SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
Baixar para ler offline
11 Januari 2024
Ani Adiwinata
Fatwa N. Susanti, Amirah Yumn, Penza Lindiani,
Sonya Dyah Kusumadewi dan Herry Purnomo
Tantangan penerapan pendekatan yuridiksi
dari tinjauan rantai nilai industri sawit di Indonesia
Studi kasus: Pelalawan (Riau) dan Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur)
CIFOR-ICRAF Indonesia
Outline:
1. Prospek industri sawit Indonesia: peluang dan tantangan
2. Kajian rantai nilai industri sawit dalam mendukung pelaksanaan
pendekatan yurisdiksi yang efektif di tingkat kabupaten
3. Dinamika keterlacakan rantai nilai industri sawit di Pelalawan dan
Kutai Kertanegara
4. Pesan utama dalam mendorong industri sawit berkelanjutan
berbasis rantai nilai yang bertanggung jawab
1. Prospek industri sawit Indonesia: peluang dan tantangan
 Pertumbuhan industri sawit didorong oleh permintaan internasional terhadap
produk minyak sawit: 58% dari total produksi yang diekspor
 Negara tujuan ekspor terbesar: China, India, dan Pakistan
 Pesatnya ekspansi perkebunan sawit dan produksi minyak sawit:
menimbulkan kekhawatiran mengenai deforestasi, hilangnya keanekaragaman
hayati, dan konflik sosial
 Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi pilar dalam perdagangan sawit
yang berkelanjutan: manfaat ekonomi, integritas etika dan lingkungan
 Kendala dalam memastikan transparansi perdagangan sawit yang berkelanjutan:
terbatasnya data keterlacakan sepanjang rantai nilai dalam industri kelapa sawit
2. Kajian rantai nilai industri sawit dalam mendukung pelaksanaan
pendekatan yurisdiksi yang efektif di tingkat kabupaten
(1) Pemahaman terhadap struktur dan dinamika rantai nilai industri sawit menjadi kunci
untuk:
 memahami keterlibatan aktor dalam produksi, pengolahan, dan distribusi seluruh
produk yang dihasilkan
 penyusunan rekomendasi kebijakan dan regulasi dalam upaya mendorong
keberlanjutan berbasis rantai nilai yang bertanggung jawab
(2) Kajian mengadopsi data TRASE (Transparency for Sustainable Economies), dimana
TRASE bertujuan untuk memberikan transparansi dan akses terhadap informasi terkait
rantai pasok minyak sawit
(3) Data kajian: 1.209 kasus - Data TRASE (2020) dilengkapi data dan informasi dari:
 100 dokumen keterlacakan (traceability report)
 109 dokumen sertifikasi
(4) Kajian keterlacakan ditelusuri mundur di sepanjang rantai nilai dimulai dari identifikasi
eksportir dan grup eksportir di tingkat nasional, sampai ke pengelolaan di tingkat kebun
Fokus kajian di empat kabupaten terpilih
Total luas area: 1,3 juta ha
Tutupan hutan tersisa: 0,3 Juta ha
Skor resiko deforestasi: 0,41
Area kelapa sawit: 25%
Area gambut: 21%
Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 137%
Laju deforestasi (2014-2018): 0,9%
Pelalawan
Total luas area: 2,2 juta ha
Tutupan hutan tersisa: 0,9 Juta ha
Skor resiko deforestasi: 0,25
Area kelapa sawit: 8%
Area gambut: 3%
Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 27%
Laju deforestasi (2014-2018): 1,3%
Sintang
Total luas area: 0,9 juta ha
Tutupan hutan tersisa: 0,3 Juta ha
Skor resiko deforestasi: 0,67
Area kelapa sawit: 5%
Area gambut: 68%
Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 27%
Laju deforestasi (2014-2018): 0,3%
Pulang Pisau
Kutai Kartanegara
Total luas area: 2,5 juta ha
Tutupan hutan tersisa: 0,6 Juta ha
Skor resiko deforestasi: 0,24
Area kelapa sawit: 8%
Area gambut: 4%
Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 184%
Laju deforestasi (2014-2018): 0,4%
3. Dinamika keterlacakan rantai nilai industri
sawit di Pelalawan dan Kutai Kertanegara
3a1. Rantai nilai dan jumlah kasus keterlacakan – Pelalawan
3a2. Rantai nilai dan jumlah kasus keterlacakan - Kutai Kertanegara
Pembelajaran penting mendukung pendekatan yurisdiksi yang efektif:
Terbatasnya data tingkat keterlacakan sepanjang rantai nilai merupakan
tantangan terbesar yang perlu diatasi dengan mengadopsi pendekatan
