SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
         PEMBENTUKAN COMMUNITY
       COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
                 UTOPIA?
                 Tugas Mata Kuliah
           Psikologi Pendidikan Lanjutan
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
                 Soetam Rizky Wicaksono
                   NIM : 110121609138


dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
                    S3 – TEP – PPS UM




hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk
lzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA?



I.    Pendahuluan
        Lingkungan pembelajaran orang dewasa sangatlah berbeda dengan lingkungan pembelajaran di
masa kanak-kanak. Pembelajaran orang dewasa yang memang lebih sesuai diterapkan untuk lingkungan
pembelajaran yang berorientasi demokratis, diharapkan lebih membawa “orang dewasa” menapak ke
tahapan yang lebih humanis (Merriam, 2001:6).
        Karenanya di era teknologi informasi yang semakin bersifat global, model pembelajaran yang
berasaskan komunitas atau learning community jauh lebih bisa diterima bagi pembelajaran orang
dewasa yang umumnya diasosiasikan dengan level perguruan tinggi. Bahkan di level perguruan tinggi
dinyatakan bahwa pembelajaran berbasis komunitas menjadi sebuah misi terbaik dari reputasi dan fakta
yang bisa didapat dari sebuah perguruan tinggi (Stafford, 2006:1).
        Namun demikian, pembelajaran berbasis komunitas masih menjadi sesuatu yang sangat asing di
Indonesia. Fenomena pembelajaran berbasis komunitas masih dianggap sebagai sesuatu yang dapat
merontokkan paradigma sekolah formal. Bahkan di Indonesia saat ini, Universitas Terbuka yang
dianggap sebagai pelopor pembelajaran perguruan tinggi yang menerapkan model self directed learning
masih merasa bahwa pelaksanaannya terkendala, khususnya di sektor infrastruktur yang tidak merata di
seluruh kawasan Indonesia (Belawati & Zuhairi, :6).
        Dengan tinjauan tersebut, maka makalah ini didalamya membahas ide konseptual mengenai
pembelajaran berbasis komunitas khususnya bagi pembelajar dewasa di level perguruan tinggi dengan
model pembelajaran self directed learning. Tentu saja penerapan dari ide konseptual ini diharapkan
tidak hanya akan menjadi sebuah utopia, namun diharapkan dapat menjadi sebuah mimpi baru yang
nantinya benar-benar dapat terwujud di kemudian hari.


II.     Kajian Pustaka
        Pembelajaran orang dewasa atau lazim disebut sebagai andragogy disebut sebagai ilmu dan seni
yang dapat membantu orang dewasa untuk belajar (Merriam, 2001:5). Berbeda dengan pebelajar anak-
anak, maka pebelajar dewasa lebih disarankan untuk tidak berada di lingkungan pembelajaran yang
kaku, penuh peraturan dan berada dalam institusi yang konvensional (Knowles, Holton & Swanson,
2005:38). Karenanya para pebelajar dewasa diharapkan lebih nyaman berada di sebuah lingkungan
pembelajaran yang bersifat komunitas serta saling mendukung satu sama lain di dalam lingkungan
tersebut.




Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011                                                    Hal. 1
Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA?



        Salah satu ciri pebelajar dewasa adalah adanya sifat self directed learning yang secara umum
mencirikan beberapa hal penting yakni (Tenant, 2006:8):

1. Kemampuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu
2. Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan
3. Kemampuan untuk mengorganisasi data untuk menjadikan jawaban yang benar
4. Kemampuan untuk dapat melakukan generalisasi dan mengkomunikasikan jawaban dari pertanyaan
    yang muncul.

