SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN
FINANSIAL
H.DARMA PRABUDI, ST, MT
STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL
JALAN TOL
• Dalam perencanaan jalan tol diperlukan pertimbangan ekonomi dan
finansial sebagai acuan dalam investasi agar jalan tol tersebut merupakan
perencanaan yang efisien. Oleh karena itu perlu dilaksanakan STUDI
KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL JALAN TOL .
• Dengan dilaksanakannya studi tersebut didapatkan berapa besar
penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu (time
value) dengan adanya jalan tol . Sehingga akan diketahui kelayakan jalan
tol dari segi analisis ekonomi dan finansial.
• Metodologi untuk menganalisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan
nilai waktu (time value) menggunakan metode Jasa Marga. Untuk
menganalisis aspek kelayakan ekonomi menggunakan parameter BCR dan
NPV sebagai acuan kelayakan. Sedangkan untuk menganalisis aspek
kelayakan finansial menggunakan parameter BCR, NPV, dan IRR sebagai
acuan kelayakan.
Dari analisis aspek finansial, terdapat dua kriteria berdasarkan volume
kendaraan yang melalui jalan tol.
• Kriteria pertama adalah volume dari hasil perhitungan trip
assignment metode Smock.
• Sedangkan kriteria kedua adalah volume dari data yang didapat dari
investor. Nilai keuntungan pembangunan jalan tol didapatkan dari
volume lalu lintas tersebut dikalikan dengan tarif tol tiap golongan
kendaraan
Beberapa parameter yang diperlukan antara lain:
1. Bagaimana kondisi lalu lintas jalan eksisting sebelum ada jalan tol ?
(tidak dibahas karena dibahas pada mata kuliah lain)
2. Berapa persentase perpindahan kendaraan dari jalan nasional dan
jalan provinsi menuju jalan tol ? (tidak dibahas karena dibahas pada
mata kuliah lain)
3. Berapakah penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan
nilai waktu (time value) akibat adanya jalan tol ?
4. Bagaimana kelayakan jalan tol apabila ditinjau dari segi analisis
ekonomi dan finansial?
Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) adalah biaya yang digunakan kendaraan untuk beroperasi dari satu
titik ke titik yang lain. Biaya operasional kendaraan yang digunakan dalam studi ini adalah dengan
menggunakan metode Jasa Marga. Dalam metode Jasa Marga komponen BOK dibagi menjadi 7 kategori
1. KONSUMSI BAHAN BAKAR
Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1 + (kk + kl + kr)]
Konsumsi BBM dasar dalam liter/1000km, sesuai golongan:
• Gol I = 0,0284V2 – 3,0644V + 141,68
• Gol IIa = 2.26533 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I
• Gol IIb = 2.90805 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I
Keterangan:
kk koreksi akibat kelandaian
kl koreksi akibat kondisi lalu lintas
kr koreksi akibat kerataan permukaan jalan (roughness).
2. KONSUMSI MINYAK PELUMAS
Konsumsi Pelumas = Konsumsi pelumas dasar * faktor koreksi
3. KONSUMSI BAN
• Golongan I → Y = 0,0008848V – 0,0045333
• Golongan IIa → Y = 0,0012356V – 0,0064667
• Golongan IIb → Y = 0,0015553V – 0,0059333
Dimana:
Y Pemakaian ban per 1000km
4. ASURANSI
• Golongan I → Y = 38 / (500V)
• Golongan IIa → Y = 60 / (2571,42857V)
• Golongan IIb → Y = 61 / (1714,28571V)
Dimana:
Y Asuransi per 1000 km
Y’ Y*nilai kendaraan (Rp/1000km)
5. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan terdiri dari dua komponen yang meliputi biaya suku cadang dang biaya jam
kerja mekanik.
ii. Pemeliharaan (jam kerja mekanik)
• Golongan I → Y = 0,00362V + 0,36267
• Golongan IIa → Y = 0,02311V + 1,97733
• Golongan IIb → Y = 0,01511V + 1,21200
Dimana:
Y jam montir per 1000km
Y’ Y*upah kerja per jam (Rp/1000km)
i. Pemeliharaan (suku cadang)
• Golongan I → Y = 0,0000064V + 0,0005567
• Golongan IIa → Y = 0,0000332V + 0,0020891
• Golongan IIb → Y = 0,0000191V + 0,0015400
Dimana:
Y Pemeliharaan suku cadang per 1000km
Y’ Y* harga kendaraan (Rp/1000km)
6. DEPRESIASI
• Golongan I → Y = 1/ (2,5V + 125)
• Golongan IIa → Y = 1/ (9,0V + 450)