sistematis dalam penyusunan data baseline terintegrasi di tingkat kabupaten,
berbasis kolaborasi lintas sektor dan pelibatan semua pemangku kepentingan
mulai dari desa, kabupaten dan nasional.
3b. Rerata tingkat keterlacakan berdasarkan tahapan di rantai nilai
Pelalawan Kutai Kertanegara
Pembelajaran penting mendukung pendekatan yurisdiksi yang efektif:
Data baseline terintegrasi bisa dikembangkan di tingkat kabupaten:
dikumpulkan dari dokumen sertifikasi dan dokumen keterlacakan
perusahaan dan eksportir yang beroperasi di wilayah tersebut
Koordinasi oleh kementerian terkait dengan pemerintah-pemerintah
kabupaten penghasil sawit utama sangat diperlukan
3c. Keterlacakan berdasarkan skema sertifikasi & pengelolaan kebun
Pelalawan
 Keterlacakan bervariasi tergantung model pengelolaan kebun dan skema sertifikasi yang
diterapkan
 Proporsi kebun sawit yang belum disertifikasi cukup tinggi, khususnya yang dikontrakan ke
pihak ketiga dan kebun sawit plasma
Kutai Kertanegara
3d. Tingkat keterlacakan berdasarkan model pengelolaan kebun
Pelalawan Kutai Kertanegara
 Tingkat keterlacakan sangat dipengaruhi oleh model pengelolaan, khususnya yang dikelola
oleh perusahaan dan yang dikelola masyarakat secara mandiri
 Untuk kebun sawit yang dikelola eksportir sendiri, tingkat keterlacakan kurang dari 25%
 Untuk kebun sawit plasma hanya sedikit kasus yang bisa dikaji keterlacakannya
Rantai nilai dan skema sertifikasi Jumlah kasus %
a. ISPO 42 16%
b. RSPO 217 84%
TOTAL 259 100%
a. ISPO 58 21%
b. RSPO 3 1%
c. RSPO-MB, ISCC-MB 28 10%
d. RSPO-MB, ISPO, ISCC 186 68%
TOTAL 275 100%
a. RSPO 35 25%
b. RSPO, ISCC 90 63%
c. RSPO-MB 2 1%
d. RSPO-MB, RSPO-SG 16 11%
TOTAL 143 100%
1. Kebun sawit
2. Pabrik sawit
3. Kilang minyak
Skema
sertifikasi
di setiap
tahapan
di rantai
nilai
Rantai nilai dan skema sertifikasi Jumlah kasus %
a. ISPO 22 13%
b. RSPO 110 65%
c. RSPO – IP 6 4%
d. RSPO - MB 30 18%
TOTAL 168 100%
a. ISCC-MB 11 3%
b. ISPO 83 24%
c. RSPO 1 0,28%
d. RSPO, ISCC, ISPO 31 9%
e. RSPO, ISPO 112 32%
f. RSPO-IP, ISCC-MB 28 8%
g. RSPO-MB, ISCC-MB 59 17%
h. RSPO-MB, ISPO 28 8%
TOTAL 353 100%
a. RSPO 2 2%
b. RSPO-ISCC 75 84%
c. RSPO-MB 2 2%
d. RSPO-MB, ISCC 3 3%
e. RSPO-MB, RSPO-SG 8 9%
TOTAL 90 100%
1. Kebun sawit
2. Pabrik sawit
3. Kilang minyak
Keterangan:
1.  ISPO: Indonesian Sustainable Palm Oil
2.  RSPO: Roundtable on Sustainable Palm Oil
3.  ISCC: International Sustainability and Carbon Certification
4.   Sistem rantai nilai minyak sawit:
a. Identity Preserved (IP)
b. Segregated (SG)
c. Mass Balance (MB)
Pelalawan (Riau) Kutai Kertanegara (Kalimantan Timur)
Pembelajaran penting:
Upaya harmonisasi berbagai instrumen uji tuntas (due diligence)
industri sawit di tingkat nasional dan global,
untuk menyamakan persepsi, harapan, dan menekan biaya sertifikasi
Koordinasi oleh kementerian terkait:
lembaga-lembaga sertifikasi dan perwakilan negara tujuan ekspor
untuk produk sawit Indonesia
Pesan utama dalam mendorong industri sawit berkelanjutan berbasis rantai
nilai yang bertanggung jawab
1. Pemahaman terhadap rantai nilai industri sawit menjadi kunci dalam memfasilitasi
tata kelola di sepanjang rantai nilai yang bertanggung jawab
2. Melalui kemitraan dengan perusahaan eksportir: pembiayaan program sertifikasi untuk
kebun sawit rakyat & didukung skema subsidi dari pemerintah kabupaten
3. Penerapan mekanisme pelaporan di tingkat kabupaten terkait sertifikasi yang telah
dilaksanakan: bagian penting dari mekanisme pengawasan keterlacakan yang efektif
4. Sangat penting adanya Nota Kesepahaman (MoU) antar beberapa wilayah yurisdiksi di
luar wilayah administrasi satu kabupaten: pendekatan yurisdiksi bisa lebih terpadu
5. Pemantauan terus-menerus secara transparan sangat penting untuk dilakukan,
didukung penegakan hukum dan keterlibatan pemangku kepentingan dari tingkat
kabupaten sampai nasional
6. Perlu dikaji secara mendalam: efektivitasnya berbagai skema sertifikasi dalam
meningkatkan daya saing produk sawit Indonesia di tingkat global
Terima kasih