        Tetapi seseorang tidak akan menjadi seorang yang dianggap dewasa secara instan, terlebih jika
ditinjau dari sisi model pembelajaran yang memungkinkan seseorang dianggap sebagai pebelajar
dewasa dengan adanya perkembangan dan proses yang terjadi tidak hanya dalam waktu singkat
(Knowles, Holton & Swanson, 2005:220). Pebelajar dewasa atau adult learner diharapkan dapat memiliki
kemampuan utama agar dapat terlibat di dalam lingkup pembelajaran dewasa yakni rasa ingin tahu.
Salah satu hal yang diharapkan dapat mengikat pebelajar dewasa untuk mendapatkan rasa ingin tahu
adalah dengan terlibat ke dalam sebuah proses pembelajaran secara kolaboratif (Knowles, Holton &
Swanson, 2005:183).
        Lingkup pembelajaran kolaboratif yang diasumsikan paling sesuai di dalam lingkungan pebelajar
dewasa adalah dengan memasuki lingkungan pembelajaran berbasis komunitas di level perguruan tinggi
atau lazim disebut sebagai community college. Perguruan tinggi berbasis komunitas atau community
college ini dianggap sebagai sebuah solusi yang dapat secara cepat memberikan pembelajaran bagi
pebelajar dewasa dengan sebuah sistem yang demokratis serta berbiaya rendah (Stafford, 2006:3).
        Pengadaan community college saat ini bahkan secara formal telah diakui keberadaannya dan
dianggap sebagai sebuah kompensasi dari keberadaan sekolah formal yang seringkali menisbikan
keberadaan pendidikan yang tidak setara berdasarkan ras, etnis dan jenis kelamin (Stafford, 2006:4).
Keberadaan sekolah formal juga dianggap tidak menerapkan keadilan di beberapa negara yang
didalamnya memberikan sedikit kesempatan bagi penduduknya untuk bersekolah (Ilich, 1970:5).
Karenanya diharapkan terjadi sebuah hukum yang dapat menjamin tidak adanya diskriminasi di dalam
mendapatkan sumber belajar (Ilich, 1970:4).
        Dengan adanya community college yang bersifat terbuka, baik dari sisi perekrutan yang tidak
lagi mengharuskan seseorang memiliki level tertentu di dalam hasil akhir nilai untuk masuk ke dalam
lingkungan tersebut, maka kesempatan belajar akan lebih terbuka bagi siapa saja yang menginginkan



Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011                                                    Hal. 2
Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA?



sebuah proses pembelajaran yang tetap layak untuk diakui secara formal (Stafford, 2006). Ini berarti
bahwa pembentukan sebuah lingkungan pembelajaran yang mengutamakan kesetaraan dapat lebih
menjamin pemerataan pendidikan dibandingkan pembentukan sekolah formal (Ilich, 1970).

III.    Pembahasan
        Pembentukan community college yang lebih ditujukan kepada pebelajar dewasa saat ini secara
formal telah diakui keberadaannya di Amerika Serikat. Community college yang memiliki biaya lebih
murah dikarenakan para pengajarnya juga berasal dari komunitas, begitu pula bahan ajarnya, hingga
saat ini masih belum terwujud di Indonesia.
        Keberadaan Universitas Terbuka yang secara formal dibentuk oleh pemerintah, tidaklah sama
dengan keberadaan community college. Hal ini disebabkan bahwa prinsip dari pelaksanaan Universitas
Terbuka adalah distance learning yang dikelola secara resmi dengan kurikulum serta bahan ajar yang
telah baku layaknya yang ada di sebuah perguruan tinggi biasa. Sedangkan keberadaan community
college lebih mengarah kepada sumbangsih dari komunitas yang secara terbuka menjadi sumber bahan
ajar bagi satu sama lain tetapi tetap terkontrol dan dikelola secara profesional.
        Salah satu ciri lain dari community college adalah pengakuan secara formal dari pemerintah bagi
para pebelajar yang telah berhasil menyelesaikan masa studinya di dalam perguruan tinggi tersebut
(Stafford, 2006). Sehingga masih terdapat ijazah yang dapat dipergunakan untuk memperoleh pekerjaan
secara formal. Hal tersebut tentu saja dapat menjadi sebuah mimpi besar yang sepertinya masih akan
jauh dari kenyataan di Indonesia.
        Ciri lain dari community college yang utama adalah penyesuaian dengan gaya belajar dari
pebelajar dewasa yang lebih dilandasi oleh rasa keingintahuan dan motivasi belajar yang
mengakumulasikan pengalaman serta kebutuhan dibandingkan dengan keterpaksaan dalam
mempelajari sesuatu (Merriam, 2001:5). Hal tersebut seringkali dianggap bertentangan dengan
paradigma yang ada di pendidikan Indonesia di berbagai level yang lebih mengutamakan pendidikan
dengan model behavioristik dibandingkan model konstruktifistik. Ini juga berarti bahwa pembentukan
community college sepertinya hanya menjadi sebuah utopia di masa kini untuk Indonesia.
        Namun dari sekian banyak pesimisme yang tersirat, pembentukan community college
sesungguhnya dapat dirintis secara perlahan hingga nantinya mendapatkan pengakuan secara formal.
Seperti halnya yang terjadi di Amerika Serikat, pembentukan community college harus didukung dengan
adanya sebuah komunitas yang memiliki komitmen kuat akan pemerataan pendidikan serta niatan yang




Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011                                                    Hal. 3
Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA?



tulus bahwa saat kita berbagi pengetahuan, maka kita akan semakin menambah pengetahuan yang kita
miliki.
          Hingga saat ini pembentukan community college telah dirintis oleh beberapa komunitas dengan
mendirikan sistem pembelajaran secara online, seperti ilmukomputer.com. Sayangnya, rintisan tersebut
masih bersifat mentah dari sisi rancangan pembelajaran sehingga tampaknya akan sangat sulit untuk
mendapatkan pengakuan secara formal. Di rintisan lainnya, telah dilakukan oleh beberapa vendor besar
kelas dunia seperti Microsoft yang mendirikan Microsoft Virtual Academy. Dengan rancangan
pembelajaran yang lebih terarah dan teruji secara internasional, hasil yang diperoleh sesungguhnya
sangat komprehensif, namun masih juga belum mendapatkan pengakuan secara formal di Indonesia.

IV.       Kesimpulan
          Dari paparan yang telah diuraikan tersebut, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Pembentukan sebuah community college lebih sesuai diterapkan untuk level pebelajar dewasa yang
      lebih menekankan rasa keingintahuan mendalam dan keinginan untuk belajar sesuai dengan apa
      yang dibutuhkan atau penekanan sifat self directed learning.
2. Pembentukan community college membutuhkan teknologi pembelajaran yang komprehensif agar
      hasil pembelajarannya dapat lebih terarah meski proses pembelajaran yang ada didalamnya
      menekankan terhadap kebebasan belajar.
3. Pengakuan secara formal terhadap community college di Indonesia memang masih belum terjadi,
      namun jika pada saatnya nanti sebuah komunitas berhasil menerapkan sistem ini secara “baik dan
      benar”, bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk mewujudkan mimpi adanya community college di
      Indonesia.
4. Rintisan pembentukan community college di Indonesia dapat diwujudkan melalui pembentukan
      komunitas belajar secara online, dengan melibatkan pebelajar ataupun pembelajar dewasa yang
      dapat secara tulus menyumbangkan bahan ajar sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal di
      dalam komunitas tersebut tanpa memandang perbedaan ras, etnis, agama ataupun diskriminasi
      lainnya.


V.        Daftar Pustaka
Belawati, Tian & Amin Zuhairi, 2007,The Practice of a Quality Assurance System in Open and Distance
             Learning: A case study at Universitas Terbuka Indonesia (The Indonesia Open University),
             International Review of Research in Open and Distance Learning, Volume 8 (1), 2007
Ilich, Ivan, 1970, Deschooling Society, CIDOC


Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011                                                    Hal. 4
Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA?