• Golongan IIb → Y = 1/ (6,0V + 300)
Dimana:
Y depresiasi per 1000 km
Y’ Y*setengah nilai kendaraan (Rp./1000km)
7. BUNGA MODAL
Formula yang digunakan:
INT = AINT / AKM
INT = 0,22% * Harga kendaraan baru
(Rp/1000km)
• Dimana:
• AINT Rata-rata bunga modal tahunan dari
kendaraan yang diekspresikan sebagai fraksi
dari harga kendaraan baru = 0,01 * (AINV/2)
• AINV Bunga modal tahunan dari harga
kendaraan baru
• AKM Rata-rata jarak tempuh tahunan
(kilometer) kendaraan
Analisis Nilai Waktu (Time Value)
• Nilai waktu dihitung bedasarkan formula Jasa Marga dengan mempertimbangkan
studi-studi tentang nilai waktu yang pernah ada. Nilai waktu minimimum
bedasarkan tabel 2.19 dan nilai waktu dasar bedasarkan tabel 2.20
• Nilai Waktu = Max {(K * Nilai Waktu Dasar); Nilai Waktu Minimum}
Studi Kelayakan
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
Analisis Kelayakan ekonomi pada pengembangan suatu jaringan jalan
dipandang dari sisi pemerintah harus tetap memberikan sisi manfaat kepada
masyarakat. Dalam perencanaan alternatif transportasi yang baik perlu
dipertimbangkan apakah memberikan sumbangan atau dampak positif dalam
pembangunan ekonomi serta peranannya apakah cukup besar sehingga dana yang
dialokasikan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas. Merujuk pada studi
yang pernah ada sebelumnya oleh Prakoso (2011) analisis kelayakan ekonomi
dilihat dari beberapa parameter yang bisa menunjukkan suatu investasi dikatakan
layak atau tidak.
i. Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode ini pada prinsipnya membandingkan semua pemasukan yang diterima (dihitung
pada kondisi saat ini) dengan semua pengeluaran yang telah dilakukan (dihitung pada
kondisi saat ini). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐵/𝐶=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 (𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡)/ 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎)>1 ,
Dimana:
• Benefit : User cost existing – User cost kondisi baru, yang merupakan Saving /
penghematan User cost dari nilai waktu dan BOK
• Cost :Biaya pembangunan dan biaya pemeliharaan
Fungsi Logic nilai BCR yang mungkin:
• B/C > 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan,
proyek layak dilaksanakan.
• B/C = 1 Maka manfaat yang ditimbulkan sama dengan biaya yang diperlukan, proyek
tetap layak dilaksanakan.
• B/C < 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan,
proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
i. Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode ini pada prinsipnya membandingkan semua pemasukan yang diterima (dihitung
pada kondisi saat ini) dengan semua pengeluaran yang telah dilakukan (dihitung pada
kondisi saat ini). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐵/𝐶=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 (𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡)/ 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎)>1 ,
Dimana:
• Benefit : User cost existing – User cost kondisi baru, yang merupakan Saving /
penghematan User cost dari nilai waktu dan BOK
• Cost :Biaya pembangunan dan biaya pemeliharaan
Fungsi Logic nilai BCR yang mungkin:
• B/C > 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan,
proyek layak dilaksanakan.
• B/C = 1 Maka manfaat yang ditimbulkan sama dengan biaya yang diperlukan, proyek
tetap layak dilaksanakan.
• B/C < 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan,
proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
ii. Nett Present Value (NPV)
Metode Net Present Value (NPV) merupakan parameter kelayakan yang diperoleh dengan
perumusan dari selisih semua manfaat dengan semua biaya pengeluaran setelah dikonversi
dengan nilai uang yang sama. Hal yang paling penting dalam metoda ini adalah nilai
opportunity cost dari uang tergantung pada waktu, yang dapat juga diartikan besaran
moneter dari suatu cash-flow componen biaya dan manfaat dalam waktu tertentu tidak