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Tantangan penerapan pendekatan yuridiksi dari tinjauan rantai nilai industri sawit di Indonesia

KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...BsiboroPapuaBarat51
 
1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx
1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx
1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptxssuser2b36ba
 
SNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 maduSNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 maduKataCitato
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Togar Simatupang
 
Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitAsif Yahya
 
WPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdf
WPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdfWPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdf
WPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdfPancaNababan1
 
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxanalisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxnuruliadimitha1
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingIra Kristina Lumban Tobing
 
Laporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdfLaporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdfLegendTren
 
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-danAndrew Hidayat
 
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleUniversal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleErly Silalahi
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitDewi Wahyuningtyas
 
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA Ayda.N Mazlan
 
UTS Manajemen Kualitas dan Standar Mutu
UTS Manajemen Kualitas dan Standar MutuUTS Manajemen Kualitas dan Standar Mutu
UTS Manajemen Kualitas dan Standar MutuCandy Chua
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptxPujoyuwonoMartosuyon
 
Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014agus_ibnu_hasan
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselDeki Zulkarnain
 

Semelhante a Tantangan penerapan pendekatan yuridiksi dari tinjauan rantai nilai industri sawit di Indonesia (20)

KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
KEPMENAKER 113 TAHUN 2022 TENTANG SKKNI KATEGORI PERTAMBANGAN DAN GAS BUMI BI...
 