Knowles, Malcolm, Elwood F. Holton III & Richard A. Swanson, 2005, The Adult Learner sixth edition,
            Elsevier
Merriam, Sharan B, 2001, Andragogy and Self Directed Learning dalam The New Update on Adult
            Learning Theory (ed. Sharan B. Merriam), Jossey-Bass
Stafford, Susan H, 2006, Community College : Is It Right for You?, Wiley Publishing
Tenant, Mark, 2006, Pshycology and Adult Learning third edition, Routledge Publishing




Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011                                                    Hal. 5

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikan
Murnila_Wati
 
Penulisan dapatan kajian e
Penulisan dapatan kajian ePenulisan dapatan kajian e
Penulisan dapatan kajian e
Lily Ting
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
Eko Pratiwiningsih
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Wandi Supandi
 
Permasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab VPermasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab V
Susi Novita
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesia
Fujifauziah14
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
worodyah
 
Cabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talianCabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talian
Damairin Selangor
 

Mais procurados (16)

Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia
 
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIAMASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
MASALAH PENDIDIKAN 
DI INDONESIA
 
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamIsu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikan
 
Tugas kus
Tugas kusTugas kus
Tugas kus
 
Penulisan dapatan kajian e
Penulisan dapatan kajian ePenulisan dapatan kajian e
Penulisan dapatan kajian e
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
 
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italiaMengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
Mengajar filsafat olahraga online studi kasus di italia
 
Permasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab VPermasalahan Pendidikan Bab V
Permasalahan Pendidikan Bab V
 
Makalah landasan
Makalah landasanMakalah landasan
Makalah landasan
 
Guru mencabul emosi murid
Guru mencabul  emosi muridGuru mencabul  emosi murid
Guru mencabul emosi murid
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesia
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
 
Cabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talianCabaran pelajar belajar atas talian
Cabaran pelajar belajar atas talian
 
Interaksi 8
Interaksi 8 Interaksi 8
Interaksi 8
 

Semelhante a Pembentukan community college

Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdfMakalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
lia_ashura
 
Uts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanUts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikan
Feralia Eka Putri
 

Semelhante a Pembentukan community college (20)

Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
 
Modul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhModul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauh
 
Wiki
WikiWiki
Wiki
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhModul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauhModul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
 
Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)Modul pemebelajaran (7)
Modul pemebelajaran (7)
 
Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran Modul pemebelajaran
Modul pemebelajaran
 
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdfMakalah pembelajaran jarak jauh pdf
Makalah pembelajaran jarak jauh pdf
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
Modul pembelajaran Jarak Jauh Kelompok 9
 
Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh Modul pembelajaran jarak jauh
Modul pembelajaran jarak jauh
 
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docxKKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
KKNI dan Kurikulum Merdeka Belajar.docx
 
Social evidence based practice
Social evidence based practiceSocial evidence based practice
Social evidence based practice
 
modul Pembelajaran jarak jauh
 modul Pembelajaran jarak jauh modul Pembelajaran jarak jauh
modul Pembelajaran jarak jauh
 
Uts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikanUts landasan problematika pendidikan
Uts landasan problematika pendidikan
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
 
Optimalisasi Fungsi Manajemen Pembimbing Akademik Bagi Sukses Studi Mahasiswa...
Optimalisasi Fungsi Manajemen Pembimbing Akademik Bagi Sukses Studi Mahasiswa...Optimalisasi Fungsi Manajemen Pembimbing Akademik Bagi Sukses Studi Mahasiswa...
Optimalisasi Fungsi Manajemen Pembimbing Akademik Bagi Sukses Studi Mahasiswa...
 