dapat dianggap sama persepsinya. Pada metode ini yang digunakan adalah besaran netto
saat ini, atau Net Present Value. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV = Benefit – Cost
Fungsi Logic nilai NPV yang mungkin:
• NPV > 0 Maka proyek layak karena nilai manfaat lebih besar dari biaya pembangunan.
• NPV < 0 Maka proyek tidak layak dibangun karena
Studi Kelayakan
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
Analisis kelayakan finansial proyek dilakukan berdasarkan penglihatan dari sudut
pandang lembaga atau individu yang menanamkan modalnya dalam proyek atau
yang berkepentingan langsung dalam proyek. Dalam analisis ini yang diperhatikan
adalah hasil yang harus diterima oleh investor atau siapa saja yang berkepentingan
dalam pembangunan proyek tersebut. Komponen komponen manfaat dan biaya
yang diperhitungkan adalah yang secara finansial berpengaruh langsung bagi
kepentingan investor. Dengan demikian semua komponen biaya akan
diperhitungkan, sedangkan komponen manfaat yang bersifat langsung saja yang
diperhitungkan. Merujuk pada studi yang pernah ada sebelumnya oleh Prakoso
(2011) analisis kelayakan finansial dilihat dari beberapa parameter yang bisa
menunjukkan suatu investasi dikatakan layak atau tidak.
i. Benefit Cost Ratio (BCR)
Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan semua manfaat (Benefit) dengan biaya
(Cost) total yang dibutuhkan sepanjang lama konsesi 45 tahun. Dalam Analisis Finansial ini
nilai manfaat didapatkan dari pendapatan (income) harga tarif tol, sedangkan untuk biaya
total nya melingkupi biaya investasi pembangunan, biaya pelebaran jalan dan biaya
operasional Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo ini sendiri. Semua parameter diatas
dikonversikan kedalam nilai uang sekarang (present value) dengan perumusan sama seperti
BCR dalam analisis kelayakan ekonomi.
ii. Nett Present Value (NPV)
Sama seperti perhitungan NPV pada analisis kelayakan ekonomi, hanya saja nilai income
didapat dari harga tarif tol. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV = Income – Outcome
Fungsi Logic nilai NPV yang mungkin:
• NPV > 0 ,Maka proyek layak karena pendapatan (income) lebih besar dari biaya yang
diinvestasikan (outcome)
• NPV < 0 ,Maka proyek tidak layak dibangun karena pendapatan (income) lebih (income)
lebih kecil dari biaya yang diinvestasikan (outcome).
iii. Internal Rate of Return (IRR)
Yang dimaksud dengan Internal Rate of Return adalah besaran yang menunjukkan harga
discount rate pada saat NPV sama dengan nol. Internal Rate of Return sering disebut
sebagai laju pengembalian modal. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga
relevan (tingkat bunga yang disyaratkan) atau MARR (Minimum Attractive Rate of Return)
maka investasi dikatakan layak, apabila lebih kecil dinilai tidak layak. Metode ini
menggunakan indeks IRR, Indeks IRR sendiri adalah besaran yang menunjukkan harga
discount rate pada saat besaran NPV = 0. IRR ini dapat juga dianggap sebagai tingkat
keuntungan atas investasi bersih untuk suatu proyek. IRR akan layak apabila lebih besar
dari i (tingkat pengembalian) saat ini. Semakin besar nilai IRR maka investasi dinilai layak.
Dimana semua keuntungan di ekuivalensikan ke nilai sekarang (present worth) sama
dengan biaya kapital.
Fungsi Logic nilai Financial Internal Rate of Return (FIRR) yang mungkin:
• IRR > MARR, Maka investasi proyek dikatakan layak karena tingkat pengembalian
investasi tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyimpan uang (modal) di
bank.
• IRR < MARR, Maka investasi proyek dikatakan tidak layak karena lebih baik menyimpan
uang (modal) di
iv. Pay Back Period
Analisis Pay Back Period bertujuan untuk mengetahui berapa lama periode
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi paling pokok (BEP).
Dengan kata lain PP adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai NPV = 0.
Dikatakan layak jika PP < Umur Rencana Investasi.
TERIMAKASIH
SAMPAI JUMPA PADA NEXT MODUL !!!