Ppt tabel perbandingan
Ppt tabel perbandinganPpt tabel perbandingan
Ppt tabel perbandingan
 
1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx
1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx
1-kebijakan-cpib-palangkaraya-1 (1).pptx
 
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesia
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesiaYonariza dampak mea thd pertanian indonesia
Yonariza dampak mea thd pertanian indonesia
 
SNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 maduSNI 8664 2018 madu
SNI 8664 2018 madu
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
 
Kod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawitKod amali minyak kelapa sawit
Kod amali minyak kelapa sawit
 
WPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdf
WPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdfWPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdf
WPLACE-17-W1.1.-Kajian-Potensi-CPO-n-PKO-DS.pdf
 
Nak solo 2402014
Nak solo 2402014Nak solo 2402014
Nak solo 2402014
 
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxanalisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
 
Demographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobingDemographical environment~ira kristina l. tobing
Demographical environment~ira kristina l. tobing
 
Laporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdfLaporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdf
 
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan Andrew hidayat   171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
Andrew hidayat 171217-id-penentuan-critical-control-point-ccp-dan
 
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleUniversal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
 
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawitPenerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
Penerapan konsep ekologi industri pada kawasan industri kelapa sawit
 
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
SOP CENDAWAN VOLVARIELLA
 
UTS Manajemen Kualitas dan Standar Mutu
UTS Manajemen Kualitas dan Standar MutuUTS Manajemen Kualitas dan Standar Mutu
UTS Manajemen Kualitas dan Standar Mutu
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
 

Mais de CIFOR-ICRAF

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...CIFOR-ICRAF
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesCIFOR-ICRAF
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...CIFOR-ICRAF
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...CIFOR-ICRAF
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...CIFOR-ICRAF
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+CIFOR-ICRAF
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCIFOR-ICRAF
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...CIFOR-ICRAF
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...CIFOR-ICRAF
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...CIFOR-ICRAF
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoCIFOR-ICRAF
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders CIFOR-ICRAF
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCIFOR-ICRAF
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market CIFOR-ICRAF
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeCIFOR-ICRAF
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationCIFOR-ICRAF
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCIFOR-ICRAF
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto CIFOR-ICRAF
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...CIFOR-ICRAF
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...CIFOR-ICRAF
 

Mais de CIFOR-ICRAF (20)

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key Priorities
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
 

Tantangan penerapan pendekatan yuridiksi dari tinjauan rantai nilai industri sawit di Indonesia