Review jurnal 1
Review jurnal 1Review jurnal 1
Review jurnal 1
 
Januari 2013bm hbml2203
Januari 2013bm hbml2203Januari 2013bm hbml2203
Januari 2013bm hbml2203
 
Abang herdy
Abang herdyAbang herdy
Abang herdy
 

Mais de Soetam Rizky

Disaster Recovery Planning - Anthology 2009
Disaster Recovery Planning - Anthology 2009   Disaster Recovery Planning - Anthology 2009
Disaster Recovery Planning - Anthology 2009
Soetam Rizky
 
Swa desember 2011 - business intelligence
Swa   desember 2011 - business intelligenceSwa   desember 2011 - business intelligence
Swa desember 2011 - business intelligence
Soetam Rizky
 
Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005
Soetam Rizky
 
Investigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technologyInvestigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technology
Soetam Rizky
 
Investigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technologyInvestigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technology
Soetam Rizky
 
Off campus students experiences - Review Jurnal
Off campus students experiences - Review JurnalOff campus students experiences - Review Jurnal
Off campus students experiences - Review Jurnal
Soetam Rizky
 
Utilizing wiki system - Review jurnal
Utilizing wiki system - Review jurnalUtilizing wiki system - Review jurnal
Utilizing wiki system - Review jurnal
Soetam Rizky
 
Web enhanced learning - Journal Review
Web enhanced learning - Journal ReviewWeb enhanced learning - Journal Review
Web enhanced learning - Journal Review
Soetam Rizky
 
Mengapa saya memilih TEP
Mengapa saya memilih TEPMengapa saya memilih TEP
Mengapa saya memilih TEP
Soetam Rizky
 
Implikasi chaotic behavior pada model crowdsourcing
Implikasi chaotic behavior pada model crowdsourcingImplikasi chaotic behavior pada model crowdsourcing
Implikasi chaotic behavior pada model crowdsourcing
Soetam Rizky
 
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggiTinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Soetam Rizky
 

Mais de Soetam Rizky (20)

Disaster Recovery Planning - Anthology 2009
Disaster Recovery Planning - Anthology 2009   Disaster Recovery Planning - Anthology 2009
Disaster Recovery Planning - Anthology 2009
 
Swa desember 2011 - business intelligence
Swa   desember 2011 - business intelligenceSwa   desember 2011 - business intelligence
Swa desember 2011 - business intelligence
 
Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005Pp no 19 tahun 2005
Pp no 19 tahun 2005
 
Digital Ecosystem
Digital EcosystemDigital Ecosystem
Digital Ecosystem
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Tesco 15
Tesco 15 Tesco 15
Tesco 15
 
Siemens 15
Siemens 15 Siemens 15
Siemens 15
 
Nda 14
Nda 14 Nda 14
Nda 14
 
Enterprise
Enterprise Enterprise
Enterprise
 
Quasi experiment
Quasi experimentQuasi experiment
Quasi experiment
 
Kuasi eksperimen
Kuasi eksperimenKuasi eksperimen
Kuasi eksperimen
 
Investigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technologyInvestigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technology
 
Investigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technologyInvestigating pedagogical value of wiki technology
Investigating pedagogical value of wiki technology
 
Off campus students experiences - Review Jurnal
Off campus students experiences - Review JurnalOff campus students experiences - Review Jurnal
Off campus students experiences - Review Jurnal
 
Utilizing wiki system - Review jurnal
Utilizing wiki system - Review jurnalUtilizing wiki system - Review jurnal
Utilizing wiki system - Review jurnal
 
Web enhanced learning - Journal Review
Web enhanced learning - Journal ReviewWeb enhanced learning - Journal Review
Web enhanced learning - Journal Review
 
Mengapa saya memilih TEP
Mengapa saya memilih TEPMengapa saya memilih TEP
Mengapa saya memilih TEP
 
Mencari paradigma baru pemecahan masalah belajar dari keteraturan menuju kes...
Mencari  paradigma baru pemecahan masalah belajar dari keteraturan menuju kes...Mencari  paradigma baru pemecahan masalah belajar dari keteraturan menuju kes...
Mencari paradigma baru pemecahan masalah belajar dari keteraturan menuju kes...
 