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx

Pemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.pptPemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.pptYusranSukri
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalAnis Fithriyani
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layakderezara
 
EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...
EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...
EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...afifsalim
 
CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptMhmdRidwanM
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik M Satrio
 
Evaluasi investasi
Evaluasi investasiEvaluasi investasi
Evaluasi investasiagusasnafi
 
9 Analisa Kelayakan Investasi
9  Analisa Kelayakan Investasi9  Analisa Kelayakan Investasi
9 Analisa Kelayakan InvestasiSimon Patabang
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgetingliethy
 
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2TitinSantiarini
 

Semelhante a modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx (20)

Pemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.pptPemilihan Usaha.ppt
Pemilihan Usaha.ppt
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak08. kriteria investasi layak
08. kriteria investasi layak
 
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
 
EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...
EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...
EKONOMI TEKNIK (STUDI KELAYAKAN WADUK) BAHAN AJAR KULIAH MAGISTER TEKNIK SIPI...
 
CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.ppt
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik
 
Analisis keputusan
Analisis keputusanAnalisis keputusan
Analisis keputusan
 
Evaluasi investasi
Evaluasi investasiEvaluasi investasi
Evaluasi investasi
 
9 Analisa Kelayakan Investasi
9  Analisa Kelayakan Investasi9  Analisa Kelayakan Investasi
9 Analisa Kelayakan Investasi
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
 
1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher
1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher
1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher
 
1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher
1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher
1 -presentation-err course-w2-bahasa05012016--taher
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 

Último

Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13ZulfiWahyudiAsyhaer1
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2
TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2
TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2g89268540
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialParulianGultom2
 

Último (20)

Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2
TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2
TEKNIK MENJAWAB SOALAN UASA SUBJEK SAINS TAHAP 2
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 

modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx

  • 1. STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL H.DARMA PRABUDI, ST, MT
  • 2. STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL JALAN TOL • Dalam perencanaan jalan tol diperlukan pertimbangan ekonomi dan finansial sebagai acuan dalam investasi agar jalan tol tersebut merupakan perencanaan yang efisien. Oleh karena itu perlu dilaksanakan STUDI KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL JALAN TOL . • Dengan dilaksanakannya studi tersebut didapatkan berapa besar penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu (time value) dengan adanya jalan tol . Sehingga akan diketahui kelayakan jalan tol dari segi analisis ekonomi dan finansial. • Metodologi untuk menganalisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu (time value) menggunakan metode Jasa Marga. Untuk menganalisis aspek kelayakan ekonomi menggunakan parameter BCR dan NPV sebagai acuan kelayakan. Sedangkan untuk menganalisis aspek kelayakan finansial menggunakan parameter BCR, NPV, dan IRR sebagai acuan kelayakan.
  • 3. Dari analisis aspek finansial, terdapat dua kriteria berdasarkan volume kendaraan yang melalui jalan tol. • Kriteria pertama adalah volume dari hasil perhitungan trip assignment metode Smock. • Sedangkan kriteria kedua adalah volume dari data yang didapat dari investor. Nilai keuntungan pembangunan jalan tol didapatkan dari volume lalu lintas tersebut dikalikan dengan tarif tol tiap golongan kendaraan
  • 4. Beberapa parameter yang diperlukan antara lain: 1. Bagaimana kondisi lalu lintas jalan eksisting sebelum ada jalan tol ? (tidak dibahas karena dibahas pada mata kuliah lain) 2. Berapa persentase perpindahan kendaraan dari jalan nasional dan jalan provinsi menuju jalan tol ? (tidak dibahas karena dibahas pada mata kuliah lain) 3. Berapakah penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu (time value) akibat adanya jalan tol ? 4. Bagaimana kelayakan jalan tol apabila ditinjau dari segi analisis ekonomi dan finansial?
  • 5. Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Biaya Operasional Kendaraan (BOK) adalah biaya yang digunakan kendaraan untuk beroperasi dari satu titik ke titik yang lain. Biaya operasional kendaraan yang digunakan dalam studi ini adalah dengan menggunakan metode Jasa Marga. Dalam metode Jasa Marga komponen BOK dibagi menjadi 7 kategori 1. KONSUMSI BAHAN BAKAR Konsumsi BBM = Konsumsi BBM dasar [1 + (kk + kl + kr)] Konsumsi BBM dasar dalam liter/1000km, sesuai golongan: • Gol I = 0,0284V2 – 3,0644V + 141,68 • Gol IIa = 2.26533 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I • Gol IIb = 2.90805 * Konsumsi bahan bakar dasar Gol I Keterangan: kk koreksi akibat kelandaian kl koreksi akibat kondisi lalu lintas kr koreksi akibat kerataan permukaan jalan (roughness).
  • 6. 2. KONSUMSI MINYAK PELUMAS Konsumsi Pelumas = Konsumsi pelumas dasar * faktor koreksi
  • 7. 3. KONSUMSI BAN • Golongan I → Y = 0,0008848V – 0,0045333 • Golongan IIa → Y = 0,0012356V – 0,0064667 • Golongan IIb → Y = 0,0015553V – 0,0059333 Dimana: Y Pemakaian ban per 1000km 4. ASURANSI • Golongan I → Y = 38 / (500V) • Golongan IIa → Y = 60 / (2571,42857V) • Golongan IIb → Y = 61 / (1714,28571V) Dimana: Y Asuransi per 1000 km Y’ Y*nilai kendaraan (Rp/1000km)
  • 8. 5. PEMELIHARAAN Pemeliharaan terdiri dari dua komponen yang meliputi biaya suku cadang dang biaya jam kerja mekanik. ii. Pemeliharaan (jam kerja mekanik) • Golongan I → Y = 0,00362V + 0,36267 • Golongan IIa → Y = 0,02311V + 1,97733 • Golongan IIb → Y = 0,01511V + 1,21200 Dimana: Y jam montir per 1000km Y’ Y*upah kerja per jam (Rp/1000km) i. Pemeliharaan (suku cadang) • Golongan I → Y = 0,0000064V + 0,0005567 • Golongan IIa → Y = 0,0000332V + 0,0020891 • Golongan IIb → Y = 0,0000191V + 0,0015400 Dimana: Y Pemeliharaan suku cadang per 1000km Y’ Y* harga kendaraan (Rp/1000km)