  • 1.
  • 2. 11 Januari 2024 Ani Adiwinata Fatwa N. Susanti, Amirah Yumn, Penza Lindiani, Sonya Dyah Kusumadewi dan Herry Purnomo Tantangan penerapan pendekatan yuridiksi dari tinjauan rantai nilai industri sawit di Indonesia Studi kasus: Pelalawan (Riau) dan Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) CIFOR-ICRAF Indonesia
  • 3. Outline: 1. Prospek industri sawit Indonesia: peluang dan tantangan 2. Kajian rantai nilai industri sawit dalam mendukung pelaksanaan pendekatan yurisdiksi yang efektif di tingkat kabupaten 3. Dinamika keterlacakan rantai nilai industri sawit di Pelalawan dan Kutai Kertanegara 4. Pesan utama dalam mendorong industri sawit berkelanjutan berbasis rantai nilai yang bertanggung jawab
  • 4. 1. Prospek industri sawit Indonesia: peluang dan tantangan  Pertumbuhan industri sawit didorong oleh permintaan internasional terhadap produk minyak sawit: 58% dari total produksi yang diekspor  Negara tujuan ekspor terbesar: China, India, dan Pakistan  Pesatnya ekspansi perkebunan sawit dan produksi minyak sawit: menimbulkan kekhawatiran mengenai deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan konflik sosial  Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi pilar dalam perdagangan sawit yang berkelanjutan: manfaat ekonomi, integritas etika dan lingkungan  Kendala dalam memastikan transparansi perdagangan sawit yang berkelanjutan: terbatasnya data keterlacakan sepanjang rantai nilai dalam industri kelapa sawit
  • 5. 2. Kajian rantai nilai industri sawit dalam mendukung pelaksanaan pendekatan yurisdiksi yang efektif di tingkat kabupaten (1) Pemahaman terhadap struktur dan dinamika rantai nilai industri sawit menjadi kunci untuk:  memahami keterlibatan aktor dalam produksi, pengolahan, dan distribusi seluruh produk yang dihasilkan  penyusunan rekomendasi kebijakan dan regulasi dalam upaya mendorong keberlanjutan berbasis rantai nilai yang bertanggung jawab (2) Kajian mengadopsi data TRASE (Transparency for Sustainable Economies), dimana TRASE bertujuan untuk memberikan transparansi dan akses terhadap informasi terkait rantai pasok minyak sawit (3) Data kajian: 1.209 kasus - Data TRASE (2020) dilengkapi data dan informasi dari:  100 dokumen keterlacakan (traceability report)  109 dokumen sertifikasi (4) Kajian keterlacakan ditelusuri mundur di sepanjang rantai nilai dimulai dari identifikasi eksportir dan grup eksportir di tingkat nasional, sampai ke pengelolaan di tingkat kebun
  • 6. Fokus kajian di empat kabupaten terpilih Total luas area: 1,3 juta ha Tutupan hutan tersisa: 0,3 Juta ha Skor resiko deforestasi: 0,41 Area kelapa sawit: 25% Area gambut: 21% Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 137% Laju deforestasi (2014-2018): 0,9% Pelalawan Total luas area: 2,2 juta ha Tutupan hutan tersisa: 0,9 Juta ha Skor resiko deforestasi: 0,25 Area kelapa sawit: 8% Area gambut: 3% Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 27% Laju deforestasi (2014-2018): 1,3% Sintang Total luas area: 0,9 juta ha Tutupan hutan tersisa: 0,3 Juta ha Skor resiko deforestasi: 0,67 Area kelapa sawit: 5% Area gambut: 68% Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 27% Laju deforestasi (2014-2018): 0,3% Pulang Pisau Kutai Kartanegara Total luas area: 2,5 juta ha Tutupan hutan tersisa: 0,6 Juta ha Skor resiko deforestasi: 0,24 Area kelapa sawit: 8% Area gambut: 4% Laju ekspansi kelapa sawit (2014-2018): 184% Laju deforestasi (2014-2018): 0,4%
  • 7.
  • 8. 3. Dinamika keterlacakan rantai nilai industri sawit di Pelalawan dan Kutai Kertanegara
  • 9. 3a1. Rantai nilai dan jumlah kasus keterlacakan – Pelalawan
  • 10. 3a2. Rantai nilai dan jumlah kasus keterlacakan - Kutai Kertanegara
  • 11. Pembelajaran penting mendukung pendekatan yurisdiksi yang efektif: Terbatasnya data tingkat keterlacakan sepanjang rantai nilai merupakan tantangan terbesar yang perlu diatasi dengan mengadopsi pendekatan sistematis dalam penyusunan data baseline terintegrasi di tingkat kabupaten, berbasis kolaborasi lintas sektor dan pelibatan semua pemangku kepentingan mulai dari desa, kabupaten dan nasional.