Implikasi chaotic behavior pada model crowdsourcing
Implikasi chaotic behavior pada model crowdsourcingImplikasi chaotic behavior pada model crowdsourcing
Implikasi chaotic behavior pada model crowdsourcing
 
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggiTinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
 

Último

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Pembentukan community college

  • 1. qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio UTOPIA? Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjutan pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas Soetam Rizky Wicaksono NIM : 110121609138 dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg S3 – TEP – PPS UM hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjk lzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
  • 2. Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA? I. Pendahuluan Lingkungan pembelajaran orang dewasa sangatlah berbeda dengan lingkungan pembelajaran di masa kanak-kanak. Pembelajaran orang dewasa yang memang lebih sesuai diterapkan untuk lingkungan pembelajaran yang berorientasi demokratis, diharapkan lebih membawa “orang dewasa” menapak ke tahapan yang lebih humanis (Merriam, 2001:6). Karenanya di era teknologi informasi yang semakin bersifat global, model pembelajaran yang berasaskan komunitas atau learning community jauh lebih bisa diterima bagi pembelajaran orang dewasa yang umumnya diasosiasikan dengan level perguruan tinggi. Bahkan di level perguruan tinggi dinyatakan bahwa pembelajaran berbasis komunitas menjadi sebuah misi terbaik dari reputasi dan fakta yang bisa didapat dari sebuah perguruan tinggi (Stafford, 2006:1). Namun demikian, pembelajaran berbasis komunitas masih menjadi sesuatu yang sangat asing di Indonesia. Fenomena pembelajaran berbasis komunitas masih dianggap sebagai sesuatu yang dapat merontokkan paradigma sekolah formal. Bahkan di Indonesia saat ini, Universitas Terbuka yang dianggap sebagai pelopor pembelajaran perguruan tinggi yang menerapkan model self directed learning masih merasa bahwa pelaksanaannya terkendala, khususnya di sektor infrastruktur yang tidak merata di seluruh kawasan Indonesia (Belawati & Zuhairi, :6). Dengan tinjauan tersebut, maka makalah ini didalamya membahas ide konseptual mengenai pembelajaran berbasis komunitas khususnya bagi pembelajar dewasa di level perguruan tinggi dengan model pembelajaran self directed learning. Tentu saja penerapan dari ide konseptual ini diharapkan tidak hanya akan menjadi sebuah utopia, namun diharapkan dapat menjadi sebuah mimpi baru yang nantinya benar-benar dapat terwujud di kemudian hari. II. Kajian Pustaka Pembelajaran orang dewasa atau lazim disebut sebagai andragogy disebut sebagai ilmu dan seni yang dapat membantu orang dewasa untuk belajar (Merriam, 2001:5). Berbeda dengan pebelajar anak- anak, maka pebelajar dewasa lebih disarankan untuk tidak berada di lingkungan pembelajaran yang kaku, penuh peraturan dan berada dalam institusi yang konvensional (Knowles, Holton & Swanson, 2005:38). Karenanya para pebelajar dewasa diharapkan lebih nyaman berada di sebuah lingkungan pembelajaran yang bersifat komunitas serta saling mendukung satu sama lain di dalam lingkungan tersebut. Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011 Hal. 1
  • 3. Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA? Salah satu ciri pebelajar dewasa adalah adanya sifat self directed learning yang secara umum mencirikan beberapa hal penting yakni (Tenant, 2006:8): 1. Kemampuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu 2. Kemampuan untuk mengajukan pertanyaan 3. Kemampuan untuk mengorganisasi data untuk menjadikan jawaban yang benar 4. Kemampuan untuk dapat melakukan generalisasi dan mengkomunikasikan jawaban dari pertanyaan yang muncul. Tetapi seseorang tidak akan menjadi seorang yang dianggap dewasa secara instan, terlebih jika ditinjau dari sisi model