  • 9. 6. DEPRESIASI • Golongan I → Y = 1/ (2,5V + 125) • Golongan IIa → Y = 1/ (9,0V + 450) • Golongan IIb → Y = 1/ (6,0V + 300) Dimana: Y depresiasi per 1000 km Y’ Y*setengah nilai kendaraan (Rp./1000km) 7. BUNGA MODAL Formula yang digunakan: INT = AINT / AKM INT = 0,22% * Harga kendaraan baru (Rp/1000km) • Dimana: • AINT Rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru = 0,01 * (AINV/2) • AINV Bunga modal tahunan dari harga kendaraan baru • AKM Rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan
  • 10. Analisis Nilai Waktu (Time Value) • Nilai waktu dihitung bedasarkan formula Jasa Marga dengan mempertimbangkan studi-studi tentang nilai waktu yang pernah ada. Nilai waktu minimimum bedasarkan tabel 2.19 dan nilai waktu dasar bedasarkan tabel 2.20 • Nilai Waktu = Max {(K * Nilai Waktu Dasar); Nilai Waktu Minimum}
  • 11.
  • 12. Studi Kelayakan ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI Analisis Kelayakan ekonomi pada pengembangan suatu jaringan jalan dipandang dari sisi pemerintah harus tetap memberikan sisi manfaat kepada masyarakat. Dalam perencanaan alternatif transportasi yang baik perlu dipertimbangkan apakah memberikan sumbangan atau dampak positif dalam pembangunan ekonomi serta peranannya apakah cukup besar sehingga dana yang dialokasikan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas. Merujuk pada studi yang pernah ada sebelumnya oleh Prakoso (2011) analisis kelayakan ekonomi dilihat dari beberapa parameter yang bisa menunjukkan suatu investasi dikatakan layak atau tidak.
  • 13. i. Benefit Cost Ratio (BCR) Metode ini pada prinsipnya membandingkan semua pemasukan yang diterima (dihitung pada kondisi saat ini) dengan semua pengeluaran yang telah dilakukan (dihitung pada kondisi saat ini). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝐵/𝐶=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 (𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡)/ 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎)>1 , Dimana: • Benefit : User cost existing – User cost kondisi baru, yang merupakan Saving / penghematan User cost dari nilai waktu dan BOK • Cost :Biaya pembangunan dan biaya pemeliharaan Fungsi Logic nilai BCR yang mungkin: • B/C > 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan, proyek layak dilaksanakan. • B/C = 1 Maka manfaat yang ditimbulkan sama dengan biaya yang diperlukan, proyek tetap layak dilaksanakan. • B/C < 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan, proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
  • 14. i. Benefit Cost Ratio (BCR) Metode ini pada prinsipnya membandingkan semua pemasukan yang diterima (dihitung pada kondisi saat ini) dengan semua pengeluaran yang telah dilakukan (dihitung pada kondisi saat ini). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝐵/𝐶=𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 (𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡)/ 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎)>1 , Dimana: • Benefit : User cost existing – User cost kondisi baru, yang merupakan Saving / penghematan User cost dari nilai waktu dan BOK • Cost :Biaya pembangunan dan biaya pemeliharaan Fungsi Logic nilai BCR yang mungkin: • B/C > 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih besar dari biaya yang diperlukan, proyek layak dilaksanakan. • B/C = 1 Maka manfaat yang ditimbulkan sama dengan biaya yang diperlukan, proyek tetap layak dilaksanakan. • B/C < 1 Maka manfaat yang ditimbulkan proyek lebih kecil dari biaya yang diperlukan, proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
  • 15. ii. Nett Present Value (NPV) Metode Net Present Value (NPV) merupakan parameter kelayakan yang diperoleh dengan perumusan dari selisih semua manfaat dengan semua biaya pengeluaran setelah dikonversi dengan nilai uang yang sama. Hal yang paling penting dalam metoda ini adalah nilai opportunity cost dari uang tergantung pada waktu, yang dapat juga diartikan besaran moneter dari suatu cash-flow componen biaya dan manfaat dalam waktu tertentu tidak dapat dianggap sama persepsinya. Pada metode ini yang digunakan adalah besaran netto saat ini, atau Net Present Value. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: NPV = Benefit – Cost Fungsi Logic nilai NPV yang mungkin: • NPV > 0 Maka proyek layak karena nilai manfaat lebih besar dari biaya pembangunan. • NPV < 0 Maka proyek tidak layak dibangun karena
