otak dan otot
jantung mengalami depresi sehingga
variabilitas menurun atau menghilang
(IUFD)


DESELERASI LAMBAT

Deselerasi memanjang

Mencari Gambaran KTG Patologis
Perhatikan
 Denyut Jantung Janin (DJJ) Basal
 Amplitudo (variability)
 Akselerasi
 Deselerasi

Evaluasi Gambaran KTG
 KTG Normal
 KTG Mencurigakan/ Meragukan
( Suspicious)
 KTG Patologis

Gambaran KTG normal
Ke empat komponen NORMAL
 Kemungkinan kematian janin rendah
 Denyut jantung janin 110 -160 per menit
 Variabilitas antara 5 – 25 dpm
 Terdapat akselerasi DJJ lebih dari 15 dpm
(dapat timbul spontan atau ditimbulkan
dengan melakukan pemeriksaan dalam )
 Tidak ada deselerasi.

Gambaran KTG mencurigakan
 Takhikardi
 Bradikardi
 Variabilitas saltatori
 Terdapat deselerasi variabel
bersamaan dengan keadaan
meragukan lainnya
 Deselerasi lambat dengan variabiliti
yang normal

Gambaran KTG yang patologis
Hilangnya variabiliti yang tidak
berhubungan dengan medikasi,
aktivitas janin atau obat-obatan.
Deselerasi lambat persisten
Keadaan yang mencurigakan disertai
dengan hilangnya variabiliti
Bradikardia yang memanjang
Gambaran sinusoidal

KELEMAHAN KTG
 Rasa percaya diri yang berlebihan pada
pembaca
 Perbedaan interpretasi antar pembaca
maupun pada pembacaan ulangan.
 Kesalahan pembacaan (false positif) sekitar
50 %
 Meningkatkan seksio sesarea 1,41 kali
 Meningkatkan partus buatan per vaginam
sebanyak 1,2 kali.

KELEMAHAN KTG
 Kesalahan pembacaan dapat dikoreksi dengan
menambahkan petunjuk asidosis lainnya yakni
dengan pemeriksaan pH darah janin (fetal blood
sampling/fbs) yang mempunyai false positif sekitar
6%.
 Kejadian serebral palsi ternyata tidak berbeda,
demikian juga dengan nilai APGAR, namun
kejadian kejang pada neonatus berkurang sekitar
50%.

KELEMAHAN KTG
 Dalam mengambil kesimpulan adanya
gawat janin serta bagaimana
pengelolaan selanjutnya, perlu
dipertimbangkan macam-macam faktor
pada ibu (stress kehamilan, penyakit ibu,
demam, onat-obatan) faktor janin
(prematur, pertumbuhan janin terhambat,
cacat janin) serta data klinik lainnya
sehingga tindakan yang akan diambil
benar-benar merupakan tindakan yang
diperlukan.

terimakasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
Joni Iswanto
 
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilDiagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Sofie Krisnadi
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
Kohita Perdana
 

Mais procurados (20)

Referat low back pain
Referat low back painReferat low back pain
Referat low back pain
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Perubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP fPerubahan persalinan, 3 pP f
Perubahan persalinan, 3 pP f
 
CTG
CTGCTG
CTG
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Tb anak dg skoring
Tb anak dg skoringTb anak dg skoring
Tb anak dg skoring
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamilDiagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
Diagnosis dan manajemen toksoplasmosis pada ibu hamil
 
Ruptur uteri
Ruptur uteriRuptur uteri
Ruptur uteri
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGULDISPROPORSI KEPALA PANGGUL
DISPROPORSI KEPALA PANGGUL
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilan
 
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto ThoraksInterpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 

Semelhante a Ktg abnormal

pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf
ssuser7d33591
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
Ochien Yochie
 
Responsi dr laqif
Responsi dr laqifResponsi dr laqif
Responsi dr laqif
pitriarde
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Ktg abnormal (20)

Kardiotokografi UMU 2019
Kardiotokografi UMU 2019Kardiotokografi UMU 2019
Kardiotokografi UMU 2019
 
pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_belajar-ctg-pdf-free.pdf
 
Kardiotokografi Dasar.ppt
Kardiotokografi Dasar.pptKardiotokografi Dasar.ppt
Kardiotokografi Dasar.ppt
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
 
HHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic PersonHHS in Diabetic Person
HHS in Diabetic Person
 