  • 12. 3b. Rerata tingkat keterlacakan berdasarkan tahapan di rantai nilai Pelalawan Kutai Kertanegara
  • 13. Pembelajaran penting mendukung pendekatan yurisdiksi yang efektif: Data baseline terintegrasi bisa dikembangkan di tingkat kabupaten: dikumpulkan dari dokumen sertifikasi dan dokumen keterlacakan perusahaan dan eksportir yang beroperasi di wilayah tersebut Koordinasi oleh kementerian terkait dengan pemerintah-pemerintah kabupaten penghasil sawit utama sangat diperlukan
  • 14. 3c. Keterlacakan berdasarkan skema sertifikasi & pengelolaan kebun Pelalawan  Keterlacakan bervariasi tergantung model pengelolaan kebun dan skema sertifikasi yang diterapkan  Proporsi kebun sawit yang belum disertifikasi cukup tinggi, khususnya yang dikontrakan ke pihak ketiga dan kebun sawit plasma Kutai Kertanegara
  • 15. 3d. Tingkat keterlacakan berdasarkan model pengelolaan kebun Pelalawan Kutai Kertanegara  Tingkat keterlacakan sangat dipengaruhi oleh model pengelolaan, khususnya yang dikelola oleh perusahaan dan yang dikelola masyarakat secara mandiri  Untuk kebun sawit yang dikelola eksportir sendiri, tingkat keterlacakan kurang dari 25%  Untuk kebun sawit plasma hanya sedikit kasus yang bisa dikaji keterlacakannya
  • 16. Rantai nilai dan skema sertifikasi Jumlah kasus % a. ISPO 42 16% b. RSPO 217 84% TOTAL 259 100% a. ISPO 58 21% b. RSPO 3 1% c. RSPO-MB, ISCC-MB 28 10% d. RSPO-MB, ISPO, ISCC 186 68% TOTAL 275 100% a. RSPO 35 25% b. RSPO, ISCC 90 63% c. RSPO-MB 2 1% d. RSPO-MB, RSPO-SG 16 11% TOTAL 143 100% 1. Kebun sawit 2. Pabrik sawit 3. Kilang minyak Skema sertifikasi di setiap tahapan di rantai nilai Rantai nilai dan skema sertifikasi Jumlah kasus % a. ISPO 22 13% b. RSPO 110 65% c. RSPO – IP 6 4% d. RSPO - MB 30 18% TOTAL 168 100% a. ISCC-MB 11 3% b. ISPO 83 24% c. RSPO 1 0,28% d. RSPO, ISCC, ISPO 31 9% e. RSPO, ISPO 112 32% f. RSPO-IP, ISCC-MB 28 8% g. RSPO-MB, ISCC-MB 59 17% h. RSPO-MB, ISPO 28 8% TOTAL 353 100% a. RSPO 2 2% b. RSPO-ISCC 75 84% c. RSPO-MB 2 2% d. RSPO-MB, ISCC 3 3% e. RSPO-MB, RSPO-SG 8 9% TOTAL 90 100% 1. Kebun sawit 2. Pabrik sawit 3. Kilang minyak Keterangan: 1.  ISPO: Indonesian Sustainable Palm Oil 2.  RSPO: Roundtable on Sustainable Palm Oil 3.  ISCC: International Sustainability and Carbon Certification 4.   Sistem rantai nilai minyak sawit: a. Identity Preserved (IP) b. Segregated (SG) c. Mass Balance (MB) Pelalawan (Riau) Kutai Kertanegara (Kalimantan Timur)
  • 17. Pembelajaran penting: Upaya harmonisasi berbagai instrumen uji tuntas (due diligence) industri sawit di tingkat nasional dan global, untuk menyamakan persepsi, harapan, dan menekan biaya sertifikasi Koordinasi oleh kementerian terkait: lembaga-lembaga sertifikasi dan perwakilan negara tujuan ekspor untuk produk sawit Indonesia
  • 18. Pesan utama dalam mendorong industri sawit berkelanjutan berbasis rantai nilai yang bertanggung jawab 1. Pemahaman terhadap rantai nilai industri sawit menjadi kunci dalam memfasilitasi tata kelola di sepanjang rantai nilai yang bertanggung jawab 2. Melalui kemitraan dengan perusahaan eksportir: pembiayaan program sertifikasi untuk kebun sawit rakyat & didukung skema subsidi dari pemerintah kabupaten 3. Penerapan mekanisme pelaporan di tingkat kabupaten terkait sertifikasi yang telah dilaksanakan: bagian penting dari mekanisme pengawasan keterlacakan yang efektif 4. Sangat penting adanya Nota Kesepahaman (MoU) antar beberapa wilayah yurisdiksi di luar wilayah administrasi satu kabupaten: pendekatan yurisdiksi bisa lebih terpadu 5. Pemantauan terus-menerus secara transparan sangat penting untuk dilakukan, didukung penegakan hukum dan keterlibatan pemangku kepentingan dari tingkat kabupaten sampai nasional 6. Perlu dikaji secara mendalam: efektivitasnya berbagai skema sertifikasi dalam meningkatkan daya saing produk sawit Indonesia di tingkat global