pembelajaran yang memungkinkan seseorang dianggap sebagai pebelajar dewasa dengan adanya perkembangan dan proses yang terjadi tidak hanya dalam waktu singkat (Knowles, Holton & Swanson, 2005:220). Pebelajar dewasa atau adult learner diharapkan dapat memiliki kemampuan utama agar dapat terlibat di dalam lingkup pembelajaran dewasa yakni rasa ingin tahu. Salah satu hal yang diharapkan dapat mengikat pebelajar dewasa untuk mendapatkan rasa ingin tahu adalah dengan terlibat ke dalam sebuah proses pembelajaran secara kolaboratif (Knowles, Holton & Swanson, 2005:183). Lingkup pembelajaran kolaboratif yang diasumsikan paling sesuai di dalam lingkungan pebelajar dewasa adalah dengan memasuki lingkungan pembelajaran berbasis komunitas di level perguruan tinggi atau lazim disebut sebagai community college. Perguruan tinggi berbasis komunitas atau community college ini dianggap sebagai sebuah solusi yang dapat secara cepat memberikan pembelajaran bagi pebelajar dewasa dengan sebuah sistem yang demokratis serta berbiaya rendah (Stafford, 2006:3). Pengadaan community college saat ini bahkan secara formal telah diakui keberadaannya dan dianggap sebagai sebuah kompensasi dari keberadaan sekolah formal yang seringkali menisbikan keberadaan pendidikan yang tidak setara berdasarkan ras, etnis dan jenis kelamin (Stafford, 2006:4). Keberadaan sekolah formal juga dianggap tidak menerapkan keadilan di beberapa negara yang didalamnya memberikan sedikit kesempatan bagi penduduknya untuk bersekolah (Ilich, 1970:5). Karenanya diharapkan terjadi sebuah hukum yang dapat menjamin tidak adanya diskriminasi di dalam mendapatkan sumber belajar (Ilich, 1970:4). Dengan adanya community college yang bersifat terbuka, baik dari sisi perekrutan yang tidak lagi mengharuskan seseorang memiliki level tertentu di dalam hasil akhir nilai untuk masuk ke dalam lingkungan tersebut, maka kesempatan belajar akan lebih terbuka bagi siapa saja yang menginginkan Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011 Hal. 2
  • 4. Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA? sebuah proses pembelajaran yang tetap layak untuk diakui secara formal (Stafford, 2006). Ini berarti bahwa pembentukan sebuah lingkungan pembelajaran yang mengutamakan kesetaraan dapat lebih menjamin pemerataan pendidikan dibandingkan pembentukan sekolah formal (Ilich, 1970). III. Pembahasan Pembentukan community college yang lebih ditujukan kepada pebelajar dewasa saat ini secara formal telah diakui keberadaannya di Amerika Serikat. Community college yang memiliki biaya lebih murah dikarenakan para pengajarnya juga berasal dari komunitas, begitu pula bahan ajarnya, hingga saat ini masih belum terwujud di Indonesia. Keberadaan Universitas Terbuka yang secara formal dibentuk oleh pemerintah, tidaklah sama dengan keberadaan community college. Hal ini disebabkan bahwa prinsip dari pelaksanaan Universitas Terbuka adalah distance learning yang dikelola secara resmi dengan kurikulum serta bahan ajar yang telah baku layaknya yang ada di sebuah perguruan tinggi biasa. Sedangkan keberadaan community college lebih mengarah kepada sumbangsih dari komunitas yang secara terbuka menjadi sumber bahan ajar bagi satu sama lain tetapi tetap terkontrol dan dikelola secara profesional. Salah satu ciri lain dari community college adalah pengakuan secara formal dari pemerintah bagi para pebelajar yang telah berhasil menyelesaikan masa studinya di dalam perguruan tinggi tersebut (Stafford, 2006). Sehingga masih terdapat ijazah yang dapat dipergunakan untuk memperoleh pekerjaan secara formal. Hal tersebut tentu saja dapat menjadi sebuah mimpi besar yang sepertinya masih akan jauh dari kenyataan di Indonesia. Ciri lain dari community college yang utama adalah penyesuaian dengan gaya belajar dari pebelajar dewasa yang lebih dilandasi oleh rasa keingintahuan dan motivasi belajar yang mengakumulasikan pengalaman serta kebutuhan dibandingkan dengan keterpaksaan