Makalah askeb persalinan dan bbl 2
Makalah askeb persalinan dan bbl 2Makalah askeb persalinan dan bbl 2
Makalah askeb persalinan dan bbl 2
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Bhd algoritma revisi
Bhd algoritma revisiBhd algoritma revisi
Bhd algoritma revisi
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan LanjutPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
 
Responsi dr laqif
Responsi dr laqifResponsi dr laqif
Responsi dr laqif
 
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester IIIkomplikasi penyulit kehamilan trimester III
komplikasi penyulit kehamilan trimester III
 
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptxKEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan LanjutPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
 
Hidrocephalus
HidrocephalusHidrocephalus
Hidrocephalus
 
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila 3 AKBID PARAMATA RAHA
 
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
Preeklamsia & eklamsia dr. tamsila AKBID PARAMATA RAHA
 

Mais de Sofie Krisnadi (7)

Bv dalam kehamilan
Bv dalam kehamilanBv dalam kehamilan
Bv dalam kehamilan
 
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesiaSuplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
Suplementasi mikronutrien ibu hamil di indonesia
 
Infeksi perinatal
Infeksi perinatalInfeksi perinatal
Infeksi perinatal
 
Sindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipidSindroma anti phospholipid
Sindroma anti phospholipid
 
Faktor risiko persalinan preterm
Faktor risiko persalinan pretermFaktor risiko persalinan preterm
Faktor risiko persalinan preterm
 
nutrition for nvp
 nutrition for nvp nutrition for nvp
nutrition for nvp
 
Posisi,peran da fungsi mitrabestari
Posisi,peran da fungsi mitrabestariPosisi,peran da fungsi mitrabestari
Posisi,peran da fungsi mitrabestari
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Ktg abnormal