  • 16. Studi Kelayakan ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial proyek dilakukan berdasarkan penglihatan dari sudut pandang lembaga atau individu yang menanamkan modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Dalam analisis ini yang diperhatikan adalah hasil yang harus diterima oleh investor atau siapa saja yang berkepentingan dalam pembangunan proyek tersebut. Komponen komponen manfaat dan biaya yang diperhitungkan adalah yang secara finansial berpengaruh langsung bagi kepentingan investor. Dengan demikian semua komponen biaya akan diperhitungkan, sedangkan komponen manfaat yang bersifat langsung saja yang diperhitungkan. Merujuk pada studi yang pernah ada sebelumnya oleh Prakoso (2011) analisis kelayakan finansial dilihat dari beberapa parameter yang bisa menunjukkan suatu investasi dikatakan layak atau tidak.
  • 17. i. Benefit Cost Ratio (BCR) Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan semua manfaat (Benefit) dengan biaya (Cost) total yang dibutuhkan sepanjang lama konsesi 45 tahun. Dalam Analisis Finansial ini nilai manfaat didapatkan dari pendapatan (income) harga tarif tol, sedangkan untuk biaya total nya melingkupi biaya investasi pembangunan, biaya pelebaran jalan dan biaya operasional Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo ini sendiri. Semua parameter diatas dikonversikan kedalam nilai uang sekarang (present value) dengan perumusan sama seperti BCR dalam analisis kelayakan ekonomi.
  • 18. ii. Nett Present Value (NPV) Sama seperti perhitungan NPV pada analisis kelayakan ekonomi, hanya saja nilai income didapat dari harga tarif tol. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: NPV = Income – Outcome Fungsi Logic nilai NPV yang mungkin: • NPV > 0 ,Maka proyek layak karena pendapatan (income) lebih besar dari biaya yang diinvestasikan (outcome) • NPV < 0 ,Maka proyek tidak layak dibangun karena pendapatan (income) lebih (income) lebih kecil dari biaya yang diinvestasikan (outcome).
  • 19. iii. Internal Rate of Return (IRR) Yang dimaksud dengan Internal Rate of Return adalah besaran yang menunjukkan harga discount rate pada saat NPV sama dengan nol. Internal Rate of Return sering disebut sebagai laju pengembalian modal. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga relevan (tingkat bunga yang disyaratkan) atau MARR (Minimum Attractive Rate of Return) maka investasi dikatakan layak, apabila lebih kecil dinilai tidak layak. Metode ini menggunakan indeks IRR, Indeks IRR sendiri adalah besaran yang menunjukkan harga discount rate pada saat besaran NPV = 0. IRR ini dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih untuk suatu proyek. IRR akan layak apabila lebih besar dari i (tingkat pengembalian) saat ini. Semakin besar nilai IRR maka investasi dinilai layak. Dimana semua keuntungan di ekuivalensikan ke nilai sekarang (present worth) sama dengan biaya kapital. Fungsi Logic nilai Financial Internal Rate of Return (FIRR) yang mungkin: • IRR > MARR, Maka investasi proyek dikatakan layak karena tingkat pengembalian investasi tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyimpan uang (modal) di bank. • IRR < MARR, Maka investasi proyek dikatakan tidak layak karena lebih baik menyimpan uang (modal) di
  • 20. iv. Pay Back Period Analisis Pay Back Period bertujuan untuk mengetahui berapa lama periode investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi paling pokok (BEP). Dengan kata lain PP adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai NPV = 0. Dikatakan layak jika PP < Umur Rencana Investasi.