dalam mempelajari sesuatu (Merriam, 2001:5). Hal tersebut seringkali dianggap bertentangan dengan paradigma yang ada di pendidikan Indonesia di berbagai level yang lebih mengutamakan pendidikan dengan model behavioristik dibandingkan model konstruktifistik. Ini juga berarti bahwa pembentukan community college sepertinya hanya menjadi sebuah utopia di masa kini untuk Indonesia. Namun dari sekian banyak pesimisme yang tersirat, pembentukan community college sesungguhnya dapat dirintis secara perlahan hingga nantinya mendapatkan pengakuan secara formal. Seperti halnya yang terjadi di Amerika Serikat, pembentukan community college harus didukung dengan adanya sebuah komunitas yang memiliki komitmen kuat akan pemerataan pendidikan serta niatan yang Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011 Hal. 3
  • 5. Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA? tulus bahwa saat kita berbagi pengetahuan, maka kita akan semakin menambah pengetahuan yang kita miliki. Hingga saat ini pembentukan community college telah dirintis oleh beberapa komunitas dengan mendirikan sistem pembelajaran secara online, seperti ilmukomputer.com. Sayangnya, rintisan tersebut masih bersifat mentah dari sisi rancangan pembelajaran sehingga tampaknya akan sangat sulit untuk mendapatkan pengakuan secara formal. Di rintisan lainnya, telah dilakukan oleh beberapa vendor besar kelas dunia seperti Microsoft yang mendirikan Microsoft Virtual Academy. Dengan rancangan pembelajaran yang lebih terarah dan teruji secara internasional, hasil yang diperoleh sesungguhnya sangat komprehensif, namun masih juga belum mendapatkan pengakuan secara formal di Indonesia. IV. Kesimpulan Dari paparan yang telah diuraikan tersebut, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. Pembentukan sebuah community college lebih sesuai diterapkan untuk level pebelajar dewasa yang lebih menekankan rasa keingintahuan mendalam dan keinginan untuk belajar sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau penekanan sifat self directed learning. 2. Pembentukan community college membutuhkan teknologi pembelajaran yang komprehensif agar hasil pembelajarannya dapat lebih terarah meski proses pembelajaran yang ada didalamnya menekankan terhadap kebebasan belajar. 3. Pengakuan secara formal terhadap community college di Indonesia memang masih belum terjadi, namun jika pada saatnya nanti sebuah komunitas berhasil menerapkan sistem ini secara “baik dan benar”, bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk mewujudkan mimpi adanya community college di Indonesia. 4. Rintisan pembentukan community college di Indonesia dapat diwujudkan melalui pembentukan komunitas belajar secara online, dengan melibatkan pebelajar ataupun pembelajar dewasa yang dapat secara tulus menyumbangkan bahan ajar sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal di dalam komunitas tersebut tanpa memandang perbedaan ras, etnis, agama ataupun diskriminasi lainnya. V. Daftar Pustaka Belawati, Tian & Amin Zuhairi, 2007,The Practice of a Quality Assurance System in Open and Distance Learning: A case study at Universitas Terbuka Indonesia (The Indonesia Open University), International Review of Research in Open and Distance Learning, Volume 8 (1), 2007 Ilich, Ivan, 1970, Deschooling Society, CIDOC Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011 Hal. 4
  • 6. Soetam Rizky – 110121609138 – S3 TEP - PEMBENTUKAN COMMUNITY COLLEGE DI INDONESIA: SEBUAH UTOPIA? Knowles, Malcolm, Elwood F. Holton III & Richard A. Swanson, 2005, The Adult Learner sixth edition, Elsevier Merriam, Sharan B, 2001, Andragogy and Self Directed Learning dalam The New Update on Adult Learning Theory (ed. Sharan B. Merriam), Jossey-Bass Stafford, Susan H, 2006, Community College : Is It Right for You?, Wiley Publishing Tenant, Mark, 2006, Pshycology and Adult Learning third edition, Routledge Publishing Tugas Psikologi Pendidikan Lanjutan – 08-11-2011 Hal. 5