  • 2.  Kardiotokografi  Intermiten Untuk Risiko Rendah  Kontinyu Untuk Risiko tinggi terhadap gawat janin
  • 3.  KEHAMILAN RISIKO TINGGI (Antepartum Risk) • IUGR (Intra Uterine Growth Restriction) • Abnormal CTG saat kehamilan, abnormal dopler usg • Oligohidramnion dan Polihydramnion • Preeklampsia • Perdarahan antepartum atau intrapartum • Korioamnionitis • Kehamilan serotinus • Ketuban pecah dini • Kehamilan multipel • Kehamilan sungsang/ malpresentasi • Korioamnionitis • Kehamilan dengan diabetes • HDK • VBAC
  • 4.  PERSALINAN RISIKO TINGGI • Induksi / augmentasi oksitosin/prostaglandin • Auskultasi yang abnormal (takikardi, bradikardi atau deselerasi pada pemantauan intermiten) • Anaestesi epidural • Perdarahan intrapartum yang tidak diketahui sebabnya • Ibu demam • Cairan ketuban mekoneal • Setelah amniotomi • Persalinan prematur
  • 5.  INTERPRETASI KTG • Evaluasi hasil rekaman (adekuat untuk dilakukan pembacaan) • Identifikasi frekuensi DJJ basal • Identifikasi variability • Tentukan ada tidaknya akselerasi • Tentukan ada tidaknya deselerasi • Identifikasi dan evaluasi kontraksi rahim (his) • Korelasikan gambaran DJJ dengan his, EVALUASI • Tentukan apakah normal, mencurigakan atau patologis.
  • 6.  Interpretasi KTG Frekuensi DJJ Basal Amplitudo DJJ (Variabiliti) Akselerasi Deselerasi
  • 7.  ABNORMALITAS DJJ BASAL • Bradikardi ringan 100-109 bpm • Takhikardi ringan 161-180 bpm • Bradikardi abnormal <100 bpm • Takhikardi abnormal >180 bpm
  • 9.  Penyebab Bradikardi • Hipoksia janin yang berat/akut • Hipotermi janin. • Bradiaritmia janin • Pemberian obat-obatan pada ibu (propanolol, obat anesthesia lokal). • Janin dengan kelainan jantung bawaan
  • 10.  ARTI KLINIK BRADIKARDI DJJ 100-110 dengan variabilitas normal: hipoksia ringan masih mampu mengadakan kompensasi DJJ < 100 dpmdengan penurunan variabilitas yang abnormal hipoksia berat
  • 11.  TAKHIKARDI Takhikardi ringan 161-180 bpm Takhikardi abnormal >180 bpm • Biasanya gambaran takhikardi tidak berdiri sendiri. • Bila takhikardi disertai gambaran variabilitas DJJ yang masih normal, biasanya kondisi janin baik.
  • 12.  TAKHIKARDI Takhikardi dapat terjadi pada keadaan : • Hipoksia janin (ringan / kronik). • Kehamilan kurang bulan (< 30 minggu) • Infeksi ibu atau janin. • Ibu febris atau gelisah. • Ibu hipertiroid/ tirotoksikosis • Obat-obatan (mis. Atropin, Betamimetik.).
  • 14.  Variabilitas Basal (Amplitudo) Fluktuasi amplitudo antar DJJ 1. Variabilitas jangka pendek interval antar denyut (2-3 dpm) Arti klinis belum diketahui menghilang pada janin yang akan IUFD 2. Variabilitas jangka panjang (long term variability)
  • 15.  Variabilitas Jangka Panjang (long term variability)  Variabilitas ini lebih jelas tampak pada rekaman KTG  Rata-rata mempunyai siklus 3-5 kali permenit.  Diukur dengan menentukan puncak fluktuasi frekuensi DJJ tertinggi dan terendah dalam satu menit segmen pencatatan KTG.
  • 16.  Variabilitas jangka panjang Berdasarkan fluktuasinya dibedakan:  Normal : amplitudo 6-25 dpm.  Berkurang : amplitudo 2-5 dpm.  Menghilang : amplitudo < 2 dpm.  Saltatory : amplitudo > 25 dpm.
  • 17.  Non-reassuring baseline variability  Variabilitas basal yang meragukan variabiliti < 5 dpm selama > 40 menit tetapi < 90 menit.  Variabilitas basal abnormal bila amplitudo < 5 dpm selama > 90 menit.
  • 18.  Klasifikasi Variabilitas basal yang meragukan (Non-reassuring baseline variability) yakni bila variabiliti < 5 dpm selama 40 menit atau lebih, tetapi kurang dari Variabilitas basal abnormal bila amplitudo kurang dari 5 dpm selama 90 menit atau lebih.
  • 19.  Berkurangnya variabilitas  Hipoksia  Janin tidur  Kehamilan preterm  Janin anencephalus  Blokade vagal.  Kelainan jantung bawaan.  Pengaruh abat-obat narkotik, diasepam, MgSO4 dsb.
  • 20.  Gambaran sinusoidal. Variabilitas jangka pendek menghilang sedangkan variabilitas jangka panjang tampak dominan Ditemukan pada :  Hipoksia janin yang berat.  Anemia kronik.  Fetal Erythroblastosis  Rh-sensitized.  Obat-obatan Nisentil, Alpha prodine.
  • 22.  Akselerasi  Kenaikan sementara DJJ > 15 dpm selama > 15 detik.  Akselerasi terjadi akibat respons simpatis yang merupakan keadaan fisiologis yang baik (reaktif).
  • 23.  Akselerasi  Terjadi akibat pergerakan janin atau his. Normal bila > 2 kali dalam 20 menit  Dampak tidak adanya akselerasi saja pada gambaran KTG yang normal belum diketahui.
  • 24.  Deselerasi  Terjadi sebagai respons parasimpatis melalui baroreseptor dan kemoreseptor sehinga terjadi perlambatan DJJ.  Penurunan frekuensi DJJ sementara >15 dpm di bawah DJJ basal  Berlangsung > 15 detik
  • 25.  DESELERASI Terdapat 3 jenis deselerasi: 1.Deselerasi Dini (Early D.) 2.Deselerasi Variabel (Variable D.) 3.Deselerasi Lambat (Late D.)
  • 26.  Deselerasi dini  Penurunan sementara DJJ yang seragam, berulang dan periodik, mulai pada saat kontraksi uterus dan berakhir pada saat kontraksi uterus selesai.  Timbul dan menghilangnya sesuai dengan his ( seperti cermin gambaran his).  Penurunan < 20 dpm dan lamanya < 90 detik.  Frekuensi DJJ dasar dan variabilitas masih normal.
  • 27.  Deselerasi variabel.  Penurunan DJJ bervariasi  Tidak seragam/ Tidak uniform (timbulnya, lamanya, amplitudonya dan bentuknya).  Saat mulainya dan berakhirnya dapat sangat cepat  Penurunan DJJ dapat mencapai 60 dpm.  Biasanya didahului dan diakhiri dengan akselerasi (pra deselerasi dan pasca deselerasi).
  • 28.  Deselerasi variabel.  Terjadi akibat penekanan tali pusat (dapat disebabkan o.k. lilitan tali pusat, oligohidramnion atau tali pusat menumbung).  Bila frekuensi DJJ basal dan variabilitas normal, maka deselerasi ini tidak mempunyai pengaruh berarti terhadap hipoksia janin.
  • 29.  Deselerasi variabel.  Deselerasi variabel berat Apabila deselerasi mencapai > 60 dpm DJJ basal turun sampai 60 dpm dan Lamanya deselerasi > 60 detik ( rule of sixty).  Pada keadaan seperti ini diperlukan pengakhiran persalinan.
  • 30.  Deselerasi variabel. Tindakan untuk memperbaiki :  Merubah posisi ibu  Memberikan amnioinfusion  Pemberian oksigen
  • 32.  Deselerasi lambat.  Timbulnya sekitar 20-30 detik setelah kontraksi uterus dimulai  Berakhir sekitar 20-30 detik setelah kontraksi uterus menghilang.  Lamanya < 90 detik (40-60 detik)  Berulang pada setiap kontraksi  Beratnya sesuai dengan intensitas his
  • 33.  Deselerasi lambat.  Baseline biasanya normal atau takhikardi ringan  Pada keadaan hipoksia berat dapat terjadi bradikardi  Umumnya patologis ( hipoksia )  Terjadi akibat penurunan aliran darah uteroplasenta
  • 34.  Deselerasi lambat.  Bila belum terjadi hipoksia otak dan janin masih mampu mengadakan kompensasi untuk mempertahankan sirkulasi otak, variabilitas DJJ biasanya normal.  Bila keadaan hipoksia makin berat / lama terjadi hipoksi otak dan otot jantung mengalami depresi sehingga variabilitas menurun atau menghilang (IUFD)
  • 35.
  • 38.  Mencari Gambaran KTG Patologis Perhatikan  Denyut Jantung Janin (DJJ) Basal  Amplitudo (variability)  Akselerasi  Deselerasi
  • 39.  Evaluasi Gambaran KTG  KTG Normal  KTG Mencurigakan/ Meragukan ( Suspicious)  KTG Patologis
  • 40.  Gambaran KTG normal Ke empat komponen NORMAL  Kemungkinan kematian janin rendah  Denyut jantung janin 110 -160 per menit  Variabilitas antara 5 – 25 dpm  Terdapat akselerasi DJJ lebih dari 15 dpm (dapat timbul spontan atau ditimbulkan dengan melakukan pemeriksaan dalam )  Tidak ada deselerasi.
  • 41.  Gambaran KTG mencurigakan  Takhikardi  Bradikardi  Variabilitas saltatori  Terdapat deselerasi variabel bersamaan dengan keadaan meragukan lainnya  Deselerasi lambat dengan variabiliti yang normal
  • 42.  Gambaran KTG yang patologis Hilangnya variabiliti yang tidak berhubungan dengan medikasi, aktivitas janin atau obat-obatan. Deselerasi lambat persisten Keadaan yang mencurigakan disertai dengan hilangnya variabiliti Bradikardia yang memanjang Gambaran sinusoidal
  • 43.  KELEMAHAN KTG  Rasa percaya diri yang berlebihan pada pembaca  Perbedaan interpretasi antar pembaca maupun pada pembacaan ulangan.  Kesalahan pembacaan (false positif) sekitar 50 %  Meningkatkan seksio sesarea 1,41 kali  Meningkatkan partus buatan per vaginam sebanyak 1,2 kali.
  • 44.  KELEMAHAN KTG  Kesalahan pembacaan dapat dikoreksi dengan menambahkan petunjuk asidosis lainnya yakni dengan pemeriksaan pH darah janin (fetal blood sampling/fbs) yang mempunyai false positif sekitar 6%.  Kejadian serebral palsi ternyata tidak berbeda, demikian juga dengan nilai APGAR, namun kejadian kejang pada neonatus berkurang sekitar 50%.
  • 45.  KELEMAHAN KTG  Dalam mengambil kesimpulan adanya gawat janin serta bagaimana pengelolaan selanjutnya, perlu dipertimbangkan macam-macam faktor pada ibu (stress kehamilan, penyakit ibu, demam, onat-obatan) faktor janin (prematur, pertumbuhan janin terhambat, cacat janin) serta data klinik lainnya sehingga tindakan yang akan diambil benar-benar merupakan tindakan yang diperlukan.